Anda di halaman 1dari 59

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN KUALITAS TIDUR

MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA ANGKATAN 2020-2021

“Disusun Sebagai Acuan Untuk Melaksanakan Penelitian”

Disusun Oleh:

Nama : Dewanto Umbu Lero


Nim : 16110087

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM


SARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal dengan judul “Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kualitas Tidur


Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati
Yogyakarta Angkatan 2020-2021”

Proposal Ini Dipersiapkan Dan Disusun Oleh

Nama : Dewanto Umbu Lero


Nim : 16110087

Telah diperiksa, disetujui, dan siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi FIKES Universitas Respati Yogyakarta, Pada:

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat/ruang :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. drg. Theresia Puspitawati, M.Kes Drh. Sri Sahayati, M.PH


NIK : 450508002 NIK : 450517002

ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Proposal dengan judul “Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kualitas Tidur


Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati
Yogyakarta Angkatan 2020-2021”

Disusun oleh

Nama : Dewanto Umbu Lero


Nim : 16110087
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Susunan Dewan Penguji
Penguji I
Dr. drg. Theresia Puspitawati, M.Kes (......................................)
NIK : 450508002

Penguji II
Drh. Sri Sahayati, M.PH (......................................)
NIK : 450517002

Penguji III

Mengetahui

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana

Yelli Yani Rusyani, SKM. M.Kes


NIK: 450511001

iii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dewanto Umbu Lero

Nim : 16110087

Judul Proposal : “Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kualitas Tidur


Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati
Yogyakarta Angkatan 2020 dan 2021”

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam Proposal ini :

1) Tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis
lain, yang saya akui sebagai tulisan saya sendiri.
2) Tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang
saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan kepada
penulis asli.
3) Tidak terdapat proses rekayasa data atau melakukan perubahan data
penelitian orang lain yang saya akui sebagai data hasil penelitian saya sandiri.

Apabila di kemudian hari, terbukti bahwa saya melakukan plagiat pada naskah ini
baik sengaja ataupun tidak, saya menyatakan menarik Proposal yang telah saya
ajukan sebagai hasil karya saya dan berarti gelar dan izasah yang telah diberikan oleh
Universitas Respati Yogyakarta dinyatakan BATAL dan segala konsekuensi hukum
yang ada melekat pada saya menjadi tanggung jawab Saya.

Yogyakarta, Februari 2022

Yang membuat pernyataan

Dewanto Umbu Lero

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian

yang berjudul “Hubungan Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta Angkatan

2020 dam 2021”. Usulan penelitian ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Kesehatan

Masyarakat. Penulis menyadari bahwa terdapat berbagai kekurangan selama

proses penyusunan usulan penelitian ini dan tidak lepas dari berbagai kendala

maupun hambatan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Terutama

penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. dr. H. Santoso, Ms, Sp.Ok, selaku Rektor Universitas Respati

Yogyakarta.

2. Wahyu Rochdiat M, M.Kep., Ns, Sp.Kep.J selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.

3. Yelli Yani Rusyani, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi Kesehatan

Masyarakat Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Respati Yogyakarta.

4. Dr. drg. Theresia Puspitawati, M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan

proposal Skripsi.
5. Drh. Sri Sahayati, M.PH, selaku Pembimbing II yang telah bersedia

membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan proposal

Skripsi.

6. Untuk Saudara/i Mahasiswa UNRIYO yang telah meluangkan

waktunya dan membantu saya dalam melaksanakan penelitian.

7. Semua keluarga terkhususnya untuk ibu saya Naomi Golle.

8. Yang terkasih teman-teman yang senantiasa membantu.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penyusunan proposal ini.

Penulis menyadari terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada namun

penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat dan sebagai acuan untuk

melaksanakan penelitian.

Yogyakarta, Juni 2022

Dewanto Umbu Lero

ii
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8
E. Keaslian Penelitian............................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penggunaan Gadget......................................................................... 12
B. Kualitas Tidur.................................................................................. 13
C. Kerangka Teori................................................................................ 22
D. Kerangka Konsep............................................................................. 26
E. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................... 28
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 29
D. Variabel Penelitian........................................................................... 29
E. Definisi Operasional........................................................................ 30
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 32
G. Instrumen Pengumpulan Data.......................................................... 32
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data............................................. 35
I. Rencana Jalannya Penelitian............................................................ 37
J. Etika Penelitian................................................................................ 39

iii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 41

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Teori ................................................................... 25

Gambar 2 Kerangka konsep ................................................................. 35

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Keaslian Penelitian ................................................................. 32

Tabel 2 Definisi Operasional................................................................ 33

vi
7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gadget merupakan teknolog yang diciptakan dengan berbagai fitur,

yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berbagi informasi, komunikasi,

jejaringan sosial, hiburan, dan bahkan mendapatkan penghasilan. Penggunaan

gadget di zaman sekarang, seperti smartphone tidak lagi hanya sebagai alat

untuk bertelepon saja, smartphone berubah menjadi alat yang umum

digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena kemudahannya untuk setiap

orang dapat terhubung dan berinteraksi melalui jaringan virtual secara terus-

menerus di internet (Mohammadbeigi, 2016). Menurut Osland dalam dalam

Effendi (2013) gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang dapat

diartikan sebagai sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi.

Gadget dapat berupa komputer atau laptop, tablet PC, dan juga telepon

seluler atau yang biasa disebut smartphone.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2018)

mengungkapkan bahwa pengguna internet terbanyak diduduki oleh

masyarakat dengan rentang usia 15-19 tahun, sebanyak 91% dan 88,5%

pengguna internet tersebut berusia 18-25 tahun. Dapat dilihat bahwa sebagian

dari pengguna internet berstatus sebagai mahasiswa, baik mahasiswa program

sarjana maupun pascasarjana, hal tersebut terjadi karena adanya tuntutan

akademis, aktivitas lain yang memaksa mahasiswa untuk mencari informasi

tambahan melalui internet dan bisa disebabkan oleh kesibukan maupun


8

aktivitas yang banyak dari mahasiswa yang membutuhkan internet (Daeng,

2017). Gadget tidak hanya memberikan dampak positif bagi

mahasiswa, tetapi penggunaan gadget yang terlalu sering dapat memberikan

dampak negatif yaitu akan menyebabkan kecanduan yang nantinya dapat

mengganggu kualitas tidur. (Subagijo, 2020).

Asmadi (2008) menjelaskan tidur merupakan suatu keadaan tidak

sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau

hilang, dan untuk dapat mengembalikan kesadaran yaitu dengan indra atau

rangsangan yang cuku. Tidur merupakan suatu keadaan relatif tanpa sadar

yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang

berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan tubuh

yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Penggunaan gadget dalam kurun waktu yang lama dan terus menerus

dapat mengganggu kesehatan, salah satunya dapat mengganggu kualitas tidur

pada pengguna (Arita & Muhammad 2021 )

Riset Cleveland dalam Dwi (2018) menjelaskan bahwa dari Case

western Reserve Scholl Of Medicine yang dilakukan pada 238 remaja

mengenai penurunan kualitas tidur, menemukan bahwa penurunnya jam tidur

lebih dari 1 jam dalam 20-30 tahun terakhir diakibatkan

oleh salah satu faktor yaitu penggunaan internet. Dengan memberikan

kuesioner kepada 4.100 orang berusia 20-24 tahun dan wawancara terhadap

32 orang dengan waktu pemakaian tinggi teknologi informasi dan

telekomunikasi (ICT), peneliti dari University of Gothenburg’s Sahlgrenska


9

Academy, Swedia menyimpulakn penggunaan ponsel dan komputer secara

intensif menimbulkan stres, gangguan tidur, bahkan gejala depresi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2017) mengenai hubungan

penggunaan gadget dengan kualitas tidur menunjukkan bahwa penggunaan

gadget normal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara sebesar 22,2% dan penggunaan gadget berlebih sebesar 77,8%.

(IK95%). Didapatkan juga rata-rata skor kualitas tidur pada responden

dengan tingkat penggunaan gadget normal adalah 5,40 (SD 2,3). Dan untuk

responden dengan penggunaan gadget berlebih didapatkan rata-rata nilai

kualitas tidur sebesar 7,78 (SD 3,08). Dan dengan taraf kepercayaan 95%,

rentang selisih skor kualitas tidur pada penggunaan gadget normal dan

berlebih yaitu dari 0,83 sampai 3,93 (p<0,05). Uji parametrik t independen

dengan nilai p 0,03 (p<0,05) dan disimpulkan terdapat perbedaan bermakna

rerata kualitas tidur menurut penggunaan gadget atau Ho ditolak dan Ha

diterima yang artinya terdapat hubungan antara penggunaan gadget dengan

kualitas tidur. Penelitian lain yang dilakukan oleh Livia (2021) mengenai

hubungan antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur mahasiswa

menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, usia

20-22 tahun dan angkatan 2019. Hasil penggunaan gadget tingkat tinggi

(52,0%) lebih besar daripada sedang (35,4%) dan ringan (12,7%), sedangkan

untuk hasil kualitas tidur menunjukan bahwa kualitas tidur buruk (56,3%)

lebih besar daripada kualitas tidur baik (43,7 %) dan terdapat hubungan

antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur (p =0,013). Kedua penelitian


10

di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan gadget

dengan kualitas tidur.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada

tanggal 21 Juni 2022, Di kost sekitar kampus 2 Universitas Respati

Yogyakatra Oleh peneliti, dari 16 mahasiswa program studi kesehatan

masyarakat Universitas Respati Yogyakarta, sebanyak 14 mahasiswa

menyatakan bahwa penggunaan gadget secara berlebih dapat menyebabkan

kualitas tidur yang buruk, dan terdapat 2 mahasiwa yang menyatakan bahwa

penggunaan gadget tidak memiliki hubungan dengan kualitas tidur, sehingga

peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penggunaan

gadget dengan kualitas tidur Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2020 dasn 2021.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengetahui hubungan antara penggunaan gadget dengan kualitas tidur

mahasiswa dengan judul penelitian “Hubungan Penggunaan Gadget dengan

Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas

Respati Yogyakarta Angkatan 2020 dan 2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan

Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta Angkatan 2020 dan

2021”
11

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Penggunaan

Gadget dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta Angkatan 2020 dan 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat penggunaan gadget pada keseharian Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2020 dan 2021.

b. Mengetahui kualitas tidur pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat Angkatan 2020 dan 2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati

Yogyakarta Angkatan 2020 dan 2021.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

peneliti selanjutnya memperoleh informasi dan menjadikan penelitian ini

sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang

sama serta penjelasan teoritisnya.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan wawasan

dalam melakukan peneliti.


12

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1 Keaslian Penelitian

Nama Peneliti
No Metode Penelitian Hasil Persamaan dan Perbedaan
dan Judul
1. Rahman Penelitian ini Hasil penelitian ini,didapatkan penggunaan gadget Persamaan penelitian
Penelitian menggunakan metode normal pada mahasiswa Fakultas a. Variabel Bebas: Penggunaan gadget dan
dilaksanakan pada analitik deskriptif dengan Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebesar Variabel Terikat: Kualitas tidur.
tahun 2017 pendekatan crosss- 22,2% dan penggunaan gadget berlebih sebesar b. Teknik sampling pada penelitian adalah
“Hubungan sectional study. Teknik 77,8%.(IK95%). Didapatkan juga rata-rata skor random sampling.
Penggunaan yang digunakan dalam kualitas tidur pada responden dengan tingkat c. Insrumen pada penelitian adalah kuesioner.
Gadget dengan pengambilan sampel penggunaan gadget normal adalah 5,40 (SD 2,3). Perbedaan penelitian
Kualitas Tidur adalah random sampling. Dan untuk responden dengan penggunaan gadget a. Penelitian ini menggunakan metode analtik
Mahasiswa Alat yang digunakan berlebih didapatkan rata-rata nilai kualitas tidur deskriptif, dengan Jumlah sempel pada
Fakultas dalam penelitian ini sebesar 7,78 (SD 3,08). Dan dengan taraf penelitian ini adalah 90 responden.
Kedokteran adalah kuesioner. Data kepercayaan 95%, rentang selisih skor kualitas tidur b. Objek pada penelitian ini adalah Mahasiswa
Universitas diolah dan disajikan pada penggunaan gadget normal dan berlebih yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Sumatera Utara dalam bentuk tabel. dari 0,83 sampai 3,93 (p<0,05). Utara Angkatan 2014.
Angkatan 2014”
2. Jarmi Penelitian ini adalah Hasil uji statistik diketahui bahwa ada hubungan Kesamaan Penelitian
Penelitian penelitian kuantitatif signifikan antara penggunaan gadget (p-value a. Variabel bebas: Penggunaan Gadget dan
dilaksanakan pada menggunakan desain 0,000), waktu penggunaan gadget (p-value 0,008), Variabel terikat: Kualitas
tahun 2017 descriptive correlative durasi penggunaan gadget (p-value 0,004), dan Tidur.
“Hubungan dengan pendekatan cross- aktivitas penggunaan gadget (p-value 0,026) b. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Penggunaan sectional study. Metode dengan kualitas tidur pada remaja. dengan desain descriptive correlative.
Gadget dengan pengambilan sampel c. Teknik sampling pada penelitian adalah
Kualitas Tidur adalah proposional random sampling.
Pada Remaja” random sampling dengan d. Insrumen pada penelitian adalah kuesioner.
menggunakan uji chi- Perbedaan Penelitian
square dan instrumen sempel pada penelitian ini adalah 92 responden.
penelitiannya adalah nelitian ini adalah Siswa-siswi SMP Negeri 1 Banda
13

kuesoner. Aceh pada Tahun 2017


3. Livia Jenis penelitian ini adalah Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, Persamaan Penelitian
Penelitian observasional analitik usia 20-22 tahun dan angkatan 2019. Hasil a. Variabel bebas: Penggunaan Gadget
dilaksanakan pada dengan pendekatan cross- penggunaan gadget tingkat tinggi (52,0%) lebih b. Variabel terikat: Kualitas Tidur
tahun 2021 sectional. Penelitian ini besar daripada sedang (35,4%) dan ringan (12,7%), c. Penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif
“Hubungan Antara dilakukan secara online sedangkan untuk hasil kualitas tidur menunjukan dengan jenis penelitian observasional analitik
Penggunaan dengan google from dan bahwa kualitas tidur buruk (56,3%) lebih besar dan pendekatan cross-sectional.
Gadget dengan instrumen penelitian yaitu daripada kualitas tidur baik (43,7 %) dan terdapat d. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner
Kualitas Tidur kuesioner. hubungan antara penggunaan gadget dengan yang dibagikan dengan google from.
Mahasiswa S1 kualitas tidur (p =0,013). Perbedaan Penelitian
Fakultas Farmasi a. Jumlah sempel pada penelitian ini adalah 229
Universitas Sanata responden.
Dharma b. Objek pada penelitian ini adalah Mahasiswa S1
Yogyakerta Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2017- Yogyakerta Angkatan 2017-2019.
2019”
14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penggunaan Gadget

1. Definisi

Gadget menurut Oxford Dictionary merupakan perangkat mekanik atau elektronik yang

sering kali berbentuk lebih kecil dengan penggunaan yang lebih praktis namun dianggap sebagai

hal yang baru. Dalam karya tulis ilmiah ini, gadget merujuk kepada peralatan media elektronik

meliputi smartphone, tablet, dan juga laptop.

2. Klasifikasi

Dilingkungan masyarakat umum gadget lebih popular dianggap sebagai smartphone atau

handphone, Padahal itu merupakan salah satu jenis gadget saja. Berikut ini merupakan beberapa

klasifikasi menurut jenis gadget yang biasa digunakan oleh masyrakat menurut Eka (2019):

a) Handphone

Handphone merupakan jenis gadget yang paling populer digunakan oleh

masyarakat saat ini. Perkembangan handphone pun mengalami perubahan teknologi

yang sangat cepat. Jenis handphone yang populer saat ini yaitu smartphone dengan

menggunakan beberapa operating system seperti iOS, Android, dan Windowsphone.

b) Komputer dan laptop

Komputer dan laptop merupakan jenis gadget yang sangat sering digunakan

untuk berbagai keperluan, terutama untuk pekerjaan. Gadget jenis ini juga

membutuhkan operating 20 system agar dapat berjalan, seperti; Windows, Mac,

Linux, dan lainnya.

c) Tablet dan ipad


15

Jenis gadget ini memiliki ukuran yang relative sedang dimana lebih kecil dari

computer dan laptop dan lebih besar dari handphone, tablet dan iPad dapat

menampilkan gambar yang lebih besar dan jelas dibandingkan handphone sehingga

pengguna lebih nyaman ketika ingin menonton, bermain game, dan kegiatan

lainnya.

d) Kamera digital

Kamera digital juga masih termasuk dalam kategori gadget. Kegunaan dari kamera

digital adalah untuk menangkap gambar suatu objek, baik dalam bentuk foto

maupun video.

e) Headset/ Headphone

Headshet atau headphone merupakan gadget yang sering digunakan untuk

mendengar musik lebih jelas. dengan bantuan gadget ini, pengguna dapat menikmati

suara musik atau video dengan lebih jelas tanpa harus mengganggu orang lain.

3. Fungsi Gadget

Hampir setiap masyarakat memiliki gadget, hal ini tidak lepas dari fungsi gadget

yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Eka (2019), fungsi

gadget yaitu mempermudah pengguna melakukan pekerjaan, dengan memanfaatkan

gadget dengan benar pengguna dapat lebih efektif dan produktif dalam melakukan

pekerjaan. Berikut beberapa fungsi dari gadget menurut Eka (2019), yaitu:

a) Media komunikasi

Awalnya gadget dimanfaatkan sebagai alat komunikasi jarak jauh

oleh masyarakat yaitu berupa handphone, dimana fungsi ini merupakan


16

fungsi yang paling bermanfaat gadget sebagai media komunikasi, dengan

menggunakan gadget setiap orang dapat berkomunikasi jarak jauh.

b) Alat Informasi

Gadget sebagai alat informasi yaitu dengan menggunakan gadget

pengguna dapat mengakses informasi yang terdapat di internet.

c) Media Hiburan

Peran gadget sebagai media hiburan dapat kita lihat dari

penggunaan gadget untuk menonton video, mendengarkan music, dan

bermain video game.

d) Gaya Hidup

Di era sekarang ini dapat dikatakan bahwa gadget sangat berperan

dalam gaya hidup masyarakat, hal ini dapat dilihat dari peran gadget

dalam aktifitas masyarakat dalam hamper setiap aspek, seperti interaksi,

hiburan, dan bahkan pekerjaan.

4. Durasi Penggunaan Gadget

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa durasi adalah

lamanya waktu berlangsung. Durasi waktu yang digunakan dalam sehari saat

mengunakan atau menatap layar alat elektrronik seperti TV, gadget, dan lainya disebut

screen-time. Menurut Ananditia (2019), merekomendasikan durasi screen-time

sebanyak ≤2 jam/hari kepada anak ataupun remaja.

Menurut Wong (2008) dalam Jeremi (2017), durasi tidur yang dibutuhkan untuk

istirahat bervariasi, pada remaja yang masih mengalami pertumbuhan fisik yang cepat

tentunya membutuhkan waktu tidur yang cukup, kecenderungan terhadap pengerahan


17

tenaga yang berlebihan, dan keseluruhan aktivitas yang meningkat pada usia ini

mengakibatkan terjadinya kecapaiyan. Selama masa pertumbuhan, kebutuhan tidur pada

anak dan remaja meningkat. Jika remaja cenderung untuk terjaga sampai larut malam

mengakibatkan sulit untuk bangun pagi.

5. Dampak Penggunaan Gadget Berlebihan pada kualitas Tidur

Menurut Romayati (2019), perilaku penggunaan gadget berpengaruh pada

kualitas tidur, disebabkan oleh penggunaan gadget terlebih terutama saat malam hari

dapat menggangu waktu dan durasi tidur, selain itu dengan menatap layar gadget dalam

waktu yang lama pengguna akan mengalami kesulitan untuk tertidur disebabkan oleh

sinar biru yang menyerupai cahaya pada siang hari menyebabkan seseorang tetap

terjaga, dimana tubuh akan akan mudah mengantuk jika dalam keadaan cahaya redup.

Menurut Raddler (2016) dalam Rahman (2017), gangguan tidur (contohnya fase

tidut terlambat, durasi tidur, pola tidur, kronotipe, kualitas tidur) sangat erat kaitannya

dengan penggunaan gadget. Durasi tidur singkat selama seminggu terakhir

menunjukkan masalah penggunaan gadget yang lebih tinggi.

Menurut Exelmans (2016) dalam Rahman (2017), Orang-orang yang makin sering

menggunakan gadget mereka setelah lampu dimatikan atau waktu tidur, dapat

ditemukan adanya kualitas tidur yang secara signifikan memburuk, rasa lelah yang

berlebihan, dan gejala-gejala insomnia. Penggunaan gadget untuk menelepon dan pesan

setelah lampu dimatikan dikaitkan dengan gangguan tidur (durasi tidur singkat, kualitas

tidur buruk secara subjektif, mengantuk berlebihan di siang hari, dan gejala-gejala

insomnia). Menurut Haripriya (2019) penggunaan gadget yang berlebihan dapat

menyebabkan kualitas tidur dan aktifitas fisik cenderung menurun, hal ini bahkan
18

menyebabkan insomnia karna gadget dapat membuat seorang tetap terjaga sepanjang

malam.

Dapat dilihat dari penelitian sebelumnya bahwa penggunaan gadget berlebih

terutama saat malam hari sanggat menpengaruhi kulitas tidur danbahkan dapat

menyebabkan insominia, hal ini karena durasi yang lama dan cahaya layar pada gadget

dapat menyebabkan pengguna tetap terjaga sepanjang malam hari, dimana itu sangat

berpengaruh pada durasi tidur yang dapat menyebabkan kulitas tidur memburuk.

B. Kualitas Tidur

1. Konsep Kualitas Tidur

a. Pengertian

Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika presepsi dan reaksi

individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas

fisik yang minimal, tingkat kesadaran bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,

dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu

kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur

dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,

mengurangi stress dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan

konsentrasi saat hendak melakukan aktifitas sehari-hari. (Mubarak (2007) dalam

Mawaddah (2016).

Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat seseorang dapat

dibangunkan dengan memberi rangsangan sensorik atau rangsang lainnya.


19

Contohnya koma, yang berbeda dari tidur, yaitu keadaan bawah sadar, namun orang

tersebut tidak dapat dibangunkan (Guyton, 2008).

b. Fungsi Tidur

Dalam Rahman (2017), teori-teori awal dari fungsi tidur menyatakan

bahwa tidur berfungsi untuk mencegah kelelahan. Psikologi jerman bernama Hess

(1931), menyatakan bahwa tidur adalah periode dimana mekanisme tropo tropik

dari sistem persarafan menyediakan pemulihan energi yang hilang selama fase

terjaga melalui mekanisme ergotropik. Ini membutuhkan keseimbangan antara

fungsi somatik dan otonomik, namun pembuktian dari apa yang hilang dari fase

terjaga dan apa yang dipulihkan dari fase tertidur sampai sekarang masih belum

diketahui.

Tahun-tahun belakangan ini, fungsi tidur diperkirakan terpisah dalam dua

fase tidur utama : tidur ortodoks dan paradoksikal (REM). Ortodoks atau tidur

tersinkron dapat juga dinyatakan sebagai keadaan dari menghilangnya fungsi

sensorik atau kortikal deaferensiasi, sementara tidur REM atau tidur tidak

tersinkron, pada keadaan dimana mekanisme homeostatik membawa kembali

eksitasi kortikal sampai level tertentu. Pandangan tidur REM sebagai keadaan

reaktivasi, dan jumlah besar tidur REM yang ditemukan pada hewan muda

menunjukkan bahwa hipotesis terhadap REM sebagai fungsi stimulasi sensorik.

Menurut Roffwarg dkk. menyatakan bahwa sejumlah tertentu stimulasi

diperlukan agar korteks hewan baru lahir berkembang dengan baik. Akibat dari

stimulasi yang dibutuhkan itu lebih dari yang bisa disediakan saat fase terjaga, tidur
20

REM akan menyediakan semacam sensorik endogen yang menstimulasi otak.

Moruzzi (1966) memperkirakan bahwa tidur memiliki peran dalam pembentukan

engram (penyimpanan memori).

Greenberg dan Pearlmen (1972) memiliki hipotesis bahwa tidur REM juga

berperan dalam memprogram otak, Joufet (1992) memperkirakan tidur REM adalah

waktu yang sempurna untuk mencetak genetik di otak. Beberapa penulis lain juga

mendukung tidur REM memainkan peran dalam memproses belajar dan memori

(Cirelli, 2017).

c. Tahap Tidur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat

elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG) dan elektromiogram

(EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM)

dan rapid eye movement (REM).

1) Tidur NREM

Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang

pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih

pendek dari pada gelombang alfa dan beta yang ditunjukan oleh orang yang

sadar. Adapun tahapan tidur NREM sebagai berikut :

a) Tahap I

Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur. Individu

cenderung relaxs, masih sadar dengan lingkungannya dan mudah

dibangunkan. Normalnya, tahap ini berlangsung beberapa menit dan

merupakan 5% dari total tidur.


21

b) Tahap II

Individu masuk pada tahap tidur, namun masih dapat bangun dengan

mudah. Otot mulai relaksasi. Normalnya, tahap ini berlangsung selama 10-

20 menit dan merupakan 50-55% dari total tidur.

c) Tahap III

Merupakan awal dari tahap tidur nyenyak. Tidur dalam, relaksasi

otot menyeluruh dan individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini

berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.

d) Tahap IV

Tidur semakin dalam atau delta sleep. Individu menjadi sulit

dibangunkan sehingga membutuhkan stimulus. Terjadi perubahan fisiologis,

yakni : EEG gelombang otak melemah, nadi dan pernafasan menurun, tonus

otot menurun, tahap ini merupakan 10% dari tahap tidur.

Pada tahap NREM terjadi penurunan sejumlah

fungsi fisiologis tubuh. Disamping itu, semua proses metabolik termasuk tanda-

tanda vital, metabolisme, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi

atas IV tahap ( I-IV). Tahap I dan II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan

tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).

2) Tidur REM

Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan

berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan

sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung

aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20%. Pada tahap ini individu
22

menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat dibangunkan dengan tiba-

tiba, tonus otot depresi, sekresi lambung meningkat, frekuensi jantung dan

pernafasan sering kali tidak teratur (Mubarak (2007) dalam Mawaddah (2016)).

d. Siklus Tidur

Selama tidur, individu melewati tahapan tidur NREM dan REM. Siklus

tidur yang komplit normalnya berlangsusng selama 1,5 jam dan setiap orang

biasanya memulai empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut

dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III

berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ketahap IV selama kurang

lebih 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10

menit (Mubarak (2007) dalam Mawaddah (2016).

e. Jam Biologis dan Hutang Tidur

Proses tidur juga dipengaruhi oleh mekanisme hutang tidur. Setiap jam

kita terjaga adalah hutang tidur yang akan memberikanrasa kantuk. Rangsang

sadar dan rangsang untuk tidur saling bersaing untuk mempengaruhi kita

sepanjang hari. Normalnya seseorang tidur 8 jam dalam sehari. Jika kurang maka

hutang tidur akan bertambah. Hutang tidur yang bertumpuk dapat mengakibatkan

berkurangnya kemampuan mental, konsentrasi, daya ingat, produktivitas, dan

refleks sewaktu berkendara. Tidur selain merupakan istirahat fisik juga

merupakan istirahat mental dan emosional (Andreas, 2009).

f. Pola Tidur
23

Pola tidur berubah seiring bertambahnya usia. Semakin bertambahnya

usia maka tubuh mulai banyak melakukan beragam aktivitas. Itulah sebanya, jam

biologis akan berubah-ubah menyesuaikan dengan aktivitas dan ritme kebutuhan

tubuh. Perubahan-perubahan ini penting untuk dicermati untuk mendapatkan

kualitas tidur yang baik.

Pada masa anak-anak, tidur merupakan hal terpenting dalam

perkembangan dan pertumbuhannya selain asupan makanan dan vitamin. Hal ini

di sebabkan tidur berperan penting bagi anak untuk:

1) Memberikan daya tahan tubuh yang kuat.

2) Pada saat tidur dihasilkan hormone pertumbuhan yang sangat penting bagi

pertumbuhannya.

3) Tidur menjaga kemampuan kognitif, mental, dan

emosionalnya. Anak dengan tidur yang cukup mempunyai prestasi yang lebih

baik dibandingkan anak yang kurang tidur

atau gangguan tidur .secara emosional, mereka juga lebih setabil.

g. Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Tidur

Banyak faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur,

diantaranya adalah penyakit, kelelahan, gaya hidup, stress emosional dan

medikasi.

1) Penyakit

Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat

menyebabkan gangguan tidur. Individu yang sakit membutuhkan tidur lebih


24

banyak dari pada biasanya dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk

memulai tidur.

2) Lingkungan

Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses

tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat

menghambat upaya tidur.

3) Kelelahan

Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.

Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya.

Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang.

4) Gaya Hidup

Individu yang sering berganti jam kerja atau kegiatan lainya harus

mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat. Dengan

demikian kebutuhan waktu untuk tidur dapat terganggu, akibatnya kualitas

tidur dan kuantitas tidur tidak dapat terpenuhi sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan.

5) Medikasi

Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, beta blocker dapat

menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (morfin)

diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga

dimalam hari.
25

h. Skala Pengukuran Kualitas Tidur

Gangguan pola tidur akan diukur dengan menggunakan Pittsburg Sleep

Quality Index (PSQI). PSQI dikembangkan dengan beberapa tujuan : untuk

memberikan gambaran yang valid dan standar ukuran kualitas tidur, untuk

membedakan kualitas tidur yang “baik” dan tidur yang “buruk”.

PSQI terdiri dari 19 pertanyaan self-rated. 19 item self rated menilai

berbagai factor yang berkaitan dengan kualitas tidur, termasuk perkiraan durasi

tidur, latensi dan frekuensi, dan tingkat keparahan masalah tidur yang dinilai

secara spesifik. Sembilan belas item ini dikelompokkan menjadi tujuh komponen

untuk menentukan nilai PSQI global, masing-masing berbobot samapada skala 0-

3. Tujuh skor komponen tersebut kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan skor

PSQI global, yang memiliki skor 0-21. Skor yang lebih tinggi menunjukkan

kualitas tidur yang buruk.

Dalam semua kasus, skor “0” menunjukkan tidak ada kesulitan,

sementara skor “3” menunjukkan kesulitan yang parah. Tujuh komponen skor

tersebut kemudian ditambahkan untuk menghasilkan satu “global” skor, dengan

kisaran 0-21 poin, “0-5” menunjukkan tidak ada gangguan dan “6-21”

menunjukkan gangguan berat disemua bidang. Kuesioner PSQI telah

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan dilakukan uji validitas kepada 30

responden. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa sejumlah 18 komponen

pertanyaan valid karena r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi

0,361. Rentang nilai r hitung pada uji validitas ini yaitu 0,365-0,733. Peneliti

tidak melakukan uji reliabilitas karena alat ukur yang digunakan merupakan
26

kuesioner PSQI kualitas tidur yang telah dilakukan uji reliabilitas oleh

Universityof Pittsburgh pada tahun 1988 dengan nilai Alpha Cronbach 0,83.

Ratnasari (2016) juga melakukan uji reliabilitas yang hasilnya

menunjukkan bahwa uji reliabilitas kepada 30 responden didaptkan hasil

kuesioner yang berisi 18 pertanyaan valid dan seluruhnya reliabel dengan nilai

alpha cronbach sebesar 0,741 yang merupakan kriteria reliabel tinggi.

Petunjuk pengisian PSQI terdapat dalam kuesioner. Penilaian pada

kualitas tidur dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Durasi tidur

a) Jika pertanyaan 4>7, diberikan nilai 0

b) Jika pertanyaan 4<7 dan >6, diberikan nilai 1

c) Jika pertanyaan 4<6 dan >5, diberikan nilai 2

d) Jika pertanyaan 4<5, diberikan nilai 3

2) Gangguan tidur

Jumlah nilai 5b hingga 5j, jika total nilai 0 diberikan skor 0, jika total nilai 1-9

diberikan skor 1, total nilai 10-18 diberikan skor 2, total nilai 19-27 diberikan

skor 3.

3) Latensi tidur

Pertanyaan 2, diberikan skor (<15 menit = 0), (16-30 menit =1) (31-60 =2 )

( >60 menit = 3). Dan dijumlahkan dengan pertanyaan 5a (P2 +P5a), apabila

nilai hasil dari penjumlahan 0 diberikan skor 0, 1-2 diberikan skor 1, 3-4

diberikan skor 2, 5-6 diberikan skor 3

4) Disfungsi siang hari


27

Pertanyaan 8 dijumlahkan dengan pertanyaan 9 (P8 + P9), apabila nilai hasil

dari penjumlahan 0 diberikan skor 0, 1-2 diberikan skor 1, 3-4 diberikan skor

2, 5-6 diberikan skor 3.

5) Efisiensi tidur

Pertanyaan 1 dan 3 dijumlahkan menjadi lama tidur kemudian dilakukan

perhitungan apabila hasilnya >85% diberikan skor 0, 75-84 diberikan skor 1,

65-74 % diberikan skor 2, <65% diberikan skor 3.

6) Kualitas tidur

Subjektif tidak pernah diberikan skor 0, sekali seminggu diberikan skor 1, 2

kali seminggu diberikan skor 2, >3 kali seminggu diberikan skor 3.

7) Penggunaan obat tidur

Tidak pernah diberikan skor 0, sekali seminggu diberikan skor 1, 2 kali

seminggu diberikan skor 2, >3 kali seminggu diberikan skor 3. Kemudian

hasil dari 7 item penilaian dijumlahkan dan apabila <5 dikategorikan kualitas

tidur baik, dan apabila >5 dikategorikan kualitas tidur buruk.


28

C. Kerangka Teori
Siklus Tidur

Faktor yang Mempengaruhi Setiap orang biasanya memulai empat


Kuantitas dan Kualitas Tidur hingga lima siklus, selama 7-8 jam tidur.
1) Penyakit Sumber ; Mubarak (2007) dalam
2) Lingkungan
Mawaddah (2016).
3) Kelelahan
4) Gaya Hidup
5) Medikasi
Sumber; Eka (2019)

Fungsi Gadget

a. Media komunikasi

b. Alat Informasi

c. Media Hiburan

d. Gaya Hidup

Sumber ; Eka

(2019)

jenis gadget

a. Handphone

b. Komputer dan laptop


29

c. Tablet dan ipad

d. Kamera digital

e. Headset/ Headphone

Sumber ; Eka (2019)

Dampak penggunaan gadget berlebihan


pada kualitas tidur

penggunaan gadget yang berlebihan

dapat menyebabkan kualitas tidur dan

aktifitas fisik cenderung menurun, hal

ini bahkan menyebabkan insomnia

karna gadget dapat membuat tetap

terjaga sepanjang malam

Sumber ; Haripriya (2019)


30

D. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Penggunaan Gadget Kualitas Tidur

Gambar 2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H 0 :tidak ada hubungan Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati

Yogyakarta Angkatan 2020-2021.

2. H 1 : ada hubungan Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta

Angkatan 2020-2021.
31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian

yang menganalisis data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterpretasikan hasil

analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan (Sugiyono, 2014). Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif

dengan desain penelitian cross sectional, dimana pengambilan terhadap objek

sampel hanya dilakukan satu kali dan pada saat itu juga.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Respati Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanakan penelitian dari bulan Juli 2022 sampai dengan bulan

Agustus 2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah

seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan

waktu yang kita tentukan. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini
32

adalah mahasiswa program studi kesehatan masyarakat Universitas

Respati Yogyakarta Angkatan 2020 sebanyak 64 dan 2021 sebanyak 48

mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota

populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

program studi kesehatan masyarakat Universitas Respati Yogyakarta

Angkatan 2020-2021, sementara kriteria eksklusi yang digunakan adalah

mahasiswa program studi kesehatan masyarakat Universitas Respati

Yogyakarta Angkatan 2020-2021 yang tidak memiliki gadget.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan

menggunakan rumus Slovin. Adapun rumus Slovin adalah sebagai

berikut:

N
n= 2
1+ N ( e )

Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = standar error (10 % ¿
33

Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka diperoleh besarnya

sampel penelitian sebagai berikut:

112
n=
1+ ( 112 ) ( 0,05 )2
112
n=
1+ ( 112 ) (0,0025)

112
n= =87,5 ≅ 88
1,28

Dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel

yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 88

responden.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

atau ukuran, yang dimiliki, yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang

suatu konsep pengertian tertentu. (Notoadmodjo, 2010). Adapun variabel

yang terlibat dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat (dependent variable) : Kualitas Tidur

2. Variabel bebas (independent variable) : Penggunaan Gadget


34

E. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Parameter Skala Ukur


1. Penggunaan Banyaknya waktu yang digunakan responden dalam Kuesioner 1. Singkat = menggunakn gadget < 2 Ordinal
Gadget menggunakan Gadget (smartphone, tablet, dan laptop). yang tervalidasi jam dalam sehari.
Dihitung satu hari dalam 24 jam Mengguna 2. Sedang = menggunakan gagget 2-3
kan Skala Likert jam sehari
3. Berlebihan = menggunakan gadget > 3
jam dalam sehari

2. Kualitas Tidur Penilayan terhadap kualitas tidur subjektif, masa laten Kuesioner Pittsburgh 1. Skor 0-5 : tidak Ordinal
tidur (periode waktu antara persiapan untuk tidur dan Sleep Quality Index mengalami gangguan
awal tidur yang sebenarnya. Latensi tidur merupakan (PSQI). tidur
indicator utama untuk m e n e nt u k a n
kualitas tidur seseorang. Semakin lama latensi tidur 2. skor 6-10 : gangguan
yang diperlukan seseorang untuk tertidur maka ringan
kualitas tidur seseorang tersebut juga semakin
rendah), lama waktu tidur, habitual sleep efficiency 3. skor 11-21 : ganguan
(efisiensi tidur kebiasaan), gangguan tidur, penggunaan berat
obat tidur.

Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini adalah :

Tabel 2 Definisi Operasional


35

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Dalam penelitiaan ini teknik penggumpulan data

yang digunakan peneliti merupakan teknik stratified random sampling.

Dengan teknik stratified random sampling, dimana sampel yang

digunakan dalam penelitian ini dipilih secara acak untuk setiap strata,

kemudian hasilnya dapat digabungkan menjadi satu sampel yang

terbebas dari variasi untuk setiap strata (Kelana, 2011).

Dalam penelitian ini, peneliti akan membagikan kuesioner secara

rondom atau acak kepada responden (mahasiswa program studi

kesehatan masyarakat angkatan 2020 dan angkatan 2021) yang berjumlah

total 112 mahasiswa, dengan jumlah angkatan 2020 sebanyak 64 dan

angkatan 2021 sebanyak 48 mahasiswa, dengan jumlah responden yang

diinginkan peneliti sebanyak 88 responden, maka penjumlahan yang

dilakukan sebagai berikut.

jumlah anggota strata dalam populasi


jumlah sempel setiap strata= X jumlah sempe
jumlah total anggota populasi

 Strata angkatan 2020

64
jumlah sempel strata angkatan 2020= X 88 = 50
112

 Strata angkatan 2021


36

48
jumlah sempel strata angkatan 2021= X 88 = 38
112

Dengan menggunakan stratified rondom sampling, peneliti

mendapatkan data primer dari tiap angkatan dengan jumlah untuk angkatan

2020 sebanyak 50 sempel dan angkatan 2021 sebanyak 38 sempel, maka

jumlah sempel dari mahasiswa program studi kesehatan masyarakat

Universitas Respati Yogyakarta Angkatan 2020-2021 yaitu berjumlah 88

responden.

G. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010) menjelaskan bahwa instrumen adalah alat atau

fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih lengkap, cermat, dan

sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner Penggunaan Gadget

Kusioner penggunaan gadget terdiri dari 6 pertanyaan. Kuesioner

ini merupakan kuesioner dengan skala ordinal. Pertanyaan yang

berkaitan dengan penggunaan gadget. Penggunaan yang dimaksud adalah

seluruh penggunaan tanpa memandang tujuan, baik untuk komunikasi,

rekreasi, ataupun edukasi dengan beberapa pilihan jawaban yang sudah

disediakan dan responden tinggal membubuhkan tanda chek (√) pada

tempat yang sesuai.


37

2. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) terdiri dari 9

pertanyaan. Pada variabel ini menggunakan skala ordinal dengan skor

keseluruhan dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah 0 sampai

dengan nilai 21 yang diperoleh dari 7 komponen penilaian diantaranya

kualitas tidur secara subyektif (subjective sleep quality), waktu yang

diperlukan untuk memulai tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur

(sleep duration), efisiensi tidur (habitual sleep efficiency), gangguan

tidur yang sering dialami pada malam hari (sleep disturbance),

penggunaan obat untuk membantu tidur (using medication), dan

gangguan tidur yang sering dialami pada siang hari (daytime disfunction).

Pertanyaan untuk nomor 5-8 adalah pertanyaan tertutup dan masing-

masing mempunyai rentang skor yaitu 0-3yang artinya 0= tidak pernah

dalam sebulan terakhir, 1= 1 kali seminggu, 2= 2 kali seminggu dan 3=

lebih dari 3 kali seminggu. Interpretasi nilai skor kualitas tidur baik

apabila skor nilai 1-5, ringan 6-7, sedang 8-14 dan kualitas tidur buruk

jika skor nilai mencapai 15-21.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan

perangkat lunak komputer dan pengolahan data statistik menggunakan

program SPSS dengan menjalankan proses:


38

1. Editing data

Memeriksa kuesioner yang sudah dibagikan untuk memastikan

pertanyaan terisi semua, supaya kejelasan makna jawaban dan konsistensi

dari setiap kuesioner.

2. Coding Data

Merupakan kegiatan pemberian kode untuk setiap jawaban yang sudah

terkumpul.

3. Entri Data

Proses input data yang sudah terkumpul ke dalam program komputer guna

memudahkan analisis lebih lanjut.

Dalam penelitian ini, analisa data terdiri dari analisa univariat dan

bivariat. Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari

setiap variabel dan analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antar

variabel. Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dengan derajat

kemaknaan 5 % (0,05) (Budiarto, 2008). Analisis bivariat ini dilakukan untuk

menilai hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis

dilakukan dengan uji stastistik chi square yang akan diperoleh nilai p,

dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05 .

Penelitian antara dua varibel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai

p≤ ( 0,05 ), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada hubungan

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dan jika

mempunyai nilai p>0,05 yang berarti H 1 ditolak dan H 0 diterima yang


39

berarti tidak ada hubungan hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

I. Rencana Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan:

a. Mengajukan judul usulan penelitian.

b. Konsultasi judul dan menyerahkan surat permohonan menjadi

pembimbing kepada kedua dosen yang sudah ditunjuk prodi.

c. Menyusun usulan penelitian.

d. Konsultasi usulan penelitian kepada pembimbing sehingga peneliti

bisa memperbaiki kekurangannya sampai mendapat persetujuan dari

kedua pembimbing.

e. Melakukan seminar usulan penelitian.

f. Melakukan revisi dari seminar usulan penelitian.

g. Mengumpulkan hasil revisi usulan penelitian ke perpustakaan.

2. Tahap Pelaksanaan:

a. Pengurusan surat ijin penelitian.

b. Menyebarkan kuesioner dengan cara online.

c. Melakukan pengumpulan data.

d. Melakukan analisis data.

e. Menyusun skripsi.

f. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing sehingga peneliti bisa

memperbaiki kekurangannya sampai mendapat persetujuan dari kedua

pembimbing.
40

g. Melakukan seminar hasil penelitian.

h. Melakukan revisi dari seminar hasil penelitian.

3. Tahap Akhir:

Pada tahap akhir ini, peneliti melakukan analisis data berupa

analisis univariat dan bivariate yang kemudian dijelaskan pengertian dan

tekniknya.

J. Etika Penelitian

1. Informed concent

Mahasiwa program studi kesehatan masyarakat program sarjana

Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2020-2021 sebagai subyek

penelitian yang didahului dengan memberikan informed consent sebelum

penelitian ini dilaksanakan.

2. Kerahasiaan

Seluruh data serta informasi ini digunakan untuk keperluan

penelitian dan dirahasiakan untuk kepentingan selain keperluan

penelitian.

3. Anonim (Tanpa nama)

Identitas responden baik nama maupun identitas pribadi disamarkan

menggunakan nomor responden misalnya menggunakan inisial nama

responden Tn. R, Ny. R2, Nn. R, dan R selanjutnya.

4. Hak undur diri

Responden yang tidak bersedia berpartisipasi daam penelitian

mempunyai hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden.


41
42

DAFTAR PUSTAKA

Andreas, P. 2009. Ayo Bangun : dengan Bugar karena Tidur yang Benar.
Jakarta : Hikmah
Anggraini, Eka. 2019. Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak. Serayu
Publishing.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmadi (2008) Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM,
Salemba Medika Jakarta
Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk anak kedokteran dan kesehatan
masyarakat. Jakarta: EGC
Dharma, K. 2011. Metodelogi Penelitian Keperawatan. Trans Info Media,
Jakarta.
Dwi, B. L. 2018. Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur
pada Remaja di SMA Negeri 2 Kota Bangun. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
Efendi, F. (2013). “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini”.
(Online). http://fuadefendi.blogspot.in/2014/01/pengaruh-gadget-
terhadap-perkembangan.html.
Iswidharmanjaya, D. 2014. Bila Si Kecil Bermain Gadget. Bisakimi. Yogyakarta
Jarmi, A. 2017. Hubungan Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur pada
Remaja. Jurnal Kesehatan. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Livia, V. G. 2021. Hubungan antara Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogayakarta Angkatan 2017-2019. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Keswara, U. 2019. Perilaku Penggunaan Gadget pada Remaja. Jurnal Kesehatan
Universitas Malahayati Bandar Lampung
Kumala, A. 2019. Hubungan Antara Durasi Penggunaan Alat Elektronik
(Gadget), Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status Gizi Pada
Remaja Usia 13-15 Tahun. Journal Of Nutrition College
Mawaddah, Y. 2016. Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur Di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Pemprovsu
Medan. Karya Tulis Ilmiah (KTI). Universitas Sumatera Utara.
43

Mohammadbeigi, A. 2016. Sleep Quality in Medical Student; the Impact of Over-


Use of Mobile Cell-Phone and Social Networks. J Res Health Sci.;
16(1):46-50
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Puspitasari, I. 2018. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kecerdasan
Emosional Anak Usia 8-10 Tahun Di Mi Nurul Tanjung Bendo
Kabupaten Magetan. Jurnal kesehatan
Rahman, A. N. 2017. Hubungan Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan
2014. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
Rosmawati. 2019. Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas Tidur
Remaja Di SMK Soeparman Wanomulyo. Jurnal Perguruan Coverence
Series.
Suabagijo, A., 2020. Diet & Detoks Gadget. Noura books, Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tarwoto & Wartonah 2006. KDM dan Proses Keperawatan, edisi 3. Salemba
Medika Jakarta
44

LAMPIRAN
45

Lampiran 01. Surat Studi Pendahuluan :


46

Lampiran 02.

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


47

Kepada Yth:
Saudara Calon Responden
Di Universitas Respati Yogyakarta

Melalui surat ini saya Dewanto Umbu Lero, Mahasiswa Program Studi Kesehatan
Masyarakat Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta, menyampaikan bahwa saya sedang melakukan penelitian tentang
“Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Program
Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta Angkatan
2020-2021”.

Untuk itu, saya mohon atas kesediaan saudara Mahasiswa Program Studi
Kesehatan Masyarakat Program Sarjana angkatan 2020-2021 untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Penelitian ini semata-mata sebagai kegitan ilmiah
yang tidak akan mengakibatkan hal-hal negatif pada saudara responden, jawaban
saudara responden tidak ada yang salah, semua jawaban adalah benar jika sesuai
petunjuk pengisian dan keadaan Saudara. Oleh karena itu, saya berharap seluruh
pertanyaan dijawab dengan sejujur-jujurnya, dan kami akan menjamin jawaban
dan informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiannya.

Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas kerja samanya saya ucapkan
terima kasih.

Hormat Saya

Dewanto Umbu Lero

Lampiran 03: Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


48

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………………………………………………………….

NIM : ………………………………………………………….

Jenis Kelamin : …………………………………………………………..

Menyatakan dengan suka rela menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh

Nama : Dewanto Umbu Lero

NIM : 16110087

Judul Penelitian: “Hubungan Penggunaan Gadget Dengan KualitasTidur

Mahasiswa Program Studi Kesehatan MasyarakatUniversitas

Respati Yogyakarta Angkatan 2020-2021”

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak merugikan bagi saya dan informasi

yang saya berikan sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu saya

bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya setujui tanpa adanya paksaan dari pihak

manapun

Peneliti Yogyakarta, Juni 2022.

Responden

(Dewanto Umbu Lero) (…………………….. )

NIM : 16110087

Lampiran 04 : Kuesioner Penelitian

Identitas Responden
Nama :……………………………………………………..
49

NIM :……………………………………………………..
Tahun Angkatan : …………………………………………………….
Usia : ……………………………………………………..
Jenis Kelamin :……………………………………………………..

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda centang (√ ) pada alternatif jawaban yang menurut saudara/i sesuai
dengan keadaan saudara/i.

Gadget: Peralatan media elektronik berupa smartphone, laptop, dan tablet.

1. Berapa jumlah gadget yang anda miliki?


()1
()2
( ) 3 atau lebih
2. Berapa lama total waktu yang anda habiskan untuk menggunakan gadget
dalam sehari?
( ) < 2 jam
( ) 2-3 jam
( ) > 3 jam
3. Pernahkah anda merasa terlalu sering menggunaka gadget?
( ) Tidak pernah
( ) Jarang
( ) Sering
4. Seberapa sering anda menggunakan gadget sebelum tidur
( ) tidak pernah
( ) 1-4 kali seminggu
( ) lebih dari 4 kali seminggu
5. Apakah teman dan keluarga komplain dengan intensitas penggunaan gadget
anda?
( ) Tidak pernah
( ) Pernah
( ) Sering
6. Apakah anda merasa waktu penggunaan gadget anda meningkat selama
setahun terakhir?
( ) Tidak
( ) Mungkin
50

( ) Iya

KUESIONER KUALITAS TIDUR


INSTRUKSI
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini adalah pertanyaan yang berhubungan
dengan kebiasaan tidur. Anda satu buulan yang lalu. Jawaban yang Anda berikan
adaah jawaban yang mayoritas Anda alami dan lakukan selama satu bulan yang
lalu. Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Selama sebulan yang lalu, jam berapa Anda biasanya mulai tidur di malam
hari?
Waktu Tidur _______________________________
2. Selama sebulan yang lalu, berapa menit Anda habiskan waktu di tempat
tidur, sebelum akhirnya Anda tertidur?
Jumlah Menit_______________________________
3. Selama seulan yang lalu, jam berapa Anda biasanya bangun setiap pagi?
Jam Bangun Tidur_______________________________
4. Selama sebulan yang lalu, berapa jam Anda tidur pulas di malam hari?
Jumlah Jam pada Tidur Malam___________________________

Untuk pertanyaan berikut, pilih salah satu jawaban yang sesuai.


5. Selama sebulan yang lalu, masalah yang selalu mengganggu tidur Anda…
a. Tidak dapat tidur selama 30 menit ()
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam seminggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

b. Bangun tidur di tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat


Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()
51

c. Pergi ke kamar mandi di malam hari


Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

d. Sulit bernafas secara nyaman


Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

e. Batuk
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

f. Mereka Kedinginan
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

g. Merasa kepanasan
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

h. Mengalami mimpi buruk


Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali dalam seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()
52

i. Ada sakit-sakit di badan (pegal-pegal)


Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

j. Alasan lain yang mengganggu tidur Anda, silahkan tuliskan

______________________________________________
Seberapa sering hal tersebut anda arasakan?
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

6. Selama sebulan yang lalu, seberapa sering Anda mengonsumsi obat-obat


untuk membantu tidur anda?
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

7. Selama sebulan yang lalu, seberapa seringmuncul masalah-masalah yang


dapat mengganggu Anda saat mengendarai kendaraan, makan, atau
beraktivitas sosial?
Tidak ada selama sebulan yang lalu ()
Kurang dari sekali dalam satu minggu ()
Satu atau dua kali seminggu ()
Tiga atau lebih dalam seminggu ()

8. Selama sebulan yang lalu berapa banyak masalah yang cukup membuat
anda tidak antusias untuk menyelesaikannya?
Tidak ada ()
Hanya masalah-masalah kecil ()
Semua masalah ()
Masalahh yang sangat besar ()

9. Selama sebulan yang lalu, bagaimana rata-rata kualitas tidur anda?


53

Sangat baik ()
Baik ()
Buruk ()
Sangat buruk ()

Jumlah Score

Kesimpulan : Baik atau buruk


54

Lampiran 05: Jadwal Kegiatan

Time Frame Proposal


Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana

Tahun Ajaran 2021/2022

Jan’2020 Sep’2021 Jan ’2022 Apr’2022 Mei’2022 jun’2022

No 1 10 25 31 1 10 27 30 1 15 30 1 15 30 1 15 30 1 23

1 Pengumpulan judul

2 Penyusunan proposal

3 Konsultasi proposal

4 Pengumpulan
persyaratan seminar

5 Seminar proposal
55

Lampiran 06:
ANGGARAN PENELITIAN

No Kegiatan Keterangan pengeluaran Biaya

1. Penyusunan proposal Tinta, kertas, pengadaan Rp. 200.000


buku referensi, foto coppy,
transportasi
2. Seminar proposal Pengetikan, jilib, pengadaan, Rp. 150.000
konsumsi, dan transpoprtasi

3. Perizinan proposal Pengadaan, perizinan Rp. 100.000

4. Revisi proposal Penggandaan dan penjilitan Rp. 100.000

5. Persiapan penelitian Print kuesioner dan reward Rp. 700.000


berupa pemberian pulsa
kepada 88 responden
6. Pelaksanaan penelitian Kuota/paket internet dan Rp. 100.000
transportasi

7. Laporan skripsi Tinta dan kertas Rp. 100.000

8. Pengelolahan data Konsumsi dan kuota/paket Rp. 100.000


internet
9. Siding hasil Penggandaan dan penjilidan Rp. 150.000
(SKRIPSI)
10 Revisi skripsi Print, jilid, dan pengadaan Rp. 100.000
.
11 Biaya tak terduga Rp. 100.000
.
Total Rp. 1.900.000

Anda mungkin juga menyukai