Anda di halaman 1dari 26

SKRIPSI

HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN


INSOMNIA PADA MAHASISWA FIKES ANGKATAN 2019 UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA

Disusun Oleh : Pembimbing :

Nama : Agry Vrikli Faat Rasyid 1. Azir Alfanan, SKM., M.Sc


Nim : 18110031 2. Rodiyah, M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
01
PENDAHULUA
N
Latar Belakang
Insomnia adalah gangguan tidur yang sangat umum di kalangan masyarakat khususnya
mahasiswa saat ini dan penyebab umum dari insomnia adalah stres, kecemasan, kondisi
medis, obat-obatan dan lain-lain.
Kejadian insomnia akan meningkat seiring bertambahnya usia dengan kata lain,
gejala insomnia seiring terjadi pada orang susah tidur bahkan hampir setengah dari
jumlah mahasiswa dilaporkan mengalami kesulitan memulai tidur dalam
mempertahankan tidurnya. Menurut National Sleep Foundation (2018), kejadian insomnia
di seluruh Dunia mencapai 67% dari 1.508 orang di Asia Tenggata dan 7,3% insomnia
terjadi pada mahasiswa. Di Indonesia, angka prevalensi insomnia sekitar 67%.
Sedangkan sebanyak 55,8 % insomnia ringan dan 23,3 % mengalami insomnia sedang
(Suastari, 2018).
Salah satu faktor penyebab insomnia erat kaitanya dengan penggunaan media
sosial. Di era perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang semakin
pesat saat ini, masyarakat tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet. Seiring
sejalan dengan perkembangan internet, perkembangan media sosial juga meningkat di
masyarakat.
Latar Belakang
berdasarkan rilis dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) pada
tahun 2014, jumlah pengguna telah mencapai 82 juta lebih serta menduduki peringkat ke-
8 terbesar di dunia. Angka penetrasinya mencapai 24,23%, angka ini terbilang cukup
tinggi. Jika dibandingkan dengan pengguna internet di kawasan Asia Tenggara ataupun
Australia. Penggunaan media sosial terbesar dapat ditemukan dibeberapa kota di
Indonesia seperti di kota pelajar yaitu Yogyakarta sebanyak 36,20 persen pengguna,
yang kemudian disusul Jakarta Selatan, Kabupaten Sleman dan kota industri yakni
Tangerang Selatan yang masing masing sebanyak 33,20 persen, 29,52 persen dan 29,29
persen.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah ada hubungan
durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia
pada mahasiswa Fikes?”.
Tujuan Penelitian
2. Tujuan Khusus

a.Untuk mengetahui jumlah dan karakteristik


(Umur, Jenis kelamin, dan Prodi) penggunaan
1. Tujuan Umum internet (media sosial) pada mahasiswa Fikes
Universitas Respati Yogyakarta.
b.Untuk mengetahui tingkat kejadian insomnia
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pada mahasiswa Fikes Universitas Respati
hubungan durasi penggunaan media sosial Yogyakarta.
dengan kejadian insomnia pada c.Untuk mengetahui durasi penggunaan media
mahasiswa Fikes Universitas Respati sosial pada mahasiswa Fikes.
Yogyakarta.
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis


Untuk berkontribusi terhadap ilmu
a. Bagi Universitas Respati
pengetahuan mengenai Yogyakarta
penggunaan media sosial dan b. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
kejadian insomnia. c. Bagi Peneliti
d. Bagi Peneliti selanjutnya
Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Hepilita & “Hubungan Durasi 1. Sama smaa meneliti 1. Penelitian ini


Gantas, 2018. Penggunaan Media Sosial terkait hubungan dilakukan pada
Dengan Gangguan Pola durasi media sosial mahasiswa
Tidur Pada Anak Usia 12 2. Metode penelitan 2. Teknik sampling
Sampai 14 Tahun di SMP kuantitatif yaitu
Negeri 1 Langke 3. Penggumpulan data proportionate
Rembong” menggunakan stratified random
kuesioner sampling
4. Desain penelitian
Cross sectional
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Tinjauan Teori

Pengertian Insomnia
Insomnia berasal dari kata
in dan somnus yang media sosial
memiliki arti susah tidur,
dan dapat disimpulkan Sosial media adalah "sebuah
bahwa insomnia kelompok aplikasi berbasis
merupakan penyakit susah internet yang membangun di
tidur yang dialami atas dasar ideologi dan teknologi
seseorang. Web 2.0, dan yang
memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated
content”. Media sosial ada dalam
berbagai bentuk yang berbeda
termasuk social network, forum
internet, weblogs, social blogs,
micro blogging, wikis, podcasts,
gambar, video, rating, dan
bookmark sosial. (Putri, 2016).
Kerangka Teori
Faktor Faktor penyebab insomnia
Kebutuhan Tidur
a. Despresi
b. Kelainan-kelainan kronis Remaja akir 7- 8 jam/ hari
c. Efek samping
pengobatan Insomnia
d. Pola makan yang buruk a. Transient Insomnia
e. Kafein, nikotin, alcohol b. Short-term Insomnia
f. Kurang berolaraga c. Long-term Insomnia

Dampak Negatif Media Sosial


a. Menjauhkan orang- orang yang
sudah dekat.
Penggunaan Media Sosial b. Interaksi bertatap muka secara
langsung cenderung menurun
Facebook, Intagram, WhatsApp,
c. Masalah privasi dengan media sosial
game, Line, Twitter, tik tok BBM,
d. Menimbulkan konflik dengan
Youtube, Massenger, dan lain
media sosial
sebagainya.
 
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Durasi penggunaan Insomnia


media sosial
Hipotesis

Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia
pada mahasiswa Fikes angkatan 2019 di Universitas Respati Yogyakarta.
03
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian Variabel Penelitian
Penelitian survey analitik dengan
rancangan cross sectional Variabel bebas : penggunaan media sosial
Variabel terikat : Insomnia

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di kampus ll
Universitas Respati Yogyakarta Pengambilan Teknik Pengumpulan Data
data Penelitian ini dilakukan pada bulan desember
2022 secara online Data primer dan sekunder

Populasi dan Sampel


Populasi : 413 orang
Sampel : 82 orang
Teknik Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling
Instrumen Penelitian Teknik Pengolahan Data
Kuesioner
Editing Skoring Entry data
Cleaning
Teknik Analisis Data
Univariat dan bivariat

Jalannya Penelitian
Tahap persiapan Tahap pelaksaan Tahap
akhir

Etika Penelitian
Informed consent (lembar persetujuan)
Annonimity (tanpa nama)
Confidentiality (kerahasiaan)
04
HASIL &
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Karateristik Responden
Usia n %
20 tahun 15 18,3%
21 tahun 58 70,7%
22 tahun 9 11,0%
Total 82 100%
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
yaitu didapatkan responden dengan usia terbanyak pada mahasiswa yaitu 21 tahun 58 orang
(70,7%), pada usia 20 tahun sebanyak 12 orang (18,3%). Selanjutnya diikuti pada usia 22 tahun
sebanyak 9 orang (11,0%).
Jenis Kelamin n (%)
Laki-laki 16 19,5%
Perempuan 66 80,5%
Total 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden


berdasarkan jenis kelamin, terdapat jumlah jenis kelamin yang paling banyak yaitu
jenis kelamin perempuan dengan jumlah 66 orang (80,5) dan jenis kelamin laki-laki
yaitu 16 orang (19,5%).
Analisis Univariat
Prodi n %
keperawatan 20 24,4%

Ilmu gizi 26 31,7%

Kesehatan masyarakat 21 26,5%


kebidanan 7 8,5%

Fisioterapi 8 9,8%
total 82 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden terbanyak ada berasal dari Prodi
Gizi yaitu 26 (31,7%).
Penggunaan Media Sosial n (%)
Rendah (1-2 jam) 4 4,9%
Sedang (3-4 jam) 68 82,9%
Tinggi (Lebih dari 5 jam) 10 12,2%

Insomnia    
Tidak Insomnia 8 9,8%
Ringan 30 41,5%
Berat 40 48,8%

Total 82 100

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa karakteristik sebagian besar
responden menggunakan media sosial media dengan durasi sedang 3-4 jam dalam
seminggu 68 orang (82,9%) Selanjutnya dapat diketahui bahwa karakteristik
responden menggalami insomnia berat 40 orang (48,8%).
Analisis Bivariat
Insomnia                  

Durasi Tidak Insomnia Insomnia total p- C


media insomnia ringan berat value
sosial
  n % n % n %      

Rendah 2 2,4% 1 1,2% 1 1,2% 4    


Sedang 6 7,3% 31 37,8% 31 37,8% 68 0,09 0,276
Tinggi 0 0,0% 2 2,4% 8 9,8% 10    

Total 8 9,8% 34 41,5% 40 48,8% 82    

Berdasarkan hasil uji bivariat diatas menunjukan responden yang menggunakan


media sosial rendah dan tidak mengalami insomnia 2 orang (2,4%) dan yang
mengalami insomnia ringan 1 orang (1,2%) dengan pengunaan media sosial rendah
dan responden yang mengalami insomnia berat 1 orang (1,2%) dengan penggunaan
media sosial rendah.
Responden yang menggunakan media sosial sedang dan tidak mengalami
insomnia 6 orang (7,3%) selanjutnya yang mengalami insomnia ringan 31 orang
(37,8%) dengan menggunakan media sosial tinggi dan yang mengalami insomnia
berat 31 orang (37,8%) dengan menggunakan media sosial sedang. Responden
yang menggunakan media sosial tinggi tidak mengalami insomnia 0 orang (0,0%)
dan yang mengalami insomnia ringan 2 orang (2,4%) dengan penggunaan media
sosial tinggi selanjutnya yang menggalami insomnia berat 8 orang (9,8%) Hasil uji
statistik menggunakan chi-square tidak memenuhi syarat sehingga uji alternatif
yang digunakan yaitu Kendall Tau menunjukan π 0,276 dengan nilai p-value
sebesar 0,09 (>0,05) sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan bermakna
antara penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia.
05
KESIMPULAN &
SARAN
Kesimpulan

1. Sebagian besar (80,5%) responden berjenis kelamin perempuan


2. Sebagian besar (70,7%) responden berumur 21 tahun
3. Ada (31,7%) responden berasal dari Prodi Gizi yaitu sebanyak 26
4. Sebagian besar (82,9%) responden menggunakan media sosial dengan
durasi sedang (1-3 jam) dalam seminggu
5. Hampir separuh (48,8%). responden mengalami insomnia berat
6. Hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara penggunaan
media sosial dengan kejadian insomnia pada Mahasiswa Fikes angkatan
2019 dengan nilai p-value sebesar 0,09 (>0,05)
Saran
1. Bagi Kampus Respati Yogyakarta
 
Diharapkan dapat dijadikan sebagai data atau bahan referensi
diperpustakaan terkait hubungan durasi penggunaan media sosial
dengan kejadian insomnia pada mahasiswa.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
 
a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun refrensi yang terkait dengan hubungan durasi penggunaan
media dengan kejadian insomnia pada mahasiswa agar hasil
penelitiannya lebih baik.
b. Diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses pengambilan dan
pengumpulan dan segala sesuatunya sehingga penelitiannya dapat
dilaksanakan lebih baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai