Anda di halaman 1dari 15

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5913754, 5913257 Fax (031) 5913752
Website http://ners.unair.ac.id / Email : kepk@fkp.unair.acid
================================================================================================

PROTOKOL TELAAH ETIK PENELITIAN KESEHATAN


(Di isi Oleh Ketua Peneliti)

A. Informasi Umum
1 Ketua pelaksana / peneliti : Ria Sabekti
utama (nama dan gelar)
No. HP : : 085272681121
2 Institusi penyelenggara : Universitas Airlangga
penelitian
3 Penelitian  Bukan kerjasama
o Kerjasama nasional
o Kerjasama Internasional, jumlah Negara terlibat....
o Melibatkan peneliti asing
4 Diisi apabila melibatkan peneliti asing

Nama, Gelar, Institusi Tugas dan Fungsi Telp/ Fax

5 Tempat penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga


6 Waktu penelitian Bulan Desember 2018
7 Waktu pengumpulan data Bulan Desember 2018
8 Apakah protokol ini pernah o Ya : diterima/ditolak
diajukan ke komisi etik lain?  Tidak

B. Skrening Protokol Penelitian

No Protokol Penelitian Keterangan


1 Judul penelitian : Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial (Jejaring
Sosial) Dengan Kecenderungan Narsisme Dan
Aktualisasi Diri Remaja Akhir
2 Ringkasan proposal riset : Proposal riset ini meneliti bagaimana hubungan intensitas
dengan bahasa awam/non- penggunaan media sosial khususnya jejaring sosial dengan
teknis; (max : 250 kata) kecenderungan perilaku narsisme dan aktualisasi diri pada
remaja akhir. Media sosial merupakan sebuah media
online dimana penggunanya bisa berbagi infromasi
maunpun berinteraksi. Intensitas penggunaan media sosial
dapat diartikan sebagai seberapa seringnya suatu kegiatan
dalam penggunaan media sosial oleh seseorang.
Penggunaan media sosial akan berhubungan dengan
kecenderungan perilaku narsisme, yaitu suatu perilaku
yang menampilkan keangkuhan dan konsep diri yang
melambung. Selain berhubungan dengan perilaku
narsisme, penggunaan media sosial juga berhubungan
dengan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan tertinggi berupa
kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau
lingkungan serta pencapaian potensi diri yang sepenuhnya.
3 Pernyataan yang jelas : 1. Penelitian ini penting dilakukan karena perkembangan
tentang urgensi dan teknologi saat ini yang sangat pesat, apabila tidak bisa
pentingnya penelitian, mengikuti akan tertinggal. Pergeseran era analog ke
untuk pembangunan dan digital ini membuat semua kegiatan dilakukan secara
untuk memenuhi online termasuk interaksi antar sesama. Media sosial
kebutuhan menawarkan kemudahan berinteraksi dengan sesama,
bangsa/penduduk lokasi sehingga menjadi candu bagi individu, khususnya
penelitian (B, S3); remaja. Remaja dengan intensitas penggunaan media
sosial yang tinggi dapat mengganggu perkembangan
diri yang optimal.
2. Penggunaan media sosial yang tinggi dapat mengarah
pada kecenderungan perilaku narsisme. Sifat narsisme
tinggi dapat menimbulkan permasalahan perilaku.
Narsisme maladaptif pada remaja berimplikasi pada
tindak agresitivitas, psikopatik, dan perilaku antisosial.
3. Penggunaan media sosial juga berhubungan dengan
aktualisasi diri pada remaja. Tuntutan dalam pergaulan
dan interaksi dengan orang lain, membuat remaja
memilih untuk intens menggunakan media sosial dan
intens berkomunikasi agar mereka tidak terkesan
ketinggalan sehingga pada akhirnya eksistensi mereka
terlihat oleh orang lain.
4. Remaja merupakan generasi penerus bangsa, semakin
tingginya tuntutan dimasa mendatang membuat remaja
harus memiliki kesehatan jiwa yang baik di era digital
seperti sekarang ini.
4 Pandangan para peneliti : Menurut pandangan peneliti, prinsip etik berupa manfaat
tentang isu-isu etik dari atau keuntungan dan keadilan perlu dijelaskan secara jelas
penelitian ini dan dan akurat sehingga kesalahan persepsi antara peneliti
bagaimana saran dengan subjek penelitian tidak akan terjadi. Selain itu,
mengatasinya (A, S2); bahaya potensial yang mungkin terjadi juga perlu
dijelaskan kepada subjek penelitian dengan jelas dan
detail. Privasi subjek penelitian merupakan hal yang
krusial dalam penelitian khususnya penelitian kesehatan.
Untuk mengatasi hal ini, peneliti telah menyiapkan lembar
penjelasan penelitian yang berisi judul penelitian, tujuan
penelitian, bahaya potensial, informed consent, hak
responden untuk mengundurkan diri, pemberian
pendidikan kesehatan dan adanya insentif untuk
responden. Untuk menjaga privasi subjek penelitian,
peneliti akan memberi kode bagi nama responden.
5 Ringkasan hasil hasil studi : 1. Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Intensitas
sebelumnya sesuai topik Penggunaan Media Sosial Path Pada Remaja Di
penelitian, termasuk yang Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banjarbaru (Putri,
belum dipublikasi yang 2016). Ada hubungan positif antara aktualisasi diri
diketahui para peneliti dan dengan intensitas penggunaan media sosial path,
sponsor, dan informasi sehingga semakin tinggi aktualisasi diri maka semakin
penelitian yang sudah tinggi pula intensitas penggunaan media sosial path
dipublikasi, termasuk pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 2
kajian-kajian pada Banjarbaru.
binatang (Guideline 4) (B, 2. Let Me Take A Selfie: Exploring The Psychological
S2); Effects Of Posting And Viewing Selfies And Groupies
On Social Media (R. Wang et al, 2017). Perilaku
melihat selfie sering menyebabkan penurunan harga
diri sedangkan perilaku menonton pengelompokan
sering menyebabkan peningkatan harga diri. Perilaku
menonton selfie yang sering menyebabkan kepuasan
hidup menurun sementara perilaku menonton groupie
yang sering menghasilkan peningkatan kepuasan hidup.
3. Hubungan Perilaku Selfie dengan Kecemderungan
Narsisme pada Siswa SMAN Kompleks Surabaya
((Yuni N, Eka and Margono, 2017). Ditinjau dari tipe
selfie baik secara keseluruhan maupun per jenis
kelamin didapatkan tidak terdapat perbedaan antara tipe
selfie dengan kecenderungan narsisme, supertority dan
explottavines.
4. Self Actualization Needs And Education Of
Participants In Lifelong Education Centers (Akcay,
2012). Temuan menunjukkan bahwa program
pendidikan orang dewasa berkontribusi untuk
memuaskan kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi.
6 Pernyataan bahwa prinsip : Peneliti akan mematuhi prinsip anonymity, confidentiality
prinsip yang tertuang dan beneficience
dalam pedoman ini akan
dipatuhi (B, S2);
7 Penjelasan tentang usulan : Peneliti belum pernah mengusulkan review protocol etik
review protokol etik sebelumnya
sebelumnya dan hasilnya
8 Gambaran singkat tentang : Lokasi penelitian di Fakultas Keperawatan Universitas
lokasi penelitian, termasuk Airlangga di Surabaya. Fasilitas dilokasi penelitian
informasi ketersediaan memadai.
fasilitas yang layak untuk
keamanan dan ketepatan
penelitian, dan informasi
demografis dan
epediologis yang relevan
tentang daerah penelitian
(A dan B, S1, S2); 

9 Nama dan alamat sponsor : Peneliti tidak menggunakan sponsor pada penelitian ini.


10 Nama, alamat, afiliasi : Ria Sabekti, A.Md. Kep
lembaga, kualifikasi dan Jalan Mulyorejo Selatan No. 31A, Mulyorejo, Kota
pengalaman ketua peneliti Surabaya
dan peneliti lainnya
(Guideline 1) (A, S2, S4);
11 Tujuan penelitian, : 1. Tujuan umum penelitian ini adalah Menganalisis
hipotesa, pertanyaan hubungan intensitas penggunaan media sosial (jejaring
penelitian, asumsi dan sosial) terhadap kecenderungan narsisme dan
variabel penelitian aktualisasi diri remaja akhir.
(Guideline 1) (B, S2, S3); 2. Hipotesis Penelitian :
1) Ada hubungan antara intesitas penggunaan sosial
media (jejaring sosial) terhadap kecenderungan
narsisme remaja akhir
2) Ada hubungan antara intesitas penggunaan sosial
media (jejaring sosial) terhadap aktualisasi diri
remaja akhir
3. Variabel Penelitian :
1) Variabel Independent : intensitas penggunaan
media sosial.
2) Variabel Dependent : kecenderungan narsisme dan
aktualiasasi diri.
12 Deskipsi detail tentang : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
desain ujicoba atau menggunakan desain correlative study dengan pendekatan
penelitian. Bila ujicoba cross-sectional. Desain penelitian ini berfokus pada waktu
klinis, deskripsi harus pengukuran data variabel-variabel hanya satu kali pada
meliputi apakah kelompok suatu saat. Penelitian ini akan meneliti bagaimana
treatmen ditentukan secara pengaruh intensitas penggunaan sosial media terhadap
random, (termasuk aktualisasi diri remaja akhir, dimana pengumpulan data
bagaimana metodenya), dilakukan dalam satu waktu. Instrumen yang digunakan
dan apakah blinded atau adalah kuesioner.
terbuka (Guideline 5) (B,
S2, S3);
13 Jumlah subyek yang : Jumlah sampel pada penilitian ini sebanyak 167 orang.
dibutuhkan sesuai tujuan Teknik sampling yang digunakan adalah probality
penelitian dan bagaimana sampling dengan cara simple random sampling. Untuk
penentuannya secara mencapai sampling ini, setiap elemen diseleksi secara
statistik (A dan B, S2,S3); acak. Sampling frame akan ditulis di kertas berupa nama,
diletakkan di kotak, diaduk dan diambil secara acak setelah
semuanya terkumpul.
14 Kriteria partisipan atau : Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
subyek dan jastifikasi 1. Remaja yang berusia 17-19 tahun
penentuan yang tidak 2. Berstatus sebagai mahasiswa aktif di Universitas
masuk kriteria dari Airlangga
kelompok kelompok 3. Menggunakan Handphone berbasis Android, IOS,
berdasarkan umur, sex, Windows Phone
faktor sosial atau ekonomi, 4. Memiliki akun media sosial dan aktif
atau alasan alasan lainnya menggunakannya
(Guideline 3) (A dan B, Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
S1,S2, S3); 
 1. Mahasiswa yang merupakan pengguna baru media
sosial (kurang dari 1 bulan)
15 Jastifikasi melibatkan anak : Remaja yang tidak mampu memberikan informed consent
anak atau orang dewasa maka informed consentnya akan dilakukan oleh
yang tidak mampu keluarganya atau staf pengajar yang diketahui oleh seorang
memberikan informed saksi.
consent, atau kelompok
rentan, serta langkah
langkah bagaimana
meminimalisir bila terjadi
resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (B dan H,
S2,S3,S7); 

16 Proses rekrutmen : 1. Nama dan alamat responden didapatkan dari bagian
(misalnya lewat iklan), Akademik Fakultas Keperawatan Universitas
serta langkah langkah Airlangga Surabaya. Setelah mendapatkan data nama-
untuk menjaga privasi dan nama dan alamat tempat tinggal serta data sekunder
kerahasiaan selama yang dibutuhkan, peneliti kemudian menghubungi
rekrutmen (Guideline 3) responden dan mengumpulkan responden pada suatu
(A,B dan H, S1, S2, tempat. Peneliti bekerja sama dengan asisten peneliti
S4,S6,S7); 
 yang sebelumnya sudah dijelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian dan cara pengambilan
data. Selain itu penelitia juga bekerjasama dengan
ketua angkatan untuk memudahkan komunikasi dan
menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Sebelum melakukan penelitian,peneliti menjelaskna
hal-hal yang terdapat dalam lembar penjelasan etik
kepada responden yang meliputi judul penelitian,
tujuan penelitian, hal-hal yang akan dilakukan,
manfaat, hak responden untuk mengundurkan diri,
pemberian pendidikan kesehatan serta adanya insentif
berupa pemberian souvenir kepada responden.
2. Penelitian ini menggunakan subjek manusia sehingga
informed consent sangat diperlukan agar tidak
melanggar hak-hak manusia sebagai subjek
penelitian. Tujuannya adalah responden mengetahui
maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang
diteliti selama pengumpulan data. Jika responden
bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar
persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati hak responden.
17 Deskripsi dan penjelasan : Penelitian ini menggunakan Cross Sectional yaitu jenis
semua intervensi (metode penelitian yang menekankan waktu pengukuran dan
administrasi treatmen, observasi data variabel independent dan variabel
termasuk rute administrasi, dependent hanya satu kali dalam satu saat. Pertemuan
dosis, interval dosis, dan dilakukan satu kali dengan mengumpulkan responden pada
masa treatmen produk satu ruangan. Penelitian ini menggunakan kuesioner,
yang digunakan responden akan membaca lembar penjelasan
(investigasi dan penelitianterlebih dahulu, lembar permohonan menjadi
komparator) (B, S2, S3); responden dan pernyataan persetujuan ikut penelitian.

 Apabila responden bersedia ikut penelitian maka
responden dapat menandatangani lembar penjelasan
penelitian dan informed concent yang diketahui salah
seorang saksi. Setelah mengisi informed concent
responden diberikan kuesioner.
18 Rencana dan jastifikasi : Tidak terdapat terapi dalam penelitian ini sehingga standar
untuk meneruskan atau terapi tidak diberikan
menghentikan standar
terapi selama penelitian
(Guidelines 4 and 5) (A
dan B, S2,S3); 

19 Treatmen/Pengobatan lain : Tidak ada kontraindikasi dalam penelitian ini
yang mungkin diberikan
atau diperbolehkan, atau
menjadi kontraindikasi,
selama penelitian
(Guideline 6) (A dan B,
S2, S3); 

20 Test test klinis atau lab : Penelitian ini tidak melakukan tes klinis atau lab kepada
atau test lain yang harus subjek penelitian melainkan hanya diberikan lembar
dilakukan (A dan B, kuesioner untuk diisi
S2,S3); 

21 Sampel dari form laporan : Penelitian ini tidak menggunakan sampel dari form laporan
kasus yang sudah kasus
distandarisir, metode
pencataran respon
teraputik (deskripsi dan
evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran),
prosudur follow-up, dan,
bila mungkin, ukuran yang
diusulkan untuk mentukan
tingkat kepatuhan subyek
yang menerima treatmen
(B, S2,S3,S7); 

22 Aturan atau kriteria kapan : Subjek penelitian diberhentikan dari penelitian jika subjek
subyek bisa diberhentikan mengalami sakit berat dan meninggal
dari penelitian atau uji
klinis, atau, dalam hal
studi multi senter, kapan
sebuah pusat/lembaga di
non aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan
(tidak lagi dilanjutkan)
(A,B, S2, S3,S7); 

23 Metode pencatatan dan : Metode pencatatan dan pelaporan adverse event akan
pelaporan adverse events dibuat format tersendiri
atau reaksi, dan syarat
penanganan komplikasi
(Guidelines 4 and 23) (B,
S2,S3,S7); 

24 Resiko resiko yang : Penelitian yang dilakukan tidak ada resiko terhadap subjek
diketahui dari adverse penelitian
events, termasuk resiko
yang terkait dengan
masing masing rencana
intervensi, dan terkait
dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosudur yang
akan diuji cobakan
(Guideline 4) (B dan H,
S2,S3,S4,S7); 

25 Potensi keuntungan : 1. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
penelitian secara pribadi subjek untuk menambah wawasannya mengenai
bagi subyek dan bagi yang penggunaan media sosial yang baik dan salah serta
lainnya hubungannya terhadap perilaku narsisme dan
aktualisasi diri.
2. Peneliti dapat mengembangkan ilmu keperawatan
komunitas dan jiwa serta menambah wawasan
pengetahuna bagi peneliti
3. Penelitian ini dapat menjadi dasar kebijakan institusi
terkait mengenai penggunaan media sosial di area
tertentu, serta bahan kegiatan orientasi mahasiswa baru
untuk mengembangkan konsep diri yang positif agar
dapat tercapai aktualisasi diri yang optimal
26 Harapan keuntungan : 1. Peneliti berharap, penelitian ini dapat memberikan
penelitian bagi penduduk, informasi kepada subjek untuk menambah wawasannya
termasuk pengetahuan dalam penggunaan media sosial yang baik agar dapat
baru yang kemungkinan memaksimalkan aktualisasi dirinya dan terhidar dari
dihasilkan oleh penelitian dampak negative penggunaan media sosial
(Guidelines 1 and 4), (B 2. Setelah dilakukan wawancara menggunakan kuesioner,
dan H, S1,S3,S7); 
 peneliti memberikan pendidikan kesehatan pada remaja
27 Untuk penelitian yang : Pada penelitian ini tidak dilakukan intevensi
membawa resiko luka
fisik, membuat rencana
detil, termasuk asuransi,
untuk memberikan
pengobatan termasuk
biaya dan memberikan
kompensasi jika terjadi
disabilitas atau kematian
(Guideline 14)
(A,B,H,S1,S5,S7); 

28 Kemungkinan memberikan : Hasil penelitian akan dilaporkan ke Fakultas Keperawatan
kelanjutan akses bila hasil Universitas Airlangga sebagai bahan evaluasi dan
intervensi menghasilkan diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan
manfaat yang signifikan, kebijakan terkait penggunaan HP dan media sosial
modalitas yang tersedia,
pihak pihak yang akan
mendapatkan
keberlansungan
pengobatan, organisasi
yang akan membayar, dan
untuk berapa lama
(Guideline 6) (B,H,S3,S7);

29 Untuk penelitian yang : Penelitian ini tidak melibatkan subjek ibu hamil
melibatkan ibu hamil,
perencanaan untuk
memonitor kesehatan ibu
dan kesehatan anak jangka
pendek maupun jangka
panjang (Guideline 19) (B
dan H, S3,S7); 

30 Cara yang diusulkan untuk : Penelitian ini menggunakan subjek manusia sehingga
mendapatkan informed sangat diperlukan informed consent agar tidak melanggar
consent dan prosedur yang hak-hak manusia sebagai subjek penelitian. Tujuannya
direncanakan untuk adalah responden mengetahui maksud dan tujuan
mengkomunikasikan penelitian dan dampak yang diteliti selama pengumpulan
informasi penelitian data. Jika responnden bersedia diteliti maka harus
kepada calon subyek, menandatangani lembar persetujuan. Jika responden
termasuk nama dan posisi menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa
wali bagi yang tidak bisa dan tetap menghormati hak klien. Apabila responden tidak
memberikannya. mampu untuk mengisi informed consent maka akan
(Guideline 9) (H, S6, S7); diwakilkan oleh orang terdekat dengan disaksikan oleh

 seorang saksi.
31 Bila calon subyek tidak : Subjek yang tidak bisa memberikan informed consent akan
bisa memberikan informed diwakilkan oleh keluarga terdekatnya dan diberi
consent, memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan
keyakinan bahwa izin akan berkaitan dengan tujuab penelitian, perlakuan yang
didapatkan dari yang diterapkan, bahaya potensial, hak undur diri
berhak mewakili, atau, bila
anak paham tentang
informed consent tapi
belum cukup umur, akan
mendapatkan persetujuan
dari orang tua atau wali
(Guidelines 16 and 17) (H,
S6, S7); 

32 Deskripsi tentang ekonomi : Peneliti akan memberikan pendidikan kesehatan dan
atau bujukan atau insentif souvenir kepada responden setelah dilakukan pengisian
pada calon subyek untuk kuesioner penelitian.
ikut berpartisipasi, seperti
uang, hadiah, layanan
gratis, atau yang lainnya
(A, B dan H,
S1,S4,S5,S7); 

33 Rencana dan prosudur, dan : Penelitian ini tidak melakukan intervensi. Peneliti
orang yang betanggung menggunakan kuesioner untuk mewawancarai responden.
jawab untuk
menginformasikan pada
peserta hal hal yang bisa
muncul dalam studi
(seperti bahaya atau
keuntungan), atau tentang
riset lain tentang topik
yang sama, yang bisa
mempengaruhi
keberlangsungan
keterlibatan subyek dalam
penelitian (Guideline 9) (B
dan H, S3, S7); 

34 Perencanaan untuk : Hasil penelitian ini akan diinformasikan kepada bagian
menginformasikan hasil kemahasiswaan Fakultas Keperawatan Universitas
penelitian pada subyek Airlangga.
atau partisipan (B dan
H,S3,S4,S7); 

35 Langkah langkah proteksi : 1. Kerahasiaan identitas subjek penelitian sangat dijaga
kerahasiaan data pribadi, demi melindungi hak-hak subjek penelitian dan
dan penghormatan privasi keamanannya. Untuk menjaga kerahasiaan identitas
orang, termasuk kehati- subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek
hatian untuk mencegah pada lembar pengumpulan data yang diisi subjek.
bocornya rahasia hasil test Lembar hanya diberi nomor kode tertentu.
genetik pada keluarga 2. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden
kecuali atas izin dari yang dijamin oleh peneliti karena hnaya kelompok data
bersangkutan (Guidelines tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil
4, 11, 12 and 24) (B dan penelitian
H, S3,S6, S7); 
 3. Kerahasiaan data yang dikumpul dari responden dijaga
denga tidak melibatkan petugas kesehatan saat
melakukan wawancara
36 Informasi tentang : 1. Kode identitas untuk subjek penelitian dibuat dalam
bagaimana kode; bila ada, bentuk pemberian nomor responden pada kuesioner
untuk identitas subyek 2. Peneliti akan melakukan tertib administrasi terkait
dibuat, di mana di simpan dengan informed consent dan kueisoner yang telah diisi
dan kapan,, bagaimana dan 3. Kuesioner dan informed consent yang telah diisi oleh
oleh siapa bisa dibuka bila subjek penelitian disimpan oleh peneliti saat diperlukan
terjadi emergensi
(Guidelines 11 and 12) (B
dan H, S3,S6, S7); 

37 Kemungkinan penggunaan : Data personel subjek penelitia terbatas digunakan untuk
lebih jauh dari data kepentingan penelitian saja
personal atau material
biologis (Guidelines 11
and 12) (H, S2,S6,S7). 

38 Deskripsi tentang rencana : Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan uji
tencana analisa statistik, statistic non parametris Korelasi Kendall Tau
termasuk rencana analisa
interim bila diperlukan,
dan kreteria bila atau
dalam kondisi bagaimana
akan terjadi penghentian
prematur keseluruhan
penelitian (Guideline 4)
(B,S2); 

39 Rencana-rencana untuk : Penelitian ini tidak dilakukan intervensi sehingga rencana
memonitor keberlansungan untuk memonitor keberlangsungan intervensi tidak
keamanan obat atau dilakukan
intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian
atau trial, dan, bila
diperlukan, pembentukan
komite independen untuk
data dan safety monitoring
(Guideline 4) (B,S3,S7);

40 Daftar referensi yang : Abugaza, A. (2013) Social Media Politica. Tangerang:
dirujuk dalam protokol Tali Writing & Publishing House.
(B,S2); 
 Aksan, N., Kisac, B., Aydin, M., & Demirbuken, S. (2009)
‘Symbolic interaction theory’, Procedia – Social and
Behavioral Sciences, 1(1), pp. 902–904.
Alwisol. (2009) ‘Psikologi kepribadian’, edisi revisi.
Malang: UMM Press.
Alimul hidayat, A. A. (2006) Pengantar kebutuhan dasar
manusia : aplikasi konsep dan proses keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Andarwati, I. (2016) ‘Citra Diri Ditinjau Dari Intensitas
Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram Pada
Siswa Kelas Xi Sma N 9 Yogyakarta’, 3, pp. 1–12.
Back, M. D., Stopfer, J. M., Vazire, S., Gaddis, S.,
Schmukle, S. C., Egloff, B., & and Gosling, S. D.
(2010) ‘Facebook profiles reflect actual personality,
not selfidealization’, Psychological Science, 21(3), pp.
372–374.
Barry, C. (2015) ‘Adolescent Grandiose and Vulnerable
Narcissism : Associations with Perceived Parenting
Practices’, (August). doi: 10.1007/s10826-014-9956-x.
Campbell, W. K. and Foster, J. D. (2006) ‘The Narcissistic
Self: Background, an Extended Agency Model, and
Ongoing Controversies 6’, (1898).
Engkus, Hikmat, K. S. (2017) ‘Perilaku Narsis Pada Media
Sosial Di Kalangan Remaja Narcissistic Behaviour On
Social Media Among’, Jurnal Penelitian Komunikasi
Vol., 20(2), Pp. 121–134. Doi:
10.20422/Jpk.V20i2.220.
Erikson, Erick, H. (1968) Identity, youth, and Crisis. New
York: International University Press.
Felita, P. Et Al. (2016) ‘Pemakaian Media Sosial Dan Self
Concept Pada Remaja’, Jurnal Ilmiah Psikologi
Manasa, 5(1), Pp. 30–41.
Grijalva, E. et al. (2015) ‘Gender Differences in
Narcissism : A Meta-Analytic Review’, 141(2), pp.
261–310.
Gunelius, S. (2011) 30-Minute Social Media Marketing.
United States: McGraw-Hill Companies.
Hersinta & Suepomo, V (2011) ‘Aktualisasi Diri Dalam
Mengkomunikasikan Meaning Of Suffering Pada Ibu
Dengan Anak Penyandang Autis’. Jurnal
Communicare, Vol 5 No 1 hal: 6-7.
Hoffman, E. (2017) ‘The Social World of Self-Actualizing
People : Reflections by Maslow ’ s Biographer’. doi:
10.1177/0022167817739714.
Hogan, H. W. (2010) ‘The Journal of Psychology :
Interdisciplinary and Applied Factors Related to
Self- Actualization’, The Journal of Psychology :
Interdisciplinary and Applied, 100:1(January 2015),
pp. 117–122. doi: 10.1080/00223980.1978.9923479.
Kozier. Erb, B. S. (2010) Buku Ajar Fondamental
Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Volume : 1.
Jakarta: EGC.
Liliweri, A. (2015) Komunikasi antarpersonal. Jakarta:
Pernamedia Gruop.
Listyowati, A., Andayani, T. R., & Karyanta, N. A. (2012)
‘Hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dan
Dukungan Sosial dengan Kematangan Karir pada
Siswa Kelas XII SMA N 2 Klaten’, Jurnal Wacana,
4(8), pp. 122–124 &141.
Mahoney, J. and Hartnett, J. (2010) ‘The Journal of
Psychology : Interdisciplinary and Applied Self-
Actualization and Self-Ideal Discrepancy’,
(September 2018), pp. 37–41. doi:
10.1080/00223980.1973.9923857.
McQuail, D. (2011) Teori Komunikasi Massa McQuail.
6th edn. Jakarta: Salemba Humanika.
Mehdizadeh, S. (2010) ‘Self-presentation 2.0: Narcissism
and self-esteem on Facebook’, Cyberpsychology,
Behavior, and Social Networking, 13(4), pp. 357–364.
Nursalam (2017) Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pendekatan Praktis. 4th edn. Jakarta:
Salemba Medika.
Ong, E. Y. L. et al. (2011) ‘Narcissism , extraversion and
adolescents ’ self-presentation on Facebook’,
Personality and Individual Differences. Elsevier Ltd,
50(2), pp. 180–185. doi: 10.1016/j.paid.2010.09.022.
Panek, E. T., Nardis, Y. and Konrath, S. (2013)
‘Computers in Human Behavior Defining social
networking sites and measuring their use : How
narcissists differ in their use of Facebook and Twitter’,
COMPUTERS IN HUMAN BEHAVIOR. Elsevier Ltd,
29(5), pp. 2004–2012. doi:
10.1016/j.chb.2013.04.012.
Potter, & Perry, A. G. (2007) Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep,. Proses, Dan Praktik. 4
Volume 2. Jakarta: EGC.
Putri, Rizqi Amelia. Erlyani, Neka. Mayangsari, M. D.
(2016) ‘Penggunaan Media Sosial Path Pada Remaja
Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banjarbaru
Correlation Between Self-Actualization And Intensity
Of Social Media Path Usage In Adolescents At Public
Senior High School ( Sman ) 2’, Psikologi.
Rahmathia, S. (2012) ‘Hubungan antara Kecemburuan
dengan Kepribadian Narsistik pada Remaja Akhir’, Skripsi
Psikologi, pp. 01–02.
Santrock, J. W. (2003) Adolescence Perkembangan
Remaja. 6th edn. Edited by Erlangga. Jakarta:
Erlangga.
Yusuf, A., Fitryasari, R., Nihayati, E. (2015) Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Younes, F. et al. (2016) ‘Internet Addiction and
Relationships with Insomnia , Anxiety , Depression ,
Stress and Self-Esteem in University Students : A
Cross- Sectional Designed Study’, (Dass 21), pp. 1–
13. doi: 10.1371/journal.pone.0161126.
41 Sumber dan jumlah dana : Peneliti tidak menggunakan sumber dana dari sponsor.
riset; lembaga funding, Peneliti menggunakan sumber dana milik pribadi.
dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian,
pada para peneliti, para
subyek riset, dan, bila ada,
pada komunitas (Guideline
25) (B, S2); 

42 Pengaturan untuk : Peneliti akan menyiapkan dana pribadi untuk mengatasi
mengatasi konflik finansial terjadinya konflik finansial saat melakukan penelitian
atau yang lainnya yang
bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti
atau personil lainya;
menginformasikan pada
komite lembaga tentang
adanya conflict of interest;
komite
mengkomunikasikannya
ke komite etik dan
kemudian
mengkomunikasikan pada
para peneliti tentang
langkah langkah
berikutnya yang harus
dilakukan (Guideline 25)
(A,B,S2,S4); 

43 Untuk riset yang dilakukan : Peneliti tidak bekerjasama dengan sponsor dalam
pada setting sumberdaya melakukan penelitian ini
lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk
capacity building untuk
review ilmiah dan etika
dan untuk riset riset
kesehatan di negara
tersebut; dan jaminan
bahwa tujuan capacity
building adalah agar sesuai
nilai dan harapan para
partisipan dan komunitas
tempat penelitian
(Guideline 8) (B dan H,
S1,S4); 

44 Protokol riset atau : Peneliti sudah melakukan studi pendahuluan di Fakultas
dokumen yang dikirim ke Keperawatan Universitas Airlangga berkaitan dengan
komite etik harus meliputi penggunaan media sosial
deskripsi rencana pelibatan
komunitas, dan
menunjukkan sumber
sumber yang dialokasikan
untuk aktivitas aktivitas
pelibatan tersebut.
Dokumen ini menjelaskan
apa yang sudah dan yang
akan dilakukan, kapan dan
oleh siapa, untuk
memastikan bahwa
masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk
memudahkan pelibatan
mereka selama riset, untuk
memastikan bahwa tujuan
riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima
oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus
dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7)
(A dan B, S1,S4,S5); 

45 Terutama bila sponsor : Peneliti tidak bekerjasama dengan sponsor dalam
adalah industri, kontrak melakukan penelitian ini
yang menyatakan siapa
pemilik hak publiksi hasil
riset, dan kewajiban untuk
menyiapkan bersama dan
diberikan pada para PI
draft laporan hasil riset
(Guideline 24) (B dan H,
S1,S7); 

46 Bila hasil riset negatif, : Peneliti akan tetap mempublikasikan hasil riset walaupun
memastikan bahwa hasilnya negatif
hasilnya tersedia melalui
publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
(Guideline 24) (A,B, H,
S1,S2,S3,S6); 

47 Rencana publikasi hasil : Peneliti mempublikasikan hasil penelitian dan tetap
pada bidang tertentu merahasiakan informasi pribadi responden
(seperti epidemiology,
generik, sosiologi) yang
bisa beresiko berlawanan
dengan kemaslahatan
komunitas, masyarakat,
keluarga, etnik tertentu,
dan meminimalisir resiko
kemudharatan kelompok
ini dengan selalu
mempertahankan
kerahasiaan data selama
dan setelah penelitian, dan
mempublikasi hasil hasil
penelitian sedemikian rupa
dengan selalu
mempertimbangkan
martabat dan kemuliaan
mereka (Guideline 4); and
(B dan H, S1,S7)

48 Pernyataan bahwa bila : Peneliti bertanggung jawab atas penelitian dan keaslian
terdapat bukti adanya penelitian. Apabila dikemudian hari ditemukan kecurangan
pemalsuan data akan maka peneliti bersedia untuk bertanggung jawab dan
ditangani sesuai policy menerima konsekuensinta.
sponsor untuk mengambil
langkah yang diperlukan.
Surabaya, November 2018
Ketua Peneliti,

(Ria Sabekti)

Anda mungkin juga menyukai