Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penulis menelaah beberapa penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai


pedoman untuk ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang topik yang diangkat.
Penelitian yang berkaitan dengan dampak media sosial terhadap mental remaja pernah
diteliti oleh oleh Melani Nur Cahya dan Widia Ningsih (2023) dalam jurnalnya yang berjudul
“Dampak Media Sosial terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja: Tinjauan Pengaruh
Penggunaan Media Sosial pada Kecemasan dan Depresi Remaja” yang dimuat dalam Jurnal
Sosial Teknologi Vol. 3 No. 8 (2023). Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa
penggunaan media sosial yang berlebihan memberikan dampak negatif terhadap mental
remaja. Yang mana dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan dan depresi pada
remaja. Seseorang dengan tingkat kecemasan social yang tinggi atau orang-orang yang
mengalami gangguan kondisisosial di lingkungannya akan mendorongiauntuk menggunakan
mediasosial dan terlibat dalam komunikasi onlinesecara mendalam. Mereka mencari rasa
nyaman dengancara masuk dan berinteraksi dalam dunia maya.

Penelitian lain yang membahas topik yang hampir mirip adalah penelitian yang
dilakukan oleh Nila Zaimatus Septiana (2021) dalam jurnalnya yang berjudul “The Impact of
the Use of Social Media On Mental Health and Teens Social Welfare In The Pandemic
Covid-19” yang diterbitkan dalam Nusantara of Research : Jurnal Hasil-Hasil Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol. 8 No. 1, 1-13 (2021). Dari hasil penelitiannya
didapatkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan media sosial terhadap
kesehatan mental dan kesejahteraan sosial remaja dimasa pandemi covid-19. Penggunaan
media sosial ini dapat memberi dampak positif maupun negatif. Penggunaan media sosial
yang bijak akan meminimalisir dampak dari gangguan kesehatan mental individu.

Adi Sudrajat (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Apakah Media Sosial Buruk
untuk Kesehatan Mental dan Kesejahteraan? Kajian Perspektif Remaja” dan dimuat pada
Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan Dan Pendidikan, Vol. 2 No. 1 2(1), 41–52 (2020) juga
mengungkapkan bahwa remaja setuju dengan gagasan bahwa media sosial dianggap
'berbahaya' karena cenderung membuat ketergantungan dan beresiko membuat ketagihan.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Fazrian Thursina dalam jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Siswa Pada Salah Satu SMAN di Kota
Bandung” yang diterbitkan pada Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 1 No 1
(2023). Hasil dari penelitiannya menyebutkan bahwa media sosial benar faktanya
berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Penelitian ini mempunyai kolerasi yang sangat erat dengan penelitian-penelitian yang
terdahulu yang telah penulis uraikan diatas. Namun, menurut penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, belum menghasilkan hasil yang akurat serta data aktual terkait adanya
hubungan konkrit antara penggunaan media sosial terhadap kesejahteraan mental remaja.
Maka penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan keterbaruan data terhadap topik
tersebut.
BAB III

METODE RISET

A. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penilitian kuantitatif


merupakan penelitian yang berkenaan dengan data angka atau numerical. Penelitian
kuantitatif mendasarkan kerjanya pada keyakinan bahwa fakta dan perasaan dapat
dipisahkan, dan bidang kajiannya adalah suatu realitas tunggal yang terbentuk dari fakta yang
ditemukan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan
secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Dalam penggunaan
metode deskriptif ini, adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti yakni
mendeskripsikan masalah penelitian secara tegas sebab tujuan yang jelas dalam penelitian
yang mengarahkan peneliti untuk mengumpulkan data-data dan analisisnya.

B. SUBJEK PENELITIAN

1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti.
Keseluruhan gejala tersebut dalam penelitian ini baik terdiri dari benda yang nyata,
abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter
tertentu dan sama. Populasi yang dimaksud peneliti adalah remaja yang merupakan
pengguna aktif media sosial.

2. Sampel

Penelitian kuantitatif memerlukan penarikan/pengambilan sampel dari


populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sedangkan
penarikan/pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya
dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau
karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik
tersebut pada elemen populasi. Maka populasi penelitian ini adalah 15 orang tiap
jenjang umur.

C. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi dalam mencapai tujuan


penelitian. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Metode observasi adalah suatu bentuk pengamatan dari peneliti baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Observasi ini dapat
menggunakan lembar pengamatan atau panduan pengamatan. Pengamatan ini
biasanya untuk menggali informasi berkenaan dengan ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Pengamatan
dilakukan juga untuk mengetahui gambaran realistis pelaku atau kejadian, menjawab
pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia, dan sebagai evaluasi dengan
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu.

2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden dan mencatat atau
merekam jawaban-jawaban responden. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara
tertutup atau wawancara jarak jauh. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk
menggali informasi secara mendalam dan memperkuat sebuah data tentang
penggunaan media sosial yang dilakukan remaja serta pengaruhnya terhadap
kesehatan mental yang dialami oleh remaja.

3. Angket
Angket ini bertujuan untuk mencari informasi lengkap mengenai data diri,
sikap, pengalaman, pendapat, dan lain-lain dari responden tersebut. Adapun tujuan
dari penyebaran angket ini untuk mencari apakah ada pengaruh media sosial terhadap
kesehatan mental peserta didik. Angket yang diberikan kepada objek penelitian adalah
skala sikap berupa skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial.
Jawaban setiap instrumen positif memilikitingkatan positif sampai negatif, dan
instumen negatif memiliki tingkatan negatif sampai positif.

D. RENCANA ANALISIS DATA

Adapun rencana analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
membuktikan adanya keterkaitan yang konkrit antara penggunaan media sosial dengan
pengaruh kesejahteraan mental remaja saat ini yaitu sebagai berikut.

1. Membandingkan hasil observasi dengan data hasil wawancara


2. Membandingkan hasil observasi dengan data hasil pengisian angket siswa
3. Membandingkan teori yang sudah ada dengan data hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai