Anda di halaman 1dari 7

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada

Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan


Masyarakat
Arnild Augina Mekarisce
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi

Abstrak
Pendahuluan: Secara umum, penelitian diartikan sebagai rangkaian aktivitas keilmiahan yang terencana,
terstruktur, sistematis, dan memiliki tujuan secara praktis dan teoritis, baik pada penelitian kuantitatif maupun
kualitatif. Dikatakan terstruktur karena kegiatan ini berlangsung mengikuti suatu proses dan tahapan-tahapan
tertentu. Salah satu tahapannya adalah tahapan dalam pengumpulan data. Data merupakan komponen yang
krusial, sehingga dalam perjalanannya, data yang dikumpulkan harus memenuhi syarat pada pemeriksaan
keabsahan data. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan teori mengenai teknik pemeriksaan keabsahan data
pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat.
Metode: Metode penelitian menggunakan literature review, yaitu literatur dikumpulkan dari beragam sumber
data, seperti buku, artikel ilmiah, dan jurnal yang saling terkait.
Pembahasan: Teknik pemeriksaan keabsahan data merupakan salah satu unsur dalam penelitian kualitatif yang
tidak dapat dipisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. Teknik ini
meliputi uji kredibilitas (perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif,
menggunakan bahan referensi, dan member check), transferabilitas, dependabilitas, maupun konfirmabilitas.
Kesimpulan: Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat dilakukan pada penelitian kualitatif di bidang
kesehatan masyarakat yaitu dengan melakukan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, maupun
konfirmabilitas.
Kata kunci: kredibilitas, transferabilitas, triangulasi, dependabilitas, konfirmabilitas

Data Validity Check Techniques in Qualitative Research in Public Health

Abstract
Introduction: In general, the research method is defined as a scientific activity that is planned, structured,
systematic, and has specific objectives both practical and theoretical, both in quantitative and qualitative
research. It is said to be structured because this activity takes place following a certain process and stages. One
of the stages is the stage in data collection. Data is very crucial in the research, so that in its journey, the data
collected must meet the requirements on the validity of the data. This study aims to explain the theory about the
data validity check techniques in qualitative research in public health.
Method: The method used is literature review, which is literature collected from various sources such as books,
journals, scientific articles that are interrelated.
Result: Data Validity Check Techniques is an inseparable element of the body of qualitative research knowledge
in the field of public health. Data validity checking techniques in this qualitative study include credibility tests
(extended observations, increasing perseverance, triangulation, negative case analysis, using reference
material, or holding a member check), transferability, dependability, and confirmability.
Conclusion: Data validity checking techniques that can be carried out in qualitative research in the field of
public health are by conducting tests of credibility, transferability, dependability, and confirmability.
Keywords: credibility, transferability, triangulation, dependability, confirmability

Alamat Korespondensi:
Arnild Augina Mekarisce
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Jln. Letjend Soeprapto No. 33, Telanai Pura, Jambi
Email: augina@unja.ac.id
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 12 Edisi 3, 2020 1
PENDAHULUAN merupakan suatu proses mengeksplorasi dan
Secara epistemologis, penelitian memahami pemaknaan atas perilaku yang
merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam dilakukan oleh individu dan kelompok, serta
rangka untuk menemukan jawaban atas menggambarkan bagaimana terjadinya
permasalahan maupun pengetahuan baru. permasalahan dalam bidang sosial maupun
Penelitian selanjutnya dapat diklasifikasikan kemanusiaan. Proses penelitian ini terdiri atas
menjadi dua paradigma, yaitu penelitian pertanyaan penelitian dan prosedur yang
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Perbedaan bersifat sementara, pengumpulan data, analisis
paradigma ini tidak hanya mempengaruhi data yang dilakukan secara induktif,
tujuan peneliti dalam memperoleh pengetahuan mengkonstruksikan data parsial ke tema,
baru, tetapi juga mempengaruhi pemilihan kemudian menginterpretasikan makna data, dan
metode dan peran peneliti, serta kriteria untuk kegiatan akhirnya yaitu menuliskan laporan.3
menilai apakah sebuah penelitian berkualitas Metode kualitatif berkembang ketika
atau tidak berkualitas.1 terjadinya perubahan terhadap paradigma
Penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam memandang suatu realitas, fenomena,
memiliki perbedaan dalam masalah penelitian maupun gejala yang diamati. Saat terjadinya
(research question). Penelitian kuantitatif perubahan paradigma tersebut, realitas sosial
menekankan pada pertanyaan ―what, do, telah dipandang dan dipahami sebagai hal yang
does, is, dan are,” sedangkan penelitian holistik, kompleks, dinamis, dan penuh dengan
kualitatif menekankan perhatian pada pemaknaan.3,4
pertanyaan “how dan why”. Contoh, Penelitian kualitatif juga merupakan jenis
berdasarkan data Riskesdas 2018, di Indonesia penelitian yang menghasilkan penemuan-
prevalensi merokok pada laki-laki sebesar penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh)
62,9% dan pada perempuan sebesar 4,8%, jadi oleh dengan menggunakan prosedur statistik
prevalensi merokok tinggi pada laki-laki. atau cara-cara lain dari kuantifikasi
Terhadap fenomena itu, peneliti kuantitatif (pengukuran), sehingga dapat digunakan untuk
akan menekankan, apakah prediktor kebiasaan menemukan dan memahami apa yang
merokok? Apakah kebiasaan merokok tersembunyi dibalik fenomena yang
berkaitan dengan tingkat pendidikan dan merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami
income? Seberapa besar kekuatan hubungan secara memuaskan.5
antara tingkat pendidikan dan kebiasaan Karakteristik yang utama dalam penelitian
merokok, serta apakah secara statistik kualitatif antara lain memfokuskan perhatian
signifikan?1,2 pada kondisi yang bersifat alamiah, langsung
Di pihak lain, peneliti kualitatif akan kepada sumber data (primer/sekunder), peneliti
menekankan pada pertanyaan mengapa orang merupakan instrumen utama, penyajian data
mempunyai kebiasaan merokok? Bagaimana dapat berbentuk kata/gambar, tidak
pola tipikal kebiasaan orang dalam merokok? menekankan pada bentuk angka, lebih
Mengapa prevalensi merokok jauh lebih tinggi mengutamakan proses daripada produk/hasil,
pada laki-laki dibandingkan perempuan? analisis data dilakukan secara induktif, serta
Karena pertanyaannya tentang “how dan why,” menekankan pemaknaan di balik data yang
bukan “what, do, does, is, are,” maka diamati oleh peneliti.6
penelitian kualitatif tidak mengenal pengujian Peneltian kualitatif tidak memerlukan
hipotesis secara statistik, walaupun mengenal pengamatan pada seluruh anggota populasi,
pengujian hipotesis.1 Penerapan penelitian kualitatif di bidang
Qualitative reseacrh is a means for kesehatan masyarakat dapat dengan
exploring and understanding the meaning menggunakan beberapa informan untuk
individuals or groups ascribe to a social or memahami proses yang terjadi berkaitan
human problem. The proccess of research dengan fenomena penyakit, kesehatan, maupun
involves emerging questions and procedures; perilaku terkait kesehatan, karena dengan
collecting data in the participants setting; adanya informasi yang kaya dari sejumlah
analyzing the data inductively, building from kecil informan, peneliti kualitatif dapat
particulars to general themes; and making mengeksplorasi dengan intens proses yang
interpretations of the meaning of data. The menjelaskan dan konteks yang
final written report has a flexible writing melatarbelakangi fenomena yang terkait
structure. Adapun penelitian kualitatif

1 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 12 Edisi 3,


kesehatan yang menjadi perhatian peneliti. 1
Peneliti yang merupakan instrumen dengan teknik pemeriksaan keabsahan data
utama pada penelitian kualitatif juga pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan
menunjukkan bahwa dalam penelitian masyarakat.
kualitatif instrumennya adalah orang atau
human instrument, maka peneliti di bidang HASIL
kesehatan masyarakat juga harus mempunyai
pemahaman teori dan wawasan yang luas Teknik pemeriksaan keabsahan data tidak
untuk mendapatkan pandangan yang holistik hanya digunakan untuk menyanggah apa yang
atas konteks yang dikaji, karenanya harus telah dituduhkan kepada konsep penelitian
memiliki kemampuan dalam bertanya, kualitatif, yang mengatakan bahwa penelitian
melakukan analisis, memotret, dan ini tidak bersifat ilmiah, tetapi teknik
mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi pemeriksaan keabsahan data ini merupakan
lebih jelas, rinci, dan penuh makna, terutama sebagai tahapan yang tidak dapat dipisahkan
terkait teknik pemeriksaan keabsahan data dari tubuh pengetahuan pada penelitian
dalam penelitian kualitatif di bidang kesehatan kualitatif.
masyarakat. Hal ini penting untuk Teknik pemeriksaan keabsahan data pada
diperhatikan, karena data merupakan penelitian kualitatif diantaranya yaitu uji
komponen yang krusial dalam penelitian, data kredibilitas, uji transferabilitas, uji
inilah yang akan digunakan sebagai sumber dependabilitas, dan uji konfirmabilitas.
analisis data, yang selanjutnya akan digunakan
sebagai dasar dalam penarikan kesimpulan, PEMBAHASAN
sehingga data yang didapatkan harus
memenuhi syarat keabsahan data. Penelitian Uji Kredibilitas (Credibility)
ini bertujuan untuk menjelaskan teori Dalam penelitian kuantitatif, kredibilitas disebut
mengenai teknik pemeriksaan keabsahan data validitas internal. Dalam penelitian kualitatif, data
pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan dapat dinyatakan kredibel apabila adanya
masyarakat.3,7,8 persamaan antara apa yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek
METODE yang diteliti. Ketika di lapangan ditemukan
Metode penelitian yang digunakan adalah bahwa terdapat kekurangan tenaga kesehatan di
literature review, yaitu literatur yang lingkungan rumah sakit, maka permasalahan
dikumpulkan dari beragam sumber seperti kekurangan tenaga kesehatan inilah yang akan
buku, artikel ilmiah, dan jurnal yang terkait dieksplorasi informasinya oleh peneliti lebih
detail,

Uji Keabsahan
Data

Uji KredibilitasUjiUjiUji
DataTransferabilitasDependabilitasKonfirmabilitas

Perpanjangan Meningkatkan Analisis Kasus Menggunakan


Triangulasi Member Check
Pengamatan Ketekunan Negatif Bahan Referensi

Triangulasi Triangulasi Triangulasi


Sumber Teknik Waktu

Gambar 1. Uji Keabsahan Data dalam Penelitian Kualitatif

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 12 Edisi 3, 2020 3


contoh, ketika melihat sekelompok
bukan yang terkait dengan ketersediaan sarana masyarakat yang sedang olahraga pagi,
dan prasarana kesehatan. Uji kredibilitas data bagi sebagian orang aktivitas ini hanya
atau kepercayaan data penelitian kualitatif sebagai sarana untuk memelihara
terdiri atas perpanjangan pengamatan, kesehatan secara fisik, namun peneliti
meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis dapat memiliki pandangan yang
kasus negatif, menggunakan bahan referensi berbeda setelah dilakukannya
dan member check.3 pencermatan secara mendalam,
a) Perpanjangan pengamatan sehingga diketahui olahraga pagi itu
Pada tahap awal peneliti merupakan sarana untuk transaksi
memasuki lapangan, peneliti masih bisnis.3
dianggap sebagai orang asing, masih
dicurigai, sehingga informasi yang c) Triangulasi
diberikan belum lengkap, tidak Sebuah konsep metodologis pada
mendalam, dan masih memungkinkan penelitian kualitatif yang perlu
banyak hal yang dirahasiakan. Dengan diketahui oleh peneliti kualitatif
perpanjangan pengamatan ini berarti selanjutnya adalah teknik triangulasi.
hubungan peneliti dengan narasumber Tujuan triangulasi adalah untuk
akan semakin terbentuk rapport, meningkatkan kekuatan teoritis,
semakin akrab (tidak ada jarak lagi), metodologis, maupun interpretatif dari
semakin terbuka, saling mempercayai penelitian kualitatif. Triangulasi
sehingga tidak ada informasi yang diartikan juga sebagai kegiatan
disembunyikan lagi. Apabila telah pengecekan data melalui beragam
terbentuk rapport, maka telah terjadi sumber, teknik, dan waktu.1,3
kewajaran dalam penelitian, dimana 1) Triangulasi sumber
kehadiran peneliti tidak lagi Triangulasi sumber dapat
mengganggu perilaku yang dipelajari.2 dilakukan dengan cara melakukan
Dalam perpanjangan pengamatan pengecekan data yang telah
untuk menguji kredibilitas data diperoleh melalui berbagai
penelitian, yaitu dengan cara sumber. Sebagai contoh, untuk
melakukan pengamatan apakah data menguji kredibilitas data tentang
yang diperoleh sebelumnya itu benar gaya kepemimpinan menteri
atau tidak ketika dicek kembali ke kesehatan, maka pengujian
lapangan. Bila setelah dicek kembali keabsahan terhadap data yang
ke lapangan sudah benar, berarti sudah telah diperoleh dapat dilakukan
kredibel, maka waktu perpanjangan kepada bawahan yang dipimpin,
pengamatan dapat diakhiri oleh kepada atasan yang menugasi, dan
peneliti. Sebagai bentuk pembuktian kepada rekan kerja. Data dari
bahwa peneliti telah melakukan uji ketiga sumber yang berbeda
kredibilitas, maka peneliti dapat tersebut, tidak dapat dirata-ratakan
melampirkan bukti dalam bentuk surat seperti dalam penelitian
keterangan perpanjangan pengamatan kuantitatif, tetapi dapat
dalam laporan penelitian.3 dideskripsikan, dikategorisasikan,
mana pandangan yang sama, yang
b) Meningkatkan ketekunan berbeda, dan mana spesifik dari
Peneliti dapat meningkatkan tiga sumber data tersebut. Data
ketekunan dalam bentuk pengecekan yang telah dianalisis tersebut dapat
kembali apakah data yang telah menghasilkan suatu kesimpulan
ditemukan itu benar atau tidak, dengan yang selanjutnya dapat dilakukan
cara melakukan pengamatan secara kesepakatan (member check)
terus-menerus, membaca berbagai dengan tiga sumber data tersebut.3
referensi buku maupun hasil penelitian 2) Triangulasi teknik
atau dokumentasi yang terkait, Triangulasi teknik dapat
sehingga wawasan peneliti akan dilakukan dengan melakukan
semakin luas dan tajam. Sebagai

1 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 12 Edisi 3,


pengecekan data kepada sumber teknik tersebut menghasilkan data
yang sama, namun dengan teknik yang berbeda-beda satu sama
yang berbeda. Misalnya data yang lainnya, peneliti dapat melakukan
telah diperoleh melalui diskusi lebih lanjut kepada sumber
wawancara mendalam kepada data yang terkait hingga didapatkan
informan A terkait persepsi, kepastian dan kebenaran datanya.3
gagasan, harapan, sikap, gaya 3) Triangulasi waktu
hidup, dan lingkungan Triangulasi waktu dapat
masyarakat terhadap dilakukan dengan melakukan
pengimplementasian kesehatan pengecekan kembali terhadap data
gratis, maka dilakukan kepada sumber dan tetap
pengecekan informasi kembali menggunaakan teknik yang sama,
melalui observasi, ataupun namun dengan waktu atau situasi
dokumentasi kepada informan A yang berbeda. Sebagai contoh,
tersebut, maupun sebaliknya.3 ketika ingin mengidentifikasi faktor
- Wawancara mendalam penghambat dan pendukung dari
(indepth interview): sebagian peningkatan pelayanan kesehatan di
besar sumber data penelitian Pusat Kesehatan Masyarakat
kualitatif didasarkan pada (Puskesmas), maka informan
wawancara mendalam, teknik sebelumnya yang telah dilakukan
ini menggunakan pertanyaan wawancara mendalam, diulangi
open-ended, dengan wawancaranya pada waktu atau
mengutamakan sikap etis situasi berbeda. Apabila hasil uji
terhadap informan yang tetap menunjukkan data yang
sedang dipelajari. Data yang berbeda, peneliti dapat
diperoleh berupa persepsi, melakukannya secara berulang
pendapat, perasaan, dan hingga ditemukan kepastian data.3
pengetahuan.6,9,10,11
- Observasi (pengamatan): d) Analisis kasus negative
observasi merupakan salah Kasus negatif merupakan
satu dasar fundamental dari suatu kondisi data/kasus yang
semua metode pengumpulan berbeda dengan hasil penelitian.
data dalam penelitian Analisis kasus negatif dapat
kualitatif, khususnya dilakukan dengan melakukan
menyangkut ilmu- ilmu sosial pencarian data yang berbeda atau
dan perilaku manusia. bahkan bertentangan dengan data
Observasi ini dilakukan yang telah ditemukan secara lebih
dengan pengamatan terhadap mendalam. Uji ini bergantung pada
apa yang diteliti yang hasilnya seberapa besar kasus negatif, jika
dapat berupa gambaran yang ada 99% orang mengatakan bahwa
ada di lapangan dalam bentuk si A, pengedar narkoba, sedangkan
sikap, tindakan, pembicaraan, 1% menyatakan tidak (negatif),
maupun interaksi maka peneliti harus mencari tahu
interpersonal.9,12 secara mendalam dan menemukan
- Dokumen: dokumen kepastian apakah 1% kelompok ini
merupakan sumber data yang benar atau tidak. Jika pada akhirnya
digunakan untuk melengkapi yang 1% kelompok ini kemudian
penelitian, baik berupa sumber menyatakan bahwa si A adalah
tertulis, film, gambar, (foto), pengedar narkoba, berarti kasus
dan karya-karya monumental, negatifnya tidak ada lagi. Dengan
yang semuanya itu demikian, temuan penelitian
memberikan informasi bagi menjadi lebih kredibel.3
proses penelitian.13,14
Apabila dengan berbagai

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 12 Edisi 3, 1


Uji Dependabilitas (Dependability)
e) Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi merupakan Dalam penelitian kuantitatif,
bagian dari pendukung untuk dependabilitas disebut reliabilitas. Dikatakan
membuktikan data yang ditemukan memenuhi dependabilitas ketika peneliti
oleh peneliti secara autentik. Sebagai berikutnya dapat mereplikasi rangkaian proses
contoh, data hasil wawancara penelitian tersebut. Uji dependabilitas dapat
mendalam dengan informan dilakukan melalui kegiatan audit terhadap
dilengkapi rekaman audio-visual saat seluruh proses penelitian. Hasil penelitian tidak
dilakukannya wawancara mendalam.3 dapat dikatakan dependable jika peneliti tidak
dapat membuktikan bahwa telah dilakukannya
f) Member check rangkaian proses penelitian secara nyata.3
Member check merupakan suatu Mekanisme uji dependabilitas dapat
proses pengecekan data kepada sumber dilakukan melalui audit oleh auditor
data. Adapaun tujuan dilakukannya independen, atau pembimbing terhadap
member check yaitu agar informasi rangkaian proses penelitian. Sebagai contoh,
yang diperoleh dalam laporan bagaimana peneliti mulai menentukan masalah
penelitian memiliki kesesuaian dengan maupun fokus penelitian, misalnya terkait
apa yang dimaksudkan oleh sumber implementasi kebijakan Kawasan Tanpa
data atau informan. Member check Rokok (KTR), bagaimana menentukan sumber
dapat dilakukan setelah berakhirnya data yang dapat menjelaskan tentang KTR,
satu periode pengumpulan data. bagaimana memasuki lapangan, bagaimana
Mekanismenya dapat dilakukan secara mekanisme pengumpulan data, bagaimana
individual, yaitu peneliti menemui melakukan pemeriksaan keabsahan data,
sumber data atau bertemu dalam forum bagaimana melakukan analisis data, hingga
diskusi kelompok. Pada proses ini data bagaimana melakukan penarikan kesimpulan.
dapat ditambah, dikurangi, ataupun Jika peneliti tidak mempunyai rekam jejak
ditolak oleh sumber data hingga aktivitas lapangan/penelitiannya, maka
diperolehnya kesepakatan bersama, dependabilitasnya dapat diragukan.3
dapat berupa dokumen yang telah
ditanda-tangani.3 Uji Konfirmabilitas (Konfirmability)

Uji Transferabilitas (Transferability) Dalam penelitian kuantitatif,


konfirmabilitas disebut objektivitas, yaitu
Dalam penelitian kuantitatif, apabila hasil penelitian telah disepakati banyak
transferabilitas disebut validitas eksternal yang orang.3
terkait dengan konsep generalisasi data. Konfirmabilitas dalam penelitian
Transferabilitas menunjukkan derajat kualitatif lebih diartikan sebagai konsep
ketepatan atau sejauh mana dapat intersubjektivitas (konsep transparansi), yang
diterapkannya hasil penelitian ke populasi merupakan bentuk ketersediaan peneliti dalam
dimana informan tersebut dipilih. Pada mengungkapkan kepada publik mengenai
penelitian kualitatif, nilai transferabilitas bagaimana proses dan elemen-elemen dalam
tergantung pada pembaca, sampai sejauh mana penelitiannya, yang selanjunya memberikan
hasil penelitian tersebut dapat diterapkan pada kesempatan kepada pihak lain untuk
konteks dan situasi sosial yang lain. Jika melakukan assessment/penilaian hasil
pembaca memperoleh gambaran dan temuannya sekaligus memperoleh persetujuan
pemahaman jelas tentang laporan penelitian diantara pihak tersebut.15
(konteks dan fokus penelitian), seperti Konfirmabilitas adalah suatu proses
mengenai gambaran kualitas pelayanan kriteria pemeriksaan, yaitu langkah apa yang
kesehatan praktik bidan mandiri di Kabupaten dipilih oleh peneliti dalam melakukan
X secara jelas, maka hasil penelitian itu dapat konfirmasi hasil temuannya. Peneliti di bidang
dikatakan memiliki transferabilitas tinggi.3,15 kesehatan masyarakat dapat melakukan
konfirmabilitas dengan cara merefleksikan

1 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 12 Edisi 3,


hasil temuan peneliti pada jurnal, konsultasi 4. Zamili M. Menghindari dari Bias: Praktik
dengan peneliti ahli, peer review, atau Triangulasi dan Kesahihan Riset Kualitatif.
mendesiminasikan hasil temuannya pada J Lisan Al-Hal. 2015; 7 (2): 283–302.
suatu konferensi untuk mendapatkan masukan 5. Rahmat PS. Penelitian Kualitatif. J
dalam memperbaiki hasil temuannya, baik Equilibrium. 2009; 5 (9): 1–8.
pada tingkat regional, nasional, maupun 6. Hadi S. Pemeriksaan Keabsahan Data
internasional yang terkait bidang kesehatan Penelitian Kualitatif pada Skripsi. J Ilmu
masyarakat.15 Pendidik. 2016;22(1):74–9.
7. Bachri BS. Meyakinkan Validitas Data
KESIMPULAN melalui Triangulasi pada Penelitian
Kualitatif. J Teknol Pendidik. 2010;10(
Penelitian yang merupakan suatu kegiatan
1):46–62.
ilmiah perlu dilakukan secara benar dan tepat,
8. Mustari M dan Rahman MT. Pengantar
sesuai dengan ciri keilmiahan yang dapat
Metode Penelitian. Yogyakarta: LaksBang
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian
Pressindo; 2012.
kualitatif, salah satu bentuk
9. Raco JR. Metode Penelitian Kualitatif:
pertanggungjawaban atas penelitian yang
Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya.
dilakukan yaitu harus melalui tahapan dalam
Jakarta: PT Grasindo; 2010.
pemeriksaan keabsahan data yang dapat
10. Denzin, Norman K YSL. The Sage
dilakukan dengan uji kredibilitas,
Handbook of Qualitative Research.
transferabilitas, dependabilitas, maupun
Yogyakarta: Pustaka Belajar; 2011.
konfirmabilitas.
11. Rachmawati IN. Pengumpulan Data dalam
Penelitian Kualitatif: Wawancara. J
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Indonesia. 2007; 11 (1): 35–
1. Murti B. Desain dan Ukuran Sampel untuk 40.
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di 12. Hasanah H. Teknik-Teknik Observasi
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan
Mada University; 2013. Data Penelitian Kualitatif Ilmu-Ilmu
Sosial). J at-Taqaddum. 2016; 8 (2): 21–
2. Ika. Jumlah Perokok Indonesia di Atas 15
46.
Tahun Tinggi [Internet]. Tersedia pada:
13. Salim. Metodologi Penelitian Kualitatif.
http://ugm.ac.id/id/berita/17409-jumlah-
Bandung: Citapustaka Media; 2016.
perokok-indonesia-di-atas-15-tahun-
14. Nilamsari N. Memahami Studi Dokumen
tinggi.
dalam Penelitian Kualitatif. J Wacana.
3. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif.
2014; 8 (2): 177–181.
Untuk Penelitian yang Bersifat:
15. Afiyanti Y. Validitas dan Reliabilitas
Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan
dalam Penelitian Kualitatif. J Keperawatan
Konstruktif. Bandung: Alfabeta; 2017.
Indonesia. 2008;12 (2):137–141.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 12 Edisi 3, 1

Anda mungkin juga menyukai