Anda di halaman 1dari 3

ISSN 2986-0253

Multidisciplinary Scientific Journal for Innovative Research


Vol. 1, No. 2, March 2023

Published by Wajoku Digital Library a Part of BRP Publishing

REVIEW JURNAL: DOES TIME SPENT USING SOCIAL MEDIA IMPACT MENTAL
HEALTH?: AN EIGHT YEAR LONGITUDINAL STUDY

M. Rizqi Pranoto Putro 1(a)


1 Sekolah Tinggi Multimedia (MMTC), Yogyakarta, Indonesia
a) pranotoputro121@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Kata Kunci: Maraknya penggunaan media sosial telah menjadi bagian dalam perkembangan
media sosial, jaringan sosial, kehidupan remaja. Banyak pihak menyebutkan bahwa massifnya penggunaan
kesehatan mental, depresi, media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja. Meskipun demikian belum
kecemasan ada penelitian yang secara yakin menyebutkan bahwa berbagai masalah
kesehatan mental remaja seluruhnya disebabkan oleh penggunaan media sosial.
Hal ini terutama karena penelitian yang telah dilakukan masih bersifat cross-
sectional dan mengabaikan perubahan jangka panjang sehingga banyak faktor
yang mungkin berpengaruh pada saat yang bersamaan. Makalah ini menyajikan
review dari artikel ilmiah yang berjudul Does Time Spent Using Social Media
Impact Mental Health?: An Eight Year Longitudinal Study (Coyne, Rogers,
Zurcher, Stockdale, & Booth, 2020), yang terutama mencoba menyelidiki dalam
rentang waktu yang panjang, apakah benar penggunaan media sosial
mempengaruhi kesehatan mental pada remaja? Ataukah ada hal lain yang
menjadi penyebab sebenarnya? Serta bagaimana sebaiknya menggunakan
media sosial agar tidak menimbulkan efek negatif bagi para remaja?

Abstract
The rise of the use of social media has become part of the development of
Keywords: adolescent life. Many people say that the massive use of social media affects the
social media, social networks, mental health of adolescents. Even so, there is no research that conclusively
mental health, depression, anxiety states that various adolescent mental health problems are caused entirely by
social media use. This is mainly because the research conducted is still cross-
Corresponding Author: sectional in nature and ignores long-term changes so that many factors can
E-mail: influence simultaneously. This paper reviews a scientific article entitled: Does
pranotoputro121@gmail.com Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An Eight-Year
Longitudinal Study (Coyne, Rogers, Zurcher, Stockdale, & Booth, 2020). This
DOI: study tries to investigate over a long period of time, whether the use of social
10.59178/papernia.202301023 media affects mental health in adolescents? Or is there something else that is the
real cause? And how should the use of social media not harm teenagers?

Detail Artikel Jurnal yang Direview:


Judul : Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An Eight Year Longitudinal Study
Penulis : Sarah M.Coyne; Adam A. Rogers; Jessica D. Zurcher; Laura Stockdale; McCall Booth
Jurnal : Computers in Human Behaviour Volume 104 Tahun 2020 (Scopus)

A. LATAR BELAKANG MASALAH menjadi penyebab utamanya, mengingat penelitian


sebelumnya tidak menggali akar masalah. Hal ini
Maraknya penggunaan media sosial telah menjadi dikarenakan sebagian besar penelitian menyangkut media
bagian tidak terpisahkan dari perkembangan kehidupan sosial dan kesehatan mental lebih bersifat cross-sectional
remaja. Penggunaan media sosial dilaporkan telah dan tidak dapat menjawab perubahan dari waktu ke waktu
mempengaruhi kesehatan mental pada remaja dan yang merupakan efek jangka panjang.
dewasa muda. Meskipun demikian sebenarnya belum
dapat diputuskan secara jelas apakah media sosial yang

9
Putro, M.R.P. PAPERNIA Vol. 1, No. 2, March 2023

Penelitian yang telah dilakukan hanya mengandalkan waktu media sosial dan depresi serta kecemasan selama
teknik regresi tradisional yang memodelkan hubungan hampir satu dekade perkembangan dan khususnya antara
antar-orang di antara variabel. Teknik ini mengabaikan transisi remaja dan dewasa yang baru muncul. Hasil
proses individu yang penting untuk memahami hubungan penelitian lain telah mengungkapkan perbedaan jenis
sebenarnya dari berbagai variabel. Oleh karena itu kelamin dalam hubungan antara media sosial dan
penelitian ini mengajukan gagasan baru untuk menguji kesehatan mental (Vinner, et al, 2019) sehingga dalam
model kausal dari hubungan antara waktu yang dihabiskan penelitian ini variabel seks sebagai moderator potensial.
menggunakan media sosial dan kesehatan mental
(kecemasan dan depresi), menggunakan analisis antara di C. METODE
dalam subjek penelitian selama periode waktu 8 tahun Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
meliputi transisi antara masa remaja dan masa dewasa kombinasi (mix method) dengan desain penelitian model
yang baru muncul. Concurent Triangulation Strategy di mana peneliti
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara
B. KAJIAN TEORI
bersama-sama, baik dalam pengumpulan data maupun
1. Teori Utama analisisnya, kemudian membandingkan data yang
diperoleh, sehingga dapat ditemukan mana data yang
Hipotesis perpindahan (Lin, 1993) menunjukkan
dapat digabungkan dan mana yang dibedakan.
bahwa waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan
media dapat menggantikan aktivitas yang lebih penting Partisipan diambil dari Proyek Keluarga Flourishing
yang mungkin melindungi kesehatan mental, seperti tidur yang merupakan studi longitudinal berkelanjutan tentang
(Scott & Woods, 2018), tatap muka, dan waktu bersama kehidupan keluarga damai yang melibatkan keluarga
teman-teman (Twenge, 2017a). Teori ini menunjukkan dengan anak berusia 10 – 13 tahun. Jumlah sampel
bahwa waktu yang dihabiskan dengan media sosial sebanyak 500 orang dengan 51,6% adalah perempuan.
mungkin terkait dengan masalah kesehatan mental Tingkat retensi 83% antara 8 tahun pengumpulan data.
berikutnya. Pada gelombang 3 anak-anak peserta rata-rata berusia
13,82 tahun, ibu rata-rata berusia 43,1 tahun, dan ayah
Teori penggunaan dan gratifikasi (Katz, Blumler, &
45,3 tahun. Sekitar 67% anak berasal dari keluarga dengan
Gurevitch, 1974) menunjukkan bahwa kesehatan mental
orang tua lengkap, 33% berasal dari keluarga dengan
yang buruk dapat memprediksi peningkatan penggunaan
orang tua tunggal. 327 keluarga adalah etnis Amerika-
media sosial di masa depan. Teori ini berasumsi bahwa
Eropa, 61 keluarga adalah Afrika-Amerika, Hispanik 1, dan
individu memiliki peran yang lebih aktif dalam proses
Asia-Amerika 1.
pemilihan media, dengan masing-masing individu memilih
untuk terlibat dalam jenis media sesuai kebutuhannya. Peneliti melakukan kajian teori untuk dapat
Salah satu motivasi utama untuk menggunakan media merumuskan hipotesis, menentukan variabel penelitian
secara umum melibatkan pelarian dan pengalihan dari (penggunaan waktu media sosial, depresi, dan gejala
kehidupan sehari-harinya (Coyne, Padilla-Walker, & kecemasan), dan menyusun instrumen penelitian
Howard, 2013). Seorang remaja yang merasa tertekan (kuesioner, panduan wawancara, dan rekaman video).
mungkin beralih ke media sosial untuk mencoba Selanjutnya menentukan sampel penelitian yang berasal
meredakan gejala depresi dengan mencoba terhubung dari basis data di seluruh Amerika Serikat terutama tentang
dengan orang lain secara online atau untuk menghilangkan rumah tangga dan termasuk keberadaan dan usia anak.
rasa sakit emosional.
Pengambilan data penelitian diawali dengan
2. Teori Pelengkap mengirimkan surat pengantar kepada keluarga yang
berpotensi memenuhi syarat. Selanjutnya pewawancara
Beberapa studi longitudinal mengenai waktu yang
melakukan kunjungan rumah dan panggilan telepon untuk
dihabiskan untuk media sosial dan hubungannya dengan
memastikan kelayakan dan kesediaan berpartisipasi dalam
kesehatan mental menunjukkan bahwa penggunaan media
penelitian. Langkah selanjutnya pewawancara membuat
sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental. Adapun
janji untuk datang ke rumah keluarga untuk melakukan
kesehatan mental dapat digunakan untuk memprediksi
wawancara penilaian yang mencakup interaksi dengan
penggunaan media sosial di masa depan (Coyne, Padilla,
rekaman video serta kuesioner yang diisi di rumah.
Holmgren, & Stockdale, 2018; Vanucci, Flannery, &
Ohannessian, 2017). Penelitian lain telah menemukan Data mengenai variabel penggunaan waktu media
hubungan longitudional dua arah antara media sosial dan sosial, depresi, dan gangguan kecemasan (data yang
kesehatan mental. Misalnya generasi yang lahir diambil selama 8 tahun) akan dianalisis dengan menilai
belakangan (lahir tahun 1995 atau setelahnya) asosiasi dalam-orang antara jejaring sosial dan kesehatan
menunjukkan tingkat depresi, kesepian, kurang tidur, dan mental, melakukan interpretasi perkiraan antara dan
penghindaran peran orang dewasa yang lebih besar dalam-orang, serta pengujian invarian untuk mendapatkan
dibandingkan generasi sebelumnya (Twenge, Joiner, model fit yang dipertahankan. Dalam mendapatkan model
Rogers, & Martin, 2018). fit yang dipertahankan dapat menolak kendala yang dapat
memperburuk model fit dan sebaliknya.
3. Hasil Penelitian yang Mendukung Gagasan Utama
Peneliti memeriksa hubungan dalam-orang antara D. HASIL PENELITIAN
penggunaan waktu media sosial dan kesehatan mental Remaja usia 13 tahun dilaporkan menggunakan media
menggunakan model lintasan laten autoregresif dengan sosial sekitar 31-61 menit setiap harinya. Tingkat rata-rata
residu terstruktur (ALT DR; Curran, Howard, Bainter, Lane, ini semakin meningkat sehingga pada masa dewasa muda
& McHinley, 2014) yang secara efektif memisahkan data penggunaan media sosial lebih dari 2 jam perharinya.
longitudinal ke dalam sumber varians antara dan di dalam Selain itu anak perempuan menggunakan lebih banyak
orang dan memungkinkan untuk estimasi dalam orang, daripada anak laki-laki.
hubungan lintas tertinggal antara variabel. Penggunaan
teknik yang sangat ketat untuk memeriksa hubungan Tingkat rata-rata gejala depresi dan kecemasan pada
longitudinal, dua arah, dalam-orang antara penggunaan awal remaja tergolong rendah, namun meningkat
sepanjang masa remaja. Anak perempuan mengalami
10
Putro, M.R.P. PAPERNIA Vol. 1, No. 2, March 2023

gejala depresi dan kecemasan yang lebih tinggi daripada REFERENSI


anak laki-laki. Akhirnya korelasi waktu mengungkapkan
pola umum hubungan yang positif antara variabel media Coyne, S. M., Rogers, A. A., Zurcher, J. D., Stockdale, L.,
sosial dan indeks kesehatan mental. & Booth, M. (2020). Does time spent using social
media impact mental health ?: An eight year
Penelitian juga mengungkapkan bahwa jejaring sosial longitudinal study. Computers in Human Behavior,
tidak memprediksi kecemasan masa depan. Artinya 104(106160).
peningkatan remaja dalam jejaring sosial di luar tingkat
tipikal sehingga tidak dapat memprediksi perubahan
kecemasan dalam individu satu tahun kemudian. Demikian
juga kecemasan tidak memprediksi jaringan sosial masa
depan. Ini berarti bahwa fluktuasi kecemasan di luar tingkat
khas individu dan tidak memiliki kekuatan prediksi atas
perubahan masa depan mereka dalam jaringan sosial.
E. DISKUSI
Secara umum, analisis antar subjek (baik di tingkat
cross-sectional dan longitudinal) mengungkapkan bahwa
waktu yang dihabiskan dengan media sosial cukup terkait
dengan kecemasan dan depresi meskipun ada beberapa
perbedaan tergantung pada jenis kelamin. Namun,
perkiraan lintas waktu dalam-orang melukiskan gambaran
yang sangat berbeda. Secara khusus tidak ada hubungan
antara waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media
sosial dan kesehatan mental selama 8 tahun, mulai dari
remaja awal hingga dewasa muda. Ini berarti bahwa
remaja tidak mengalami peningkatan depresi atau
kecemasan ketika menggunakan lebih banyak waktu untuk
media sosial dalam rentang masa hidupnya. Demikian juga
penurunan dalam penggunaan media sosial tidak serta-
merta menunjukkan penurunan dalam depresi atau
kecemasan.
Temuan ini bertentangan dengan banyak literatur
penelitian mengenai pengaruh buruk media sosial
terhadap kesehatan mental. Hal ini dapat saja terjadi
karena adanya variabel asing atau pengganggu yang
kemungkinan besar menjelaskan asosiasi antar-orang
sebagaimana sudut pandang klinis di mana kesehatan
mental dipandang sebagai sindrom multiproses di mana
tidak ada satu stesor yang mungkin menjadi satu-satunya
penyebab depresi yang signifikan.
Demikian juga perkembangan depresi dan kecemasan
adalah multifaktorial yang melibatkan karakteristik yang
berpusat pada orang (kecenderungan biologis, perbedaan
dalam kontrol dan pemrosesan kognitif, mekanisme
koping), dan faktor situasional (stres kronis pada anak usia
dini, peristiwa traumatis lanjutan), serta paparan stres yang
berkepanjangan. Adapun waktu penggunaan media sosial
mungkin menjadi faktor resiko sosial untuk pengaruh
depresi dan kecemasan, namun dalam sampel ini
tampaknya tidak menjadi kasus.
F. SIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan tidak ada bukti bahwa
waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial
dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dari
waktu ke waktu. Penelitian lebih lanjut perlu merubah fokus
bukan lagi pada waktu, namun memperluas pada konteks
dan konten seputar penggunaan media sosial dan banyak
faktor lain yang mungkin menjelaskan peningkatan
masalah kesehatan mental selama masa remaja dan masa
dewasa awal.

11

Anda mungkin juga menyukai