Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN JURNAL

1. Penulis : W. Ratu Nadya, M.B.P Ratu Laura, Saputra T. Windhi


2. Jurnal: IKRAITH-ABDIMAS Vol 3 No 3 Bulan November 2020
3. Judul : Penggunaan Media Sosial Sehat Untuk Mencegah Gangguan
Mental
4. Analisa Jurnal :
a. Berdasarkan teori yang ada di dalam jurnal menjelaskan terkait studi
yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan dengan korelasi
positif antara gejala depresi dengan waktu penggunaan sosial media
pada pelajar SMP dan SMA. Remaja perempuan menggunakan
waktu lebih banyak dibandingkan media sosial dibandingan remaja
laki-laki. Remaja sangat rentan memiliki masalah psikologis yang di
picu oleh penggunaan media sosial dimana penggunaaan media
sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif seperti
merasa tidak percaya diri, merasa kurang sempurna dengan dirinya
terutama jika mendapat bullying di dalam penggunaan media sosial.
b. Berdasarkan fakta yang didapatkan dari jurnal yang dirujuk
dikemukakan terkait penggunaan media sosial sebagai pencegahan
gangguan mental yaitu dengan menggunakan penyuluhan melalui
webinar dalam google meet dengan 20 siswa SMPN 88 Jakarta
dengan responden siswa kelas 9. Siswa kelas 9 dipilih dikarenakan
rata-rata mereka sudah memiliki ponsel untuk mengakses media
sosial. Di dalam webinar tersebut disebutkan pembahasan yang
dilakukan yaitu mengenai penggunaan media sosial yang bijak
dimana siswa tidak mengetahui jika penggunaan media sosial yang
tidak bijak dapat mempengaruhi kesehatan mental. Di dalam webinar
tersebut siswa diberikan tips terkait menjaga kesehatan mental
selama pandemic covid 19 berlangsung. Tips pertama dengan
melakukan olahraga secara rutin hal ini berkaitan dengan psikologis
agar siswa tidak stress, tips kedua dengan makan-makanan bergizi
untuk mengurangi stress seperti gandum dan sebagainya. Tips ketiga
dengan membantu orang lain, membantu orang lain memiliki efek
yang baik terhadap emosi diri. Tips keempat dengan memperbaiki
kualitas tidur agar keadaan emosi menjadi stabil, tips kelima yaitu
dengan menjaga kesehatan mental dengan melakukan meditasi.
Banyak diantara siswa baru menyadari bahwa mereka mengalami
body shaming yang dapat berpengaruh terhadap keadaan emosi
sehingga dengan adanya webinar siswa dapat mengetahui dampak
terkait penggunaan media sosial yang bijak (W, M.B.P., & Saputra,
2020).
c. Berdasarkan opini kelompok penggunaan media sosial webinar dapat
di gunakan sebagai sarana dalam pencegahan gangguan mental atau
gangguan psikologis namun. Penggunaan webinar memiliki
kekurangan yaitu membutuhkan kuota yang banyak sehingga untuk
siswa yang tidak memiliki kuota yang cukup akan memiliki kendala
dalam masuk webinar. Sehingga hal ini akan menyulitkan dalam
penggunaan media sosial dalam pencegahan gangguan mental.
PEMBAHASAN JURNAL

1. Penulis : Romadhoni Lailiyatur, Anam Dilodha Shokhibul, Lestari


Maya
2. Jurnal : PSISULA: Prosiding Berkala Psikologi Vol. 2, 2020 E-
ISSN: 2715-002X
3. Judul : Smart Uses Da’wah Social Media : Konsep Revolusi
Kesehatan Mental Remaja Melalui Strengthening Moral Of Islam
4. Analisa Jurnal :
a. Berdasarkan teori yang dikemukakan di dalam jurnal terkait
teknologi yaitu sarana menyediakan barang-barang yang
diperlukan dalam kehidupan manusia. Media sosial sendiri
digunakan sebagai aplikasi yang dapat saling berbagi ide
dalam bekerjasama dan berkolaborasi. Kesehatan mental
sendiri memiliki Istilah "kesehatan mental" diambil dari konsep
mental hygiene. Kata "mental" diambil dari bahasa Yunani,
pengertiannya sama dengan psyche dalam bahasa Latin yang
artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Jadi istilah mental hygiene
dimaknakan sebagai kesehatan mental atau kesehatan jiwa.
Teori Psikoanalisis mental-bawah sadar merupakan pengerak
kepada tingkah laku yang dipelopori oleh Sigmund Freud.
b. Berdasarkan fakta yang dikemukakan di dalam jurnal yang
dilakukan penelitian kepada 10 siswa didapatkan hasil yaitu
Facebook dengan 7 informan dengan estimasi waktu 2 jam
per hari untuk hiburan, Instagram dengan 10 informan dengan
estimasi 5 jam per hari, youtube dengan 10 informan dengan
estimasi waktu 5 jam per hari, whatsapp dengan pengguna 10
informan dengan estimasi waktu 8-9 per hari, twitter dengan
pengguna 3 informan dengan estimasi 2 jam per hari, dan
tiktok dengan pengguna 7 informan dengan estimasi 4 jam per
hari. Dari fakta yang ada WhatsApp merupakan media sosial
yang paling sering digunakan dan dengan estimasi
penggunaan lebih lama dibandingkan dengan media sosial
yang lain. (Romadhoni dkk, 2020).
c. Berdasarkan opini yang diberikan oleh kelompok penggunaan
media sosial whatsapp merupakan media sosial yang lebih
sering digunakan hal ini dikarenakan whatsapp merupakan
media sosial yang mudah digunakan dan tidak membutuhkan
kuota yang banyak sehingga remaja akan lebih banyak
menggunakan whatsapp. Whatsapp dapat digunakan sebagai
sarana media sosial yang mudah diakses dan dapat
menyebarkan dengan cepat informasi terkait sehat jiwa pada
remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Romadhoni, L., Anam, D. S., & Lestari, M. (2020). Smart Uses Da’wah Social
Media: Konsep Revolusi Kesehatan Mental Remaja Melalui Strengthening
Morals of Islam. Psisula: Prosiding Berkala, 2(1), 401–412. Retrieved from
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/psisula/article/view/13201

W, R. N., M.B.P., R. L., & Saputra, W. T. (2020). Penggunaan Media Sosial


Sehat Untuk Mencegah Gangguan Mental. Ikraith-Abdimas, 3(3), 189–197.

Anda mungkin juga menyukai