THINGS
Dampak Penggunaan Sosial Media terhadap
Kesehatan
Mental Masyarakat di Kecamatan Tembalang
Dosen Pengampu :
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan kesempatan
yang diberikan-Nya sehingga Makalah yang berjudul “Dampak Penggunaan Sosial
Media terhadap Kesehatan Mental Masyarakat”.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan agar kami dapat menulis makalah secara
lebih baik pada kesempatan berikutnya. Besar harapan kami apabila makalah ini
dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat memberi inspirasi bagi para
pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................
1.1 Gambaran Kasus........................................................................................................................................
1.2 Ide Gagasan................................................................................................................................................
BAB II................................................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................................................
2.1 Pembahasan dan Validasi...........................................................................................................................
2.2 Perumusan Solusi.......................................................................................................................................
2.3 Kerangka Alur Pikir..................................................................................................................................
BAB III.............................................................................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................................
Kesimpulan.......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media sosial dapat mencakup berbagai ide,
pendapat, gagasan dan konten dalam komunitas virtual serta mampu
menghadirkan dan mentranslasikan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yag
sama sekali berbeda dari media tradisional. Perkembangan dunia teknologi yang
sudah semakin inovatif di era global telah memberikan dampak langsung kepada
masyarakat. Media sosial dapat diakses dengan mudah melalui smartphone
(telepon pintar) kapan saja dan dimana saja oleh pemiliknya. Konten – konten
yang dibagikan pengguna media sosial beragam jenisnya. Ada konten yang
memuat muatan pribadi atau personal matter. Konten yang bersifat edukasi juga
tidak kalah banyak. Kegunaan media sosial bagi sebagian besar pengguna internet
adalah menonton video, membagi ulang postingan orang lain, menempatkan selfie,
dan membagi foto makanan.
Menurut jurnal literatur, kepemilikan media sosial tidak terbatas pada kaum
menengah ke atas yang memiliki akses internet dan perangkat yang mendukung,
4
tidak pula terbatas umur, jenis kelamin, dan suku. Sebagian besar orang yang
berada di era digital memiliki setidaknya satu atau dua media sosial (Primack,
2017). Primack (2017) juga meneliti mengenai kemungkinan adanya pengaruh
antara penggunaan jumlah media sosial yang dimiliki dengan depresi dan
kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jumlah media sosial
yang semakin banyak lebih mudah terkena depresi dan kecemasan. Analisis dari
data penelitian menunjukkan bahwa orang yang menggunakan 7
– 11 platform media sosial memiliki resiko tiga kali lebih besar terkena depresi
dan kecemasan dibanding orang yang hanya menggunakan 2 platform media sosial
atau tidak menggunakan media sosial sama sekali. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Sherlyanita dan Rakhmawati (2016), menunjukkan bahwa
pengguna media sosial mengakses media sosial setiap harinya dengan durasi
selama lebih dari satu jam setiap harinya.
5
Untuk memastikan kondisi eksperimental tetap berjalan, para peneliti
melihat data penggunaan aplikasi di ponsel para peserta, yang mendokumentasikan
berapa lama waktu yang digunakan untuk membuka masing-masing aplikasi setiap
harinya. Pada akhir studi, didapat hasil bahwa pada kelompok yang dibatasi
penggunaan media sosialnya, tampak terdapat penurunan gejala depresi serta
kesepian setelah membatasi penggunaan media sosial.
Gangguan mood dan kecemasan dapat disebabkan oleh media sosial ketika
menyadari bahwa media sosial kerap dijadikan sebagai sarana di mana konten
negatif tersebar, cyberbullying dan lain sebagainya terjadi, hingga remaja rentan
mengalami stres, gangguan kecemasan, kesepian dan depresi. Ini biasanya
disebabkan oleh perbandingan sosial, di mana individu membandingkan diri
sendiri dengan orang lain. Tak jarang individu merasa lebih rendah daripada
individu lain yang dianggap lebih baik dari dirinya, hal tersebut yang menciptakan
situasi yang lebih buruk. Selain stress dan depresi, gangguan kesehatan mental
yang lainnya pun dapat terjadi seperti gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan
merupakan kondisi di mana seseorang merasa cemas dan khawatir secara terus
menerus dan tanpa henti, tentunya hal ini cukup serius bagi kesehatan mental.
Para pakar berhipotesis, ini merupakan akibat suatu konten di sosial media
yang biasanya telah dipilih secara saksama, dalam arti hanya menampilkan apa
yang ingin orang tersebut perlihatkan. Misalnya mengunggah makan di restoran
mewah, dokumentasi kebahagiaan liburan keluarga, liburan romantis dengan
pasangan, pesta dengan teman-teman, atau konten lain yang umumnya ingin
memperlihatkan keriaan atau energi positif lainnya.
7
3. Informasi yang sering dicari
4. Rata-rata durasi pemakaian sosial media
5. Persepsi responden terhadap konten yang ada di sosial media berdasarkan
seberapa jauh responden setuju atau tidak setuju dengan pernyataan
tersebut,
6. Kemampuan responden dalam merespon sesuatu yang melibatkan perasaan
atau emosional berdasarkan pengalaman responden disesuaikan dengan
frekuensi dari tidak pernah hingga sangat sering.
BAB II
PEMBAHASAN
8
9
Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan, pengguna sosial media di kecamatan
Tembalang didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dengan range usia 17-25
tahun dengan tingkat pendidikan S1/Sederajat dan saat ini masih menempuh
pendidikan sebagai seorang pelajar atau mahasiswa dengan persentase yang
diperoleh seperti yang telah tersaji dalam diagram. Hal ini sangat bersesuaian
dengan letak geografis kecamatan Tembalang yang saat ini didominasi oleh
sekolah atau universitas sehingga menjadikan penduduk di sekitar area Tembalang
merupakan seorang pelajar atau mahasiswa dengan range usia 17-25 tahun.
Pada diagram batang tersebut, dapat kita ketahui bahwa jenis media sosial yang
paling sering digunakan adalah WhatsApp dan di urutan kedua terdapat pada
sosial media Instagram dan TikTok dengan persentase seperti yang telah tersaji
pada diagram. Kami juga menemukan informasi bahwa usia juga mempengaruhi
10
jenis media sosial yang digunakan pada masyarakat, yakni dengan pembagian
sebagai berikut :
Dari survey yang kami lakukan diperoleh data bahwa masyarakat sebagian besar
menggunakan sosial media sebagai sarana untuk mencari hiburan, disusul dengan
memantau perkembangan dunia meliputi kesehatan, teknologi, dan politik, dengan
persentase masing-masing sesuai dengan yang tertera pada diagram batang. Kami
juga menemukan informasi bahwa usia juga mempengaruhi jenis informasi yang
dicari di sosial media, yakni dengan pembagian sebagai berikut :
11
Dari survey yang kami lakukan diperoleh data bahwa masyarakat sebagian besar
menggunakan sosial media dengan durasi rata-rata 3-5 jam per harinya. Kami juga
menemukan informasi bahwa usia juga mempengaruhi lama durasi masyarakat
menggunakan sosial media, yakni dengan pembagian sebagai berikut :
12
13
14
f. Kemampuan responden dalam merespon sesuatu yang melibatkan perasaan
atau emosional berdasarkan pengalaman responden disesuaikan dengan
frekuensi dari tidak pernah hingga sangat sering
15
Dari data pada survey di bagian ini, kami melakukan analisis sederhana terkait
dampak sosial media pada kesehatan mental masyarakat. Kami memiliki
perspektif bahwa sosial media memiliki dua sisi di mana hal itu secara lebih sering
didapatkan secara bersamaan, yakni ada sisi positif dan sisi negatif dari
16
penggunaan sosial media yang keduanya secara mau tidak mau akan kita terima
sebagai pengguna sosail media.
➢ Dari sisi positif, sosial media akan membuat kita lebih mudah mencari
informasi dan segala hal yang ingin kita ketahui di dunia. Pengguna sosial
media kebanyakan menggunakan sosial media untuk mencari informasi
secara efektif dan efisien. Informasi dari seluruh dunia bisa ada dalam
genggaman tangan kita melalui sosial media. Tidak ada lagi batasan ruang
dan waktu bagi kita untuk mencari informasi dari segala sumber.
➢ Dari sisi negatif, sosial media terbukti merupakan sebuah hal yang bisa
membuat kondisi psikologis kita menjadi terganggu, misalnya responden
mengalami kondisi-kondisi gangguan psikologis dengan gejala-gejala yang
menjadi pertanyaan dari survey. Dari hasil penelitian, ternyata banyak
ditemukan responden yang mengalami gejala-gejala gangguan psikologis
setelah menggunakan sosial media. Hal ini terjadi karena banyak
ditemukan kepalsuan atau manipulasi hidup masyarakat yang tidak apa
adanya. Pengguna sosial media cenderung memilih konten-konten terbaik
untuk diunggah di sosial media.
17
Sehingga dapat diketahui bahwa penelitian terkait topik ini sebelumnya
oleh Beyens dkk merupakan penelitian yang bisa dikatakan masih relevan untuk
dikaji di masa sekarang ini, karena kita juga masih bisa melihat dampak yang
cukup massif karena penggunaan social media terhadap Kesehatan mental
Masyarakat.
Media sosial juga seakan-akan menjadi tempat untuk ajang penggunanya untuk
mengekspresikan diri dan memamerkan kegiatan sehari-hari. Hal tersebut tentu
memunculkan rasa iri pada pengguna lain. Rasa iri tersebut dapat menimbulkan
gangguan mental berupa depresi kepada penggunanya. Banyak penggunanya
merasa depresi, tertekan, hingga memutuskan untuk bunuh diri karena
dipermalukan oleh pengguna lain di media sosial.
Hal lain depresi juga dipicu oleh kegagalan dalam membentuk sebuah
keintimandengan lawan jenis.
Penggunalebih cenderung ingin menampilkan kesuksesandibandingkan harus jujur
apa adanya dirinya. Dampak lain dari kecemasan dan depresi, yaitu aktifitas
kriminal. Seseorang yang tidak bertanggung jawab akan menggunakan media
sosial sebagai alat untuk menyembunyikan identitas mereka yang sebenarnya.
Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan berbagai aksi kejahatan
seperti cyber bulliying, perdagangan manusia, dan penipuan serta berdagangan
obat-obatan terlarang.
Ada beberapa langkah dalam penanggulan akibat kecanduan media sosial, sebagai
berikut:
18
Kemudian alihkan kepada interaksi secara langsung dengan orang lain, seperti
keluarga atau teman.
Media sosial digunakan juga untuk mencari informasi. Apabila tujuan penggunaan
media sosial untuk itu, maka beralihlah dalam mencari informasi dari sosial media
menjadi membaca koran atau dengan melihat berita di televisi.
Pilihan ini dilakukan apabila seseorang memang benar-benar ingin melepaskan diri
dari penggunaan media sosial. Hapus aplikasi dari handphone, kemudian tidak
membeli paket data atau tidak menyambungkannya kepada jaringan wifi sehingga
intensitas penggunaan media sosial akan menjadi berubah.
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan antara penggunaan sosial media terhadap kesehatan mental pada
masyarakat. Penggunaan sosial media yang tidak terkendali atau berlebihan pada
masyarakat dapat mengganggu kesehatan mental, hal tersebut dibuktikan bahwa
masyarakat yang mengalami gejala-gejala gangguan psikologis seperti sering
mengalami depresi, stres, kecemasan hingga merasa kesepian. Apabila gangguan
mental seperti stres dan depresi yang dialami oleh masyarakat terjadi secara
berkepanjangan, juga bisa memicu gangguan kesehatan fisik yaitu adanya
gangguan kesehatan mata dan terganggunya jam tidur seperti masalah insomnia
yang sering terjadi di kalangan masyarakat.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Harahap, M. A., 2020. Penggunaan Media Sosial Selama Pandemi Di
Indonesia. Volume 2, p. 23.
Suminah, S., 2022. Manfaat Media Sosial Untuk Pembelajaran Anak Usia Dini Di
Masa Pandemi. Volume 2, p. 206.
22