Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

MARAKNYA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP


KESEHATAN MENTAL REMAJA

( Studi Deskripsi Maraknya Penggunaan Media Sosial Terhadap


Kesehatan Mental Remaja )

Disusun Oleh:

Ghildan Nafhan Ramadhan

Meli Merlinawati

Nasywa Azalia Rahma Salsabila

Saskia Irawanti

Kelas : XI Mipa 5

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JALANCAGAK


TAHUN AJARAN 2022-2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “Maraknya Penggunaan Media Sosial Terhadap
Kesehatan Mental Remaja” Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

...............................................................................................Kata Pengantar .i
.........................................................................................................Daftar Isi .ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 1
1.4.1 Bagi Penulis...................................................................................... 1
1.4.2 Bagi Umum .................................................................................... 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang:

Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin canggih dimana mana


semua memakai gadget mulai dari anak-anak sampai orang tua memakai gadget.
Media sosial semakin banyak digunakan oleh banyak khalayak ramai di berbagai
dunia. Penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin
cepat dan mudah.

Seiring berjalannya waktu, sosial media semakin populer khususnya pada


remaja, namun hal ini ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental
remaja. Penggunaan media sosial yang berlebihan membuat remaja menjadi
ketagihan. Dengan demikian penggunaan media sosial pada remaja dapat
menimbulkan akibat pada kesehatan mental remaja itu sendiri jika tidak
digunakan dengan baik serta harus memperhatikan durasi penggunaanya.

Sekarang banyak aplikasi yang digunakan oleh khalayak ramai mulai


Tiktok, Instagram , Youtube, Twitter, whatsapp dan lain-lain. Dari aplikasi itu
banyak orang yang menyalahgunakan media sosial sehingga berdampak kepada
kesehatan mental di kalangan remaja

1.2 Rumusan Masalah:


Dari latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan antara lain:
1. Apa dampak penggunaan sosial media di kalangan remaja ?
2. Kenapa media sosial bisa menyebabkan pada kesehatan mental ?
3. Apa yang dimaksud media sosial ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui penggunaan sosial di kalangan remaja
2. Mengetahui penyebab media sosial yang bisa menyebabkan kesehatan
mental
3. Mengetahui apa yang dimaksud media sosial

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dapat
menambah pengalaman dan memperluas pengetahuan mengenai pengaruh
media sosial terhadap kesehatan mental pada remaja
1.4.2 Bagi Umum
a. remaja, membantu menemukan cara penggunaan sosial media yang
baik untuk kesehatan mental
b. orang tua, memberikan informasi mengenai cara penyelesaian
masalah pada anak remaja nya yang terindikasi terkena mental
karena penggunaan sosial media,sehingga daoat dijadikan acuan
dalam menghadapi anak remajanya yang terindikasi terkena mental
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Definisi

2.1.1. Media Sosial


Menurut McGraw Hill Dictionary mendefinisikan media sosial adalah
sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan
cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah
jaringan dan komunitas virtual.

2.1.2 kesehatan Mental


Menurut segi psikologi kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian
yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan yang terciptanya penyusuai
diri antara manusia dangan dirinya sendiri dan lingkungannya, berlandaskan
keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna
dan bahagia di dunia dan di akhirat.

2.1.3 Kesehatan Mental Atau Kesehatan Jiwa


menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu
keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat
memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya,
dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-harinya

2.2 Jenis -Jenis

2.2.1 Social Networking Hootsuite

Sosial networking biasanya membantu orang-orang atau organisasi untuk


tetap terhubung secara online dan berbagi informasi serta ide di dalamnya.Social
networking sites mungkin adalah contoh tipe media sosial yang sudah lama
ada.Saat ini, banyak orang secara tidak sadar menggunakan media sosial dengan
kategori social networking dalam kehidupan sehari-harinya.contoh social
networking sites yang populer sekarang ini misalnya adalah Facebook, Twitter,
dan LinkedIn.Facebook berfungsi untuk membangun hubungan secara online
dengan banyak orang, termasuk rekan kerja. Bahkan, dengan Facebook kamu juga
dapat membangun bisnis kecil.Begitu juga dengan Twitter dan LinkedIn. Hanya
saja, LinkedIn lebih identik dengan orang-orang yang ingin mencari kerja atau
membangun karier.

2.2.2 Media Sharing Networks


media sharing networks adalah jenis platform media sosial yang paling
fokus menunjukkan sisi visual.Hal tersebut adalah perbedaan utama antara social
media yang berfokus sebagai social networking dan media sharing.Secara umum,
media sharing networks berfokus dengan berbagi foto dan video.Di kehidupan
sehari-hari, contoh social media sharing networks adalah Instagram, YouTube,
Snapchat, dan TikTok.Meskipun Facebook dan Twitter juga memungkinkan
untuk berbagi foto dan video, namun kedua media sosial tersebut tidak masuk
dalam tipe ini.Dengan media sharing networks seperti Instagram ataupun
YouTube, kamu juga bisa membangun bisnis secara visual sehingga dapat
menarik perhatian calon pengguna.

2.2.3 Discussion Forums


discussion forums merupakan salah satu jenis media sosial tertua.Contoh
dari tipe ini adalah Quora, Reddit, dan Kaskus di Indonesia.Lihat saja, di dalam
forum-forum diskusi online tersebut, banyak pengguna yang haus akan
pengetahuan sehingga sering kali melemparkan pendapat dan opini bersama
banyak orang lainnya.Lewat discussion forums, orang-orang tidak perlu merasa
malu untuk mengungkapkan pendapatnya dan bertanya terkait berbagai macam
hal.

2.2.4 Social Blogging Networks


Jenis media sosial yang keempat adalah social blogging networks. Media
sosial ini sangat digemari oleh orang-orang yang memiliki minat menulis dan
ingin membagikan karya tulisnya secara terbuka.Jenis media sosial ini
memungkinkan penggunanya untuk mengunggah konten agar dapat dicari oleh
pengguna lainnya melalui laman pencarian. Media sosial berjenis social blogging
networks memungkinkan penggunanya untuk berbagi konten berupa teks yang
isinya ide-ide kreatif dari pengguna.Media sosial yang termasuk ke dalam social
blogging networks adalah Write.As, Tumblr, dan Medium.

2.2.5 Social Audio Networks


Jenis media sosial yang kelima adalah social audio networks. Ini
merupakan media sosial yang cukup populer belakangan ini. Sesuai dengan
namanya, media sosial ini memungkinkan pengguna untuk membagikan konten
berupa audio atau suara.Media sosial yang termasuk ke dalam social audio
network di antaranya seperti Clubhouse dan Twitter Space. Adapun contoh
kontennya adalah podcast, di mana orang-orang akan berbincang dan berdiskusi
mengenai suatu topik tertentu.

2.2.6 Live Streaming Social


Media Jenis media sosial yang berikutnya adalah live streaming social
media. Media sosial jenis ini memiliki fasilitas untuk melakukan siaran video
secara langsung kepada banyak orang sekaligus atau hanya pada penikmat konten
tertentu.Isi dari konten siaran langsung inipun beragam. Ada siaran yang
menampilkan bermain video games, bermain musik, siaran makan, live podcast,
dan masih banyak lagi. Media sosial ini juga dilengkapi fitur live chat sehingga
memudahkan pengguna saling berinteraksi.Contoh media sosial berjenis live
stream yaitu antara lain seperti Instagram, Twitch dan YouTube.

2.2.7 Review Networks


Jenis media sosial yang terakhir adalah review networks. Media sosial
jenis ini menyediakan wadah untuk berbagi pengalaman produk, jasa atau bahkan
pengalaman bekerja atau mengunjungi suatu tempat.Media sosial ini akan sangat
berguna bagi seorang pegawai pemasaran. Melalui review networks, tim
pemasaran akan lebih mudah dalam memetakan keunggulan produk kompetitor
dan mengevaluasi produk sendiri.Adapun contoh media sosial berjenis review
network di antaranya seperti Yelp atau Glassdoor.

2.3 Ciri - Ciri Media Sosial


Media sosial benar ciri - ciri sebagai berikut:
a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya sebagai satu orang saja namun dapat
keberbagai banyak orang misalnya pesan melewati SMS ataupun internet
b. Pesan yang di sampaikan lepas sama sekali, tanpa mesti melewati suatu
Gatekeeper
c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media
pautannya
d. Penerima pesan yang menentukan kala interaksi

2.4 Contoh Media Sosial :


Adapun contoh media sosial sebagai berikut:
a. YouTube
b. TikTok
c. Instagram
d. Twitter
e. Facebook
f. WhatsApp
g. Telegram
h. Snapchat
i. Line
j. Webtoon
k. Wattpad
l. Spotify

2.5 Dampak Pada Kesehatan Mental


2.5.1 Dampak Negatif
a. Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk
menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi
sasaran. Contohnya termasuk:
b. Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto
memalukan tentang seseorang di media sosial
c. Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform
chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media
sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
d. Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu
atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada
orang lain atas nama mereka.
e. Trolling - pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di
jejaring sosial, ruang obrolan, atau game online
f. Mengucilkan, mengecualikan, anak-anak dari game online, aktivitas, atau
grup pertemanan
g. Menyiapkan/membuat situs atau grup (group chat, room chat) yang berisi
kebencian tentang seseorang atau dengan tujuan untuk menebar kebencian
terhadap seseorang
h. Menghasut anak-anak atau remaja lainnya untuk mempermalukan
seseorang
i. Memberikan suara untuk atau menentang seseorang dalam jajak pendapat
yang melecehkan
j. Membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk
mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah dalam
menggunakan nama mereka
k. Memaksa anak-anak agar mengirimkan gambar sensual atau terlibat dalam
percakapan seksual.

2.5.2 Dampak Positif

a. Memberikan rasa diterima: Setiap orang pasti ingin diterima di


lingkungannya. Jadi ketika seorang teman atau anggota keluarga
meninggalkan komentar di profil Facebook dan Instagram Kamu, pasti
rasa diterima tersebut akan muncul.
b. Mudah untuk mencari panutan: Media sosial memberikan fasilitas untuk
menghubungkan orang-orang yang memiliki ketertarikan dan
kekhawatiran yang sama. Kalau sedang berlatih menjadi atlet profesional,
berhubungan dengan panutan Kamu di media sosial akan meningkatkan
inspirasi diri sendiri.
c. Meningkatkan rasa percaya: Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
Facebook meningkatkan rasa percaya di antara penggunanya, karena
informasi detail di profil setiap pengguna mengurangi keraguan dan
kekhawatiran terhadap niat dan sikap pengguna tersebut.
d. Meningkatkan bonding dan menurunkan rasa kesepian: Penelitian dari
Carnegie Mellon University menunjukkan, ketika orang berinteraksi
secara langsung dengan orang lain di media sosial (misalnya mendapatkan
‘like’, pesan, atau komentar), ia akan merasa ikatannya dengan orang
tersebut lebih kuat.
e. Menimbulkan rasa senang: Media sosial memang bisa membuat Kamu
merasa lebih senang, tetapi hanya ketika sedang aktif menggunakannya.
Penelitian dari University of Missouri menemukan bahwa peserta yang
aktif bermain media sosial mengalami respons fisiologis yang
mengindikasikan adanya peningkatan rasa bahagia. Namun, peningkatan
rasa bahagia tersebut akan hilang begitu si Peserta tidak aktif di media
sosial.
f. Menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain: Peneliti menemukan bahwa
kebahagiaan tersebar hampir di seluruh jenis media sosial.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tujuan
Tujuannya untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan pada kesehatan
remaja dari penggunaan media sosial

3.2 Waktu Dan Lokasi


Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Jalancagak,khususnya siswa XI MIPA
5. Dilakukan pada tanggal 21 februari 2023.

3.3 Jenis Penelitian


Jenis yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif (dengan melakukan

wawancara), Metode kualitatif, yang merupakan metode riset yang memberikan


penjelasan lebih analisis dan bersifat subjektif. Pada metode ini peneliti
menggunakan perspektif dari partisipan sebagai gambaran yang diutamakan
dalam memperoleh hasil penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Penelitian wawancara


Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara terhadap beberapa
remaja terkait penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Dalam
penelitian ini, menanyakan beberapa pertanyaan tentang penggunaan media sosial
yaitu sebagai berikut:

1. bagaimana kamu menggunakan sosial media?


2. Apakah kamu mempunyai trauma terhadap media sosial?
3. Apakah kamu pernah membuly orang lain di sosial media?
4. Jika kamu pernah mengalami buly di media sosial, bagaimana kamu
mengatasi nya?
3.4.2 Analisis

Faktor yang memengaruhi kesehatan mental pada remaja berawal dari


media sosial yang awalnya hanya bercanda lalu mereka terbiasa melakukan
bully membully di media sosial sehingga kesehatan mental terganggu. Ada
beberapa siswa yang penulis wawancarai dari wawancara tersebut tanggapan
mereka mengenai penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental di
kalangan remaja sebagai berikut.

Untuk mencari informasi yang actual, penulis menyimpulkan bahwa siswa


yang penulis wawancarai bagaimana siswa tersebut
1. menggunakan sosial media suka untuk membagi keseharian disana,
untuk melihat idola, mencari informasi dan jawaban di google, nonton
youtube untuk hiburan
2. Punya sedikit trauma karena pernah dihujat dan dibilang halu yang
membuat sakit hati, punya karena memotret wajah korban bullying
dan mengupload nya ke media sosial
3. Pernah membully artis,
4. siswa mengatasi nya dengan cara menganggap kata kata atau hujatan
orang lain sebagai angina dan mencoba untuk tidak memperdulikan
perkataan oran lain dan lebih mencintai diri sendiri. menegurnya
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di


kemukakan di bab bab yang sebelumnya, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa dampak media sosial terhadap kesehatan mental ,
berdampak negatif, menurut para siswa gangguan mood dan kecemasan
dapat disebabkan oleh media sosial ketika menyadari bahwa media sosial
kerap dijadikan sebagai sarana dimana konten negatif tersebar,
cyberbullying dan lain sebagainya terjadi, hingga remaja rentan
mengalami stres gangguan kecemasan, kesepian dan depresi. Ini
biasannya disebabkan oleh perbandingan sosial, dimana individu
membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tak jarang individu
merasa lebih rendah daripada individu lain yang dianggap lebih baik dari
dirinya, hal tersebut yang menciptakan situasi yang lebih buruk. Selain
stres dan depresi, gangguan kesehatan mental yang lainya pun dapat
terjadi seperti gangguan kecemasan. Gangguan kesehatan merupakan
kondisi dimana seseorang merasa cemas dan khawatir secara terus
menerus dan tanpa henti, tentunya hal ini cukup serius bagi kesehatan
mental remaja.

4.2 Saran

Remaja diharapkan mampu menggunakan sosial dengan baik ,


untuk menghindari bullying karena bisa menyebabkan terganggunya
kesehatan mental. seharusnya, mengapresiasi remaja menggunakan media
sosial dengan lebih baik,dan seharusnya remaja mengembangkan konsep
diri yang positif untuk bisa mengurangi kecenderungan melakukan agresi
verbal di media sosial dengan cara menjaga hubungan baik dengan
lingkungan sekitar dan menerima keadaan dirinya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai