REVIEW JURNAL
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
SALATIGA
2022
Review Jurnal
Konteks Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati
Bandung yang menggunakan media sosial. Dimana berdasarkan
data dari Kepala Bagian Akademik UIN Sunan Gunung Djati,
total mahasiswa aktif 2017/2018 adalah 23,257 mahasiswa.
Kemudian Sampel diambil sebanyak 342 orang mahasiswa aktif
tiap Fakultas di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
diperoleh melalui teknik random sampling
Hasil Penelitian Dalam koefisien determinasi, pada tabeldiketahui nilai r² atau R
(temuan) Square yaitu .072. Jadi dapat diketahui bahwa skor koefisien
determinasi dalam penelitian ini adalah 7.2%. Angka tersebut
menjelaskan bahwa variabel ketergantungan pada media sosial
hanya dipengaruhi sebesar 7.2% oleh variabel kecemasan sosial.
Sedangkan sebanyak 92.8% lainnya dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam
perhitungan koefisien regresi, diketahui jika pvalue .000
sedangkan koefisien α yang ditentukan yaitu .05 yang artinya p-
value <α (.000 < .05) atau memenuhi syarat untuk menolak H0
dan menerima H1 yang berarti kecemasan sosial mempunyai
pengaruh terhadap ketergantungan pada media sosial di kalangan
mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penelitian
ini juga diketahui bahwa persamaan regresi yang diperoleh yaitu
Y=46.387+.104X yang artinya, setiap penambahan 1 pada
variabel kecemasan sosial, maka ketergantungan pada media
sosial akan meningkat sebesar .104. Sehingga dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi kecemasan sosial maka akan semakin tinggi
pula ketergantungan media sosial pada mahasiswa.
Berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa rata-rata
(mean) = 162.39 dan median 162 dengan nilai minimum 88 serta
nilai maksimum 247. Sedangkan rentang dalam penelitian ini
adalah 159. Berdasarkan nilai rentang tersebut, maka peneliti
mengategorikan kecemasan sosial menjadi tiga kategori yaitu:
tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan penelitian ditemukan
bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecemasan sosial pada
tingkat sedang yaitu dengan persentase 74,6% kemudian 8,2%
kelompok subjek memiliki kecemasan sosial tinggi, dan sisanya
17,2% memiliki kecemasan sosial taraf rendah. Berdasarkan hasil
pengolahan data diketahui bahwa rata-rata ketergantungan media
sosial pada kelompok subjek adalah 63.20 dengan nilai minimum
29 nilai maksimum 96 serta titik tengah 63. Adapun rentang
antara nilai minimum dan nilai maksimum adalah 67. Sehingga
peneliti membagi tingkat ketergantungan media sosial pada
kelompok subjek menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan
rendah. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa sebagian besar
mahasiswa memiliki ketergantungan media sosial pada tingkat
sedang yaitu dengan persentase 79.2% kemudian 10% kelompok
subjek memiliki ketergantungan media sosial pada kategori tinggi.
Sedangkan sisanya yaitu 10.8% masuk dalam kategori rendah.
Kelebihan Penelitian Penelitian yang telah dilakukan ini sudah menjelaskan dengan
baik mengenai penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung
penelitian ini untuk dilakukan,serta metode-metode yang
digunakan juga tepat dan cukup akurat dilihat dari uji yang telah
dilakukan sebelum melakukan analisis.
Keterbatasan Penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan
Penelitian (saran kembali penelitian terhadap kecemasan sosial dan faktor-faktor
penelitian atau variabel lain yang mempengaruhi ketergantungan pada media
selanjutnya) sosial selain kecemasan sosial, dan diharapkan daapt
mengembangkan kembali alat ukur agar semakin dapat
menggambarkan dengan akurat dimensidimensi kecemasan sosial
maupun ketergantungan pada media sosial sesuai dengan budaya
yang ada pada populasi
Sumber Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi, Desember 2018/ ISSN:
2356-3591 (Print) e – ISSN : 2502-2903
Metode Penelitian Kuantitatif PG 432 E
REVIEW JURNAL
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
SALATIGA
2022
Review Jurnal
Latar Belakang Hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Penelitian Indonesia (2017) menyatakan bahwa pertumbuhan pengguna
(Gap/masalah internet di Indonesia dari tahun ke tahun semakin mengalami
penelitian) peningkatan. Tahun 2017 merupakan tahun dengan jumlah
pengguna internet tertinggi, yaitu sebanyak 143,26 juta jiwa dari
total populasi penduduk Indonesia yaitu sekitar 262 juta orang.
Angka tersebut meningkat 10,56 juta jiwa, jika dibandingkan
dengan pengguna internet pada tahun 2016. Media sosial dapat
diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, salah satunya remaja
yang merupakan pengguna tertinggi media sosial dengan
persentase 75,50% (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia, 2017). Pada penggunaan media sosial, remaja usia
tengah cenderung menggunakannya untuk memenuhi
keingintahuan terhadap berbagai hal yang terdapat di media sosial
dan juga remaja menggunakan media sosial karena media sosial
sedang menjadi trend di kalangan teman sebayanya. Hal tersebut
didukung oleh penelitian Andarwati (2016) terkait penggunaan
media sosial pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta
tergolong tinggi, yaitu sebanyak 76% siswa berada pada kategori
tinggi pemakaian media sosial. Hasil penelitian lainnya juga
menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden pada remaja
tengah (siswa SMA) yaitu sebanyak 43 orang (50,6%) berada
pada kategori tinggi dalam pemakaian media sosial (Ariani, Elita
& Zulfitri, 2009). Media sosial memang memberikan banyak
dampak positif bagi remaja, tetapi juga memberian dampak
negatif bagi kehidupan remaja. Hal tersebut dikarenakan remaja
tidak mampu dalam mengontrol penggunaan media sosial (Daviz,
2001). Jika remaja tidak mampu dalam mengontrolnya, maka
waktu dalam penggunaannya akan meningkat dan dapat
menyebabkan kecanduan terhadap media sosial (Thakkar, 2006).
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran tingkat kecanduan media sosial pada remaja di SMAS
Plus Al-Falah.
Teori yang dipakai Menurut Santrock, Masa remaja merupakan masa transisi dari
(theoretical kanakkanak menuju dewasa dengan berbagai perubahan baik
framework) secara biologis, kognitif dan sosioemosional. Jika dilihat dari
perubahan sosioemosional yang dialami remaja, yaitu lebih
mementingkan teman sebayanya dan muncul permasalahan pada
orang tuanya (Santrock, 2007). Tahapan yang sangat penting
dilalui oleh remaja yaitu ketika pada masa remaja tengah. Hal
tersebut dikarenakan pada masa ini remaja berada pada tahap
masa pencarian identitas diri, sangat membutuhkan peran teman
sebaya, berada dalam kondisi kebingungan karena belum mampu
menentukan aktivitas yang bermanfaat serta memiliki
keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal yang belum
diketahuinya (Sarwono,2011). Media sosial memberikan banyak
dampak positif bagi remaja, tetapi juga memberikan dampak
negatif bagi kehidupan remaja. Hal tersebut dikarenakan remaja
tidak mampu dalam mengontrol penggunaan media sosial (Daviz,
2001). Jika remaja tidak mampu dalam mengontrolnya, maka
waktu dalam penggunaannya akan meningkat dan dapat
menyebabkan kecanduan terhadap media sosial (Thakkar, 2006).
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi
(Prosedur penelitian, yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa di SMAS Plus
metode pengambilan Al-Falah. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
data, teknik analisis, total sampling. Peneliti menggunakan instrumen Social Media
dll) Addiction Scale-Student Form (SMASSF) yang dibuat oleh Sahin
(2018) untuk menentukan kecanduan media sosial pada Siswa
Menengah Atas (SMA). Instrumen ini terdiri atas 29 item
pertanyaan dengan empat komponen yaitu virtual tolerance,
virtual communication, virtual problem dan virtual information.
Instrumen asli menggunakan bahasa Inggris, sehingga peneliti
melakukan back translate, content validity, face validity, construct
validity dan uji reliabilitas pada 20 siswa SMAS Darul Fatwa.
Hasil uji validitas didapatkan bahwa nilai r hitung berkisar 0,446-
0,584, sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha
Cronbach adalah 0,884. Data dianalisis menggunakan nilai mean,
apabila total skor kurang dari sama dengan nilai mean maka
tingkat kecanduan dikategorikan rendah dan apabila total skor
lebih dari nilai mean maka tingkat kecanduan dikategorikan
tinggi. Kemudian data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
Konteks Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMAS Plus Al-
Falah yang tinggal dengan orang tua, yaitu sebanyak 72 responden
yang terdiri dari 29 siswa kelas X, 17 siswa kelas XI dan 26 siswa
kelas XII. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah
populasi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret tahun
2019.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tingkat kecanduan
(temuan) media sosial pada remaja SMAS Plus Al-Falah secara
keseluruhan dinilai dari empat komponen yang ada, menunjukan
sebagian besar dari responden berada pada tingkat kecanduan
media sosial rendah yaitu sebesar 51,4%. Sebagian besar dari
responden berjenis kelamin perempuan dan menggunakan media
sosial whatsapp. Berdasarkan perangkat yang digunakan untuk
mengakses media sosial didominasi oleh smartphone yaitu 66
lebih banyak dibandingkan dengan laptop. Sedangkan, jika dilihat
berdasarkan frekuensi mengakses media sosial, hampir setengah
responden mengaksesnya selama kurang dari 3 jam dalam sehari.
Berdasarkan komponen kecanduan media sosial yang terdiri atas
virtual tolerance, virtual communication,virtual problem dan
virtual information, didapatkan hasil rata-rata komponen
kecanduan media sosial tetinggi adalah virtual information yaitu
sebanyak 33 siswa (45,8%) sedangkan komponen paling banyak
yang dialami oleh responden yang dimana kecanduan media
sosial rendah adalah virtual tolerance.
Kelebihan Penelitian Kelebihan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan
sudah bisa menggambarkan dengan baik,dimana diikuti juga uji
validitas dan reabilitas yang baik.
Keterbatasan Tidak disampaikan mengenai keterbatasan penelitian dalam
Penelitian (saran penelitian ini
penelitian
selanjutnya)
Sumber Journal of Nursing Care, Februari 2020/ ISSN 2614-1698
(online).
Metode Penelitian Kuantitatif PG 432 E
REVIEW JURNAL
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
SALATIGA
2022
Review Jurnal
Kelebihan Penelitian Kelebihan dalam penelitian ini sudah melakukan pengujian skala
terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian, serta menghubungi
yang menjadi subjek dan kemudian menjelaskan terkait penelitian
serta terdapat informed consent.
Keterbatasan Hubungan yang muncul adalah lemah, sehingga mungkin terdapat
Penelitian (saran beberapa hal yang dapat menyebabkan antar variabel memiliki
penelitian hubungan yang lemah, yaitu ada faktor lain yang tidak diukur oleh
selanjutnya) peneliti. Selain itu lemahnya hubungan kedua variabel tersebut
dapat juga disebabkan objek pengukuran psikologi merupakan hal
yang tidak dapat diamati secara langsung, melainkan hanya dapat
diungkap melalui pengamatan terhadap indikator. Respon yang
diberikan responden dalam pengisian kuesioner penelitian ini juga
dapat dipengaruhi oleh variabel- variabel yang tidak relevan
seperti suasana hati subjek, gangguan kondisi di sekitar subjek,
dan lainnya sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi
lemahnya hubungan variabel penelitian
Sumber Psychiatry Nursing Journal,Maret 2019/ISSN : 2656-3894 (Print)
e- ISSN : 2656-4637.