Anda di halaman 1dari 6

IJGC 8(1) (2019)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling:


Theory and Application
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk

Pola Relasi Sosial Teman Sebaya Ditinjau dari Penggunaan Media Sosial pada Siswa

Rizqa Harmiliya  Mulawarman, dan Eko Nusantoro

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola relasi
Diterima 14 Mei 2019 sosial teman sebaya dengan penggunaan media sosial pada siswa sekolah
Disetujui 21 Mei 2019 menengah pertama baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Pe-
Dipublikasikan 30 Juni 2019
nelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif korelasional. Sampel
Keywords: yang digunakan dalam penrelitian ini sejumlah 213 dari populasi siswa
Service Mastery Of berjumlah 542 dengan teknik pengambilan sampel proportionate strati-
The Content; Symbolic fied random sampling, Alat pengumpulan data menggunakan skala pola
Modeling; Technique; relasi sosial teman sebaya dan angket penggunaan media sosial, yang
Prosocial Behavior masing-masing realibilitasnya 0,837 dan 0,886. Adapun teknik analisis data
menggunakan product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DOI :
antara pola relasi sosial teman sebaya dengan penggunaan media sosial
https://doi.org/10.15294/
ijgc.v8i1.19153
memiliki hubungan yang signifikan (r= 0,221 ; p < 0,05). Jadi dapat disim-
pulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola relasi sosial te-
man sebaya dengan penggunaan media sosial. Semakin tinggi penggunaan
media sosial maka semakin tinggi pola relasi sosial teman sebaya siswa.

This research has a purpose to know the relationship between the peer relation patern
with social media utilizing by junior high school students either in partial or together
manner. This research uses descriptive correlational quantitative design. The sample
used in this research amount 213 from students population which are amount 542 by
proportionate stratified random sampling technique. The instrument to accumulate the
data uses peer relation patern and social media utilizing questionnaire, which each their
realibility 0,837 and 0,886. The data analysis technique uses product moment. The re-
sult of this research shows that between the peer relation patern with social media utiliz-
ing has a significant relation (r= 0,221 ; p < 0,05). Conclusion, we can say that there is
a significant relation between the peer relation patern withsocial media utilizing. The
more high social media utilizing, the more high the peer relation patern of students.

How to cite: Harmiliya, Rizqa, dkk. (2019). Pola Relasi Sosial Teman Sebaya
Ditinjau dari Penggunaan Media Sosial pada Siswa. Indonesian Journal of Guid-
ance and Counseling: Theory And Application, 8(1), 1-6. https://doi.org/10.15294/
ijgc.v8i1.19153

© 2019 Universitas Negeri Semarang


p-ISSN 2252-6374

Alamat korespondensi: e-ISSN 2597-6133
Gedung A2 Kampus Sekaran , Universitas Negeri Semarang, Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia.
Email: rizqaharmiliya95@gmail.com
Rizqa Harmiliya, Mulawarman, dan Eko Nusantoro/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 1-6.

PENDAHULUAN menyatakan bahwa remaja yang kecanduan


media sosial akan cenderung menarik diri dari
Masa remaja, masa ini biasa disebut lingkungannya atau remaja yang sosialisasinya
masa peralihan. Pada masa ini remaja bukan rendah berarti ia semakin sering menggunakan
lagi seorang anak dan bukan seorang dewasa. jejaring sosial karena sebagai pengalihan rema-
Masa remaja adalah masa peralihan dimana ja dan menganggap sebagai hiburan bahkan
terjadi perubahan secara fisik dan psikologis rutinitas yang harus dilakukan tanpa ada yang
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa Hur- terlewatkan.
lock (1980). Pada masa ini remaja mengalami Pergeseran budaya dikalangan remaja
masa dimana ia ingin mencari tahu tentang se- inilah pasti membawa dampak. Adapun dam-
mua hal, seperti halnya remaja tidak mau me- pak positif maupun dampak negatif. Dampak
rasa tertinggal oleh jaman. positif dari adanya media sosial ini yaitu infor-
Media sosial merupakan salah satu ben- masi dapat diterima secara cepat serta mem-
tuk dari perkembangan internet. Data dari permudah komunikasi. Sedangkan dampak
Kementrian Komunikasi Dan Informatika (Ke- negatifnya bagi penguna media sosial kerap
menkominfo) tahun 2013 (kominfo.com), men- memutuskan komunikasi dengan keluarga
gungkapkan pengguna internet di Indonesia dan teman sebaya di dunia nyata.
saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka ter- Dalam hal ini, melihat tingkat penggu-
sebut, 95 persennya menggunakan internet un- naan media sosial di kalangan remaja yang
tuk mengakses jejaring sosial. Selain itu, menu- tinggi, maka ada pengaruh terhadap relasi
rut Lukman (dalam Ayun, 2015) hasil survey sosialnya. Relasi sosial yaitu hubungan sosial
Studi yang dilakukan oleh UNICEF dengan yang merupakan hasil dari interaksi diantara
Kominfo, The Berkman Center for Internet and dua orang atau lebih. Menurut Indah (2016)
Society, dan Harvard University yang mela- mengatakan bahwa hubungan sosial atau rela-
kukan survei nasional mengenai penggunaan si sosial merupakan hubungan timbal balik an-
dan tingkah laku internet para remaja, menun- tar individu yang satu dengan individu yang
jukkan bahwa setidaknya 30 juta orang remaja lain, saling mempengaruhi dan didasarkan
di Indonesia yang mengakses internet secara pada kesadaran untuk saling menolong.
regular, itu berarti hampir setengahnya adalah Mengenai relasi, kekurangmampuan se-
remaja. seorang dalam hal menjalin relasi sosial akan
Menurut Nasrullah (2015) bahwa media berakibat pada terganggunya kehidupan sosial
sosial tidak hanya digunakan untuk mendistri- seseorang seperti malu, menarik diri, menga-
busikan informasi yang bisa dikreasikan oleh lami kecemasan sosial serta merasa kesepian.
pemilik akun (users) itu sendiri, tetapi juga Karena kekurangmampuan seseorang dalam
memiliki dasar sebagai portal untuk membuat hal menjalin relasi sosial ini seseorang biasa-
jaringan pertemanan secara virtual dan me- nya akan mengalihkannya ke dunia maya. Se-
dium untuk berbagi data seperti audio atau perti pada hasil penelitian Buntaran dkk (2015)
video. Media sosial menjadi salah satu media bahwa remaja yang kesepian menggunakan si-
yang digunakan remaja untuk menjalin relasi tus jejaring sosial sebagai modal sosial (sebagai
dengan teman sekaligus sebagai media bagi ikatan sosial dan media yang menjembatani)
remaja untuk dapat diterima teman serta ada untuk mengatasi permasalahan psikologis da-
rasa ingin tampil beda dan populer. Memili- lam hal ini kesepian yang dialami.
ki akun dalam sebuah media sosial membuat Ketidakmampuan menjalin relasi per-
remaja merasa kan adanya persamaan dan temanan yang baik pada remaja dapat ber-
secara tidak langsung mempererat interaksi pengaruh terhadap kehidupan sosial remaja
sosial mereka. Seiring berkembangnya jaman, terutama disekolah. Remaja akan mengalami
remaja sibuk memainkan gadget untuk mem- kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkun-
buka media sosial dirumah, pada saat jam gan sekolah dan menarik diri dari teman-
sekolah, bahkan di angkutan umum maupun teman yang ada disekolah. Pada penjelasan
tempat umum sehingga tidak memperhatikan diatas penulis menemukan adanya fenomena
keadaan sekitar dan dirinya. penggunaan media sosial yang dapat menjadi
Tingginya intensitas penggunaan media sebuah bahaya bagi para remaja khususnya
sosial di Indonesia sendiri membuktikan bah- siswa SMP. Para siswa SMP ini termasuk ke-
wa jejaring sosial atau media sosial merupakan dalam usia remaja dimana ia selalu mengikuti
bagian yang tidak terpisahkan tak terkecuali trend masa kini. Hampir semua anak SMP ja-
bagi remaja saat ini. Nurmandia, dkk (2013) man sekarang mempunyai akun media sosial.

2
Rizqa Harmiliya, Mulawarman, dan Eko Nusantoro/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 1-6.

Fenomena yang didapatkan di SMP Ne-


geri 6 Semarang melalui wawancara dengan Penelitian ini menggunakan jenis peneli-
guru BK di sekolah terkait media sosial yaitu tian deskriptif kuantitatif korelasional yang di-
bahwa SMP Negeri 6 Semarang mempunyai gunakan untuk mengetahui hubungan antara
kebijakan untuk siswa kelas 7 dan kelas 8 di- dua variabel. Populasi yang digunakan dalam
perbolehkan membawa gadget. Karena di SMP penelitia ini berjumlah 542 siswa dengan jum-
Negeri 6 Semarang sendiri menerapkan digi- lah sampel sebanyak 214 siswa. Pengambilan
tal class. Dimana tidak semua mata pelajaran sampel dilakukan menggunakan proportiona-
menggunakan sistem ini tetapi penerapan ini te stratified random sampling. Instrumen yang
sebenarnya untuk menunjang proses belajar digunakan dalam penelitian meliputi skala
anak-anak, karena kelas 7 dan kelas 8 mene- pola relasi sosial teman sebaya dengan 30 item
rapkan kurikulum 2013. Dengan adanya di- pertanyaan, dan angket penggunaan media
gital class yang memeperbolehkan anak-anak sosial dengan 32 item pertanyaan. Dalam pen-
membawa gadget ke sekolah, banyak anak- elitian ini jenis skala yang digunakan adalah
anak yang menyalah artikan kebijakan ini. skala Likert, yang terdiri dari item positif dan
Anak-anak sering tidak memperhatikan guru negatif. Skala Likert mempunyai lima ting-
saat KBM karena asik membuka akun media kat jawaban mengenai kesesuaian responden
sosialnya seperti instagram. terhadap isi pernyataan itu, yaitu SS (Sangat
Selain itu peneliti juga mewawancarai Sesuai), S (Sesuai), KS (Kurang Sesuai), TS (Ti-
beberapa siswa di sekolah. Banyak siswa yang dak sesuai), dan STS (Sangat tidak sesuai).
mengatakan bahwa kerena adanya media so- Pengujian validitas kedua instrumen ter-
sial mereka sangat terbantu karena dapat sebut menggunakan korelasi product moment.
mengakses informasi dengan cepat, menjadi Kemudian item yang tidak valid ada yang dire-
hiburan tersendiri serta dapat berkomunikasi visi dan ada yang digugurkan setelah melaku-
dengan teman kapan saja. Selain itu ada juga kan analisis product moment. Sedangkan uji
kerugiannya bahwa sering lupa waktu serta reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
mengganggu konsentrasi saat belajar. Dapat Alpha Cronbach. Kedua uji tersebut dilakukan
diliat dari fenomena yang ada bahwa dengan dengan bantuan program SPSS 21. Hasil reli-
adanya kemajuan teknologi menbawa dam- abilitas skala pola relasi sosial teman sebaya
pak yang besar termasuk dampak pada relasi 0,837>0,7 dan angket penggunaan media so-
sosial remaja saat kini. Dengan adanya media sial 0,886>0,7 sehingga dapat dikatakan bahwa
sosial kapanpun remaja dapat menciptakan kedua instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
dunianya dengan teman-temannya tanpa ha- Uji hipotesis dalam penelitian ini meng-
rus berinteraksi secara langsung. Dari adanya gunakan analisis deskriptif kuantitatif, uji
fenomena diatas bahwa masalah tersebut akan asumsi, dan uji hipotesis product moment .
berimbas pada pribadi dan sosial siswa. Maka Analisis deskriptif kuantitatif digunakan un-
dari itu dengan adanya penelitian ini dapat tuk menguji tingkat pola relasi sosial teman
membantu guru Bimbingan dan Konseling sebaya, dan tingkat penggunaan media sosial
(BK) dalam mengetahui dampak adanya per- siswa. Kemudian uji hipotesis menggunakan
geseran budaya. Oleh karena itu guru BK ha- product moment, yaitu digunakan untuk men-
rus lebih peka terhadap siswa agar siswa tidak getahui hubungan pola relasi sosial teman se-
terpengaruh oleh pergeseran budaya. Sehing- baya dengan penggunaan media sosial siswa.
ga tidak ada lagi siswa yang terisolasi sosialnya Sebelum melakukan analisis product moment
dan mereka dapat berkembang di lingkungan terlebih dahulu melakukan beberapa uji asum-
sekolah ataupun di lingkungan sosialnya den- si yang di dalamnya terdapat uji normalitas
gan baik. data dan uji linieritas digunakan sebagai syarat
Berdasarkan latar belakang di atas pen- dalam penggunaan analisis Product Moment.
elitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai Semua uji tersebut telakukan dengan menggu-
tingkat pola relasi sosial teman sebaya, dan nakan bantuan program SPSS 21.
mengenai tingkat penggunaan media sosial
pada siswa serta mencari adakah hubungan HASIL
anatara pola relasi sosial teman sebaya dengan
penggunaan media sosial pada siswa SMP Ne- Deskripsi hasil penelitian secara keselu-
geri 6 Semarang. ruhan dapat dilihat pada tabel 1 yang mengin-
formasikan tentang rata-rata, standar deviasi,
METODE PENELITIAN dan jumlah sampel.

3
Rizqa Harmiliya, Mulawarman, dan Eko Nusantoro/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 1-6.

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif


Variabel N Mean SD
Pola Relasi Sosial Teman Sebaya 214 115,73 8,199
Penggunaan Media Sosial 214 98,53 10,656

Tabel 2. Hasil Uji Product Moment.


Variabel N R P
Pola relasi sosial te-
man sebaya dengan
214 0,221 0,001
peggunaan media so-
sial

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui 0,05) yang menandakan bahwa hubungan


bahwa hasil rata-rata pola relasi sosial teman yang terjadi adalah signifikan. Sehingga Ho
sebaya termasuk dalam kategori tinggi (M= ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya
115,73 dan SD= 8,199), selanjutnya penggu- ada hubungan antara pola relasi sosial teman
naan media sosial juga termasuk pada kategori sebaya dengan penggunaan media sosial pada
tinggi (M= 98,53 dan SD= 10,656). siswa di SMP Negeri 6 Semarang.
Uji normalitas dikatakan normal jika sig-
nifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal PEMBAHASAN
(Priyatno, 2010). Berikut hasil uji normalias
berdasarkan Kolmogorov Smirnov (K-S) pada Dalam melaksanakan sesuatu kita harus
pola relasi sosial teman sebaya memperoleh terlebih dahulu mengetahui tujuan dari ke-
hasil 0,784 dan penggunaan media sosial mem- giatan tersebut agar kita tahu apa yang akan
peroleh hasil 1,116. jadi data pola relasi sosial kita dapat atau capai ketika kegiatan tersebut
teman sebaya dan penggunaan media sosial sudah terlaksanakan. Oleh karena itu kita da-
dinyatakan berdistribusi normal. pat melihat beberapa hasil penelitian sebelum-
Uji linieritas merupakan teknik analisis nya terkait pola relasi sosial teman sebaya dan
yang bertujuan untuk menguji apakah suatu penggunaan media sosial.
hubungan mengikuti pola garis lurus. Pen- Penelitian yang dilakukan oleh Abadi,
gambilan keputusan untuk uji linieritas yaitu dkk (2013) yaitu bahwa penggunaan situs je-
jika signifikansi pada linierity < 0,05 maka hu- jaring sosial oleh remaja banyak dimotivasi
bungan antara dua variabel dinyatakan linier. untuk mendapatkan berbagai informasi, mem-
Hasil penelitian uji linieritas pada tabel di atas perkuat hubungan diantara sesama penggu-
yaitu signifikansi pada linierity sebesar 0,001. na situs, melepaskan ketegangan, memenuhi
Karena signifikansi kurang dari 0,05 jadi hu- kebutuhan emosional dan meningkatkan rasa
bungan antara pola relasi sosial teman sebaya percaya diri.
dengan penggunaan sosial media dinyatakan Penelitian lain yaitu addiction to social
linier. Dengan ini telah memenuhi syarat untuk networks and social skills in students from a
dilakukan analisis korelasi Product Moment. private educational institution oleh Vergara,
Pengujian hipotesis dilakukan dengan dkk., (2016) penelitian ini meneliti tentang
menggunakan product moment yang dapat di- hubungan antara kecanduan sosial jaringan
lihat pada tabel berikut: dan keterampilan sosial pada siswa dari pusat
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa pendidikan swasta. Kecanduan jaringan sosial
terdapat korelasi antara variabel pola relasi so- internet memiliki hubungan yang signifikan
sial teman sebaya dengan penggunaan media dengan keterampilan sosial ini menunjukan
sosial didapat nilai r atau koefisien korelasi se- bahwa tingginya kecanduan jaringan sosial
besar 0,221. Tanda positif menunjukkan bahwa adalah rendahnya tingkat keterampilan sosial
hubungan yang terjadi adalah positif. Korelasi di kalangan remaja.
positif artinya bahwa hubungan yang terjadi Adanya penelitian terdahulu yang tekait
adalah positif yaitu semakin tinggi relasi so- dengan judul yang peneliti ambil, maka dapat
sial teman sebaya menyebabkan pula kenaikan memberikan sumbangsih dalam penelitian
pada penggunaan media sosial pada siswa. yang akan dilakukan oleh peneliti. Hasil pen-
Sehingga uji korelasi product moment elitian berdasarkan tingkat pola relasi sosial te-
menunjukan nilai 0,221 (r=0,221, p=0,001 < man sebaya yaitu menunjukkan bahwa dari ke-

4
Rizqa Harmiliya, Mulawarman, dan Eko Nusantoro/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 1-6.

tiga indikator pola relasi sosial teman sebaya, siswa secara langsung di kehidupan sehari-
didapati indikator tertinggi yaitu sikap supor- hari dan waktu interaksi pada media sosial di-
tif. Artinya individu yang dapat berikap supor- gunakan sesuai dengan porsinya.
tif mampu menghadapi suatu masalah tidak Walaupun dalam penelitian ini semakin
bersikap bertahan, karena ia dapat berkomuni- tinggi penggunaan media sosial maka semakin
kasi secara efektif dengan orang lain, sehingga tinggi pula relasi sosial teman sebaya, namun
individu dapat menciptakan komunikasi in- tidak menutup kemungkinan bahwa disisi lain
terpersonal secara efektif dalam menghadapi siswa belum sepenuhnya memiliki keseimban-
masalah yang ada di lingkungan sekitarnya, gan antara penggunaan media sosial dengan
seperti mengutamakan berelasi dengan teman relasi sosial dengan teman sebayanya. Dapat
melalui dunia nyata dibandingkan melalui du- dilihat dalam penelitian ini bahwa siswa SMP
nia maya. Hal tersebut sesuai dengan peneli- Negeri 6 Semarang, memiliki kemampuan be-
tian yang dikemukakan oleh Indah (2016: 1), relasi yang baik, tetapi disisi lain siswa juga
menyebutkan bahwa penggunaan smartphone memiliki kebiasaan menggunakan media sosial
tidak mempengaruhi interkasi remaja secara yang tinggi pula. Dari sisi penggunaan media
tatap muka. Sehingga dalam penggunaan me- sosial pada siswa SMP Negeri 6 Semarang ini,
dia sosial disini, tidak berpengaruh untuk per- siswa memanfaatkan media sosial lebih untuk
temanan secara langsung di dunia nyata. hiburan, sedangkan untuk mencari informasi
Sedangkan hasil penelitian berdasar- masih rendah. Hal ini juga dapat memberikan
kan tingkat penggunaan media sosial yaitu efek ketika siswa menggunakan media sosial
menunjukkan bahwa dari keempat indikator tersebut unuk melihat hiburan yang negatif.
penggunaan media sosial didapati indikator Berdasarkan pemaparan di atas bahwa
tertinggi yaitu entertainment. Hal ini bahwa salah satu pihak sekolah yang berperan pen-
siswa menggunakan media sosial hanya untuk ting dalam menangani dalam hal ini adalah
hiburan mereka. Sedangkan information see- guru BK atau konselor sekolah. Sehingga guru
king memiliki rata-rata paling rendah, ini da- BK atau konselor sekolah dalam hal ini berpe-
pat disimpulkan bahwa siswa kurang meman- ran penting dalam masalah pribadi sosial sis-
faatkan sosial media untuk mencari informasi. wa yaitu untuk dapat mengarahkan siswa da-
Senada dengan penelitian Juwita, dkk. (2014: lam penggunaan media sosial, dengan tujuan
5) menyatakan bahwa media sosial merupakan agar siswa dapat memanfaatkan media sosial
bagian dari kecanggihan teknologi yang tidak tidak hanya untuk sekedar menggunakannya
dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari untuk mencari hiburan akan tetapi dapat di
yang mereka lakukan, media sosial juga diper- pergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
gunakan untuk mencari sarana hiburan misal- Selain itu agar siswa tidak kecanduan media
nya bermain game. sosial karena intensitas penggunaan media so-
Hasil penelitian menunjukkan adanya sial yang tinggi.
hubungan positif dan signifikan antara pola Implementasi layanan dalam bimbingan
relasi sosial teman sebaya dengan penggunaan dan konseling pribadi dan sosial merupakan
sosial media pada siswa SMP Negeri 6 Sema- salah satu usaha dalam pengembangan ket-
rang. Sehingga hipotesis penelitian dapat di rampilan hubungan sosial, dimana bimbingan
terima. Hubungan yang positif dan signifikan dan konseling pibadi sosial merupakan sebuah
menunjukkan bahwa semakin tinggi penggu- usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
naan media sosial maka semakin tinggi pula menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi
relasi sosial teman sebaya pada siswa SMP Ne- dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih
geri 6 Semarang, demikian juga sebaliknya se- jenis-jenis kegiatan sosial dn kegiatan rekre-
makin rendah penggunaan media sosial maka atif yang bernilai guna, serta berdaya upaya
semakin rendah pula relasi sosial teman seba- sendiri dalam memecahkan masalah-masalah
ya pada siswa SMP Negeri 6 Semarang. pribadi, rekreasi, dan sosial yang dialaminya,
Penelitian lain dilakukan oleh Andar- Harahap (2015).
wati (2016) bahwa citra diri yang tinggi kare- Upaya guru BK atau konselor sekolah
na penggunaan media sosial yang tinggi akan yaitu dengan memberikan layanan yang ber-
membawa kepada kebahagiaan, kesuksesan, sifat preventif berupa layanan informasi den-
dan kepuasan hidup. Penelitian lain oleh Sher- gan tema media sosial dengan begitu konselor
lyanita & Rakhmawati (2016) bahwa penggu- sekolah dapat mengarahkan siswa tentang ba-
naan media sosial yang digunakan secara baik, gaimana cara menggunakan media sosal seca-
dan akan seimbang dimana waktu interaksi ra baik. Selain itu, apabila terdapat siswa yang

5
Rizqa Harmiliya, Mulawarman, dan Eko Nusantoro/ Indonesian Journal of Guidance and Counseling: 8(1) (2019) 1-6.

mengalami ketergantungan sehingga ia lebih Andarwati, Iandesi. 2016. Citra Diri Ditinjau dari
nyaman bergaul melalui media sosial, maka Intensotas Penggunaan Media Jejaring Sos-
konselor sekolah dapat memberikan layanan ial Instagram Pada Siswa Kelas XI SMA N 9
yang bersifat kuratif seperti layanan konseling Yogyakarta. E-Jurnal Bimbingan dan Konsel-
ing Edisi 3 Tahun Ke-5 2016. 1-12.
kelompok atau konseling individu.
Ayun, P. Q. 2015. Fenomena Remaja Menggunak-
an Media Sosial dalam Membentuk Identi-
SIMPULAN tas. CHANNEL. 3(2), 1-16.
Buntaran, Firman. A. A.,dkk. 2015. Peran Keper-
Berdasarkan hasil dan pembahasan cayaan Interpersonal Remaja yang Kes-
pada bab sebelumnya mengenai hubungan epian dalam Memoderasi Pengungkapkan
pola relasi sosial teman sebaya dengan peng- Diri pada Media Jejaring Sosial Online.
gunaan sosial meda pada siswa di SMP Negeri Gadjah Mada Journal Of Psychology. 1(2),
6 Semarang, maka dapat disimpulkan bahwa: 106-119.
tingkat pola relasi sosial teman sebaya secara Harahap, E.K. 2015. Layanan Bimbingan dan Kon-
seling Pribadi Sosial Dalam Meningkatkan
umum bahwa siswa memiliki tingkat kemam-
Ketrampilan Hubungan Sosial Siswa. Jur-
puan berrelasi sosial dengan teman sebaya nal Tajdid. XIV(2), 271-300.
yang tinggi. Sedangkan Tingkat penggunaan Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu
media sosial secara umum bahwa siswa me- Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
miliki tingkat penggunaan media sosial yang Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
tinggi. Ada hubungan yang signifikan anatara Indah, Arina. 2016. Relasi Sosial Mahasiswa yang
pola relasi sosial teman sebaya dengan peng- Menggunakan Smartphone (studi kasus:
gunaan media sosial pada siswa di SMP Nege- Mahasiswa/i Ilmu Kesejahteraan Sosial,
ri 6 Semarang. Hasil penelitain ini disarankan Universitas Sumatera Utara). Skripsi. Med-
an: Universitas Sumatera Utara.
kepada Konselor sekolah dapat memberikan
Juwita. E.P., dkk. 2014. Peran Media Sosial Ter-
layanan yang bersifat preventif berupa layan hadap Gaya Hidup Siswa SMA Negeri 5
informasi dengan tema media sosial dengan Bandung. Jurnal Sosietas. 5(1), 1-8.
begitu konselor sekolah dapat mengarahkan Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial. Bandung: Sim-
siswa tentang bagaimana cara menggunakan biosa Rekatama Media.
media sosal secara baik. Selain itu, apabila ter- Nurmandia, Heny.,dkk. 2013. Hubungan An-
dapat siswa yang mengalami ketergantungan tara Kemampuan Sosialisasi Dengan Ke-
sehingga ia lebih nyaman bergaul melalui me- canduan Jejaring Sosial. Jurnal Penelitian
dia sosial, maka konselor sekolah dapat mem- Psikologi. 4(2), 107-119.
Panji, Aditya. 2014. Hasil Survei Pemakaian Internet
berikan layanan yang bersifat kuratif seperti
Remaja Indonesia http://tekno.kompas. com/
layanan konseling kelompok atau konseling read/2014/02/19/1623250/Hasil.Survei.Pe-
individu. Saran untuk peneliti lanjutan adalah makaian.Internet.Remaja.Indonesia. Diak-
diharapkan dapat mengembangkan penelitian ses tanggal 1 April 2017.
dengan variabel yang lebih luas lagi dan lebih Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat
kuat dalam mempengaruhi variabel peng- Melakukan Analisis Data Penelitian dengan
gunaan media sosial, dan disarankan dapat SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yo-
menggunakan variabel lain yang lebih mem- gyakarta: penerbit Gava Media.
perkuat. Variabel tersebut dapat diambil dari Sherlyanita dan Rakhmawati. 2016. Pengaruh dan
Pola Aktivitas Penggunaan Internet serta
faktor diluar pola relasi sosial teman sebaya
Media Sosial pada Siswa SMPN 52 Suraba-
yang telah diteliti. Faktor lain yang memper- ya. Journal of Information Systems Engineer-
kuat penggunaan media sosial yaitu sosialisa- ing and Business Intelligence. 2(1), 17-22.
si teman sebaya. Jadi terdapat kemungkinan Vergara, Julio.A.D & Jessenia.Y.C. 2016. Addiction
bahwa sosialisasi teman sebaya adalah variabel to Social Networks and Social Skills in Stu-
yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya. dents from a Private Educational Institu-
tion. Propósitos y Representaciones. 4(2),208-
DAFTAR PUSTAKA 230.

Abadi, T. W., dkk. 2013. Media Sosial dan Pengem-


bangan Interpersonal Remaja Di Sidoarjo.
KANAL. 2(1), 1-106.

Anda mungkin juga menyukai