Anda di halaman 1dari 11

2020. Vol. 6, No.

1, 60-70

Persepsi Dukungan Sosial sebagai Mediator Pengungkapan Diri dan


Kesejahteraan Subjektif pada Pengguna Instagram
Shabrina Nur Adzhani(1), M.I.F. Baihaqi(2), Engkos Kosasih(3)
(1),(2),(3)
Jurusan Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung, Indonesia

This study aimed to examine the mediating role of the perceptions of social support on the
relationship between self-disclosure and subjective well-being of Instagram users in Bandung.
Participants were 466 late teenagers ranging from 18 to 21 years old. The research was
conducted by utilizing Instagram, a social media platform, in Bandung City. The data were
analysed quantitatively and demonstrated that: 1) self-disclosure had a significant influence
towards respondents’ subjective well-being, 2) self-disclosure had a significant influence
towards perceived social support, 3) perceived social support had a significant influence
towards respondents’ subjective well-being, 4) perceived social support significantly mediated
the relationship between self-disclosure and subjective well-being.

Keywords: Instagram users, perceived social support, self-disclosure; subjective well-being

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran persepsi dukungan sosial sebagai mediator
hubungan antara pengungkapan diri dan kesejahteraan subjektif pada pengguna Instagram di
Kota Bandung. Subjek penelitian terdiri dari 466 remaja akhir yang berusia 18 hingga 21 tahun
yang menggunakan media sosial Instagram di Kota Bandung. Data dalam penelitian ini
dianalisis secara kuantitatif dan menunjukkan bahwa: 1) pengungkapan diri berpengaruh secara
signifikan terhadap kesejahteraan subjektif, 2) pengungkapan diri berpengaruh secara
signifikan terhadap persepsi dukungan sosial, 3) persepsi dukungan sosial berpengaruh secara
signifikan terhadap kesejahteraan subjektif, 4) persepsi dukungan sosial secara signifikan
menjadi variabel mediator bagi peran pengungkapan diri terhadap kesejahteraan subjektif.

Kata kunci: kesejahteraan subjektif, pengguna Instagram, pengungkapan diri, persepsi


dukungan sosial

.
MEDIAPSI, 2020, Vol. 6(1), 60-70, DOI: https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.01.7
Received: 10-12-2019. Revised: 04-04-2020. Accepted: 30-04-2020. Published online: 12-06-2020
Handling Editor: Sumi Lestari, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
*Corresponding author: Shabrina Nur Adzhani, Jurusan Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.
E-mail: : shabrinanuradzhani@gmail.com

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

How to cite this article in accordance with the American Psychological Association (APA) 6 th guidelines:
Adzhani, S. N., Baihaqi, M. I. F., & Kosasih, E. (2020). Persepsi dukungan sosial sebagai mediator pengungkapan diri dan
kesejahteraan subjektif pada pengguna instagram. MEDIAPSI, 6(1), 60-70. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.01.7

Pendahuluan batasan waktu dan lokasi (Lee, Lee, & Kwon,


Media sosial memberikan berbagai macam 2011). Data yang didapat dari Asosiasi
kemudahan dalam menunjang kehidupan Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2017)
sehari-hari. Individu dapat menggunakan media menunjukkan bahwa di Indonesia, persentase
sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain penggunaan media mencapai 87.13%. Hal ini
melalui media sosial secara efisien tanpa menjadikan media sosial nenempati peringkat

60
MEDIAPSI
2020. Vol.6, No. 1, 60˗70
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL

kedua dalam hal akses internet di kalangan kesejahteraan subjektif remaja, media sosial
masyarakat Indonesia. Berdasarkan usia memberikan kemudahan dalam hal
pengguna internet, usia 13-18 tahun berada pengungkapan diri atau penyampaian informasi
ditingkat pertama dengan persentase 75.50% mengenai diri sendiri kepada orang lain.
dan usia 19-34 tahun berada di tingkat kedua Awalnya remaja lebih sering mengungkapkan
dengan persentase 74.23%. Berdasarkan data diri kepada teman sebayanya melalui
tersebut, pengguna media sosial di Indonesia komunikasi tatap muka (Valkenburg & Peter,
didominasi oleh usia remaja. 2011). Saat ini remaja dapat mengungkapkan
Penggunaan media sosial dinilai sangat diri kepada orang lain melalui media sosial
mampu memengaruhi kesejahteraan subjektif (Chen, Zhou, Zhu, & Xu, 2012). Hal tersebut
para remaja. Kesejahteraan subjektif merupakan menyebabkan peningkatan kebutuhan untuk
penilaian individu mengenai kebahagiaan dan mengungkapkan informasi mengenai diri
kepuasan dalam hidup (Diener, Oishi & Lucas, sendiri secara online (Taddei & Contena, 2013).
2003). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pengungkapan diri melalui media sosial pun
Valkenburg, Peter, dan Schouten (2006) memiliki hubungan positif dengan
menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan kesejahteraan subjektif. Hal tersebut disebabkan
media sosial bernama See You Too di Belanda pengguna media sosial bisa mendapatkan
memiliki pengaruh secara tidak langsung pada informasi timbal balik dan dukungan sosial dari
kesejahteraan remaja. Hal tersebut disebabkan orang lain (Lee dkk., 2011).
karena remaja mendapatkan tanggapan positif Media sosial juga memberikan peluang
yang meningkatkan kesejahteraan remaja kepada penggunanya untuk saling berinteraksi
melalui media sosial. Pengguna blog di Taiwan dan memberikan dukungan. Saat individu
pun menunjukkan sebuah peningkatan merasa kesepian lalu membagikan informasi
kesejahteraan subjektif yang disebabkan oleh mengenai diri sendiri melalui media sosial,
kepuasan dalam melakukan kontak sosial dan individu tersebut akan memiliki kesempatan
komunikasi interpersonal melalui blog (Ko & untuk mendapatkan dukungan sosial yang dapat
Kou, 2009). memengaruhi kesejahteraan subjektif.
Kesejahteraan subjektif penting untuk Dukungan sosial yang didapatkan bisa dalam
dimiliki oleh remaja yang sedang berada dalam bentuk respon ketika individu membagikan
tahap perkembangan. Alasannya adalah salah informasi mengenai perasaannya (Lee, Noh, &
satu komponen dari kesejahteraan subjektif, Koo, 2013). Menurut Chu, Saucier, dan Hafner
yaitu kepuasan hidup, dapat melindungi remaja (2010), persepsi dukungan sosial atau
dari berbagai masalah psikologis dan perilaku keyakinan individu mengenai tersedianya
dalam menghadapi tekanan lingkungan (Park, dukungan sosial dinilai lebih baik untuk melihat
2004). Kesejahteraan subjektif penting untuk keadaan psikologis seseorang dibandingkan
dimiliki individu karena mampu menjadi dengan dukungan sosial yang didapatkan. Hal
pencegah munculnya depresi, meningkatkan tersebut disebabkan karena dukungan sosial
kepuasan hidup, membantu proses yang terlalu banyak didapatkan tetapi tidak
pembelajaran yang lebih baik, dan terlalu dibutuhkan justru dapat memperburuk
meningkatkan pemikiran yang jauh lebih kreatif stres (Taylor dkk., 2004).
(Seligman, 2013). Kesejahteraan subjektif Informasi dari pengungkapan diri yang
cenderung membantu individu untuk berfungsi dibagikan melalui media sosial dapat berupa
lebih baik (Neve, Diener, Tay & Xuereb, 2013). pikiran, perasaan, dan pengalaman (Wang,
Selain mampu memengaruhi kualitas Zhang, Chen, & Zeng, 2018). Pengungkapan
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 61
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH

diri sendiri melalui media sosial memberikan adalah media sosial yang paling banyak
berbagai dampak positif seperti dapat digunakan oleh remaja untuk membagikan
membantu pengguna media sosial untuk informasi mengenai dirinya sendiri. Selain itu,
memahami pengalaman yang bersifat 23 responden berpendapat bahwa mereka
menyedihkan, mampu mendapatkan merasa senang ketika menggunakan media
penerimaan dari orang lain, serta mendapatkan sosial Instagram. Alasan yang diberikan oleh
dukungan sosial (Ko & Kou, 2009; Tichon & responden diantaranya adalah karena senang
Saphiro, 2003). membagikan sesuatu seperti informasi yang
Pengungkapan diri memiliki hubungan bermanfaat kepada orang lain, mengisi waktu
yang positif dengan persepsi dukungan sosial. luang, menemukan berbagai hal yang disukai,
Individu yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan inspirasi dan informasi, serta
mengungkapkan diri biasanya dapat merasa senang ketika melihat kebahagiaan
membentuk hubungan jangka panjang yang orang lain yang dibagikan melalui Instagram.
baik dan memiliki jaringan sosial yang luas Hasil penelitian sebelumnya mengukur
sehingga akan lebih memiliki persepsi tentang hubungan pengungkapan diri dengan dukungan
ketersediaan dukungan sosial pada saat sosial yang hanya didapatkan dari sesama
dibutuhkan (Batool & Zubair, 2018). Individu pengguna media sosial. Peneliti tertarik
yang lebih jujur dalam membagikan informasi menggunakan persepsi dukungan sosial sebagai
mengenai dirinya di media sosial pun akan konsep atau konstruk yang lebih sesuai untuk
lebih memiliki persepsi ketersediaan dukungan menilai kondisi psikologis serta melihat
sosial dan rasa kesepian akan semakin keyakinan individu mengenai dukungan sosial
berkurang (Wei, Zou, & Wang, 2018). yang dirasakan saat dibutuhkan di dunia nyata.
Penelitian lain menunjukkan bahwa persepsi Selain itu, belum ada yang menggunakan media
dukungan sosial dapat menjadi mediator antara sosial Instagram untuk mengukur perilaku
jumlah teman di Facebook dengan pengungkapan diri melalui media sosial dan
kesejahteraan subjektif. Hal tersebut disebabkan pengaruhnya terhadap kesejahteraan subjektif.
karena semakin besar jumlah teman yang Peneliti berpandangan bahwa persepsi
terhubung akan memberikan peluang kepada dukungan sosial yang bersifat virtual melalui
individu untuk memiliki keyakinan dalam media sosial bisa menjadi mediator hubungan
mendapatkan dukungan sosial yang akan antara pengungkapan diri dan kesejahteraan
meningkatkan kesejahteraan subjektif (Nabi, subjektif dibandingkan dengan persepsi
Prestin, & So, 2013). dukungan sosial yang bersifat face-to-face.
Peneliti telah melakukan studi Berdasarkan hal itu, peneliti menjadikan gap
pendahuluan melalui kuesioner online pada 109 tersebut sebagai tujuan dari penelitian ini.
remaja di Kota Bandung, dengan rincian Terdapat empat hipotesis dalam penelitian
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak ini. Hipotesis pertama adalah pengungkapan
17 dan responden perempuan sebanyak 92. diri memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan
Data studi pendahuluan tersebut menunjukkan subjektif (H1). Hipotesis kedua menyatakan
bahwa media sosial yang digunakan oleh bahwa pengungkapan diri memiliki pengaruh
responden untuk membagikan informasi terhadap persepsi dukungan sosial (H2).
mengenai diri sendiri adalah Instagram dengan Hipotesis yang ketiga adalah persepsi dukungan
persentase sebesar 41.3%, Line 26.6%, sosial memiliki pengaruh terhadap
Whatsapp 18.3%, Twitter 8.3%, dan Tumblr kesejahteraan subjektif (H3). Hipotesis keempat
2.1%. Berdasarkan data tersebut Instagram menyatakan bahwa persepsi dukungan sosial
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 62
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL

menjadi mediator antara pengungkapan diri Pendekatan yang digunakan dalam


dengan kesejahteraan subjektif yang dimiliki penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
oleh pengguna Instagram di Kota Bandung korelasional untuk mengetahui pengaruh
(H4). pengungkapan diri (X) terhadap kesejahteraan
subjektif (Y) yang dimediasi oleh persepsi
Metode dukungan sosial (Z) pada pengguna Instagram
Partisipan dan desain penelitian yang berdomisili di Kota Bandung. Secara lebih
Populasi yang terlibat dalam penelitian ini mendetail, karakteristik responden penelitian
adalah remaja akhir dengan rentang usia 18 ditampilkan dalam Tabel 1 di bawah ini.
hingga 21 tahun. Kriteria ini didasarkan pada
kenyataan bahwa remaja cenderung lebih Tabel 1. Data Demografis Responden Penelitian
mudah untuk mengungkapkan informasi pribadi Karakteristik Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
di media sosial daripada orang dewasa
Laki-Laki 107 22.96%
(Walrave, Vanwesenbeeck, & Heriman, 2012). Perempuan 359 77.04%
Selain itu, remaja juga sedang mengalami Usia
peningkatan keintiman dengan teman sebaya, 18 tahun 111 23.8%
yang menyebabkan terjadinya peningkatan 19 tahun 110 23.6%
20 tahun 94 20.2%
pengungkapan diri remaja dengan teman sebaya
21 tahun 151 32.4%
(Buhrmester & Prager, 1995). Pendidikan
Menurut Steinberg (2016), usia remaja S1 440 94.4%
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu remaja awal D4 4 0.9%
(usia 10-13 tahun), remaja menengah (usia 14- D3 14 3%
SMA 8 1.7%
17 tahun), dan remaja akhir (usia 18-21 tahun).
Informasi lain yang didapatkan dari Paul
Prosedur dan pengukuran
Webster yang merupakan seorang Brand
Instrumen penelitian yang digunakan
Development Lead Instagram APAC
dalam penelitian ini terdiri dari tiga skala
menunjukkan bahwa mayoritas usia pengguna
pengukuran. Instrumen yang digunakan untuk
Instagram di Indonesia rata-rata berada pada
mengukur pengungkapan diri didasarkan pada
usia 18-24 tahun dengan persentase sebesar
Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) yang
59% (Mailanto, 2016). Mengacu pada temuan
dikembangkan oleh Wheeless (1978). Skala ini
ini, peneliti menetapkan populasi penelitian
kemudian diadaptasi dalam penggunaan
adalah remaja laki-laki maupun perempuan
Instagram oleh Fauzia (2019) dengan
dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun yang
realiabilitas sebesar α = 0.85. Contoh aitem
menggunakan media sosial Instagram dan
dalam instrumen ini yaitu “saya selalu jujur
berdomisili di Kota Bandung.
dalam menceritakan diri saya di instagram” dan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
“saya sering mengunggah insta stories tentang
menggunakan teknik nonprobability sampling
kegiatan sehari-hari.” Pengisian kuesioner
dikarenakan peneliti memiliki kriteria khusus
pengungkapan diri dilakukan oleh responden
yang telah ditetapkan (Creswell, 2012). Jenis
dengan memilih dan memberikan tanda ceklis
nonprobability sampling yang digunakan
pada salah satu skala dari empat pilihan skala,
peneliti adalah convenienve sampling dimana
yaitu dengan rentang pilihan 1 (Sangat Tidak
peneliti memilih responden yang sesuai dengan
Setuju) sampai dengan 4 (Sangat Setuju).
kriteria dan bersedia untuk menjadi responden
Instrumen yang digunakan untuk
dalam penelitian.
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 63
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH

mengukur persepsi dukungan sosial adalah salah satu dari lima pilihan skala (yaitu: 1
Multidimensional Scale of Perceived Social [Sangat Jarang] sampai dengan 5 [Sangat
Support (MSPSS) yang dikembangkan oleh Sering]).
Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988).
Instrumen ini membagi sumber dukungan sosial Teknik analisis data
ke dalam tiga kategori, yaitu keluarga (α = Teknik analisis data yang digunakan
0.87), teman (α = 0.85), dan significant others dalam penelitian ini adalah analisis regresi
(α = 0.91). Sementara itu, reliabilitas untuk linier berganda untuk mengetahui pengaruh
keseluruhan instrumen ini adalah α = 0.88. pengungkapan diri (X) terhadap kesejahteraan
Contoh aitem untuk sumber dukungan keluarga subjektif (Y) yang dimediasi oleh persepsi
adalah “keluarga saya benar-benar berusaha dukungan sosial (Z). Sebelum melakukan uji
untuk membantu saya” dan “teman-teman saya regresi, peneliti melakukan transformasi data
benar-benar berusaha untuk membantu saya.” dari data ordinal menjadi interval menggunakan
Pengisian kuesioner persepsi dukungan sosial Rash model melalui aplikasi Winstep. Setelah
dilakukan oleh respoden dengan memilih dan data interval didapatkan, peneliti menggunakan
memberikan tanda ceklis pada salah satu dari aplikasi SPSS untuk analisis regresi linier
tujuh pilihan skala, yang bervariasi dari 1 sederhana maupun regresi linear berganda
(Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 7 (Sangat untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis
Setuju). regresi berganda digunakan karena mampu
Instrumen yang digunakan untuk menjelaskan hubungan ketiga variabel
mengukur kesejahteraan sujektif terdiri dari dua (Cresswell, 2012).
instrumen, yaitu Satisfaction with Life Scale
yang dirancang oleh Diener, Emmons, Larsen, Hasil
dan Griffin (1985), yang mengukur penilaian Tabel 2 di bawah ini menunjukkan nilai
kognitif secara keseluruhan mengenai kepuasan R sebesar 0.125 dan nilai signifikansi sebesar
hidup seseorang (α = 0.87). Contoh aitem 0.007 sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen ini adalah “dalam banyak hal, hidup pengaruh pengungkapan diri terhadap
saya sudah mendekati ideal” dan “keadaan kesejahteraan subjektif adalah sebesar 1.6% (R
hidup saya sangat baik.” Instrumen kedua square x 100). Berdasarkan hasil tersebut
menggunakan Scale of Positive and Negative hipotesis pertama diterima.
Experience (SPANE) yang dirancang oleh
Diener dkk. (2009), yang mengukur afek positif Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pengaruh
Pengungkapan Diri Terhadap Kesejahteraan Subjektif
dan negatif (α = 0.89). Aitem instrumen ini
R
Model B Sig. R F Sig.
meliputi nama-nama perasaan positif maupun Square
negatif, seperti senang, sedih, nyaman, tidak (constant) 51.813 0.000
nyaman. Pengisian kuesioner kesejahteraan Pengungkapan 0.125 0.016 7.363 0.007
0.324 0.007
Diri
subjektif pada alat ukur Satisfaction with Life
Dependent variable: Kesejahteraan subjektif
dilakukan oleh responden dengan memilih dan
memberikan tanda ceklis pada salah satu dari Tabel 3. Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh
tujuh pilihan skala, yang merentang mulai dari Pengungkapan Diri Terhadap Persepsi Dukungan Sosial
1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 7 Model B Sig. R
R
F Sig.
Square
(Sangat Setuju). Selain itu, pengisian pada alat (constant) 11.687 0.000
ukur SPANE dilakukan oleh respoden dengan Pengungkapan
0.138 0.048
0.092 0.008 3.923 0.048
Diri
memilih dan memberikan tanda ceklis pada Dependent variable: Persepsi dukungan sosial
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 64
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL

Kedua, variabel independen (X) harus


Tabel 3 menunjukkan nilai R sebesar memengaruhi mediator (Z). Ketiga sekaligus
0.092 dan nilai signifikansi sebesar p = 0.048. terakhir, variabel mediator (Z) harus
Dengan hasil ini, bisa disimpulkan bahwa memengaruhi variabel dependen (Y). Jika
pengaruh variabel pengungkapan diri terhadap syarat-syarat ini terpenuhi maka bisa ditarik
variabel persepsi dukungan sosial adalah kesimpulan bahwa pengaruh atau kontribusi
sebesar 0.8% (R square x 100). Berdasarkan variabel independen terhadap variabel
hasil tersebut, hipotesis kedua diterima. dependen secara signifikan harus melewati
variabel mediator.
Tabel 4. Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh Persepsi Hasil perhitungan statistik menunjukkan
Dukungan Sosial Terhadap Kesejahteraan Subjektif
bahwa koefisien regresi pengungkapan diri
Model R
B Sig. R F Sig.
Square tanpa dimediasi oleh persepsi dukungan sosial
(constant) 40.560 0.000
<
yang ditunjukkan pada Tabel 2 (B = 0.324)
Persepsi 0.503 0.253 156.998
dukungan 0.865 0.000 0.001 lebih besar dibandingkan koefisien regresi
sosial
Dependent variable: Kesejahteraan subjektif pengungkapan diri yang dimediasi persepsi
dukungan sosial pada Tabel 5 (B = 0.206).
Tabel 4 menunjukkan nilai R sebesar Artinya, koefisien regresi dalam penelitian ini
0.503 dan nilai signifikansi sebesar p < 0.001. mengalami penurunan. Berdasarkan hasil
Hasil ini mengandung arti bahwa pengaruh temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
persepsi dukungan sosial terhadap persepsi dukungan sosial memediasi pengaruh
kesejahteraan subjektif adalah sebesar 25.3% (R pengungkapan diri terhadap kesejahteraan
square x 100). Berdasarkan hasil tersebut, subjektif. Dengan hasil ini, hipotesis ketiga
hipotesis ketiga diterima. sekaligus hipotesis utama dalam penelitian ini
diterima.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh
Pengungkapan Diri Terhadap Kesejahteraan Subjektif
Diskusi
Dimediasi oleh Persepsi Dukungan Sosial.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
Model R
B Sig. R
Square
F Sig. pengungkapan diri memiliki pengaruh terhadap
(constant) 41.851 0.000 kesejahteraan subjektif. Temuan ini sesuai
Pengungkapan
Diri
0.206 0.048
< dengan penelitian Lee dkk. (2011), yang
0.509 0.259 80.958
Persepsi 0.001
dukungan 0.852 0.000
menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi di
sosial dunia nyata dapat dilakukan juga di media
Dependent variable: Kesejahteraan subjektif
sosial, yang dapat memengaruhi modal sosial
atau hubungan yang dijalani individu dengan
Tabel 5 menunjukkan nilai R sebesar
adanya kepercayaan dan rasa saling pengertian.
0.509 dan nilai signifikansi p < 0.001. Temuan
Lee dkk. (2013) juga mengungkapkan bahwa
ini bermakna bahwa pengaruh pengungkapan
pengungkapan diri dinilai dapat mengurangi
diri dan kontribusi persepsi dukungan sosial
rasa kesepian dan dapat meningkatkan
sebagai mediator terhadap kesejahteraan
kesejahteraan subjektif dengan melibatkan
subjektif sebesar 25.9%. Menurut Baron dan
peran dari dukungan sosial yang didapatkan
Kenny (1986), sebelum melakukan mediasi
dari media sosial. Berdasarkan hal tersebut,
syarat-syarat berikut harus terpenuhi. Pertama,
penelitian ini pun menunjukkan bahwa
variabel independen (X) menunjukkan
pengungkapan diri di media sosial dapat
pengaruh terhadap variabel dependen (Y).
memengaruhi kesejahteraan subjektif individu
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 65
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH

karena pengguna media sosial memiliki online (Lee dkk., 2011).


kesempatan mendapatkan dukungan sosial di Persepsi dukungan sosial pun terbukti
dunia nyata akibat interaksi yang dilakukan memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan
melalui media sosial. subjektif. Temuan ini sesuai dengan hasil
Penelitian ini pun menunjukkan bahwa penelitian Nauffal dan Sbeity (2013), yang
pengungkapan diri memiliki pengaruh terhadap menunjukkan bahwa ketika individu memiliki
persepsi dukungan sosial. Temuan ini sesuai persepsi dukungan sosial yang mencukupi maka
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh individu tersebut dapat merasa puas dengan
Batool dan Zubair (2018), yang melaporkan pengalaman kehidupannya. Tempat pertama
adanya pengaruh pengungkapan diri terhadap munculnya interaksi dengan orang lain dimulai
dukungan sosial. Persepsi dukungan sosial atau dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
keyakinan seseorang terhadap tersedianya Seiring dengan bertambahnya usia,
dukungan ketika dibutuhkan dapat dimiliki jika perkembangan interaksi sosial menjadi lebih
individu mampu membentuk dan menjaga luas, terutama di masa remaja ketika individu
hubungan baik dengan orang lain, yang bisa tidak hanya melakukan interaksi dengan
direalisasikan salah satunya dengan memiliki keluarga saja melainkan dengan lingkungan
kemampuan pengungkapan diri. Pengungkapan sekolah dan lingkungan sosial lainnya yang
diri adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dapat memberikan berbagai dampak pada
untuk memperkuat rasa saling memiliki, proses perkembangan (Gulacti, 2010). Singkat
meningkatkan keintiman, serta koneksi dengan kata, dorongan membangun hubungan yang
orang lain (Ko & Kou, 2009). Pengungkapan baik dengan keluarga ataupun teman sangat
diri yang dilakukan secara jujur di media sosial penting untuk remaja karena dapat berpengaruh
akan lebih besar memberikan keyakinan pada kesejahteraan subjektif (Matsuda, Tsuda,
mengenai persepsi dukungan sosial pada Kim, & Deng, 2014).
individu tersebut (Wei, Zou, & Wang, 2018). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
Sebagaimana telah dijelaskan (lihat Gambar 1) persepsi dukungan sosial
sebelumnya, dukungan sosial yang didapatkan dapat menjadi mediator peran pengungkapan
seseorang bisa bersumber dari keluarga, teman, diri terhadap kesejahteraan subjektif. Temuan
serta orang yang dinilai dekat oleh individu yang dilakukan oleh Nabi dkk. (2013)
(Yusoff, 2011). Penyampaian informasi menunjukkan bahwa persepsi dukungan sosial
mengenai diri sendiri yang dilakukan secara terbukti berperan signifikan dalam dalam
online di media sosial dapat memengaruhi memediasi hubungan antara jumlah teman di
hubungan sosial yang didapatkan secara online media sosial dengan kesejahteraan subjektif.
dan di dunia nyata. Pengungkapan diri di media
sosial dinilai dapat membantu meningkatkan
hubungan yang ada di dunia nyata. Hal ini
disebabkan karena tidak sedikit pengguna
media sosial yang saling terhubung dengan
orang-orang yang dikenalnya di dunia nyata
berinteraksi juga dengan mereka di media sosial
(Ko & Kou, 2009). Selain itu, pengguna media
sosial yang memiliki koneksi dan kepercayaan
dalam hubungan sosial di dunia nyata dapat
Gambar 1. Peran persepsi dukungan sosial sebagai
menikmati interaksi sosial cukup luas secara mediator pengungkapan diri dan kesejahteraan subjektif
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 66
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL

secara online ataupun di dunia nyata, dengan


Hubungan antar variabel sebagaimana tujuan untuk menjaga kualitas hubungan.
ditampilkan pada Gambar 1 di atas Ketiga, kepada peneliti selanjutnya diharapkan
mengandung makna bahwa ketika nilai dapat melakukan penelitian pada pengguna
pengungkapan diri naik satu satuan maka dapat media sosial yang lain selain Instagram seperti
diprediksikan bahwa kesejahteraan subjektif misalnya Twitter karena setiap media sosial
akan menguat juga. Selain itu, Gambar 1 juga memiliki karakteristik tersendiri.
bisa ditafsirkan bahwa pengungkapan diri
berpengaruh terhadap perceived social support. Daftar Pustaka
Artinya, ketika nilai pengungkaan diri naik satu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
satuan maka dapat diprediksikan bahwa (2017, Oktober 12). Hasil survei
perceived social support akan menguat juga. penetrasi dan perilaku pengguna internet
Pengungkapan diri di media sosial dapat Indonesia 2017. Diakses dari
meningkatkan hubungan sosial di dunia nyata https://apjii.or.id/content/read/39/342/H
sehingga pengguna media sosial memiliki asil-Survei-Penetrasi-dan-Perilaku-
peluang untuk mendapatkan dukungan sosial Pengguna-Internet-Indonesia-2017
ketika dibutuhkan. Makna terakhir dari Gambar Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The
1 adalah perceived social support berpengaruh moderator–mediator variable distinction
signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. in social psychological research:
Artinya, ketika nilai perceived social support Conceptual, strategic, and statistical
naik satu satuan maka dapat diprediksikan considerations. Journal of Personality
bahwa kesejahteraan subjektif akan menguat and Social Psychology, 51, 1173. DOI:
juga. Individu yang memiliki keyakinan 10.1037//0022-3514.51.6.1173
ketersediaan dukungan sosial ketika dibutuhkan Batool, F., & Zubair, A. (2018). Role of
dapat memberikan kepuasan hidup dan shyness and perceived social support in
pengalaman yang menyenangkan. Perceived self-disclosure among university
social support berkontribusi dalam memediasi students. Pakistan Journal of
peran pengungkapan diri terhadap Psychological Research, 33, 35-54.
kesejahteraan subjektif. Secara lebih spesifik, Diakses dari:
perceived social support menjadi mediator http://www.pjprnip.edu.pk/pjpr/index.ph
dengan kategori mediasi parsial karena setelah p/pjpr/article/view/432
variabel ini dimasukkan dalam persamaan Buhrmester, D., & Prager, K. (1995). Patterns
regresi, peran pengungkapan diri terhadap and functions of self-disclosure during
kesejahteraan subjektif menjadi berkurang. childhood and adolescence. In K. J.
Berdasarkan hasil-hasil dalam penelitian Rotenberg (Ed.), Cambridge studies in
ini, peneliti perlu menyampaikan sejumlah social and emotional development. New
saran. Pertama, pengguna media sosial York, NY, US: Cambridge University
diharapkan dapat menggunakan Instagram Press.
secara bijak ketika mengunggah sesuatu, Chen, Y., Zhou, Y., Zhu, S., & Xu, H.
khususnya yang terkait dengan informasi (2012). Detecting offensive language in
pribadi untuk menghindari penyalahgunaan social media to protect adolescent online
data. Kedua, pengguna media sosial diharapkan safety. In Proceedings - 2012 ASE/IEEE
dapat memanfaatkan media sosial untuk International Conference on Privacy,
membangun dan menjaga hubungan sosial baik Security, Risk and Trust and 2012
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 67
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH

ASE/IEEE International Conference on disclosure pada dewasa awal pengguna


Social Computing, SocialCom/PASSAT media sosial instagram di Kota
2012 (pp. 71-80). [6406271] Bandung. Journal of Psychological
(Proceedings - 2012 ASE/IEEE Science and Profession, 3(3), 151-160.
International Conference on Privacy, https://doi.org/10.24198/jpsp.v3i3.2343
Security, Risk and Trust and 2012 4
ASE/IEEE International Conference on Gulacti, F. (2010). The effect of perceived
Social Computing, SocialCom/PASSAT social support on subjective well-being.
2012). https://doi.org/10.1109/SocialCo Procedia Social and Behavior Sciences.
m-PASSAT.2012.55 2, 3844-3949.
Chu, P. S., Saucier, D. A., & Hafner, E. (2010). https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03
Meta-analysis of the relationships .602
between social support and well-being Ko, H. C., & Kuo, F. Y. (2009). Can blogging
in children and adolescents. Journal of enhance subjective well-being through
Social and Clinical Psychology, 29, self-disclosure?. CyberPsychology &
624-645. DOI: Behavior, 12, 75-79. DOI:
10.1521/jscp.2010.29.6.624 10.1089/cpb.2008.016
Creswell, John W. 2012. Educational research: Lee, G., Lee, J., & Kwon, S. (2011). Use of
Planning, conducting and evaluating social-networking sites and subjective
quantitave and qualitative research (4th well-being: A study in South
ed.) Boston: Pearson Education, Inc. Korea. Cyberpsychology, Behavior, and
Diener, E. D., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Social Networking, 14, 151-155. DOI:
Griffin, S. (1985). The satisfaction with 10.1089/cyber.2009.0382
life scale. Journal of Personality Lee, K. T., Noh, M. J., & Koo, D. M. (2013).
Assessment, 49, 71-75. DOI: Lonely people are no longer lonely on
10.1207/s15327752jpa4901_13 social networking sites: The mediating
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). role of self-disclosure and social
Personality, culture, and subjective support. Cyberpsychology, Behavior,
well-being: Emotional and cognitive and Social Networking, 16, 413-418.
evaluations of life. Annual Review of DOI: 10.1089/cyber.2012.0553
Psychology, 54, 403-425. DOI: Mailanto, A. (2016, Januari 14). Pengguna
10.1146/annurev.psych.54.101601.1450 Instagram di Indonesia terbanyak,
56 mencapai 89. Techno.okezone.com/.
Diener, E., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Diakses dari
Choi, D. W., Oishi, S., & Biswas- https://techno.okezone.com/read/2016/0
Diener, R. (2009). New well-being 1/14/207/1288332/pengguna-instagram-
measures: Short scales to assess di-indonesia-terbanyak-mencapai-89
flourishing and positive and negative Matsuda, T., Tsuda, A., Kim, E., & Deng, K.
feelings. Social Indicators Research, 97, (2014). Association between perceived
143-156. social support and subjective well-being
https://doi.org/10.1007/s11205-009- among Japanese, Chinese, and Korean
9493-y college students. Psychology, 5, 491-
Fauzia, A. Z., Maslihah, S., & Ihsan, H. (2019). 499. DOI: 10.4236/psych.2014.56059
Pengaruh tipe kepribadian terhadap self-
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 68
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL

Nabi, R. L., Prestin, A., & So, J. (2013). Tichon, J. G., & Shapiro, M. (2003). The
Facebook friends with (health) benefits? process of sharing social support in
Exploring social network site use and cyberspace. CyberPsychology &
perceptions of social support, stress, and Behavior, 6, 161-170. DOI:
well-being. Cyberpsychology, Behavior, 10.1089/109493103321640356
and Social Networking, 16, 721-727. Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. P.
https://doi.org/10.1089/cyber.2012.0521 (2006). Friend networking sites and
Nauffal, D. A. D., & Sbeity, R. (2013). The role their relationship to adolescents' well-
of perceived social support in predicting being and social self-
subjective well-being in Lebanese esteem. CyberPsychology &
college students. Happiness & Well- Behavior, 9, 584-590. DOI:
Being, 1, 121-134. Diakses dari 10.1089/cpb.2006.9.584
https://laur.lau.edu.lb:8443/xmlui/bitstre Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2011). Online
am/handle/10725/4075/Role.pdf?sequen communication among adolescents: An
ce=1&isAllowed=y integrated model of its attraction,
Neve, J. E., Diener, E., Tay, L., & Xuereb, C. opportunities, and risks. Journal of
(2013). The objective benefits of Adolescent Health, 48, 121-127.
subjective well-being. New York: UN DOI: 10.1016/j.jadohealth.2010.08.020
Sustainable Development Solutions Walrave, M., Vanwesenbeeck, I., & Heirman,
Network. Diakses dari W. (2012). Connecting and protecting?
http://eureka.sbs.ox.ac.uk/5466/1/SSRN Comparing predictors of self-disclosure
-id2306651.pdf and privacy settings use between
Park, N. (2004). The role of subjective well- adolescents and
being in positive youth adults. Cyberpsychology: Journal of
development. The Annals of the Psychosocial Research on
American Academy of Political and Cyberspace, 6, 1-16.
Social Science, 591, 25-39. https://doi.org/10.5817/CP2012-1-3
https://doi.org/10.1177/0002716203260 Wang, G., Zhang, W., Chen, Q., & Zeng, R.
078 (2018). How is negative affect
Seligman, M. (2013). Beyond authentic associated with life satisfaction? The
happiness. Bandung: Kaifa. moderating role of online self-disclosure
Steinberg, L. (2016). Adolescence. New in China's context. Personality and
YorkMc: Graw-Hill Education. Individual Differences, 135, 60-66.
Taddei, S., & Contena, B. (2013). Privacy, trust https://doi.org/10.1016/j.paid.2018.07.0
and control: Which relationships with 02
online self-disclosure? Computers in Wei, S., Zou, H., Wang, J. (2018). The
Human Behavior, 29, 821-826. relationship between college students
DOI: 10.1016/j.chb.2012.11.022 self-disclosure online and loneliness,
Taylor, S. E., Sherman, D. K., Kim, H. S., social support as mediation. Global
Jarcho, J., Takagi, K., & Dunagan, M. Journal of Advanced Research, 5, 87-
S. (2004). Culture and social support: 94. Diakses dari:
Who seeks it and why?. Journal of http://www.gjar.org/publishpaper/vol5is
Personality and Social Psychology, 87, sue3/d800r71.pdf
354. DOI: 10.1037/0022-3514.87.3.354
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 69
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH

Wheeless, L. R. (1978). A follow‐up study of


the relationships among trust,
disclosure, and interpersonal
solidarity. Human Communication
Research, 4, 143-157.
https://doi.org/10.1111/j.1468-
2958.1978.tb00604.x
Yusoff, Y. M. (2012). Self-efficacy, perceived
social support, and psychological
adjustment in international
undergraduate students in a public
higher education institution in
Malaysia. Journal of Studies in
International Education, 16, 353-371.
https://doi.org/10.1177/1028315311408
914
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., &
Farley, G. K. (1988). The
multidimensional scale of perceived
social support. Journal of Personality
Assessment, 52, 30-41. DOI:
10.1207/s15327752jpa5201_2

MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 70

Anda mungkin juga menyukai