1, 60-70
This study aimed to examine the mediating role of the perceptions of social support on the
relationship between self-disclosure and subjective well-being of Instagram users in Bandung.
Participants were 466 late teenagers ranging from 18 to 21 years old. The research was
conducted by utilizing Instagram, a social media platform, in Bandung City. The data were
analysed quantitatively and demonstrated that: 1) self-disclosure had a significant influence
towards respondents’ subjective well-being, 2) self-disclosure had a significant influence
towards perceived social support, 3) perceived social support had a significant influence
towards respondents’ subjective well-being, 4) perceived social support significantly mediated
the relationship between self-disclosure and subjective well-being.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran persepsi dukungan sosial sebagai mediator
hubungan antara pengungkapan diri dan kesejahteraan subjektif pada pengguna Instagram di
Kota Bandung. Subjek penelitian terdiri dari 466 remaja akhir yang berusia 18 hingga 21 tahun
yang menggunakan media sosial Instagram di Kota Bandung. Data dalam penelitian ini
dianalisis secara kuantitatif dan menunjukkan bahwa: 1) pengungkapan diri berpengaruh secara
signifikan terhadap kesejahteraan subjektif, 2) pengungkapan diri berpengaruh secara
signifikan terhadap persepsi dukungan sosial, 3) persepsi dukungan sosial berpengaruh secara
signifikan terhadap kesejahteraan subjektif, 4) persepsi dukungan sosial secara signifikan
menjadi variabel mediator bagi peran pengungkapan diri terhadap kesejahteraan subjektif.
.
MEDIAPSI, 2020, Vol. 6(1), 60-70, DOI: https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.01.7
Received: 10-12-2019. Revised: 04-04-2020. Accepted: 30-04-2020. Published online: 12-06-2020
Handling Editor: Sumi Lestari, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
*Corresponding author: Shabrina Nur Adzhani, Jurusan Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.
E-mail: : shabrinanuradzhani@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
How to cite this article in accordance with the American Psychological Association (APA) 6 th guidelines:
Adzhani, S. N., Baihaqi, M. I. F., & Kosasih, E. (2020). Persepsi dukungan sosial sebagai mediator pengungkapan diri dan
kesejahteraan subjektif pada pengguna instagram. MEDIAPSI, 6(1), 60-70. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2020.006.01.7
60
MEDIAPSI
2020. Vol.6, No. 1, 60˗70
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL
kedua dalam hal akses internet di kalangan kesejahteraan subjektif remaja, media sosial
masyarakat Indonesia. Berdasarkan usia memberikan kemudahan dalam hal
pengguna internet, usia 13-18 tahun berada pengungkapan diri atau penyampaian informasi
ditingkat pertama dengan persentase 75.50% mengenai diri sendiri kepada orang lain.
dan usia 19-34 tahun berada di tingkat kedua Awalnya remaja lebih sering mengungkapkan
dengan persentase 74.23%. Berdasarkan data diri kepada teman sebayanya melalui
tersebut, pengguna media sosial di Indonesia komunikasi tatap muka (Valkenburg & Peter,
didominasi oleh usia remaja. 2011). Saat ini remaja dapat mengungkapkan
Penggunaan media sosial dinilai sangat diri kepada orang lain melalui media sosial
mampu memengaruhi kesejahteraan subjektif (Chen, Zhou, Zhu, & Xu, 2012). Hal tersebut
para remaja. Kesejahteraan subjektif merupakan menyebabkan peningkatan kebutuhan untuk
penilaian individu mengenai kebahagiaan dan mengungkapkan informasi mengenai diri
kepuasan dalam hidup (Diener, Oishi & Lucas, sendiri secara online (Taddei & Contena, 2013).
2003). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pengungkapan diri melalui media sosial pun
Valkenburg, Peter, dan Schouten (2006) memiliki hubungan positif dengan
menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan kesejahteraan subjektif. Hal tersebut disebabkan
media sosial bernama See You Too di Belanda pengguna media sosial bisa mendapatkan
memiliki pengaruh secara tidak langsung pada informasi timbal balik dan dukungan sosial dari
kesejahteraan remaja. Hal tersebut disebabkan orang lain (Lee dkk., 2011).
karena remaja mendapatkan tanggapan positif Media sosial juga memberikan peluang
yang meningkatkan kesejahteraan remaja kepada penggunanya untuk saling berinteraksi
melalui media sosial. Pengguna blog di Taiwan dan memberikan dukungan. Saat individu
pun menunjukkan sebuah peningkatan merasa kesepian lalu membagikan informasi
kesejahteraan subjektif yang disebabkan oleh mengenai diri sendiri melalui media sosial,
kepuasan dalam melakukan kontak sosial dan individu tersebut akan memiliki kesempatan
komunikasi interpersonal melalui blog (Ko & untuk mendapatkan dukungan sosial yang dapat
Kou, 2009). memengaruhi kesejahteraan subjektif.
Kesejahteraan subjektif penting untuk Dukungan sosial yang didapatkan bisa dalam
dimiliki oleh remaja yang sedang berada dalam bentuk respon ketika individu membagikan
tahap perkembangan. Alasannya adalah salah informasi mengenai perasaannya (Lee, Noh, &
satu komponen dari kesejahteraan subjektif, Koo, 2013). Menurut Chu, Saucier, dan Hafner
yaitu kepuasan hidup, dapat melindungi remaja (2010), persepsi dukungan sosial atau
dari berbagai masalah psikologis dan perilaku keyakinan individu mengenai tersedianya
dalam menghadapi tekanan lingkungan (Park, dukungan sosial dinilai lebih baik untuk melihat
2004). Kesejahteraan subjektif penting untuk keadaan psikologis seseorang dibandingkan
dimiliki individu karena mampu menjadi dengan dukungan sosial yang didapatkan. Hal
pencegah munculnya depresi, meningkatkan tersebut disebabkan karena dukungan sosial
kepuasan hidup, membantu proses yang terlalu banyak didapatkan tetapi tidak
pembelajaran yang lebih baik, dan terlalu dibutuhkan justru dapat memperburuk
meningkatkan pemikiran yang jauh lebih kreatif stres (Taylor dkk., 2004).
(Seligman, 2013). Kesejahteraan subjektif Informasi dari pengungkapan diri yang
cenderung membantu individu untuk berfungsi dibagikan melalui media sosial dapat berupa
lebih baik (Neve, Diener, Tay & Xuereb, 2013). pikiran, perasaan, dan pengalaman (Wang,
Selain mampu memengaruhi kualitas Zhang, Chen, & Zeng, 2018). Pengungkapan
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 61
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH
diri sendiri melalui media sosial memberikan adalah media sosial yang paling banyak
berbagai dampak positif seperti dapat digunakan oleh remaja untuk membagikan
membantu pengguna media sosial untuk informasi mengenai dirinya sendiri. Selain itu,
memahami pengalaman yang bersifat 23 responden berpendapat bahwa mereka
menyedihkan, mampu mendapatkan merasa senang ketika menggunakan media
penerimaan dari orang lain, serta mendapatkan sosial Instagram. Alasan yang diberikan oleh
dukungan sosial (Ko & Kou, 2009; Tichon & responden diantaranya adalah karena senang
Saphiro, 2003). membagikan sesuatu seperti informasi yang
Pengungkapan diri memiliki hubungan bermanfaat kepada orang lain, mengisi waktu
yang positif dengan persepsi dukungan sosial. luang, menemukan berbagai hal yang disukai,
Individu yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan inspirasi dan informasi, serta
mengungkapkan diri biasanya dapat merasa senang ketika melihat kebahagiaan
membentuk hubungan jangka panjang yang orang lain yang dibagikan melalui Instagram.
baik dan memiliki jaringan sosial yang luas Hasil penelitian sebelumnya mengukur
sehingga akan lebih memiliki persepsi tentang hubungan pengungkapan diri dengan dukungan
ketersediaan dukungan sosial pada saat sosial yang hanya didapatkan dari sesama
dibutuhkan (Batool & Zubair, 2018). Individu pengguna media sosial. Peneliti tertarik
yang lebih jujur dalam membagikan informasi menggunakan persepsi dukungan sosial sebagai
mengenai dirinya di media sosial pun akan konsep atau konstruk yang lebih sesuai untuk
lebih memiliki persepsi ketersediaan dukungan menilai kondisi psikologis serta melihat
sosial dan rasa kesepian akan semakin keyakinan individu mengenai dukungan sosial
berkurang (Wei, Zou, & Wang, 2018). yang dirasakan saat dibutuhkan di dunia nyata.
Penelitian lain menunjukkan bahwa persepsi Selain itu, belum ada yang menggunakan media
dukungan sosial dapat menjadi mediator antara sosial Instagram untuk mengukur perilaku
jumlah teman di Facebook dengan pengungkapan diri melalui media sosial dan
kesejahteraan subjektif. Hal tersebut disebabkan pengaruhnya terhadap kesejahteraan subjektif.
karena semakin besar jumlah teman yang Peneliti berpandangan bahwa persepsi
terhubung akan memberikan peluang kepada dukungan sosial yang bersifat virtual melalui
individu untuk memiliki keyakinan dalam media sosial bisa menjadi mediator hubungan
mendapatkan dukungan sosial yang akan antara pengungkapan diri dan kesejahteraan
meningkatkan kesejahteraan subjektif (Nabi, subjektif dibandingkan dengan persepsi
Prestin, & So, 2013). dukungan sosial yang bersifat face-to-face.
Peneliti telah melakukan studi Berdasarkan hal itu, peneliti menjadikan gap
pendahuluan melalui kuesioner online pada 109 tersebut sebagai tujuan dari penelitian ini.
remaja di Kota Bandung, dengan rincian Terdapat empat hipotesis dalam penelitian
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak ini. Hipotesis pertama adalah pengungkapan
17 dan responden perempuan sebanyak 92. diri memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan
Data studi pendahuluan tersebut menunjukkan subjektif (H1). Hipotesis kedua menyatakan
bahwa media sosial yang digunakan oleh bahwa pengungkapan diri memiliki pengaruh
responden untuk membagikan informasi terhadap persepsi dukungan sosial (H2).
mengenai diri sendiri adalah Instagram dengan Hipotesis yang ketiga adalah persepsi dukungan
persentase sebesar 41.3%, Line 26.6%, sosial memiliki pengaruh terhadap
Whatsapp 18.3%, Twitter 8.3%, dan Tumblr kesejahteraan subjektif (H3). Hipotesis keempat
2.1%. Berdasarkan data tersebut Instagram menyatakan bahwa persepsi dukungan sosial
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 62
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL
mengukur persepsi dukungan sosial adalah salah satu dari lima pilihan skala (yaitu: 1
Multidimensional Scale of Perceived Social [Sangat Jarang] sampai dengan 5 [Sangat
Support (MSPSS) yang dikembangkan oleh Sering]).
Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988).
Instrumen ini membagi sumber dukungan sosial Teknik analisis data
ke dalam tiga kategori, yaitu keluarga (α = Teknik analisis data yang digunakan
0.87), teman (α = 0.85), dan significant others dalam penelitian ini adalah analisis regresi
(α = 0.91). Sementara itu, reliabilitas untuk linier berganda untuk mengetahui pengaruh
keseluruhan instrumen ini adalah α = 0.88. pengungkapan diri (X) terhadap kesejahteraan
Contoh aitem untuk sumber dukungan keluarga subjektif (Y) yang dimediasi oleh persepsi
adalah “keluarga saya benar-benar berusaha dukungan sosial (Z). Sebelum melakukan uji
untuk membantu saya” dan “teman-teman saya regresi, peneliti melakukan transformasi data
benar-benar berusaha untuk membantu saya.” dari data ordinal menjadi interval menggunakan
Pengisian kuesioner persepsi dukungan sosial Rash model melalui aplikasi Winstep. Setelah
dilakukan oleh respoden dengan memilih dan data interval didapatkan, peneliti menggunakan
memberikan tanda ceklis pada salah satu dari aplikasi SPSS untuk analisis regresi linier
tujuh pilihan skala, yang bervariasi dari 1 sederhana maupun regresi linear berganda
(Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 7 (Sangat untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis
Setuju). regresi berganda digunakan karena mampu
Instrumen yang digunakan untuk menjelaskan hubungan ketiga variabel
mengukur kesejahteraan sujektif terdiri dari dua (Cresswell, 2012).
instrumen, yaitu Satisfaction with Life Scale
yang dirancang oleh Diener, Emmons, Larsen, Hasil
dan Griffin (1985), yang mengukur penilaian Tabel 2 di bawah ini menunjukkan nilai
kognitif secara keseluruhan mengenai kepuasan R sebesar 0.125 dan nilai signifikansi sebesar
hidup seseorang (α = 0.87). Contoh aitem 0.007 sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen ini adalah “dalam banyak hal, hidup pengaruh pengungkapan diri terhadap
saya sudah mendekati ideal” dan “keadaan kesejahteraan subjektif adalah sebesar 1.6% (R
hidup saya sangat baik.” Instrumen kedua square x 100). Berdasarkan hasil tersebut
menggunakan Scale of Positive and Negative hipotesis pertama diterima.
Experience (SPANE) yang dirancang oleh
Diener dkk. (2009), yang mengukur afek positif Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pengaruh
Pengungkapan Diri Terhadap Kesejahteraan Subjektif
dan negatif (α = 0.89). Aitem instrumen ini
R
Model B Sig. R F Sig.
meliputi nama-nama perasaan positif maupun Square
negatif, seperti senang, sedih, nyaman, tidak (constant) 51.813 0.000
nyaman. Pengisian kuesioner kesejahteraan Pengungkapan 0.125 0.016 7.363 0.007
0.324 0.007
Diri
subjektif pada alat ukur Satisfaction with Life
Dependent variable: Kesejahteraan subjektif
dilakukan oleh responden dengan memilih dan
memberikan tanda ceklis pada salah satu dari Tabel 3. Analisis Regresi Linier Sederhana Pengaruh
tujuh pilihan skala, yang merentang mulai dari Pengungkapan Diri Terhadap Persepsi Dukungan Sosial
1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 7 Model B Sig. R
R
F Sig.
Square
(Sangat Setuju). Selain itu, pengisian pada alat (constant) 11.687 0.000
ukur SPANE dilakukan oleh respoden dengan Pengungkapan
0.138 0.048
0.092 0.008 3.923 0.048
Diri
memilih dan memberikan tanda ceklis pada Dependent variable: Persepsi dukungan sosial
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 64
PERSEPSI DUKUNGAN SOSIAL
Nabi, R. L., Prestin, A., & So, J. (2013). Tichon, J. G., & Shapiro, M. (2003). The
Facebook friends with (health) benefits? process of sharing social support in
Exploring social network site use and cyberspace. CyberPsychology &
perceptions of social support, stress, and Behavior, 6, 161-170. DOI:
well-being. Cyberpsychology, Behavior, 10.1089/109493103321640356
and Social Networking, 16, 721-727. Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. P.
https://doi.org/10.1089/cyber.2012.0521 (2006). Friend networking sites and
Nauffal, D. A. D., & Sbeity, R. (2013). The role their relationship to adolescents' well-
of perceived social support in predicting being and social self-
subjective well-being in Lebanese esteem. CyberPsychology &
college students. Happiness & Well- Behavior, 9, 584-590. DOI:
Being, 1, 121-134. Diakses dari 10.1089/cpb.2006.9.584
https://laur.lau.edu.lb:8443/xmlui/bitstre Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2011). Online
am/handle/10725/4075/Role.pdf?sequen communication among adolescents: An
ce=1&isAllowed=y integrated model of its attraction,
Neve, J. E., Diener, E., Tay, L., & Xuereb, C. opportunities, and risks. Journal of
(2013). The objective benefits of Adolescent Health, 48, 121-127.
subjective well-being. New York: UN DOI: 10.1016/j.jadohealth.2010.08.020
Sustainable Development Solutions Walrave, M., Vanwesenbeeck, I., & Heirman,
Network. Diakses dari W. (2012). Connecting and protecting?
http://eureka.sbs.ox.ac.uk/5466/1/SSRN Comparing predictors of self-disclosure
-id2306651.pdf and privacy settings use between
Park, N. (2004). The role of subjective well- adolescents and
being in positive youth adults. Cyberpsychology: Journal of
development. The Annals of the Psychosocial Research on
American Academy of Political and Cyberspace, 6, 1-16.
Social Science, 591, 25-39. https://doi.org/10.5817/CP2012-1-3
https://doi.org/10.1177/0002716203260 Wang, G., Zhang, W., Chen, Q., & Zeng, R.
078 (2018). How is negative affect
Seligman, M. (2013). Beyond authentic associated with life satisfaction? The
happiness. Bandung: Kaifa. moderating role of online self-disclosure
Steinberg, L. (2016). Adolescence. New in China's context. Personality and
YorkMc: Graw-Hill Education. Individual Differences, 135, 60-66.
Taddei, S., & Contena, B. (2013). Privacy, trust https://doi.org/10.1016/j.paid.2018.07.0
and control: Which relationships with 02
online self-disclosure? Computers in Wei, S., Zou, H., Wang, J. (2018). The
Human Behavior, 29, 821-826. relationship between college students
DOI: 10.1016/j.chb.2012.11.022 self-disclosure online and loneliness,
Taylor, S. E., Sherman, D. K., Kim, H. S., social support as mediation. Global
Jarcho, J., Takagi, K., & Dunagan, M. Journal of Advanced Research, 5, 87-
S. (2004). Culture and social support: 94. Diakses dari:
Who seeks it and why?. Journal of http://www.gjar.org/publishpaper/vol5is
Personality and Social Psychology, 87, sue3/d800r71.pdf
354. DOI: 10.1037/0022-3514.87.3.354
MEDIAPSI │ 2020. Vol. 6, No. 1, 60˗70 69
ADZHANI, BAIHAQI, KOSASIH