Anda di halaman 1dari 10

PERAN DAN DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP

PEMBENTUKAN IDENTITAS INDIVIDU DAN HUBUNGAN SOSIAL

UAS Studi Media dan Budaya

Oleh :

Georgina Ansyari Patrica 2102056074


Arif Noor Gunawan 2102056066
Muhammad Ibrahim Khalil 2102056068

UNIVERSITAS MULAWARMAN

ILMU KOMUNIKASI

2023
Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memiliki dampak


besar pada perubahan sosial. Kuncinya untuk berkembangnya teknologi, informasi,
dan komunikasi adalah peran media sosial dalam membantu pembentukan identitas
para pengguna. Media sosial juga memiliki dampak yang baik maupun buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan efek media sosial terhadap
pembentukan identitas pribadi dan interaksi sosial. Penelitian ini mengaplikasikan
metode studi literatur untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari jurnal, artikel,
internet, literatur, dan ulasan yang berfokus pada materi penelitian. Hasil penelitian
ini mengungkapkan bahwa jaringan sosial memiliki potensi yang besar dalam
membentuk pandangan, moral, dan identitas individu atau kelompok. Media sosial
memiliki pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan kita. Salah satu perubahan
yang dialami adalah cara komunikasi yang berbeda. Kita juga dapat terpengaruh
oleh standar kecantikan yang tidak realistis yang ada di media sosial. Selain itu,
media sosial juga dapat membantu meningkatkan citra diri dan promosi pribadi.
Selain itu, media sosial juga memiliki peran penting dalam memperluas jangkauan
pesan dan mendapatkan dukungan.

Kata Kunci : Media Sosial, Identitas Diri, Pengaruh.

Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir, banyak akademisi dan peneliti yang mulai


menjelajah internet untuk melihat fenomena-fenomena baru yang terjadi di sana,
salah satunya adalah studi mengenai komunikasi di dunia maya. Teknologi internet,
yang mencakup media sosial, telah menjadi komponen yang tampaknya tidak dapat
dipisahkan dari setiap orang di dunia ini. Berkembangnya media sosial sendiri
adalah sebuah fenomena baru yang dirancang dengan tujuan memfasilitasi interaksi
antara pengguna media sosial yang bersifat interaktif dengan bantuan teknologi.
Dengan adanya perkembangan dalam teknologi media baru, serta adanya
peningkatan jumlah smartphone berkualitas yang terjangkau, hal ini juga berperan
dalam mendorong percepatan dalam penyebaran teknologi. Dengan meningkatnya
jumlah konten media sosial yang tersedia, hal tersebut juga memberikan fasilitas
dan mempermudah interaksi dengan teman teman. Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam era globalisasi saat ini, ada kemudahan dalam mencari informasi mengenai
perkembangan baik di tingkat nasional maupun internasional. (putro, 2017)

Media sosial banyak memberikan efek negatif terhadap kepribadian


individu, bahkan dapat membuat mereka menjadi dewasa lebih awal daripada yang
seharusnya. Karena tidak ada aturan usia yang jelas dalam penggunaan media
sosial, banyak pengguna cenderung melihat konten yang tidak sesuai dengan tahap
kehidupan mereka sebagai mahasiswa yang sedang mencari jati diri dan baru
mengenal dunia luar. Media sosial memiliki peran penting dalam membantu
pengguna menciptakan identitas imajinatif yang berbeda dari kehidupan nyata.
Konstruksi identitas dapat dilakukan melalui pembuatan berbagai konten yang
terdiri dari foto-foto pribadi, teman-teman, anggota keluarga, tokoh tulisan yang
dibuat, diacu, atau dikomentari, kutipan yang diambil, tautan yang diakses, tempat
yang dikunjungi, serta kegiatan yang dilakukan atau diikuti. Terdapat berbagai
macam simbol karakter yang dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan atau
pikiran narasumber saat berinteraksi melalui media sosial. (Asri Wulandari, 2020)

Ada beberapa hal yang menarik tentang orang-orang yang menggunakan


media sosial. Meskipun fokus kita pada penggunaan perangkat canggih di ponsel
mereka, tujuan dan manfaat dari media sosial tetaplah penting. Mereka tetap
bersedia menghabiskan banyak uang untuk membeli ponsel berkualitas atau
mewah, meskipun hanya digunakan untuk menulis status di Facebook atau
mengunggah foto diri selfie. Di samping itu, mereka juga berpendapat bahwa
dengan mempunyai handphone atau smartphone, mereka dapat memperkuat jati diri
mereka melalui gaya dan penggunaan media sosial. Keberadaan media sosial dapat
memiliki peranan dalam memperkuat identitas diri tersebut. Ini tentu sangat jauh
dari sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh individu yang ideal, seperti memiliki
keyakinan, semangat, banyak membaca, waspada, memiliki tujuan yang jelas,
memberikan manfaat pada orang lain, adaptif, berpikir dengan jernih, kreatif,
inovatif, dan disiplin. Peduli terhadap lingkungan memiliki keinginan yang besar,
teguh dalam pendirian, dan rendah hati.

Identitas diri di media sosial bisa sangat dinamis dan berubah ubah. Media
sosial memungkinkan siapa pun untuk menjelma menjadi siapa pun, bahkan
mengadopsi identitas yang sangat berbeda dengan kenyataannya, termasuk
mengubah identitas gender, status pernikahan, dan bahkan foto profil. Dalam mode
Kecerdasan Buatan, teks tersebut dapat diparafra-siapkan menjadi: Media sudah
tidak lagi memperlihatkan realitas, namun telah berubah menjadi entitas real
tersendiri. Lebih menariknya lagi, apa yang ditampilkan dalam media terasa lebih
nyata daripada realitas yang sebenarnya. Dengan cara itu, media sosial dapat
mempengaruhi proses pembentukan identitas individu dan kelompok. (Nasrullah,
2016).

Metodologi Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis berbasis studi
literatur. Metode studi literatur melibatkan sejumlah aktivitas seperti pengumpulan
data dari sumber-sumber tulisan, membaca dan mencatat informasi, serta
memproses materi penelitian. Studi ini dilakukan oleh peneliti setelah mereka
menentukan topik penelitian dan merumuskan permasalahan, sebelum
mengumpulkan data yang diperlukan. Dengan melakukan studi kepustakaan,
peneliti akan memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai
masalah yang ingin diteliti. Penelitian ini berfokus pada masalah yang akan diteliti.
Penelitian ini fokus pada bagaimana media sosial berpengaruh pada pembentukan
identitas individu dan hubungan sosial.
Hasil Pembahasan

A. Peran Media Sosial Terhadap Pembentukan Identitas Individu dan


Hubungan Sosial
Media massa sangat berpengaruh dalam membentuk pandangan, pendapat,
dan karakteristik individu atau komunitas. Melalui berbagai media seperti TV,
koran, majalah, radio, dan internet, penyebaran informasi dan pesan dapat
dengan cepat mempengaruhi persepsi individu dan kelompok terhadap diri
mereka dan dunia di sekitar mereka. Salah satu dampak media massa terhadap
pembentukan identitas individual adalah melalui representasi media terhadap
suatu hal. Representasi ini dapat berpengaruh terhadap cara individu melihat
dan mengungkapkan diri mereka sendiri, terutama dalam hal identitas gender,
latar belakang etnis, dan budaya. Media massa juga memiliki kemampuan untuk
membentuk identitas kelompok dengan cara menggambarkan nilai-nilai,
kebiasaan, dan karakteristik yang melekat pada kelompok tersebut. (Heryanto,
G. G. , 2018)
Dalam situasi ini, adalah sangat penting bagi orang per orang dan juga
komunitas untuk mengembangkan kemampuan mengkritisi saat mengonsumsi
berita dari media massa. Keterampilan dalam menyaring informasi,
mengidentifikasi bias, dan menafsirkan pesan dengan bijak akan membantu
orang-orang dalam membangun identitas yang kuat dan mendorong
terbentuknya kelompok yang inklusif dan saling memahami. Dalam
menghadapi dampak media massa, individu dan kelompok perlu menyadari
kekuatan mereka sebagai konsumen media. Dengan terlibat aktif dalam
membuat konten dan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan yang positif, manusia dan kelompok mampu berperan
dalam membentuk representasi yang lebih inklusif dan membangun identitas
yang kuat.
Secara keseluruhan, pengaruh media massa terhadap pembentukan identitas
individu dan kelompok merupakan fenomena yang kompleks dan beragam.
Menyadari peran media massa dalam proses ini, baik bagi kita sebagai individu
maupun masyarakat, kita mengambil sikap kritis, bertanggung jawab dan
proaktif terhadap pengaruh media massa guna membentuk identitas yang positif
dan inklusif. Kehadiran media sosial saat ini telah mempertemukan ruang privat
dan ruang publik individu. Aktivitas masyarakat saat ini tidak terlepas dari
media sosial. Media sosial mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
pembentukan identitas diri. Melalui media sosial, setiap orang dapat aktif
mengembangkan diri dan mengekspresikan dirinya kepada dunia luar. Bagikan
foto, video, cerita, dan pemikiran Anda dengan pengikut Anda melalui media
sosial. Mereka sering menggambarkan kehidupan mereka dengan cara yang
menurut orang lain menarik atau diinginkan. Anda dapat memposting foto yang
menunjukkan gaya hidup, hobi, minat, dan pencapaian khusus Anda untuk
membentuk citra diri Anda di mata orang lain. (Nida, F. L. K. , 2014).
Namun, pengaruh media sosial juga dapat menciptakan tekanan sosial yang
kuat bagi remaja guna memenuhi standar kecantikan dan popularitas yang
ditetapkan. Hal ini dapat memiliki dampak negatif pada identitas pribadi
mereka, karena mereka mungkin merasa tidak puas dengan tampilan atau
kehidupan mereka yang sebenarnya. Selain itu, perbandingan yang terlalu
berlebihan dengan pengguna lain yang tampaknya lebih sempurna atau sukses
juga bisa merusak harga diri seseorang. Karena itu, sangatlah penting bagi
setiap orang untuk mengembangkan kesadaran diri yang kuat dan menyadari
bahwa apa yang mereka lihat di media sosial hanya mewakili sebagian kecil
dari kehidupan orang lain. Mereka juga harus tetap setia pada nilai nilai dan
minat pribadi mereka. Penggunaan media sosial yang berkepanjangan
memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan identitas diri
remaja. Kebebasan untuk menggunakan media sosial dalam waktu yang lebih
lama adalah alasan utama mengapa media sosial berperan penting dalam
membentuk identitas remaja. (Akbar, N. F., & Faristiana, A. R., 2023)
B. Dampak Media Sosial Terhadap Pembentukan Identitas Individu dan
Hubungan Sosial
Media sosial memegang ekses gambar dan negatif. Dampak gambar praktik
kendaraan sosial sangat menguasai bentuk sosial menjabat lebih baik, namun
sambungan negatifnya berkeinginan melahirkan bentuk sosial di sipil yang
melangiskan etik atau nilai sipil . Dengan hadirnya kendaraan sosial, seumpama
teknologi baru tentunya memindahkan aksen raga sipil . Bagian bersumber
bentuk adalah kenaikan keefisienan dan keefektifan ordo bagian dalam
menggerakkan petunjuk tanpa waktu, wadah dan pengeluaran menjabat
perintang mahal. Media sosial memegang imbangan yang berarti ambang
bentuk sosial di sipil . Berikut ini adalah sejumlah imbangan dasar yang bisa
dilihat (Muhammad, N., 2017) :
1. Komunikasi dan Hubungan Sosial
Media sosial telah merubah bagaimana kita berkomunikasi dan terhubung
satu dengan yang lainnya. Melalui media sosial, orang memiliki kemampuan
untuk dengan cepat dan mudah membagikan foto, video, dan cerita sehari hari
mereka. Hal ini telah meningkatkan cakupan komunikasi, yang memungkinkan
individu untuk menjaga koneksi mereka di seluruh dunia, kapan saja dan di
mana saja. (Cahyono, A. S., 2016).
2. Pengaruh Visual dan Standar Kecantikan Memiliki Dampak yang
Signifikan
Konten visual menjadi pengaruh utama di media sosial, seperti gambar dan
video yang diubah agar terlihat menarik dan sempurna. Banyak pengguna,
terutama remaja dan wanita, bisa terpengaruh oleh standar kecantikan yang
tidak realistis yang sering ditampilkan. Hal tersebut bisa menyebabkan
ketidakpuasan dengan penampilan mereka sendiri dan memicu masalah
kepercayaan diri.
3. Peningkatan Pencitraan Diri dan Personal Branding
Peningkatan pencitraan diri dan personal branding adalah suatu proses yang
penting untuk membangun dan memperkuat image diri sebagai individu. Hal
ini melibatkan peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai, keahlian, dan
keunikannya sebagai sumber daya yang berharga. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pencitraan diri dan personal branding adalah
dengan menciptakan awareness tentang diri sendiri, termasuk kekuatan dan
kelemahan, serta minat dan tujuan pribadi. Selanjutnya, penting untuk
membangun keterampilan komunikasi dan interpersonal yang efektif, agar
dapat berinteraksi dengan orang lain dengan baik dan memperoleh dukungan
serta pengakuan. Selain itu, membangun presensi online yang positif juga
merupakan bagian penting dari personal branding. Melalui platform media
sosial dan situs web personal, seseorang dapat memperlihatkan karya, prestasi,
dan informasi yang relevan dengan bidangnya. Hal ini akan membantu
menciptakan citra yang konsisten dan profesional. Selama proses ini, penting
untuk mengidentifikasi dan mengembangkan keahlian khusus yang
membedakan diri seseorang dari yang lain. Dengan memanfaatkan keahlian ini,
seseorang dapat membentuk identitas dan personal brand yang kuat. Dalam
konteks dunia kerja, pencitraan diri dan personal branding yang baik dapat
membantu meningkatkan peluang karir dan pengembangan profesional. Oleh
karena itu, penting untuk meluangkan waktu dan usaha untuk mengembangkan
dan memperkuat pencitraan diri dan personal branding.
Media sosial memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperkuat
reputasi dan identitas pribadi mereka. Orang orang bisa membuat profil yang
menampilkan sisi terbaik dari kepribadian mereka, keindahan visual, serta
memamerkan pencapaian, gaya hidup, dan minat mereka yang unik. Hal
tersebut dapat membawa pengaruh positif dalam meningkatkan rasa percaya
diri dan eksplorasi identitas pribadi. Namun, di sisi lain, penggunaan media
sosial dapat digunakan untuk menjelajahi identitas pribadi. Penggunaan media
sosial untuk menciptakan citra diri yang sempurna juga bisa menimbulkan
tekanan sosial dan meningkatkan perasaan kurang puas jika seseorang merasa
tidak mampu mencapai standar tersebut, serta mempengaruhi pandangan diri
pengguna lainnya.
4. Aktivisme dan Kesadaran Sosial
Media sosial juga telah menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam
memperjuangkan aktivisme dan meningkatkan kesadaran sosial. Banyak
kampanye sosial dan gerakan aktivis menggunakan kekuatan media sosial untuk
menyebarkan pesan mereka, mencari dukungan, dan menciptakan perubahan
dalam masyarakat. Dengan metode tersebut, telah berkontribusi untuk
meluaskan lingkup pesan dan meningkatkan mobilisasi dukungan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengaruh media sosial pada perubahan
sosial masyarakat tidak seluruhnya berdampak negatif atau positif. Penggunaan
yang berlebihan atau tidak sehat dari media sosial ini juga bisa menyebabkan
berbagai masalah seperti kecanduan, gangguan pola makan, dan perasaan
rendah diri. Karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk menggunakan
media sosial secara cerdas dan seimbang.
Kesimpulan

Dalam penggunaan media sosial tersebut, seringkali setiap orang


mengabaikan waktu dan tempat yang tepat. Penggunaan media sosial harus
disesuaikan dengan fungsinya yang positif, walaupun kadang-kadang ada
penggunaan akun akun yang negatif. Setiap akun memiliki peran dan fungsi yang
sesuai dengan kepribadian masing masing mahasiswa. Perubahan perilaku individu
terkait penggunaan media sosial memiliki dampak yang signifikan dan dapat
membentuk identitas individu maupun kelompok, mengingat penggunaan media
sosial telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Media sosial bisa dianggap
sebagai alat komunikasi modern yang dapat menghubungkan orang-orang di
berbagai belahan dunia. Media sosial punya dampak yang baik dan buruk.
Pemanfaatan media sosial telah menciptakan kebaikan dalam hubungan sosial,
namun pada saat yang sama menyebabkan dampak negatif yang mengakibatkan
perubahan dalam nilai nilai dan norma norma sosial masyarakat. Media sosial
memiliki dampak signifikan pada koneksi sosial dalam masyarakat, termasuk
komunikasi dan interaksi, pengaruh visual dan standar kecantikan, meningkatnya
penggambaran diri dan branding pribadi, pengaruh pada pasar konsumen, serta
aktivisme dan kesadaran sosial. Media sosial memiliki peran signifikan, seperti
sebagai alat untuk memperluas diri dalam kehidupan sosial dan menunjukkan
eksistensi mereka dalam kehidupan sosial dengan memahami situasi sekitar dan
memberikan informasi tentang diri kepada orang lain. Selain itu, tetap dapat
digunakan sebagai alat untuk mengembangkan minat pribadi.
Daftar Pustaka

Akbar, N. F., & Faristiana, A. R. (2023). Perubahan Sosial dan Pengaruh Media
Sosial Tentang Peran Instagram dalam Membentuk Identitas Diri Remaja.
Simpati: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Bahasa, 1(3), 98-112.

Asri Wulandari, W. U. (2020). Hubungan Kontrol Diri Dengan Fear Of Missing


Out Pada Mahasiswa Pengguna Media Sosial . Lampung: Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan.

Cahyono, A. S. ( 2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial


masyarakat di Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.

Heryanto, G. G. . (2018). Media Komunikasi Politik. Yogyakarta: IRCiSoD.

Muhammad, N. ( 2017). Resistensi Masyarakat Urban Dan Masyarakat Tradisional


Dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin, 19(2), 149-168.

Nasrullah, R. &. (2016). Meme dan Islam: Simulakra Bahasa Agama di Media
Sosial. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 10(1), 113-
128.

Nida, F. L. K. . (2014). Persuasi dalam media komunikasi massa. Jurnal


Komunikasi Penyiaran Islam, 2(2), 77-95.

putro, F. h. (2017). PERILAKU PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN


IDENTITAS DIRI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku
Penggunaan Media Sosial dan Identitas Diri di Kalangan Mahasiswa S1
Jurusan Komunikasi Universitas Slamet Riyadi Surakarta). The 1st
International Conference on Language, Literature and Teaching, 945-958.

Anda mungkin juga menyukai