Disusun oleh:
Dini Rahma Lestari
1511422036
Lenhart dkk (2010) menunjukkan bahwa 93% pengguna media sosial adalah
remaja dengan rentang usia 12 hingga 17 tahun. Kementerian KOMINFO melakukan
survei terhadap 400 responden dengan rentang usia 10-19 tahun pada tahun 2014. Hasil
survei menunjukkan bahwa 79,5% responden adalah pengguna internet. Motivasi
utama mereka dalam penggunaan media sosial adalah untuk berkomunikasi (Siaran
Pers, 2014) Hasil penelitian tersebut menunjukkan remaja merupakan pengguna aktif
media sosial di Indonesia.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa (Santrock, 2003). Masa peralihan ini melibatkan perubahan secara biologis,
kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 2003). Remaja memiliki tugas perkembangan
untuk menjalin hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya serta mencapai
tingkah laku sosial yang bertanggung jawab (Havighurst, dalam Hurlock, 1990).
B. Rumusan Masalah
Apakah kepercayaan diri berpengaruh pada penggunaan media sosial pada
remaja awal?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri pada
penggunaan media sosial pada remaja awal.
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini menyatakan kepercayaan diri berpengaruh terhadap
penggunaan media sosial pada remaja.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menyumbang ilmu pengetahuan berkaitan dengan
media sosial pada bidang psikologi perkembangan remaja.
2. Manfaat Praktis
A. Bagi orang tua, mengetahui tingkat kepercayaan diri dan intensitas
penggunaan media sosial pada remaja awal.
B. Bagi remaja, penelitian ini memberikan gambaran jelas mengenai pengaruh
kepercayaan diri terhadap intensitas penggunaan media sosial, sehingga
remaja menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan
berperilaku sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Remaja Awal
Masa remaja awal berlangsung dari usia 12-16 tahun atau 17 tahun
(Hurlock, 1990; MÖnks, Knoers & Haditono 2004). Pada masa tersebut, remaja
mengalami perubahan-perubahan secara biologis, kognitif, dan sosioemosional
(Santrock, 2007). Masa tersebut merupakan masa pencarian identitas diri
(Erikson dalam Santrock, 2003).
Adywibowo, I.P. (2010). Memperkuat kepercayaan diri anak melalui percakapan Referensial.
Jurnal Pendidikan Penabur. No. 15 Tahun ke-9.
Afiatin, T & Andayani, B. (1996). Peningkatan kepercayaan diri remaja Penganggur melalui
kelompok dukungan sosial. Jurnal Psikologi, XXV (2), 35-46.
Afiatin, T & Martaniah, S. M. (1998). Peningkatan kepercayaan diri remaja Melalui konseling
kelompok. Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. No. 6. Tahun III.
Yogyakarta : Perpustakaan ICBC.
Andarwati, S.R & Sankarto, B.S. (2005). Pemenuhan kepuasan penggunaan Internet oleh
peneliti Badan Litbang Pertanian di Bogor. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol. 14,
Nomor 1.