MOTORIK ANAK
(Studi Kasus Mengenai Peran Komunikasi Antarpribadi Guru
Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Melalui
Metode Belajar Seni Musik di TK Tunas Harapan Binjai)
JURNAL ILMIAH
DEVITA ELSERA
080904002
MEDAN
2013
1
ABSTRAK
2
PENDAHULUAN
3
(http://www.google.co.id/search?q=diagram+proses+komunikasi&hl=id&client=firefoxa
&hs=Pkg&rls=org.mozilla:id:official&prmd=imvns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa
=X&ei=Vd9fUIGoF4P5rQekx4G4CA&ved=0CC0QsAQ&biw=1024&bih=677).
KAJIAN PUSTAKA
4
Menurut De Vito (Liliweri, 1991: 13) komunikasi antarpribadi mempunyai lima
ciri sebagai berikut:
5
besar merupakan hasil dari apa yang kita pelajari tentang diri kita sendiri
dari orang lain melalui komunikasi antarpribadi.
3. Mengetahui dunia luar
Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk memahami
lingkungan kita secara baik yakni tentang objek, kejadian-kejadian, dan
orang lain. Banyak informasi yang kita miliki dengan interaksi
antarpribadi.
METODE PENELITIAN
Studi Kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan konprehensif mengenai
berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu komunitas ataupun suatu
situasi sosial. Peneliti studi kasus ini menelaah sebanyak mungkin data mengenai
6
subjek yang diteliti (Mulyana, 2001: 201). Studi kasus adalah metode riset yang
seni musik) di lakukan dengan berbagai metode; Seperti Belajar Sambil Bermain,
Melalui musik anak di ajarkan untuk bisa mengembangkan potensi yang mereka
punya, dengan begitu anak nantinya pasti akan mahir memainkan alat musik
sesuai dengan bidang yang mereka sukai dan kemampuan motorik anak juga akan
7
pembentukan pola belajar anak, mengatasi kebosanan dan menangkal kebisingan
eksternal yang dapat mengganggu proses belajar pada anak/anak usia dini.
Metode bermusik, merupakan media ekspresi diri dan rekreasi yang sangat
dibutuhkan anak. Musik yang indah juga dapat mendorong anak untuk
memperoleh kesempatan mengeksperesikan dirinya, Sehingga anak-anak yang
mendengarkan musik dapat berespons terhadap ritme dengan berbagai cara
bertepuk tangan, melompat, terkekeh-kekeh, berputar, dan sebagainya.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap 5 orang tua murid
yang anaknya bersekolah di TK Tunas Harapan, dapat disimpulkan bahwa anak-
anak yang bersekolah di TK Tunas Harapan sudah mampu menerima dan
menerapkan pesan yang disampaikan dan diajarkan oleh gurunya di sekolah.
Kemampuan motorik anak juga terbentuk melalui mereka bersekolah dan
mendapatkan pengajaran dari guru, khususnya tentang musik. Semua orang
mengaku kalau setelah bersekolah anak mereka banyak mengalami perubahan
baik secara intelektual maupun motoriknya serta emosionalnya. Hal ini karena
memori otak anak semakin terasah dan terbentuk melalui metode-metode belajar
seni musik yang di ajarkan oleh guru-guru mereka. Setelah bersekolah, anak juga
dapat fokus dalam mengerjakan tugas yang di berikan kepada mereka, dan dapat
memotivasi serta mengontrol diri mereka ketika mereka menghadapi suatu
permasalahan baik itu pelajaran di sekolah maupun dalam hal pertemanan. Anak
juga menjadi mampu untuk hidup berdisiplin dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari mereka seperti yang telah di ajarkan oleh guru di sekolah.
Rata-rata anak yang telah bersekolah, mampu beradaptasi, berempati, dan
membina hubungan yang baik dengan orang-oranga yang berada di sekeliling
mereka.
8
SIMPULAN DAN SARAN
(1) Musik sangatlah penting dipelajari bagi seorang anak, karena musik adalah
bagian dari emosi jiwa, yang menuntun setiap gerak langkah khususnya
pada anak, memperdengarkan musik yang bergenre klasik baik bagi
perkembangan motorik anak.
(2) Guru-guru yang mengajar di TK Tunas Harapan tersebut selalu
menyampaikan pesan-pesan ataupun nasehat yang berisikan tentang
pengertian positif kepada anak, seperti belajar keras dan bersungguh-
sungguh menggali potensi yang ada pada anak dengan bermain musik,
serta melatih bakat yang ada pada anak-anak.
(3) Faktor-faktor yang dapat mendukung guru dalam meningkatkan
kemampuan motorik anak melalui metode belajar seni musik adalah yaitu
memperkenalkan jenis-jenis alat musik seperti gitar, drum, piano, biola
dan latihan vokal. anak-anak juga di berikan games-games seru dengan
tehnik (belajar sambil bermain) sehingga anak aktif dikelas dan juga peka
terhadap musik, anak di manjakan terlebih dahulu agar bisa menurut
terhadap gurunya, karena dengan begitu anak lebih gampang menyerap
ilmu-ilmu yang di berikan oleh gurunya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. (2003), Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Website
(http://www.google.co.id/search?q=diagram+proses+komunikasi&hl=id&client=
firefoxa&hs=Pkg&rls=org.mozilla:id:official&prmd=imvns&tbm=isch&tbo=u&s
ource=univ&sa=X&ei=Vd9fUIGoF4P5rQekx4G4CA&ved=0CC0QsAQ&biw=1
024&bih=677).
10