Oleh:
Imam Bukhori
NIM : 030307857
Imam Bukhori, 030307857. “Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak Dalam Membentuk
Perilaku Positif Anak Pada Murid Kelas IV SD Negeri 205/IV Jambi”. Skripsi Jurusan/Program
Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka, 2020.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa proses komunikasi antara orang tua dan
anak dalam menanamkan perilaku positif berlangsung secara tatap muka dan berjalan dua arah
artinya ketika orang tua mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi nilai-nilai positif yang akan
mempengaruhi perilaku anak ke arah yang positif, dalam menanamkan perilaku positif ada hal-
hal yang dapat mendukung orang tua untuk memudahkannya dalam menyampaikan pesan-pesan
tentang nilai-nilai positif tersebut.
Komunikasi merupakan suatu yang tidak dapat dihindarkan dari segala aspek kehidupan.
Sebagai mahkluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain, kita selalu berkomunikasi,
baik untuk menyampaikan pesan maupun menarima pesan dari orang lain. Maka dari itu,
sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa terlepas dari komunikasi karena dengan
berkomunikasi dapat membantu manusia dalam berbagai hal seperti menyampaikan informasi
atau pengetahuan, bentuk interaksi dengan orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan
orang lain, dan lain sebagainya. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Keluarga sangat berperan penting terhadap pembentukan kepribadian anak, karena sejak
kecil anak hidup, tumbuh dan berkembang di dalam keluarga. Banyak orang tua yang tidak
memperhatikan perkembangan anak-anaknya. Orang tua sibuk dengan aktifitasnya sedangkan
anak sibuk dengan teman dan permainannya. Oleh karena itu, banyak disuatu keluarga yang
tidak saling berkomunikasi antara satu sama lain, dan orang tua tidak mengetahui
perkembangan anak-anaknya dan masalah apa yang dihadapi anak. Cenderung anak-anak
yang tidak diperhatikan orang tuanya dan berkembang dengan lingkungan keluarga yang tidak
harmonis memiliki pribadi yang tidak baik atau negatif.
Semua orangtua ingin memiliki anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
keinginan mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan matang secara sosial
tetapi mereka sering tidak yakin bagaimana membantu anak mereka untuk mencapai tujuan
itu. Salah satu yang dirasakan oleh para orang tua adalah karena mereka menerima pesan-
pesan yang saling bertentangan bagaimana mereka mengatur anak. Banyak orang tua
mempelajari tradisi pengasuhan anak dari orang tua mereka. Padahal, budaya dan nilai-nilai
masyarakat yang berlaku saat ini sudah mengalami perubahan. Akibatnya, tidak sedikit pula
orang tua yang merasa bingung tentang apa yang harus mereka lakukan dalam mengarahkan
perilaku anak yang diterima secara normatif dalam mengawasinya.
Lingkungan di luar keluarga akan turut andil dalam pembentukan perilaku anak. Anak-
anak mudah sekali untuk mengadopsi dan meniru apa saja yang mereka lihat dan mereka
dengar. Perhatian mereka terhadap hal-hal yang ada disekelilingnya banyak dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang mereka anut.
B. Rumusan Masalah
yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana proses komunikasi interpersonal orang tua dalam membentuk perilaku positif
pada anak?
C. Kajian Pustaka
1. Pengertian komunikasi
Menurut Onong U. Effendy (dalam jurnal Henny Novita Rumono, 2014)
“Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara
langsung maupun tidak langsung.”
Sedangkan Menurut Rogers & Kincaid (dalam jurnal Henny Novita Rumono,
2014) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada
gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan, tindakan
tersebut lazim terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan suatu ide
atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf.
Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Bentuk pesannya bisa berupa pesan-pesan verbal atau
nonverbal. Disamping membentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan
yang disampaikan orang lain. Pesan yang diterima ini, kemudian diolah melalui sistm
syaraf dan di interpretasikan. Setelah di interpretasikan, pesan tersebut dapat
menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut.
2. Pengertian komunikasi interpersonal
D. Pembahasan
Bentuk Komunikasi Interpesonal Orang Tua
Bentuk komunikasi interpersonal orang tua untuk membentuk perilaku positif yang telah
di paparkan di atas adalah komunikasi antar pribadi yang melibatkan komunikasi antara orang
tua dan anak. Sebagai komunikator, orang tua sering memberikan pesan-pesan dan informasi
yang dapat mengubah sikap dan perilaku anknya. Komunikasi antar pribadi yang terjadi di
anggap paling ampuh dalam mengubah sikap dan perilaku. Komunikasi antar pribadi
sebenarnya merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya
saling mempengaruhi.
Orangtua melakukan komunikasi antar pribadi dengan anaknya secara efektif akan dapat
membentuk perilaku anaknya dalam hal ini mengarah pada perilaku positif. Kehidupan pada
masa anak dengan berbagai pengaruhnya adalah masa kehidupan yang sangat penting
khususnya berkaitan dengan diterimanya stimulasi dan perlakuan dari lingkungan hidupnya.
Kehidupan pada masa anak ini harus di anggap sebagai periode sensitif dimana kualitas
perangsangan harus diatur sebaik-baiknya, tentu orang tuanya yang paling bertanggung jawab
untuk mengembangkan kepribadian anak menjadi dewasa dan matang sehingga dapat
terintegrasi dengan baik. Dengan bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan orang tua, akan
terhubung dengan perilaku positif anak, dengan begitu perilaku positif anak akan tercipta.
E. Penutup
1. Simpulan
a. Proses komunikasi antara orang tua dan anak dalam menanamkan perilaku positif
berlangsung secara tatap muka dan berjalan dua arah artinya ketika orang tua
mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi nilai-nilai positif yang akan
mempengaruhi perilaku anak ke arah yang positif pula, komunikasi berjalan dengan
adanya interaksi diantara orang tua dan anak.
b. Dalam menanamkan perilaku positif ada hal-hal yang dapat mendukung orang tua untuk
dapat memudahkan dalam menyampaikan pesan-pesan tentang nilai positif tersebut.
c. Dalam penelitian yang dilakukan pada anak kelas IV SD Negeri 205/IV Jambi peran
komunikasi antar pribadi orang tua terhadap anak sangat berperan. Komunikasi yang
senantiasa dilakukan orang tua baik itu verbal dan nonverbal dapat membuat anak untuk
berperilaku positif terutama perilaku mandiri, percaya diri, dan keterbukaan.
2. Saran
a. Peran komunikasi orang tua terhadap anak-anaknya dalam rangka menanamkan perilaku
positif pada anak kelas IV SD Negeri 205/IV Jambi memang sudah cukup berperan
terutama dalam menanamkan kemandirian, percaya diri, dan keterbukaan tidak terlepas
dari berbagai faktor yang dapat memudahkan itu semua, karena untuk dapat lebih bisa
menanamkan nilai-nilai positif yang lain yang belum bisa terlalu maksimal dilakukan,
diharapkan orang tua dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat untuk
mengasah kreativitas anak dan membimbing anak melakukan tugas-tugasnya di rumah
agar dapat bertanggung jawab sejak kecil, seperti memahami, dan mengerti bakat
kreatifitas anak dan sebaiknya bisa memfasilitasi hal yang mendukung kreatifitas
tersebut agar dapat berjalan dengan lancar.
b. Bagi para ayah, sebaiknya mengetahui perannya dalam menanamkan perilaku positif
pada anak. Peran ayah sangatlah besar dalam hal ini. Peran ayah tidak hanya mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga harus berpartisipasi dalam
menasehati dan mendidik anaknya, harus lebih banyak meluangkan waktunya untuk
bercengkrama dan berkomunikasi dengan anaknya agar porsi kedua orang tua dalam
mendidik dan mengasuh anak sama besarnya. Dengan bercengkrama saat mengajak
makan malam ataupun sedang bersantai di ruang keluarga merupakan saat yang paling
tepat dan salah satu contoh agar komunikasi ayah dan anak dapat tercipta.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.radenintan.ac.id/855/1/SKRIPSI_LESTI.pd
http://media.neliti.com/media/publications/198903-hubungan-intensitas-komunikasi-orangtua.pdf
file:///c:/users/My%20windows/donloads/40424-116116-1PB.pdf