Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP

PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PADA ANAK USIA DINI


(PAUD MAWAR)

Rohima (21030017)
Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
STAIN Mandailing Natal
Email: Pulunganrohima@gmail.com

ABSTRAK
Lingkungan sangat berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan
anak. Karena dengan lingkunganlah anak dapat berinteraksi. Stimulasi yang diperoleh
seorang anak melalui lingkungannya berpengaruh pada perkembangan bahasa anak-
anak stimulasi yang diterima secara perlahan akan mempengaruhi perkembangan
bahasa anak. Yang paling tua ia akan diproses oleh adik- adiknya dengan lebih bisa
bertanggung jawab sehingga membuat anak seperti itu matang dalam pikirannya, dan
peran orang tua sangat penting membimbing anak dalam mengajari anakanaknya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam perkembangan anak.
Orang tua sangat perlu memahami langkah-langkah tersebut. Perkembangan sesuai
dengan usia perkembangan kognitif seorang anak akan dapat mempengaruhi
perkembanganya, hal ini berkaitan dengan keberhasilan atau keterlambatannya dalam
berfikir dan berkomunikasi dalam area seorang anak yang dikatakan lamban dalam
berbicara dapat mempengaruhi kemampuan koneksi dalam kehidupan sehari-hari
secara pribadi atau lingkungan sosial.
Kata Kunci: dampak lingkungan sekolah terhadap pengembangan komunikasi anak
usia dini
ABSTRACK
The environment is a factor that has a considerable influence on children's
language development. Because with the environment, he can continue his routine
well without difficulty in interacting. Stimulation that a child gets through his
environment affects children's language development. Stimulation that is received
slowly will affect children's language development. The oldest ones will be processed
by their younger siblings in a more responsible manner so as to make such a child
mature in mind, and the role of parents is very important in guiding children in
teaching their children.
The family is the first and foremost environment in child development.
Parents really need to understand these steps. Development according to the age of a
child's cognitive development will be able to influence his development, this is related
to his success or delay in thinking and communicating in the area of a child who is
said to be slow in speaking can affect the ability to connect in everyday life
personally or socially.
Key Words: the impact of the school environment on the development of early
childhood communication.
A. PENDAHULUAN
Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa kepada orangtua sebagai
amanah untuk di jaga dan di bina sebaik mungkin. Menurut Dr. Thomas
Amstrong, pakar pendidikan dari Amerika setiap anak memiliki fitrahnya sejak
lahir dan memiliki potensi tersendiri dalam dirinya. Setiap orangtua, harus pandai
dalam memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anaknya karena akan
menjadi pertanggung jawaban kelak.
Dalam ilmu psikologi anak merupakan mereka yang sedang dalam perkembangan
dan pertumbuhan yang terdiri dari, masa di dalam kandungan, lahir, dan anak usia
dini. Ciri khusus perkembangan anak ialah perkembangan pada aspek-aspek
psikis yang mempunyai sifat progresif, cepat dan mudah diamati baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
Proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sangat pesat dan
dapat berpengaruh bagi kehidupan selanjutnya. Dunia anak berbeda dengan dunia
orang dewasa, dimana ia masih aktif, bebas berfantasi dan berimajinasi, tidak
pernah mengenal kata lelah, penuh rasa ingin tahu/penasaran yang kuat dengan
apa yang dilihat dan didengarnya. Terkadang waktu belajar lebih menyukai
dengan permainan karena anak menyukai hal- hal yang mengasyikkan tanpa ada
tekanan dari pihak manapun.
Dengan bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman maupun lingkungan
sekitar, seorang anak membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Kemampuan
berkomunikasi dengan bahasa merupakan hal mendasar dan sangat penting dalam
perkembangan seorang anak. Dengan berbahasa anak akan dapat
mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Seseorang
tidak akan bisa berkumunikasi tanpa adanya peran penting bahasa.
Anak dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan apa yang ada dalam
pikirannya melalui bahasa dengan tujuan agar orang lain dapat memahami apa
yang dipikirkan oleh anak tersebut. Dalam menjalin suatu hubungan, bahasa
memiliki peranan penting sehingga hal ini dapat membantu anak dalam
berinteraksi dengan sesama. Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa bahasa
dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan yang akan didapatkan oleh
seorang anak.1 Oleh sebab itu penulis ingin membahas tentang dampak
lingkungan sekolah terhadap komunikasi anak usia dini.
Komunikasi mempunyai dua sifat umum, yaitu langsung dan tidak
langsung. Komunikasilangsung berupa proses tatap muka (f ac e t o fa ce) antara
manusia satu dengan manusia lain. Berbeda dengan komunikasi langsung, dalam
komunikasi tidak langsung manusia memerlukanperantara atau media untuk
menghubungkan manusia satu dengan manusia lain, misalnya: TV, internet, surat
kabar, dan lain-lain.
1
Salis Khoiriyati dan Najib Fansurullah, Peran Lingkungan terhadap, (Artikel), di akses dari
https://osf.io.com pada senin, 19 Juni 2023.
Dari dua sifat di atas, komunikasi dibagi kembali menjadi duasifat, yaitu
verbal dan non verbal.Komunikasi verbal berupa percakapan lisan (oral) dan
tulisan (written). Sedangkan komunikasi nonverbal dapat berupa bahasa tubuh
(gesture), gambar, warna,penampilan fisik, dan lainlain.2 Dalam kehidupan sehari
–hari, bahasa dan komunikasi yang baik sangat diperlukan agar kegiatan yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Setiap manusia pasti melakukan
komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi tidak bisa terlepas dari manusia. Sejak lahir dan selama proses
kehidupannya, manusia akan selalu terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi.
Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya, orang
tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan
lain sebagainya.
Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas,
agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing – masing. Pada jurnal
ini akan membahas tentang dampak lingkungan sekolah terhadap pengembangan
komunikasi anak usia dini di PAUD Mawar. Jurnal ini di susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Pembelajaran AUD.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan pada jurnal ini adalah metode kualitatif.
Di mana penulis akan memaparkan hasil wawancara dengan cara menjelaskan dan
memaparkan. Penulis memperoleh data dari hasil wawancara dengan kepala sekolah
sekaligus pendidik di PAUD Mawar tentang dampak lingkungan sekolah terhadap
pengembangan komunikasi anak usia dini. Wawancara di lakukan pada Sabtu, 17 Juni
2023 pukul 20: 00 WIB di kediaman beliau (Pasar Maga).
C. PEMBAHASAN
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,
pengaruh yang mendatangkan pengaruh baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah
2
Wiryanto, Pengantar ilmu komunikasi, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2005), h.12
daya yang ada dan timbul dari sesuatu, (orang/ benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan di mana ada
hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi
dengan apa yang di pengaruhi.3
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan dengan semua benda,
daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya. Lingkungan pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada
di luar individu maupun di dalam individu.4
Menurut Wursanto, komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/
penyampaian warta/ berita/ informasi yang mengandung arti dari satu pihak
(seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha
mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami,
hubungan, dan kontak. Berlo mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang
penuh keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap
pesan tersebut dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber.5
Anak usia dini adalah anak yang berumur 0-5 tahun, sedangkan menurut
internasional adalah anak yang berumur 0- 8 tahun. Oleh karena itu, menurut penulis,
guru yang lulusan sarjana PAUD bisa mengajar di SD yaitu kelas 1. Hal ini dapat

3
Suharno dan Retnoningsih, Kamus besar bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya),
h.243
4
Zaenol Fajri, peran lingkungan sekolah terhadap minat belajar siswa SD/ MI, (Jurnal IKA,
Vol7, No.2, 2019), h.115
5
Feny Oktavia, Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa Dalam Memediasi
kepentingan PT. Bukit Borneo Sejahtera Dengan Masyarakat Desa Long Lunuk, (jurnal Komunikasi,
Vol.4, No.1, 2016), h. 241
disebabkan pendekatan pada kelas awal sekolah dasar kelas I, II dan III hampir sama
dengan usia TK 4-6 tahun.6
Guru juga tidak boleh terlalu melarang anak untuk mencoba hal- hal baru,
karena dengan percobaan ini rasa penasaran anak akan terjawab dan memberikan
pengalaman bagi anak sebagai pembelajaran. Oleh sebab itu, guru sangat bagus jika
memberikan pembelajaran kepada anak dengan tema lingkungan dan alam sekitar
atau dengan metode proyek.
Montessori, sama halnya dengan Piaget, menganggap lingkungan sebagai
kunci utama pembelajaran spontan anak. Lingkungan di sini hendaknya yang
menyenangkan bagi anak dan juga memberi kesempatan bagi perkembangan potensi
masing-masing individu. Menurut Montessori, anak sangat di pengaruhi oleh
lingkungan dan gurulah yang menjadi fasilitarornya yang memberikan media kepada
anak, sehingga bisa menstimulasi perkembangan komunikasi anak dengan baik.
Lingkungan memberikan fasilitas bagi anak usia dini di mana anak bisa
mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Anak membutuhkan lingkungan
yang baik dan bersifat positif sehingga komunikasi anak dalam perkembangannya
maksimal. Pendidikan dengan demikian adalah sebuah proses kolaborasi dengan
watak sang anak dan tahap-tahap perkembangannya. Interaksi tersebut dan informasi
atau pengetahuan yang mereka peroleh kemudian masuk ke dalam dan menjadi
bagian dari diri, pengalaman, dan jaringan konseptual sang anak.
Kebebasan aktivitas itu akan mengungkap petunjuk-petunjuk tentang
perkembangan sang anak kepada pendidik, mengantar kepada penemuan-penemuan
yang memungkinkan untuk merancang sebuah metode pengajaran. Dalam
penyelenggaraan PAUD, sebaiknya lingkungan diarahkan kepada bentuk yang
berkualitas. Sebab, ia merupakan bagian dari sarana dan prasarana yang signifikan.
Penulis akan membahas tentang dampak lingkungan sekolah terhadap
pengembangan komunikasi anak usia dini. PAUD Mawar di dirikan pada 1 Juli 2010,
6
Putri Hana Febriana, Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial
pada Anak Usia Dini, (Jurnal Pendidikan, Vol.1, No.1, 2017), h.4
di desa Maga Lombang, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kab. Mandailing Natal,
Sumatera Utara. Guru yang mengajar 2orang, dan jumlah murid 45, dan jumlah
ruangan 1.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini telah dituangkan bahwa
sarana prasarana di PAUD hendaknya memenuhi prinsip-prinsip berikut:
1. Aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak. Menurut
penulis, bahwa PAUD mawar sudah dapat di kategorikan sebagai PAUD yang
aman, nyaman, terang, dan memenuhi kriteria kesehatan bagi anak.
2. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Menurut penulis, semua
pencapaian mengenai perkembangan, khususnya perkembangan komunikasi
masih kurang maksimal di PAUD Mawar, karena di dalam satu kelas
siswanya masih terlalu banyak, yaitu antara 30- 45 orang.
3. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar,
termasuk barang limbah atau bekas layak pakai (Permendiknas, 2009: No 58).
seperti hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah sekaligus pengajar di
PAUD Mawar bahwa memanfaatkan potensi sumber daya alam masih sangat
rendah.
Lingkungan PAUD menyenangkan, menurut perspektif Montessori memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Accessibility and availability (mudah diakses dan tersedia). Dimana media
yang di gunakan oleh guru adalah media yang mudah di jangkau,
menyenagkan, tidak rumit, dan mudah di dapatkan oleh anak, memberikan
pengalaman yang dapat merangsang perkembangan komunikasi anak,
misalnya kertas, karton, atau bambu yang sudah di olah dengan unik.
2. Freedom of movement and choice (ada kebebasan bergerak dan memilih).
Anak usia dini juga menginginkan lingkungan sekolah yang bebas, tidak
membahayakan, aman, dan nyaman.
3. Personal responsibility (penuh tanggung jawab personal).
Kesan alami akan tampak ketika anak diberikan kesempatan lebih untuk
bereksplorasi melalui berkebun, kelas alam, dan segala aktivitas yang bersentuhan
langsung dengan alam. Menurut penulis, hal ini sangat cocok dengan alam yang
telah berada di lingkungan sekolah PAUD Mawar, karena lingkungannya yang
masih asri, penuh dengan pepohonan, dan tanah yang subur. Jadi, dengan cara
memberikan kelas alam kepada anak, anak akan lebih banyak pengalaman dan
eksplorasi tersendiri bagi anak sehingga anak dapat belajar senyara nyata di depan
matanya dan langsung mencoba hal- hal yang membuat anak penasaran.
Dengan membuat kelas alam, anak akan lebih akrab dengan lingkungan dan
banayak pembelajaran yang dapat di ambil langsung dari alam. Tapi sayangnya,
kelas alam masih belum di terapkan di PAUD Mawar. Kelas indoor pun akan
terlihat lebih alami ketika dihiasi dengan bunga atau tanaman yang asli, bukan
buatan.
4. Beauty and harmony (indah dan selaras). Begitu juga dengan hal ini,
lingkungan anak juga seharusnya indah dan selaras dengan kebutuhan dan
keinginan anak.
Selain dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas kegiatan, sulitnya
mengakses sarana seperti itu juga bisa menghadirkan rasa putus asa pada anak,
sehingga bisa jadi anak tidak mau lagi bermain. Terkait dengan freedom of
movement and choice, guru hendaknya memberi kebebasan bergerak dan memilih
kepada anak. Guru perlu memiliki rasa percaya dan hormat kepada anak.
Anak tidak akan suka jika ia di halangi dalam melakukan banyak hal, karena
itulah setiap anak memiliki jiwa petualang yang memiliki rasa penasaran yang
sangat besar. Maka, sebaiknya guru tidak menghalangi anak untuk bebas di alam,
tetapi tidak berarti membiarkan anak dalam bahaya. Karakteristik anak usia dini
adalah rasa penasaran yang sangat besar, sehingga anak sangat suka melakukan
hal- hal yang menurutnya penasaran
Pertama, keamanan mereka harus terjamin. Tidak ada semacam kekhawatiran
seperti anak mengalami kecelakaan karena tertabrak kendaraan umum. Tidak ada
anak yang terancam bahaya karena mainan ayunan di sekolah berkualitas buruk.
Tidak ada ketakutan anak akan dimakan binatang buas, dan lain sebagainya.
Kedua, pemilihan sarana bermain anak. Berkenaan dengan hal ini, telah
banyak saran yang masuk kepada para guru (dari berbagai media maupun dari
mulut ke mulut) agar cermat dalam memilih sarana itu, terlebih sarana yang
bersentuhan langsung dengan anak. Sudah bukan waktunya lagi guru
mengutamakan kuantitas, karena ada yang lebih harus diutamakan, yaitu kualitas.
Tidak heran apabila ada semacam keharusan bagi paraprodusen alat permainan
PAUD untuk menyesuaikan produknya dengan apa yang distandar-kan oleh
pemerintah.7
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah PAUD Mawar
adalah bahwa anak di berikan kebebasan untuk berinteraksi dengan teman
sebayanya sehingga terjadi komunikasi yang hangat di antara mereka. Guru juga
tidak lepas memantau anak didik dari komunikasi yang tidak bagus, misalnya
penggunaan bahasa yang tidak sopan, nada suara yang tinggi/ marah- marah, dan
sebagainya.
Jadi, menurut penulis kegiatan atau hal yang sudah di bahas di atas, akan
berdampak besar terhadap komunikasi anak. Dimana, dalam kegiatan yang telah
disebutkan di atas, anak akan berinteraksi dengan anak- anak yang lain sehingga
terjadi komunikasi. Selain itu, peran guru juga sangat penting dalam
memperhatikan cara berkomunikasi anak.
Guru juga bertugas untuk membina anak- anak didik untuk berkomunikasi
dengan baik sesuai dengan kata- kata yang sopan dan tutur kata yang lembut. Jika
ada permasalahan pada komunikasi anak, maka guru secara cepat mengatasi
permasalahan tersebut, dan jika tidak bisa di atasi di sekolah maka bekerja sama
dengan orangtua. Hal itulah yang di terapkan oleh para pendidik di PAUD Mawar.

7
Mutmainnah, lingkungan dan perkembangan anak usia dini di lihat dari perspektif
Psikologi, (Jurnal pendidikan, vol.1, No.2, 2015), h.18- 21.
Guru sangat memperhatikan cara anak berkomunikasi dengan temannya, dan
tidak lupa memberikan laporan kepada orangtua. Jadi, penulis membahas tentang
dampak lingkungan sekolah terhadap komunikasi anak, dan mengambil
pembahasan dari permasalahan yang ada di PAUD Mawar dan mengaitkannya
dengan komunikasi anak usia dini.
Dalam pembelajaran, memang sangat di butuhkan model yang sesuai dengan
perkembangan anak usia dini, model yang di gunakan bisa bermacam- macam
dan berfariasi. Anak usia dini tidak bisa melakukan hal yang membosankan, maka
di butuhkan model, strategi yang dapat membuat anak tetap bersemangat dalam
pembelajaran. Dalam pembelajaran, anak tidak mungkin tidak melakukan
komunikasi dengan temannya, sehingga di sinilah kesempatan guru untuk
memberikan pembelajaran yang membuat anak menjadi berkomunikasi.
Selain itu, ketika anak melakukan kesalahan maka guru akan menasehatinya,
bukan memarahinya, karena akan berdampak buruk terhadap perkembangan
komunikasi anak. Jika guru sering memarahi anak, menggunakan kata- kata kasar
sebagai cara untuk menyelsaikan masalah anak, maka anak juga akan meniru apa
yang pernah di alaminya dan pandai dalam hal memarahi.
Bimbingan dan pembelajaran yang di berikan kepada anak harus konsisten,
tidak boleh terputus tetapi harus berkala. Banyak cara yang dapat di lakukan oleh
guru untuk melakukan pembelajaran yang akan membuat anak senag dalam
berkomunikasi.8
D. KESIMPULAN
Menurut Wursanto, komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/
penyampaian warta/ berita/ informasi yang mengandung arti dari satu pihak
(seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha
mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan
bahwa komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara
8
Rafidhah Hanum, Mengembangkan komunikasi yang efektif pada anak usia dini, (Jurnal
Pendidikan, Vol.3, No.1, 2017), h.51
dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami, hubungan, dan kontak.
Kesan alami akan tampak ketika anak diberikan kesempatan lebih untuk
bereksplorasi melalui berkebun, kelas alam, dan segala aktivitas yang bersentuhan
langsung dengan alam. Menurut penulis, hal ini sangat cocok dengan alam yang
telah berada di lingkungan sekolah PAUD Mawar, karena lingkungannya yang
masih asri, penuh dengan pepohonan, dan tanah yang subur. Jadi, dengan cara
memberikan kelas alam kepada anak, anak akan lebih banyak pengalaman dan
eksplorasi tersendiri bagi anak sehingga anak dapat belajar senyara nyata di depan
matanya dan langsung mencoba hal- hal yang membuat anak penasaran.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah PAUD Mawar
adalah bahwa anak di berikan kebebasan untuk berinteraksi dengan teman
sebayanya sehingga terjadi komunikasi yang hangat di antara mereka. Guru juga
tidak lepas memantau anak didik dari komunikasi yang tidak bagus, misalnya
penggunaan bahasa yang tidak sopan, nada suara yang tinggi/ marah- marah, dan
sebagainya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Retnoningsih. Suharno Kamus besar bahasa Indonesia. Semarang. Widya Karya.
Wiryanto. 2005. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Fajri. Z. peran lingkungan sekolah terhadap minat belajar siswa SD/ MI (Jurnal IKA,
Vol.7. No.2. 2019)
Febriana, H. P. Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial
pada Anak Usia Dini: Jurnal Pendidikan. Vol.1. No.1. 2017.
Hanum, R. Mengembangkan komunikasi yang efektif pada anak usia dini: Jurnal
Pendidikan. Vol.3. No.1 2017.
Mutmainnah. lingkungan dan perkembangan anak usia dini di lihat dari perspektif
Psikologi: Jurnal pendidikan. vol.1. No.2. 2015.
Oktavia. F. Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa Dalam Memediasi
kepentingan PT. Bukit Borneo Sejahtera Dengan Masyarakat Desa Long Lunuk
(jurnal Komunikasi. Vol.4. No.1. 2016).
Khoiriyati. S. Dan Fansurullah. N. Peran Lingkungan terhadap, (Artikel), di akses
dari https://osf.io.com pada senin, 19 Juni 2023.

Anda mungkin juga menyukai