AL-FIQRAM
0312020003
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tin ggi, selain
pendidikan pra sekolah disebut PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan anak usia dini
agar anak memiliki kesia pan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
17) adalah: 1) Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang
di sekolah. Melalui program pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan
mampu meningkatkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik sosial,
1
2
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis,
sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting
karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin memiliki generasi
Pentingnya stimulasi pendidikan anak sejak usia dini didukung oleh hasil
penelitian yang menyatakan bahwa pada umur 4 tahun, anak telah mencapai
separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada umur 8 tahun mencapai 80%.
Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikannya dan lingkungan yang
tergantung dari perbendaharaan kata dan stimulus yang didapatkan anak dalam
lingkungan sekitarnya. Anak sejak usia dini mulai mengenal berbagai benda dan
sifatnya. Belajar dari apa yang ia lihat di lingkungannya amat berguna bagi
3
berbagai benda yang ada di sekitarnya merupakan bekal untuk hidup agar kelak
Namun untuk menulis dan membaca, pada umumnya anak masih mengalami
berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, frasa, kalimat dan tata bahasa dan tata
cara melafalkannya. Pada tahap berikutnya bahasa juga melibatkan unsur etika
dan estetika yang menyulitkan anak TK berbahasa yang baik dan benar.
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut
dapat dipahami oleh orang lain. Anak terkadang memiliki permasalahan dalam
orang lain, perhatian orang tua, gaya bicara dan pilihan kata atau diksi.
Anak yang sejak kecil dilatih dan dibimbing untuk berkomunikasi secara
tepat dan baik, akan berdampak pada kemampuan berfikirnya. Mereka pada
umumnya akan mampu berfikir kritis dan logis. Kita juga sering menjumpai anak
yang sering bertanya pada orang tua setiap mereka melihat sesuatu yang baru dan
berkomunikasi.
suatu sistem tanda -tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan
(visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi
Melihat gambaran teoritis tersebut penulis tertarik untuk melihat lebih jauh
tentang kemampuan bahasa verbal pada anak usia taman kanak-kanak, ketika
mereka memasuki usia sekolah (5-6 tahun), berdasarkan fenomena yang ada,
kemampuan berbahasa verbal pada anak usia 5-6 tahun yang masih tampak
taman kanak-kanak (5-6 tahun) masih banyak anak yang belum mampu
berkomunikasi verbal dengan baik dan sempurna, baik itu dari segi
digunakan guru terbatas, kurang tepat dan kurang menarik serta penyampaian
5
hal tersebut perlu dilakukan upaya menggunakan media yang efektif untuk
pembe lajaran bahasa akan lebih efektif dan efisien apabila ditunjang dengan
belajar atau media instruksional yang mengarah pada hasil belajar yang optimal.
Berkomunikasi Anak Melalui Media Audio Visual Pada Anak Didik Taman
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1 . Tujuan
Umum
2 . Tujuan Khusus
kemampuan berkomunikasi anak melalui media audio visual pada anak didik
Kabupaten Sragen
D. Manfaat Penelitian
1. . Manfaat Teoristis
media audio visual pada anak didik sehingga mampu memberikan khasanah
7
2. . Manfaat Praktis
perbaikan dan penanganan yang lebih serius tentang berbagai jenis metode
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
informasi, ide, penjela san, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain
interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam
semua bidang kehidupan untuk membuat orang lain mengerti dan menaruh
Pada anak usia dini, berbicara adalah salah satu contoh dari bentuk
8
9
penjela san, perasaan, pertanyaan dari orang ke or ang lain atau dari
kelompok ke kelompok
konkret (nyata) dan lebih percaya dengan apa yang mereka lihat daripada
dini adalah: .
benar salah.
disampaikan
sederhana
itu secara teknis maupun nonteknis. Hal ini perlu diminimalisir agar proses
diadik.
mereka mem punyai rasa percaya diri dan banyak hal yang positif yang
berkomunikasi.
6) Faktor topik atau tema pembicaraaan tentang informasi yang bagus akan
pengungkapan diri pada umumnya pria lebih kurang terbuka dari pada
wanita.
1) Situasi
2) Ruang
3) Waktu
4) . Tema
6) Teknik penyajian
1) Situasi
(b) Formal atau informal. Hal ini menyangkut apakah berbicara dalam
suatu situasi yang formal (forum resmi) atau dalam situasi biasa
(c) Sedih atau gembira, yaitu berbicara di depan orang yang berada
2) Ruang
3) Waktu
yang sebenarnya yaitu apakah pagi, siang, sore atau malam, juga
tentang isi materi yang akan dibicarakan, apakah hal tersebut masih
4) Tema
dipahami oleh pendengar. Namun jika terpaksa ha rus lebih dari satu,
yang lainnya.
buruk.
6) Teknik Penyajian
yang baik, artikulasi yang jelas dan tidak cadel, intonasi yang
sangat penting untuk memikat minat dengar atau rasa ingin tahu
dari pendengar.
efektif, baik itu dari faktor intern maupun ekstern. Dalam lingkungan
sosial tidak bisa dilepaskan dengan komunikaasi baik itu pesan verbal
maupun non verbal. Hal ini siswa dituntut untuk belajar meningkatkan
penerima.
Dalam sub ini akan diuraikan tentang (1) pengertian media, (2)
berikut.
a. Pengertian Media
jamak dari kata “medium" yang secara harafiah mempunyai arti perantara
121) menjelaskan media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang
menyalurkan saran atau informasi. Definisi media dalam arti yang luas
adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan
dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, baha n ajar, lingkungan
lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat keras
atau peralatan (hardware) dan materi atau bahan yang dapat disebut
pada laya r.
b. Klasifikasi Media
radio,computer dst).
cetak. (2) media hasil teknologi audio visual: (3) media hasil teknologi
cetak dan copute r. Menurut Sujana dan Rivai (2002: 3) ada beberapa jenis
: (1) media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, koik, dan lain-lain. Media grafis juga sering disebut media dua
dimensi karena media ini mempunyai ukuran panjang dan lebar. (2)
media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid
dan lain -lain (3) media proyeksi seperti slide, film strips, film,
pokok, yaitu : suara (audio ), visual, dan geraak. Media audio bersifat
auditif (suara) Unsur suara ini memiliki komponen bahasa, musik dan dan
Ada bebe rapa jenis media yang dikelompokan dalam media audio, yaitu
radio, kaset audio (pita dan piringan hitam), dan laboratorium bahasa.
Visual sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu : gambar, garis (line graphic)
dan simbul yang merupakan kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap
yaitu : (1) media audio visual ge rak, (2) media audio visual diam, (3)
media audio semi gerak (4) media visual gerak, (5) media visual diam (6)
media dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam
dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik karena meliputi suara dan gambar Syeful bahri,Aswan Zain (2009:
dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat.(
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu media
23
audio dan visual. Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi
menjadi dua yaitu audio -visual murni dan audio-visual tidak murni.
1) Audio-Visual Murni
gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari
suatu sumber.
2) Film Bersuara
Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm pembahasan ini ialah
The right film in the right place at the right time used in the right
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio,
3) Video
4) Televisi
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan
2009: 141) Audio -visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
audio -visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara
audio -visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah,
oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja
atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah
antara lain:
peran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pada aspek keaktifan
8,33%, siklus I diperoleh data 37,5%, dan siklus II diperoleh data 75%.
diperoleh data 12,5%, siklus I diperoleh data 41,67%, dan siklus II diperoleh
data 87,5%. Partisipasi dalam bermain peran sebelum tindakan diperoleh data
12,5%, siklus I diperoleh data 45,83%, dan siklus II diperoleh data 87,5%. Kata
Yogyakarta
dinyatakan tuntas ada 5 anak dari 14 anak (35,71 %), sedangkan yang belum
tuntas ada 9 anak dari 14 anak (64,29 %). Pada siklus I dinyatakan tuntas ada
10 anak dari 14 anak (71,43 %), sedangkan yang belum tuntas ada 4 anak dari
anak (92,86 %), sedangkan yang belum tuntas ada 1 anak dari 14 anak (7,14
%). Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai
membaca pemahaman pada anak masih rendah. Hal ini terbukti hasil tes awal
5,85 dan hasil tes akhir siklus I menunjukkan 6,43. Hasil tes awal, siklus I, siklus
II terlihat adanya peningkatan sebanyak 9,91% dari tes akhir siklus I ke tes akhir
diperlukan agar terjadi interaksi yang baik antar individu, sehingga dirasa perlu
media audio visual. Penelitian ini dianggap baru karena penelitian ini terletak
C. Kerangka Berpikir
Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan
Anak terus perlu dilatih untuk berpikir dan menyelesaikan masalah melalui
akan terus meningkatkan kemampuan bahasa anak. Lebih daripada itu, anak
berkomunikasi yaitu media audio visual. Media audio visual yang disajikan
dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai sumber belajar dan dapat juga
sebagai hiburan penghilang rasa tegang, jenuh dan penat ketika mengikuti
yang dilihatnya, yang nantinya dapat dipakai untuk bahan berkomunikasi dengan
30
teman yang lain. Oleh karena penyajian media audio visual dapat merangsang
keinginan menceritakan kembali apa yang dilihat anak kepada temannya maka
Guru Belum
Kemamp;uan
KONDISI AWAL menggunakan komunikasi anak rendah
media audio visua
SIKLUS I
Anak mulai sedikit
Menggunakan berkomunikasi
media audio visual
T INDAKAN
SIKLUS II
Anak dapat berkomu
nikasi lebih baik
D. Hipotesis Tindakan
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris
(Sumadi Suryabrata, 2006: 21). Oleh karena itu agar rumusan jawaban
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. . Tempat Penelitian
2. . Waktu Penelitian
pelajaran 2013/2014 tepat pada bulan Nopember 2013 Sampai dengan dengan
bulan Pebruari 2014. Adapun perincian waktu penelitian dapat dilihat pada
table berikut:
B. Jenis Penelitian
Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai satu bentuk kajian yang bersifat
31
32
1999:6). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Antara siklus
I dan II saling menunjang dimana tahap dua atau siklus dua direncanakan
berdasarkan hasil penelitian pada siklus I. Setiap siklus terdapat empat tahapan
C. Subyek Penelitian
2013/2014 yang berjumlah 24 anak dengan jumlah anak pere mpuan ada 14
orang dan jumlah anak laki-laki ada 10 orang Obyek penelitian adalah
cerita.
D. Prosedur Penelitian
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat tahap atau siklus dalam
Keterangan:
P : Perencanaan
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
RP : Revisi Perencanaan
a. Perencanaaan
atau bacaan , menyusun soal pretes dan postes dengan Jawaban singkat
untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap isi bacaan yang telah
audio visual yang mudah untuk dipahami. Setelah dapat tayangan yang
penayangan dan isi cerita yang diterapkan dalam media audio visual dan
b. Tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
berikut. Sebagai tindak lanjut proses pada siklus I diadakan kegiatan ulang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini (1) menyusun perbaikan rencana
Pada siklus ini terdiri atas dua pertemuan, Setelah dapat berbahasa
dengan media audio visual yang tingkat kesulitannya tergolong mudah dan
sedang, maka pertemuan pertama siklus II ini disajikan bacaan dengan media
audio visual yang tingkat kesulitannya tergolong sulit. Tingkat kesulitan isi
bacaan ditentukan oleh panjang pendeknya isi bacaan, ada tidaknya kata -kata
bacaan
1. . Teknik Wawancara
Kaliw uluh, Kebakkramat, Karanganyar serta hal-hal lain yang terkait dengan
b. Interview tak terpimpin yaitu suatu interview yang dilakukan tanpa adanya
dahulu. Sehingga susunan menjadi lebih wajar dan dapat memperoleh data
2. . Teknik Observasi
pertolongan alat standart untuk keperluan tersebut (Marzuki, 2002: 58). Sedang
sistematik.
direncanakan.
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
perhatian saja.
lain:
a. Data yang diperoleh langsung dari perilaku yang tipikal dari objek, dapat
b. Data yang diperoleh dapat dari subjek yang tidak dapat berkomunikasi
gejala tertentu
lebih teliti.
secara langsung.
3. . Teknik Dokumentasi
Latin) berarti tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
2004 : 165)
40
berarti suatu cara mengumpulkan data dengan mengambil data dari sumber-
buku, foto-foto catatan dan sebagainya, maka dalam penyelidikan ini, penulis
Dokumen dalam bentuk data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini
F. Instrumen Penelitian
dugunakan yaitu :
anak yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Prosedur penyusunan
kegiatan.
berikut:
pada kolom :
kognitif. Komponen yang dikenai penilaian dalam permainan kartu angka ini
2. Memberikan kesimpulan
dahulu.
pada kolom “Y” jika aspek itu dilakukan oleh guru dan pada kolom “T”
Menurut L.J. Moleong (2008: 178) analisis data adalah suatu proses
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedang menurut Sumadi Suryabrata
Menurut H.B. Sutopo “Dalam proses analisa ada tiga komponen yang
harus disadari oleh peneliti. Tiga komponen tersebut adalah: 1) data reduksi;
Pengumpulan Data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan
penelitian ini disajikan dalam bentuk angka yang diambil dari catatan
H. Indikator Pencapaian
nilai tuntas belajar mencapai sebesar 80 % dari seluruh anak yang ada dan siklus
III anak yang mendapatkan nilai tuntas belajar mencapai sebesar 90 % dari
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hamzah Suleiman, 2005. Media Audio -Visual untuk Pengajaran, penerangan,
dan penyuluhan . Jakarta: PT Gramedia
Arsyad, Siddik, Ed. 2008. Model Pembelajaran Berbicara dengan CBSA. Jakarta: PT
Rosda Jayaputra.
Ahmad Rofi’uddin, 2005. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas Tinggi.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Onong Uchjana Efendy, 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja R osda Karya.
Subana, 2008. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia
Syaiful Bahri Djamarah, 2008. Stratgi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
50
Lampiran
Butir Amatan Rekaman Observasi Pengembangan Kemampuan Berkomunikasi
Melalui Media audio visual
No Indikator Butiran Amatan Jumlah
1. Kemampuan anak menyebutkan 11. Mennyebutkan nama 3
nama tokoh dalam tayangan yang tokoh dengan tepat
disampaikan 12. Mampu mencerita
kembali dengan bahasa
sendiri secara
sederhana
13. Mampu menyebutkan
tempat terjadi cerita
2. Keberanian untuk menyampaikan 1. Mampu memberikan 2
pesan kepada orang lain melalui contoh di depan ke
bahasa sederhana las dalam dalam
penyampaian pesan
pada orang lain.
2. Mampu memberi
contoh kalimat yang
lengkap secara
sederhana
3. Kesiapan menjalankan tugas 1. Menyiapkan keperluan 3
berhubungan dengan dalam belajar bahasa
berkomunikasi dengan sendiri
2. Mampu menyiapkan
tugas berkomunikasi
secara sendiri
3. Mampu memilih alat-
alat untuk bercerita
agar menarik
4. Kemauan menyelesaikan tugas 1. Mampu menyelesaikan 2
51
sebagai berikut :
menyiapkan tugas
berkomunikasi
secara sendiri
Mampu memilih
alat-alat untuk
bercerita agar
menarik
4. Kemauan Mampu
menyeles menyelesaikan
aikan tugas
tugas tepat waktu
Mampu
menyelesaikan
semua tugas lebih
awal
pada kolom :
BB = Belum Berkembang
Pelaksanaan
Pembelajaran
No Komponen Aspek Pengamatan Siklus III
Siklus Siklus
I II
T Y T Y T Y
1. Pendahuluan 4. Mengawali dengan salam,
do’a dan menyanyi.
5. Menyampaikan tujuan dan
gambaran umum tentang
kegiatan yang akan
dilakukan.
6. Anak dijadikan beberapa
kelompok
2. Inti 9. Menyiapkan peralatan
media audio visual
10. Memutarkan contih cerita
yang diputar dengan audio
visual
11. Anak memperhatikan
tayangan yang ada dalam
video
12. Mengulas tayangan yang
ada di video
13. Menyuruh anak
menceritakan kembali isi
tayangan secara bergilir
14. Memberikan tugas untuk
memperhatikan teman yang
maju.
15. Melakukan pengamatan
55
4. Memberikan kesimpulan
56
Butir Amatan
No Nama Anak Jumlah Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27