DI SUSUN OLEH
NIM
103021910057
UNIVERSITAS KLABAT
2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena
atas rahmat, karunia serta Kesehatan yang diberikanNya saya boleh menyelesaikan
proposal tentang “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Anak Melalui
Media Audio Visual Pada Anak Didik Taman Kanak-kanak Kemala Bayangkari 03
Kecamatan Tondano Kabupaten Minahasa tahun pelajaran 2021/2022 dengan baik.
Dalam penyelesaian proposal ini terdapat kendala yang penulis hadapi, namun
akhirnya penulis boleh menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya. Penulis
menyadari dalam penulisan proposal ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
BAB I........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
1,1 Latar belakang masalah................................................................................................... 5
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 8
1.3 Tujuan penelitian…………………………………………………………………………8
1.4 Manfaat penelitian.......................................................................................................... 10
BAB II.................................................................................................................................... 11
LANDASAN TEORITIS...................................................................................................... 11
2.1 kajian teori……………………………………………………………………………11
2.1a kajian kemampuan berkomunikasi……………………………………………11
2.1b Media audio visual.............................................................................................. 18
2.2 Kajian penelitian yanf relevan................................................................................... 28
2.3 Kerandka berfikir....................................................................................................... 30
BAB III………………………………………………………………………………………32
METODE PENELITIAN…………………………………………………………………..32
3.1 Setting penelitian……………………………………………………………………..32
3.1a Tempat penelitian……………………………………………………………….32
3.1b waktu penelitian.................................................................................................. 32
3.3 subyek penelitian......................................................................................................... 32
3.4 Teknik pengumpulan data…………………………………………………………...32
3.4a Teknik wawancara……………………………………………….……………..33
3.4bTeknik observasi…………………………………………………...…………….33
3.4c Teknik dokumentasi……………………………………………………………..35
3.5 instrument penelitian……………………………………………………………………36
3.6 teknik analisisdata………………………………………………………………………40
3.6 Indikstor penyampaian................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 43
4
BAB I
PENDAHULUAN
selain
pendidikan pra sekolah disebut PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah pendidikan anak usia
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesia pan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal
(Maimunah, 2010:
17) adalah: 1) Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang
akan mampu meningkatkan segenap potensi yang dimiliki, dari aspek fisik
sosial,
1
moral, emosi, kepribadian dan yang lainnya.Pendidikan Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis,
sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting
memahami karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin
hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada umur 4 tahun, anak telah
mencapai 80%. Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikannya dan
Hal tersebut berarti dapat diasumsikan bahwa orang-orang tersebut antara lain
6
mungkin pengasuhnya.
lingkungan sekitarnya. Anak sejak usia dini mulai mengenal berbagai benda
dan sifatnya. Belajar dari apa yang ia lihat di lingkungannya amat berguna bagi
tentang berbagai benda yang ada di sekitarnya merupakan bekal untuk hidup
Namun untuk menulis dan membaca, pada umumnya anak masih mengalami
berbagai unsur seperti huruf (simbol), kata, frasa, kalimat dan tata bahasa dan
tata cara melafalkannya. Pada tahap berikutnya bahasa juga melibatkan unsur
etika dan estetika yang menyulitkan anak TK berbahasa yang baik dan benar.
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut
dapat dipahami oleh orang lain. Anak terkadang memiliki permasalahan dalam
oleh orang lain, perhatian orang tua, gaya bicara dan pilihan kata atau diksi.
Anak yang sejak kecil dilatih dan dibimbing untuk berkomunikasi secara
tepat dan baik, akan berdampak pada kemampuan berfikirnya. Mereka pada
umumnya akan mampu berfikir kritis dan logis. Kita juga sering menjumpai
anak yang sering bertanya pada orang tua setiap mereka melihat sesuatu yang
baru dan belum pernah dikenalnya. Jadi dengan biasa membimbing anak
merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang
kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh
manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
jauh tentang kemampuan bahasa verbal pada anak usia taman kanak-kanak,
ketika mereka memasuki usia sekolah (5-6 tahun), berdasarkan fenomena yang
ada, kemampuan berbahasa verbal pada anak usia 5-6 tahun yang masih tampak
usia taman kanak-kanak (5-6 tahun) masih banyak anak yang belum mampu
berkomunikasi verbal dengan baik dan sempurna, baik itu dari segi
digunakan guru terbatas, kurang tepat dan kurang menarik serta penyampaian
mengatasi hal tersebut perlu dilakukan upaya menggunakan media yang efektif
pembelajaran bahasa akan lebih efektif dan efisien apabila ditunjang dengan
belajar atau media instruksional yang mengarah pada hasil belajar yang
anak dan kemampuan anak berkomunikasi pada anak TK. Kemala Bhayangkari
03 Tondano. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
Tondano. . Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul Upaya
2021/2022
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
didik
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoristis
media audio visual pada anak didik sehingga mampu memberikan khasanah
2. Manfaat Praktis
interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan
dalam semua bidang kehidupan untuk membuat orang lain mengerti dan
Pada anak usia dini, berbicara adalah salah satu contoh dari
perasaan, di antara dua orang atau lebih dan dapat digunakan untuk
kelompok ke kelompok
konkret (nyata) dan lebih percaya dengan apa yang mereka lihat daripada
dini adalah: .
benar salah.
disampaikan
bahasa sederhana
baik itu secara teknis maupun nonteknis. Hal ini perlu diminimalisir agar
http://widibanjar.blogspot.com/2011/03/variabel-2.html mengemukakan
bahwa:
diadik.
mereka mempunyai rasa percaya diri dan banyak hal yang positif yang
berkomunikasi.
pengungkapan diri pada umumnya pria lebih kurang terbuka dari pada
wanita.
http://widibanjar.blogspot.com/2011/03/variabel-2.html faktor-faktor
lisan
1) Situasi
2) Ruang
3) Waktu
4) Tema
6) Teknik penyajian
1) Situasi
dalam suatu situasi yang formal (forum resmi) atau dalam situasi
(c) Sedih atau gembira, yaitu berbicara di depan orang yang berada
2) Ruang
3) Waktu
yang sebenarnya yaitu apakah pagi, siang, sore atau malam, juga
tentang isi materi yang akan dibicarakan, apakah hal tersebut masih
4) Tema
dipahami oleh pendengar. Namun jika terpaksa harus lebih dari satu,
16
yang lainnya.
rasa
baikburuk.
6) Teknik Penyajian
bahasa yang baik, artikulasi yang jelas dan tidak cadel, intonasi
yang menarik (tidak monoton), aksen yang tepat, dan tidak terlalu
yang efektif, baik itu dari faktor intern maupun ekstern. Dalam
pesan verbal maupun non verbal. Hal ini siswa dituntut untuk belajar
mendukung kemampuan
penerima.
Dalam sub ini akan diuraikan tentang (1) pengertian media, (2)
sebagai berikut.
a. Pengertian Media
121) menjelaskan media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang
19
pengajaran.
untuk menyalurkan saran atau informasi. Definisi media dalam arti yang
luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat
sama lain tak dapat dipisahkan atau saling menunjang yaitu perangkat
keras atau peralatan (hardware) dan materi atau bahan yang dapat
pembelajaran
20
pada layar.
b. Klasifikasi Media
radio,computer dst).
cetak. (2) media hasil teknologi audio visual: (3) media hasil teknologi
cetak dan coputer. Menurut Sujana dan Rivai (2002: 3) ada beberapa
pengajaran, yaitu : (1) media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan
22
atau diagram, poster, kartun, koik, dan lain-lain. Media grafis juga
sering disebut media dua dimensi karena media ini mempunyai ukuran
panjang dan lebar. (2) media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model
model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain (3) media proyeksi seperti
slide, film strips, film, penggunaan OHP dengan transparansi, dan lain-
lain: dan (4) lingkungan, yaitu segala sesuatu yang ada dilingkungan
pokok, yaitu : suara (audio ), visual, dan geraak. Media audio bersifat
auditif (suara) Unsur suara ini memiliki komponen bahasa, musik dan
audio, yaitu radio, kaset audio (pita dan piringan hitam), dan
gambar, garis (line graphic) dan simbul yang merupakan kontinum dari
Brezt dalam Sadiman, dkk (2009: 20) juga membedakan atara media
delapan klasifikasi media, yaitu : (1) media audio visual ge rak, (2)
media audio visual diam, (3) media audio semi gerak (4) media visual
23
gerak, (5) media visual diam (6) media semi gerak (7) media audio (8)
media cetak .
media dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam
24
ditetapkan.
dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik karena meliputi suara dan gambar Syeful bahri,Aswan Zain (2009:
dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur
artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat.(
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu media audio
dan visual. Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual dibagi menjadi dua
1) Audio-Visual Murni
25
gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
2) Film Bersuara
proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang dapat
kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right time
96)
Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film, vidio,
3) Video
26
4) Televisi
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan
2009: 141) Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja
atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
visual
antara lain:
peran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pada aspek
diperoleh data 8,33%, siklus I diperoleh data 37,5%, dan siklus II diperoleh
data 75%. Kemampuan berbicara lancar dengan lafal yang benar sebelum
tindakan diperoleh data 12,5%, siklus I diperoleh data 41,67%, dan siklus II
diperoleh data 12,5%, siklus I diperoleh data 45,83%, dan siklus II diperoleh
data 87,5%. Kata kunci: kemampuan berbicara anak, bermain peran, TK ABA
Kuncen 1 Yogyakarta
dinyatakan tuntas ada 5 anak dari 14 anak (35,71 %), sedangkan yang belum
tuntas ada 9 anak dari 14 anak (64,29 %). Pada siklus I dinyatakan tuntas ada
10 anak dari 14 anak (71,43 %), sedangkan yang belum tuntas ada 4 anak dari
anak (92,86 %), sedangkan yang belum tuntas ada 1 anak dari 14 anak (7,14
keterampilan membaca pemahaman pada anak masih rendah. Hal ini terbukti
5,85 dan hasil tes akhir siklus I menunjukkan 6,43. Hasil tes awal, siklus I,
siklus II terlihat adanya peningkatan sebanyak 9,91% dari tes akhir siklus I ke
tes akhir
individu, sehingga dirasa perlu untuk ditingkatkan. Penelitian ini sangat perlu
yang menggunakan media audio visual yang masih jarang dilakukan dalam
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
berkomunikasi secara aktif. Anak terus perlu dilatih untuk berpikir dan
anak. Lebih daripada itu, anak harus ditempatkan di posisi yang terutama,
berkomunikasi yaitu media audio visual. Media audio visual yang disajikan
dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai sumber belajar dan dapat juga
sebagai hiburan penghilang rasa tegang, jenuh dan penat ketika mengikuti
berkomunikasi dengan teman yang lain. Oleh karena penyajian media audio
anak kepada temannya maka diharapkan penyajian media audio visual dapat
Guru Kemamp;uan
KONDISI Belum komunikasi anak
AWAL menggunakan rendah
media audio
visual
SIKLUS I
Anak mulai sedikit
Menggunakan berkomunikasi
media audio visual
TINDAKAN
SIKLUS II
Anak dapat berkomu
nikasi lebih baik
Kemampuan
KONDISI berkomunikasi
AKHIR meningkat
D. Hipotesis Tindakan
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris
(Sumadi Suryabrata, 2006: 21). Oleh karena itu agar rumusan jawaban
tahun 2022/2023
33
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Subyek Penelitian
tahun 2021/2022 yang berjumlah 24 anak dengan jumlah anak perempuan ada
14 orang dan jumlah anak laki-laki ada 10 orang Obyek penelitian adalah
cerita.
34
1. Teknik Wawancara
data yang mendalam. Cara ini dipandang lebih obyektif dan wajar.
2. Teknik Observasi
Sedang menurut Sukmadinata (2007: 220) merupakan suatu teknik atau cara
sistematik.
direncanakan.
36
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
perhatian saja.
antara
lain:
a. Data yang diperoleh langsung dari perilaku yang tipikal dari objek, dapat
b. Data yang diperoleh dapat dari subjek yang tidak dapat berkomunikasi
lebih teliti.
secara langsung.
3. Teknik Dokumentasi
(Bahasa Latin) berarti tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
(Sukardi,
2004 : 165)
Dalam pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi
Dokumen dalam bentuk data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini
F. Instrumen Penelitian
anak yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Prosedur penyusunan
kegiatan.
berikut:
2. Keberanian Mampu
untuk memberikan
menyampaikan contoh di depan
pesan kepada kelas dalam dalam
orang lain penyampaian
melalui bahasa pesan pada orang
sederhana lain
Mampu memberi
contoh kalimat yang
lengkap
secara sederhana
3. Kesiapan Menyiapkan
menjalankan keperluan
tugas dalam belajar
berhubungan bahasa dengan
dengan sendiri
berkomunikasiMampu
menyiapkan tugas
berkomunikasi
secara sendiri
Mampu memilih
alat-alat
untuk
bercerita agar
menarik
4. Kemauan Mampu
menyelesaikan menyelesaikan
tugas tugas tepat waktu
Mampu
menyelesaikan
semua tugas lebih
awal
pada kolom :
ini antara lain : pendahuluan, pelaksanaan, inti, penggunaan kartu angka dan
dahulu.
pada kolom “Y” jika aspek itu dilakukan oleh guru dan pada kolom “T”
Menurut L.J. Moleong (2008: 178) analisis data adalah suatu proses
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedang menurut Sumadi Suryabrata
yang harus disadari oleh peneliti. Tiga komponen tersebut adalah: 1) data
reduksi;
penelitian ini disajikan dalam bentuk angka yang diambil dari catatan
pada
H. Indikator Pencapaian
yang ada dan siklus III anak yang mendapatkan nilai tuntas belajar mencapai
dapat dikatakan berhasil jika 1) perhatian anak dalam belajar meningkat dan 2)
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hamzah Suleiman, 2005. Media Audio -Visual untuk Pengajaran, penerangan,
dan penyuluhan . Jakarta: PT Gramedia
Arsyad, Siddik, Ed. 2008. Model Pembelajaran Berbicara dengan CBSA. Jakarta:
PT Rosda Jayaputra.
Onong Uchjana Efendy, 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja R osda Karya.
46
Subana, 2008. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia
Syaiful Bahri Djamarah, 2008. Stratgi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta