Anda di halaman 1dari 8

PERAN ORANGTUA DAN MENJALIN KERJASAMA DENGAN

ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN PRA SEKOLAH


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PRASEKOLAH
DOSEN PENGAMPU: EVA JULIANA RITONGA, M.Pd

OLEH

SALMIYAH SIREGAR 0306182163


SYAHLIANI BINTANG 0306183184
WIDYA SRI WAHYUNI 0306182166
ZIAHDATUN NUBLA 0306183179

(PGMI-6/VII)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita taufik dan hidayah-Nya,
sehingga segala aktivitas yang kita laksanakan di jalan kebenaran akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di dalam dunia ini, lebih lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah memberikan dukungan
serta motivasi sehingga pembuatan tugas ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Kami menyadari dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna serta masih
banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan serta penyampaiannya
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
kepada pembaca.

Medan, 21 November 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Orangtua dalam Pendidikan Prasekolah........................................................3
B. Peran Orangtua dalam Perkembangan Anak Prasekolah.........................................5
C. Menjalin Kerjasama dengan Orangtua dalam Pendidikan Prasekolah ...................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pemerintah Republik Indonesia mulai sangat peduli akan arti masa prasekolah
(3-6 tahun) yang merupakan pengalaman awal yang akan memberikan kualitas bangsa di
masa yang akan datang. Seperti diketahui, dalam masyarakat Indonesia telah berkembang
berbagai pelayanan pendidikan prasekolah baik yang diselenggarakan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak),
Departemen Sosial (Tempat Penitipan Anak), Kantor Menteri Negara Urusan Peranan
Wanita dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana (bina Keluarga Balita).
Sebagai perwujudan dari usaha-usaha pemerintah dalam bidang sekolah, oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah dilakukan penyusunan dan revisi
kurikulum pendidikan prasekolah yang melibatkan ahli di bidang pendidikan, psikolog,
guru, pengelola, serta penyelenggara pendidikan formal maupun dari luar sekolah
khususnya yang berhubungan dengan prasekolah.
Anak merupakan generasi bangsa yang akan membangun bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang maju sehingga harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dengan
kata lain, masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yng diberikan kepada
anak saat ini. Oleh karena itu, pendidikan prasekolah merupakan investasi bangsa yang
sangat berharga sekaligus merupakan infrastruktur bagi pendidikan selanjutnya.
Keberhasilan Pendidikan anak prasekolah tidak terlepas dari peran orangtua dalam
membimbing anak-anak tersebut di rumah. Kerja sama orang tua dan pihak sekolah
sangat lah penting. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana
peran dan kerjasama orantua dengan pihak sekolah dalam pendidikan prasekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran orangtua dalam pendidikan pra sekolah?
2. Bagaimana peran orangtua dalam perkembangan anak usia prasekolah?
3. Bagaimana cara menjalin kerjasama orangtua dalam pendidikan prasekolah?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami peran orangtua dalam pendidikan pra sekolah.
2. Untuk mengetahui dan memahami peran orangtua dalam perkembangan anak usia
prasekolah.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara menjalin kerjasama orangtua dalam
pendidikan prasekolah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAN ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN PRASEKOLAH


Pendidikan anak usia dini secara umum bertujuan untuk memfasilitasi
perkembangan potensi anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan
nilai-nilai kehidupan yang dianut. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu peran aktif
seluruh elemen masyarakat dalam membentuk generasi-generasi penerus yang berkualitas
dimulai dari usia dini. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini
merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan potensi anak seperti yang
dikemukakan oleh Feldman bahwa masa balita merupakan masa emas yang tidak akan
berulang, karena merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar
kepribadian, kemampuan berpikir, kecerdasan, keterampilan dan kemampuan
bersosialisasi.
Pendidikan pada anak usia dini itu sangat penting dan harus dilakukan sejak anak
dilahirkan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang membuktikan bahwa pemberian
pendidikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan otak anak, kesehatan anak,
kesiapan anak bersekolah, kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih baik dimasa
selanjutnya, jika dibandingkan dengan anak-anak yang kurang terdidik pada usia dini.1
Peranan orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anak usia dini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran
orangtua dalam pendidikan anak menurut Friedman antara lain:
a) Faktor status sosial ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, dan
penghasilan;
b) Faktor bentuk keluarga;
c) Faktor tahap perkembangan keluarga dimulai dari terjadinya pernikahan yang
menyatukan dua pribadi yang berbeda, dilanjutkan dengan tahap persiapan menjadi
orangtua;
d) Faktor model peran
1
Novrinda,dkk, Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan ,(
Jurnal Potensia Vol 2 No 1, 2017), h. 40

5
Orangtua, sebagai anggota yang paling dominan dalam suatu kelompok sosial
terkecil, yaitu keluarga, dalam menjalani peran dan fungsinya, dituntut partisipasinya
dalam pendidikan anak-anaknya. Partisipasi orangtua terhadap pendidikan anak
prasekolah, tidak hanya diwujudkan dalam bentuk “menyekolahkan” anak dalam
lembaga pendidikan anak usia dini, namun lebih pada upaya orangtua dalam ikut
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya, karena sebagaimana
diungkapkan oleh Whiterington bahwa pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses
yang sengaja dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang.
Menyediakan lingkungan dan sarana belajar yang kondusif, berinteraksi dengan
anak secara emosional dan intelektual, memberikan kesempatan anak untuk dapat
bereksplorasi dalam lingkungan yang lebih luas, memberikan keteladanan yang baik,
menanamkan kebiasaan yang baik bagi anak di rumah, mengadakan komunikasi yang
baik dengan pihak “sekolah” merupakan wujud nyata partisipasi orangtua dalam
pendidikan anak usia dini. Epstein mengkategorikan partisipasi orangtua ke dalam enam
tipe keterlibatan, yaitu:
(1) Parenting atau pola asuh, yang ditunjukkan sebagai membangun lingkungan
rumah untuk mendorong anakanak sebagai murid;
(2) Communicating atau komunikasi, didesain dari bentuk komunikasi sekolahrumah
dan rumah-sekolah yang efektif tentang programprogram sekolah dan kemajuan
anak;
(3) Volunteering atau sukarelawan, dengan merekrut dan mengatur bantuan
orangtua;
(4) Learning at home atau belajar di rumah, dengan menyediakan informasi dan
gagasan kepada keluarga bagaimana menolong dan mendorong anaknya belajar di
rumah;
(5) Decision making atau pengambilan keputusan, dengan melibatkan orangtua
dalam pengambilan keputusan tentang programprogram sekolah, melalui Persatuan
Orangtua Murid dan Guru (POMG) misalnya; dan
(6) Collaborating with community atau bekerjasama dengan masyarakat, dalam
bentuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan sumber daya dan pelayanan dari

6
masyarakat untuk menunjang program-program sekolah, kegiatan di rumah, dan
pengembangan belajar anak.
Hampir sejalan dengan pandangan Epstein, Baker, seperti yang dikutip oleh Lee
mengkategorikan partisipasi orangtua ke dalam tiga hal, yaitu:
(1) bantuan orangtua dalam belajar di rumah;
(2) partisipasi dalam menyediakan sarana dan prasarana kelas dan sekolah; dan
(3) komunikasi orangtua-guru tentang pendidikan anak. 2

2
Afia Rosdiana, Partisipasi Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini: Survei Pada Kelompok Bermain
Di Kota Yogyakarta , ( Jurnal Ilmiah Visi Vol. 1 No.2, 2006), h.65

Anda mungkin juga menyukai