Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP DASAR PARENTING

DISUSUN OLEH:
Sasya Kalsum Rahmani A41119046

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Konsep
dasar parenting”

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada makalah.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ilmiah tentang konsep dasar parenting ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palu, 02 januari 2023

Penulis
Sasya kalsum rahmani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Pengertian Parenting...........................................................................
B. Tujuan Parenting..................................................................................
C. Tahapan Pembentukan Parenting........................................................
D. Manfaat
Parenting………………………………...............................................
E. Strategi Parenting................................................................................
BAB 3 PENUTUP............................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Parenting merupakan suatu interaksi antara orangtua dengan anak yang mencakup
kebutuhan fisik (makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan lain-lain), kebutuhan
psikologis (rasa aman, keselamatan, perlindungan, kasih sayang, cinta, dan lain-lain),
pembentukan karakter anak dan juga mengenai sosialisasi norma-norma yang berlaku di
masyarakat agar anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut Djamarah
(dalam Rahmi & Yenita, 2017: 40).
Orangtua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, karena orangtua
membawa pengaruh besar bagi perkembangan anak-anaknya dalam proses menuju
dewasa. Tetapi, di beberapa negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak orangtua
yang menjalankan pengasuhan pada anak yang kurang efektif. Hal tersebut diduga
disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti kesalahan pola asuh, paparan media,
ekonomi rendah, pengetahuan yang minim, pengalaman yang kurang, serta usia
pernikahan orangtua yang terlalu muda (Rahmi & Yenita, 2017: 40). Perlakuan salah
terhadap anak bisa terjadi pada semua lingkungan. Pada masyarakat menengah ke bawah
biasanya terjadi karena faktor ekonomi, sedangkan pada masyarakat menengah ke atas
karena ambisi yang dimiliki orangtua terhadap anak yang terlalu berlebih.

B. Rumusan Masalah

• Apa Itu Parenting?


• Apa Saja Tahap tahapan Pembentukan parenting?
• Apa Saja Tujuan Parenting ?
• Apa Saja Manfaat Parenting?
• Apa Saja Strategi Parenting?

C. Tujuan

• Agar Pembaca Memahami Apa Itu Parenting, apa saja tahapan – tahapan parenting,
Manfaat parenting untuk Anak Usia Dini dan Apa saja Strategi Parenting.
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Parenting

Parenting diambil dari sebuah kata bahasa Inggris yaitu ‘parent’, arti kata tersebut merujuk
pada orang tua. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata imbuhan ing memiliki arti ‘kata
kerja’ yang maknanya sedang melakukan sesuatu. Jadi jika dilihat dari makna parenting
berdasarkan kosakata aslinya, artinya dari parenting adalah orang yang sedang melakukan
atau mengerjakan aktivitas sebagai orang tua. Selanjutnya kata parenting berdasar Makna
atau arti merupakan ilmu tentang mengasuh, membimbing, serta mendidik anak dengan
cara baik dan benar. Orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, oleh
karena itu sebelum membimbing dan mengasuh anak, orang tua harus memiliki ilmu
terlebih dahulu.
Parenting memang tidak dapat menentukan kesuksesan seorang anak di masa depan, namun
jika parenting yang diterapkan tepat, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang
berkarakter, percaya diri, serta patuh pada orang tua.

Pengertian Parenting (Pengasuhan) menurut Beberapa Ahli:

• Jerome Kagan ( Jerome Kagan adalah seorang psikolog di Harvard University,


Amerika. Salah satu dari pelopor dari psikologi perkembangan) Beliau
mendefinisikan pengasuhan (parenting) sebagai serangkaian keputusan tentang
sosialisasi pada anak. Didalamnya terdapat , apa yang harus dilakukan oleh orang
tua/ pengasuh, untuk memfasilitasi agar anak mampu bertanggung jawab dan
berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat.

• David D. Burns M.D (professor dari fakultas psikologi di University of South


Florida) menyebutkan bahwa pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang
berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi bukan hanya bagi anak juga bagi
orang tua.

• Jane B Brooks (penulis buku ”The Process of Parenting”) juga mendefinisikan


pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan
interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak. Proses
pengasuhan bukanlah sebuah hubungan satu arah yang mana orang tua
mempengaruhi anak saja, namun lebih dari itu, pengasuhan merupakan proses
interaksi antara orang tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dan kelembagaan
sosial dimana anak dibesarkan.

• Secara Etimologi Pengasuhan berasal dari kata “asuh“ artinya memimpin,


mengelola, membimbing. Pengasuh berarti orang yang melaksanakan tugas
memimpin, mengelola atau membimbing. Sedangkan dalam bahasan kali ini,
Pengasuhan yang dimaksud ialah mengasuh anak. Mengasuh anak maknanya ialah
mendidik dan memelihara anak, mengurus sandang, papan, pangan dan
keberhasilannya sejak awal dilahirkan sampai dewasa.

• Masud Hoghughi, (Masud Hoghughi adalah direktur dari Aycliffe Centre for
Children, County Durham Dan menyandang gelar sebagai anggota kehormatan
sebagai Professor fakultas Psychology, University of Hull, Amerika)
Menyampaikan : Pengasuhan merupakan hubungan antara orang tua dan anak yang
multidimensi dapat terus berkembang. Mencakup beragam aktifitas dengan tujuan
: anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik.
Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan
pengasuhan sosial.

B. Tujuan Parenting Untuk Anak Usia Dini (AUD)

Menurut Pedoman Pendidikan Karakter pada


Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen
PAUDNI, Kemendiknas 2011, secara tujuan pengembangan program parenting adalah
:

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam melaksanakan


perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan
landasan dasar-dasar karakter yang baik.

b. Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak


sekolah guna mensikronkan keduanya sehingga pendidikan karakter yang
dikembangkan di lembaga PAUD dapat ditindak lanjuti di lingkungan keluarga

c. Menghubungkan antara program sekolah dengan program rumah.

C. Tahapan Pembentukan Parenting

Menurut Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini,


Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PAUDNI, Kemendiknas
2011 mengemukakan tahapan Pembentukan parenting sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi kebutuhan orangtua

Setiap orangtua memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda terhadap anak-
anaknya yang menjadi peserta didik dilembaga PAUD.Ada orangtua yang ingin
anakanaknya bisa cepat membaca, ada orangtua yang ingin anakanaknya lebih
mandiri, ada orangtua yang ingin anka-anaknya pandai menyanyi dan menari dan lain-
lain.Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kebutuhan orangtua yang beragam
tersebut sehingga dapat dikembangkan dan dituangkan dalam kurikulum lembaga
PAUD

b. Membentuk kepanitiaan parenting yang melibatkan komite sekolah

Kepanitiaan dalam program parenting di bentuk dengan melibatkan komite sekolah


sehingga program parenting yang akan dikembangkan betul-betul dapat menjembatani
kebutuhan orangtua dan kebutuhan sekolah/lembaga PAUD.Panitia program parenting
dibentuk dengan susunan yang jelas sebagaimana bagan sebuah organisasi.Dalam
bagan tersebut sebagaimana kelengkapan sebuah organisasi diantaranya ada ketua,
sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi seperti seksi pendidikan dan pengajaran, seksi
perlengkapan dan sarana, seksi dana, seksi-seksi ini berkembang sesuai kebutuhan
organisasi.

c. Membuat job deskripsi masing-masing bagian

Setelah susunan kepanitiaan untuk program parenting dengan struktur organisasi yang
jelas sudah terbentuk selanjutnya masing-masing bagian menyusun job deskripsi atau
rencana tugas di masing-masing bagian dan seksi yang ada.

d. Menyusun program

Perangkat organisasi yang terbentuk selanjutnya bekerja dibawah komando Ketua


program Parenting untuk menyusun program yang akan dilaksanakan, siapa
pelaksananya, siapa narasumbernya, berapa anggarannya.

e. Menyusun jadwal kegiatan

Disamping menyusun program, juga menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan secara


rinci dan jelas, waktu dan tempat, jumlah pertemuan dan sebagainya.

f. Mengidentifikasi potensi dan mitra pendukung

Dengan pengembangan program parenting perlu dijalin kemitraan dengan individu


seperti pejabat, tokoh masyarakat, kalangan profesional misalnya dokter dan petugas
kesehatan, ahli gizi, praktisi PAUD dan institusi baik pemerintah maupun swasta
seperti puskesmas, dinas kesehatan, dinas pendidikan, posyandu, dan sebagainya.

g. Melaksanakan program sesuai dengan agenda

Program dan jadwan kegiatan selanjutnya acuan dalam pelaksanaan di


lapangan.Apabila terjadi agenda kegiatan perlu juga dipersiapkan alternatif
pelaksanaannya bila terjadi hambatan di lapangan.
D. Manfaat Parenting Untuk Anak Usia Dini ( AUD )

Adapun manfaat yang diperoleh dari parenting yaitu menambah wawasan dan
pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak sesuai dengan usia, karakter dan
perkembangannya. Dengan tujuan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
orang tua dalam hal pengasuhan

Manfaat Parenting Bagi Anak dan Keluarga

• Memaksimalkan Perkembangan dan Pertumbuhan Anak


Di antara manfaat parenting atau pola pengasuhan anak adalah membantu
memaksimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak. Cara pengasuhan terhadap
anak dengan penerapan materi yang baik, akan membantu meningkatkan dan
memaksimalkan tumbuh kembang anak.

• Mengarahkan Anak ke Hal-hal yang lebih Baik


Parenting atau pola pengasuhan juga bermanfaat untuk mengarahkan anak ke pada
arah-arah yang lebih baik. Dengan memberikan pengarahan yang baik kepada
anak, maka akan membantu pembentukan karakter anak kea rang yang lebih baik

• Mengenalkan Anak akan Hal-hal yang Positif dan Negatif

Dengan mengetahui perbuatan dan perilaku yang positif orang tua dapat
memberikan motivasi kepada anak untuk senantiasa mengerjakan hal-hal yang
baik. Pemberian motivasi ini dapat berupa dukungan, dorongan, maupun hadiah
atau reward atas perbuatan positif yang dilakukan sang anak.
Sedangkan pengetahuan tentang hal-hal negatif yang dikenalkan kepada anak,
orang tua dapat memberikan nasihat agar tidak melakukannya, dan memberitahu
akan bahaya serta hukuman dari perbuatan negatif yang dilakukan. Dengan
demikian, anak akan termotivasi untuk menjauhi hal-hal yang negatif.

Manfaat Penting Belajar Ilmu Parenting

• Meningkatkan Kesadaran

Mengasuh anak bukan hal yang mudah dan tidak bisa sembarangan. Oleh karena
itu, dibutuhkan berbagai macam pengetahuan. Pengetahuan itu tidak serta-merta
bisa diserap dari pengalaman orang lain seperti orang tua, mertua, saudara,
ataupun tetangga. Karena pada dasarnya karakter anak itu berbeda-beda, jadi
dalam hal pengasuhan juga harus berbeda
• Meningkatkan Keterampilan

Menggali sebanyak-banyaknya wawasan dan pengetahuan dalam proses


pengasuhan anak akan meningkatkan keterampilan orang tua. Karena artinya
orang tua akan menjadi lebih mengenal dan memahami karakter anak dalam
perkembangannya.

• Meningkatkan Antisipasi Terhadap Segala Sesuatu

Karena risiko dalam kehidupan tidak pernah bisa diduga kapan datangnya, maka
memiliki asuransi jiwa adalah bentuk jaminan perlindungan bagi keluarga tercinta.
Jika ingin memiliki asuransi jiwa, sekarang sudah tersedia secara online sehingga
prosesnya lebih cepat dan sesuai kebutuhan karena bisa menentukan sendiri nilai
premi yang harus dibayarkan agar sesuai dengan kebutuhan finansial.

• Mempersiapkan Diri Menjalankan Tugas Sebagai Orang Tua

Dengan belajar ilmu parenting, Mama-Mama dan Papa-Papa bisa lebih


mempersiapkan diri dalam menjalani peran sebagai orang tua. Kamu pun bakal
semakin memahami dan bisa mengantisipasi apa saja hambatan-hambatan yang
mungkin terjadi ketika mengasuh maupun mendidik anak.

• Meningkatkan Keterampilan Mengasuh Anak

Sebagai orang tua kita akan secara alamiah terdorong untuk mengasuh anak. Tapi,
bagi yang belum memiliki pengalaman sebagai orang tua, enggak ada salahnya
untukmu belajar ilmu parenting biar sense of parenting kamu dan pasangan
semakin matang.
Jadi, ketika memiliki anak, Mama-Mama dan Papa-Papa sudah semakin terampil
dalam mengurus anak, mulai dari skill, pemahaman, serta pengetahuan.

• Sebagai Sekolah Awal pada Anak

Sebagai orang tua kita perlu memahami pentingnya pola pengasuhan yang baik
pada anak. Jadi, si kecil tidak hanya terampil dalam kemampuan intelektualnya
saja. Melalui parenting yang baik, orang tua pun bertanggung jawab dalam
membimbing anak sehingga menjadi pribadi yang positif serta berkarakter.
E. Strategi Parenting

Berikut 5 Strategi Parenting Untuk Membantu Anak Mengembangkan Perilaku


Baik:

• Tetapkan aturan dan batasan

Aturan dan batasan cenderung memberikan anak-anak struktur dan otoritas orang
tua yang sehat daripada perasaan dibatasi. Semakin konsisten Anda menerapkan
aturan dan batasan beserta konsekuensinya, itu akan meningkatkan kemungkinan
anak mengikuti apa yang telah ditetapkan.
Pada gilirannya, strukur yang sehat semacam ini dapat membantu anak untuk
belajar lebih baik sekaligus meningkatkan kinerja akademik mereka.

• Tidak meneriaki anak

Meneriaki anak tatkala Anda kesal dengan perilaku mereka dapat meningkatkan
kemungkinan anak mengembangkan masalah perilaku atau gejala depresi saat
mereka memasuki usia remaja, menurut satu studi pada tahun 2014. Selain itu,
kebiasaan ini juga bisa membuat anak marah dan memberontak.
Sebaiknya, tenangkan diri Anda terlebih dahulu sebelum merespons perilaku
buruk anak. Setelah diri Anda tenang, barulah mulai berbicara kepada anak dan
mencoba bekerja sama dengan mereka secara langsung untuk menyelesaikan
konflik tanpa meninggikan suara.
Ini tidak hanya bisa membantu Anda mengatasi perasaan negatif dengan cara yang
positif, tetapi juga dapat mengajarkan anak untuk tetap bersikap tenang ketika
marah.

• Validasi perasaan anak

Orang tua yang kerap mengakui dan memvalidasi perasaan anaknya akan
menunjukkan kepada anak bahwa semua perasaan mereka entah itu positif
maupun negatif merupakan hal yang baik-baik saja Plus, kebiasaan positif ini juga
akan mendukung anak untuk melalui apapun yang mereka rasakan dengan baik.
Pada akhirnya, setiap dukungan yang anak dapatkan dari orang tuanya akan
membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang kuat
sekaligus membantunya untuk bersosialisasi dengan lebih mudah.
• Puji anak alih-alih menghukumnya

Cobalah berfokus untuk memuji perilaku positif anak Anda daripada mengkritik
atau menghukum mereka karena kesalahan atau perilaku buruk yang telah mereka
lakukan. Termasuk bentuk validasi, memuji perilaku baik anak akan mendorong
mereka untuk mengulangi perilaku positif tersebut guna mendapatkan perhatian
dan validasi dari Anda.
Jika terus-menerus mengkritik anak atau menghukumnya, mereka mungkin akan
mencari perhatian dari Anda dengan cara mengulangi perilaku yang tidak Anda
sukai.
Memuji alih-alih menghukum anak juga dapat meningkatkan hubungan orang tua-
anak. Sebuah studi pada tahun 2017 menunjukkan bahwa orang tua harus mencoba
memuji anak-anaknya empat kali lebih sering daripada hanya berfokus untuk
mengoreksi masalah perilaku anak.

• Habiskan waktu berdua bersama anak

Setidaknya selama 10 menit setiap hari, habiskanlah waktu untuk berduaan


bersama anak tanpa gangguan gadget atau orang lain. Lakukanlah kegiatan yang
Anda dan anak sukai, misalnya berolahraga, berkebun, atau memasak bersama.
Pada dasarnya, anak-anak mendambakan perhatian positif yang tidak terbagi dari
orang tuanya. Dengan menghabiskan waktu berduaan bersama anak, itu akan
menjadi cara yang bagus untuk memastikan anak mendapatkan yang terbaik dari
Anda. Kebiasaan ini juga berpotensi meningkatkan kemampuan sosial dan
akademis mereka.
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Parenting merupakan suatu ilmu yang mempunyai banyak manfaat untuk pelatihan
pengasuhan bagi orang tua untuk anak – anak. Seperti interaksi antara orangtua dengan anak
yang mencakup kebutuhan fisik (makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan lain-
lain), kebutuhan psikologis (rasa aman, keselamatan, perlindungan, kasih sayang, cinta, dan
lain-lain), pembentukan karakter anak dan juga mengenai sosialisasi norma-norma yang
berlaku di masyarakat agar anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya

B. Saran

Untuk Orang Tua


Memotivasi anak agar memiliki rasa ingin belajar yang tinggi, agar ada rasa kebanggaan
bagi Orang tua sendiri, lembaga, ataupun masyarakat umumnya.

Untuk Masyarakat
Mendorong dan mendukung segala tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh lembaga,
agar senantiasa beriringan dan tujuan pendidikan bisa dijalankan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai