Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah Mata Kuliah Parenting

Dosen Pengampu : Abdurrahaman Abdullah, S.Pd. ,M.Pd

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Parenting

Oleh :

Nama : Veronika Ndedo

Nim : 206111038

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Citra Bangsa

April 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberika
n rahmat dan berkat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ‘’ Faktor-f
aktor yang Mempengaruhi Parenting’’

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dose
n pada bidang studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, mata kuliah Parenting. Selai
n itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi saya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdurrahaman Abdullah, S.Pd.,M.


Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pareting yang telah memberikan tugas da
lam bentuk makalah ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan ses
uai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi se
bagian pengetahuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya m
enyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena i
tu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurna makal
ah ini.

Kupang,14 April 2023

Veronika Ndedo

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………...………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan……………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….…3

A. Pengertian Pola Asuh Orang Tua………………………………………………3

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Parenting………………………………….4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..9

A. Kesimpulan……………………………………...………………………...9
B. Saran……………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..….10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Parenting merupakan suatu interaksi antara orangtua dengan anak yang mencakup
kebutuhan fisik (makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan lain-lain), kebut
uhan psikologis (rasa aman, keselamatan, perlindungan, kasih sayang, cinta, dan l
ain-lain), pembentukan karakter anak dan juga mengenai sosialisasi norma-norma
yang berlaku di masyarakat agar anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
nya menurut Djamarah (dalam Rahmi & Yenita, 2017: 40). Orangtua memiliki ke
wajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, karena orangtua membawa pengaruh b
esar bagi perkembangan anak-anaknya dalam proses menuju dewasa. Tetapi, di be
berapa negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak orangtua yang menjal
ankan pengasuhan pada anak yang kurang efektif. Hal tersebut diduga disebabkan
karena adanya beberapa faktor seperti kesalahan pola asuh, paparan media, ekono
mi rendah, pengetahuan yang minim, pengalaman yang kurang, serta usia pernika
han orangtua yang terlalu muda (Rahmi & Yenita, 2017: 40). Perlakuan salah terh
adap anak bisa terjadi pada semua lingkungan. Pada masyarakat menengah ke ba
wah biasanya terjadi karena faktor ekonomi, sedangkan pada masyarakat menenga
h ke atas karena ambisi yang dimiliki orangtua terhadap anak yang terlalu berlebih.
Usia anak pra sekolah berada pada rentang 3-6 tahun. Pada usia ini anak pada tah
apan intiative versus guilty, yaitu tahapan anak akan mulai yakin dengan dirinya s
endiri dan menemukan pribadi yang diinginkan (Santrock dalam Rachmawati & H
astuti, 2017: 227). Pada tahapan ini anak biasanya mencoba menirukan orang-oran
g di sekitarnya terlebih orangtuanya, sehingga kesalahan dalam praktik pengasuha
n seperti orangtua melakukan kekerasan di depan atau kepada anaknya dapat meni
ngkatkan jumlah anak yang memiliki masalah dalam perilaku. Tentunya hal terseb
ut memberikan dampak negatif bagi anak (Santrock dalam Rachmawati & Hastuti,
2017: 227). Orangtua diibaratkan sebagai cermin bagi anak, karena apa yang dilak
ukan oleh orangtua maka anak tersebut akan menirunya. Hal tersebut terjadi karen
a anak tersebut belajar suatu perilaku tertentu dari lingkungannya (Rachmawati &

1
Hastuti, 2017: 228). Praktik pengasuhan dapat dibagi menjadi dua, yang pertama a
dalah praktik pengasuhan konstruktif dan praktik pengasuhan destruktif menurut
Simons et al, (dalam Rachmawati & Hastuti, 2017: 228). Praktik pengasuhan kont
ruktif akan menghasilkan perkembangan anak yang positif, sedangkan praktik pen
gasuhan destruktif akan menghasilkan perkembangan anak yang negatif. Misalnya
ketika anak melakukan kesalahan, orangtua yang menjalankan pengasuhan kontru
ktif akan memberikan penjelasan atas kesalahan anak dan membimbingnya agar ta
hu hal yang benar dan sesuai harapan sedangkan orangtua dengan pengasuhan des
truktif cenderung langsung memberikan hukuman kepada anak, misalnya dengan
kekerasan fisik yang dapat menyebabkan berkembangnya sifat agresif anak (Rah
mawati & Hastuti, 2017). Dalam menentukan pola asuh yang akan diterapkan, ter
dapat beberapa faktor yang mempengaruhi orangtua, misalnya kondisi ekonomi, l
atar belakang keluarga, riwayat pengasuhan orangtua, dan tidak adanya dukungan
dari lingkungan keluarga maupun sosial untuk menjadi orang tua. Selain faktor- fa
ktor tersebut praktik pengasuhan juga dapat dipengaruhi oleh parenting self-effica
cy (Hastuti dalam Rachmawati & Hastuti, 2017: 228). Parenting self-efficacy adal
ah suatu keyakinan yang dimiliki orangtua terkait dengan kemampuan dalam mela
kukan pengasuhan terhadap anak (Coleman & Karraker, 1997). Parenting self-effi
cacy terkait dengan pola asuh yang efektif dan tingkat perkembangan anak yang le
bih baik (Dowling dalam Rachmawati & Hastuti, 2017: 228).

B.Rumusan Masalah

1. Apa saja pengertian pola asuh orang tua ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi parenting ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja pengertian parenting.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi parenting.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Asuh Orangtua

Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia bahwa “pola adalah model, sistem, atau cara kerja”, Asuh adalah “menj
aga, merawat, mendidik, membimbing, membantu, melatih, dan sebagainya” Kam
us Besar Bahasa Indonesia.

Sedangkan arti orang tua menurut Nasution dan Nurhalijah “Orang tua adalah seti
ap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga y
ang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.” Gunarsa menge
mukakan bahwa “Pola asuh tidak lain merupakan metode atau cara yang dipilih pe
ndidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperl
akukan anak didiknya.” Jadi yang dimaksud pendidik adalah orang tua terutama a
yah dan ibu atau wali.

Casmini menyebutkan bahwa “ Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana ora
ng tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta m
elindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pemben
tukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya.

Menurut Thoha menyebutkan bahwa “Pola Asuh orang tua adalah merupakan suat
u cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwu
judan dari rasa tanggung jawab kepada anak.”

Sedangkan menurut Kohn dalam Thoha mengemukakan “ Pola asuh merupakan si


kap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari ber
bagai segi, antara lain dari cara orang tua memberikan pengaturan kepada anak, ca


ra memberikan hadiah dan hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritas dan car
a orang tua memberikan perhatian, tanggapan terhadap keinginan anak.

Pola asuh adalah pola interaksi antara anak dengan orang tua meliputi pemenuhan
kebutuhan fisik (seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (s
eperti rasa aman, kasih sayang, perlindungan, dan lainlain), serta sosialisasi norm
a-norma yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkun
gannya.

Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Si
kap orang tua ini meliputi cara orangtua memberikan aturan –aturan, hadiah maup
un hukuman, cara orang tua menunjukan otoritasnya dan juga cara orangtua mem
berikan perhatian serta tanggapan terhadap anak.

Thereshia indira shanti, “pola asuh merupakan pola interaksi antara orangtua dan
anak. Lebih jelasnya, yaitu bagaimana sikap atau prilaku orangtua saat berinteraks
i dengan anak. Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai atau nor
ma, memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilak
u yang baik sehingga dijadikan contoh atau panutan bagi anaknya”.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orangtua

Selain peran keluarga dalam pengasuhan anak, adapun faktor –faktor yang mempe
ngaruhi pola asuh. menurut mussen dikutip marcelina, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orangtua yaitu:

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh orangtua adalah lingkungan temp
at tinggal. Perbedaan keluarga yang tinggal di kota besar dengan keluarga yang tin
ggal dipedesaan berbeda gaya pengasuhannya. Keluarga yang tinggal dikota besar
memiliki kekhawatiran yang besar ketika anaknya keluar rumah.


Sebaliknya keluarga yang tinggal didesa tidak memiliki kekhawatiran yang besar
dengan anak yang keluar rumah.

b. Sub Kultur Budaya

Sub kultur budaya juga termasuk dalam faktor yang mempengruhi pola asuh. Dala
m setiap budaya pola asuh yang diterapkan berbeda-beda, misalkan ketika disuatu
budaya anak diperkenankan berargumen tentang aturan-aturan yang ditetapkan or
angtua, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk semua budaya.

c. Status Sosial Ekonomi

Keluarga yang memiliki status sosial yang berbeda juga menerapkan pola asuh ya
ng berbeda juga. Menurut Hoffmann dan Lippit bahwa pola asuh orangtua dipeng
aruhi oleh:

a. Kepribadian orangtua

Meliputi bagaimana pengalaman orangtua sebelumnya ketika diasuh oleh orangtu


anya, pengalaman-pengalaman dalam perkawinan.

b. Pendidikan orang tua

Apakah orangtua memiliki tingkat pendidikan yang tinggi atau tingkat pendidikan
yang rendah mempengaruhi mereka dalam mengasuh anak-anaknya.

c. Keadaan dalam keluarga

Meliputi besar kecilnya jumlah keluarga, variasi jenis kelamin, keadaan sosial eko
nomi keluarga, faktor budaya dan lingkungan, faktor tempat tinggal dalam hal ini
tinggal di desa atau di kota.

d. Pandangan orangtua terhadap anak dalam pelaksanaan pola asuh

Di dalam hal ini bagaimana orangtua menerapkan disiplin kepada anak, pemberia
n hadiah dan hukuman, bagaimana model penolakan dan penerimaan orangtua ter
hadap anak, bagaimana sikap orangtua terhadap anak yaitu konisten atau tidak ko
nsisten dan bagaimana harapan-harapan orangtua terhadap anak.


e. Karakteristik pribadi anak

Meliputi kepribadian anak, konsep diri, kondisi fisik (apakah cacat atau normal) d
an kesehatan fisik. Pendapat lain yang hampir sama dikemukakan oleh Sanderson
dan Thompson bahwa faktor-faktor yang mempe ngaruhi pola asuh orangtua antar
a lain :

a. Karakteristik anak

Meliputi usia anak, kelahiran anak, dalam hal ini apakah anak lahir cacat fisik ma
upun mental atau tidak, jenis kelamin dan temperamen anak.

b. Orientasi peran jenis orangtua

Palkovita menyatakan bahwa orangtua yang memiliki peran jenis androgini lebih
banyak melibatkan diri kepada anak dibandingkan orangtua yang memiliki peran j
enis feminin dan maskulin. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Bailey bahwa s
eorang bapak yang sikapnya mendukung feminin akan melibatkan diri pada anak
dan tinggal bersama anak Ketika anak tersebut sakit.

c. Pengalaman dalam pernikahan

Pengalaman pernikahan yang menyenangkan akan mempengaruhi orangtua dalam


mengasuh anak-anaknya.

d. Etnis

Faktor etnis atau budaya juga memfasilitasi orangtua dalam mengasuh anak-anakn
ya.

e. Status Pekerjaan orang tua

Status pekerjaan menentukan cara orangtua dalam mengasuh anaknya. Lingkunga


n pekerjaan dimana individuindividu yang telah berkeluarga dan memilki anak, bi
asanya saling bertukar pengalaman mengenai kondisi keluarga.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Parenting


faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses parenting, yaitu kebudayaan, kelas
sosial ekonomi, jenis kelamin anak, nilai-nilai yang dianut orangtua, pendidikan d
an pengalaman orangtua, serta tipe kepribadian orangtua (Caldwell, 2004):

1. Kebudayaan

Budaya yang dimiliki orangtua menciptakan perbedaan dalam pengasuhan anak.


Hal ini juga berkaitan dengan perbedaan peran serta tuntunan pada laki-laki dan p
erempuan dalam suatu kebudayaan.

2. Kelas sosial ekonomi

Kelas sosial ekonomi mempengaruhi parenting yang diterapkan orangtua dalam m


engasuh anak. Orangtua yang berasal dari kelas ekonomi menengah atas cenderun
g lebih permisif dibandingkan dengan orangtua dari kelas sosial ekonomi bawah y
ang cenderung otoriter.

3. Jenis kelamin anak

Jenis kelamin anak mempengaruhi bagaimana orangtua mengambil tindakan pada


anak padam pengasuhan. Pada umumnya orangtua akan bersifat overprotektif pad
a anak perempuan dari pada anak laki-laki dalam melakukan suatu hal karena ana
k laki-laki dianggap lebih memiliki tanggung jawab yang besar dibandingkan pere
mpuan.

4. Nilai-nilai yang dianut orangtua

Orangtua yang mengutamakan nilai-nilai moral, intelektual, dan spiritual dalam ke


hidupan akan mempengaruhi pengasuhan yang ditampilakn orangtua.

5. Pendidikan dan pengalaman orangtua

Latar belakang pendidikan orangtua, informasi yang didapat orangtua tentang cara
mengasuh anak akan mempengaruhi bagaimana orangtua memberikan pengasuha
n pada anak.

6. Tipe kepribadian orangtua


Kepribadian orangtua turut mempengaruhi tipe pengasuhan yang diterapkan orang
tua. Orangtua yang memiliki kepribadian tenang cenderung membebaskan anak d
an orangtua yang memiliki tingkat kecemasan tinggi akan lebih overprotektif pada
anak.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa


adalah faktor eksternal (dari luar siswa) antara lain keluarga yang didalamnya
mencakup pola asuh orang tua atau cara mendidik yang diterapkan dalam
mendidik anak di rumah. Pola asuh tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada
proses belajar siswa sehingga prestasi belajar pun dapat berubah. Selain itu, dapat
disimpulkan juga bahwa pada dasarnya terdapat kesamaan dalam pengelompokan
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Secara garis besar faktor tersebut
dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan
faktor dari luar siswa (eksternal). Berdasarkan uraian di atas bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua setiap individu berbeda-beda, dengan penerapan
pola asuh orang tua yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak diduga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pola asuh orangtua kepada anak dipengaru
hi oleh kondisi pribadi orangtua meliputi kepribadian, pendidikan, orientasi peran
jenis orangtua. Lebih lanjut juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman orangtua mi
salnya keadaan di dalam keluarga dan pengalaman dalam pernikahan. Etnis dan k
arakteristik anak turut berperan dalam pola asuh orangtua.

B. Saran

Dapat kita lihat bahwa banyak sekali pola asuh orang tua terhadap anaknya yang b
erbeda-beda. Dalam pengasuhan anak di dalam keluarga orang tua sangat berpera
n besar dalam pengasuhan terhadap anaknya. Orang tua tidak hanya memberi nafk
ah terhadap anaknya, tetapi juga seharusnya orang tua itu bisa mendidik, membim
bing, mengawasi, mengarahkan, dan masih banyak lagi yang harus dilakukan oran
g tua. Maka dari itu sebagai orang tua harus lah bisa menerapkan pola asuh yang b
aik untuk anak-anaknya, agar kelak anak-anak tersebut akan menjadi anak yang b
erguna.


DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R. (2017). Pola asuh orangtua dan implikasinya terhadap pendidikan a


nak, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7 (1).

Aisyah, S. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresivitas Anak.

MEDTEK , Volume 2.

https://www.google.com/search?q=faktor-
faktor+yang+mempengruhi+parenting&oq=faktor-
faktor&aqs=chrome.1.69i57j69i59j35i39j0i512l4j69i60.25394j0j9&sourceid=chr
ome&ie=UTF-8

https://repository.uin-suska.ac.id/6988/3/BAB%20II.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai