Dosen Pengampu :
Amberansyah, S.Pd., M.Pd
Oleh
Kelompok 7
Angela 2310125220081
Muhammad Firza 2310125210087
Musdalifah 2310125320017
Novia Alifah Mawardah 2310125220056
Nur Haliza 2310125320016
Nurul Syafa Ramadani 2310125220078
Rusyifa Aina Hayati 2310125220071
Sri Kurnia Damayanti 2310125220057
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panajtkan puji syukur kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Dalam makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini. Yang utamanya kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Amberansyah, M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Pendidikan ini, dan tak lupa pula kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada
seluruh dosen pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ini.
Kami sadar dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................. 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengetahuan dan pengalaman hidup agar peserta didik menjadi lebih dewasa
dalam pemikiran dan sikap. Pendidikan di era digital saat ini sangatlah pesat,
kemajuan dalam bidang teknologi tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa saja,
anak anak usia sekolah dasar juga sudah bisa menikmati dari hasil perkembangan
sebagai sarana dan prasarana interalsi antara pendidik dan peserta didik.
teknologi.
Pendidikan karakter adalah suatu proses penerapan nilai nilai moral dan
agama pada peserta didik melalui ilmu ilmu pengetahuan, penerapan nilai nilai
tersebut baik terhadap diri sendiri, keluarga, sesama teman, terhadap pendidik
dan lingkungan sekitar maupun Tuhan Yang Maha Esa. Perkembangan sosial
anak sekolah dasar sudah bertambah, dari awalnya yang hanya bersosial dengan
disekitarnya. Anak pada usia ini juga telah mengenal gaya hidup digital, naik itu
1
Pendidika karakter bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa
berbangsa yang adil, aman dan makmur. Tujuan pendidikan dalam Undang
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlah mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
berarti anak memiliki operasi operasi logis yang dapat diterapkannya pada
pikiran dan presepsi, anak pada periode ini memilih mengambil keputusan logis
dan bukan keputusan perseptual seperti anak praoperasional. Pada zaman digital
anak sekolah dasar sudah bisa mengoperasikan barang barang teknologi seperti
2
watak peserta didik. Pendidikan Karakter menanamkan kebiasaan tentang hal
mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham tentang mana yang benar
dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan biasa melakukannya. Pada
periode anak sekolah dasar, metode yang dilakukan guru untuk mengembangkan
Nilai nilai karakter yang bisa digali dalam pembelajaran seperti religius, jujur,
kerja keras, disiplin, rasa tanggung jawab, cinta tanah air, peduli terhadap
B. Rumusan Masalah
sekolah dasar?
C. Tujuan
dasar.
3
3. Untuk mengetahui peran pendidikan dalam penanaman karakter pada
digital.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah karakter dalam bahasa yunani dan latin, charassein yang artinya “mengukir
corak yang tetap dan tidak terhapuskan” watak atau karakter merupakan perpaduan dari
segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk
Penumbuhan Budi Pekerti tahun 2015. Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) bertujuan:
1) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru,
Karakter terbentuk dari kegiatan yang dilakukan secara berulang dan menjadi sebuah
bukan hanya guru namun juga kerjasama dari murid dan orangtua.
5
Character Education Quality Standart merekomendasikan sebelas prinsip untuk
karakter.
untuk sukses.
berbagi tanggung jawab dalam pendidikan karakter dan untuk mematuhi nilai-
10) Melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam upaya
pembangunan karakter.
11) Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter,
6
B. Prinsip Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik
1. Nilai dapat diajarkan atau memperkuat nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui
olah pikir, olah rasa, olah karsa, olah qalbu, dan olah raga dihubungkan dengan
olah pikir, olah rasa, olah qolbu, dan olah raga untuk memenuhi tuntutan dan
munculnya kesadaran diri sebagai hamba Allah, anggota masyarakat dan bangsa
maupun warga negara, dan sebagai bagian dari lingkungan tempat hidupnya.
7
Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan
keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah dan
masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau
akan tetapi terdapat beberapa prinsip pendidikan karakter. Menurut thomas lickona
pendidikan karakter,
proaktif,
pendidikan,
8
9. Lembaga pendidikan memberikan sokongan penuh terhadap pendidikan
10. Lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah bekerja sama dengan keluarga untuk
Kesebelas prinsip itu harus berjalan saling bergandengan tanpa harus dipilah pilah.
karakter.
untuk sukses.
9
8. Melibatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral untuk
berbagi tanggung jawab dalam pendidikan karakter dan untuk mematuhi nilai-
10. Melibatkan anggota keluarga dan masyarakat sebagai mitra dalam upaya
pembangunan karakter.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter,
Selain yang tertera diatas ada lagi prinsip pendidikan karakter pada anak sekolah
dasar yaitu Pertama, manusia adalah makhluk yang dipengaruhi dua aspek, pada dirinya
memiliki sumber kebenaran dan pada luar dirinya ada dorongan atau kondisi yang
oleh nilai-nilai utama sebagi bukti dari karakter, pendidikan karakter tidak meyakini
adanya pemisahan antara roh, jiwa, dan badan. Hadis Rosulullah menyatakan bahwa
iman dibangun oleh perasaan serta roh, jiwa dan badan, yaitu melalui perkataan,
keyakinan, dan tindakan. Tanpa tindakan semua yang diucapkan dan diyakini bukanlah
apa-apa tanpa keyakinan maka tindakan dan perkataan tidak memiliki makna, kemudian
tanpa pernyataan dalamperkataan tindakan dan keyakinan tidak akan terhubung. Ketiga,
secara ikhlas mengutamakan karakter positif. Setiap manusia memiliki modal dasar
10
(potensi yang membedakan dirinya dengan orang lain. Aktualisasi dari kesadaran ini
memungkinkannya memiliki daya tahan dan daya saing dalam perjuangan hidup.
Keempat, pendidikan karakter mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia ulul
albab yang tidak hanya memiliki kesadaran diri, tetapi juga kesadaran untuk terus
sesuai dengan pengetahuan dan karakter yang dimilikinya. Manusia ulul albab adalah
manusia yang dapat diandalkan dari segala aspek , baik aspek intelektual , afektif,
maupun spiritual.
Melalui pendidikan karakter, setiap individu akan dididik untuk memiliki nilai dan
perilaku yang baik. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang
secara sadar, terencana dan tanpa paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau pendidik
untuk membentuk kebiasaan atau habit yang baik pada seseorang, dengan harapan
terbangun terbangun watak yang baik sesuai norma norma dalam masyarakat.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Spenser dan Spenser 1993, yaitu bahwa posisi
tersebut, terdapat bagian yang terlihat karena berada diatas permukaan laut, dan juga
terdapat bagian yang tidak terlihat karena berada dibawah permukaan laut. Sedangkan
11
Pengetahuan dan keterampilan lebih mudah untuk dikembangkan. Motif dan ciri diri
lebih sulit untuk di akses dan dikembangkan, sedangkan konsep diri terletak diantaranya.
Pada era modern seperti ini para pendidik dipacu agar dapat mencetak generasi
bangsa yang sanggup untuk menempatkan diri di tengah pesatnya arus perubahan yang
begitu cepat serta penuh dengan banyak tekanan. Terlebih lagi para pendidik diwajibkan
uuntuk mendorong mereka menjadi seseorang yang dalam hidupnya dapat menggali
makna dan memiliki akal yang bernilsi luhur, serta penuh ambisi dan berkepribadian
tangguh sehingga dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Seorang pendidik diharuskan
dapat mencetak peserta didik yang bisa mandiri dan bijak dalam memilih setiap nilai
Pendidikan dalam penanaman karakter memiliki peranan yang sangat penting dalam
bidang kependidikan yaitu diantaranya sebagai pembinaan watak yang jujur, cerdas,
berempati serta tangguh yang merupakan tugas pendidikan, mengubah kebiasaan buruk
secara bertahap hingga menjadi kebiasaan yang lebih baik. Karakter yang pada dasarnya
merupakan sifat yang telah ada dalam jiwa seseorang yang dapat memicu sifat, tindakan,
mauoun perbuatan secara spontan, dan karakter merupakan sifat yang telah terwujud
mengandung kebajikan.
12
merupakan proses yang paling efektif dalam membangun budaya sekolah. Keyakinan
utama dari pihak sekolah diharuskan dapat berpusat pada upaya dalam menanamkan
nilai nilai moral, etika, serta norma dalam diri setiap peserta didik.
Terdapat banyak sekali keberagaman nilai yang perlu ditanamkan serta diperkuat
kesehatan, kebersihan, rasa tanggung jawab, empati, serta kerja sama antar siswa sekolah
dasar. Sehingga sekolah dapat menjadi tempat untuk menanam benih benih nilai serta
Penanaman dalam pendidikan berkarakter pada anak sekolah dasar tentu tidak
hanya melibatkan para tenaga pendidik tetapi juga seharusnya dapat melibatkan orang
orang terdekat dari anak sekolah dasar yaitu sosok orang tua, keluarga maupun
masyarakat sekitar. Hendaknya orang tua sebagai sosok pertama di lingkungan anak
dapat berperan memberikan bimbingan yang tepat sejak dini. Dengan konsistensi dalam
positif akan menjadi bagian yang melekat dan terinternalisasi kuat dala diri anak
Pendidikan karakter dapat menjadi lebih efektif apabila seluruh pihak baik para
tenaga pendidik, prang tua maupun masyarakat dapat menjadi teladan yang
menginspirasi dalam pembentukan karakter yang diajarkan. Ada beberapa metode yang
bisa diadopsi untuk mewujudkan pendidikan karakter pada anak sekolah dasar , yaitu
13
yang pertama pendidikan karakter melalui keteladanan dianggap sebagai pendekatan
paling efektif dalam menangani masalah akhlak, spiritual, dan sosial anak. Yang kedua,
memberikan nasehat yang memperluas pemahaman anak tentang subtansi suatu nilai,
dengan harapan dapat memberikan manfaat positif dan mendorong perubahan perilaku
yang lebih baik. Kemudian yang ketiga, memberikan perilaku yang sesuai dengan tahap
perkembangan individu anak dengan cara memberikan perhatian ketika anak mulai
melenceng dari nilai nilai yang benar merupakan tindakan pencegahan perilaku uyang
hukuman yang bersofat mendidik, dengan pendekatan lembut, sesuai dengan kebiasaan
anak, dan berjenjang mulai dari hukuman ringan hingga berat. Dan yang terakhir,
positif yang membentuk karakter yang kuat dalam kehidupan sehari hari, sekaligus
Pendidikan penanaman karakter pada anak sekolah dasar harus dilakukan kontinyu
atau berlanjut dan tertukar oleh para pelaku pendidikan di sekolah dasar. Pendidikan
karakter memiliki peran yang sangat besar dan utama dalam rangka terwujudnya tujuan
pendidikan yang telah telah dirancangkan oleh setiap satuan pendidikan. Apabila
pendidikan karakter ditanamkan secara baik pada pendidikan sekolah dasar, maka akan
aspek pengetahuan (kognitif), sikap dan perasaan (afektif), dan tindakan (aksi). Tanpa
14
ketiga aspek ini maka pendidikan penanaman karakter tidak akan berjalan dengan
efektif. Peran pendidikan karakter di sekolah dasar memiliki posisi yang sangat urgen
(sangat penting) dalam rangka peningkatan kemampuan peserta didik bila dilihat dari
tersendiri terhadap setiap satuan pendidikan dalam berinteraksi dengan sesama siswa,
guru, dan masyarakat. Dalam penanaman pendidikan karakter anak sekolah dasar guru
merupakan pihak yang memiliki peran sangat besar. Untuk mendukung dalam
mewujudkan pendidikan karakter pada peserta didik, sudah memang seharusnya guru
(Burhanuddin, 2019), ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan para guru dalam
Adapun fungsi dari pendidikan dalam penanaman karakter anak sekolah dasar
yang dapat diuraikan menurut beberapa buku dan menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut;
15
1) Fungsi menurut buku Pendidikan Karakter karya Fadilah, Rabi'ah, Wahab
Syakhirul Alim, Ainu Zumrudiana, Iin Widya Lestari , Achmad Baidawi dan
d) Wadah penguat nilai nilai kecintaan terhadap bangsa dan negara yang
lebih bermartabat
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai budaya dan karakter budaya
yang bermartabat
16
menumbuhkembangkan kemampuan dasar peserta didik agar dapat berpikir cerdas,
berperilaku yang berakhlak, bermoral, dan selalu berbuat sesuatu yang baik serta
Zaman serba teknologi ini menjadikan anak telihat sangat pasif dan jarang untuk
teman sebayanya, bahkan jarang lagi terlihat anak-anak bermain permainan tradisional.
Padahal, permainan tradisional ini bisa dijadikan kebiasan untuk menjalin rasa
persaudaraan dengan teman sebaya dan menjadi lebih akrab serta memunculkan ide-ide
anak akan kehilangan waktu berharganya saat bermain bersama keluarga, belajar,
Maka dari itu, peran orangtua juga sangat penting bagi anak dalam membimbing,
memantau, serta mengatur waktu anak dari alat digital yang dipakai. Adapun yang harus
dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan digital atau digital parenting
1. Meningkatkan dan memperbarui wawasan tentang internet dan gadget. Orang tua
17
2. Jika di rumah ada internet, posisikan di ruang keluarga dan siapa yang dapat
5. Secara tegas melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas ditonton
Sebagai seorang pendidikan bahkan sebagai orangtua, harus lebih bisa menjadi
panutan yang bagi anak-anak demi untuk membentuk kepribadian bahkan karakter anak
dengan baik. Diera digital ini sangat mudah untuk menggali bahkan mendapatkan
informasi di internet. Sebagai pendidik bahkan orangtua harus menjadi pengawas dan
pembimbing yang baik untuk anak-anak dalam mendapat informasi, apalagi dengan usia
anak-anak yang masih belum mampu membedakan bahkan menyaring mana hal yang
baik dan tidak baik terutama di era digital ini. Dikhawatirkan, bahwa dengan adanya
teknologi anak-anak justru akan mendapat dampak negatif karena kurangnya pantauan
pendidik bahkan orangtua. Putri, D. P. (2018) menyatakan bahwa dan positif dari
1) Sarana penyampaian informasi, informasi suatu kejadian secara cepat, tepat dan
akurat
dan dimanapun.
18
3) Media sosial, mempertemukan individu dengan orang yang baru,
mempertemukan individu dengan teman lama yang jarang sekali bertemu, saran
berbisnis.
5) Media hiburan.
Putri, D. P (2018) juga menyatakan selain ada dampak positif dari teknologi ada
4) Rentannya kesehatan mata, terutama mengalami rabun jauh atau rabun dekat.
5) Tak bisa menikmati hidup. Ketika menghadiri sebuah acara pesta, kita malah asik
19
9) Anak lupa akan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh guru dan lupa
10) Anak menjadi sasaran kejahatan, seperti penculikan anak dan pemerkosaan
anak.
Contoh kasus yang paling banyak dan marak terjadi adalah bullying dimana
melainkan jangka panjang bahkan bisa terbawa sampai korban melanjutkan pendidikan
ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.Dampak bullying sendiri membuat korban menjadi
minder, tidak percaya diri, cenderung menutup diri dari lingkungan sosial, menyakiti diri
sendiri atau paling parahnya lagi ialah memiliki hasrat untuk bunuh diri.
Selain bullying, situs pornografi merupakan salah satu dampak negative dari
teknologi yang ada.Kemudahan dalam mengakses dan menyebarkan video secara digital
membatasi akses situs pornografi yang ada di internet.Hal-hal seperti ini yang
menjadikan banyaknya anak bangsa yang karakternya masih cenderung buruk. Maka
dari itu pengawasan dari orangtua dan pendidik sangat diperlukan untuk memantau apa
yang anak lakukan dengan gadgetnya demi berkembangnya karakter anak menjadi lebih
baik. Lagipula, anak pada usia sekolah dasar memang seharusnya menggunakan
20
E. Peran Keluarga, Guru dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter
bersosialisasi anak yaitu antara keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Yang
mana keluarga berperan oenting dalam mendidik, lalu sekolah sebagai lanjutan yang
Berikut beberapa hal yang perlh diperhatikan dan diterapkan oleh keluarga, guru,
1. Peran Keluarga
Peran yang harus dilakukan orang tua dalam mewujudkan karakter anak
antara lain ;
d) Mewujudkan kepercayaan
dalam proses pembentukan kepribadian. Maka dari itu, orang tua dituntut
untuk selalu memberikan contoh hal yang baik agar anak dapat terpengaruh
21
Seperti yang kita tahu, bahwa keluarga memiliki andil yang cukup besar
dalam pembentukan karakter sebab anak berumur sekolah dasar akan selalu
yempat tidur
tugas sekolah
diinginkan
karna anak masih belum sepenuhnya paham dan mengerti apa yang benar
dan salah untuk mereka lakukan. Orang tua pun akan menghadapi
22
b) Berekspetasi terlalu tinggi dan terlalu menuntut kepada anak
besar bagi anak sekolah dasar dalam proses membentuk pola pikir dan
karakter anak, dan hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk membentuk pola
pikir dan karakter anak dengan baik tanpa adanya usaha yang dilakukan.
bertemu siapapun.
23
Seperti yang dikemukakan Fraenkel (1977: 1-2), sekolah tidaklah
Sekolah menjadi tempat yang memberi pengaruh besar bagi anak sekolah
dasar dalam proses membentuk pola pikir dan karakter anak, dan hal ini
bukan sesuatu yang mudah untuk membentuk pola pikir dan karakter anak
dengan baik tanpa adanya usaha yang dilakukan. Maka beberapa contoh-
siapapun.
24
c) Organisator, guru berperan sebagai pengelola berbagai kegiatan
dan pengajaran
optimal
dapat optimal
25
m) Informator, guru memberikan informasi yang baik dan efektif
1. Peran Masyarakat
26
BAB III
KESIMPULAN
rutin hingga menjadi suatu kebiasaan, yang akhirnya tidak hanya menjadi suatu
kebiasaan saja tetapi sudah menjadi suatu karakter. Maka dari itu, pendidikan karakter
harus dilakukan sedini mungkin agar anak mampu menanamkan karakter yang baik
sehingga mereka bisa membawanya hingga usia dewasa. Pendidikan karakter di sekolah
dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang berkaitan denga
digital ini peran orangtua bahkan pendidik sangatlah penting dalam meningkatkan
Orangtua adalah tempat utama dan pertama peserta didik menjalani kehidupan.
Peran guru di sekolah bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Guru juga sebagai
rolemodel dalam pandangan anak sehingga guru akan menjadi patokan bagi sikap anak
didik. Guru tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik, tetapi bagaimana
hari. Masyarakat sekitar juga berperan dalam mengawasi dan memotivasi perkembangan
27
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, M. N., Wiliah, A., & Rahmawati, N. (2020). Pentingnya pendidikan karakter
pada anak sekolah dasar di zaman serba digital. BINTANG, 2(1), 35-48.
Halwa, H. (2021). Pentingnya pendidikan karakter pada siswa tingkat sekolah dasar di
Hariyanto, M. S. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Putri, Dini Palupi. (2018). Pendidikan Karalter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital.
Salsabilah, Azka Salmaa, Dinie Anggraeni Dewi, Yayang Furi.(2021). Peran Guru
Subianto, Jito. (2013). Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pembentukan
Sukiman, dkk. 2016. Seri Pendidikan Orang Tua: Mendidik Anak di Era Digital. Jakarta:
28