Oleh :
INTAN SUSILOWATI
NPM :1901030020
1443 H/ 2022 M
KATA PENGANTAR
Rasa syukur selalu dipanjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena hidayah
dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal skripsi, yang
dimana Proposal skripsi merupakan syarat untuk melaksanakan penelitian skripsi
guna menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan untuk memperoleh gelar S. Pd di IAIN Metro.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran, serta masukan dengan tangan
terbuka untuk dapat terselesainya proposal penelitian ini dengan lebih baik lagi.
Metro,.............2022
Penulis
Intan Susilowati
NPM. 1901030020
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian Peran................................................................ 8
B. Karakter Anak
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang tua memiliki kewajiban dalam mendidik dan menjaga sang anak,
emosi agar anak dapat berinteraksi ke Tuhan, orang lain, diri sendiri dan
Bahkan pada era revolusi industri 4.0, serta gempuran teknologi yang
karakter di-era terdahulu, sehingga peran orang tua dizaman ini harus lebih
selektif dalam memantau perkembangan karakter pada anak agar tidak masuk
kekrisisan karakter sekarang ini tengah menjadi polemik untuk bangsa ini,
karakternya, bukan tanpa alasan hal tersebut dipengaruhi oleh krisis ekonomi
pendidikan formal saja melainkan pengaruh peran orang tua dan masyarakat
seumur hidup.
sebuah karakter, dimana karakter itu sendiri harus didapatkan anak sejak
dini. 1 Hal ini juga didukung Elihami dalam bukunya dimana karakter harus
2
ditanamkan sejak dini dan dikembangkan diusia dini. Penanaman karakter
sejak dini dapat memperkokoh karakter yang dimiliki anak agar tidak
terdoktrin dari lingkungan luar, yang bersifat negatif untuk karakter sang
Karakter sendiri merupakan sebuah nilai nurani dan memberi yang harus
dimiliki seorang anak, karakter yang harus ditanamkan anak sejak dini yaitu
1
Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis Dan Praktis (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2014), 156.
2
Elihami, dan Hasnidar, Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini : Melalui Pendidikan
Karakter (Bandung: CV. Rasi Terbit, 2019), 5.
3
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), 44.
4
Elihami, dan Hasnidar, Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini : Melalui Pendidikan
Karakter., 5.
3
penelitian Indriani tentang kajian yang sama yaitu peran orang tua dalam
dan prinsip keadilan. 5 Dan dalam penelitian Adawiyah tentang peran orang
tua dalam pendidikan karakter anak masa kini, terdapat dalam penelitian
beliau ada masalah dalam penanaman karakter yang di berikan orang tua
wali murid kelas V MIM Banjarsari Metro Utara pada 24 Agustus 2022
menonjol disini dalam artian memiliki sikap jujur, disiplin, toleransi dan
sopan santun.
pandidikan formal sudah cukup untuk pembentukan karakter pada anak. Hal
5
Tia Indriani,“Judul Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Desa
Kedaton Induk Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur". Dalam
https://repository.metrouniv.ac.id/ diunduh pada 19 Agustus 2022
6
Atik Ulfah Adawiyah, “Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak Masa
Kini (Di Lingkungan RT 014 RW 005, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan)", Dalam https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44203 diunduh pada 20
Oktober 2022.
7
Prasurvey di kediaman Ibu Eka Sriwahyuni dan Ibu Sri Widiani (Banjarsari, 24 Agustus
2022)
4
karakter yang kurang baik. Karakter yang kurang baik disini adalah
tidak jujur, serta kurangnya hormat kepada sesama bahkan ke orang yang
lebih tua.
Penelitian ini berfokus pada peran orang tua dalam membentuk karakter
anak di kelas V MIM Banjarsari Metro Utara, tepatnya pada kelas 5B yang
anak.
dalam membentuk karakter anak, oleh karena itu peneliti menarik judul
B. Pertanyaan Penelitian
sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana peran orang tua dalam
8
Ayuna Kiswarti, Wawancara Orang Tua dari Meilyza Ayu Ningtias siswi Kelas V MIM
Banjarsari Metro Utara (29 Banjarsari, 25 Agustus 2022)
5
1. Tujuan
Utara.
2. Manfaat Penelitian
tua dalam membentuk karakter pada anak. Berikut adalah tabel persamaan
peneliti kaji.
6
Tabel 1
akan Dilakukan
9
Tia Indriani,“Judul Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Desa
Kedaton Induk Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur". Dalam
https://repository.metrouniv.ac.id/ diunduh pada 19 Agustus 2022
10
Atik Ulfah Adawiyah, “Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak Masa
Kini (Di Lingkungan RT 014 RW 005, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta
Selatan)". Dalam https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44203 diunduh pada 20
Oktober 2022.
7
ditambah metode
fenomenologi
Penelitian Persamaan Perbedaan
11
Titin Sri Wahyuni, “Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Di
Kecamatan Matur.” Dalam https://katalog-pustaka.iainbukittinggi.ac.id/pustaka/main/item/95383
diunduh pada 20 Oktober 2022.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Peran
peran yang dikaji merupakan sebuah peran yang dilakukan oleh orang tua
dimana orang tua memegang suatu posisi tertentu dalam sebuah keluarga,
12
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, "Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kelima", Dalam KBBI V, Kelas Kata, Verbal, Aplikasi Luring Resmi Badan Pengembangan
Bahasa Dan Perbukuan di rambah pada 18 Agustus 2022
13
Novrinda,Nina Kurnia, Yuli Desni, “Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia
Dini Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan,” Jurnal Potensia Vol. 2 No. 1, 2017 : 42.
14
Syaful Segala, Supervise Pembelajaran Dan Profesi Pendidikan (Bandung: Alfabeta,
2009), 117.
9
Orang Tua dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bapak atau
ibu kandung. 15 Orang tua juga dapat disebut sebagai sosok yang pertama
dan utama untuk anak, karena orang tua adalah orang yang paling dekat
yang dimiliki orang tua menjadi sebuah pusat perhatian untuk anak. 17
anak, hal itu dikarenakan orang tua memiliki akses paling dekat dengan
anak, yang menjadikan orang tua memiliki peran dan tanggung jawab
anaknya.
tua, hal itu dikarenakan orang tua memiliki tanggung jawab besar kepada
15
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kelima", Dalam KBBI V, Kelas Kata, Verbal, Aplikasi Luring Resmi Badan Pengembangan
Bahasa Dan Perbukuan dirambah pada 26 Agustus 2022.
16
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Revisi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013), 39.
17
Zakiah Darazat, ImuPendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 35.
10
mana anak terbiasa ikut serta baik dalam pekerjaan rumah, maupun
mengikuti watak dari salah satu anggota keluarga, sehingga peran orang
Jadi peran orang tua begitu penting dalam keluarga, dimana hal
a. Pendidik
b. Pelindung
18
Efendy Rasyid Rustam, Jusman Tang, Fenny Hasanuddin, Buku Ajar Pengantar
Pendidikan (Jawa Barat: Perkumpulan Rumah Cermelang Indonesia, 2022), 56.
19
Desika Putri Mardiani, “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan
Kedisiplinan Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19” Jurnal Paradigma Vol. 11, no. 1
(2021): 118.
11
c. Motivator
d. Pelayan
tua juga berperan melayani anak dengan baik, melayani dengan baik
keluh kesah yang nyaman untuk anak dan bahkan anggota keluarga
yang lain.
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa peran orang tua begitu
penting untuk anak dan anggota keluarga lainnya baik sebagai pendidik,
B. Karakter Anak
1. Pengertian Karakter
Karakter diartikan sebagai sebuah tabia, watak, sifat, akhlak dan budi
kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
20
Aisyah, Pendidikan Karakter : Konsep Dan Implementasinya (Jakarta: Prenadamedia,
2018), 11.
12
lain. 21 Karakter juga merupakan jati diri yang di nampakan yang berupa
budi pekerti seperti sikap dan perbuatan. 22 Namun secara harfiah karakter
reputasi. 23
dengan yang lain. 24 Karakter juga dapat dikatakan watak, sifat atau hal-
hal yang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang. 25 Hal yang
tersebut.
ciri khas yang dimiliki seseorang dimana hal itu didapatkan dari
21
Depertemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2003), 623.
22
Yoseph Yapi Taum, Basuki Sarwo Edi, Kasma F. Amin, dkk, Wajah Kemanusiaan
DAlam Perspektif Bahasa,Sastra, Dan Pengajaran Bahasa Indonesia (Klaten: Lakaeisha, 2001),
191.
23
Barnawi dan M.Arifin, Strategi & Kebijakan Pemeliharaan Pendidikan Karakter
(Yogyakarta: AR – RUZZ MEDIA, 2004), 20.
24
Anita Yus, Pengembangan Karakter Melalui Hubungan Anak-Kakek-Nenek, Dalam
Arismantoro (Peny), Tinjauan Berbagai Aspek Building (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), 91.
25
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), 12.
26
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Mulitidimensional
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 70.
13
mendefinisikan karakter sebagai ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda
atau individu. 27
karakter merupakan suatu jati diri atau suatu kepribadian yang mendasar
seperti bersikap buruk baik terhadap dirinya maupun orang lain, serta
2. Nilai-nilai Karakter
27
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, 2013, 11.
28
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), 33.
29
Mohammad Asrori, Pesikologi Pembelajaran (Bandung: CV. Wacana Primata, 2012),
5.
30
Sabar Budi Raharjo, “Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia”
16, no. 03 (Mei 2010): 231.
14
pemikiran yang baik akan membentuk perilaku baik pula dan sebaliknya.
sopan santun, kerja keras, disiplin, cinta tanah air dan amanah. Nilai
a. Nilai Nurani
1) Kejujuran
2) Keberanian
3) Cinta damai
4) Keandalan diri atau potensi
5) Kemurnian atau kesucian. 31
b. Nilai Memberi
a. Religious
kepada agamanya, dan toleransi dengan agama lain serta dapat hidup
31
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), 44.
32
Ibid.
33
Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar, Dan Implementasi (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), 85.
15
menambah kita yakin bahwa gama yang kita anut adalah yang paling
Kafirun : 6).
seseorang untuk masuk islam, dan islam sangat menjunjung tinggi nilai
toleransi.
suatu negara juga dapat diukur dari kerukunan warganya dimana warga
b. Kejujuran
dapat di percaya baik perilaku yang dimana kesesuaian lahir batin dan
c. Toleransi
dan sikap atau tindakan dari orang lain yang berbeda dengan kita.
d. Disiplin
untuk menaati tata tertib dan aturan yang berlaku. Disiplin merupakan
e. Kerja Keras
dengan sebaik-baiknya.
17
f. Kreatif
cara atau hasil yang baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g. Mandiri
menyelesaikan tugasnya.
Dimana sikap dan tindakkan yang memiliki rasa ingin tahu baik
di lihat).
1) Mengajukan pertanyaan
2) Selalu timbul rasa penasaran
3) Menggali, menjejaki, dan menyelidiki
4) Tertarik pada berbagai hal yang belum ditemukan jawabannya
5) Mengintai, mengintip, dan membongkar berbagai hal yang masih
kabur.34
karakter yang harus ada didalam diri seorang anak diantaranya seperti
pada tugas yang berikan, baik hati, ramah, dan menaati peraturan.
Karakter anak tidak terbentuk begitu saja, gen atau keturunan juga
34
Muhammad Yaumi, 102.
18
Namun menurut Majid sendiri ada beberapa faktor lain seperti dari
makanan, teman, orang tua, dan tujuan yang menjadi faktor terkuat dalam
menjadikan anak yang kurang percaya kepada orang tua, ditambah orang
tua tidak dapat menumbuhkan kreatifitas dan inisiatif pada diri anak. 37
yaitu: Faktor Biologis (berasal dari dalam diri atau bawaan lahir/gen),
35
Anggia Listyaningrum, Umi Dayati, Ellyn Sugeng Desyanty, dan Rezka Arina Rahma,
Strategi Parenting Dalam Pembentukan Karakter Anak Pada Usia Dini : Pada Keluarga
Pemulung Di Kampung Sumur Jakarta Timur (Madiun: CV. Bayfa Cendekia Indonesia, 2021), 13.
36
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam., 20.
37
Ali Muhsin, “Upaya Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Dusun
Sumbersuko Desa Plososari Kecamatan Grati Kabupaten Pasruhandinamika” Dinamika 2, no. 2
(Desember 2017): 133.
38
Hamdi Abdillah, “Jurnal Peranan Orangtua Dan Guru Sebagai Pendidik Dalam
Membentuk Karakter Anak Mumtaz,” STAI Nur El-Ghazy Vol. 3, No.1 (Tahun 2019): 226.
19
banyak dibentuk oleh orang tua. Selain dari orang tua, faktor lingkungan
anak yang belum dewasa. Perubahan karakter sendiri dapat terlihat atau
pengaruhi oleh orang tua, yang dimana orang tua merupakan seorang
membentuk karakter pada dirinya sehingga tidak ada sebuah filter dalam
menerima masukan tersebut, baik itu didapatkan dari orang tua maupun
lingkungan keluarga.40
39
Muchl As Samani, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), 43.
40
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam., 18.
20
dilakukan sejak anak dari usia dini, dan orang tua merupakan tokoh utama
karakter anak sesuai dengan norma, kaidah dan moral yang berkembang
a. Keluarga
b. Sekolah
41
Budhi Setianto Purwowiyoto, Candrajiwa Indonesia : Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Jakarta: H & B PERKI, 2021), 326.
42
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), 62.
43
Syamsul Kurniawan, 29.
21
individu, dipicu oleh suatu pemikiran dari sebuah informasi yang berasal
dari panca indra yaitu melihat, dan mendengar suatu hal mengakibatkan
anak berfikir.
sebuah amanah yang diberikan tuhan maka kita harus menjaga amanah
tersebut dengan baik. Anak akan menjadi pribadi seperti apa kedepannya itu
sehingga peran orang tua sebagai pendidik yang mengajarkan anak baik
karakter dibentuk dan dikendalikan dengan binaan orang tua baik sejak anak
itu lahir sampai anak dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
44
Bisma Mustofa, Melejitnya Kecerdasan Anak Melalaui Dongeng (Yogyakarta: Parana
Ilmu, 2015), 40.
22
sebuah perkara paling penting dan krusial. Anak merupakan individu yang
terlahir dengan fitrah yang suci dan bersih, seperti berlian yang berharga,
membimbing anak dengan perilaku yang baik dan efektif, perilaku efektif
disini harus didukung oleh sebuah kebijakan yang di terapkan oleh pembuat
mengarahkan anak agar menjadi seseorang yang berguna kelak, serta peran
orang tua menjadi sebuah panutan utama untuk anaknya. Panutan disini
dengan menunjukkan hal-hal positif, seperti tidak emosian, jujur dan sopan
didepan anak, kenapa? Sebab anak akan belajar dari apa yang dilihatnya, 47
Dimana orang tua sendiri merupakan kunci awal dalam membentuk dan
yang terbentuk dari penekanan nilai baik dan buruk,48 sehingga peran orang
tua dalam membentuk karakter ini sangat penting dan krusial, dimana orang
45
Abdul Mun’im Ibrahim, Mendidik Anak Perempuan (Jakarta: Gema Insani Pers, 2005),
36.
46
Mohamad Roeslin, “Kajian Islam Tentang Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan
Anak” 9 No.2 (2018): 337.
47
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan (Jakarta: KENCANA, 2012), 145.
48
Fauzil Adhin, Positive Pareting : Cara- Cara Islami Mengembangankan Karakter
Pada Anak Anda (Bandung: Mizan, 2006), 272.
23
tua berperan sangat besar dalam mendidik, membina dan membesarkan anak
hingga dewasa.49
Dari pemaparan diatas peran orang tua dalam membentuk karakter anak
adalah dengan mengajarkan suatu karakter yang baik bagi anak dan
menghormati sesama ciptaan tuhan, serta simpati dan empati, hal ini
dikarenakan agar anak dapat berbaur dan diterima dengan baik oleh
suasana yang hangat dan tentram, serta menjadi sesosok panutan yang positif
Ingat orang tua harus berhati-hati saat melakukan tindakan atau ucapan di
depan anak karena orang tualah yang dapat mempengaruhi kepribadian sang
anak, 50 hendaklah memilah dan memilih sebelum melakukan tindakan, hal ini
dikarenakan anak adalah seorang peniru yang ulung, sehingga jika orang tua
melakukan hal negatif baik itu dalam perilaku atau ucapan walaupun itu
tidak sengaja didepan anak secara tidak langsung anak akan berpikir itu baik
dan menirukannya. Hal ini sesuai dengan pedapat Zakiah dalam bukunya
49
Didin Jamaludin, Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam (Bandung: Pustaka Setia,
2013), 135.
50
Jeanne Ellis Ormord, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan
Berkembang (Jakarta: Erlangga, 2008), 93.
24
orang dikenalnya”.51
Jika karakter pada anak sudah terbentuk maka peran orang tua
sebuah proses seumur hidup, menurut Gunandi ada tiga peran utama dalam
1. Menempatkan tugas dan kewajiban ayah dan ibu sebagai agenda utama.
2. Mengevaluasi dalam menghabiskan waktu selama sehari atau seminggu.
3. Menyiapkan diri menjadi conto yang terbaik.
4. Membuka mata dan telinga terhadap apa saja yang sedang anak serap
atau alami.
5. Menggunakan bahasa karakter. Anak-anak akan dapat mengembangkan
karakternya jika orangtuanya menggunakan bahasa yang lugas dan jelas
tentang tingkah laku yang baik dan buruk.
6. Memberi hukuman dengan kasih sayang.
7. Belajar untuk mendengakan anak.
8. Terlibat dalam kehidupan sekolah anak.
9. Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja.53
anak diantaranya :
51
Zakiah Darazat, ImuPendidikan Islam, 35.
52
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, 145.
53
Ibid, 144–245.
25
dengan prilaku biasanya lebih cocok di terapkan saat anak pada usia 6-12
tahun, karena pada masa ini anak cenderung mengikuti perilaku orang
dapatkan dari orang tua, kenapa? Hal ini dikarenakan orang tua
54
Syamsul Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), 39.
55
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, 153.
26
anak akan terbiasa dan seakan terukir didalam kepribadian anak bahkan
jiwa sang anak seperti ukiran di atas batu yang sulit di hapus. 57
56
Q.S Al-Imran (3) : 83.
57
Mohamad Roeslin, “Kajian Islam Tentang Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan
Anak,” 340.
27
mengetahui kesulitan anak dan bisa bertukar pikiran, biasanya orang tua
akan menyisipkan nasehat yang baik dan bijaksana kepada anak sehingga
curhat untuk setiap permasalahan dan yang di takutkan anak salah dalam
menerima nasehat yang salah, dengan orang tua yang dapat meluangkan
Di posisi ini orang tua sangat sulit dalam membagi waktu dimana
waktu orang tua, biasanya orang tua menomor duakan pendidikan anak di
keluarga sehingga anak kurang perhatian dari orang tua. Disini orang tua
harus selektif dalam membagi waktu, agar orang tua tidak memberatkan
58
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter : Konsep Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, 151.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dari subjek penelitian serta tingkah laku yang diamati. 59 Kualitatf sendiri
yang disebabkan hasil riset, yang dilakukan dalam sebuah kondisi natural
sangat cocok untuk penelitian yang akan diteliti dengan identifikasi masalah
dari peran orang tua untuk membentuk karakter anak, dimana peneliti
59
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 36.
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 9.
61
Muh. Fitrah, Lutfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas &
Studi Kasus (Suka Bumi: CV. Jejak, 2017), 44.
29
B. Sumber Data
Sumber data kualitatif sendiri merupakan suatu bentuk data yang berbentuk
perkataan atau tulisan yang akan diteliti oleh peneliti, benda yang diteliti
dengan terperinci agar dapat mengambil makna yang tersirat pada dokumen
atau subtansinya.63
Sumber data dibagi menjadi dua yaitu sumber dasar primer dan sumber
data sekunder.
pengumpul data.64 Data primer yang dimaksud disini yaitu suatu data
percaya. Sumber data primer yang peneliti gunakan adalah 6 orang tua
(ayah atau ibu) dan 6 siswa kelas V MIM Banjarsari Metro Utara.
sebut data pendukung untuk pelengkap data utama. Sumber disini berupa
62
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 172.
63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Edisi Revisi
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 22.
64
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 193.
65
Sugiyono, 196.
30
penelitian, sumber data sekunder lain adalah guru atau wali kelas V MIM
penulisan.
dalam sebuah riset, hal ini diakibatkan arah tujuan utama riset untuk
data maka pengkaji tidak akan mendapatkan data sesuai dengan standart data
yang ditetapkan.66
dalam riset ini adalah wawancara untuk mengali informasi lebih dalam,
1. Wawancara
pewawancara.67
66
Sugiyono, h. 224.
67
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
186.
31
sekunder yaitu orang tua dan siswa kelas V MIM Banjarsari, serta untuk
data sekundernya adalah guru wali kelas V MIM Banjarsari. Data yang
68
Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-2 (Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2015), 75.
69
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), 31.
70
Michael Quinn Patton, Metode Evaluasi Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
183.
32
2. Dokumentasi
dokumentasi. 71
dan data yang tersimpan di sebuah bentuk teks atau benda seperti sebuah
3. Angket
merupakan suatu alat riset atau survey yang terdiri dari daftar pertanyaan
pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden, atau hanya pelu memilih
71
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, 181.
72
Musfiquon, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), 131.
73
Anim Purwanto, Konsep Dasar Penelitian Kualitatif : Teori Dan Contoh Praktis
(Lombok Tengah: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2022), 86.
33
kelas 5B untuk mengetahui karakter yang dimiliki oleh anak tersebut, dan
Banjarsari.
1. Triagulasi Sumber
beberapa sumber. 75
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014), 273.
75
Ibid., 274.
34
2. Triagulasi Teknik
sama melalui teknik yang berbeda. Seperti data yang diperoleh dari
orang tua dan anak, dengan data dokumentasi yang diperoleh, sehingga
kegiatan dalam data kualitatif yang dilakukan dengan interaktif dan terjadi
jenuh. Aktivitas di analisis data yaitu, reduksi data, penyajian data, serta
verifikasi data.77
berikut :
1. Reduksi Data
76
Ibid.
77
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 183.
35
mefokuskan hal-hal penting, dicari tema serta polanya, dan membuang hal
banyak, hal itu yang mengakibatkan jumlah data yang dihasilkan menjadi
memilih, dan mefokuskan data yang berkaitan dengan peran orang tua
2. Penyajian Data
78
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKiS, 2007), 104.
36
Presentasi dari data riset ini adalah mendeskripsikan data hasil riset
tentang peran orang tua dalam membentuk karakter pada anak, didapatkan
pada tahap wawancara dari lokasi yang telah di reduksi pada tahapan
3. Verifikasi Data
Pada tahap ini sering disebut dengan data verification (verifikasi data),
yaitu menyusun sebuah sistematis data yang telah dikumpulkan dari hasil
hasil penelitian.
79
A. Zakariah, V. Afriani, M. Zakariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,
Action Research, Research and Development (R n D) (Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al
Mawaddah Warrahmah Kolaka, 2020), 55–56.
37
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mun’im Ibrahim. Mendidik Anak Perempuan. Jakarta: Gema Insani Pers,
2005.
Ali Muhsin. “Upaya Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Dusun
Sumbersuko Desa Plososari Kecamatan Grati Kabupaten
Pasruhandinamika” Dinamika 2, no. 2 (Desember 2017).
Anggia Listyaningrum, Umi Dayati, Ellyn Sugeng Desyanty, dan Rezka Arina
Rahma. Strategi Parenting Dalam Pembentukan Karakter Anak Pada Usia
Dini : Pada Keluarga Pemulung Di Kampung Sumur Jakarta Timur.
Madiun: CV. Bayfa Cendekia Indonesia, 2021.
Anim Purwanto. Konsep Dasar Penelitian Kualitatif : Teori Dan Contoh Praktis.
Lombok Tengah: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian
Indonesia, 2022.
Atik Ulfah Adawiyah. “Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak
Masa Kini (Di Lingkungan RT 014 RW 005, Kelurahan Cipete Selatan,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan),” n.d.
Desika Putri Mardiani. “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Dan
Kedisiplinan Belajar Anak Sebagai Dampak Wabah Covid-19” Jurnal
Paradigma Vol. 11, no. 1 (2021).
Efendy Rasyid Rustam, Jusman Tang, Fenny Hasanuddin. Buku Ajar Pengantar
Pendidikan. Jawa Barat: Perkumpulan Rumah Cermelang Indonesia, 2022.
Hamdi Abdillah. “Jurnal Peranan Orangtua Dan Guru Sebagai Pendidik Dalam
Membentuk Karakter Anak Mumtaz.” STAI Nur El-Ghazy Vol. 3, No.1
(Tahun 2019).
Tia Indriani. “Judul Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Desa
Kedaton Induk Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur,” n.d.
Titin Sri Wahyuni. “Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Di
Kecamatan Matur,” n.d.
Yoseph Yapi Taum, Basuki Sarwo Edi, Kasma F. Amin, dkk. Wajah
Kemanusiaan DAlam Perspektif Bahasa,Sastra, Dan Pengajaran Bahasa
Indonesia. Klaten: Lakaeisha, 2001.