Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA

KELOMPOK A DI TK TUNAS HARAPAN DESA LEDOK KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN


BLORA TAHUN AJARAN 2016/2017

RINI LESTARI

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIversitas PGRI Ronggolawe Tubandan rinilestari801@gmail.com

ABSTRAKS
Meningkatkan KemampuanBerbicara Anak Melalui Media Gambar Berseri Pada
Kelompok A TK TUNAS HARAPAN sangatlah penting, mengingat masih banyak
kemampuan anak dalam berbicara masih rendah, anak belum berani berbicara di
muka umum yang dikarenakan belum berkembangnya kosa kata yang dimiliki anak,
oleh kerena itu melalui media gambar berseri pada anak usia dini sangat penting
untuk perkembangan bahasa, sehingga anak-anak secara mental siap mengikuti
pembelajaran bahasa lebih lanjut kesekolah dasar.Tujuan penelitian adalah
Mengetahui peningkatan kemampuan berbicara anak melalui media gambar berseri
pada anak kelompok A TK TUNAS HARAPAN Desa Ledok Kecamatan Sambong
Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016 / 2017, Jenis penelitian ini adalah PTK.Subyek
penelitian ini adalah anak TK Desa TUNAS HARAPANKecamatan Sambong
Kabupatan Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 terdapat peserta didik usia 4-5 tahun
jumlah anak 25 dari 9 anak perempuan dan 16 anak laki-laki dengan tingkat
bervariasi subyek penelitian semester II tahun pelajaran 2016/2017. Instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi dan penugasan.
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu ketuntasan secara individu atau
perorangan bila mencapai skor 65% atau nilai 65 dan ketuntasan secara klasikal
disebut tuntas belajar bila didalam kelas tersebut terdapat skor 85%.Pada pra siklus
hanya 12% anak yang tuntas dan 88% anak yang tidak tuntas diantaranya 4 anak
telah mampu berbicara dengan gambar berseri dengan sangat baik, 6 anak telah
mampu menggunakan kalimat pendek untuk berbicara dan 5 anak telah mampu
menceritkan kembali isi gambar dengan menggunakan kalimat sederhana. Pada
siklus I meningkat anak yang tuntas 68% dan anak yang tidak tuntas 32%
diantaranya 15 anak telah mampu berbicara dengan gambar berseri dengan sangat
baik, 9 anak telah mampu menggunakan kalimat pendek untuk berbicara dan 13
anak telah mampu menceritkan kembali isi gambar dengan menggunakan kalimat
sederhana. Pada siklus II lebih meningkat anak yang tuntas 88% dan anak yang tidak
tuntas 12% diantaranya 22 anak telah mampu berbicara dengan gambar berseri
dengan sangat baik, 21 anak telah mampu menggunakan kalimat pendek untuk
berbicara dan 23 anak telah mampu menceritakan kembali isi gambar dengan
menggunakan kalimat sederhana.Maka dapat disimpulkan bahwa media gambar
berseri dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok A Tk Tunas
Harapan Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.Selanjutnya disarankan
kepada guru taman Kanak-kanak untuk menggunakan media gambar berserisebagai
salah satu cara untuk menstimulus perkembangan berbicara dan bahasa anak
kelompok A.
Kata Kunci: Kemampuan berbicara, media gambar berseri

ABSRTACT
Improving the Ability of Speaking Children Through Media A Glowing Image In
Group A Kindergarten HARAPAN is very important, considering there are still

1
many children's ability to speak is still low, the child has not dared to speak in
public due to the lack of vocabulary that is owned by the child, therefore
through the media image series in early childhood is very important for
language development, so that children are mentally ready to follow language
learning further basic schooling. The purpose of this research is to know the
improvement of speech ability of children through the media of series image in
children of group A TK TUNAS HARAPAN Ledok Village Sambong District
Blora Regency Lesson Year 2016/2017, This research type is PTK. The
subjects of this study were the kindergarten children of TUNAS
HARAPANKecamatan Sambong Kabupatan Blora Lesson 2016/2017 there
were learners aged 4-5 years the number of children 25 of 9 girls and 16 boys
with varying levels of research subjects second semester academic year
2016/2017 . The instrument of data collection in this research is the method of
observation and assignment There are two categories of mastery learning that
is mastery individually or individually if the score reaches 65% or the value of
65 and the completeness is classically called thorough study when in the class
there is a score of 85%. In pre cycles only 12% of children are complete and
88% of unfinished children among whom 4 children have been able to speak
with a very good series of images, 6 children have been able to use short
sentences to speak and 5 children have been able to re-scry the contents of
the image using the sentence simple. In the first cycle increased by 68%
children and unfinished children 32% of whom 15 children have been able to
speak with a very good series of pictures, 9 children have been able to use
short sentences to speak and 13 children have been able to re-scream the
contents of the image using the sentence simple. In the second cycle
increased by 88% children and 12% unfinished children. Twenty-two children
were able to speak with very good pictures, 21 children have been able to use
short sentences to speak and 23 children have been able to retell the contents
of the image by using simple sentences. So it can be concluded that the
media image series can improve the ability to speak to children groups A Tk
Tunas Harapan Village Ledok Sambong District Blora District. Furthermore, it
is suggested to the kindergarten teacher to use the media images
berserisebagai one way to stimulate the development of speech and language
of children group A.
Keywords: Speaking Ability, Glowing ImageMedia

1. PENDAHULUAN pribadinya dan tingkat kecerdasaannya


sesuai dengan minat dan bakatnya
Pendidikan anak usia dini merupakan
Pendidikan anak usia dini merupakan
salah satu bentuk penyelenggaran
salah satu bentuk penyelengaran pendidikan
pendidikan yang bertujuan untuk membatu
yang meniti beratkan pada peletakan dasar
pertumbuhan dan perkembangan anak.
kearah pertumbuhan dan perkembangan
Maka pendidikanyang diberikan hendaknya
fisik (koordinasi motori halus dan
layak dan sesuai dengan keunikan setiap
kasar),kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
anak. Seperti halnya yang dicantumkan pada
kecerdasan emosi,kecerdasan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
spritual) ,sosio emosional (sikap dan perilaku
23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang
serta beragama), bahasa dan
perlindungan anak dinyatakan bahwa, setiap
komunikasi,sesuai dengan keunikan dan
anak berhak memperoleh pendidikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui 0leh
pengajaran dalam rangka pengembangan

2
anak usia dini (sujono, 2012: 6-7). Salah satu media visual yang berisi yakni urutan
dari beberapa tahap tersebut yang memiliki gambar, antara gambar satu dengan yang
peranan penting adalah bahasa dan lain saling berhubungan dan menyatakan
komunikasi karena dengan bahasa anak bisa suatu peristiwa. Media ini digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada teman, merangsang daya pikir anak agar mampu
guru,orang tua dan sebagainya,oleh sebab menimbulkan pertanyaan, gagasan, dalam
itu bahasa perlu diajarkan atau ditanamakan kemampuan berbicara dalam isi bicara
sejak dini kepada anak salah satu seperti topik percakapan, cara bicara dan
kemampuan berbahasa Peneliti ingin pentingnya isi bicara yang akan disampaikan
meneliti tentang kemampuan berbicara dapat diatasi dengan bantuan media. Media
karena berbicara merupakan ketrampilan dapat membantu guru dan anak ketika
yang perlu dipelajari untuk anak usia dini menemui kesulitan dalam proses belajar
sebagai alat sosialisasi. Kemampuan mengajar saat menyampaikan materi
berbicara merupakan hal yang paling kodrati pembelajaran. Dengan memanfaatkan
dilakukan oleh semua orang termasuk anak- media gambar berseri sebagai upaya
anak. Kemampuan berbicara selalu meningkatakan kemampuan berbicara anak
dibutuhkan setiap hari mulai dari kita yang masih tergolong rendah.
bangun tidur hingga akan tidur kembali Pengalaman dan pengamatan selama
sebagi sarana untuk berkomunikasi. mengajar di kelompok TK A peneliti bisa
Meningkatkan kemampuan berbicara menyatakan bahwa kemampuan berbicara
pada anak usia dini, dapat menggunakan anak masih rendah, maka untuk mengatasi
media agar dapat lebih menarik dan hal tersebut dalam proses mengajar peneliti
menyenangkan untuk anak karena anak usia menggunakan media gambar berseri yang
dini belajar sambil bermain. Media gambar ternyata mampu menarik perhatian anak
berseri merupakan media visual karena dalam proses tanya jawab kegiatan yang
media ini mengandalkan indera penglihatan akan dilakukan pada pembelajaran di kelas
saja. Oleh karena itu peneliti menggunakan atau saat anak diminta untuk menceritakan
media gambar berseri untuk meningkatkan kembali isi gambar berseri sesuai
kemampuan berbicara anak usia dinidi Tk kemampuan daya ingat anak. Sebelum
Tunas Harapan kelompok A dengan cara menggunakan media gambar berseri peneliti
melihat dan menceritakan gambar berseri mengalami kesulitan dalam menyampaikan
secara berurutan. materi kegiatan pembelajaran,anak asyik
Menurut Daryanto (2012: 41) gambar bicara dengan teman sebelahnya.
berseri adalah suatu kesatuan informasi TK Tunas Harapan merupakan sekolah
yang dituangkan kedalam beberapa tahap yang berada di pedesaan tepatnya di Desa
atau dibuat berseri dalam satu kesatuan Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten
informasi memerlukan beberapa gambar. Blora.T
Media gambar berseri merupakan suatu
k tunas Harapan mempunyai 4 guru didik kelompok A1 jumlah murid 25 anak,
dan satu kepala sekolah yang juga menjadi kelompok A2 jumlah murid 25 anak,
guru kelas. Tk Tunas Harapan memiliki anak

3
kelompok B1 jumlah murid 19 anak dan Bermula dari permasalahan tersebut
kelompok B2 jumlah murid 15 anak. maka peneliti menjadikan penelitian dan
Anak didik di TK Tunas Harapan mengangkat masalah ini adalah Peningkatan
umumnya berasal dari keluarga yang Kemampuan berbahasa anak dalam
perekonomiannya menengah ke bawah, berbicara yang kurang terasah karena anak
Banyak orang tua mengharapakan anaknya hanya mengembangkan kemampuan
hanya pandai berhitung dan membaca. menulis dan membaca saja, sehingga
Orang tua banyak tidak memberi kebebasan kemampuan berbicara anak tidak dapat
anak untuk mengespresikan perasaan anak, berkembang secara optimal. Bicara
jarang diajak bicara tentang kejadian yang di merupakan suatu kemampuan dan
alami anak hari ini walaupun anak bercerita kemampuan tidak akan berkembang kalau
orang tua jarang memberi respon atau tidak dilatih secara terus menerus.Oleh
jawaban yang bisa memberi pengertiaan karena itu,kemampuan berbicara pada anak
benar atau salah,orang tua cenderung akan tidak akan berkembang dengan baik tanpa
langsung menyalahkan anak jika anak dilatih.Apabila selalu dilatih,kemampuan
bercerita kalau menangis akibat bertengkar berbicara tentu akan semakin baik.
atau jatuh.orang tua selalu ingin Sebaliknya kalau malu,ragu,atau takut salah
memaksakan kehendak mereka kepada dalam berlatih berbicara, niscaya
anaknya,hal ini juga berpengaruh dengan kemampuan berbicara pada anak tidak akan
kemampuan bicara anak di kelas anak berkembang. Kemampuan berbicara lebih
cenderung pasif lebih aktif bermain atau mudah dikembangkan apabila anak
bicara dengan teman sebangkunya. Dengan memperoleh kesempatan untuk
jumlah murid yang banyak dan aktif secara mengkomunikasikan sesuatu secara alami
motorik kasar peneliti mengalamai kesulitan kepada orang lain. Selama kegiatan
terlebih peneliti hanya seorang diri mengajar pembelajaran di Tk guru diharapkan mampu
tanpa dibantu tenaga pengajar yang lain. menciptakan berbagai pengalaman yang
Menurut Bruner (AzharArsyad 2009:7) memungkinkan anak mengembangkan
tentang media gambarmenyatakanbahwa kemampuan berbicaranya.
media Berbicara sangat perlu dikembangkan
gambarberseridapatmeningkatkankemampu karena dengan kemampuan berbicara baik
anberbicaraanakadatigatingkatanutamayaitu anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
media belajarberupapengalamanlangsung Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
(enactive), pengalaman pictorial ataugambar pada kelompok A1 Taman Kanak-kanak
(iconic) danpengalamanabstrak (symbolic). Tunas Harapan Kecamatan Sambong
SedangLeviedanLevie (AzharArsyad, Kabupaten Blora masih rendahnya
2009 :9) mengatakanbelajarmelalui stimulus kemampuan berbicara anak. Dari 25 anak 9
visual membuahkanhasilbelajar yang anak perempuan dan 16 anak laki-laki,
lebihbaikuntuktugas-tugassepertimengingat, masih banyak anak yang memiliki
menghubungkanantarafakta- kemampuan berbicara belum berkembang,
faktadankonsepsertamengenalidibandingka mungkin karena malu atau takut salah.
ndenganbelajarmelalui stimulus verbal saja.

4
Permasalahan tersebut oleh diujikan pada situasi yang sebenarnya,
peneliti segera ditindaklanjuti dengan sehingga langkah-langkah ditempuh dapat
mengadakanpenelitian tindakan kelas dipantau secara teratur, dapat dinilai dan
(PTK),dan berdasarkan hasil diskusi dengan disempurnakan pada tindakan selanjutnya.
para teman sejawat serta pengarahan dari Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
kepala sekolah,dilakukan perbaikan proses praktis yang dimaksud untuk memperbaiki
belajar mengajar. Dengan menggunakan pembelajaran dikelas dengan pelaksanaan
media gambar berseri karena media gambar tindakan untuk mencari jawaban atas
berseri adalah satu kesatuan informasi yang permasalahan yang diangkat dari kegiatan
dituangkan kedalam beberapa tahap atau tugas sehari-hari dikelas ( Kasbolah, 1998:
dibuat berseri dalam satu lembar sehingga 12). Selanjutnya menurut Madya (1994: 12)
dalam satu kesatuan informasi beberapa bahwa tujuan penelitian tindakan kelas
gambar,kemudian anak menceritakan setiap adalah untuk (1) praktik, (2) peningkatan
gambar sesuai dengan urutan dan alur cerita (pengembangan profesional), pemahaman
masing-masing. Ini bisa kita manfaatkan praktik oleh penelitinya, dan (3) peningkatan
untuk membantu anak menjadi lebih banyak situasi tempat pelaksanaan praktik.
tahu dan mengerti dengan melihat gambar, Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif
sehingga kemampuan berbicara anak dapat yang artinya peneliti tidak melakukan
berkembang. Atas saran dari kepala sekolah penelitian sendiri, namun berkolaborasi atau
untuk mencari media pembelajaran dengan bekerjasama dengan teman guru. Penelitian
gambar berseri yang menarik dengan cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan
mencari beberapa buku atau dapat kemampuan berbicara dalam mengucapkan
mendonlaut internet, namun tepat guna dan kalimat sederhana dengan bahasa yang baik
sesuai dengan tema yang ada ditempat dan benar.
peneliti. TempatPenelitian
Berdasarkan masalah yang ada di
lapangan peneliti melakukan penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
tindakan kelas (PTK) berjudul “Peningkatan di TK Tunas Harapan yang beralamat di Desa
kemampuan Berbicara Melalui Media Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
Gambar Berseri Di Kelompok A Taman di daerah pedesaan. TK Tunas Harapan
Kanak-Kanak Tk Tunas Harapan Desa Ledok berada dalam situasi yang kondusif, karena
Kecamatan Sambong Kabupaten Blora”. lokasi sekolah ini tidak berada di depan jalan
Perkembangan bahasa khususnya raya, sehingga aman bagi anak-anak. Akses
kemampuan berbicara belum berkembang menuju jalan rayapun tidak terlalu jauh
baik dan masih memerlukan peningkatan. dekat kantor pemerintahan balai desa dan
layanan umum seperti puskesmas pembantu
2. METODE PENELITIAN dan bersebelahan dengan sekolah dasar
negeri ledok 1.
Penelitian tindakan kelas merupakan Rencana Penelitian Tindakan Kelas ini
jenis penelitian yang digunakan dalam dilaksanakan pada bulan Mei semester
penelitian ini. Penelitian tindakan kelas ini genap Tahun Ajaran 2016/2017. Lama
disusun untuk memecahkan suatu masalah,

5
penelitian kurang lebih satu bulan, A. TeknikPengumpulan Data
penelitian siklus pertama rencanakan tiga Teknik adalah cara, artinya
hari dalam satu minggu. Rencana kegiatan teknik pengumpulan data adalah cara
dalam kurun waktu tersebut, yaitu: yang digunakan oleh peneliti untuk
a. Dua hari dalam minggu pertama, memperoleh data yang dibutuhkan
mempersiapkan pembuatan Rencana (Arikunto, 2010: 192). Pengumpulan
Kegiatan Harian (RKH) dan media data dalam penelitian ini
gambar seri yang akan digunakan menggunakan metode observasi dan
dalam kegiatan peningkatan dokumentasi
kemampuan berbicara menggunakan 1. Teknik observasi merupakan teknik
media gambar seri. monitoring dengan melakukan
b. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap
hari berikutnya setelah pembuatan sasaran dengan menggunakan lembar
RKH dalam minggu pertama setelah pengamatan yang telah dipersiapkan
mempersiapkan RKH dan peralatan. (Pardjono, dkk., 2007: 43). Data yang
c. Refleksi dilakukan dalam akhir diambil dalam penelitian ini mengenai
pertemuan kedua siklus I pada minggu kemampuan berbicara menggunakan
pertama untuk menentukan langkah media gambar seri kelompok A. Proses
selanjutnya. pengamatan atau observasi dilakukan
d. Perbaikan dilakukan terhadap kendala oleh kolanorator (guru kelompok B)
pembelajaran yang muncul pada siklus dengan mengamati satu demi satu
I dan dilakukan perbaikan terhadap anak ketika guru (guru kelompok A)
kendala yang muncul dan dituangkan melaksanakan tindakan. Pengamatan
dalam perencanaan pada tindakan dilakukan menggunakan lembar
berkutnya. observasi yang diisi dengan memberi
tanda check list.
SubjekPenelitian 2. Dokumentasi merupakan catatan
Subjek dalam penelitian ini peristiwa yang sudah berlalu,bisa berbentuk
adalah semua anak kelompok A1 di tulisan, gambar, atau karya-karya dari
TK Tunas Harapan dengan jumlah seseorang (Sugiyono,2010;329). Hasil
sebanyak 25 anak terdiri dari 16 siswa penelitian akan lebih terpercaya dengan
laki-laki dan 9 siswa perempuan. didukung oleh beberapa dokumentasi. Pada
Peneliti memilih kelompok A penelitian ini, dokumentasi dilakukan
dikarenakan kelompok A merupakan dengan cara mengambil foto anak pada saat
kelompok dengan rentang usia 4-5 kegiatan pembelajaran menggunakan media
tahun dan kemampuan berbicara gambar berseri berlangsung. Foto-foto
dalam mengucapkan kalimat digunakan untuk merekam kegiatan-
sederhana belum berkembang dan kegiatan atau keaktifan setiap anak selama
peneliti juga guru wali kelas kelompok kegiatan.

6
InstrumenPenelitian siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada
siklus II merupakan perbaikan-perbaikan
Instrumen digunakan oleh peneliti untuk dari siklus I. Hasil yang diperoleh dari
mengumpulkan data atau informasi- penelitian ini berupa hasil dari pengamatan
informasi selama pelaksanaan tindakan dan tentang kemampuan berbicara dengan
tercantum di lembar observasi (Arikunto, gambar berseri anak Kelompok A di TK
2010: 203). Kisi-kisi instrumen kemampuan Tunas Harapan pada kemampuan awal atau
berbicara, yang disusun berdasarkan teori sebelum dilakukan tindakan masih kurang
tahapan berbicara pada anak baik yaitu kemampuan anak belum sesuai
TeknisAnalisis Data dengan tingkat pencapaian perkembangan
yang terdapat dalam Permendikbud No. 137
Analisis data diarahkan untuk menemukan tahun 2014.
upaya yang dilakukan guru dalam Berdasarkan hasil observasi pada
meningkatkan proses dan hasil belajar anak. siklusI, secara keseluruhan pembelajaran
Dari data-data yang di peroleh tersebut berjalan cukup lancar, anak kelompok A
dianalisis dengan teknik deskripsi kualitatif sangat antusias dan tertarik dalam
dan prosentase perubahan hasil belajar menggunakan gambar berseri. Namun pada
sebelum dan sesudah di lakukan tindakan, saat pergantian anak untuk menceritakan
yaitu ada kategori ketuntasan belajar yaitu kembali isi gambar dengan urut berlangsung
secara perorangan dan secara klasikal. agak lambat. Hal Ini mengakibatkan efisiensi
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar waktu pembelajaran agak rendah. Beberapa
mengajar kurikulum 2004 (Depdiknas 2004), anak kurang focus dalam menceritakan
yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila kembali isi cerita karena waktu
telah mencapai minimal skor 65% atau nilai menceritakan isi gambar berseri telah habis
65, dan kelas tersebut tuntas belajar bila di dikarenakan anak sering berebut dan tidak
kelas tersebut terdapat minimal 85% yang mau bergantian. Hasil pelaksanaan
telah mencapai daya serap lebih dari atau pembelajaran siklus I diperoleh bahwa 15
sama dengan 65% anak telah mampu berbicara dengan gambar
berseri dengan sangat baik, 9 anak telah
Prosedur Penelitian mampu menggunakan kalimat pendek untuk
berbicara dan 13 anak telah mampu
Prosedur tindakan kelas terbagi dalam
menceritkan kembali isi gambar dengan
empat tahapan tindakan yaitu tahap
menggunakan kalimat sederhana. Dari hasil
perencanaan (planning), tindakan,
pelaksanaan pembelajaran siklus I terlihat
pengamatan (observasi) dan refleksi.
bahwa terjadi peningkatan persentase anak
4.HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah mampu berbicara dengan gambar
berseri dengan baik. Selain itu nampak
Penelitian yang dilakukan ini adalah
bahwa pada siklus I ini terjadi penurunan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan
persentase Siswa yang belum bisa
dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II.
menceritakan kembali dengan urut isi
Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
gambar berseri. Berdasarkan indikator
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap

7
keberhasilan dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara pada anak saat
pembelajaran siklus I belum berhasil seperti Prasiklus, siklus I dan meningkat pada siklus
yang diharapkan, dan akan dilanjutkan ke II.Pada pra siklus anak yang tuntas 12% dan
siklus berikutnya. yang tidak tuntas 88% diantaranya 4 anak
Pada siklus II anak sudah mengalami telah mampu berbicara dengan gambar
peningkatan dalam kemampuan berbicara berseri dengan sangat baik, 6 anak telah
dengan gambar berseri. Anak lebih mampu menggunakan kalimat pendek untuk
semangat lagi saat diajak menggunakan berbicara dan 5 anak telah mampu
gambar berseri, karena guru menyediakan menceritakan kembali isi gambar dengan
media gambar berseri. Anak yang sudah menggunakan kalimat sederhana. Pada
mampu berbicara dengan gambar berseri siklus I anak yang tuntas 68% dan anak yang
dengan baik akan membantu anak yang tidak tuntas 32% diantaranya 15 anak telah
masih memerlukan bimbingan dalam mampu berbicara dengan gambar berseri
menceritakan kembali dengan urut sesuai isi dengan sangat baik, 9 anak telah mampu
gambar berseri. Hasil pelaksanaan menggunakan kalimat pendek untuk
pembelajaran siklus II diperoleh bahwa berbicara dan 13 anak telah mampu
22anak telah mampu berbicara dengan menceritkan kembali isi gambar dengan
gambar berseri dengan sangat baik, 21 anak menggunakan kalimat sederhana. Pada
telah mampu menggunakan kalimat pendek siklus II anak yang tuntas 88% dan anak yang
untuk berbicara dan 23 anak telah mampu tidak tuntas 12% diantaranya 22anak telah
menceritkan kembali isi gambar dengan mampu berbicara dengan gambar berseri
menggunakan kalimat sederhana. Dari hasil dengan sangat baik, 21 anak telah mampu
pelaksanaan pembelajaran siklus II terlihat menggunakan kalimat pendek untuk
bahwa terjadi peningkatan persentase anak berbicara dan 23 anak telah mampu
yang telah mampu berbicara dengan gambar menceritakan kembali isi gambar dengan
berseri dengan baik.Setelah diterapkannya menggunakan kalimat sederhana.
pembelajaranmenggunakan gambar berseri, 5.REFRENSI
kemampuan anak dalam menceritakan Anas Sudijono.2010. Pengantar Statistika
kembali dengan urut sesuai isi gambar dapat Pendidikan.Jakarta: Rajawali Press.
berkembang dengan baik. Adapun
Azhar Arsyad.2002. Media
rekapitulasi data hasil observasi pra siklus,
Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo
siklus I dan siklus II
Persada
4.SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Conny R Semiawan.2009. Penerapan
pembahasan yang dilakukan, dapat Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT
disimpulkan bahwa kegiatan berbicara Indeks
melalui media gambar berseri dapat
meningkatkan kemampuan berbicara anak Daryanto.2002. Media Pembelajaran.
kelompok A Tk Tunas Harapan Desa Ledok Yogyakarta: Gava Media.
Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Hal
Depdiknas.2010. Kurikulum TK Pedoman
ini dibuktikan adanya peningkatan rata-rata
Penilaian Di Taman Kanak-

8
kanak.Jakarta: Direktorat Jenderal Nurbiana Dheni,dkk 2008. Metode
Manajemen Pendidikan Dasar dan Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Menengah,Direktorat Pembinaan TK universitas Terbuka.
dan SD
Pardjono,dkk 2007. Panduan Penelitian
________2004. Kurikulum 2004 Standar Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga
Kompentensi Taman Kanak-kanak dan Penelitian UNY.
Raudhatul Athfal. Jakarta: Dikdasmen.
Rosmala Dewi.2005. Berbagai Masalah Anak
Henry Guntur Tarigan.1990. Menyimak Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Sebagai Suatu Keterampilan Depdiknas.
Berbahasa: Angkasa.
Slamet Suyanto.2005. Konsep Dasar
Kasihani Kasbolah.1998. Penelitian Tindakan Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Kelas.Malang Depdikbud. FIP UNY.

Kasina Ahmad.2005. Perlindungandan Sofia Hartini.2005. PerkembanganBelajar


Pengasuhan Anak Usia Dini. Jakarta: pada Anak Usia Dini. Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Depdiknas
Pendidikan Dasar dan
Suharsemi Arikunto.2010. Prosedur
Menengah,Direktorat Pembinaan TK
Penelitian Suatu Pendektan Praktik.
dan Sd, Departemen Pendidikan
Jakarta: Bumi Aksara.
Nasioanal.
Suhartono.2005. Perkembangan
Martini Jumaris.2006. Perkembangan dan
Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini.
Pengembangan Anak Usia
Jakarta : Direktorat Pembinaan
TamanKanak-kanak. Jakarta:
Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
PT.Grasindo.
Ketenagaan Perguruan
Mashitoh.2008. Strategi Pembelajaran TK. Tinggi,Departemen Pendidikan
Jakarta: Universitas Terbuka. Nasioanal.

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Sunarto dan Agung Hartono.2006.


Tk. Jakarta: Rineka Cipta. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Mohammad Ramli.2005. Pendampingan
Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud. Syamsu Yusuf.2004. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja.
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi.2012.
Bandung: Rosdakarya.
Format PAUD Konsep, Karakteristik &
Implementasi Pendidikan Anak Usia Yuliani Nurani Sujiono.2012. Konsep Dasar
Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.
Indeks.

9
http/bloghendrotuban blogspot
com2012/12/modul 3 Perkembangan
Bahasa Anak html tgl 17-5-2017.

10

Anda mungkin juga menyukai