DISUSUN OLEH :
Kelas : C4UDR
FAKULTAS TARBIYAH
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat, jenis media ini
tampaknya sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia
dini (Sit & Nasution, 2021). Contohnya adalah gambar/foto, sketsa, diagram,
kartun, poster, peta, papan flanel, papan tulis. Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan, dan perasaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
(Asmariani, 2016).
1
Fitriasari and Widjayatri, “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN Sri Anisyah Febriyanti THE EFFECTIVENESS OF THE STORYTELLING METHOD IMPROVES
LANGUAGE SKILLS IN CHILDREN AGED 4-5.”
Untuk meningkatkan bahasa anak RA Mambaul Ulum jepara masih
mengunakan media modul atau majalah anak-anak,belum banyak keatifitas
yg dilakukan para pengajar di RA Manbaul Ulum Jepara.tetapi anak-anak
dilingungan sekolahan sudah banyak yang mampu berbahasa walau belum
lancer.dan permasalahan yang ditimbulkan dari pengunaan modul di RA
Mambaul Ulum Jepara adalah anak akan cepat ,erasa bosan dengan media
pembelajaran yang hanya memuat gambar untuk diwarnai dan pengejan huruf
yang terkesan monoton.
2
Sugiyati, “Efektivitas Metode Bercerita Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Anak Kelompok B Tk Pkk Putragiri Kulon Progo.”
Dhinie (2005) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau
komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu
yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Sedangkan menurut
Mastitah dan Hatuti (2016) bahasa merupakan suatu wujud yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa
itu adalah milik manusia yang telah menyatu dengan pemiliknya. Dengan
demikian sangat penting merangsang perkembangan bahasa anak sejak anak
masih usia dini.
Namun pada kenyataannya perkembangan aspek bahasa pada anak
masih kurang, karena sebagian anak belum mampu mengungkapkan
bahasanya dengan baik dan benar. Hal ini karena guru belum mampu
menggunakan metode bercerita dalam mengembangkan bahasa pada anak,
guru lebih sering menggunakan metode bercakap-cakap tanpa menggunakan
media sehingga sebagian anak masih kesulitan dalam menyampaikan
perasannya kepada guru, atau menjawab pertanyaan dengan bahasa yang
tepat. Sehingga dari permasalahan tersebut mendorong penulis untuk
melakukan penlitian tentang “Efektifitas Metode Bercerita Dengan Media
Gambar Untuk Menstimulasikan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini di
RA Mambaul Ulum Pancur Mayong.”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifitas media
gambar dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini di RA
MAMBAUL ULUM PANCUR MAYONG.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis : secara teori penerapan metode bercerita dg media gambar
ini mampu meningkatkan bahasa ana dg cepat karena penyampaiannya
sangat menarik dan media gambar adalah hal yg sangat disukai anak usia
dini
2. Secara Praktis : penelitian diharapkan menjadi bahan acuan dalam proses
pembelajari di masa depan.
E. Sistematis Proposal
Sistematika proposal sistematika penulisan dalam proposal skripsi
dibagi menjadi tiga empat dengan uraian sebagai berikut satu pendahuluan
yang terdiri latar belakang masalah penelitian rumusan masalah tujuan
penelitian manfaat berlebihan proposalq juga kerangka teori terdiri dari kajian
teori dan penelitian terdahulu ini deskripsi acuan teori yang terdiri atas dari
pengembangan bakat dan minat siswa
BAB II
KERANGKA TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian media pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad : kata media berasal dari bahas latin “medius”
yang artinya tengah. Secara umum media adalah semua bentuk perantara
untuk menyebar, membawa, atau menyampaikan sesuatu pesan (message)
dan gagasan kepada penerima. Media pembelajaran secara luas dapat
diartikan, setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan
kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.3 Dari beberapa pengertian media tersebut memiliki beberapa
persamaan diantaranya bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat siawa serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Pada umumnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam
kegiatan atau mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan
3
Arsyad, Media Pembelajaran.
pengalaman visual kepada anak didik antara lain untuk mendorang
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep abstrak dan
mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Sejalan dengan semakin
mantapnya konsep tersebut fungsi media tidak lagi hanya sebagai alat
bantu melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pengajaran
kepada siswa serta dapat menghilangkan kejenuhan belajar.
B. Media Gambar
Media gambar ialah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja,
akan tetapi tidak mengandung unsur suara atau audio. Atau definisi Media
Gambar yang lainnya ialah segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara
visual kedalam bentuk 2 ( dua ) dimensi sebagai curahan ataupun
pemikiran yang bermacam-macam misalnya seperti: potret, slide, lukisan,
film, strip, opaque proyektor dan sebagain
C. Penelitian terdahulu
Berdasarkan hasil terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah
jurnal (1) Andriani dkk (2022) yang berjudul Incresing Childen’s Expressive
Languange Development Through The Role-Playing Method (2) Fakhira dkk
(2022) yang berjudul Identifikasi Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak
Kelompok A di TK Raudatush Shibyan Ampenan, (3) Firdausi dan Fahruddin
(2018) yang berjudul Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Lingustik Anak
Kelompok B Di TK Negeri Pembina Mataram, (4) Lestari dkk (2021) yang
berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar
Berseri Pada Usia 5-6 Tahun di Desa Martak Kecamatan Pujut Lombok
Tengah, (5) Nurhasanah dkk (2021) yang berjudul Pengembangan Metode
Mendongeng Menggunakan Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Anak Kelompok B TK Rinjani Unram.
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2012), kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat
atau dapat membawa hasil. Efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan atau suatu keadaan yang menunjukkan
sejauh mana rencana dapat tercapai (Mayandri, 2017). Semakin banyak
rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga
kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat
dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak
terhadap pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-
masa berikutnya (Makleat, 2021). Anak usia dini adalah individu yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan
dikatakan sebagi lompatan perkembangan (Nurhadi et al., 2018). Anak usia
dini masuk pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan
dan perkembangan dalam berbagai aspek mengalami masa yang cepat dalam
rentang perkembangan hidup manusia. Berdasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014
Pasal 10 ada enam aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia dini. Salah
satunya ialah aspek perkembangan bahasa. Terdapat empat aspek
keterampilan dalam berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan
menulis (Kurniawan et al., 2020). Dari keempat aspek diatas keterampilan
berbicara adalah salah satu kemampuan yang harus dikuasai anak usia dini
(Kurniawan et al., 2020)
Kartu bergambar adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara
menunjukan gambar secara cepat untuk memicu otak anak agar dapat
menerima informasi yangada di hadapan mereka, dan sangat efektif untuk
membantu anak belajar membaca, mengenal angka, mengenal huruf di usia
sedini mungkin (Siregar, 2019). Kartu bergambar adalah kartu permainan
yang dilakukan dengan cara menunjukan gambar secara cepat untuk memicu
otak anak agar dapat menerima informasi yangada di hadapan mereka, dan
sangat efektif untuk membantu anak belajar membaca, mengenal angka,
mengenal huruf di usia sedini mungkin.
Berdasarkan manfaat diatas tentunya alat permainan edukatif sangat
membawa pengaruh positif dalam proses kegiatan di sekolah, selain sebagai
alat bantu dalam proses belajar dengan penggunaan APE ini dapat membantu
guru untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar serta dapat
mengefisienkan biaya pengadaan sumber belajar dan waktu dengan sebaik
mungkin untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Namun
kenyataannya, murid yang tidak ingin menjawab saat diberi pertanyaan dan
ada beberapa murid yang memiliki kosa kata yang sedikit, selain itu juga
dalam metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik masih monoton
dan keterlambatan berbicara menjadi kendala.
Gangguan-gangguan berbahasa sebenarnya akan sangat mempengaruhi
proses berkomunikasi dan berbahasa. Seorang anak yang dilahirkan
dikeluarga normal, dan dibesarkan dilingkungan yang normal pula, mngkin
saja anak tersebut tidak bisa Berbahasa. Walaupun seorang anak
mendapatkan stimulus yang bagus (Muslimat, et al., 2020).
Untuk meningkatkan bahasa anak RA Mambaul Ulum jepara masih
mengunakan media modul atau majalah anak-anak,belum banyak keatifitas
yg dilakukan para pengajar di RA Manbaul Ulum Jepara.tetapi anak-anak
dilingungan sekolahan sudah banyak yang mampu berbahasa walau belum
lancer.dan permasalahan yang ditimbulkan dari pengunaan modul di RA
Mambaul Ulum Jepara adalah anak akan cepat ,erasa bosan dengan media
pembelajaran yang hanya memuat gambar untuk diwarnai dan pengejan huruf
yang terkesan monoton.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. SETTING PENELITIAN
TEMPAT PENELITIAN : RA MAMBAUL ULUM PANCUR, MAYONG,
JEPARA
WAKTU PENELITIAN : PAGI HARI
PIHAK YANG TERLIBAT :
Nama : MUDRIKAH,S.Pd.
Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : Pancur, Mayong, Jeapra
Nama : ROHIMAH,S.Pd.
Jabatan : Wali Kelas
Alamat : Pancur, Mayong, Jepara
5
Rahmat Pupu Saeful, “Penelitian Kualitatif,” Equilibrium 5 (2009).
JADWAL KEGIATAN
C. SUBYEK PENELITIAN
a) Observasi7
b) Wawancara
c) Dokumentasi 9
8
Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997).
9
Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997).
E. SUMBER DATA
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
meresponatau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun
lisan
a. Narasumber (informan)
11
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2003
12
Burhan, M, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen
penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah
datanya. • Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan
penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas
13
Majid, A, Aziz, A 2002. Mendidik dengan Cerita. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya
Definisi Operasional Variabel Penelitian, untuk membantu peneliti
dalam membahas lebih jauh tentang penelitian ini, peneliti mendefinisikan
kata-kata yang digunakan sebagai judul dalam penelitian kami.14
DAFTAR PUSTAKA
14
Gana Kartinika Hadi, “Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Mengungkapkan
Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Pertiwi 1 Banjarsari,” PG-PAUD Trunojoyo, Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Anak Usia Dini 5 (2018
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. jakarta: raja, 2011.