PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan anak usia dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14
yang menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
dikemukakan dalam Sujiono (2012:7); bahwa usia dini lahir sampai enam
dan sesuai dengan keunikan setiap anak. Seperti halnya yang dicantumkan
1
2
dilalui 0leh anak usia dini (sujono, 2012: 6-7). Salah satu dari beberapa
teman, guru, orang tua dan sebagainya, oleh sebab itu bahasa perlu
diajarkan atau ditanamakan sejak dini kepada anak salah satu kemampuan
berbicara merupakan ketrampilan yang perlu dipelajari untuk anak usia dini
berbicara selalu dibutuhkan setiap hari mulai dari kita bangun tidur hingga
anak karena anak usia dini belajar sambil bermain. Media gambar berseri
saja. Oleh karena itu peneliti menggunakan media gambar berseri untuk
berurutan.
gambar berseri merupakan suatu media visual yang berisi yakni urutan
gambar, antara gambar satu dengan yang lain saling berhubungan dan
kemampuan berbicara dalam isi bicara seperti topik percakapan, cara bicara
dan pentingnya isi bicara yang akan disampaikan dapat diatasi dengan
bantuan media. Media dapat membantu guru dan anak ketika menemui
perhatian anak dalam proses tanya jawab kegiatan yang akan dilakukan pada
pembelajaran di kelas atau saat anak diminta untuk menceritakan kembali isi
Harapan mempunyai 4 guru dan satu kepala sekolah yang juga menjadi guru
anak, jarang diajak bicara tentang kejadian yang di alami anak hari ini
walaupun anak bercerita orang tua jarang memberi respon atau jawaban
yang bisa memberi pengertiaan benar atau salah, orang tua cenderung akan
bertengkar atau jatuh. orang tua selalu ingin memaksakan kehendak mereka
kepada anaknya, hal ini juga berpengaruh dengan kemampuan bicara anak
di kelas anak cenderung pasif lebih aktif bermain atau bicara dengan teman
sebangkunya. Dengan jumlah murid yang banyak dan aktif secara motorik
berbicara anak ada tiga tingkatan utama yaitu media belajar berupa
Sedang Levie dan Levie (Azhar Arsyad, 2009 :9) mengatakan belajar
melalui stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk
verbal saja.
berbahasa anak dalam berbicara yang kurang terasah karena anak hanya
kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu, kemampuan
berbicara pada anak tidak akan berkembang dengan baik tanpa dilatih.
Sebaliknya kalau malu, ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara,
dengan para teman sejawat serta pengarahan dari kepala sekolah, dilakukan
berseri karena media gambar berseri adalah satu kesatuan informasi yang
dituangkan kedalam beberapa tahap atau dibuat berseri dalam satu lembar
menceritakan setiap gambar sesuai dengan urutan dan alur cerita masing-
masing. Ini bisa kita manfaatkan untuk membantu anak menjadi lebih
berbicara anak dapat berkembang. Atas saran dari kepala sekolah untuk
cara mencari beberapa buku atau dapat mendonlaut internet, namun tepat
B. Identifikasi Masalah
Harapan
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
berikut :
9
1. Bagi Guru
2. Bagi Anak
3. Bagi Sekolah
TK Tunas Harapan
1. Spesifikasi Variabel
gambar berseri.
10
2. Definisi Operasioanal
dengan lainnya
KAJIAN PUSTAKA
a. Ukuran gambar cukup besar untuk dapat dilihat oleh semua anak
sampai ke rinciannya.
jelas
selanjutnya.
11
12
ukuran A3 dengan ukuran cukup besar dan diberi warna yang hidup
dini.
imajinasi anak akan muncul selarah dengan alur dan tokoh cerita guru,
kembali apa yang telah diceritakan oleh gurunya dan juga dapat
kemampuan berbicara.
Biasanya terdiri dari empat seri, yaitu gambar seri satu sampai empat
buku atau kertas yang memuat cerita seri sesuai dengan tema yang
pembelajaran.
yang tepat sesuai dengan kondisi dan karakteristik anak usia dini.
nyaman
a. Kegiatan Pra-Pengembangan
dibicarakan.
b. Kegiatan Pengembangan
c. Kegiatan Penutup
1. Pengertian Berbicara
mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Hal ini mendorong anak
dalamnya terjadi pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Selain itu
maupun gagasan.
(b) mengucapkan dua kata, (c) anak dapat mengucapkan satu kalimat,
20
sebagai berikut:
dari:
2. Tahap II (linguistik). Tahap ini terdiri dari tahap I dan II, yaitu:
b. Tahap -2; frasa (1-2), pada tahap ini anak sudah mampu
anak belajar nama dan merekam ciri benda dan kejadian. Itulah
sebabnya anak usia 2-3 tahun akan banyak bertanya, “ Apa itu?” ,
benda.
Dengan proses yang sama anak belajar tentang berbagai benda seperti
gelas, minum, dan air. Kelak, semakin dewasa anak akan mampu
anak usia 4-5 tahun pertanyaan “Apa itu?”, dan “Apa Ini ?” akan
berikut:
pola-pola kalimat.
didengarnya.
6. Tujuan Berbicara
1. Menghibur
2. Menginformasikan
3. Menstimulasi
4. Menyakinkan
5. Menggerakan
Dijelaskan oleh Sutiyati (2004: 30) bahwa ada beberapa prinsip umum
dan kesegaran bahwa pita atau berkas itu telah mungkin berbuat
manusia
teratur.
27
sepenuhnya.
Namun hal tersebut kurang dimengerti apa yang dimaksud oleh anak.
Oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar
orang lain mengerti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang untuk
Oleh karena itu bicara tidak sekedar merupakan prestasi tetapi juga
ide , sekalipun seringkali tidak masuk akal bagi orang tua dan
lingkungannya.
Berseri
Anak usia dini merupakan individu yang unik dimana ia memiliki pola
sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Pada masa
usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang
rangsangan. Masa peka pada masing- masing anak berbeda, seiring dengan
bicara merupakan suatu hal yang esensial dan sangat dibutuhkan oleh anak,
mendapat latihan. Dalam hal ini tugas guru Taman Kanak-kanak di sini
31
satu media yang digunakan adalah dengan media gambar berseri Media
antara konsep, peristiwa, dan tokoh yang ada dalam pelajaran serta dapat
anak akan tertarik untuk memperhatikan dan mengikuti jalan cerita yang
media gambar berseri, guru akan lebih mudah mengatasi gangguan yang
mendemonstrasikan.
dalam media gambar seri mengandung makna adanya alur dalam suatu
D. Kerangka Berfikir
untuk mencapai perubahan menjadi lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa menjadi bisa. Proses tersebut dipengaruhi oleh faktor yang
33
pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi ragam dan jenis media pun
terlupakan. Hal ini disebabkan salah satunya karena kurang kreatifnya guru
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
35
36
2. Rancangan Penelitian
1. Perencanaan Tindakan
yang merugikan.
2. Pelaksanaan Tindakan
melalui kegiawan awal (30 menit), kegiatan inti (60 menit), dan
tersebut.
dengan baik.
40
3. Pengamatan
4. Refleksi
1. Tempat Penelitian
kondusif, karena lokasi sekolah ini tidak berada di depan jalan raya,
terlalu jauh dekat kantor pemerintahan balai desa dan layanan umum
negeri ledok 1.
urut sesuai isi gambar. Selain itu peneliti juga sebagai guru di
2. Waktu Penelitian
lebih satu bulan, penelitian siklus pertama rencanakan tiga hari dalam
berkutnya.
C. Subjek Penelitian
Teknik adalah cara, artinya teknik pengumpulan data adalah cara yang
check list.
E. Instrumen Penelitian
yang disusun berdasarkan teori tahapan berbicara pada anak, dan dituangkan
Penilaian
No. Indikator
1 Mampu bertanya 1 Anak mampu Anak mampu Anak mampu Anak mampu
pertanyaan cerita bertanya 1 bertanya bertanya 2 - 3 bertanya
yang di sampaikan pertanyaan dengan 1 - 2 pertanyaan dengan 3 - 4
oleh Guru kalimat dengan dengan kalimat dengan
bantuan guru mandiri mandiri
berlaku:
46
diharapkan/kurang
sangat baik
gunakan untuk acuan perbaikan pada tiap siklus. Dari data hasil obervasi ini
pun akan nampak perubahan yang signifikan pada tiap siklus, karena dalam
F. Instrumen Penilaian
G. Pengembangan Instrumen
1. Penyusunan RPPH
berikut:
dirumuskan
48
Yang menjadi validator ahli dalam penelitia ini adalah Ibu Suripah
Blora dan Ibu Pipin dari Tunas Bangsa Desa Sambong Kabupaten
Komentar/saran :
Komentar/saran :
a. Penyusunan RPPH
Menentukan indikator
Yang menjadi validator ahli dalam penelitian ini adalah Ibu Suripah
Kabupaten Blora dan Ibu Pipin dari Tk Tunas Bangsa Desa Sambong
Kabupaten Blora
berikut:
Komentar/saran :
2. Bu Pipin S.Pd
Komentar/saran :
dapat di lihat adanya selisih antara prasilus ke siklus 1 serta siklus 2. Dari
50
tuntas belajar bila telah mencapai minimal skor 65% atau nilai 65, dan kelas
tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat minimal 85% yang
telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk
berikut :
..%
Prosentase TB = …..%
Keterangan :
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanan
Kegiatan Harian)
d. Setting kelas
2. Tahap pelaksanaan
e. Mengulas materi
3. Tahap Pengamatan
4. Tahap Refleksi
tindakan kelas ini, peneliti melakukan refleksi dari mulai siklus 1 dan
umurnya. Kelompok A terdiri dari anak-anak yang berusia 4-5 tahun dan
kelas, 1 ruang kantor, 1 kamar mandi, 1 gudang, dan 1 halaman utama yang
yang cukup besar, dengan ruang kelas yang cukup besar. Pembelajaran yang
54
55
Harapan.
bercerita.
pembelajaran yang sesuai sebagai alat bantu pemahaman anak yang masih
dalam bercerita.
Observasi yang dilakukan peneliti pertama kali pada bulan April 2017
berani bicara didepan kelas . Anak juga masih rendah dalam menyusun
kata-kata, dalam berbicara anak sering salah. Anak juga masih sering salah
dalam menceritakan gambar yang sesuai. Ada beberapa anak yang baru bisa
bicara dengan penguasaan konsep yang kurang baik. Hal ini terlihat dari
anak yang masih ragu-ragu dalam berbicara dengan media gambar berseri
halaman sekolah. Anak melakukan doa dan hafalan surat pendek serta
untuk cuci tangan dan minum. Anak dikondisikan duduk melingkar, anak
Anak diberi penjelasan beberapa ragam media gambar berseri yang telah
disiapkan oleh guru secara klasikal. Di mana anak bebas memilih media
tangan dan makan bersama menu makan yang sudah dibawa dari rumah.
Pada kegiatan akhir, anak dikondisikan duduk melingkar untuk doa sesudah
makan. Anak dan guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah
Keterangan:
Hasil Pengamatan
No Indikator
Jumlah
1 Kemampuan berbicara 4 15 6 48
Menggunakan kalimat
2 6 10 9 47
pendek untuk berbicara
Menceritakan kembali
3 5 12 8 47
dengan urut sesuai gambar
59
Grafik 4.1 Kemampuan Anak Berbicara dengan Media Gambar Berseri pada
Pra Siklus
dengan media gambar pada kriteria rendah. Hal ini dapat dilihat dari grafik,
abstrak tanpa melalui tahapan belajar yang sesuai dengan tahap berpikir
sebagai berikut:
berbicara.
gambar.
media gambar berseri akan menjadikan anak lebih tertarik sehingga dapat
media gambar berseri yang menarik dan berwarna dan disesuaikan dengan
berbicara.
dalam pembelajaran.
62
1. Siklus I
a. Perencanaan
merugikan.
dalam pembelajaran.
1) Pelaksanaan
sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Transisi
c) Kegiatan Inti
lingkungan.
lainnya
berseri.
d) Makan Bersama
e) Kegiatan Akhir
pendidik.
2) Observasi
Keterangan:
Hasil Pengamatan
No Indikator
Jumlah
1 Kemampuan berbicara 15 10 65
2 Menggunakan kalimat 9 16 59
pendek untuk berbicara
3 Menceritakan kembali 13 12 63
dengan urut sesuai gambar
d. Refleksi
berikut:
pembelajaran.
sebagai berikut:
kemampuan berbicara.
2. Siklus II
a. Merevisi Perencanaan
tidak ada anak yang berebut gambar berseri dan tidak ada
74
terlampir.
75
1) Pelaksanaan
sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
kegiatan inti.
b) Kegiatan Transisi
c) Kegiatan Inti
lego.
lambang bilangan
5. Makan Bersama
6. Kegiatan Akhir
7. Observasi
Keterangan:
Hasil Pengamatan
No Indikator
Jumlah
1 Kemampuan berbicara 5 17 3 77
2 Menggunakan kalimat 4 17 4 75
pendek untuk berbicara
3 Menceritakan kembali 2 21 2 75
dengan urut sesuai gambar
gambar berseri siklus II, dapat diperjelas melalui Grafik 4.4 di bawah ini:
dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II. Setiap siklus terdiri dari
siklus I. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa hasil dari
dilakukan tindakan masih kurang baik yaitu kemampuan anak belum sesuai
anak untuk menceritakan kembali isi gambar dengan urut berlangsung agak
Beberapa anak kurang focus dalam menceritakan kembali isi cerita karena
waktu menceritakan isi gambar berseri telah habis dikarenakan anak sering
untuk berbicara dan 13 anak telah mampu menceritkan kembali isi gambar
84
yang telah mampu berbicara dengan gambar berseri dengan baik. Selain itu
nampak bahwa pada siklus I ini terjadi penurunan persentase Siswa yang
siklus berikutnya.
gambar berseri. Anak yang sudah mampu berbicara dengan gambar berseri
dalam menceritakan kembali dengan urut sesuai isi gambar berseri. Hasil
berbicara dengan gambar berseri dengan sangat baik, 21 anak telah mampu
observasi pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.5
berikut ini:
kemampuan anak berbicara dengan gambar berseri dari pra tindakan sampai
Siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 4.4 berikut ini:
86
pada anak kelompok A mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus 4 anak
telah mampu berbicara dengan gambar berseri dengan sangat baik, 6 anak
pendek untuk berbicara dan 13 anak telah mampu menceritkan kembali isi
telah mampu berbicara dengan gambar berseri dengan sangat baik, 21 anak
sederhana.
87
Tunas Harapan ini telah diupayakan untuk memperoleh hasil yang optimal,
2. Subjek pada penelitian ini terbatas hanya 1 kelas yang terdiri dari 25
A. Kesimpulan
Pada pra siklus anak yang tuntas 12% dan yang tidak tuntas 88%
berbicara dan 5 anak telah mampu menceritakan kembali isi gambar dengan
menggunakan kalimat sederhana. Pada siklus I anak yang tuntas 68% dan
anak yang tidak tuntas 32% diantaranya 15 anak telah mampu berbicara
Pada siklus II anak yang tuntas 88% dan anak yang tidak tuntas 12%
88
89
B. Saran
1. Bagi guru TK
media gambar berseri dapat digunakan sebagai salah satu alternatif yang
berseri supaya media yang digunakan dapat lebih variatif. Selain itu,
lebih optimal.
2. Untuk Sekolah