PENGARUH DUKUNGAN
KEPUTUSAN KARIR
USULAN PENELITIAN
Disusun oleh:
Guvra Trama
NIM. 7111171072
FAKULTAS PSIKOLOGI
CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Usulan Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Achmad Yani. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan usulan
penelitian ini sangatlah sulit bagi peneliti untuk diselesaikan. Untuk itu peneliti
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kenyataanya, manusia yang lahir ke dunia ini memiliki peran tersendiri
dalam hidupnya yang dibagi menjadi dua hal yaitu manusia sebagai makhluk
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Dalam berinteraksi dengan sekitar,
Manusia sebagai makhluk sosial dapat di artikan sebagai mahluk yang tidak bisa
lain dalam hidupnya, hal ini menggambarkan bahwa manusia faktanya adalah
Menurut Bandura (dalam Myers, 2012), keyakinan diri atau biasa disebut
sebagai self efficacy adalah perasaan individu terhadap keyakinan pada diri
Semakin berkembang, teori efikasi diri (self efficacy) juga diterapkan pada
proses pembuatan keputusan karir oleh Taylor & Betz (Betz, 2001). Taylor &
Betz (dalam Norida et al, 2014), menjelaskan bahwa efikasi diri pengambilan
1
2
langkah selanjutnya yang akan diambil, apakah akan langsung bekerja atau
2011).
sebagai remaja karena berada pada rentang usia 16 hingga 18 tahun. Masa
remaja adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Proses biologis, kognitif, dan sosial
saling terjalin secara erat. Proses sosial membentuk proses kognitif, proses
pada usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun
sangat singkat. Fase awal remaja berlangsung pada sekitar usia tiga belas
sampai dengan enam belas tahun dan akhir masa remaja berakhir pada usia
atau siap dalam membuat keputusan karir apabila individu tersebut memiliki
pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir dan hal itu
didukung oleh informasi yang kuat yang telah ada mengenai pekerjaan
masalah yang dihadapi dalam fase remaja. Menurut Gati & Saka (2001)
menjelaskan bahwa pada fase ini banyak siswa yang merasa tidak yakin pada
400.000 profil dan data siswa dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Fakta yang
SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa di masa depan
Aspek karir merupakan aspek yang setara dengan aspek yang lainnya
Hal ini didukung oleh data dari ABKIN (2007) yang menjelaskan bahwa
pilihan karirnya secara mandiri. Hal ini menjelaskan bahwa siswa diharapkan
2014).
berikut: Faktor internal yaitu (1) nilai-nilai kehidupan (values), (2) taraf
intelegensi, (3) bakat khusus, (4) minat, (5) sifat-sifat, (6) pengetahuan, dan
(7) keadaan jasmani. Sedangkan faktor eksternal yaitu (1) masyarakat, (2)
keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, (3) status ekonomi keluarga, (4)
Pengaruh dari selurih anggota keluarga besar dan keluarga inti, (5) pendidikan
sekolah, (6) pergaulan dengan teman sebaya, dan (7) tuntutan (Aminnurrohim
et al., 2014).
Bordia, Bordia, dan Roxas (2015) mendapatkan hasil bahwa dukungan sosial
Sarafino & Smith (2012) Dukungan dapat bersumber dari pasangan hidup
sebaya merupakan salah satu sumber dukungan sosial yang bisa di dapatkan
yang memiliki tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama hal ini
apa yang dia inginkannya dimasa mendatang, Pilihan karir yang tepat dapat
dibantu dengan dukungan sosial dari lingkungan sosial, salah satunya teman
sebaya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chan (2018)
bantuan yang tersedia bagi seseorang dari individu atau kelompok lain.
dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai, dihargai, dan merasa bagian
dari jaringan sosial, seperti keluarga atau komunitas, yang membantu saat
oleh peneliti kepada 14 orang siswa SMAN 1 Campaka dimana jika dilihat
rencana karir yang akan dituju dimasa depan, mereka memiliki gambaran
untuk menetapkan karir seperti apa yang akan mereka tetapkan dimasa yang
akan datang. Salah satu sumber yaitu (LI) mengatakan bahwa sudah
lainnya sudah memiliki rencana karir yang akan dituju dimasa depan akan
tetapi masih kurang percaya diri akan rencananya dan ragu untuk menetapkan
rencana karir tersebut, salah satu sumber yaitu (IM) mengatakan bahwa dia
memang sudah menetapkan rencana karir akan tetapi masih kurang percaya
diri untuk menetapkannya walaupun sudah tersusun rapi tapi dia masih merasa
nya siap.
menentukan usaha seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai rencana
sudah dibuat karena sesuai minat, mereka menjelaskan bahwa mereka sudah
karir seperti apa yang akan mereka tuju kedepannya, mereka mengatakan
bahwa minat mereka sudah matang dan merupakan passion mereka di karir
yang sudah mereka pilih, salah satu sumber (RM) mengatakan karena
kemauannya sendiri dan juga dukungan orangtua dan juga karena ayahnya
mengenai dunia industri yang akan dia tuju dan dia yakin rencana karirnya
sudah sesuai minatnya dan mampu melaksanakan karir yang akan dia capai
dengan usaha dan doa restu dari orang tuanya, lalu 3 dari 14 orang merasa
dimana dan masih adaptasi untuk mewujudkan sesuai rencana yang sudah
mereka buat.
sangat penting bagi individu yang akan melanjut karirnya dimasa depan
setelah lulus dari SMA, berdasarkan hasil wawancara dengan 14 orang siswa
mereka cukup akan karir yang akan mereka pilih di masa yang akan datang,
karir yang akan mereka pilih, salahsatu sumber (DA) mengatakan bahwa
8
punya jalan keluar apabila suatu saat nanti rencana karir yang sudah mereka
untuk tetap semangat mencoba lagi dibidang yang sama, mencoba yang baru
dengan memilih bidang karir yang lain, salahsatu sumber (RA) mengatakan
mungkin.
sebaya kepada 14 orang yang sama yaitu siswa SMAN 1 Campaka, 14 dari
ketika ingin bercerita tentang apa yang sedang mereka rasakan, mereka
bedakan mau besar ataupun kecil, salah satu sumber yang diwawancara
sekecil apapun itu dan dia menjelaskan bahwa hubungannya dengan teman-
berupa jasa atau waktu dalam dimensi dukungan instrumental 14 orang dari 14
yang mereka butuhkan karena menurut mereka temannya tahu apa yang
mereka butuhkan dan informasi seperti apa yang mereka cari, 2 dari 14 orang
rata-rata dia sudah tahu duluan akan informasi yang ada dan kadang sudah
menemukan beberapa hasil teliti mengenai variabel yang sedang peneliti teliti.
pada penelitian yang dilakukan Gita Mulia Yunanda dengan Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMAN 2 Sijunjung yang
berjumlah 203 orang. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah
sosial keluarga dengan pengambilan keputusan karir remaja etnis Minang. Hal
ini ditunjukkan dari hasil korelasi rx2y sebesar 0.392 dengan signifikansi (p)
sebesar 0.00 (p≤ 0.01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan
dengan Responden dalam penelitian ini berjumlah 71 orang yang terdiri dari
nilai korelasi r = 0,367 dengan p = 0,000 (p < 0,01) dukungan sosial yang
berasal dari ayah terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir, yang
sosial yang berasal dari ibu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir
yang berarti terdapat korelasi yang tinggi dan signifikan antara dukungan sosial
yang berasal dari ibu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja.
menjelaskan bahwa dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara efikasi diri dan
positif signifikan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir. Hasil
keputusan karir diperoleh nilai rx2y = 0,572 p = 0,000 (p<0,01). Hal tersebut
Siswa SMA dengan siswa kelas XII SMA N 1 Sutera Pesisir Selatan yang
menemukan koefisien korelasi (r) sebesar 0,282 dan p = 0,047 (p <0,05) yang
diberikan oleh teman atau anggota keluarga, dukungan sosial penting dalam
sebagai faktor dalam pengambilan keputusan individu agar tidak salah dan
orang yang meras informasi yang di dapat kurang berguna dan terkadang saja
mendapatkan informasi yang dibutuhkan akan tetapi hampir seluruh siswa yang di
yaitu siswa diharapkan mampu menentukan pilihan karirnya secara mandiri. Hal
13
Menurut Gati & Saka (2001) menjelaskan bahwa pada fase ini banyak siswa
yang merasa tidak yakin pada kemampuannya sendiri hingga akhirnya mengalami
Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yan dilakukan oleh peneliti, jika
dilihat dari aspek efikasi diri pengambilan keputusan karir didapatkan beberapa
dari siswa tidak dapat sepenuhnya menguasai pengambilan keputusan karir yang
akan dipilihnya karena masih takut dan ragu akan apa yang mereka mau tetapkan
di masa depan, kurangnya Goal selection dan self appraisal oleh beberapa siswa
“Apakah terdapat pengaruh Dukungan sosial teman sebaya yang terdiri dari
Campakan purwakarta”
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang yang empiris
keputusan karir.
14
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui pengaruh dari
karir
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
yaitu:
informasi terkait dengan dukungan sosial Teman sebaya dan efikasi diri
pengambilan keputusan.
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
yaitu:
15
pada siswa.
melakukan penelitian berk elanjutan mengenai faktor – faktor atau hal lain
target seperti karir dan keluarga (Papalia, Olds, & Feldman, 2009).Dalam hal
ini mahasiswa termasuk kedalam tahap dimana sudah mulai memasuki masa
relevan bagi pelajar di Indonesia karena mereka akan dihadapkan pada banyak
tantangan kerja akibat tekanan ekonomi dan sosial saat ini di negara tersebut.
Campaka sudah memiliki rencana karir mereka setelah lulus SMA. Rencana
yang mereka miliki sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mereka sudah
bimbingan dari orang tua sehingga mereka mampu memutuskan rencana yang
kebingungan memilih karir yang akan dipilih setelah lulus nanti, satu siswa
berinisial RM mengatakan bahwa bila tidak ada dukungan dari teman atau
bernilai, dicintai, dan merasa menjadi bagian dari suatu kelompok yang dapat
maka akan memiliki efikasi diri pengambilan keputusan karir yang baik juga
rendah maka efikasi diri pengambilan keputusan karir pun menjadi rendah.
Dari hasil kerangka pikir yang telah dijelaskan diatas, maka bagan kerangka
Planning
Problem solving
1.6. Hipotesis
Dari latar belakang, identifikasi masalah dan kerangka berpikir yang telah
TINJAUAN PUSTAKA
maupun bantuan yang tersedia bagi seseorang dari individu atau kelompok
merasa bagian dari jaringan sosial, seperti keluarga atau komunitas, yang
merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh orang lain. Selain itu,
19
20
(Novitasari, 2019).
dirinya bernilai, dicintai, dan merasa menjadi bagian dari suatu kelompok
dilakukan oleh orang lain, atau received support. Tetapi itu juga mengacu
yaitu :
- Dukungan Emosional.
- Dukungan Instrumental
- Dukungan Informatif
- Dukungan Persahabatan
a. Empati
yang dirasakan orang lain. Selain itu jiwa berempati dengan orang
b. Norma- norma
pendidikan karena setiap individu yang sudah mencapai masa dewasa awal
dituntut untuk memilki karir, tentu saja karir yang diharapkan individu dan
orang di sekitarnya adalah karir yang bagus dan menunjang dirinya sendiri
dimasa yang akan datang. Akan tetapi bagaimana individu meraih karir
suatu tugas. Semakin lama semakin berkembang, teori efikasi diri juga
diterapkan ke dalam proses pembuatan keputusan karir oleh Taylor & Betz
(CDSE; Austin, 2010; Gushue et al, 2006; Taylor & Betz, 1983, dalam
Menurut Betz, Klein, dan Taylor (dalam Betz & Luzzo, 1996), ada
a. Goal Selection
b. Planning
c. Self Appraisal
Self appraisal ialah mengacu pada sejauh mana individu menilai secara
akurat mengenai kemampuan, nilai, dan minat yang relevan dengan karir
yang dipilih.
d. Occupational Information
e. Problem Solving
mengarah pada solusi yang integratif, dapat diterima secara sosial, dan
Keputusan Karir
25
tahun
random sampling.
Hasil & Diskusi Berdasarkan hasil perhitungan dengan teknik analisis regresi
Minang.
tahun
metode skala
Hasil & Diskusi Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
pada remaja
berasal dari dukungan ayah dan ibu maka semakin besar pula
SMK.
berpengaruh signifikan.
tahun
Likert
Hasil & Diskusi Berdasarkan dari hasil penelitian rata-rata empiris career
sangat
support
self – efficacy.
tahun
keputusan karir.
22.
Hasil & Diskusi Hasil yang didapatkan berdasarkan hasil kategorisasi skor
di dalam keluarganya.
karena P value = 0,000 berarti P value < 0,05. Untuk hasil uji
sosial keluarga.
METODOLOGI PENELITIAN
statistik tertentu.
variabel bebas yaitu dukungan sosial Teman Sebaya dan variabel terikat
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
35
36
sense or perception that comfort, caring, and help are available if needed
atau bantuan yang tersedia untuk seseorang dari orang atau kelompok lain.
orang lain atau received support. Tetapi itu juga mengacu pada perasaan
Menurut Betz dan luzzo (1996) Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir,
yaitu:
sebaya yang didapatkan oleh siswa kelas 12 SMAN 1 Campaka dari orang
bantuan yang tersedia untuk siswa kelas 12 SMAN 1 Campaka dari orang
atau kelompok lain di area teman sebaya yang dapat diukur melalui
persahabatan
- Dukungan Emosional
keadaan terpuruk.
38
- Dukungan Instrumental
jasa, waktu, atau uang. Dalam hal ini siswa kelas 12 SMAN 1 Campaka
- Dukungan Informatif
memberitahukan hal yang baik terhadap apa yang sudah dilakukan oleh
kebingungan.
yang didapat dari kuisoner dengan norma sesuai yang tertulis dalam table
di bawah ini:
- -
- -
- Dukungan Persahabatan
menghabiskan waktu atau bersama dengan individu,. Dalam hal ini siswa
39
- Goal Selection
- Planning
- Self Appraisal
kemampuan, nilai, dan minat yang relevan dengan karir yang dipilih.
- Problem Solving
40
penelitian ini sejumlah 158 orang siswa SMAN 1 Campaka kelas 12.
beberapa data demografi yang akan digunakan dalam analisa data adalah
sebagai berikut :
1. Nama
2. Usia
3. Jenis kelamin
41
pada definisi operasional. Alat ukur ini terdiri dari dari dua kuesioner,
Alat ukur dukungan sosial merupakan alat ukur yang dibuat sendiri
oleh peneliti dengan melihat dari definisi operasional dari setiap bentuk
dukungan sosial itu sendiri dengan definisi tokoh dari sarafino (2011).
Likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
untuk menjawab setiap item dengan cara memilih salah satu diantara empat
sangat sesuai dengan apa yang dirasakan oleh responden, Sesuai (S) apabila
pernyataan tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan oleh responden, Tidak
Sesuai (TS) apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan apa yang
tersebut sangat tidak sesuai dengan apa yang dirasakan oleh responden.
oleh responden.
masing pilihan jawaban pada alat ukur dukungan sosial adalah sebagai
berikut:
1. Sangat Sesuai 4 1
2. Sesuai 3 2
3. Tidak Sesuai 2 3
F UF
sedang bercerita
tidak peduli
pilih.
saya.
saya sakit
Teman-teman menyempatkan 20
Support) kedepannya
Teman-teman memberikan 29
saya pilih.
keanggotaan saya.
kegiatan
sosial.”
(Uchino, 2004)
5aspek didalamnya, aspek yang diukur dalam alat ukur efikasi diri
solving.
Likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
untuk menjawab setiap item dengan cara memilih salah satu diantara empat
tersebut sangat tidak sesuai dengan apa yang dirasakan pernah dilakukan
KEPUTUSAN KARIR
No
ASPE
Lam No Baru Butir Pernyataan Isian
K
a
minati
inginkan
information
52
Problem Solving 4
3.5.1 Kuesioner
pengumpulan data utama dan alat ukur dapat mencapai tujuan dari
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono,
2019).
digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas suatu alat ukur, baik
penelitian sebenarnya.
53
3.6.2 Validitas
Suatu alat ukur dinyatakan valid apabila dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
diukur dan seberapa akurat alat ukur tersebut mengukur apa yang akan
diukur. Validitas mempunyai arti validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
dimana alat ukur tersebut bisa mengukur apa yang ingin diukur. Dalam
penelitian ini, jenis validitas yang digunakan yaitu contruct validity dalam
Dukungan Sosial teman sebaya dan efikasi diri pengambilan keputusan karir
suatu alat ukur dikatakan valid apabila hasil yang di dapatkan dari
program SPSS (Statical Packages for Social Scientists) versi 26.0 for
Windows.
1) Buka SPSS
klik Bivariate
correlations
dalam kuesiner apakah item tersebut dapat dipakai, tidak dapat dipakai, atau
kriteria validitas menurut Christine P Dancey dan John Reidy (2011), yaitu
sebagai berikut:
Rentang Keterangan
3.6.3 Reliabilitas
1) Buka SPSS
3) Klik icon yang bertuliskan Analyze, lalu klik Scale, selanjutnya klik
Reliability Analysis
kemudian beri tanda checklist pada pilihan Descriptive for; Item, Scale, dan
6) Selanjutnya, pada bagian Model pilih Alpha dan pada Scale Tabel
dengan jumlah total nilai yang diperoleh subjek penelitian. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan alat ukur ini reliabel atau tidak reliabel adalah
Reliabilitas
<0.50 Rendah
>0.90 Sempurna
apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun sudah benar-benar mengukur apa
yang seharusnya diukur dan seberapa akurat alat ukur tersebut mengukur apa yang
akan diukur. Validitas mempunyai arti validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
pengukur, dimana alat ukur tersebut bisa mengukur apa yang ingin diukur. Dalam
penelitian ini, jenis validitas yang digunakan yaitu contruct validity dalam
Dukungan Sosial teman sebaya dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada
sebarkan. Jadi suatu alat ukur dikatakan valid apabila hasil yang di dapatkan dari
SPSS (Statical Packages for Social Scientists) versi 26.0 for Windows.
Buka SPSS
57
Klik icon yang bertuliskan Analyze, lalu klik Correlate, selanjutnya klik Bivariate
Uji validitas yang dilakukan dapat menentukan validitas setiap item dalam
kuesiner apakah item tersebut dapat dipakai, tidak dapat dipakai, atau direvisi. Hal
menurut Christine P Dancey dan John Reidy (2011), yaitu sebagai berikut:
Rentang Keterangan
sebaya
pengujian
Sig. (2-tailed)
N 40
N 40
N 40
N 40
59
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
60
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
N 40
63
N 40
2 item
Reliability Statistics
Cronbach’s N of items
Alpha
,749 36
sebagai berikut:
reliabilitas reliabilitas
Dukungan Emosional 13 9
Dukungan Instrumental 7 6
Dukungan Informasional 10 10
Dukungan Persahabatan 5 4
64
TOTAL 35 29
dari Bandung dan Cimahi. Gambaran rinci responden yang mengikuti tes
Category N=539
Gender
Age
18 tahun 50 murid
dengan jumlah 320 responden (59%) dan 219 laki-laki (41). %). Usia
baik, sedangkan nilai CR antara 0,6 dan 0,7 reliabilitas dapat diterima,
Variable CR AVE
66
on n
GS 3 0.955 0.711
CDMSE adalah 0,97. Suatu instrumen penilaian dikatakan reliabel jika nilai
koefisien CR lebih besar dari 0,7 (α 0,7) (Hair et al., 2019), sehingga
melihat kualitas butir soal pada skala CDMSE. Data tersebut menunjukkan
kualitas item pada skala CDMSE apakah item tersebut baik atau tidak,
dengan melihat skor pada kolom korelasi item-rest. Suatu item dikatakan
baik jika memiliki nilai korelasi item-rest lebih besar dari 0,3 (Pallant,
68
2011). Hasil uji kualitas butir soal diperoleh nilai koefisien korelasi butir
pedoman dari AERA. Dalam memperoleh bukti yang valid berdasarkan isi
tes, peneliti meminta UKM untuk menilai apakah item dalam skala CDMSE
dianggap sangat tidak relevan, skor 2 untuk item yang dianggap tidak
relevan, skor 3 untuk item yang dianggap agak relevan, skor 4 untuk item
yang dianggap relevan, dan skor 5 untuk item yang dianggap relevan. item
Nilai V Aiken untuk semua item CDMSE berkisar antara 0,83 hingga 0,92.
Berdasarkan respon siswa, butir soal pada skala CDMSE dapat dipahami
dengan baik.
69
pada Hu dan Bentler yang merekomendasikan empat parameter yaitu uji Chi
0,08; Comparative Fit Index (CFI) 0,95; dan Standardized Root Mean
70
Square Residual (SRMR) 0,08 (Hu & Bentler, 1999). Memenuhi kriteria ini
Absolute Fit Chi square p- <0.000 > 0.05 Good Fit Not Fit
value
FIt
0.08-0.10 Marginal
Fit
0.08-0.10 Marginal
Fit
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
s Fit
enam yang memenuhi kriteria yaitu RMSEA 0,07 ≤ 0,08, SRMR 0,048 ≤
0,08, NFI 0.97 ≥ 0.90, IFI 0.98 ≥ 0.90, CFI 0.98 ≥ 0.90 dan PNFI 0.90.
Terdapat dua kriteria yang memenuhi kriteria kesesuaian marginal yaitu GFI
0.85 ≤ 0.90, AGFI 0.83 ≤ 0.90, dan salah satu kriteria yang tidak dapat
dipenuhi adalah uji chi square karena nilai p yang diperoleh < 0,001. Nilai
model (Hu & Bentler, 1999). Model fit yang baik akan memberikan hasil
yang tidak signifikan pada threshold 0,05 (Barrett, 2007). Indeks Chi-
SRMR, NFI, IFI, CFI, dan PNFI) untuk kesesuaian baik, dan dua kriteria
(GFI dan PNFI) . AGFI) untuk marginal fit, sedangkan satu kriteria (Chi-
72
dengan model, di antaranya GI3, GI4, SA1, SA2, GS2, GS3, PL4, PL5,
PS2, dan PS5. Kemudian, hasil uji indeks kesesuaian ditunjukkan pada
Tabel 5. Dari Tabel 5, model dinyatakan sesuai. Tidak ada perbedaan yang
kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan model yang fit. Oleh karena itu,
model akhir sudah sesuai, artinya model yang diajukan sesuai dengan data
empiris. Model lengkap dan loading factor masing-masing item pada model
Absolute Fit Chi square p- 0.159 > 0.05 Good Fit Good fit
value
FIt
0.08-0.10 Marginal
74
Fit
0.08-0.10 Marginal
Fit
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
0.80-0.89 Marginal
Fit
s Fit
suatu item dikatakan memiliki factor load yang baik adalah ketika nilai
GI 4 0.782
SA 2 0.998
GS 3 0.794
Planning PL 4 0.720
PL 5 0.823
PS 5 0.750
masing dimensi memiliki nilai factor loading melebihi 0,5 dengan kisaran
antara 0,710 – 0,998. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas barang cukup
baik.
construct reliability (CR) dan average variance extract (AVE). Hasil uji
Factor CR AVE
If Item Dropped
dan Cimahi. Hal ini menjadi salah satu keterbatasan penelitian ini karena
tidak banyak melibatkan mahasiswa dari kota lain di Indonesia. Oleh karena
3.6.5 Reliabilitas
menghasilkan hasil yang sama ketika pengukuran ulang dibuat pada kondisi
menunjukan sampai sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan tetap
konsisten. Apabila suatu alat ukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang relatif konsisten, maka alat
yang terdapat dalam program SPSS 26.0 for windows. Adapun langkah-
Buka SPSS
Klik icon yang bertuliskan Analyze, lalu klik Scale, selanjutnya klik
Reliability Analysis
kemudian beri tanda checklist pada pilihan Descriptive for; Item, Scale, dan
Selanjutnya, pada bagian Model pilih Alpha dan pada Scale Tabel di tulis
output SPSS
dengan jumlah total nilai yang diperoleh subjek penelitian. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan alat ukur ini reliabel atau tidak reliabel adalah
Reliabilitas
<0.50 Rendah
>0.90 Sempurna
79
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,749 36
3.6.3.2 Berdasarkan tabel diatas alat ukur dukungan sosial memiliki nilai
tinggi.
mengelompokkan data ke dalam suatu bentuk yang mudah untuk dibaca dan
analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi. Uji regresi
Statistics 26.0.
dependen.
2. Buka aplikasi IBM SPSS Statistics 26.0 dan klik variabel view.
dengan Y.
sebaya pada tanda X, dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada
6. Klik data view dan copy paste data Microsoft Excel pada menu
7. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian piliih sub
12. Klik tombol Plot, centang Histogram dan Normal Probability plot.
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi
data yang normal atau mendekati normal yaitu distribusi tidak menyimpang
dengan taraf probabilitas (sig) 0,05. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
Kolmogorov-Smirnov adalah:
- Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data penelitian
berdistribusi normal.
82
- Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data penelitian
b. Uji linearitas
linear apabila p < 0,05 (Ghozali, 2018). Uji linearitas dapat dilakukan
- Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0,05 maka ada hubungan
- Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0,05 maka tidak ada
variabel dependen.
c. Multikoliniearitas
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regersi yang
nilai VIF (Variance Inflantion Factor) dan Tolerance. Model Regresi yang
d. Heteroskedastisitas
maka dilihat dari nilai koefisien korelasi Rank Spearman antara masing-
probabilitas (sig) > dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2018).
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
dari dukungan sosial dan total skor efikasi diri pengambilan keputusan karir
ke SPSS
submenu linear.
karir.
Plot
9. Klik Continue.
10. Klik OK
2011).
85
ditolak.
diterima.
statistik uji regresi. Adapun hipotesa statistik yang ditetapkan oleh peneliti
Campaka.
Campaka.
fjabdjkf bjfui g