Anda di halaman 1dari 10

DUKUNGAN SOSIAL PADA ISTRI YANG STUDI LANJUT

Amy Novalia Esmiati1, Icha Kusumadewi2


1,2
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

amynovalia18@gmail.com1
ichakd@gmail.com2

Abstrak. Wanita berperan serta dalam setiap segi kehidupan masyarakat bahkan juga
pemimpin perusahaan dan pemimpin negara sehingga pendidikan merupakan kebutuhan
untuk menunjang peran tersebut. Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012
menunjukkan jumlah wanita yang masuk ke perguruan tinggi dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial pada istri yang studi
lanjut. Pendekatan yang dilakukan yaitu kualitatif fenomenologi. Responden dalam studi ini
sebanyak dua responden yaitu mahasiswa wanita S2, orang, bekerja, sudah berkeluarga.
Peneliti juga menggunakan beberapa sumber data pendukung yang berasal dari suami, teman
kuliah, dan rekan kerja subjek. Terdapat 6 informan pendukung pada penelitian ini.
Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Bentuk wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin dan menggunakan
observasi partisipan. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber
dan metode. Hasil penelitian menemukan bahwa dua orang subjek dalam menjalani perannya
sebagai seorang istri, karyawan, dan mahasiswa mampu menjalankan ketiga perannya
tersebut dengan bantuan dari orang lain. Namun disamping bantuan orang lain, penelitian ini
memberikan temuan baru bahwa keberhasilan subjek dipengaruhi adanya dukungan spiritual
yang membuat subjek mampu bertahan membuat subjek mampu untuk melakukan tugasnya.
Kata kunci: dukungan sosial, istri studi lanjut, peran banyak

Abstract. Women participate in every aspect of community life, even corporate leaders and
leaders of the country, so education is necessity to support that role. The central Bureau of
Statistics ( (BPS) census in 2012 shows that the number of women entering college are
increase from years to years. This study aimed to analyze social support on the wife who
studies the master. The approach employed in this study was qualitative phenomenological.
Samples in this study as many as two respondents, female students master, career woman,
and married. In addition, there were secondary informants that comes from the husband,
classmates, and coworkers subject. There are 6 secondary informants this research. Data
were collected used interviews and observation. Forms interviews used in this study are free
guided interviews and using participant observation. The validity of the data in this study
using triangulation of sources and methods. The study found that two subjects in the lead role
as a wife, staff, and students were able to run third that role with the help of others. But
despite the help of others, this study provides new findings that the success of subjects
affected their spiritual support that makes the subject able to survive to make the subject is
able to do their job.

Keywords: social support, wife of master study


PENDAHULUAN

Di Indonesia, kini dapat dilihat betapa kaum wanita semakin berperan dalam segala
dimensi kehidupan, bukan hanya sebagai seorang istri atau ibu yang hanya mengerjakan
urusan rumah tangga saja, namun wanita telah berperan serta dalam setiap segi kehidupan
masyarakat bahkan juga pemimpin perusahaan dan pemimpin negara sehingga pendidikan
merupakan kebutuhan untuk menunjang peran tersebut. Sensus Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2012 menunjukkan jumlah wanita yang masuk ke perguruan tinggi dari tahun ke tahun
semakin meningkat yaitu sebanyak 6,13% di tahun 2009 dan 6,62% di tahun 2012
(http://.www.bps.go.id).
Wanita dengan usia matang melanjutkan kuliah kembali sehingga pendaftaran ke
perguruan tinggi masih tinggi dan terus bertambah untuk meningkatkan kembali
keingintahuan intelektual, peluang kerja dan mempertinggi ketrampilan kerja (Hoy, dan
Milner, 2003). Sama halnya seperti yang diungkapkan (Wahyuningrum, 2012) bahwa
bersekolah merupakan bagian dari tujuan wanita dalam membangun kariernya di masa yang
akan datang dan dituntut untuk menghasilkan prestasi yang optimal.
Keberhasilan prestasi yang optimal saat kuliah, tentunya harus melewati banyak
hambatan seperti pada diri mahasiswa itu sendiri maupun faktor dari luar diri mahasiswa
(Wood, dan Bandura,1989). Ferrari (Usher, 2011) berpendapat banyak faktor yang mendasar
individu melakukan penundaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yaitu faktor eksternal
kondisi lingkungan yang mendasarkan hasil akhir dan lingkungan yang laten dan faktor
internal meliputi kondisi fisik seperti riwayat kesehatan yang dimiliki atau penyakit yang
pernah dialami dan kondisi psikologis individu seperti aspek kepribadiaan yang dimiliki.
Selain hambatan di atas, tantangan tersendiri bagi wanita yang sudah berkeluarga
dalam mencapai keberhasilan kuliah adalah pembagian peran yang harus dijalani.Wanita
mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam keluarga seperti pertumbuhan pribadi anak
dimana keteladanan seorang ibu sangat berpengaruh terhadap anak (Elbaz, 1981).Dominasi
fungsi peran wanita dalam keluarga membuat wanita tidak dapat mengesampingkan urusan
keluarga. Masalah akan timbul ketika waktu untuk keluarga tetapi digunakan untuk
menyelesaikan tugas kuliah atau waktu untuk keluarga tetapi digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan kantor dan terkadang muncul demotivasi dalam diri sehingga memerlukan
motivasi, salah satunya dukungan dari lingkungan sosialnya.
Dukungan sosial menurut Sarason (Kumalasari & Ahyani, 2012) yaitu keberadaan,
kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai, menyayangi.
Sarafino (2011) mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian,
penghargaan dan bantuan yang dipersepsi oleh individu yang diterimanya dari orang atau
sekelompok orang. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan terasa
lebih mudah. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan kompeten (Usfuriyah, 2014).
Adapun aspek-aspek dukungan sosial menurut House (Smet,1994) adalah dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi. Oleh
karena itu, keterlibatan suami sejak awal kuliah sudah pasti akan mempermudah dan
meringankan pasangan. Bahkan dengan adanya peran serta suami dalam masa ini merupakan
sebuah keberhasilan seorang istri dalam masa kuliah yang tidak lepas dari perhatian seorang
suami. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Aini, dkk., 2014) yang
mengungkapkan bahwa seorang ibu yang mendapat pemberian dukungan sosial suami
diwilayah kerja puskesmas Senori sebagian besar dalam kategori baik 63,6% maka
pemberiaan dukungan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri, kenyamanan, dan
pengalaman keberhasilan. Selain suami, dukungan yang tidak kalah penting adalah dukungan
dari rekan kerja dan teman kuliah (Maslihah, 2013). Gottlieb (Smet, 1994), menyatakan
bahwa dukungan sosial mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak
penerima. Hal tersebut menarik bagi peneliti untuk meneliti tentang dukungan sosial dan
dampak yang dirasakan oleh ibu menyusui dari suami, sehingga peneliti ingin mengetahui
bagaimana bentuk dukungan sosial pada istri yang studi lanjut.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2004: 5) menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Secara umum penelitian psikologis fenomenologis bertujuan untuk mengklarifikasi situasi
yang dialami dalam kehidupan seorang sehari-hari (Moustakas, 1994). Fenomenologi tidak
berusaha untuk mereduksi suatu fenomena dalam angka yang sederhana di bawah variabel-
variabel yang teridentifikasi dan mengontrol konteks di mana fenomena tersebut hendak
diteliti (Smith, 2008: 52).
Lokasi penelitian dilakukan di rumah responden.Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa wanita S2, berjumlah dua orang, bekerja, sudah berkeluarga, dan sedang
menjalani pendidikan S2.Sampel pada penelitian ini adalah 2 subjek dengan kriteria yang
sudah ditentukan.Peneliti juga menggunakan beberapa sumber data pendukung yang berasal
dari suami, teman kuliah , dan rekan kerja subjek. Informan pendukung pada penelitian ini
adalah 6 orang yang terdiri dari 2 suami, 2 rekan kerja, dan 2 teman kuliah.
Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Bentuk
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin yaitu
menggunakan pedoman wawancara yang dipersiapkan sebelum mengajukan pertanyaan dan
mencantumkan pokok-pokok penting yang akan ditanyakan dan dikembangkan sesuai dengan
masalah penelitian, sehingga informasi yang digali secara mendalam atau secara maksimal
sesuai dengan keperluan penelitian (Poerwandari, 2007). Observasi dalam penelitian ini
menggunakan observasi partisipan, dimana dalam penelitian, peneliti terlibat secara langsung
dalam kegiatan subjek, namun tidak dalam kehidupan sehari-harinya (Rahayu dan Ardani,
2004). Pada penelitian ini pelaksanaan observasi pada saat subjek sedang wawancara.
Rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Tahap yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian adalah:
a. Menyusun Rancangan Penelitian
Penyusunan rancangan penelitian dibuat sebelum melakukan penelitian, dengan topik
yang dibahas yaitu dukungan sosial pada istri yang studi lanjut, dengan metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian yang ingin lebih
mendalami subjek atau, dan pendalaman informasi subjek dengan teknik wawancara
kepada subjek maupun informan subjek, serta melakukan observasi kepada subjek.
b. Menentukan Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah seorang wanita, yaitu mahasiswa S2 yang sudah
berkeluarga dan bekerja.
c. Mengurus Perizinan
Sebelum melakukan penelitian pengurusan perizinan sangatlah diperlukan guna
memperlancar penelitian ini, dengan mengurus perizinan di Fakultas Psikologi maka
setelah itu peneliti boleh melakukan penelitian.
d. Menentukan Subjek Penelitian
Setelah mendapat perizinan untuk melakukan penelitian, peneliti mencari calon subjek
yang akan menjadi kriteria dalam penelitian ini, dan sebelum menjadi subjek para
calon subjek diberi surat perjanjian dalam kesediaan menjadi subjek.
e. Melakukan Pendekatan pada Subjek
Setelah menentukan subjek penelitian perlu diadakan pendekatan kepada subjek,
dengan melakukan wawancara awal, mengobservasi supaya dalam penggalian
informasi kepada subjek lebih leluasa dan lebih akrab.
f. Menentukan dan Menyiapkan Informan
Informan merupakan orang terdekat subjek, yaitu orang yang berada dalam keseharian
subjek. Informan perlu disiapkan karena untuk lebih menggali informasi tentang
subjek.
g. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Perlengkapan penelitian sangat penting digunakan dalam proses penelitian dan
memperlancar jalannya penyusunan penelitian, perlengkapan yang digunakan berupa
alat perekam, maupun alat tulis.
h. Menyusun Pedoman wawancara yang akan digunakan dalam penelitian
pedoman wawancara disusun agar mempermudah dalam menggali informasi atau
menanyakan informasi yang ingin diketahui peneliti kepada subjek penelitian maupun
informan penelitian, penyusunan pedoman wawancara berdasarkan aspek yang akan
diteliti.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Subjek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah istri yang sudah bekerja dan sedang studi lanjut.
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, dengan
metode ini terjadi komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. Metode
yang digunakan selanjutnya adalah metode observasi non partisipan yaitu peneliti tidak
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian.
Metode analisis data yang digunakan prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber
datanya tetap dapat berjalan.
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtiar,
dan membuat indeksnya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metode,
terdapat dua strategi, yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian
beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber
data dengan metode yang sama (Bungin, 2003).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dinamika psikologis dukungan sosial pada istri yang studi lanjut merupakan
serangkaian sikap yang dimiliki istri untuk mempertahankan kehidupan, megontrol setiap
peristiwa yang menekan serta usaha untuk mengubah setiap permasalahan dalam hidup
sebagai tantangan yang harus diselesaikan dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya
sebagai istri yang menjalani studi lanjut. Sarason (2007) menyatakan bahwa dukungan sosial
sebagai suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang
dapat dipercaya sehingga individu menjadi tahu bahwa orang lain memperhatikan,
menghargai, dan mencintai dirinya. Adapun dinamika psikologis dukungan sosial pada istri
yang studi lanjut, dapat dilihat dari hasil wawancara dan observasi berikut:
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilaksanakan pada istri yang
studi lanjut dan subjek pendukung didapatkan hasil bahwa dukungan sosial pada istri yang
studi lanjut dibentuk setelah subjek menjalankan berbagai peran dalam dirinya yaitu istri di
rumah, pekerja di kantor, dan mahasiswa. Kemudian berkembang dalam kehidupannya saat
menjadi istri yang menjalani studi lanjut. Dinamika psikologis dukungan sosial pada istri
yang studi lanjut muncul dalam 4 aspek, yaitu: (a) Dukungan emosional, (b)Dukungsn
penghargaan, (c) Dukungan instrumental, (d) Dukungan informatif. Berikut ini dipaparkan
setiap aspek tersebut.
Dukungan emosional
Dorongan yang diberikan kepada istri yang menjalani studi lanjut meberikan
dukungan sikap positif pada istri yang menjalani, intensitas kebanyakan menggunakan
teknik-teknik tertentu untuk menghibur subjek. Dukungan emosional banyak diberikan oleh
suami subjek. Dukungan emosional yang besar dari suami membuat subjek kedua dapat
menjalani aktivitasnya dengan baik. Dukungan emosional terbesar diberikan oleh suami
subjek.
Dukungan penghargaan
Rasa percaya dan dorongan maju yang diberikan oleh orang lain terhadap subjek
membuat subjek menjadi lebih terdukung dalam menjalankan setiap kegiatannya. Dukungan
penghargaan banyak diberikan oleh suami subjek. Dorongan maju atau persetujuan dengan
gagasan atau perasaan individu membuat subjek kedua dapat menjalani aktivitasnya dengan
baik. Dukungan penghargaan terbesar diberikan oleh suami subjek.
Dukungan Instrumental
Bantuan yang diterima subjek yaitu bantuan terbesar dari suami secara psikis dan
fisik, bantuan teman kuliah dalam mencarikan bahan tugas, bantuan ibu mertua di rumah,
bantuan dari staf di kantor. Bantuan langsung yang diterima subjek paling besar dari
suaminya yaitu dengan menggantikan peran subjek, selain itu teman serta rekan kerjanya juga
membantu meringankan tugas subjek.
Dukungan informatif
Pemberian saran dan informasi yang subjek terima yaitu suami yang pengertian dan
senantiasa memberi saran, teman yang selalu memberi semangat dan solusi, rekan kerja yang
selalu memberi informasi, teman kuliah yang memberi informasi kuliah. Dukungan
informatif terbesar, subjek terima dari suami. Bantuan yang subjek terima dapat membuat
subjek bertambah yakin dengan apa yang dipilihnya. Bantuan informatif terbesar yang subjek
terima berasal dari suami subjek.
Dukungan Spiritual
Spiritual yang subjek miliki membuat subjek mampu bertahan. Subjek rajin ke gereja
dan spiritual yang subjek miliki membuat subjek mampu untuk melakukan tugasnya.
Pengaruh dukungan orang lain terhadap diri subjek
Pengaruh dukungan orang lain terhadap diri subjek yaitu subjek terbantu dengan
adanya ibu mertua, staf, dan teman kuliahnya, subjek mampu mencapai keberhasilan karena
didukung oleh suami, para sahabat, dan rekan kerjanya, dan kepuasan subjek akan bantuan
suami, sahabat, dan teman kuliahnya.
Gottlieb (dalam Azizah, 2011: 97) menjelaskan bahwa dukungan sosial sebagai
informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan
oleh orang yang akrab dengan individu di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa
kehadiran dan hal-hal yang memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada
tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang
menyenangkan pada dirinya.
Pada penelitian ini bentuk dari dukungan emosional yaitu kepercayaan orang lain
pada subjek, dan perhatian yang subjek terima, dukungan penghargaan yaitu keyakinan orang
lain terhadap kemampuan subjek dan pandangan orang lain terhadap sikap subjek, dukungan
instrumental yaitu bantuan tugas dari orang lain dan bantuan peran dari orang lain, dan
dukungan informatif yaitu pemberian saran dari orang lain bantuan informasi tentang tugas.
Dukungan emosional, penghargaan, instrumentasl, dan informative yang terbesar subjek
terima dari suami subjek. Hasil dari penelitian ini juga menjelaskan, yang memengaruhi
keberhasilan subjek dalam melanjutkan studinya yaitu intelektual yang dimiliki, sikap
professional, manajemen waktu. Selain aspek-aspek tersebut, temuan baru dalam penelitian
ini yaitu adanya dukungan spiritual dalam diri subjek serta dari orang lain yang membuat
subjek yakin dengan studi yang dilakukannya.

SIMPULAN DAN SARAN


Dinamika psikologis dukungan sosial pada istri yang studi lanjut yang disebabkan
karena banyaknya peran yang harus dijalankan, dimulai dari fase dukungan emosional, fase
ini berekspresi dari afeksi, kepercayaan, perhatian, dan perasaan yang didengarkan,
selanjutnya adalah fase dukungan penghargaan, pada fase ini ungkapan penghargaan yang
positif untuk individu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
individu, dan perbandingan positif individu dengan individu lain, sementara fase yang ketiga
adalah dukungan instrumental, pada fase ini bantuan langsung, dapat berupa jasa, waktu atau
uang. Fase selanjutnya adalah dukungan informative, pada fase ini pemberian nasehat,
petunjuk, saran, informasi.
Pada penelitian ini diperoleh temuan bahwa dalam menjalani perannya sebagai
seorang istri, karyawan, dan mahasiswa mampu menjalankan ketiga perannya tersebut
dengan bantuan dari orang lain. Namun disamping bantuan orang lain, penelitian ini
memberikan temuan baru bahwa keberhasilan subjek dipengaruhi adanya dukungan spiritual
yang membuat subjek mampu bertahan membuat subjek mampu untuk melakukan tugasnya.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah subjek dalam
menjalankan tugas masih menuai kesulitan dan hambatan. Diharapkan untuk memiliki
manajemen diri yang baik, dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain. Bagi Keluarga
diharapkan dapat mengerti, memahami, dan senantiasa memberi dukungan bagi istri yang
sedang studi lanjut. Bagi Rekan Kerja dan Sahabat diharapkan sahabat subjek tidak lelah
untuk mendukung subjek, dan sebagai rekan kerja untuk membantu tugas subjek. Bagi
Teman Kuliah diharapkan dapat mendukung subjek dengan memberikan informasi tentang
kuliah dan saling memahami serta membantu satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Aini, N., Yusnitasari, E., & Armini, A. (2014). Hubungan Dukungan Suami dengan Produksi
ASI Pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Senor Kabupaten Tuban.
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Surabaya.

Badan Pusat Statistik. (2012). Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Tipe Daerah, Jenis
Kelamin dan Jenjang Pendidikan. Diunduh dari: http://www.bps.go.id/ tanggal 14
November 2016.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja grafindo Persada.

Elbaz, F. (1981). The teacher’s ‘practical knowledge’: A report of a case study.


CurriculumInquiry, 11, 43-71. http://dx.doi.org/10.2307/1179510. Diunduh pada
tanggal 28 September.

Hoy, Anita Woolfolk dan Milner, Richard, H. (2003). A case study of an African American
Teacher’s self-efficacy, stereotype threat, and persistence. Journal 19 Psychology,
DOI: 10.1016/S0742-051X(02)00099-9. Diunduh pada tanggal 28 September.

Kumalasari, Fani, & Ahyani, Latifah, Nur. (2012). Hubungan Dukungan Sosial Dengan
Penyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Vol. 1 No. 1. Universitas: Maria
Kudus.

Maslihah, Sri. 2013. Play Teraphy Dalam Identifikasi Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak.
Bandung : UPI

Moleong, J. Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RosdaKarya.

Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. London: Sage Publication, Inc.

Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta:
LPSP3.

Rahayu, Iin Tri dan Ardani, Tristiadi Ardi. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang:
Bayumedia.

Sarafino, Edward.P., & Smith, Timothy. (2011). Health Psychology Biopsychosocial


Interactions: Stress, Biopsychosocial Factors, and Ilness. 7th Edition. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.

Sarason, I dan Sarason, B.R. 2007. Social Support Theory Research and Aplication. Boston :
Matinus Hijhott.

Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Smith, A. Jonathan. (2008). Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Usfuriyah. (2014). Hubungan Dukungan Sosial dan Optimisme Mahasiswa Psikologi UIN
Maulana Ibrahim Malang dalam Menyelesaikan Skripsi. Tesis. Diunduh
dari:http://etheses.uin-malang.ac.id/1226/12/11410073_Ringkasan.pdf tanggal 14
November 2016.

Usher, Ellen L, dan Morris, David B. (2011). Developing teaching self-efficacy in research
institutions: A study of award-winning professors. Contemporary Educational
Psychology Vol 36. Diunduh pada tanggal 28 September.

Wahyuningrum, S M, Widianto S, dan Abdulah R. (2012). Dampak Self Efficacy Terhadap


Perilaku Inovasi Apoteker di Rumah Sakit. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol. 1,
No. 2. Diunduh tanggal 27 Februari 2016.

Wood, R. E., & Bandura, A. (1989). Social cognitive theory of organizational management.
Academy of Management Review, 14, 361-384.

Anda mungkin juga menyukai