Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PSIKOLOGI TABULARASA

VOLUME 9, NO.1, APRIL 2014: 30-36_______________________________________________________________

Dinamika Dukungan Sosial pada Prestasi Siswa


Sekolah Dasar Berbasis Pendekatan Indigenous Psychology

Moersito Wimbo Wibowo dan Dwi Yulis Susanto


Program Studi Psikologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Gajayana Malang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi kontribusi dukungan sosial terhadap prestasi siswa
Sekolah Dasar (SD). Penelitian ini menggunakan pendekatan indigenous psychology dengan metode
survey kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan open ended questionnaire. Total responden 250
partisipan siswa SD, rentang usia antara 10-12 tahun. Data hasil penelitian diolah dengan proses
kategorisasi content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi dukungan sosial dari
keluarga lebih berperan terhadap pencapaian prestasi pada subjek SD (86,4%), dibandingkan kontribusi
dukungan sosial yang diterima dari guru (6,4%) dan teman (4%). Besarnya kontribusi dukungan sosial
secara langsung terhadap pencapaian prestasi tidak terlepas dari bentuk dukungan yang diterima oleh
subjek. Bentuk dukungan emosional (44,4%) merupakan frekuensi bentuk dukungan sosial yang paling
tinggi diterima subjek siswa SD dari sumber dukungan sosial yang mereka miliki yang diikuti bentuk
dukungan spiritual (18,8%), dukungan relasional (16,0%), dukungan informasional (12,4%), dukungan
material (5,2%) dan dukungan temporal (3,2%).

Kata kunci: indigenous psychology , dukungan sosial, prestasi

Abstract
This study aimed to explore the contribution of social support to the achievement of elementary school
students. This study used indigenous psychology approach with a qualitative survey method. Data retrieval
techniques used open ended questionnaire. Total respondents were 250 participants of elementary school
students, age range between 10-12 years. The data were processed with the categorization of content
analysis. The results showed that the contribution of social support from family was more instrumental to
the achievement of elementary school subjects (86.4 %) , compared to the contribution of social support
received from teachers (6.4 %) and friends (4 %). The amount of social support to the achievement was
inseparable from the form of support received by the subject. Emotional support (44.4 %) was the highest
frequency of social support form, followed by the spiritual support (18.8 %), relational support (16.0 %),
support informational (12.4 %), material support (5.2 %) and temporal support (3.2 %).

Keywords: indigenous psychology, social support, achievement

Pengantar1 dapat menciptakan manusia produktif. Bukti


Pendidikan merupakan salah satu faktor empiris menunjukkan bahwa pencapaian
utama bagi pengembangan sumber daya prestasi dalam dunia pendidikan merupakan
manusia karena pendidikan diyakini mampu sebuah konsekuensi multidimensional yang
meningkatkan sumber daya manusia sehingga menghubungkan berbagai faktor termasuk
keluarga, komunitas, sekolah, teman sebaya
Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan
dengan menghubungi: Mursito Wimbo Wibowo, S.Psi., dan siswa itu sendiri (Lucio, Rapp-Paglicci, &
MA., Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosia Budaya
Universitas Gajayana Malang, Jl. Mertojoyo Dinoyo
Rowe, 2011).
Malang, 65144, (0341) 570059. Email: Dimyati dan Mudjiono (2006)
mursito.wimbo@gmail.com
30
DINAMIKA SOSIAL PADA PRESTASI SISWA

menyebutkan beberapa faktor penyebab pengetahuan dan keterampilan yang berasal


prestasi belajar yang masih rendah. Hal dari kumpulan tugas-tugas akademik dan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor– ditunjukkan oleh nilai ujian berdasarkan
faktor diantaranya kurangnya fasilitas belajar penilaian guru. Dengan kata lain, prestasi
disekolah dan rumah di perbagai pelosok, akademik merupakan hasil belajar yang
siswa makin dihadapkan oleh berbagai pilihan diperoleh siswa pada saat proses belajar.
dan mereka merasa ragu yang cenderung takut Secara umum ada dua faktor yang
gagal, kurangnya dorongan mental dari orang mempengaruhi peningkatan prestasi akademik
tua karena orang tua tidak memahami apa yang seseorang (Azwar, 2004), yaitu faktor internal
dipelajari oleh anaknya di sekolah, dan dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
keadaan gizi rendah yang menyebabkan siswa antara lain faktor fisik dan faktor psikologis.
tidak mampu belajar yang lebih baik. Secara Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik
tidak langsung berbagai faktor tersebut dapat umum seperti penglihatan dan pendengaran.
berkontribusi sebagai penghambat dalam Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor
belajar. non fisik, seperti minat, motivasi, bakat,
Kondisi pendidikan seperti di atas intelegensi, sikap dan kesehatan mental.
tentunya menjadi suatu tantangan tersendiri Faktor eksternal meliputi kondisi tempat
bagi bangsa Indonesia. Banyak fasilitas fisik belajar, perlengkapan belajar, materi pelajaran,
dan fasilitas nonfisik serta psikologis yang kondisi lingkungan belajar, dukungan sosial
digunakan untuk memperbaiki kondisi kualitas dan pengaruh budaya. Sedangkan, menurut
pendidikan. Salah satu cara untuk Forsyith dkk (2009) faktor internal diantaranya
memperbaiki kompleksitas kualitas pendidikan meliputi pengalaman dalam belajar, self
dengan meningkatkan prestasi (Alfassi,2004) regulatory, konsentrasi pada masa depan,
dan mengurangi atau mencegah terjadinya kemampuan dan usaha yang tinggi. Adapun
kegagalan bagi peserta didik (Forsyith, Story, faktor eksternal di antaranya adanya hubungan
Kelley, & McMillan, 2009). Menurut Duncan persahabatan dengan teman sebaya baik ketika
dkk (2007) meningkatkan prestasi melibatkan dirumah maupun di sekolah, hubungan sangat
penguasaan keterampilan baru atau baik dengan orang tua ketika di rumah dan
peningkatan keterampilan yang sudah dimiliki dengan guru di Sekolah.
peserta didik. Dukungan sosial menurut House dan
Melihat pada data Departemen Kahn (1985) didefinisikan sebagai tindakan
Pendidikan Nasional (dalam Hasmayni, 2004) bersifat membantu yang melibatkan emosi,
prestasi akademik didefinisikan sebagai hasil pemberian informasi, bantuan instrumental
yang dicapai oleh pelajar di dalam penguasaan dan penilaian positif pada individu dalam
JURNAL PSIKOLOGI 31
WIBOWO DAN SUSANTO

menghadapi permasalahannya. Sumber memperbaiki pencapaian prestasi siswa di


dukungan yang diterima oleh anak akan turut sekolah (Lee, Smith, Perry, & Smylie, 1999).
mempengaruhi perkembangannya. Sumber Hasil penelitian Eamon (2005)
dukungan sosial dari orang tua dan keluarga menyatakan pelajar di benua Amerika Latin
merupakan sumber dukungan sosial utama menganggap keberadaan lingkungan sosial
bagi seorang anak (Berns,2007). seperti orang tua, tetangga dan pihak sekolah
Peranan orang tua di dalam pencapaian dapat menjadi sarana atau sumber keberhasilan
prestasi akademik dengan memberikan yang dicapainya. Hal serupa juga terjadi di
support emosional, merespon, dan ikut terlibat Italia yang menunjukkan bahwa guru
dalam kehidupan belajar anak seperti merupakan sarana untuk mencapai
berdiskusi mengenai isu-isu yang terjadi keberhasilan dalam dunia pendidikan dengan
terkait pendidikan anak, merencanakan memberikan dukungan informasional
pembelajaran tambahan, menyediakan fasilitas (Matteucci,2007).
pembelajaran, dan membantu kerjasama Pada masyarakat Asia Timur seperti
dengan pihak sekolah. Adanya interaksi antara Negara Korea ada anggapan bahwa orang tua
orang tua dengan anak secara tidak langsung merupakan sarana atau sumber dukungan yang
dapat menumbuhkan motivasi untuk dapat memotivasi anaknya untuk mencapai
berprestasi (Khodayarifard, Brinthaupt, & kesuksesan di bidang pendidikan (Kim &
Anshel, 2010). Park, 2008). Begitu pula penelitian yang
Teman sebaya memiliki peran yang dilakukan oleh Chao (1996) di Cina yang
sangat penting di dalam memberikan menunjukkan bahwa prestasi anak merupakan
dukungan secara langsung yakni melalui refleksi dari kesuksesan mengasuh anak
interaksi untuk membangun high level of walaupun adanya peran yang berbeda antara
achievement motivation seperti belajar ayah dan ibu di dalam masyarakat Asia Timur.
bersama dan low level of achievement Orang tua yang memiliki harapan tinggi
motivation seperti pergi bersama untuk terhadap anak akan menginvestasikan segala
menonton konser ketika akan menghadapi sesuatu yang dimiliki untuk pendidikan anak.
ujian (Altermatt & Broady, 2009). Selain Peneliti memfokuskan penelitian ini
teman sebaya, terdapat peran guru di dalam pada eksplorasi kontribusi dukungan sosial
membangun pencapaian prestasi akademik terhadap pencapaian prestasi pada kelompok
siswa (Lucio dkk,2011). siswa Sekolah Dasar, sehingga pertanyaan
Peran dukungan sosial yang di terima pokok dalam penelitian ini adalah: Pertama,
siswa dapat membangun kepercayaan, siapa saja yang paling berperan terhadap
membantu menyelesaikan masalah dan pencapaian prestasi siswa Sekolah Dasar?,
32 JURNAL PSIKOLOGI
DINAMIKA SOSIAL PADA PRESTASI SISWA

Kedua, bagaimana dukungan sosial Rentang usia antara 10-12 tahun. Partisipan
berkontribusi terhadap prestasi siswa Sekolah penelitian ini berdomisili di Indonesia lebih
Dasar? Berdasarkan kedua pertanyaan tersebut spesifiknya di Malang Jawa-Timur.
maka akan diketahui dinamika dukungan prestasi pada
Prosedur
siswa sekolah dasar Peneliti menggunakan
pendekatan Indigenous Psychology, yaitu Pengumpulan data dalam penelitian ini
pendekatan yang dilihat dari sudut pandang menggunakan metode survei kualitatif
budaya lokal, agar data yang diperoleh asli dalam (Shaughnessy, Zechmeister, & Zechmeister,
realitas Indonesia sendiri, sehingga setiap 2007) dengan jenis pertanyaan terbuka (open
fenomena dipandang menurut konteks, ended questionnaire) adaptasi dari kuesioner
dipapar, serta ditafsirkan secara relatif Achievement yang dikembangkan oleh Kim
berdasarkan situasi budaya dan ekologi tempat (Kim, Yang, & Hwang, 2006). Metode
fenomena berlangsung. analisis data yang digunakan adalah content
analysis (Patton, 1990; Weber, 1990; Kim
Metode dkk, 2006).

Metodologi dalam penelitian ini, peneliti Hasil


memilih untuk menggunakan pendekatan Untuk mendapatkan gambaran mengenai
indigenous psychology. Indigenous psychology peran dukungan social yang membuat siswa
didefinisikan oleh Kim dan Berry (1993) sekolah dasar dapat meraih prestasi, maka
sebagai "studi ilmiah tentang perilaku manusia kepada responden diberikan pertanyaan terbuka
atau pikiran yang asli, yang dirancang untuk sebagai berikut: “Tulislah siapa saja yang
menelaah perilaku manusia. "Studi indigenous paling berperan terhadap pencapaian
psychology berusaha menelaah pengetahuan, prestasimu!”, Jawaban responden terhadap
keterampilan dan kepercayaan orang tentang pertanyaan ini sangat bervariasi. Hal ini terlihat
diri mereka sendiri serta mempelajari manusia dari kategori besar jawaban responden yang
dalam konteksnya. Secara teoritis konsep dan ditampilkan pada gambar 1.
metode indigenous psychology dikembangkan Gambar menunjukkan bahwa secara
dan disesuaikan dalam fenomena psikologis keseluruhan Kontribusi dukungan sosial terhadap
yang secara eksplisit menggabungkan isi dan prestasi menunjukkan bahwa secara umum
konteks penelitian. frekuensi kontribusi dukungan sosial yang
paling tinggi diterima oleh kelompok siswa S D
Subjek Penelitian
dari keluarga peristiwa (86,4%), dukungan

Penelitian ini melibatkan 250 partisipan berikutnya diperoleh dari guru sebesar 6,4%.
yang terdiri pelajar dari Sekolah Dasar (SD). Selajutnya diikuti dukungan dari teman sebesar
JURNAL PSIKOLOGI 33
WIBOWO DAN SUSANTO

4%, serta jawaban-jawaban lain sebesar 3,2%


masuk dalam kategori “others”.

Gambar 2. Bentuk dukungan dalam


pencapaian prestasi

Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
keberhasilan siswa dalam meraih prestasi
tidak lepas dari adanya dukungan sosial yang
Gambar 1. Dukungan dalam pencapaian
prestasi berkontribusi dalam dirinya untuk mencapai
keberhasilan yang dibanggakan. Kontribusi
Selanjutnya untuk mendapatkan
dukungan sosial terhadap prestasi
gambaran bagaimana dinamika hubungan
menunjukkan bahwa secara umum frekuensi
bentuk dukungan sosial pada responden, maka
kontribusi dukungan sosial yang paling tinggi
peneliti memberikan pertanyaan terbuka
diperoleh siswa SD berasal dari keluarga
berikutnya yaitu: “Tulislah bentuk
hubungan dan dorongan keluarga memegang
dukungannya seperti apa!”. Responden
peranan penting dalam membantu anak
menjawab sangat bervariasi sekali atas
meraih kesuksesan (Conger,1991). Kemudian
pertanyaan ini. Hal ini dapat dilihat pada
diikuti guru (Luciodkk,2011) dan teman
gambar 2.
(Altermat & Broady, 2009). Bentuk
Pada gambar menunjukkan bahwa
dukungan yang paling banyak diterima siswa
secara keseluruhan bentuk dukungan pada
SD berupa dukungan emosional kemudian
siswa SD dalam meraih prestasi didominasi
diikuti dukungan yang lainnnya, yaitu :
dukungan dalam bentuk emosional (44,4%),
spiritual, relasional, informasional, material
selanjutnya dukungan dalam bentuk spiritual
dan temporal. Dukungan dalam bentuk
sebesar18,8%. Bentuk dukungan lainnya
emosional disertai dengan pemberian nasehat
seperti relasional sebesar 16%, informasional
merupakan dukungan yang paling banyak
sebesar 12,4%, material 5,2%, serta dalam
diterima oleh anak, dan (Park & Kim, 2006)
bentuk temporal sebesar 3,2%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas

34 JURNAL PSIKOLOGI
DINAMIKA SOSIAL PADA PRESTASI SISWA

dapat disimpulkan bahwa bahwa peran Altermatt, E.R., & Broady, E.F. (2009).
Coping with achievement-relatedfailure:
dukungan sosial secara langsung dari keluarga
An examination of conversations
lebih berperan terhadap pencapaian prestasi between friends. Merrill-Palmer
Quarterly, 55 (4), 454-487.
siswa yang diikuti adanya peranan dari guru
dan teman. Bentuk dukungan emosional Azwar, S. (2004). Pengantar psikologi
intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
merupakan bentuk dukungan sosial yang
Berns, R.M. (2007). Child, family, school,
paling tinggi diterima subjek dari sumber community:Socialization and support
dukungan sosial yang mereka miliki yang (SeventEdition).
Belmont,CA:ThompsonWadsworth.
diikuti dukungan spiritual, relasional,
informasional, material dan temporal. Chao, R.K. (1996). Chinese and European
American mothers belief about the role
Penelitian ini merupakan penelitian awal parenting in children’s schoolsuccess.
yang masih belum secara dalam mengkaji Journalof Cross-Cultural Psychology,
27 (24), 403-423.
kontribusi dukungan sosial terhadap prestasi.
Conger, J.J. (1991). Adolescenceandyouth:
Sekalipun demikian, penelitian ini dilakukan Psychological development in changing
dengan menggunakan metode indigenous world. NewYork: Harper and Row
Publisher.
psychology, sehingga setidaknya mampu
mengungkap informasi yang khas dari Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan
pembelajaran. Jakarta: RinekaCipta.
responden. Selanjutnya diharapkan semoga
Duncan, G.J., Dowsett,C.J., Claessens,A.,
dengan penelitian ini mampu memberikan Magnuson,K., Huston, A.C., Klebanov,
dorongan untuk bisa dilakukannya penelitian- P., Japel, C. (2007). School readiness
and later achievement. Development
penelitian lanjutan yang lebih mendalam Psychology,43 (6), 1428-1446.
dengan menggunakan metode indigenous
Eamon, M.K. (2005). Social-demographic,
psychology sehingga dapat memberikan school, neighborhood, and parenting
sumbangan terhadap perkembangan ilmu influences on the academic achievement
of latino young adolescents. Journal of
pengetahuan khususnya pada bidang psikologi Youth and Adolescence, 34 (2), 163–174.
dan juga kebermanfaatan bagi kemajuan dunia Forsyth, D.R., Story,P.A., Kelley, K.N., &
pendidikan serta kehidupan sosial. McMillan, J.H. (2009).What causes
failure and success?
Students’perceptions of their academic
outcomes. SocPsycholEduc, 12:157–174.
Kepustakaan
Hasmayni, B. (2004). Prestasi belajar ditinjau
dari kebiasaan belajar dan pengisian
Alfassi, M. (2004). Effects of a learner-centred waktu luang pada siswa SD Karangwuni
environment on the academic Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Fakultas
competence and motivation of students Psikologi Universitas Gadjah Mada.
at risk. Learned Environments Research,
7, 1-22. House,T., & Kahn,R.L. (1985). Measures and
concept of social support. London:
JURNAL PSIKOLOGI 35
WIBOWO DAN SUSANTO

AcademicPressInc. M.A. (1999). Social support, academic


press and student achievement. Chicago:
Kim,U., Yang, K.S.,& Hwang, K. K. (2006). AViewFromTheMiddle Gradesin.
Contributions to indigenous and cultural
psychology: Understanding people in Lucio, R., Rapp-Paglicci, L., &Rowe,W.
context. In U. Kim, K. S. Yang, & K. K. (2011). Developing an additive risk
Hwang (Eds.), Indigenous and cultural model for predicting academic index:
psychology:Understanding people School factors and academic
incontext (pp. 163-174). New York: achievement. ChildAdolescSocWorkJ,
Springer. 28,153–17.
Kim,U., & Park, Y.S. (2008). Cognitive, Matteucci, M.C.(2007). Teachers facing
relational, and social basic of academic school failure: The social valorization of
achievement in confucian cultures: effort in the school context. Social
Psychological, indigenous,and cultural Psychology of Education,10,29–53.
perspectives. In Sorrentino, R. M., &
Yamaguchi, S. (Eds), Handbook of Patton, M.Q. (1990). Qualitative evaluation
Motivation and Cognition Across and research methods. Newbury Park:
Culture. Elsevier,Inc. Sage.

Khodayarifard,M., Brinthaupt,T.M., & Anshel, Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., &


M.H. (2010). Relationships of parents’ Zechmeister, J.S. (2007). Metodologi
and child’s general attributional styles to penelitian psikologi (Edisi Ke Tujuh).
academic performance. Soc Psychol Yogyakarta: PustakaPelajar.
Educ, 13,351–365.
Weber, R.P. (1990). Basic content analyis
Lee, V.E., Smith, J,B., Perry T,E., & Smylie, (Second edition). New York:
SagePublication.

36 JURNAL PSIKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai