Diajukan Oleh :
Nur Fitriyanti Isnaini
A510160184
Kepada:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
Proposal Skirpsi
INTERFENSI ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR ANAK DI SD NEGERI 3 MOJAYAN
Diajukan Oleh :
Nur Fitriyanti Isnaini
A510160184
B. LANDASAN TEORI
1. Intervensi orang tua
a. Pengertian Intervensi
Kata lain dari intervensi yaitu campur tangan atau bisa juga disebut
dengan peran. Menurut Jhonson dalam Slameto (2003) peran adalah
seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Sedangkan menurut Soekamto
(2007:211) peran adalah aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia
menjalankan suatu peranan.
b. Pengertian Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.
Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak
dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik,
melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu
terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi
secara timbal balik antara orang tua dan anak (Darajat, 2012:35)
Dalam sebuah keluarga, peran orang tua sangat penting bagi anak untuk
mencapai keberhasilan pendidikannya. Menurut Muthmainnah (2012:1)
“dalam proses perkembangan anak, peran orang tua yaitu: mendampingi,
menjalin komukasi, memberikan kesempatan, mengawasi, mendorong atau
memberikan motivasi, mengarahkan. Partisipasi orang tua sangatlah
dibutuhkan bagi anak untuk dapat memotifasi belajar.
c. Bentuk Partisipasi Orang Tua
Bentuk partisipasi orang tua ada dua macam, yaitu partisipasi fisik dan
partisipasi non fisik.
1) Partisipasi Fisik
Rumah sebagai basis pendidikan akan dicapai dengan melengkapi
fasilitas yang berhubungan dengan pendidikan dam orang tua yang
menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anaknya akan berusaha
memenuhi kebutuhan belajar anak dan memberi fasilitas yang dibutuhkan
(Istadi, 2007, 168). Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan anak berupa tempat
belajar yang menyenangkan, media informasi yang menunjang siswa untuk
mendapatkan informasi pelajaran dan buku yang menjadi sumber ilmu
(Istadi,2007,169).
2) Partisipasi Non Fisik
Partisipasi non fisik dapat berupa perhatian yang diberikan orang tua
kepada anaknya. Perhatian orang tua adalah dorongan yang diberikan
terhadap anak sebagai wujud bimbingan, tenaga, pikiran, dan perasaan yang
dilakukan secara sadar (Slameto, 2013). Pada saat mengerjakan tugas, anak
memerlukan bimbingan dari orang tua dan mengawasinya.
d. Peran Orang Tua dalam Proses Perkembangan Anak
Menurut Muthmainnah (2012) dalam proses perkembangan anak, peran
orang tua dibagi menjadi 6 yaitu :
1) Mendampingi
Setiap anak membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Sebagian orang
tua bekerja dan hanya memiliki waktu yang sedikit bersama keluarga.
Meskipun hanya memiliki waktu sedikit, orang tua bisa memaksimalkan
memberikan perhatian dengan fokus menemani anak belajar, mendengarkan
ceritanya, becanda. Fasilitas dan media belajar yang lengkap tidak menjamin
anak bahagia.
2) Menjalin Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam hubungan orang tua dan
anak, karena komunikasi merupakan jembatan yang menghubungkan
keinginan, harapan dan respon masing-masing pihak. Dengan adanya
komunikasi, orang tua dapat menyampaikan harapan, masukan dan dukungan
kepada anakknya.
3) Memberikan Kesempatan
Orang tua dapat memberikan kesempatan kepada anak. Kesempatan
disini dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan. Anak akan tumbuh menjadi
orang yang percaya diri apabila diberi kesempatan untuk mencoba,
mengekspresikan, mengeksplorasi dan mengambil keputusan. Menurut
Sochib (2000) kepercayaan merupakan unsur esensial, sehingga arahan,
bimbingan dan bantuan yang diberikan orang tua kepada anak akan menyatu
dan memudahkan anak untuk menangkapnya.
4) Mengawasi
Pengawasan diberikan kepada anak supaya tetap bisa dikontrol dan
diarahkan. Orang tua perlu mengawasi secara langsung dan tidak langsung
apa saja yang dilakukan anak dan dengan siapa anak bermain. Pengawasan
dibangun dengan dasar komunikasi dan keterbukaan antara orang tua dan
anak.
5) Mendorong atau Memberikan Motivasi
Menurut Walgito (2004) motivasi merupakan keadaan dalam diri
seseorang atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Motivasi
dapat muncul dari diri sendiri (individu) maupun dari luar (eksternal).
individu akan merasa senang jika diberikan motivasi dan menjadikan
semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi diberikan orang tua kepada anak
agar mempertahankan dan meningkatkan apa yang telah dicapai.
6) Mengarahkan
Orang tua memiliki posisi strategis dalam membantu agar anak memiliki
dan mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Orang tua dapat mengarahkan
anak supaya dapat belajar lebih giat dan mengatur jadwal belajar anak.
2. Akademik
a. Pengertian Akademik
Akademik adalah berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang
berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional (2001). Dalam kamus tersebut, kita dapati
tiga istilah yang berdekatan artinya: Pertama, istilah “akademis” yang artinya:
1. mengenai atau berhubungan dengan akademi; 2. bersifat ilmiah, bersifat
ilmu pengetahuan, bersifat teori, tanpa arti praktis yang langsung, seperti:
“pelajaran yang diberikan terlalu akademis”.
Kedua, istilah “akademisi” yang berarti: 1. orang yang berpendidikan
tinggi; dan 2. anggota akademi. Ketiga, istilah “akademi” yang berarti
perkumpulan orang terkenal yang dianggap arif bijaksana untuk memajukan
ilmu, kesusasteraan atau bahasa. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian
akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima
gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya
secara jujur, terbuka, dan leluasa.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Oemar (2011) motivasi merupakan perubahan energi yang ada
pada diri seseorang ditandai dengan munculnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan tertentu dan mendorong seseorang tersebut untuk
melakukan sesuatu supaya tujuannya dapat tercapai. Menurut Sardiman
dalam (Ricardo & Meilani, 2017) motivasi belajar adalah seluruh daya
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbukan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan belajar
(Winkel, 2012). Motivasi belajar memiliki peran penting dalam memberikan
semangat belajar anak.
b. Pentingnya Motivasi Belajar
Motivasi memiliki peran penting dalam kegiatan belajar anak. Menurut
Imyati & Mudjiyono (2009) mengemukakan pentingnya motivasi belajar
bagi anak yaitu :
1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil
2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, dibandingkan dengan
temannya.
3) Mengarahkan kegiatan belajar anak.
4) Menumbuhkan semangat belajar anak
5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar
c. Jenis Motivasi Belajar
Menurut Sardiman dalam (Oktiani 2017) motivasi dibedakan menjadi dua
yaitu :
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongang untuk melakukan seseuatu. Jika dilihat dari
segi tujuan kegiatan belajar maka yang dimaksud motivasi intrinsik ini
adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu
sendiri. Jadi motivasi muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan
secara esensial, bukan sekadar simbol.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Misalnya seseorang belajar karena besok
akan ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik dan pujian. Jadi bukan
karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapat nilai bagus
atau pujian. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagi
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar
C. Kerangka Berpikir
Anak merupakan generasi penerus keturunan yang diharapkan memiliki
potensi baik. Anak memerlukan dukungan dari orang tua supaya dapat
mencapai pendidikan yang baik. Pendidikan dalam keluarga harus
menciptakan suasana yang harmonis, supaya anak merasa nyaman sehingga
dapat menumbuhkan mental dan jiwa untuk menentukan sikap belajarnya.
Disini orang tua lah yang sangat berperan untuk membuat anak menyukai
belajar.
Orang tua harus memberi bekal kecerdasan terhadap anak untuk
digunakan kelak dalam menjalanai kehidupannya. Tanggung jawab utama
orang tua adalah mempersiapkan anak agar berperilaku yang sesuai dengan
nilai norma, dan falsafah yang berlaku di masyarat. Perhatian orang tua
terhadap anak seharusnya dilakukan secara sengaja dan intensif demi
keberhasilan pendidikan anaknya.
Tetapi pada kenyataanya masih banyak orang tua yang tidak peduli
dengan pendidikan anaknya dan kurang menyadari pentingnya perhatian
untuk anaknya. Padahal perhatian orang tua sangat perpengaruh terhadap
proses belajar anak. Perhatian orang tua akan menjadi pembangkit semangat
belajar anak, sehingga dia akan lebih termotifasi lagi dalam belajar.
Bagan Kerangka Berpikir
Intervensi Orang Tua
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap
persiapan
Penyusun
an
proposal
Menguru
s
perizinan
Menyusu
ninstrume
n
2 Pelaksana
an
penelitian
Pengump
ulan data
3 Analisis
data
4 Penyusun
an
laporan
A. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana intervensi orang tua dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa di SD Negeri 3 Mojayan.
B. Petunjuk Pelaksanaan
1. Pewawancara adalah peneliti sendiri sekaligus menjadi instrumen utama
2. Wawancara dilakukan secara langsung dengan cara tatap muka dan
menggunakan protokol kesehatan.
3. Peneliti menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan.
C. Sasaran Wawancara
Seluruh siswa dan orang tua kelas V SD Negeri 3 Mojayan
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Intervensi orang tua dalam upaya meningkatkan motivasi belajar anak di SD Negeri Mojayan 3
Peran Bentuk Partisipasi a. Penyediaan fasilitas tempat belajar Orang Wawancara 1,2,3,4
Orang Partisipasi Fisik tua dan
Tua b. Pemberian media belajar anak di rumah siswa
Partisipasi non a. Pemberian bimbingan dan arahan terhadap anak Orang Wawancara 5,6,7,8
fisik tua dan
b. Pemberian motivasi belajar siswa
Proses Mendampingi a. Memberikan perhatian dengan fokus menemani belajar Orang Wawancara 9,10,11
Perkembanga tua dan ,12
n Anak siswa
Menjalin a. Menanyakan apa yang telah dipelajari anak hari ini Orang Wawancara 13,14
Komunikasi tua dan
siswa
Mengawasi a. Pengawasan secara langsung apa yang dilakukan anak dan Orang Wawancara 19,20
dengan siapa dia bermain tua dan
siswa
Motivasi Jenis Intrinsik a. Kesadaran diri sendiri dalam belajar Orang Wawancara 27,28
Motivasi tua dan
Belajar siswa
1. Partisipasi Fisik 1. Adakah fasilitas tempat belajar anak di rumah ? Orang Tua
2. Jika ada deskripsikan seperti apa ? jika tidak ada mengapa ?
3. Adakah media pembelajaran yang telah diberikan bapak/ibu kepada anak di Orang Tua
rumah ?
4. Jika ada deskripsikan apa saja media pembelajarannya. Jika tidak ada mengapa ?
2. Partisipasi Non Fisik 5. Pernahkah bapak/ibu memberikan bimbingan kepada anak ? Orang Tua
6. Jika pernah deskripsikan bagaimana bimbingannya. Jika tidak mengapa ?
7. Pernahkah bapak/ ibu memberikan motivasi belajar terhadap anak ? Orang Tua
8. Jika pernah bagaimana bapak/ibu memberikan motivasi belajar ? jika tidak Orang Tua
pernah mengapa ?
3. Mendampingi 9. Pernahkah bapak/ ibu memberikan perhatian saat anak sedang belajar di rumah ? Orang Tua
10. Jika pernah deskripsikan bentuk perhatian yang bapak/ibu berikan kepada anak.
Jika tidak mengapa ?
11. Apakah bapak/ ibu pernah menemani anak saat belajar di rumah ? Orang Tua
12. Jika pernah deskripsikan. Jika tidak pernah mengapa ?
4. Menjalin Komunikasi 13. Apakah bapak/ ibu pernah menanyakan pelajaran apa saja yang telah dipelajari Orang Tua
anak pada hari ini ?
14. Jika pernah untuk apa bapak/ibu menanyakan ? jika tidak pernah mengapa ?
5. Memberi Kesempatan 15. Pernahkah bapak/ ibu memberikan kesempatan anak untuk mencoba Orang Tua
menyelesaikan tugas sendiri ?
16. Jika pernah deskripsikan bagaimaana bapak/ibu memberi kesempatan untuk
mencoba sendiri. Jika tidak mengapa ?
17. Pernahkah bapak/ ibu memberikan kesempatan anak untuk mengambil Orang Tua
keputusan sendiri saat anak menghadapi kesulitan ?
18. Jika pernah deskripsikan bagaimaana bapak/ibu memberi kesempatan untuk
mengambil keputusan sendiri . Jika tidak mengapa ?
6. Mengawasi 19. Pernahkah bapak/ ibu mengawasi anak saat berada di rumah ? Orang Tua
20. Jika pernah deskripsikan bagaimana bapak/ibu mengawasi anak. Jika tidak
pernah mengapa ?
7. Mendorong/ Pemberian 21. Pernahkah bapak/ ibu memotivasi anak supaya dapat mencapai tujuan Orang Tua
Motivasi belajarnya ?
22. Jika pernah deskripsikan bagaiman bapak/ ibu memotivasi anaknya. Jika tidak
mengapa ?
8. Mengarahkan 23. Pernahkah bapak/ ibu mengatur jadwal belajar anak di rumah? Orang Tua
24. Jika pernah bagaimana bapak/ibu mengatur jadwal belajar anak di rumah? Jika
tidak mengapa ?
25. Apakah bapak/ ibu membuat aturan waktu belajar di rumah ? Orang Tua
26. Jika iya deskripsikan (kapan, bagaimana dan jam berapa saja anak belajar di
rumah). jika tidak mengapa ?
9. Motivasi 27. Apakah anak bapak/ibu sudah ada kesadaran diri sendiri untuk belajar ? Orang Tua
28. Jika sudah mengapa ? Jika belum, mengapa ?
29. Apakah bapak/ibu tahu motivasi apa yang dimiliki anak untuk belajar ? Orang Tua
30. Jika iya deskripsikan (motivasi internal/eksternal)
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA
2. Partisipasi Non Fisik 5. Pernahkah orang tua memberikan bimbingan saat di rumah ? Siswa
6. Jika pernah ceritakan bagaimana bimbingannya. Jika tidak mengapa ?
8. Jika pernah bagaimana orang tua memberikan motivasi belajar ? jika tidak pernah Siswa
mengapa ?
3. Mendampingi 9. Pernahkah orang tua memberikan perhatian saat kamu sedang belajar ? Siswa
10. Jika pernah ceritakan bentuk perhatian yang orang tua berikan kepadamu. Jika
tidak mengapa ?
4. Menjalin Komunikasi 13. Apakah orang tua menanyakan pelajaran apa saja yang telah kamu pelajari pada Siswa
hari ini ?
14. Jika pernah untuk apa orang tua menanyakan ? jika tidak pernah mengapa ?
5. Memberi Kesempatan 15. Pernahkah orang tua memberikan kesempatan kamu untuk mencoba Siswa
menyelesaikan tugas sendiri ?
16. Jika pernah ceritakan bagaimaana orang tua memberi kesempatan untuk
mencoba sendiri. Jika tidak mengapa ?
17. Pernahkah orang tua memberikan kesempatan kamu untuk mengambil Siswa
keputusan sendiri saat kamu menghadapi kesulitan ?
18. Jika pernah ceritakan bagaimaana orang tua memberi kesempatan untuk
mengambil keputusan sendiri . Jika tidak mengapa ?
6. Mengawasi 19. Pernahkah orang tua mengawasi kamu saat berada di rumah ? Siswa
20. Jika pernah ceritakan bagaimana orang tua mengawasimu. Jika tidak pernah
mengapa ?
7. Mendorong/ Pemberian 21. Pernahkah orang tua memberikan motivasi supaya kamu dapat mencapai tujuan Siswa
Motivasi belajar ?
22. Jika pernah ceritakan bagaiman orang tua memotivasimu. Jika tidak mengapa ?
8. Mengarahkan 23. Pernahkah orang tua mengatur jadwal belajar kamu ? Siswa
24. Jika pernah bagaimana orang tua mengatur jadwal belajarmu di rumah? Jika
tidak mengapa ?
25. Apakah orang tua membuat aturan waktu belajar kamu dirumah ? Siswa
26. Jika iya ceritakan (kapan, bagaimana dan jam berapa saja anak belajar di
rumah). Jika tidak mengapa ?
9. Motivasi 27. Apakah kamu sudah ada kesadaran diri sendiri untuk belajar ? Siswa
28. Jika sudah mengapa ? Jika belum, mengapa ?
29. Apakah kamu tahu motivasi apa yang kamu miliki untuk belajar ? Siswa
30. Jika iya ceritakankan (motivasi internal/eksternal)