PENDAHULUAN
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan taqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani/rohani, berilmu, cakap,
merupakan aspek universal yang harus ada dalam kehidupan manusia karena
lembaga pendidikan salah satunya adalah sekolah. Sekolah adalah tempat dimana
terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam proses belajar-
mengajar. Para ahli pendidikan memandang bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya
maupun orang lain. Selain itu Slameto (2010:2) menyatakan pengertian belajar
yaitu “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
seseorang akan berubah jika ada minat atau kemauan untuk belajar dan bekerja
1
Dalam proses pembelajaran, minat merupakan sebuah awal pergerakan
untuk siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah tujuan pembelajaran, hal ini
maka ia akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi jika seorang siswa tidak
memiliki minat dalam belajar maka siswa tersebut tidak akan bisa mencapai
diri sendiri ataupun dari luar diri. Semakin tinggi keinginan meraih harapan akan
semakin kuat pula minat yang mendorong. Di mana anak dengan minatnya itu
bisa melihat bahwa sesuatu yang dia lihat akan mendatangkan keuntungan atau
bahwa minat yang disadari terhadap bidang pelajaran akan menjaga pikiran siswa
sehingga siswa bisa menguasai pelajaran. Minat belajar siswa sangat dibutuhkan
yang diajarkan.
siswa yang bagus. Jika siswa mempunyai minat belajar yang tinggi maka siswa
dapat meningkatkan hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya jika minat
belajar siswa kurang akan sulit untuk mencapai hasil belajar yang baik. Semakin
bagus minat belajar siswa, bisa dikatakan kegiatan belajar siswa tersebut berhasil.
Akan tetapi tidak semua siswa mempunyai minat belajar yang tinggi.
2
Seperti yang dialami siswa di MA Al-Ikhlas Kota Jambi, Dimana minat
belajar anak dapat di kategorikan rendah terutama pada mata pelajaran ekonomi.
Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan antusiasme dari anak-anak yang mengikuti
seperti ada siswa yang keluar masuk kelas, ada sebagian siswa yang tidak
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, dan ada juga siswa yang tidak
karena dengan adanya minat siswa bisa serius dalam mengikuti proses belajar
mengajar dan siswa akan selalu aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa akan
mudah untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Adapun faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi minat belajar siswa yaitu dukungan orang tua, dan fasilitas
Orang tua adalah guru pertama bagi anak karena yang pertama kali
mendidik dan menanamkan pendidikan kepada anak adalah orang tua. Apabila
belajar anak, hal ini memungkinkan anak selalu mempunyai minat belajar yang
tinggi. Pentingnya dukungan orang tua bagi anak adalah berfungsi memberikan
penguatan bagi anak, yaitu dalam menumbuhkan rasa aman dalam melakukan
dalam kehidupan yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri pada anak
untuk menghadapi situasi baru dan tantangan di dalam kehidupannya. Sarafino &
Smith (2011:81) menyatakan bahwa orang tua salah satu orang yang dicintai
3
menginginkan adanya dukungan orang tua dalam pendidikan mereka. Tetapi ada
sebagian orang tua tidak mendukung atau memperhatikan siswa dalam proses
Pada era moderen ini pekerjaan dan tuntutan ekonomi membuat sebagian
belajar anak. Apa lagi tingkat ekonomi orang tua masih tergolong rendah, dengan
kesibukan orang tua yang bekerja masih banyak orang tua yang tidak
siswa. Orang tua kurang memberikan dorongan lebih agar siswa lebih giat lagi
bekerja karena kelelahan. Bukan hanya itu sebagian orang tua juga kurang
memperhatikan fasilitas belajar anak, masih ada siswa yang tidak mempunyai
Jika orang tua selalu mendampingi anak ketika belajar dirumah, memberi
fasilitas belajar yang lengkap, membantu anak dalam memecahkan masalah, maka
anak selalu merasa termotivasi dan selalu mendapatkan perhatian dari orang
tuanya, karena hal tersebut anak bisa bersemangat disaat belajar. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilia dkk (2017) menunjukkan
hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan orang tua
dengan minat belajar anak. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh
4
berdasarkan penjelasan diatas kesimpulannya yaitu bahwa orang tua
material serta memberikan nasehat untuk anak. Bukan hanya itu, salah satu bentuk
dukungan orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak yaitu dengan
Fasilitas belajar menurut (KBBI, 2011) yakni sarana yang digunakan guna
kelengkapan alat-alat belajar baik yang ada dirumah maupun di sekolah. Dalam
meningkatkan minat belajar siswa bukan hanya fasilitas belajar disekolah saja
yang diperlukan seperti tersedianya meja dan kursi untuk siswa dan guru,
perpustakaan, dan LCD. Akan tetapi fasilitas belajar dirumah juga harus
diperhatikan.
mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, seperti tempat belajar yang nyaman dan
tenang, siswa juga mempunyai buku penunjang untuk belajar di rumah selain
LKS, siswa mempunyai kesempatan belajar yang efektif di rumah, dan juga orang
tua mendukung belajar siswa salah satunya dengan memberinya uang untuk
5
motivasi belajar yang tinggi sehingga diharapkan proses belajar akan tinggi pula,
demikian pula sebaliknya jika fasilitas belajar di rumah tidak mencukupi maka
siswa akan cenderung malas dalam belajar sehingga hal ini akan menghambat
proses belajarnya.
fasilitas belajar atau tidak memilikinya dapat mengganggu proses belajar dan hasil
belajar siswa menjadi kurang baik. Fasilitas yang memadai akan mendorong siswa
untuk giat dalam belajar, akan tetapi semua peralatan atau fasilitas harus diadakan
sesuai dengan kebutuhan. Jika semua peralatan dan fasilitas sudah ada harus
dimanfaatkan dan dikelolah secara baik dan benar sehingga siswa akan
dukungan orang tua dan fasilitas belajar dalam meningkatkan minat belajar siswa,
karena jika orang tua selalu mendukung proses belajar anak dan fasilitas belajar
siswa juga lengkap maka siswa akan selalu bersemangat dalam belajar dan
mempunyai minat berlajar yang tinggi sehingga siswa dapat mencapai hasil
penelitian tentang “Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Terhadap
Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Madrasah Aliyah Al-Ikhlas
Kota Jambi.
6
1.2 Identifikasi Masalah
1. Masih kurangnya minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran ekonomi,
ini bisa berdampak pada minimnya keingintahuan dan kesenangan siswa untuk
belajar.
2. Masih kurangya kesadaran orang tua bahwa memberi dukungan dan motivasi
belajar pada anak itu sangat penting, karena dengan adanya dukungan dan
permasalahan, kekurangan dari berbagai hal yang ada baik waktu, biaya dan
dukungan orang tua dan fasilitas belajar terhadap minat belajar pada mata
1. Apakah dukungan orang tua berpengaruh terhadap minat belajar pada mata
7
2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap minat belajar pada mata
3. Apakah dukungan orang tua dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap minat
belajar terhadap minat belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa MA Al-
Adapun manfaat penelitian ini, dibagi menjadi dua kategori yakni manfaat
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan atau
orang tua dan fasilitas belajar terhadap minat belajar pada mata pelajaran ekonomi
2. Manfaat Praktis
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi
belajar yang lengkap, sehingga anak mempunyai minat belajar yang tinggi
2) Bagi Siswa
belajar.
3) Bagi peneliti
penelitian ini, maka peneliti perlu menguraikan istilah yang mendukung judul
sebagai berikut:
orang tua terhadap anaknya baik berupa perhatian, pengawasan, serta dapat
9
menciptakan suasana belajar yang nyaman. Sedangkan orang tua yang dimaksud
belajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan
3. Minat Belajar
bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun
10
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa inggris “intersest” yang
tindakannya. Arti minat menurut Slameto (2010: 180) adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
Fungsi minat bagi kehidupan anak, salah satunya yaitu minat sebagai
pendorong tenaga yang kuat serta prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan
sangat diharapkan memiliki minat terhadap berbagai hal atau aktivitasnya. Jadi
dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu
seseorang, melalui pengalaman dan latihan yang telah dilakukannya sendiri secara
11
keseluruhan sebagai hasil pengalaman dalam interaksi antara guru dan siswa.
Gagne dalam Purwanto (2010: 84) yang mengemukakan bahwa: “Belajar terjadi
apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa
siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
belajar dalam dirinya maka dia akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi
jika seorang siswa tidak memiliki minat dalam belajar maka siswa tersebut tidak
tertentu yang timbul dari diri sendiri (internal) atau karena sebab akibat (eksternal)
yang mendorong seseorang peserta didik untuk belajar. Menurut Slameto (2010:
57) mengatakan bahwa Minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan,
memusatkan perhatian dalam belajar ekonomi dengan rasa ingin tahunya terhadap
12
2.1.2 Ciri-ciri Minat Belajar Siswa
perilakunya. Proses belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan
individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan sehingga dapat
dalam hal ini tidak dibedakan antara ciri minat secara spontan maupun terpola
semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, misalnya
merupakan fakot yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat
menikmatinya.
13
7. Minat berbobot egosentris, misalnya jika seseorang senang terdapat sesuatu,
5. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya.
dibangun dalam diri siswa agar memiliki perhatian yang khusus dalam belajar.
Kegiatan pembelajaran merupakan hal yang utama dalam menerima ilmu dan
pengetahuan, maka perlu adanya minat dalam belajar bagi siswa. Minat timbul
pada waktu belajar, minat juga tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh
kemudian.
dalam belajar. Menurut (Prahmadita, 2014: 12) dalam meningkatkan minat belajar
1. Faktor Internal
14
1) Motivasi, Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik
para siswa
2. Faktor Eksternal
2) Keluarga, Orang Tua adalah yang terdekat dalam keluarga, oleh karena itu
terhadap pelajaran
perkembangan anak.
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar anak, antara lain:
a. Motivasi
dapat berkembang jika ada motivasi. Anak yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi akan terus berusaha untuk belajar sehingga minat belajar yang ada pada
b. Belajar
15
Minat dapat diperoleh melalui kegiatan belajar, dengan terus belajar,
anak yang semula kurang tertarik pada suatu pelajaran tertentu, lama-kelamaan
akan menjadi tertarik dengan pelajaran tersebut karena adanya pertumbuhan minat
belajar. Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G (Jati Widya Iswara, 2011: 17)
juga mengatakan bahwa minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita
dapat sesuatu dengan belajar, karena semakin banyak belajar maka akan semakin
dan perkembangan anaknya. Orang tua adalah orang yang paling dekat dalam
keluarga. Oleh karena itu orang tua sangat berpengaruh dalam menentukan
perkembangan minat belajar anak. Orang tua harus membimbing kegiatan belajar
anak, agar anak dapat terus belajar secara terus-menerus. Apabila anak terus
belajar maka minat belajarnya akan semakin tinggi dan berkembang secara
optimal.
d. Teman Pergaulan
bergaul anak lebih cepat masuk dalam jiwanya. Teman bergaul yang baik akan
memberikan pengaruh yang baik pada diri anak, begitu juga sebaliknya, teman
bergaul yang kurang baik akan memberikan pengaruh buruk pada anak. Agar
minat siswa berkembang dengan baik maka perlu diusahakan agar anak memiliki
teman bergaul yang baik serta adanya pengawasan dari orang tua.
e. Lingkungan
16
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
terpengaruh minatnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Crow dalam (Jati
Widya Iswara, 2011: 19) yang menyatakan bahwa minat dapat diperoleh dari
keluarga yang mengasuh anak, sekolah tempat mendidik, dan masyarakat tempat
f. Cita-cita
mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai
g. Bakat
Melalui bakat yang dimiliki, anak akan memiliki minat. Abd. Rachman
Abror (1993: 113) mengemukakan bahwa minat anak terhadap suatu hal tidak
terlepas dari bakat nyata yang telah dimiliki. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
contoh bila seseorang memiliki bakat menari sejak kecil, maka secara tidak
langsung ia akan memiliki minat dalam bidang menari. Bila dipaksa untuk
menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia tidak akan menyukainya atau bisa
h. Hobi
17
Bagi setiap orang, hobi merupakan salah satu hal yang menimbulkan
i. Fasilitas
positif dan negatif. Bila fasilitas pendukung kegiatan belajar anak tersedia
lengkap, maka akan timbul minat anak untuk belajar guna memperluas
pengetahuannya. Begitu pula sebaliknya, apabila fasilitas yang ada justru dapat
minat merupakan peserta didik yang memiliki kecenderungan rasa senang dalam
Dengan adanya beberapa faktor tersebut anak akan belajar secara terus menerus,
sehingga minat belajar anak akan semakin berkembang. Apabila minat belajar
anak dapat berkembang dengan baik, diharapkan hasil belajar anak akan optimal.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002 : 133) beberapa cara yang bisa
1. Menumbuhkan terkait kebutuhan pada diri siswa, sehingga dia rela belajar
tanpa paksaan.
18
2. Menyampaikan bahan pelajaran dengan masalah yang diberikan, dengan
pelajaran.
baik dengan cara memfasilitasi lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.
kebutuhan akan belajar. Strategi dalam menggugah kebutuhan akan belajar dapat
komunikasi kondusif dengan anak. Selain itu, Rooijakkers (Slameto, 2013: 181)
juga menyatakan bahwa untuk mengembangkan minat anak bisa juga dicapai
dengan cara menghubungkan bahan belajar dengan suatu berita sensasional yang
sudah diketahui anak. Tabrani (Supardi dkk, 2012: 75) menyarankan agar para
pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri peserta didik
dalam belajar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada
peserta didik mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan
dorongan batin yang tumbuh dari seorang siswa untuk meningkatkan kebiasaan
akan semakin berkembang. Oleh karena itu orang tua atau guru sebaiknya tidak
19
hadir dengan mengintervensi atau mendikte tetapi memberi dukungan dan
motivasi untuk berada pada jalur yang tepat sebagai seorang pelajar.
yaitu sebagai berikut (1) Perasaan senang, (2) Ketertarikan siswa, (3) Perhatian
1. Rasa tertarik
Seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu,
2. Perasaan senang
Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat dengan sikap yang
karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam
belajar.
3. Perhatian
Siswa yang menaruh minat pada suatu mata pelajaran akan memberikan
perhatian yang besar. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha
4. Partisispasi
dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
20
2.2 Dukungan Orang Tua
Pengertian orang tua dalam kamus besar bahasa indonesia artinya ayah
dan ibu. Menurut Slameto (2010: 61) “keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama.” Orang tua (ayah dan ibu), menjadi pendidik utama dan
Dukungan orang tua sangat penting bagi individu dalam menjalani kehidupannya.
Elis, dkk., (Lestari, 2012:59) juga mendefinisikan dukungan orang tua sebagai
interaksi yang dikembangkan oleh orang tua yang dicirikan oleh perawatan,
kehangatan, persetujuan, dan berbagai perasaan positif orang tua terhadap anak.
Sedangakan menurut Canavan, Dolan, dan Pinkerton, (Dalam Ayu Sahrul, 2016)
kehadiran orangtua dan menegaskan dalam benak anak bahwa dirinya diterima
kemudahan belajar anaknya, baik dalam bentuk dukungan moril maupun materil.
perawatan sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan
oleh keluarga (Lestari, 2012:5). Martin (2000: 25) juga mengatakan bahwa peran
orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah yaitu menjadi pendengar
21
kondisi fisik terutama kesehatan anak, memperhatikan kondisi psikis anak dengan
anaknya meliputi:
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dan anak. Kasih sayang orang tua yang tulus kepada anaknya akan mendorong
Orang tua dapat menanamkan nilai spiritual pada anak melalui pembiasaan.
Sebagai contoh, orang tua dapat mengajak anak untuk pergi ke tempat-tempat
orang tua dan anak yang dilandasi rasa kasih sayang yang tulus diharapkan
sehingga dapat melatih sikap mandiri dan mampu mengambil keputusan serta
22
4. Memelihara dan membesarkan anaknya, tanggung jawab ini merupakan
tua dapat berupa materi dan perhatian. Tugas orang tua yang paling penting
terletak pada tugas edukasi (mendidik). Sebab keluarga adalah pihak yang
mengenal dan memahami, berbagai aspek dalam diri seseorang yang jauh lebih
baik dari pada orang-orang yang lain. Disamping itu dukungan dan penerimaan
dari orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberikan energi dan
kepercayaan dalam diri anak. Sedangakan menurut Willis (2011:174) jika minat
Menurut Beest dan Baerveldt (dalam Lestari, 2012) dukungan orang tua
adalah interaksi yang dikembangkan oleh orang tua sebagai dukungan kepada
anak yang mencakup perilakuperilaku yang secara fisik atau verbal menunjukkan
afeksi atau dorongan yang positif. Aspek-aspek dukungan orang tua menurut
a. Dukungan Emosi
23
Dukungan ini juga meliputi ekspresi empati misalnya mendengarkan,
bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau
b. Dukungan Instrumental
c. Dukungan Otonom
orang tua dan yang lebih utama anak belajar begaimana menyelesaikan
d. Dukungan Direktif
dan cenderung mengambil alih masalah anak dan memerintah. Dukungan direktif
ini dianggap kurang baik karena orang tua lebih banyak berperan untuk karir
anaknya.
24
gagasan atau perasaan individu, dan melakukan perbandingan positif antara
kondisi stres.
Sedangkan menurut Taylor (2012: 180) hampir sama dengan teori diatas
yang berpendapat bahwa ada empat aspek dukungan yaitu: Bantuan nyata,
25
Hubungan emosional antara orang tua dan anak juga berpengaruh dalam
dengan anak
Ada keluarga yang mendidik anaknya secara diktator militer, ada juga
demokratis yang nemerima semua pendapat anggota keluarga, tetapi ada juga
keluarga yang acuh tak acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga.
dukungan orang tua yaitu: Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan.
meraih suatu keberhasilan dalam pekerjaan merupakan modal yang baik untuk
dengan pekerjaan yang diinginkan anaknya. Orang tua yang selalu memberi
pengertian kepada anaknya dan bagaimana cara orang tua menciptakan hubungan
yang harmonis kepada anaknya, status ekonomi keluarga yang dapat menentukan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, fasilitas adalah segala hal yang
(Kamus Besar Indonesia, 2001: 314). Menurut Djamarah (2010: 95) fasilitas
26
Tatang M. Amirin, dkk (2011: 76) juga mengungkapkan bahwa yang dimaksud
dengan fasilitas adalah “sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan
atau memperlancar suatu kegiatan”. Sedangkan menurut Muhroji dkk (2004: 49)
“Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar
baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat
macam, yaitu: fasilitas belajar di rumah dan fasilitas belajar di sekolah. Fasilitas
belajar di rumah adalah segala sesuatu yang dibutuhkan siswa untuk menunjang
kegiatan belajar di rumah. Fasilitas di rumah dapat berupa ruang belajar, meja
belajar, kursi belajar, buku literatur lain dan alat tulis. Sedangkan fasilitas belajar
belajar adalah segala sesuatu baik berupa benda bergerak atau tidak bergerak serta
belajar.
Menurut The Liang Gie (2002) fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat
27
fasilitas belajar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: fasilitas belajar di rumah
a. Gedung sekolah
pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka
tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman dan menganggap sekolah
b. Ruang Belajar
suatu ruangan sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar. Ruang
belajar yang baik dan serasi adalah ruang belajar yang dapat menciptakan kondisi
yang kondusif, karena ruangan belajar merupakan salah satu unsur penunjang
belajar yang effektif dan menjadi lingkungan belajar yang nantinya berpengaruh
d. Perpustakaan sekolah
28
Menurut The Liang Gie (2004) “perpustakaan adalah sebuah bangunan
gedung yang isinya berupa buku-buku dan bahan bacaan lainnya serta berbagai
sumber pengetahuan seperti film, chalet yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh
sumber belajar”.
e. Alat-alat tulis
Proses belajar tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa alat tulis yang
dibutuhkan. Semakin lengkap alat tulis yang dimiliki semakin kecil kemungkinan
belajarnya akan terlambat. Alat-alat tulis tersebut adalah berupa: buku tulis,
f. Buku Pelajaran
Selain alat tulis, dalam kegiatan belajar seseorang perlu memiliki buku
yang dapat menunjang dalam proses belajar. Buku-buku yang dimiliki siswa
antara lain:
1. Buku Pelajaran, wajib yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang studi
lain-lain.
g. Fasilitas-fasilitas lain
29
Disamping macam-macam fasilitas belajar yang sudah disebutkan diatas,
adapula hal-hal lain yang menunjang belajar siswa antara lain yaitu soal uang,
seperti pembayaran SPP dan lain-lain, juga beberapa fasilitas lain seperti: rak
antara lain:
mengeluarkan biaya yang banyak. Tempat belajar yang penataannya diatur sesuai
Anak akan termotivasi dalam belajar karena kondisi tempat belajar yang dirasanya
menyenangkan.
b. Media informasi
digunakan yakni televisi, komputer, radio, buku, majalah, dan internet. Untuk
orang tua yang memiliki uang lebih mungkin akan mudah mendapatkan beberapa
media informasi yang dibutuhkan oleh anak. Namun seringkali orang tua yang
memiliki kondisi keuangan keluarga yang kurang mampu akan mengeluh dan
c. Buku
30
Menyediakan buku-buku penunjang aktivitas belajar anak sangat
diperlukan. Buku-buku akan menjadi sumber ilmu bagi setiap anak karena, untuk
menumbuhkan motivasi kependidikan anak, buku adalah saran yang paling cepat.
Dari penjelasan diatas, maka fasilitas dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu yang memudahkan dan melancarkan proses belajar mengajar yang unsur-
unsurnya meliputi: (1) Keadaan dan ketersediaan tempat belajar, (2) kelengkapan,
(3) alat bantu belajar , (4) peralatan perlengkapan belajar, (5) perpustakaan, serta
Fungsi atau manfaat fasilitas menurut Popi Sopiatin (2010: 78) yaitu:
motivasi belajar.
31
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar (belajar akan lebih fokus
kepada siswa).
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
kemampuan minat.
mempengaruhi efisiensi hasil belajar. Keadaan fisik yang lebih baik lebih
fasilitas belajar dalam meningkatkan minat belajar siswa karena fasilitas belajar
mempunyai fungsi sebagai pendukung proses belajar dan juga sebagai salah satu
sarana terlaksananya belajar secara efektif dan efisien. Jika siswa mempunyai
fasilitas belajar yang lengkap siswa akan selalu bersemangat untuk belajar
32
fasilitas tersebut kurang lengkap akan dapat membawa akibat yang negatif
minsalnya siswa tidak bisa belajar dengan baik sehingga sulit bagi siswa untuk
belajar tentulah sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa karena dengan
fasilitas belajar yang lengkap siswa akan bersemangat dalam belajar sehingga
keberlangsungan proses belajar anak, hal tersebut sesuai dengan pendapat dari
rumah akan membantu siswa dalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitas
tugas yang diberikan di sekolah yang harus dikerjakan di rumah, serta mencari
rumah yang memadai diharapkan hasil siswa akan meningkat, sebab fasilitas yang
penunjang belajar, bahwa: “Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian kita,
yakni media atau alat bantu belajar, peralatan perlengkapan belajar, dan ruangan
33
keseluruhan, ketiga komponen ini memberikan kontribusinya, baik secara sendiri-
tempat belajar yang khusus. Setiap belajar hendaknya mengusahakan agar dapat
menggunakan tempat belajar yang khusus. Tempat belajar dirumah yang nyaman
yaitu cukup luas untuk aktifitas belajar, warna tembok yang menarik, dilengkapi
2. Perabot belajar
tercapainya suatu proses belajar, yaitu: meja belajar khusus, kursi belajar khusus,
Alat dan benda sebagai perlengkapan bantu belajar adalah alat tulis yang
lengkap, jangka, busur derajat, dan alat hitung kalkulator dan laptop atau
komputer. Semakin lengkap alat-alat tentunya semakin dapat belajar dengan baik
dan belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya alat-alat belajar secukupnya.
4. Sumber belajar
Sebagai sumber belajar bagi siswa yaitu buku pelajaran, akses internet,
radio, majalah, atau koran, dan televisi. Internet dapat diakses dengan handphone,
34
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fasilitas belajar
mempunyai peranan penting guna untuk mendongkrak dari pencapaian akhir dari
siswa yang belajar, supaya dapat memberikan dampak yang baik untuk
kedepannya.
Selain fasilitas yang disediakan pihak sekolah orang tua juga berperan
penting dalam menyediakan fasilitas belajar yang memadai agar anak nyaman
fasilitas belajar dalam penelitian ini yaitu: 1) Ruangan atau tempat belajar, 2)
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anom Tomi Wijaya (2016) yang berjudul
melalui motivasi menunujukkan 0,156134 dan t hitung 2,6587 lebih besar dari t
variabel intervening.
35
Terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara motivasi belajar siswa
dengan dukungan sosial orangtua. Nilai koefisien korelasi rxy= 0,0324 dengan
taraf signifikansi p= 0,034 (p < 0,005), hal ini menunjukkan bahwa dukungan
dukungan sosial yang diberikan orangtua maka semakin tinggi pula motivasi
belajar yang dimiliki siswa. Sumbangan efektif (SE) Sumbangan afektif yang
10,49% yang diperoleh dari (0,03242 x100) sed angkan 89,5% dipengaruhi
3. Penelitian yang dilakukan oleh M Fathur Rahman & Syamsu Hadi (2014) yang
dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII adalah 40,2%.
Pengaruh total variabel dukungan orang tua terhadap prestasi belajar melalui
motivasi belajar adalah sebesar 51,5%. Hal ini berarti bahwa apabila dukungan
orang tua tinggi, maka akan menyebabkan motivasi belajar siswa meningkat,
belajar melalui motivasi adalah sebesar 51%. Hal ini berarti bahwa apabila
36
motivasi belajar siswa meningkat, dan akan berpengaruh terhadap prestasi
2.5.1 Pengaruh Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Belajar Siswa Pada
dalam rumah, lingkungan yang aman dan stabil, stimulasi intelektual, dan diskusi
antara orang tua dan anak dengan cara yang baik. Dukungan yang diberikan
keluarga terutama orang tua akan menjadi kekuatan dan motivasi bagi siswa-siswa
untuk belajar, sehingga siswa akan lebih semangat untuk memperoleh keputusan
yang lebih cemerlang untuk masa depannya. Perlunya dukungan orang tua bagi
siswa adalah karena dukungan orang tua akan menunjang keberhasilan pendidikan
siswa. Pendampingan orang tua dalam pembelajaran dari rumah selain membantu
anak dalam momen belajar juga akan membangun komunikasi yang intens dengan
anak (Sudarsana, 2020: 72). Oleh karena itu orang tua harus mampu berpartisipasi
belajar siswa. Prestasi belajar merupakan cerminan dari minat belajar siswa, yang
berarti dukungan orangtua berkontribusi terhadap minat belajar. Selain itu hasil
penelitian yang dilakukan oleh Juster (2018) juga mengatakan bahwa tingkat
dukungan orang tua terhadap belajar anak sebagian besar berada dalam kategori
37
disimpulkan bahwa dukungan orang tua sangat berpengaruh terhadap minat
belajar siswa.
2.5.2 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi
pembelajaran dan juga menimbulkan minat dan perhatian peserta didik untuk
fasilitas terhadap minat belajar peserta didik merupakan salah satu perlengkapan
sarana dan prasarana yang disediakan disekolah untuk membantu peserta didik
dalam proses pembelajaran dan bisa mendorong peserta didik untuk mempunyai
minat yang tinggi dalam belajar. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh
belajar sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, karena dengan fasilitas
belajar yang lengkap dapat meningkatkan minat siswa untuk terus belajar
38
sehingga siswa mudah untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Bagi orang tua
dan pihak sekolah agar dapat menyiapkan fasilitas belajar bagi siswa dengan baik
tercipta cara belajar yang baik sehingga siswa mampu memperoleh prestasi.
2.5.3 Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Terhadap Minat
tinggi dalam belajar. Untuk mencapai prestasi tersebut maka perlu adanya minat
dalam diri siswa untuk terus belajar. Oleh karena itu, pentingnya dukungan dari
orang tua untuk meningkatkan minat belajar anak tersebut. Orang tua adalah guru
pertama bagi anak karena yang pertama kali mendidik dan menanamkan
pendidikan kepada anak adalah orang tua. Orang tua memiliki potensi dalam
membantu pendidikan anak secara lebih efektif. Dorongan orang tua sangat
penting dalam mengarahkan tujuan belajar anak. Dukungan yang diberikan orang
tua akan mendorong anak untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik dan
berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi. Jika orang tua memberikan dukungan
sosial pada anak, maka anak akan selalu bersemangat dalam belajar dan selalu
Salah satu bentuk dukungan orang tua dalam meningkatkan minat belajar
anak yaitu orang tua menyediakan fasilitas belajar anak. Fasilitas belajar juga
melalui dukungan dan fasilitas yang diberikan maka siswa dapat meningkatkan
minat belajarnya. Jika siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk terus belajar
dan mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, maka siswa akan selalu
39
bersemangat dalam belajar sehingga dapat memudahkan siswa untuk mencapai
hasil belajar yang baik, karena dukungan orang tua dan fasilitas belajar siswa
dirumah sebagai jalur alternatif yang memiliki kontribusi besar terhadap usaha
Sehubungan dengan hal tersebut (Mega, 2017) menyatakan bahwa ada dampak
signifikan antara lingkungan keluarga dan fasilitas belajar pada hasil belajar, hal
ini menunjukkan bahwa dengan lingkungan keluarga yang baik serta fasilitas
belajar yang memadahi akan menyebabkan peningkatan pada hasil prestasi. Selain
itu hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Fathur & Syamsu (2014) juga
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Jika orang tua mempunyai dukungan yang
lebih terhadap pendidikan siswa dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah juga
mendukung, maka akan menyebabkan motivasi belajar siswa meningkat, dan akan
Gambar 2.1
40
dinyatakan dalam bentuk kalimat perntanyaan, dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
belajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi MA Al-
41
BAB III
METODE PENELITIAN
jenis penelitian ini adalah penelitian Ex post facto. Ex post facto adalah penelitian
perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain,
telah diamati bahwa kelompok berbeda pada beberapa variabel dan peneliti
(Emzir, 2007: 119). Dalam penelitian ini penulis tujuannya yaitu ingin
mengetahui tentang Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Siswa
Jambi.
penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Sesuai dengan
permasalahan yang sudah dirumuskan, maka variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dalam penelitian terdapat satu variabel bebas (X) yaitu variabel bebas (X1)
dalam penelitian ini adalah Dukungan Orang Tua dan variabel bebas (X2)
42
2. Variabel terikat (dependent variable)
atau dependent variabel (Y). variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang akan penulis teliti bertempat di Madrasah Aliyah Al-
Ikhlas Kota Jambi, yang beralamat di Jl. RD. Bakaruddin, RT. 18, Kenali
2. Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IPS MA Al-Ikhlas Kota Jambi.
43
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila subjek kurang dari 100,
total populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15%
atau 20%-25% atau lebih. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang
n= N
N. e² + 1
Keterangan:
n = jumlah sampel
sampling berarti teknik pengambilan sampel yang memberi peluang sama kepada
seluruh anggota populasi untuk dapat dipilih sebagai anggota sampel (Sugiyono,
2010: 63) yang kemudian dipilih menggunakan teknik Simple random sampling
yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010: 120).
N
n1 = N1
N
Keterangan:
44
n1= banyaknya sampel setiap kelas
Instrumen dalam penelitian ini adalah suatu alat yang digunakan untuk
dalam penelitian ini adalah angket atau kuesoner. Angket atau kuesoner ditujukan
kepada siswa sebagai responsen. Angket ini berisi daftar pernyataan yang
digunakan untuk mengetahui dukungan orang tua dan fasilitas belajar terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi MA Al-Ikhlas Kota jamabi.
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Minat Belajar, Dukungan Orang Tua dan
Fasilitas Belajar
Variabel Indikator
45
5. Tekun dan disiplin dalam
belajar dan memiliki jadwal
belajar.
Dukungan 1. Dukungan Emosional
Orang Tua 2. Dukungan Penghargaan
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informatif
Fasilitas 1. Ruang atau tempat belajar
Belajar 2. Perabot belajar
3. Alat bantu belajar
4. Sumber belajar
3.6.1 Angket
tertulis yang disusun dan digunakan peneliti untuk diserah dan ditinggalkan pada
responden untuk dibawa pulang responden kerumah untuk dijawab dan selang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi butir-butir pertanyaan
yang akan diberikan tanggapan atau jawaban oleh objek peneliti. Pengukuran
skala likert dalam penelitian in adalah lima tingkatan jawaban sebgai berikut:
46
3.6.2 Observasi
Menurut Khairinal (2016: 340) observasi adalah mengadakan pengamatan
secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam, gambar,
dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang
3.6.3 Dokumentasi
lainnya.
dianggap cermat atau sudah mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka
yaitu MA Al-Ikhlas Kota Jambi dengan sampel yang diambil secara acak dari
responden untuk mengembalikan angket yang diberikan selama 1 hari. Hal ini
dilakukan agar responden dapat membaca, memahami dan mengisi angket dengan
baik.
47
3.7.2 Penarikan Angket
oleh peneliti dan jika terdapat kesalahan dalam pengisiannya atau tidak lengkap,
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba instrumen
yang harus diukur (Sugiyono, 2010: 121). Mengetahui apakah valid atau tidaknya
alat ukur (angket) yang dipergunakan. Dengan demikian dapat diketahui seberapa
besar ketepatan dan kecermatan alat ukur yang digunakan. Kriterianya sebagai
berikut:
48
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
rₓᵧ =
√¿¿¿
Keterangan:
Dapat dijelaskan bahwa nilai r hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan
alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh taraf keajengan
(konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek penelitian yang diukur alat
r ₁₁= ( n−1
n
)( 1− ∑at
at ² )
²
Keterangan:
49
𝑎𝑡² = Varians total
1. Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (Sufficient reliability)
2. Jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh secara
Uji normalitas adalah mengkaji apakah sekelompok data berasal dari populasi
yang berada dibawah kurva distribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono
ᵏ
X= ∑ (Fo – Fh)
i=1 Fh
Keterangan:
Fh = frekuensi harapan
Uji homogenitas yaitu untuk menguji varian dari dua sampel tersebut
homogen atau tidak. Menurut Sugiono (2010: 276) untuk melakukan pengujian
50
3.9.3 Uji Linearitas
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apalagi fungsi yang digunakan dalam
suatu empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik (Gozali, 2005: 80).
Dengan ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier,
belajar terhadap minat belajar siswa IPS pada mata pelajaran ekonomi di MA Al-
Ikhlas Kota Jambi baik sendiri maupun bersamaan memiliki pengaruh yang linier.
1. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka dapat diartikan pengaruh antar variabel
adalah linier.
2. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka dapat diartikan pengaruh antar variabel
tidak linier.
melakukan uji asumsi regresi, ini dimaksud untuk menguji apakah terdapat atau
tidaknya penyakit dari regresi dengan berbantuan program spss versi 24.
hasil penelitian adalah tidak diharapkan.Karena itu perlu diuji untuk mengetahui
apakah ada dua atau lebih item yang saling terkait atau berhubungan linier erat
yang sempurna diantara beberapa atau semua item independen.Bila hal ini tidak
51
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan cara, membandingkan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) faktor pertambahan variance yaitu bila nilai VIF lebih
besar dari (5%) berarti telah memiliki kolinearitas yang tinggi, berarti ini tidak
dikhendaki, yang diharapkan adalah besar nilai VIF harus berada dibawah 5.
Menurut Khairinal (2016: 352) Uji Autokorelasi ini dilakukan dengan Uji
yaitu jika d < di maka Menolak Ho, berarti tidak ada autokorelasi baik positif atau
negatif. Dengan demikian sebalik dari itu bila d > dl berarti ini sudah terjadi
autokorelasi.
tidak diharapkan, karena heteroskedastisitas ini termasuk model labil dalam suatu
penelitian dan itu tidak diharapkan dalam suatu penelitian, sedangkan yang
faktor prediktor berubah. Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian maka
model regresi yang digunakan adalah model regresi berganda berikut ini:
Y = ao + b1X1 + b2X2 + e
52
Keterangan:
a = Konstanta
X1 = Bisnis Online
X2 = Kuliah Daring
E = Residual
karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum
terhadap minat belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa MA Al-Ikhlas Kota
Jambi
53
Ha : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap
minat belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa MA Al-Ikhlas Kota Jambi
belajar terhadap minat belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa MA Al-
fasilitas belajar terhadap minat belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa MA
t=r ¿ ¿
Keterangan:
t = t hitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
1. Jika thitung< ttabel dengan taraf signifikan 5% maka Ho diterima, berarti tidak
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Dukungan Orang Tua
(X1) terhadap Minat belajar (Y) Siswa IPS MA Al-Ikhlas Kota Jambi dan tidak
54
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Fasilitas Belajar (X2)
2. Jika thitung> ttabel dengan taraf signifikan 5% maka Ha diterima, berarti terdapat
terhadap Minat belajar (Y) siswa IPS MA Al-Ikhlas Kota Jambi dan terdapat
digunakan uji F untuk mengetahui pengaruh Dukungan Orang Tua dan Fasilitas
R ²/k
F hitung = 2
(1−R )/(n−k −1)
Menurut Sofia (dalam Sarwako 2005: 73) kriteria Kesimpulan Uji F yaitu:
1. Jika Fhitung< Ftabel dengan taraf signifikan 5% maka Ho diterima, berarti tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara Dukungan Orang Tua (X1) dan
Fasilitas Belajar (X2) terhadap Minat belajar siswa IPS MA Al-Ikhlas Kota
Jambi.
2. Jika Fhitung> Ftabel dengan taraf signifikan 5% maka Ha diterima, berarti terdapat
Belajar (X2) terhadap Minat belajar siswa IPS MA Al-Ikhlas Kota Jambi.
55
3.12.3 Koefisien Determinasi Secara Simultan (R2)
bahwa nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Uji R 2 bertujuan
Rumus untuk mencari R2 dengan dua variabel independen adalah sebagai berikut:
Keterangan:
R² = Koefisien Determinan
56
DAFTAR PUSTAKA
Abu bakar, Z., Kamaruddin I.M & Yang M.T, (2006). Hubungan Antara Minat
Pelajar dan Sikap Ibu Bapa Dengan Prestasi Matematik Terbaik
Pelajar.Journal Of Educational Psychology And Counseling. Vol 1, 25-43.
Malaysia
Asmani, Jamal Ma’mur. 2015. Tips Menjadi Guru Yang Inspiratif, Kereatif, Dan
Inofatif. Jogjakarta: Diva Press
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Abdul Rahman. (2004). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan
Kemampuan Generalisasi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran
Berbalik. Bandung : Thesis UPI.
Abdul, Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Dharsana, I. K., Suarni, N. K., Sudarsana, G. N., Paramartha. W. E., & Ahmad,
M. (2020). Cognitive-Behavioral Therapy counseling in developing Cross-
Gender Friendship in adolescents. 30(2), 206-208, doi:
https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.07.079.
Djamarah, S. B. dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rinek Cipta
Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
57
Hibama S. Rahman (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Galah
Isjoni dan Mohd. Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Irawati Istadi. (2007). Istimewakan Setiap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.
Juni, Donni Priansa. 2014. Kinerja Dan Profesionalisme Guru. Bandung: CV.
Alfabeta.
Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: Kencana.
Makmun Khairani. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Martin, Grant, 2000. Tolong ! Anak Saya Sulit Belajar. diterjemahkan Oleh Lili
Cristianto, Harvest Publication House : Jakarta
Munandar, Utami. 2014. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Munandar,Utami.(2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat.
Jakarta:Rineka cipta.
McShane and Von Glinow, Organizational Behavior, New York: McGraw Hill,
2010.
Mohamad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
Nashori, Fuad-Diana Mucharam, Rachmi. 2002. Mengembangkan Kreativitas
Dalam Perspektif Psikologi Islami. Jogjakarta: Menara kudus
Purwanto, Budi. (2004). Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo : PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Purwanto, M. Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Surya, H. (2010). Rahasia Membuat Anak Cerdas Dan Manusia Unggul. Jakarta :
Elex Media Komputindo
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. 2011. Health Psychology: Biopsychosocial
interactions. Hoboken: Jhon Willey & Sons, Inc. the Relationship beteen
Organization Culture and Creativity of Lecturers, Universal Journal Of
management and Social Science, 2013.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
58
Surya, Hendra. 2007. Percaya diri Itu Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Slameto. (2013). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Supardi, dkk. 2012. Pengaruh media pembelajaran dan minat belajar terhadap
prestasi belajar fisika. Jurnal Formatif, 2 (1): 71-81.
Safari. (2003). Indikator Minat Belajar. [Online]. [Diakses tanggal 20 Maret
2014] Tersedia : http://pedomanskripsi.blogspot.com/
2011/07/indikatorminat-belajar.html
Syaikhudin, Ahmad. (2013). Pengembangan Kreativitas Guru Dalam Proses
Pembelajaran. Jurnal Lisan Al-Hal Vol.5 (2) : (301-318).
Sisk, D. 1987. Creative Teaching Of The Gifted. New York : McGrawn Hill.
Smet, Bart. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.
Sardiman. Interaksi dan Minat Belajar Mengajar, Jakarta: CV. Rajawali. 2000.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
59
60
61