Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EMOSI SISWA/I SMP PADA MATA PELAJARAN

FAVORITE TERHADAP PROSES BELAJAR ONLINE


(Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologis)

Nada Indah Syafira (1808015155)

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka


Jl. Limau II, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia 12210

Nadaindahs03@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini berusaha mengeksplorsi bagaimana pengaruh emosi pada siswa/I SMP pada mata
pelajaran favoritenya terhadap proses belajar. Penelitian ini ingin mencari tahu apakah dengan
belajar mata pelajaran favorite siswa/I memiliki pengaruh emosi yang berbeda pula terhadap
motivasi belajarnya yang dapat mempegauhi proses belajar online nya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah peneltian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria sedang mengenyam pendidikan di sekolah
menengah pertama secara online. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan wawancara dan
menggunakan triangualasi sumber dari nilai raport responden. Responden menilai bahwa belajar
mata pelajaran favorite memang membuat suasana hati mereka senang dan membuat semangat
atau termotivasi dalam belajar online ini. Hasil penelitian lain yang berkaitan juga turut
didiskusikan.

Kata kunci: emosi, mata pelajaran fovorite, belajar online

ABSTRAK
This study seeks to explore how emotions affect junior high school students in their favorite
subjects on the learning process. This study wanted to find out whether studying a student's
favorite subject has a different emotional effect on their learning motivation which can affect
their online learning process. The method used in this study is a qualitative research with a
phenomenological approach. The subjects in this study were two people with the criteria of
being educated in junior high schools online. Collecting data in this study by interviewing and
using triangulation of sources from the value of the respondent's report cards. Respondents
considered that learning their favorite subjects really made their mood happy and made them
enthusiastic or motivated in online learning. The results of other related studies were also
discussed.

Keywords: emotion, favorite subject, online learning

1|Page
PENDAHULUAN
Saat ini berbagai negara di dunia, masih di bayangi dengan wabah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus bernama corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus
Disease 2019). Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Karena virus ini menyebar
hampir keseluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan
wabah ini sebagai pandemic global. Virus ini merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi
sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini bisa juga menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), yang dimana hal ini bisa menyebabkan kematian. Menurut data yang
dirilis, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 3 Mei 2021 adalah 1.677.274 orang dengan
jumlah kematian 45.796 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kematian
yang disebabkan oleh Covid -19 di Indonesia adalah sekitar 2,7% (Crist Pane, 2021).

Pandemi covid-19 ini membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan
lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus tersebut. Di Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Pembatasan interaksi sosial ini berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia. Tak terkecuali
bidang pendidikan yang ikut terdampak dari kebijakan ini. Keputusan pemerintah untuk
meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi dirumah membuat
kelimpungan banyak pihak. Pemerintah memilih memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran daring dimasa pandemic ini. Pilihan ini ditempuh agar pembelajaran dapat terus
berlangsung (Nugroho, 2020). Pembelajaran online ini tentu berdampak pada psikologi siswa
dikarenakan psikologis siswa sangat penting dalam proses belajar mengajar.

(E. Saphiro, 2001) dan sejumlah ahli terapi anak diseluruh Amerika Serikat, melakukan
penelitian dan berbagai kegiatan yang telah dilakukannya dalam upaya menerapkan atau
menanamkan kecerdasan emosi pada anak dan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa: “Anak-anak yang memiliki keterampilan emosional yang lebih bahagia, lebih percaya
diri dan lebih sukses di sekolah yang juga penting keterampilan ini menjadi pondasi bagi anak
untuk menjadi orang bertanggung jawab, peduli pada orang lain dan produktif.”

Dengan adanya keterampilan emosional pada diri anak, maka dengan sendirinya mereka akan
memiliki ketermpilan membawa diri dalam berbagai situasi atau kondisi dimana saja mereka
berada. Salah satunya dunia pendidikan, khususnya usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
usia remaja. “Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan”, suatu masa dimana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar”(B. Hurlock, 1980)
Meskipun emosi remaja sering sangat kuat, tidak terkendali dan tampaknya irasional, tetapi pada
umumnya dan tahun ke tahun terjadi perubahan perilaku emosional. Karena para remaja mulai
mengenali warna-warna emosi yang ada pada dirinya.

2|Page
Begitu pula dalam proses pembelajaran, siswa harus mampu mengendalikan emosi yang muncul
pada dirinya dan memusatkan fikiran mereka, agar lebih mudah memotivasi diri setiap mengikuti
materi pelajaran yang diberikan “Moivasi yang berdasarkan sifatnya bisa datang dari dalam diri
siswa (motivasi intrinsik), maupun dari luar diri siswa (motivasi ekstrinsik) (Izzudin Taufiq,
2006). Motivasi intrinsik biasanya lebih kuat dan lebih tahan lama. Karena melalui motivasi
instrinsik, siswa memulai belajar berdasarkan dorongan dari dalam diri sehingga siswa belajar
atas kesadaran diri. Hingga akhirnya siswa merasakan akan adanya kebutuhan dari arti belajar itu
sendiri, dan menjadi daya penggerak perubahan hidup serta arah pencapaian tujuan cita-cita
mereka.

Dengan demikian begitu pentingnya motivasi bagi individu terutama bagi siswa sebagai pelajar,
diharapkan mereka dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya yang mengarah pada
ketekunan belajar dan keberhasilan belajar. Dalam beberapa kasus yang didapatkan penulis
secara pribadi, mata pelajaran yang disukai oleh siswa merupakan alasan bagi siswa tetap
semangat dalam megikuti proses pembelajaran. Apalagi dalam situasi proses belajar secara
mandiri atau online ini para siswa mengalami penurunan motivasi dalam belajar yang disebabkan
oleh keterbatasan fasilitas belajar online, sulitnya sosialiasi dan materi yang tidak tersampaikan
secara maksimal.

Begitu pentingnya mengetahui emosi siswa sebagai pengaruh motivasi siswa dalam
meningkatkan prestasi belajarnya di masa pembelajaran online ini, maka penulis tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Emosi Pada Siswa/i SMP Pada Mata
Pelajaran Favorite Terhadap Proses Belajar Online”

Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk memberi gambaran mengenai pengaruh emosional siswa/i
SMP saat belajar mata pelajaran favorit terhadap motivasi belajar di masa pembelajaran online.

METODE
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan menggali
informasi tentang suatu gejala berdasarkan pengalaman, persepsi, atau kebutuhan-kebutuhan
partisipan (Santoso & Royanto, 2009) Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena
penelitian ini menggunakan teknik pendekatan dan ekspolasi, yang mana hasil dari penelitian ini
menghasilkan data secara deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati melalui teknik-teknik penelitian kualitatif seperti wawancara secara mendalam dan
dokumentasi. Sebab untuk mendapatkan hasil dari penelitian yang mendalam tentang pengaruh
emosi pada siswa/i SMP pada mata pelajaran favorite terhadap proses belajar online akan lebih
baik jika dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang menggunakan
pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa serta interaksi pada
orang-orang dalam situasi tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang

3|Page
berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud
menemukan “fakta” atau “penyebab”.

Responden dan Tempat Penelitian


Penelitian kualitatif tidak membatasi jumlah subjek yang dapat dijadikan sebagai subjek
penelitian. Menurut Banister dkk dalam (Poerwandari, 1998) fokus penelitian kualitatif
cenderung dilakukan dengan jumlah sampel atau kasus sedikit. Suatu sampel atau kasus tunggal
pun dapat dipakai bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti utuk memperoleh
sempel atau kasus yang lebih banyak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan purposive
sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sebagai sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Dengan menggunakan pertimbangan pribadi
yang sesuai dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek sebagai unit analisisnya (Satori &
Komariah, 2014). Adapun kriteria subjek yang diperlukan dalam peneitian adalah:

1. Laki-laki/ Perempuan
2. Siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama)
3. Masih belajar melalui daring
4. Berdomisili di Ciledug,Tangerang

Kriteria ini dipilih untuk lebih memudahkan dan memfokuskan penelitian. Penentuan responeden
dilakukan peneliti dengan menggunakan kriteria yang telah disebutkan diatas. Hal tersebut
dilkukan agar peneliti lebih mudah dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
dirumah di daerah Ciledug. Namun karena keterbatasan yag dialami saat ini yaitu ditengan
pandemi covid-19, maka wawancara dilakukan secara langsung dan tidak langsung dengan
responden melalui online via zoom atau Whatsapp.

Teknik Analisis Data


Peneliti menggunakan analisis sistematik untuk menganalisis dan mengolah data hasil
wawancara yang telah diubah ke dalam transkip vebatim. Beberapa langkah yang dilakukan
peneliti adalah melakukan transkip terhadap seluruh data wawancara yang terkumpul. Setelahnya
dilakukan koding data, pemadatan data/fakta, interpretasi sampai kepada pengkategorisasian
data/pemberian tema terhadap anlisis yang di temukan dalam pengambilan data

Hasil dan Pembahasan


Terdapat beberapa kesamaan meskipun masing-masing responden mengungkapkan apa yang
dirasakannya secara unik. Hasil analisis data dari kesamaan-kesamaan yang diperoleh dapat
dilihat melalui matriks tema berikut ini:

4|Page
Emosi Belajar Online

Tema Pembelajaran
Dorongan Tidak Semangat Belajar
Online

Pengaruh Tidak Semangat Belajar Online

Tema Mata Pelajaran Emosi Saat Belajar Mata Pelajaran Favorite


Favorite
Dorongan Semangat Belajar Mata Pelajaran
Favorite

Tema Pengaruh Emosi


Belajar Mata Pelajaran
Favorite Terhadap Proses
Pembelajaran Online

Tema pembelajaran online

Tema pembelajaran online ini memaparkan bagaimana emosi siswa/i SMP saat belajar online,
dorongan tidak semangat belajar dan pengaruh tidak semangat belajar online.

Sub tema pertama pada tema ini adalah emosi belajar online. Kedua responden mengungkapkan
perasaan mereka ketika melakukan pembelajaran online. Dari hasil data yang diperoleh kedua
responden merasa bahwa pembelajaran online ini membuat responden kehilangan gairah untuk
belajar dan merasa tidak senang dengan pembelajaran online. Kemudian hal yang membuat
responden merasakan atau mengalami emosi seperti itu karena adanya dampak negatif yang
responden rasakan selama proses pembelajaran online. Kedua responden mengalami kesulitan
dan merasa kurang paham terhadap proses belajar online ini karena keterbatasan dalam proses
belajar mengajar yang berbeda dari sistem mengajar saat offline. Selain itu kegiatan lain yang
dilakukan responden dirumah serta tidak ada nya teman saat belajar online mendorong kedua
responden untuk semakin malas dalam belajar. Pengaruh dari tidak semangat nya kedua
responden dalam belajar ini adalah reponden sering menunda tugas yang diberikan ataupun
melompati tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka secara online.

Tema mata pelajaran favorite

Tema mata pelajaran favorite ini memaparkan bagaimana emosi siswa/i SMP saat belajar mata
pelajaran favorite dan apa saja yang menjadi dorongan responden semangat dalam belajar mata
pelajaran online.

5|Page
Sub tema pertama pada tema ini adalah emosi saat belajar mata pelajaran favorite. Kedua
responden menungkapkan bahwa mereka merasa senang, merasa mampu dan sangat menyukai
saat belajar mata pelajaran favorite mereka. Kedua responden juga mengungkapkan bahwa
mereka menjadi bersemangat atau meningkatkan gairah mereka dalam belajar. Dorongan yang
membuat kedua responden menyukai dan bersemangat dalam belajar mata pelajaran favorite
adalah karena merasa bahwa mata pelajaran favorite itu mudah selain itu adanya cita-cita yang
dimiliki oleh kedua responden sehingga kedua responden menyukai dan bersemangat dalam
belajar mata pelajaran favorite.

Tema pengaruh emosi belajar mata pelajaran favorite terhadap proses pembelajaran online

Pada tema ini memaparkan bagaimana gambaran mengenai pangaruh apa saja yang didapatkan
oleh kedua responden ketika belajar mata pelajaran favorite terhadap proses pembelajaran online.
Dalam hal ini kedua responden termotivasi dalam belajar karena adanya mapel favorite tersebut,
seperti berusaha untuk mengerjakan tugas secara mandiri, mengerjakan tugas tepat waktu,
mempengaruhi responden semangat atau memotivasi responden untuk lebih giat dalam belajar di
mata pelajaran lain, serta belajar diluar jam belajar sekolah karena emosi baik yang melingkupi
kedua resonden saat belajar mata pelajaran favorite tersebut. Selain itu dari hasil triangulasi yang
didapatkan melalui sumber nilai raport kedua responden, hasil tersebut menunjukan bahwa
memang nilai dari mata pelajaran favorite kedua responden terbilang stabil bahkan lebih tinggi
ketimbang mata pelajaran lain. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh yang didapatkan dalam
belajar mata pelajaran favorite ini juga mempengaruhi prestasi belajar respoden dalam proses
pembeljaran online.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Pembelajaran online ini memberikan dampak positif dan negatif kepada semua elemen
pendidikan di Indonesia, dampak negatif juga banyak dirasakan oleh siswa/i selama proses
belajar online ini. Dari hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui
bahwa belajar online dapat menurunkan gairah atau menurunkan motivasi siswa/i SMP dalam
belajar, hal ini karena proses belajar online yang kurang efektif, kegiatan-kegiatan lain siswa/i
yang mempengaruhi fokus belajar, serta hal-hal yang tidak bisa siswa/i dapatkan saat belajar
online. Hal ini mempengaruhi produktivitas belajar siswa/i serta memunculkan emosi buruk saat
proses pembelajaran online.

Namun dalam hal ini mata pelajaran favorite menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan dalam hal
mempegaruhi proses pembelajaran online. Emosi yag dimunculkan responden dalam penelitian
ini, memasuki kelompok emosi dari kenikmatan menurut Goleman dalam (Ali & Asrori, 2006).
Hal ini dikarenakan responden menunjukkan emosi senang, peningkatan gairah, puas, dan ringan
dalam belajar mata pelajaran favorite. Hal ini mempengaruhi motivasi responden dalam belajar

6|Page
dimasa pembelajaran online seperti ini, baik secara sikap responden dalam belajar, kegiatan yang
responden lakukan selama pembelajaran online maupun pencapaian atau prestasi yang
didapatkan responden pada penelitian ini. Responden lebih semangat belajar karena adanya mata
pelajaran favorite tersebut , sehingga bisa dikatakan bahwa emosi yang dimunculkn siswa/i
dalam belajar mata pelajaran favorite dapat mempengaruhi atau dapat meningkatkan motivasi
siswa/i dalam proses pembelajaran online saat ini.

Saran

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para orang tua dan praktisi para guru,
sebagai upaya memahami dan meningkatkan kualiatas emosi diri dan motivasi belajar siswa
dalam proses kegiatan belajar secara online, sehingga guru mampu memberikan pengajaran yang
membuat motivasi siswa meningkat selama proses pembelajaran online maupun offline.Selain
itu dapat digunakan pula sebagai masukan dan pengetahuan bagi para siswa untuk mengenali dan
mengembangkan emosi positif yang didapatkan melalui mata pelajaran yang disukai , sebagai
upaya memotivasi diri dalam mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru baik secara
online maupu kedeannya saat pembelajaran offline.

7|Page
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, R. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz. Media.
Ali & Asrori. (2004). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didk. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ali & Asrori. (2006). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara.
B. Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (Kelima). Jakarta: Erlangga.
B. Hurlock, E. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan
(kelima). Jakarta: Erlangga.
B. Hurlock, E. (2003). Psikologi Perkembangan (kelima). Yogyakarta: Erlangga.
Creswell, J. . (2007). Qualitative inquiry & research design : Choosing among five approaches
(2nd ed.). California: Sage.
Crist Pane, M. D. (2021). virus corona. Retrieved from
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.walisongo.ac.id/4
040/3/103111116_bab2.pdf&ved=2ahUKEwib2o7Yn4HqAhUFfisKHa85C6A4ChAWMA
B6BAgFEAI&usg=AOvVaw2fDCsnPt1z_VWeXh7rg6kA
Darwis Hude, M. (2006). Emosi: Penjelajahan Reigio Psikologis Tetng Emosi Manusia di dalam
Al-Qur’an. Jakarta: Erlangga.
Djawad Dahlan, M. (2007). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA. Bandung:
Rosdakarya.
E. Saphiro, L. (2001). Mengajarkan Emotional Intellegence pada Anak. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Izzudin Taufiq, M. (2006). Panduan Lengkap & Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.
Nugroho, A. S. (2020). Sarana Prasarana Pendukung Teknologi yang Lemah. Retrieved from
https://www.google.com/amp/s/radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-
guruku/2020/05/01/sarana-prasarana-pendukung-teknologi-yang-lemah/%3Famp
Poerwandari, E. . (1998). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi. Fakultas Psiokologi.
Santoso & Royanto. (2009). Teknik Penulisan Laporan Peneitian Kulitatif (kestatu). Depok:
LPSP3 UI.
Satori & Komariah. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

8|Page
Syah, M. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Logod Wacana Imu.
Yusuf L.N, S. (2001). Psikologi Perkembangan Remaja dan Anak. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai