Kecerdasan Emosional,
Stres Akademik, dan Kesejahteraan Subjektif pada Mahasiswa
Abstract. The objective of this study was to understand the relationship between academic
stress, emotional intelligence, and subjective well-being in college student. Hypothesis for this
study is academic stress and emotional intelligence can predict someone’s subjective well-
being. This study utilized a quantitative survey method. Participants of this study were 132
college students from different majors who lived in Yogyakarta, men and women, with ages
varied from 18 to until 30s. Measurement tools that utilized in the study were academic stress,
emotional intelligence scale, and student subjective well-being. Data was analyzed using
regression analysis. Academic stress and emotional intelligence were found to predict
someone’s subjective well being (F=9.862; p<0.001).
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kecerdasan
emosional, stres akademik, dan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa. Hipotesis yang
diajukan adalah stres akademik dan kecerdasan emosi secara bersama-sama dapat
memprediksi kesejahteraan subjektif mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif survei. Partisipan pada penelitian ini adalah 132 mahasiswa perguruan
tinggi dari berbagai program studi di Yogyakarta, laki-laki dan perempuan, usia 18-30 tahun.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stres akademik, skala kecerdasan
emosi, dan skala kesejahteraan subjektif mahasiswa. Hasil data dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi. Hipotesis diterima dengan nilai F 9,862 dan signifikansi
p<0,001.
50 E-JOURNAL GAMAJOP
KECERDASAN EMOSI, KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF, MAHASISWA, STRES AKADEMIK
itu psikologi positif berfokus pada Pendidikan Tinggi (Center for Public
pengalaman yang menyenangkan, seperti Mental Health [CPMH], 2012) bahwa
kesejahteraan, kesenangan, dan kepuasan lulusan perguruan tinggi diharapkan
terhadap hidup (yang telah berlalu), menjadi pribadi yang memiliki kualitas
harapan dan optimisme (pada masa penguasaan ilmu pengetahuan dan
depan). Menurut Diener dan Lucas (2000) teknologi yang tinggi, didukung dengan
perbandingan antara penelitian mengenai kemampuan softskill yang memadai.
hal-hal negatif individu dibandingkan Tugas dan tanggung jawab ini
dengan hal positif adalah 17:1, yang berarti memengaruhi kondisi kesejahteraan
penelitian mengenai psikologi positif subjektif mahasiswa. Penelitian Nugraheni
masih sangat kurang. Hal ini (2012) menunjukkan bahwa 31,8%
menyebabkan pentingnya penelitian mahasiswa tahun pertama memiliki
mengenai kesejahteraan subjektif pada tingkat kesejahteraan subjektif yang
individu. sedang, dan 22,7% memiliki kesejahteraan
Berbicara mengenai kesejahteraan subjektif yang rendah. Berdasarkan
subjektif, maka salah satu pembahasan analisis Utami pada tahun 2011 (dalam
yang cukup menarik adalah kesejahteraan CPMH, 2012) menunjukkan bahwa
pada mahasiswa. Pada penelitian awal sebagian besar mahasiswa yang
mengenai kesejahteraan subjektif melakukan konsultasi psikologi di Gadjah
mahasiswa, mereka diasumsikan memiliki Mada Medical Center (GMC) memiliki
tingkat kesejahteraan yang sama layaknya masalah terkait perasaan tidak
para orang dewasa, namun penelitian yang bersemangat, tertekan, gangguan tidur,
telah dilakukan membuktikan bahwa gangguan konsentrasi, bingung, putus asa,
asumsi tersebut tidak benar. Mahasiswa dorongan untuk mengakhiri hidup, dan
memiliki tingkat kesejahteraan subjektif bahkan ada beberapa yang telah
yang lebih rendah dibandingkan orang melakukan percobaan bunuh diri.
dewasa pada umumnya (O’connor, 2005). Fenomena bunuh diri di kalangan
Suasana pendidikan di sekolah menengah mahasiswa menjadi permasalah serius
atas dan perguruan tinggi tentunya dalam beberapa tahun terakhir, contohnya
berbeda, dan seringkali perubahan saja pada tahun 2017, K (23 tahun)
suasana ini membawa dampak bagi emosi, mahasiswa ITN Malang bunuh diri di
sosial, dan akademik individu (Lolaty, rumah kosong (Hartik, 2017), tahun 2016, E
Ghahari, Tirgari, & Fard, 2012; Julia & (20 tahun), bunuh diri di rumahnya di
Veni, 2012), terutama bagi mahasiswa yang daerah Jakarta (Nailufar, 2016), tahun 2015,
baru pertama kali memiliki pengalaman ada seorang mahasiswa Yogyakarta (L, 19
tinggal jauh dari rumah (Prabu, 2015; tahun) yang memilih bunuh diri di kamar
Mesidor & Sly, 2016). kosnya, mahasiswa IPB (M, 21 tahun)
Menjadi seorang mahasiswa gantung diri di kamar kosnya, pada tahun
membawa suatu status baru bagi individu, 2014, J (23 tahun) memilih bunuh diri
di mana mahasiswa diharapkan menjadi dikamar kos, dan masih banyak lagi kasus
agent of change. Status ini menjadi suatu bunuh diri mahasiswa yang tidak
beban dan tanggung jawab yang harus terekspos media (Dewantara, 2015).
diemban individu, terlepas dari tugas dan Kesejahteraan mahasiswa menjadi
kewajibannya menjadi seorang mahasiswa isu penting di berbagai negara, sehingga
sesuai dengan peraturan yang berlaku banyak layanan mengenai kesejahteraan
ditempatnya menimba ilmu. Hal ini subjektif pada mahasiswa. Di Indonesia
diungkapkan oleh Direktorat Jenderal sendiri, salah satu yang berfokus pada
E-JOURNAL GAMAJOP 51
JULIKA & SETYAWATI
52 E-JOURNAL GAMAJOP
KECERDASAN EMOSI, KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF, MAHASISWA, STRES AKADEMIK
E-JOURNAL GAMAJOP 53
JULIKA & SETYAWATI
Tabel 1.
Hasil Analisis Korelasi
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .368a .135 .122 2.15732
a. Predictors: (Constant), TPPE, Stress
Tabel 2.
Hasil Analisis Regresi Berganda
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 91.800 2 45.900 9.862 .000a
Residual 586.410 126 4.654
Total 678.210 128
a. Predictors: (Constant), TPPE, Stress
b. Dependent Variable: SWB
54 E-JOURNAL GAMAJOP
KECERDASAN EMOSI, KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF, MAHASISWA, STRES AKADEMIK
E-JOURNAL GAMAJOP 55
JULIKA & SETYAWATI
56 E-JOURNAL GAMAJOP
KECERDASAN EMOSI, KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF, MAHASISWA, STRES AKADEMIK
E-JOURNAL GAMAJOP 57
JULIKA & SETYAWATI
Research Series, 39, 25-65. Khan, M.J., Altaf, S., & Kausar, H. (2013).
Netherlands: Springer. Effect of perceived academic stress
Diener, E. (2009b). Subjective well-being. In on students’ performance. FWU
E. Diener (Ed.), The Science of Well- Journal of Social Sciences, 7(2), 146-151.
Being: Social Indicator Research Series, Lolaty, Ghahari, Tirgari, & Fard, (2012).
37, 11-58. Netherlands: Springer. The effect of life skills training on
Diener, E., & Lucas, R. E. (2000). Subjective emotional intelligence of the medical
emotional well-being. In M. H.-J. sciences students in iran. Indian
Lewis, Handbook of Emotions Second Journal of Psychological Medicine,
Edition (pp. 471-484). New York: The 34(4), 350-354. doi: 10.4103/0253-
Guilford Press. 7176.108217
Fallahzadeh, H. (2011). The relationship Lucas, R. E., & Diener, E. (2009).
between emotional intelligence and Personality and subjective well-
academic achievement in medical being. In E. Diener (Ed.), The science of
science students in Iran. Procedia - well-being: Social indicator research
Sosial and Behavioral Sciences, 30, 1461- series (Vol. 37, pp. 75-102).
1466. doi: Netherlands: Springer.
10.1016/j.sbspro.2011.10.283. Mayer, J. D., Salovey, P., Caruso, D. R., &
Fernandez-Berrocal, P., & Extremera, N. Cherkasskiy, L. (2011). Emotional
(2016). Ablity emotional intelligence, intelligence. In R. J. Stenberg (Ed.),
depression, and well-being. Emotion The Cambridge Handbook of Intelligence
Review, 8(4), 311-315. doi: (pp. 528-649). New York, NY:
10.1177/1754073916650494. Cambridge University Press.
Hartik, A. (2017). Sebelum bunuh diri Mesidor, J. K., & Sly, F. K. (2016). Factors
mahasiswa ITN sempat ikut bimbingan that contribute to the adjustment of
skripsi. Diunduh dari international students. Journal of
http://regional.kompas.com/read/20 International Students, 6(1), 262-282
17/03/02/21335741/sebelum.bunuh.di Moksnes, U. K., Løhre, A., Lillefjell, M.,
ri.mahasiswa.itn.sempat.ikut.bimbin Byrne, D. G., & Haugan, G. (2016).
gan.skripsi The association between school
Jayalakshmi, V., & Magdalin, S. (2015). stress, life satisfaction and depressive
Emotional intelligence, resilience and symptoms in adolescents: Life
mental health of women college satisfaction as a potential mediator.
students. Journal of Psychosocial Social Indicator Research, 125, 339–357.
Research, 10(2), 401-408. doi: 10.1007/s11205-014-0842-0.
Julia, M., & Veni, B. (2012). An analysis of Morgan, M. L., Vera, E. M., Gonzales, R. R.,
the factors affecting students’ Conner, W., Vacek, K. B., Coyle, L. D.
adjustment at a university in (2011). Subjective well-being in
Zimbabwe. International Education urban adolescents: Interpersonal,
Studies, 5(6), 244-250. doi: individual, and community
10.5539/ies.v5n6p244. influences. Youth & Society, 43(2),
Kitzrow, M. A. (2003). The mental health 609–634. doi:
needs of today's college students: 10.1177/0044118X09353517
Challenges and recommendations. Nailufar, N. N. (2016). Mahasiswa bunuh
NASPA Journal, 41(1), 167-181. doi: diri, diduga karena skripsi ditolak dan
10.2202/1949-6605.1310. putus cinta. Diunduh dari
http://megapolitan.kompas.com/rea
58 E-JOURNAL GAMAJOP
KECERDASAN EMOSI, KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF, MAHASISWA, STRES AKADEMIK
E-JOURNAL GAMAJOP 59