Anda di halaman 1dari 24

Dosen Pengampu : Kurniati Zainuddin, S. Psi., M. A.

Andi Nasrawati Hamid, S. Psi., M. A.

METODE PENELITIAN KUALITATIF

GAMBARAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Disusun Oleh:

Nama: Natasya Azhara Mira Savira

NIM: 220701501105

Kelas: H

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2024
A. Latar Belakang
Menurut Agustiningsih (2019), siapa pun yang mengikuti
pendidikan setelah menyelesaikan sekolah menengah, entah itu di
universitas, politeknik, akademi, atau sekolah menengah atas, dianggap
sebagai Mahasiswa. Sebuah kelompok individu muda yang pernah atau
sedang mengikuti pendidikan di universitas dikenal sebagai mahasiswa.
Untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan, tanggung jawab dan
tindakan mahasiswa sebagai pelajar meliputi berbagai hal, seperti
berorganisasi, bersosialisasi, memperdalam ilmu pengetahuan, dan
mengembangkan keterampilan kepemimpinannya. Mahasiswa sering
digambarkan sebagai sekelompok intelektual dan cendekiawan yang
memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan arah masa depan negara
(As'ari, 2007).
Mahasiswa yang memiliki kapasitas intelektual yang lebih tinggi
diharapkan memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah, memahami
konsep, dan memilih solusi terbaik. Namun, mahasiswa tersebut mungkin
mengalami berbagai kendala saat menyelesaikan akademik mereka; seperti
banyaknya tugas yang harus diselesaikan, harapan yang tinggi, kurangnya
manajemen waktu, dan beban tugas yang berat. Menurut Sarafino (2006)
jika mahasiswa tidak dapat memenuhi standar ini, situasi tersebut bisa
menyebabkan mereka mengalami stres.
Mahasiswa menghadapi sejumlah tantangan dalam mencapai tujuan
pendidikan mereka (Struthers dkk., 2000). Berbagai macam tuntutan
akademik berpotensi menjadi faktor pemicu stres. Stres merupakan masalah
yang tak terhindarkan dalam kehidupan setiap individu, termasuk pelajar.
Menurut Musradinur (2016), secara umum, stres dapat dijelaskan sebagai
respons adaptasi umum terhadap sumber stres, baik yang berasal dari dalam
maupun luar individu.
Menurut Arbi dan Ambarini (2018), stres adalah situasi di mana
seseorang tidak menyadari hubungan antara sumber daya yang tersedia dan
tekanan yang mereka alami. Stres merupakan masalah umum yang
memengaruhi hampir 350 juta individu di seluruh dunia menurut WHO
(Ambarwati, Pinilih, & Astuti, 2017), stres menempati peringkat keempat
sebagai masalah kesehatan global. Health and Safety Executive di Inggris
melaporkan hasil survei prevalensi stres terhadap 487.000 pekerja produktif
Inggris pada tahun 2013-2014.
Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat kejadian stres lebih tinggi
pada perempuan (54,62%) daripada pada laki-laki (45,38%). Siregar dan
Putri (2019) mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang konsep pemetaan masalah dan penyelesaian masalah seiring dengan
perkembangan kemampuannya. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, hal ini
dapat menyebabkan stres pada mahasiswa. Stres inilah yang disebut dengan
stres akademik. Stres akademik adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan stres yang dialami siswa dalam konteks pendidikan. Stres
akademik merupakan respons fisiologis dan psikologis siswa terhadap
situasi akademik (Kumar & Side, 2015).
Menurut Adom dkk., (2020), stres akademik merujuk pada faktor-
faktor yang menyebabkan tegangan dalam hubungan kesehatan
interpersonal, intrapersonal, sosial, dan lingkungan, yang dapat
menghalangi kemajuan akademik. Govaerst dan Gregoire (2004)
menjelaskan bahwa stres akademik adalah keadaan dimana individu merasa
tertekan akibat persepsi dan penilaian mereka terhadap tekanan akademik
yang terkait dengan pendidikan dan pengetahuan di lingkungan
perkuliahan.
Beberapa institusi di berbagai negara telah melakukan penelitian
tentang tingkat stres pada mahasiswa sesuai pilihan fakultas mereka telah
dilakukan pada beberapa universitas di dunia. Angka kejadian stres siswa
secara global berkisar antara 38 hingga 71%, dengan tingkat kejadian di
Asia mencapai 39,6 hingga 61,3 persen (Habeeb 2010, Koochaki 2009).
Di sisi lain, tingkat kejadian stres pada mahasiswa di Indonesia
diperkirakan berkisar antara 36,7 hingga 71,6 persen (Fitasari 2011). Di
Indonesia, topik mengenai stres akademik sering dibahas, dan demikian
pula dengan banyaknya liputan mengenai stres akademik di berbagai media
massa.
CNN Indonesia melaporkan bahwa seorang mahasiswa perempuan
berusia 20 tahun, dengan inisial KAM, yang sedang menempuh semester
lima di jurusan teknik industri di sebuah universitas swasta di Yogyakarta,
diduga melakukan bunuh diri karena tekanan akademik. Selain itu,
Wartakota melaporkan tentang kasus bunuh diri seorang mahasiswi di
Universitas Surya Tangerang yang mengalami stres saat menghadapi ujian.
Penelitian yang dilakukan oleh Juhamzah (2018) pada 10 mahasiswa
di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar untuk mengetahui
tingkat stres akademik, diketahui bahwa 9 mahasiswa berada pada kategori
stres sedang, dan satu mahasiswa lainnya berada dalam kategori stres tinggi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Iluh (2023) pada mahasiswa Psikologi
Universitas Negeri Makassar menunjukkan bahwa dari 361 responden,
terdapat 1 orang (0,28%) memiliki tingkat stres akademik yang berada pada
kategori rendah, 128 orang (35,46%) berada pada kategori sedang, dan 232
orang (64,26%) berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil kategorisasi,
mayoritas subjek memiliki tingkat stres akademik yang tergolong “tinggi”.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada mahasiswa
Psikologi Universitas Negeri Makassar menunjukkan bahwa:

“Baru to kayak makan ka sembarang tidak teratur makan ku begitu


kadang pagi kadang makan pas cuman sorenya”
(Wawancara, NR)

“..misalnya sudah bertumpuk tugasnya misalnya di hari Minggu


pasti kan ada yang harus dikumpul hari Senin, itu kek sakit sekali
kepala ku berat sekali kepala ku tiga-tiganya dikerjakan kek ya
Allah..”
(Wawancara, NR)
Dari wawancara yang dilakukan pada 7 Februari 2024 dengan
responden NR, disampaikan bahwa responden tengah mengalami pola
makan yang tidak sehat, yang disebabkan oleh beban tugas yang
menumpuk. Hal ini sejalan dengan temuan Aryani (2016) yang
menunjukkan bahwa stres akademik dapat tercermin dalam berbagai
perilaku peserta didik seperti menunjukkan bahwa berbagai perilaku siswa,
seperti terburu-buru, kesulitan mengendalikan emosi, kurangnya hubungan
sosial, dan pola makan yang tidak teratur, dapat menjadi tanda-tanda stres
akademik.

“Deh jangko bilang sering sekalika marah-marah “


(Wawancara, AR)

“..itu kayak pola tidur ku dulu to beda jauh mi kayak sekarang, dulu
to pola tidur ku jam 10 tidur ma sekarang itu kayak sering ma
begadang jadi sering mi juga terganggu pola tidur ku kalau bangun
ma itu sering mi sakit kepala ku baru kayak sering ma juga kayak
apa di kayak ee paling sering itu sakit kepala ku baru konsentrasi ku
apa lagi kalau kuliah pagi ki to pasti konsentrasi ku terganggu
karena pola tidur jadi kayak itu konsentrasi ku tidak bagus mi…“
(Wawancara, N)

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden AR dan N, terlihat


bahwa mereka sedang mengalami gejala stres akademik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hardjana (Aryani, 2016), yang menyebutkan bahwa
gejala-gejala stres akademik meliputi sakit kepala, tegang leher, mudah
berkeringat, hilangnya nafsu makan, gemetar, sulit berkonsentrasi, mudah
lupa, pikiran kacau, mudah marah, sering merenung, kesulitan dalam
pengambilan keputusan, serta penurunan motivasi dan prestasi belajar.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2013) dan


Gunawati, Hartati, & Listiara (2010), terdapat unsur-unsur yang dapat
memengaruhi stres akademik, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal ini meliputi berbagai kondisi, terutama pola pikir yang tidak mampu
mengelola situasi, yang dapat menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi.
Berpikir secara negatif dan kurangnya pola pikir positif terhadap
peristiwa dalam kehidupan seseorang dapat menghasilkan tingkat stres yang
lebih tinggi. Kedua, kepribadian individu dapat mengindikasikan tingkat
penyesuaian stres mereka, karakter yang kuat dalam mengubah ancaman
menjadi peluang yang dapat diatasi dapat mengurangi stres. Sementara
sebaliknya, karakter yang pesimis dan meyakini bahwa masalah tidak dapat
diselesaikan akan meningkatkan stres dan ketiga yaitu keyakinan, penilaian
yang tidak sesuai dengan keyakinan seseorang dapat menimbulkan stres
psikologis. Jika harapan individu terhadap pencapaian keyakinan tidak
tercapai, hal ini dapat menyebabkan rasa kecewa dan stres yang ekstrim
(Barseli & Ifdil, 2017).

Kategori kedua adalah faktor eksternal yang meliputi berbagai unsur,


di antaranya adalah tingkat kepadatan mata kuliah dan tingginya tingkat
persaingan antar mahasiswa, yang berkontribusi pada peningkatan waktu
belajar dan beban kerja. Kedua yaitu tekanan untuk mencapai kesuksesan
akademis dan lulus tepat waktu sebagai mahasiswa semakin meningkat
karena adanya dorongan dari orang tua dan dosen.

Ketiga, dorongan dari status sosial juga memainkan peran penting,


di mana keberhasilan akademis seorang mahasiswa dan penerimaan serta
pujian dari dosen, orang tua, dan masyarakat dapat menjadi faktor motivasi.
Namun, mahasiswa yang tidak mencapai kesuksesan akademis cenderung
tidak menarik perhatian dosen dan mungkin mendapat teguran dari orang
tua mereka. Terakhir, orang tua juga berkompetisi satu sama lain untuk
memiliki anak yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan, menempatkan
beban tambahan pada anak-anak mereka untuk mencapai prestasi dan
memiliki kemampuan yang luas dalam berbagai aspek (Barseli & Ifdil,
2017).
Melihat fenomena di atas sebagai pijakan latar belakang, peneliti
memilih untuk menggunakan konteks penelitian pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Negeri Makassar dengan fokus penelitian yang akan diteliti
adalah Stres Akademik pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri
Makassar. Peneliti menggagap penting untuk mengkaji lebih dalam
bagaimana gambaran Stres Akademik pada mahasiswa Psikologi
Universitas Negeri Makassar.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran Stres Akademik pada mahasiswa
Psikologi Universitas Negeri Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah seperti
berikut:
1. Untuk memahami bagaimana Stres Skademik pada
mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar
D. Manfaat Penelitian
Dengan menyajikan topik ini, diharapkan:
1. Manfaat teoritis
Harapannya hasil riset ini diinginkan bisa
memberikan kontribusi pada kemajuan ilmu dalam bidang
psikologi klinis, psikologi perkembangan, dan psikologi
pendidikan, terutama dalam pemahaman tentang stres
akademik yang dialami oleh mahasiswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan
untuk mengatur atau mengelola stres akademik yang
dialami oleh mahasiswa.
b. Bagi masyarkat
Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan
informasi baru dan memberikan pemahaman kepada
masyarakat mengenai kondisi stres yang dialami oleh
mahasiswa. Hal ini menggarisbawahi bahwa stres
bukanlah masalah yang sepele yang dapat diabaikan,
tetapi merupakan masalah yang perlu diperhatikan
untuk mengurangi kemungkinan peningkatan stres
serta komplikasi yang mungkin timbul.
DAFTAR PUSTAKA

Adom, D., Chukwuere, J., & Osei, M. (2020). Academic stress among faculty and
students in higher institutions. Pertanika Journal of Social Sciences and
Humanities, 28(2), 1055–1064.

Agustiningsih, N. (2019). Gambaran Stress Akademik dan Strategi Koping Pada


Mahasiswa Keperawatan. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and
Midwifery), 6(2), 241–250.

Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. (2017). Description of student stress
levels. Jurnal Keperawatan, 5(1), 40-47.

Arbi, D. K. A., & Ambarini, T. K. (2018). Terapi Brief Mindfulness-Based Body


Scan untuk menurunkan stres atlet bola basket wanita profesional. INSAN
Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 3(1), 1.

Aryani, F. (2016). Stres Belajar" Suatu Pendekatan dan Intervensi Konseling".

As’ari, D. K. 2007. Mengenal Mahasiswa dan Seputar Organisasinya. Jakarta:


Pena Deni.

Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep stres akademik siswa. Jurnal
konseling dan pendidikan, 5(3), 143-148.

Diduga Stres Tugas Kuliah, Mahasiswi di Yogya Bunuh Diri. (2021, Oktober 22).
Diakses pada 08 Februari 2024 dari
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211022132907-12-
710976/diduga-stres-tugas-kuliah-mahasiswi-di-yogya-bunuh-diri.

Fitasari, Isna Nur. (2011). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stres pada
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Surabaya: FKM Airlangga.

Govaerts, S., & Grégoire, J. (2004). Stressful academic situations: Study on


appraisal variables in adolescence. Revue Europeenne de Psychologie
Appliquee, 54(4), 261–271. https://doi.org/10.1016/j.erap.2004.05.001.
Gunawati, R., Hartati, S., & Listiara, A. 2010. Hubungan antara efektivitas
komunikasi mahasiswa-dosen pembimbing utama skripsi dengan stres
dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi Undip, 3(2),
93-115.

Habeeb, Kholoud Abdulrahman. (2010). Prevalence of Stresors among


FemaleMedicalStudents. Journal of Taibah University Medical Sciences
2010; 5(2): 110 – 119.

Health and Safety Executive 2018, 'Work related stress depression or anxiety
statistics in Great Britain 2018', October 2018, hlm. 1–10.

Juhamzah, S., Widyastuti, & Ridfah, A. (2018). Pengaruh terapi tawa terhadap penurunan
tingkat stres akademik pada mahasiswa strata 1. Jurnal Psikologi Talenta, 4(1), 80-
89.

Koochaki, G.M., et al. (2009). Prevalence of stres among Iranian medical students:
a questionnaire survey. Eastern Mediterranean Health Journal 2011; 17 (7):
593-594.

Kumar, R. S., & Side, A. S. (2015). Academic stress and coping strategies among
students with disabilities in Addis Ababa University. Eastern Africa Social
Science Research Review, 31(2), 83–100.
https://doi.org/10.1353/eas.2015.0008.

Agustini, Iluh Sri., Ahmad Razak., & Novita Maulidya Jalal. (2023). Resiliensi dan
Stres Akademik Mahasiswa. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa. 3(1).

Mahasiswa Surya University Tewas Gantung Diri. (2016, Mei 2019). Diakses pada
08 Februari 2024 dari
https://wartakota.tribunnews.com/2016/05/19/mahasiswa-surya-university-
tewas-gantung-diri.
Musradinur, M. (2016). Stres dan cara mengatasinya dalam perspektif
psikologi. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183-
200.

Puspitasari, W. 2013. Hubungan antara Manajemen Waktu dan Dukungan Sosial


dengan Prestasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja. EMPATHY Jurnal
Fakultas Psikologi, 2(1).

Sarafino, E. P. 2006. Health Psychology (5nd. ed). New York. John Wiley and Sons.

Siraj, H. H., A, S., R, R., NA, H., TH, J., & MN, O. (2014). Stress and Its
Association with the Academic Performance of Undergraduate Fourth Year
Medical Students at Universiti Kebangsaan Malaysia. IIUM Medical
Journal Malaysia, 13(1). https://doi.org/10.31436/imjm.v13i1.488.

Siregar, I. K., & Putri, S. R. (2020). Hubungan self-efficacy dan stres akademik
mahasiswa. Consilium: Berkala Kajian Konseling dan Ilmu
Keagamaan, 6(2), 91-95.

Struthers, C.W., Perry, R.P. & Menec, V.H. (2000). An Examination of the
Relationship Among Academic Stress, Coping, Motivation, and
Performance in College. Research in Higher Education, 41, 581–592.
https://doi.org/10.1023/A:1007094931292.

Widianti, Elfri. 2007. Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok,


Penyimpangan Seks pada Remaja, dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman
Keras dan Narkoba. http://prov.bkkbn.go.igwww.tafsir.web.id[diakses
tanggal 08 Februari 2024 pukul 14.00.
LAMPIRAN
A. Transkip
Nama Partisipan: N
Pewawancara: Natasya Azhara Mira Savira
Lokasi Wawancara: Jl. Sunu No, 21
Tanggal Wawancara: 6 Februari 2024

Keterangan:
P: Peneliti
R: Responden
P/R Transkip Baris
P Saya sebenarnya we masuk ka psikologi karena nd lolos ka hukum 1
jadi pilihan kedua ku jatuh ngertiko? 2
R Oh pertama memang di situ 3
P Iyo pertama hukum tapi ditendang ka sama UNHAS jadi masuk 4
ma Psikologi. Kau ia kenapa bisa masuk ko Psikologi? 5
R Saya juga awalnya to sebenarnya to tidak mauja masuk Psikologi 6
karena saya kan dulu mau sekali ka masuk kedok baru saya kan 7
gapyear ka jadi 8
P Hmm 9
R Iyo gapyear ka jadi to ee pertama itu kek kedok ji kan dari IPA ka 10
juga to SAINTEK jadi kayak nd ada pikiran ku ke Psikologi 11
karena setauku Psikologi itu sosial 12
P Hmm 13
R Ku kira tapi ternyata ada juga Psikologi SAINTEK tapi yang ku 14
masuki ini UNM psikologi sosial ii, jadi kek bilang ka oh begini 15
pale Psikologi jadi kayak e tanya-tanya ka di teman ku baguskah 16
itu jurusan Psikologi, jadi bilang to bagus ji kayak anu ji kedok 17
hampir sama ji bisako juga nanti kayak kalau mauko kayak mau 18
terusko incar kedok to, jadi bisa joko kayak psikolog kek begitu di 19
rumah sakit joko kerja jadi itu mi, ku coba pale deh jadi itumi 20
masuk ka Psikologi, bilangka itumo pale deh ku coba mi. Jadi to 21
ku kasih pilihan pertama mentong juga itu 22
P Kedok itu? Baru pilihan 23
R Bukan pilihan pertama Psikologi 24
P Satu ji ko pilih memang? 25
R Sama kedua Akuntansi UNM 26
P Akuntansi UNM? 27
R Iya 28
P berapa kali ko gap year lagi? 29
R Satu, satu tahun ji 30
P Satu tahun ko gapyear berarti dua tahun ko itu belajar 31
R Iya astaga belajar ka baru belajar ka itu pun waktu gapyear to 32
bimbel ka untuk kedok tapi ternyata bukan rezeki kayak mungkin 33
bukan rezeki ku di kedok jadi kek memang waktu gapyear ka, ee 34
apa di kek kedok dua dua mentong ku tembak kayak bunuh diri ja 35
kembali 36
P Mmm 37
R Karena sama-sama tinggi UNHAS ku tembak sama 38
P Apa satunya 39
R Universitas Samratulangi 40
P Hmmm 41
R Iyo itu mi jadi ku bilang bukan mi rezeki ku jadi ku bilang mi coba 42
ma deh anunya UNM coba ma mandiri UNM 43
P Ohh mandiri ko 44
R Iyo mandiri ka 45
P Ku kira Sb yang tes 46
R Bukan karena kan Sb-nya ku ambil kedok lagi 47
P Deh bunuh diri ko memang 48
R Asli iyo asli astaga makanya kek bilangka apa mi ini karena mau 49
sekali ka bagian SAINTEk tapi terus tanya-tanya ma teman ku 50
bilang ka bagus ka Psikologi, tanya-tanya ma juga di anu apa di 51
cari-cari ma juga di google bagaimana jurusan Psikologi kayak 52
bagus ji ka, kayak ji juga kedok kek begitu-begitu. Na bilang 53
teman ku kayak ji kedok we karena kayak kalau misalnya selesai 54
ki to bisaki jadi psikolog atau psikiater, bilang ka ohh 55
P Jadi itu selama mu 2 tahun apa lagi gapyear apa mi itu nu rasakan 56
maksudku kan tahun pertama itu tidak lulus ko, terus kek 57
R Ohh iyo frustasi sih kayak astaga frustasi ka sebenarnya kayak apa 58
di kayak stress ka di situ karena kek bilang ka to hamma kayak 59
ma kuliah semua mi teman-teman ku bilangka masa saya 60
tertinggal ka begitu, baru saya kan orangnya tidak mau sekali ee 61
itu akademik ku to kek tertinggal kadang saya waktu ku SMA kek 62
sakit ka atau apa tetap ka pergi kuliah walaupun sakit sekali kah 63
pasti eh kuliah apa namanya sekolah, jadi bilang ka eeh nd 64
pernahka nd mauka alfa, nd mauka ada absen ku, sakit, izin atau 65
alfa nd mauka. Jadi kek waktu ku mi gapyear kayak sedih sekali 66
ka ku rasa kayak mauka stress tapi ya bilangka tidak ji kapang nd 67
papaji jadi kek ku jalani mi jadi kek mengalir mi saja begitu 68
P Ohh, jadi kan awalnya kan mauko kedok 69
R Iya aaa 70
P Terus tiba-tiba ko masuk Psikologi begitu, maksud ku bukan ki 71
pilihan pertama mu itu, apa nu rasakan itu? 72
R Apa di ku rasakan kek pertama-pertama to kek bingungka bilangka 73
apa ini Psikologi baru bingungka karena sosial to, kan saya 74
SAINTEK ka 75
P Mmmm 76
R IPA jadi kek apa di sosial jadi kek bilang ka bisaja ka karena sosial 77
kayak tidak ku tau sekali apa-apa tentang sosial apalagi sejarah 78
juga to. Baru waktu ku maba-maba begitu ee mahasiswa baru to, 79
ee bilangka kan kek ada kek sejarah aliran dipelajari kek sosial- 80
sosial lah kek wuih bagaimana mi ini sejarah karena waktu ku 81
SMA nd pernah ka juga baru saya to SAINTEK ja kek lebih suka 82
ka kek IPA, matematika 83
P Menghitung-menghitung begitu 84
R Yaa suka ka menghitung-menghitung kek kaget ka sih jadi kayak 85
jadi lebih ka cari-cari di google atau di youtube kek aih bagaimana 86
mi pelajaran ini, bagaimana mata kuliahnya 87
P Hmm, berusaha ko juga lebih tau beitu karena shock ko 88
R Iya kek shock ka begitu kek aa begini pale di Psikologi kek 89
ternyata kek sosial ko ternyata ku kira SAINTEK to jadi ku bilang 90
ohh pas mi ku cari bagaimana Psikologi ini, berapa bagian 91
Psikologi ternyata terbagi dua ada bagian Psikologi Sosial sama 92
Psikologi SAINTEK, jadi bilangka kalau di UNM itu Psikologi 93
apa, ku cari lagi ternyata Psikologi Sosial baru ternyata Psikologi 94
SAINTEK itu di UNHAS, jadi bilang ka ohh astaga ternyata sosial 95
pale jadi kek jalani mi saja 96
P Jadi bagaimana ko rasakan selama kuliah ko itu di Psikologi, 97
maksudku bagaimana perkuliahan mu nd merasa terbebani joko 98
karena bukan pilihan pertama mu atau bagaimana 99
R Awal-awalnya to kek terbebani ka kek bahkan bisa ka bilang ehh 100
kek mauka pindah jurusan, nd cocok ka jurusan ini deh karena kek 101
nd mengertika apa na maksud begitu-begitu. Jadi bilangka nd 102
cocok ka tapi to keyak kenapa di semakin berjalannya waktu to 103
bagusnya juga karena kek bertemu ka sama teman-teman ta to kek 104
teman-teman ku dapat di Psikologi kek bagus-bagus, suportif 105
semua kayak kerja tugasnya kayak ohh bagus ji pale jadi jalani mi 106
saja mungkin di situ rezeki ku. 107
P Hmm 108
R Terus to apa lagi pas awal-awal banyak sekali tugasnya jadi kayak 109
kayak apa di kaget ka bilang hee banyaknya tugasnya baru kayak 110
kayak apa di biasaka pusing begitu kek biasa sakit kepala ku jalani 111
itu tugas-tugasnya karena kek bertumpuk-tumpuk baru to biasa 112
kayak mepet mi deadlinenya, dulu waktu awal-awal nd ku tau pi 113
atur waktunya to dalam kerjakan tugas, karena kayak apa di karena 114
kayak ee kaget ka juga to bilang ka sebanyak ini ternyata tugasnya 115
di perkuliahan jadi kayak sering ka sakit kepala ku baru ehh apa di 116
kayak itu kayak pola tidur ku dulu to beda jauh mi kayak sekarang, 117
dulu to pola tidur ku jam 10 tidur ma sekarang itu kayak sering 118
ma begadang jadi sering mi juga terganggu pola tidur ku kalau 119
bangun ma itu sering mi sakit kepala ku baru kayak sering ma juga 200
kayak apa di kayak ee paling sering itu sakit kepala ku baru 201
konsentrasi ku apa lagi kalau kuliah pagi ki to pasti konsentrasi ku 202
terganggu karena pola tidur jadi kayak itu konsentrasi ku tidak 203
bagus mi 204
P Jadi selain karena shock ko karena gapyear ko kan gapyear baru 205
ko lagi masuk perkuliahan terus ditambah lagi tugasnya yan 206
banyak jadi ada tekanan mu 207
R Iya begitu mi jadi tambah tekanan ka jadi kek apa di karena 208
tertekan ma juga ku rasa sering ma sakit kepala, sering mulai apa 209
pokoknya itu kepala ku sering mi sakit jadi sering mi sakit padahal 210
dulu tidak terlalu nd sakit ka bukan di bilang penyakitan juga sih 211
tapi kayak kuakui dulu waktu ku masih SMP sampe SMA to kayak 212
banyak ji tugas tapi nd kayak ini di perkuliahan kayak banyak 213
betul tugas baru tugasnya itu kayak berdekat-dekatan ji di situ mi 214
keyak apa di sakit kepala ta mungkin karena pening mi to mungkin 215
karena sering mi sakit jadi itu konsentrasi ku terganggu sekali mi 216
P Jadi kau itu sakit kepala mu karena shock ko karena banyak 217
tugasnya seperti itu ka 218
R Eee begitu 219
P Ohh 220
R Eee begitu makanya sering sakit kepala ku 221
P Itu mi kapang banyak sekali jerawat mu 222
R Nah itu juga pokoknya semenjak itu kan sering ka begadang mulai 223
mi dulu muka ku mulus sekali to, sekalinya kayak mulai mi kenapa 224
ini kayak banyak jerawat ku di baru sering ka pusing, sakit kepala 225
ku banyak ku pikir. Jadi keyak mulai mi baru begadang ku to dulu 226
ee kan kalau skin care-an ki jarang mi karena gara-gara begadang 227
jadi jarang ma skin care jadi kayak mulai mi timbul jerawatjadi 228
banyak mi tambah stress ma lagi karena ku liat banyaknya jerawat 229
ku jadi kayak nd percaya ma lagi jadi kalau mauma lagi keluar to 230
kek mauka keluar kamar atau apa tidak percaya diri ma kek malu 231
ka biasa kek malu sekali ka apa lagi keluar kampus to kek banyak 232
jerawat ku malu ka tidak percaya diri ma. Biasa di suruh ka mama 233
ku pergi belli ini bilang ka malu ka ma karena banyak sekali 234
jerawat ku malu ka tidak percaya ma pokoknya pergi kampus juga 235
P Eee banyak tugas mu baru banyak jerawat mu 236
R Yaa itumi makanya stress sekali ma 237
P Hmm, apa ee kan penyebabnya tadi jerawatmu itu karena banyak 238
sekali tugas mu terus ee jadi apa karena jerawat mu itu tidak 239
percaya diri ko 240
R Hamma nd percaya diri sekali ka, pokoknya nd percaya diri sekali 241
ka keluar rumah paling kalau mauka keluar rumah pake masker ka 242
atau apa ka 243
P Itu cara mengatasi mu 244
R Eee tidak percaya diri ka karena kek malu ka juga to tidak percaya 245
diri ma sama diri ku 246
P Hmm sebenarnya we dari tadi ee merekam ka buat tugas kuali 247
R Ohh astaga nd papaji 248
P Nd papaji ka? Ku kasih jadi anu ko 249
R Ndk papaji, kayak cerita-cerita biasa jiki tadi 250
P Iyo, mau joko isi informed consent ku? 251
R Iya 252
P Setuju joko to? 253
R Iyo setuju 254
P Iyo makasih na we 255

Nama Partisipan: AR
Pewawancara: Natasya Azhara Mira Savira
Lokasi Wawancara: Jl. Maccini Raya
Tanggal Wawancara: 6 Februari 2024
Keterangan:
P: Peneliti
R: Responden
P/R Enaknya ini dicampur sama rokok, pahit-pahit begini Baris
R Enaknya ini dicampur sama rokok, pahit-pahit begini 1
P Rokok terus kau 2
R Kenapa lebih manis ki kau 3
P Hmm? 4
R Enaknya 5
P Itu di bilang pesan ko ice kenapa pesan ko itu 6
R Karena hujan-hujan begini to, pasti yang hangat-hangat masa 7
hujan dingin-dingin, kenapa saya pahit ki 8
P Karena memang tidak ada gulanya itu kopi begituanga 9
R Ih nasamaji kopi 10
P Bedaki ini ada vanilanya gak sih di bawanya 11
R Na sama ji kopi susu 12
P Jangan di habisi pale to 13
R Pesan ma lagi ia? 14
P Hmm? 15
R Pesan ma lagi ia? 16
P Kau ji 17
R We pusing ku 18
P Apa 19
R Ini ada anu TPA ku kerja to salahi 20
P TPA apa? Oh anunya macemu? 21
R Iyo salahi itu dari pihak yang keluarkan ini bantuan salahi nama 22
ininya 23
P Apanya? 24
R Ehh apa lagi namanya, apa lagi namanya ku liat ki dulu 25
P Dari pihak sananya salah memang? 26
R Iya, kan dari pusat dari kementrian teruskan ada kantor-kantor di 27
setiap wilayah to, ini tingkat wilayahnya yang salah kasih 28
penamaan judul bantuan 29
P Baru sudah mi mu simpan? 30
R Sudah mi diajukan, jadi na batalkan semua mi na tolak 31
P Oh bisaji dijukan kembali begitu? 32
R Iya dia kan dia yang di kantor wilayah itu yang anu dulu apa eh 33
kelolai semua 34
P Hmm 35
R Nah dia yang revisi ceritanya jadi kalau ada yang eh salah sebelum 36
apa batas pengumpulan nah itu bisa na revisi, na revisi dulu to baru 37
na tolak baru na suruh lagi ajukan, na itu yang salah 38
P Tapi bisa ji mu pebaiki to? 39
R Bisa ji bisa ji 40
P Bagus itu kalau bisaji nu perbaiki 41
R Dipemberi bantuan nama pemberi bantuan. Ewh dinginnya, kau 42
masih sering ko main mobile legend ka? 43
P Jarang mi karena masuk ma kuliah nd sempat ka begitu 44
R Karena? 45
P Banyak sekali tugas ku baru nd ji nd sempat ja baru saya hapus 46
juga mobile legend ku baru full memori ku anjir 47
R Deh sebenarnya to justru banyak tugas toh banyak dikerja itu 48
hiburan ta begitu tanpa harus mengeluarkan uang 49
P Ih tidak kau ji itu, ka saya ka bukan ji hiburan ku game 50
R Ih tapi memang sebenarnya to main mobile legend ki to deh na 51
kasih stres jiki 52
P Kok bisa stres? Oh kalau kalah ko 53
R Iyo masalahnya to biar juga menangki tertekan sekali ki selama 54
permainan game karena kan teman publik didapat nah itu publik 55
kan biasa jeleki mainnya, toxic ki, egois ki. Maksudku kan ini 56
permainan team begitu tapi sebenarnya memang ini mobile legend 57
nd worth it ki ia kalau mauki maini sebagai penghibur hiburan nd 58
worth it sekali tambah stres jiki 59
P Ka memang 60
R Belum lagi banyak tugas ku akh tugas menumpuk main game ki 61
P Makanya jangko main game 62
R Kalah terus jiki 63
R Jangko main game makanya kerja tugas mu bagaimana tidak 64
menumpuk kalau game ji terus 65
P Masalahnya ini lagi dikerja ehh banyak na mau dikerja anunya 66
TPA 67
R Iyo maksudku satu-satu bagitu yang mana prioritasmu itu duluan 68
mu kerja mana duluan deadlinenya itu mu kerja 69
P Masalahnya to suka ka menunda-menunda saya bela 70
R Itu lagi permasalahannya kau 71
R Iyo suka menunda jadi tambah banyak ki, sessa jiki 72
P Banyak sekali tugas mu ka? 73
R A? Deh jangko bilang sebenarnya itu to bagini ee ini kan ee apa 74
tahun semester baru ee rapat ki dosen-dosen setiap semester setiap 75
selesai semester rapat ki dosen-dosen yang na rapatkan itu tadi e 76
beberapa waktu yang lalu terus na jelaskan ja juga dosen ku hasil 77
rapatnya. Hasil rapatnya itu semua tugas-tugas satu angkatan to 78
itu diratakan ki, jadi tidak ada yang jadi ee jadi tidak ada yang 79
banyak sendiri di kelas ini banyak sekali tugasnya, di kelas ini 80
sedikit. Jadi di saturatakan ki misalkan di pertemuan ketiga 81
keempat baru ada tugas semua dosen di pertemuan itu baru kasih 82
tugas. Nah baru ternyata tidak ini ji nd na terapkan ji tetap ji 83
banyak sekali, baru di kelas ku saya banyak sekal sumpah kayak 84
belum pi satu selesai adami lagi seng baru tugasnya ee kelompok 85
semua baru di setiap kelompok kan pasti beda-beda ki kelompok 86
na, na itu mi na kasih bingung ki juga kasih sessa ki 87
P Karena malas duduko jadi menumpuk tugas mu baru itumi yang 88
bikin stres ko kapang 89
R Deh jangko bilang sering sekalika marah-marah 90
P Sering ko marah-marah gara-gara apa? 91
R Karena stres kalau biasa habis kuliah miki to baru mau dikerja 92
tugas ka ada lagi disuruhkan ki, belum lagi dikerja TPQ. Oh ada 93
lagi kasih stres ka KKL ka mauki KKL lagi baru panitia ka lagi 94
aduh 95
P Apa lagi KKL ku lupa kepanjangannya? 96
R Kuliah keja lapangan kayaknya 97
P Ih kayaknya berarti tidak mu tau tongi 98
R Intinya itu lah baru panitia ka pubdok lagi baru tugasnya itu harus 99
desain logo KKL, baru desain KKL desain logo itu deh susah 100
sekali masalahnya harus ada setiap bentuk yang dikasih masuk 101
harus ada maknanya baru deadlinenya lagi tiga hari kedepan pi 102
dekat mi deadlinenya 103
104
P Banyak sekali organisasi nu ikuti belah 105
R Bukan ji organisasi ini tapi memang setiap angkatan kan harus 106
mengadakan KKL nah di KKL itu banyak mata kuliah yang bisa 107
dikonvers. Jadi mata kuliah yang ee bisa dikonversi itu tidak 108
diambil mi di semester dapan, na itu yang bantu ki buat cepat ki 109
lulus begitu 3,5 tahun 110
P Hmm 111
R Na masalahnya ini ta tumpuk semua aduh 112
P Ta tumpuk semua apa mu? 113
R Ini tugas-tugas KKL semuanya deh itumi bikin stres ka baru 114
banyak lagi orang ee apa dikejar deadline miki juga baru banyak 115
orang yang ee anu apa kek macao-cao 116
P Apa macao-cao 117
R Haha nd tau juga 118
P Hahaha 119
R Apa macao-cao di kek 120
P Itu kalau kek ada tommi tugas pubdok mu baru ada tommi lagi apa 121
tugas yang deadlinenya dekat tidak sakit ji itu kepala mu? Apa 122
yang mu rasakan kalau misalnya banyak sekali begitu tugas mu? 123
R Mudah marah ja baru sakit kepala 124
P Hmm 125
R Baru saya tidak mauka minum obat 126
P Ih kenapa? 127
R Tidak ji nd suka ja minum obat karena kalau sakit kepala sedikit 128
sedikit sakit kepala minum obat lagi pastikan nanti kecanduan ki 129
nanti overdosis obat jiki ka pasti sres teruskan ini masa minum 130
obat teruskan baru jarang ka makan juga saya kalau stres ka 131
P Jarang ko makan? 132
R Iyo tidak nafsu makan ki 133
P Maksudnya gara-gara banyak tugasnya itu ee apa tugas dari 134
perkuliahan mu atau karena tambahan lagi pubdok mu 135
R Semuanya deh semuanya 136
P Hmm 137
R Stress, sakit kepala, baru jarang makan 138
P Awasko masuk rumah sakit 139
R Loyo tommi ki juga di kampus baru begadang tommi ki juga main 140
mobile legend stres tommi ki juga 141
P Hahaha 142
R Add no komen 143
P Bagaimana mi itu mu atasi kalau stress begitu ko? 144
R Ku apa di ikut alur ja saja kalau maumi deadlinenya tugas ku ku 145
kerja semua tugas ku deadline ku 146
P Hmm 147
R Lupa makan miki jadi hilnag ta satu-satu ji itu nanti kalau saya na 148
ku biarkan ji saja terbengkala nanti pi maupi deadline 149
P Jadi mu biarkan ji begitu tugas mu saja? 150
R Iya 151
P Jadi ee sebenarnya daritadi merekam ka 152
R Ha? Maksudnya? 153
P Iyo karena ada tugas ku disuruh ka ee apa di wawancara teman ku, 154
wawancara tidak terarah maksudnya bukan ki di bilang pake guide 155
tidak jadi wawancara tidak na sadari ini ee subjek ku begitu 156
disuruh ka begitu, jadi baru tadi sempat ka merekam baru adami 157
kek suatu fenomena begitu ku temukan suatu permasalahan dan 158
mau ja minta izin saja bisa ka saya pake ini ee apa rekaman suara 159
ini rekaman suara yang sudah ku rekam dari tadi untuk penelitian 160
ku setuju joko atau bagaimana? 161
R Jadi dari tadi mu wawancarai ka? 162
P Iyo secara tidak langsung 163
R Kalau saya tidak papaji ia yang penting nd adaji kamera to? 164
P Nd ji 165
R Nanti ka kelihatan ki muka ku, jadi identitas ku ini tidak 166
terbongkar ji juga? 167
P Tidak ji 168
R Nd papaji ia 169
P Mau joko tanda tangani informed consent ku? 170
R Adakah? 171
P Iya persetujuan ada saya bawa 172
R Iya bisaji 173
P Iyo makasih na 174

Nama Partisipan: NR
Pewawancara: Natasya Azhara Mira Savira
Lokasi Wawancara: Jl. Pendidikan Blok F3 No. 17
Tanggal Wawancara: 7 Februari 2024
Keterangan:
P: Peneliti
R: Responden
P/R Transkip Baris
P Sudah moko intervensi mu ka? 1
R Intervensi? 2
P Iyo 3
R Ih beda kelas 4
P Bukan ko 08 ka? 5
R Bukan ambilka kelas 04 kelas D 6
P Hari apa itu? 7
R Kemarin hari selasa, deh banyak sekali tugas ku na langsung 8
dikasih dua begitu 9
P Memang dua tugasnya disuruh ki bikin apa lagi infor 10
R Iya informend consent sama ada tugas kelompok disuruhkan ki 11
P Apa itu tugas kelompoknya? 12
R Itu tugas kelompoknya belum dikasihkan tapi yang jelas harus 13
sudah cari informed consent 14
P Hmm 15
R Deh capek ku saya sebenarnya na kan padat sekali jadwal ku ku 16
kasih padat langsung tiga matkul 17
P Oh iyo 18
R Ih langsung banyak sekali tugas ku masa baru 2 hari ka kuliah to 19
langsung enam tugas ku deh banyak sekali 20
P Karena kau gabung ki to? Kan orang masuk Kamis kau senin ini 21
pi mu masuk 22
R Iyo 23
P Jadi mu rapel Senin Selasa Rabu itu tiga semua matkulnya 24
R Tiga tiga tiga jadi Kamis Jumat libur tapi deh sessana 25
P Kenapa ko rapel memang? 26
R Karena to kek berpikir ka kayak bisa ku kerjakan ini benar-benar 27
ku kerjakan waktu hari Kamis Jumat tapi kalau diingat-ingat biasa 28
ku lambat-lambat jadi kek aa bisaji itu hari sabtunya bisa ji itu hari 29
minggunya begitu to kayak ada-ada ji itu waktu makanya mau 30
ambil jadwal padat ini maksudnya bisa kayak manage waktu 31
begitu benar-benar Kamis-nya itu tidak ada lagi kuliah begitu kerja 32
tugas 33
P Hmm jadi mu rapel ki supaya Kamis sampe Sabtu-nya itu kerja 34
tugas ko 35
R Iya deh sebenarnya to di bilang bisa bisaji ia cuman to kalau 36
misalnya sudah bertumpuk tugasnya misalnya di hari Minggu 37
pasti kan ada yang harus dikumpul hari Senin, itu kek sakit sekali 38
kepala ku berat sekali kepala ku tiga-tiganya dikerjakan kek ya 39
Allah itu kalau selesai kalau tidak begitu jadi harapan kek bisa ku 40
kerjakan di hari Kamis begitu cuman kalau misalnya dekat-dekat 41
waktu to kayak kadang tu dirasa berat sekali kepala kek sakit 42
kepala banyak sekali dipikir belum lagi intervensi ku belum kuali 43
ku belum ekperimen ku begitu to kek langsung semua harus 44
selesai hari Senin begitu, jadi kadang kayak karena biasa sakit 45
kapala ku kayak susah ka tidur begitu susah tidur haruska dulu 46
biasanya minum obat, minum obat paracetamol ka atau misalnya 47
kadang to kalau sakit begitu lupaka makan begitu kalau bukan lupa 48
makan makannya terlalu banyak begitu mungkin karena stres ka 49
kapang di 50
P Kapang mi 51
R Baru to kayak makan ka sembarang tidak teratur makan ku begitu 52
kadang pagi kadang makan pas cuman sorenya doang atau 53
misalnya kek sakit kepala ka tidur ku di atas jam 12 begitu jam 2 54
jam 3, jadi itu kalau pagi deh rasa-rasanya berat sekali kepala 55
P Itu begadang ko karena kerja ko tugas atau apa? 56
R Ee tidak sebenarnya tapi kalau misalnya kalau hari harusnya hari 57
Kamis, Jumat kan itu misalnya harusnya deadlinenya kan biasa 58
seminggu kan harusnya dikumpul kayak Senin, Selasa, Rabu biasa 59
Kamis, Jumat, Sabtu-nya itu kayak tidak ada ku kerja tidak sama 60
sekali ku pegang-pegang laptop segala macam ku tunda-tunda 61
terus tapi itu kayak ada pressurenya begitu kek tiap malam ku pikir 62
lagi intervensi ku belum, ekperimen ku belum tapi tidak ku kerja- 63
kerja sampe jam tiga itu sakit kepala kayak memang harus ada 64
waktu kepepet baru ku kerja 65
P Ih itu kalau kepepet begitu baru mu kerja tidak terburu-buru joko? 66
Maksudnya tidak efektif gak sih cara kerja tugas mu kala terburu- 67
buru, karena dikejar deadlinenya jadi itu yang mu kerja tugas mu 68
tidak maksimal ki jadinya, nd merasa ko begitu? 69
R Deh justru itu biasa kan kalau saya to bisa ku kerja semuanya 70
dalam suatu waktu tapi tidak maksimal ki kadang nd ku sadar itu 71
mengetik apa matkul apa begitu kayak kadang to biasa ku kerjakan 72
kayak malam-malam bagitu kayak jam 12 ke atas, kalau jam 3 jam 73
4 berat sekali sudah mata ku itu tidak sadar apa ku ketik ini, jadi 74
biasa ku kerja lagi pagi sebelum masuk kan semester lalu kan siang 75
masuknya jadi biasa masih bisa ku kerjakan pagi, tapi ini keknya 76
tidak bisa mi nd tau bagaimana nasib ku nanti 77
P Astaga, btw irin ada ko ikuti anu ka organisasi atau komunitas? 78
R Deh ada kebetulan to kalau misalnya ee di kampus adaka ikut 79
konselor sebaya 80
P Konser sebaya yang di UNM? 81
R Iya itu kan apaya akhir-akhir ini ee sibuk kayak ada sering 82
podcastnya buat podcast ada juga kayak harus ki turun ke lapangan 83
kayak misalnya cari tau permasalahan dan segala macam, jadi 84
banyak waktu ku tersita untuk itu kadang jadi harus ka cari tau 85
dulu apa masalahnya ka di fakultas ku karena kan turun di fakultas 86
P Oh per-fakultas itu atau maksudnya kau perwakilannya Psikologi 87
atau bagaimana? 88
R Iya jadi kan itu tingkat universitas kan itu UPT LDK UNM kan 89
jadi kayak tercampur-campur ada kayak fakultas teknik lah, 90
fakultas psikologi dan segala macam. Nah kayak ee saya to 91
perwakilannya anak Psikologi ya beberapa orang lah dari 92
Psikologi, terus harus ka cari permasalahan dan segala macam 93
kayak baru bikin laporan ka begitu-begitu jadi kadang tersita juga 94
waktu ku belum lagi yang di luar ku ikuti ada komunitas di luar ku 95
ikuti 96
P Apa itu? 97
R Kayak kemarin to ada ka ikut kayak apa di acara ee apa komunitas 98
sahabat disabilitas Makassar 99
P Hmm 100
R Itu to ke sekolah-sekolah khusus begitu kek kayak SLB dan segala 101
macam gitu kan jadi kita liat dulu turun lapangan ee liat dulu siapa- 102
siapa anak-anak-nya begitu kek anak-anak yang down syndrome 103
terus ada misalnya yang kek begitu-begitu baru diliat apa ni yang 104
bisa kita lakukan untuk itu begitu sampe sekarang ada kayak kita 105
bantu kayak anak-anak yang berkebutuhan khusus begitu sampe 106
mulai dari ee kehidupannya cara belajarnya sampe ada di uruskan 107
ke universitas dan segala macam begitu jadi kadang ke mana-mana 108
ka itu jadi kadang tugas ku itu tertumpuk banyak karena harus ka 109
urus dulu di luar begitu 110
P Jadi kalau tugas mu menumpuk begitu nd ter pressure joko atau 111
bagaimana? 112
R Sejujurnya ini kayak stres sekali karena to kek banyak sekali 113
kadang dalam waktu yang bersamaan begitu kan cuman biasa kan 114
apaya diprioritaskan mana yang lebih penting mana yang nd 115
karena kan prioritas ku ke sini kan untuk kuliah to jadi biasa ku 116
dahulukan dulu ini kuliah cuman memang nd bisa ku tinggalkan 117
yang di luar komunitas jadi yah kalau dibilang stres sangat-sangat 118
stres sih 119
P Irin minta maaf sekali ka sebenarnya dari tadi merekam ka 120
R Oh nu rekam? 121
P Iyo untuk kuali ada itu tugas ta kuali 122
R Oh untuk tugas kuali 123
P Iyo sebenarnya dari setiap apa setiap ketemu ka sama teman ku to 124
selalu ka merekam karena sapa tau ada fenomena saya dapat dan 125
sebenarnya tadi ada mi ku rasa fenomena yang bisa ku dapat, jadi 126
ya intinya mauja ee minta izin untuk melakukan perekaman itu 127
untuk penelitian ku setju joko atau 128
R Kasih masuk mi dalam laporan mu? 129
P Iya 130
R Oh iya nd papa ji kasih masuk mi 131
P Mau joko isi informed consent ku? 132
R Iyo ku isi 133
P Oke makasih na 134
R Iye 135

B. Informed Consent

Anda mungkin juga menyukai