Anda di halaman 1dari 7

Nama : Annisa Salsabila M

NIM : 1700901

Hubungan antara Stres dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa yang sedang Menyusun
Skripsi

A. Latar Belakang

Permasalahan yang dialami mahasiswa dalam menyusun skripsi membuat


mahasiswa rentan untuk mengalami stres. Stres yang dialami mahasiswa akan
memunculkan pikiran-pikiran negatif yang akan mengakibatkan mahasiswa bertindak
tidak wajar. Dikutip dari laman okezone.com (Waskita, 2008) salah satu mahasiswa
perguruan tinggi di Yogyakarta melakukan bunuh diri dikarenakan stres dalam menyusun
skripsi, itu merupakan salah satu kasus yang terjadi akibat dari pengerjaan skripsi. Selain
itu, terdapat beberapa kasus lain yang dialami oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi, mahasiswa yang berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan, karena skripsinya yang
tak kunjung selesai disebabkan karena adanya konflik antar dosen pembimbingnya
sehingga revisi yang tak kunjung selesai maka hal itu membuat dirinya stres (Wardoyo
2016). Selain itu, stres juga dialami oleh mahasiswa LB dikarenakan kesulitan menemui
dosen pembimbing dan kesulitan dalam mengerjakan skripsi (Wardhani, 2010). Menurut
(Aco H, 2015) dalam laman tribunnews.com disebutkan terdapat kejadian tragis yang
dialami oleh mahasiswa tingkat akhir di Sukoharjo, yaitu seorang mahasiswi semester 10
ditemukan tewas gantung diri karena depresi lantaran skripsinya yang tidak kunjung
selesai.

Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi stres pada mahasiswa ketika
menempuh skripsi terkait dengan penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa
terdapat hubungan negatif antara efektivitas komunikasi dosen pembimbing dengan stres
menyusun skripsi pada mahasiswa, yaitu dengan semakin tinggi efektivitas komunikasi
mahasiswa terhadap dosen pembimbing maka akan semakin kecil tingkat stres yang di
rasakan oleh mahasiswa dan begitupun sebaliknya (Gunawati, dkk. 2005).

Saat individu mengalami perasaan yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan
biasa disebut dengan stres, hal tersebut menyebabkan individu biasanya akan berusaha
untuk menghilangkan perasaan tersebut secepat mungkin (Broderick, 2013). Stres
merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan individu melakukan prokrastinasi.
Menurut Fontana (1993) ketidakcocokan antara kemampuan dan keterampilan seseorang
dengan tuntutan kebutuhannya bisa menyebabkan seseorang untuk mengalami stres.
Senada dengan hal tersebut, Taylor (1995) mengatakan bahwa stres merupakan kondisi
yang tidak seimbang antara sumber pribadi (personal resources) dengan tuntutan yang
diminta.

Menurut Bishop & Gullickson (1995) mengatakan bahwa stres merupakan


transaksi antara individu dengan lingkungan yang meliputi penilaian individu terhadap
tantangan situasi, sumber-sumber penanggulangan yang tersedia, bersamaan dengan
respon psikologis dan fisiologis terhadap tantangan yang dirasakan. Olejnik dan Holschuh
(2011) menguraikan mengenai stres akademik, yaitu respon yang muncul karena terlalu
banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan oleh individu. Stres akademik
sebagai ketegangan akibat dari banyaknya tugas yang harus dikerjakan oleh individu.
Akibat buruk dari stres adalah meningkatnya kelelahan (fatigue) hingga mengakibatkan
ketidakmampuan. Friedberg (1996) mengatakan jika kondisi lelah (fatigue) dapat
mengakibatkan turunnya produktivitas di dalam belajar maupun aktivitas pribadi.

Solomon dan Rothblum (1984) menambahkan jika individu akan cenderung untuk
menghindari tugas yang dianggapnya tidak menyenangkan. Saat dihadapkan dengan tugas
yang tidak menyenangkan, individu akan melakukan hal-hal lain yang dapat
memunculkan perasaan senang pada dirinya sendiri (Winters, 2015). Dwyer dan
Cummings (2001) menjelaskan bahwa mahasiswa yang dihadapkan dengan stres yang
intensitasnya tinggi akan lebih memilih untuk melakukan avoidance-focused coping
sehingga ia dapat membebaskan diri dari stres dengan cepat walaupun tidak dalam jangka
waktu yang panjang. Burns, dkk. (2000) menambahkan bahwa dengan cara menghindar
akan mengurangi atau menghilangkan rangsangan karena individu tidak mempedulikan
atau menghindari stimulus yang mengancam.

Prokastinasi merupakan permasalahan yang timbul dan berhubungan dengan


penulisan skripsi yang seringkali dialami oleh para mahasiswa yang sedang
menyelesaikan skripsi. Menurut Wulandari (2012) mahasiswa yang tidak mempunyai
kesiapan untuk menghadapi skripsi, mengalami masalah-masalah yang berkaitan dengan
skripsi seperti pengerjaan skripsi yang membutuhkan waktu yang lama, mahasiswa
menganggap skripsi sebagai bagian dari beban hidup, takut ketika hasil skripsinya
diujikan didepan para dosen, dan sulit untuk membagi waktu dengan aktivitas lain (ex,
bekerja). Selain itu, mahasiswa juga kesulitan membagi waktu untuk bertemu dosen
sehingga menyebabkan berhenti dalam penyelesaian skripsi.

Prokrastinasi dalam penyusunan skripsi dapat berdampak pada mahasiswa,


seperti: waktu yang terbuang sia-sia, hasil yang tidak maksimal, kurangnya performa
dalam menyelesaikan skripsi, hingga kecenderungan untuk tidak menyelesaikan skripsi
(Fitriani, 2016). Kelulusan yang tidak tepat waktu dapat merugikan mahasiswa sendiri,
terutama dari faktor pembiayaan, ketersediaan waktu dan tenaga untuk mengerjakan
skripsi. Selain itu, kelulusan tidak tepat waktu juga dapat menjadi masalah bagi fakultas
karena dapat memengaruhi penilaian akreditasi.

Ferrari, Johnson, dan McCown (1995) memaparkan jika salah satu faktor yang
dapat menyebabkan prokrastinasi adalah faktor internal yang diantaranya termasuk stres.
Sarafino dan Smith (2014) menjelaskan bahwa stres dalam diri individu dapat bersumber
dari 3 hal, yaitu dari dalam diri individu, dari dalam komunitas dan masyarakat, dan dari
dalam keluarga. Secara spesifik Rumiani (2006) menjelaskan bahwa stres dapat
bersumber dari beberapa hal yaitu diantaranya beban tugas, dan ujian yang diberikan oleh
dosen.

Faktor lain yang bisa memengaruhi terjadinya prokrastinasi adalah lamanya


seseorang terpapar akan hal-hal yang tidak menyenangkan (Lazarus & Folkman, 1984).
Lebih lanjut lagi, Lazarus & Folkman (1984) mengatakan bahwa lamanya durasi dari
terpapar situasi yang menimbulkan stres bisa membuat seseorang akan belajar mencari
cara dalam menghadapi situasi tersebut. Akibat dari perilaku prokrastinasi akademik
adalah performa yang berkurang, mutu kehidupan individu berkurang, pengaruh negatif
(menambah beban pikiran, mudah tertekan, tidak percaya diri dan cemas) dan
menurunnya prestasi (Schouwenburg & Dewitte, 2002).

Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara tingkat stres dengan
prokrastinasi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Apakah terdapat hubungan antara stres dengan prokrastinasi pada mahasiswa yang
sedang mengerjakan skripsi?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres dengan
prokrastinasi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.
Daftar Pustaka

Aco, H. (2015). Seorang Mahasiswa di Sukoharjo Gantung Diri Stres Pikirkan Skripsi.
[Online]. Diakses 22 April 2019 dari:
http://www.tribunnews.com/regional/2015/06/18/seorang-mahasiswa-di-sukoharjo-
gantung-diri-stres-pikirkan-skripsi.

Bishop, G. D., & Gullickson, T. (1995). Health Psychology: Integrating Mind and
Body. Psyccritiques, 40(11), 11-13.

Broderick, P. C. (2013). Learning to breathe: A mindfulness curriculum for adolescents to


cultivate emotion regulation, attention, and performance. New Harbinger
Publications.

Burns, L. R., Dittmann, K., Nguyen, N. L., & Mitchelson, J. K. (2000). Academic
procrastination, perfectionism, and control: Associations with vigilant and avoidant
coping. Journal of Social Behavior and Personality, 15(5; SPI), 35-46.

Dewitte, S., & Schouwenburg, H. C. (2002). Procrastination, Temptations, and Incentives:


The Struggle Between The Present and The Future in Procrastinators and The
Punctual. European Journal of personality, 16(6), 469-489.

Dwyer, A. L., & Cummings, A. L. (2001). Stress, self-efficacy, social support, and coping
strategies in university students. Canadian Journal of Counselling and
Psychotherapy/Revue canadienne de counseling et de psychothérapie, 35(3).

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and task avoidance:
Theory, Research, and Treatment. Springer Science & Business Media.

Friedberg, F. (1996). Chronic fatigue syndrome: A new clinical application. Professional


Psychology: Research and Practice, 27(5), 487.

Fitriani, A. U. (2016). Peran Self Efficacy for Self-Regulated Learning (SRL) dan SRL dalam
Memprediksi Perilaku Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Sedang
Menyusun Skripsi Serta Tinjauannya dalam Perspektif Islam. Fakultas Psikologi
Universitas YARSI, Jakarta.

Fontana, D. (1993). Managing Stress. British Psychological Society & Rontledge Ltd.

Gunawati, R. (2005). Hubungan antara efektivitas komunikasi mahasiswa-dosen


pembimbing utama skripsi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Doctoral
dissertation, Universitas Diponegoro).

Lazarus, R., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Pub.
Co.

Nist-Olejnik, S., & Holschuh, J. P. (2011). College rules!: How to study, survive, and
succeed in college. Ten Speed Press.

Rumiani, R. (2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres
Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Semarang. 3,(2), 37-48.

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2014). Health psychology: Biopsychosocial interactions.


John Wiley & Sons

Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and


Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology, 31(4), 503-
509.

Taylor, S. E. (1995). Health Psychology. 3rd Edition. New York: McGraw Hill International.

Wardhani, A, K. (2010). Laura Basuki stres mikir skripsi. [Online]. Diakses pada 22 April
2019 dari: http://www.tribunnews.com/seleb/2010/08/25/laura-basuki-stres-mikir-
skripsi

Wardoyo, E. (2016). Tak kunjung lulus, mahasiswa ini merasa dipersulit bikin skripsi.
[Online]. Diakses 22 April 2019 dari: https://www.brilio.net/cowok/tak-kunjung-
lulus-mahasiswa-ini-merasa-dipersulit-bikin-skripsi-160324a.html
Waskita, D. (2008). Stres Urus Skripsi, Mahasiswa Bunuh Diri. [Online]. Diakses 22
April 2019 dari: https://news.okezone.com/read/2008/01/16/1/75585/stres-urus-
skripsi-mahasiswa-bunuh-diri

Winters, R. M. (2015). The Hoarding Impulse: Suffocation of the Soul. Routledge.

Wulandari, R. P. (2012). Hubungan tingkat stres dengan gangguan tidur pada mahasiswa
skripsi di salah satu fakultas rumpun science-technology UI. Skripsi. Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai