Anda di halaman 1dari 8

TEKA-TEKI SILANG

Topik : Pendidikan Menguji wawasanmu tentang dunia pendidikan

Mendatar Menurun
2 Masa orientasi siswa 1 Praktik mengajar di sekolah bagi mahasiswa prodi pendidikan
4 Penggunaan dua bahasa 3 Seleksi nasional tertulis masuk PTN
6 Organisasi eksekutif mahasiswa 5 Nama Kampus Unpad di Dipatiukur
10 Pimpinan di tingkat univesitas 7 Universitas tertua di dunia
12 Bulannya hari pendidikan internasional 8 Kegiatan minat dan bakat sepulang sekolah
15 Pengawas organisasi eksekutif mahasiswa 9 Guru yang membina sebuah kelas
16 Pimpinan di tingkat fakultas 11 Pelajaran tambahan di luar sekolah menjelang UN
18 Universitas tertua kedua di Indonesia 13 Bantuan operasional sekolah
21 Siswa yang memimpin di kelas 14 Ujian tidak tertulis
23 Pendidikan tingkat dasar 17 Wakil kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap
24 Nama mata pelajaran olahraga pada kurikulum 2013 ketertiban siswa
26 Bapak Pendidikan Nasional 19 SMA tahun 1994 - 2004
28 Mata pelajaran bahasa daerah 20 Indeks prestasi kumulatif (Inggris)
29 Semester 1, 3, 5, 7, dst 22 Unit kegiatan mahasiswa
30 Sin, cos, tangen 25 Laporan nilai siswa di setiap akhir semester
31 Konseling di sekolah 27 Technische Hoogeschool te Bandoeng

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
16
RESENSI BUKU
Perempuan di Titik Nol
N ovel Perempuan di Titik Nol adalah novel
terjemahan Karya Nawal el Saadawi dari judul
Karena Firdaus menginginkan hidup yang normal layaknya
perempuan–perempuan lain, ia pun berkesempatan bekerja di sebuah

s
asli Woman at Point Zero. Diterbitkan dalam perusahaan industri, namun pada akhirnya ia kembali ke dunia

y
Bahasa Indonesia oleh Yayasan Obor Indonesia. Novel ini pelacuran karena patah hati dengan kesombongan lelaki bernama

a
menceritakan tentang seorang perempuan bernama Firdaus yang Ibrahim. Di sana ia bertemu dengan seorang germo, Marzouk, yang

lw
mengalami penganiayaan, pelecehan seksual, dan perlakuan tidak memaksa Firdaus bekerja untuknya.

a
wajar baik dari segi fisik maupun mental dari banyak laki-laki. Akhirnya, pengalaman hidupnya yang pahit telah

s
Setelah ayah dan ibunya meninggal, Firdaus diasuh oleh mengubah Firdaus menjadi perempuan yang tak lagi mau diinjak-injak

i
pamannya. Walaupun pamannya bersikap lebih lembut dibanding kaum pria. Ia memilih untuk membunuh sang germo yang diawali

it m
ayahnya, tetapi pamannnya tak pernah melewatkan kesempatan untuk dengan sebuah pertengkaran. Namun, setelah kejadian itu ia kembali
menikmati tubuh Firdaus. melayani seorang lelaki. Kali ini lelaki itu adalah seorang
Firdaus kemudian dikirim oleh pamannya ke sekolah pejabat/keluarga kerajaan. Di akhir hubungan ranjang, Firdaus
menengah. Setelah lulus dengan nilai terbaik dari sekolah menengah menampar lelaki itu karena ia terus menerus menanyakan tentang

e
tersebut, Firdaus dipaksa menikah dengan seorang lelaki tua berumur perasaan Firdaus. Karena kesal, Firdaus pun merobek-robek uang dari

e
60 tahun yang kaya raya nan pelit. Dalam kehidupan rumah tangganya, lelaki itu seraya berkata bahwa ia pernah membunuh seorang lelaki.

s osible
Firdaus sering kali diperlakukan kasar oleh suaminya. Firdaus pun Lelaki itu pun ketakutan sambil berteriak sampai akhirnya polisi
melarikan diri dari rumah karena tidak mendapatkan rasa aman. datang dan menangkap Firdaus. Firdaus dimasukkan ke dalam penjara
Penganiayaan dari segi fisik seringkali ia alami hingga membuat dan akhirnya ia dijemput untuk menerima hukuman mati.
memar di pipinya dan darah keluar dari hidungnya. Pernah ketika ia Dalam novel Perempuan di Titik Nol, El- Sadawi

p
pulang ke rumah pamannya, ia di usir dan disuruh kembali kepada mengungkapkan lewat bahasa yang vulgar dan dipenuhi dengan nuansa
suaminya yang renta itu oleh istri pamannya. Inilah awal mula ia seks sehingga buku ini lebih cocok untuk dibaca oleh kalangan

m
i il
menjadi perempuan jalanan. dewasa. Cover buku juga tidak banyak menggambarkan isi buku. Novel
Pertama, Firdaus bertemu Bayoumi, seorang lelaki yang ini menempatkan laki-laki berada di pihak bersalah dan cenderung
awalnya tampak baik. Namun ternyata, Bayoumilah yang membawa menonjolkan cerita lewat sudut pandang perempuan. Sementara itu,
Firdaus pada sebuah profesi yang disebut pelacur, bahkan selain Novel Perempuan di Titik Nol mengajarkan perempuan untuk lebih open

t
Bayoumi, ia juga dijamah oleh teman-teman Bayoumi. Karena Firdaus minded dalam menyikapi diriya sendiri terutama dalam memahami

n
merasa tidak tahan atas semua perlakuan Bayoumi, maka ia pun batasan-batasan yang seharusnya dilindungi oleh perempuan. Novel

u done
melarikan diri. ini juga mengajarkan kepada setiap perempuan untuk berani membela
Setelah itu, ia bertemu dengan seorang perempuan cantik dirinya sendiri jika memang sikap yang diambil adalah benar dan laki-
yang ternyata seorang germo, bernama Sharifa Salah el Dine. Dari laki harus menghargai kaum perempuan karena bagaimanapun baik
pertemuannya dengan Sharifa, Firdaus menyadari bahwa tubuhnya perempuan dan laki-laki diciptakan untuk saling berdampingan.
memiliki harga tinggi, sehingga jika ada lelaki yang menginginkan (Nur Baiti)

’s
tubuhnya maka ia harus mematok harga tinggi. Akan tetapi,

i t
selanjutnya Firdaus mengalami konflik dengan pacar Shafira dan
membuatnya kembali melarikan diri. Di jalan, ia bertemu dengan
seseorang untuk kemudian melakukan persetubuhan. Setelah
melakukan persetubuhan, Firdaus ditinggali uang sepuluh pon. Mulai
dari situlah, ia menyadari akan “harga diri”. Setelah kejadian tersebut,
- Nelson Mandela Firdaus mulai menjadi pelacur dengan bayaran 20 pon sekali tidur.
Selanjutnya, Firdaus menjadi seorang pelacur mandiri yang
berharga. Ia bisa membeli apapun yang ia inginkan. Ia bisa berdandan
secantik mungkin. Dan yang paling penting, ia bisa memilih dengan
siapa ia akan tidur.

Data/Judul Buku : Perempuan di Titik Nol


Penulis : Nawal el – Saadawi
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Penerjemah : Amir Sutaarga
Pengantar : Mochtar Lubis
Ketebalan Buku : xxiv + 176 hlm
Cetakan Ke- : 11
Tahu Terbit : April 2014
Ukuran : 11 x 17 cm
sumber gambar:
http://obor.or.id/Perempuan-Titik-Nol-Nawal-el-saadawi

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
15
Dirilis tiga tahun yang lalu oleh Miles Production, film ini tidak
mengeluarkan banyak dana untuk kebutuhan pemeran. Dari jajaran
pemain, hanya Prisia Nasution yang terbilang tersohor. Walaupun begitu,
walau hanya dengan satu pemeran populer, keberadaan artis eksotis ini
Trivia Dari Redaksi
menjadi daya tarik utama dalam film ini, dikarenakan kualitas acting-nya
yang apik dalam film-film yang dimainkannya. Kepiawaian “Pia”, begitu ia
disapa, dalam memerakan Butet pantas mendapatkan penghargaan, baik
dari caranya berbahasa daerah Jambi serta penjiwaannya dalam
Film Sokola Rimba
diangkat dari
MAHARADHIKA
memerankan sosok guru. Ia berhasil mendeskripsikan esensi dari sebuah buku dan Konperensi Asia-Afrika (KAA), peristiwa bersejarah 18 April 1955 telah berlalu sejak 52 PEMIMPIN REDAKSI
perjuangan seorang guru dalam mencerdaskan anak-anak bangsa di tahun yang lalu. Namun, memori tersebut tak akan pernah lekang dimakan waktu. Risa Gama Siregar
pengalaman Sebuah peristiwa yang telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral
tengah minimnya dukungan dari daerah setempat dan negara, hingga pada
akhirnya ia berhasil meraih buah dari perjuangannya dengan membangun antropolog Butet para pejuang bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Sekelompok pemuda dari negara- REDAKSI
Sokola Rimba. Sementara dari barisan belakang layar, ada sineas-sineas Manurung selama negara yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka Fariz Rizky W.
terbaik Indonesia yang kerap kali berkolaborasi dalam menyajikan film-film mengusung gerakan persatuan untuk saling bergandengan tangan dalam menggapai
terbaik, yakni Mira Lesmana sebagai produser dan Riri Riza sebagai
mengajar di Hutan kehidupan yang aman dan sejahtera dengan mengamalkan nilai-nilai Dasasila
Risa Gama Siregar
sutradara sekaligus penulis skenario. Didukung sineas lainnya, mereka Bukit Duabelas, Bandung. Diselenggarakannya KAA yang telah menghasilkan Dasasila Bandung ini Gilang Nugraha
berhasil menggambarkan ketimpangan antara kehidupan rimba dan Jambi telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan internasional. Selain itu, KAA M. Rizki Yusro
kehidupan masyarakat pada umumnya saat itu serta pandangan remeh sumber foto :
juga telah berhasil menumbuhkan semangat solidaritas di antara negara-negara Audrey D. Alodia
http://www.ziliun.com/sites/default/files/styles/large/public/images/20151205144526.jpg?itok=IHRp7vNJ

orang-orang terhadap Suku Rimba. Sang sutradara memilih lokasi Asia- Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun regional.
Nira Amelia A.
pengambilan gambar langsung di Hutan Lindung Jambi dimana orang-
orang rimba hidup, yang bertujuan untuk menghidupkan nuansa rimba Kini KAA telah berlalu, dan buah dari pertemuan tersebut menjadi tanggung jawab
KONTRIBUTOR
pada film. Film ini adalah film terbaru Riri Riza yang bertema mirip seperti generasi berikutnya. Pengalaman buruk yang pernah dialami oleh para pendahulu
tentunya tidak ingin terulang lagi kepada kita. Oleh karena itu, kita sebagai generasi
Yasmin N. Chaerunissa
film sebelumnya, Laskar Pelangi. Melalui film ini, Riri kembali mengangkat
isu-isu dan masa depan negara yang pantas untuk mendapat perhatian. penerus berkewajiban untuk melanjutkan perjuangan yang sudah dilakukan oleh Nur Baiti
Film ini mendapat perhatian dari banyak masyarakat, tidak hanya para pendahulu kita. Kerja sama baik dalam hal ekonomi, kebudayaan, Jefri Radityo
di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Kesuksesan film ini dapat dilihat dari memperjuangkan hak asasi manusia, serta memajukan perdamaian dunia dan kerja
berbagai penghargaan di setiap kategorinya, seperti Film Terbaik Piala Maya sama internasional adalah hasil KAA yang harus kita laksanakan. KOORDINATOR JOURNATIVIST
(2013), Pemeran Utama Wanita Terfavorit (Prisia Nasution) dalam ajang Gilang Nugraha
Indonesian Movie Awards 2014, Aktor Pendukung Terbaik dalam ajang Beberapa upaya yang tengah dilakukan generasi Asia-Afrika, terutama bagi
Indonesian Movie Awards 2014 (Nyungsang Bungo), Penulis Skenario mahasiswa Asia-Afrika, dalam melanjutkan perjuangan tokoh-tokoh KAA
EDITOR
Terbaik (Riri Riza) dalam ajang FFI 2014, dan nominasi-nominasi lainnya. digambarkan dalam buletin Maharadhika edisi kali ini, demi menggapai Asia-Afrika
yang satu dan baru. Fariz Rizky W.
(Rizki, Risa)
sumber foto :
http://globalnation.inquirer.net/files/2014/08/Saur-Marlina-Manurung1.jpg

DESAIN & TATA LETAK

Atas dedikasinya mendirikan Sokola Mohamad Ilman Nugraha


Rimba, Butet Manurung mendapatkan
KONTAK
banyak penghargaan. Salah satunya, Risa Gama Siregar
Pemimpin Redaksi
Heroes of Asia Awards 2004 oleh majalah journativist
Times. sahabatmkaa.com

Jl. Asia Afrika No.65, Bandung

sumber foto :
http://www.muvila.com/movies/photo/601.html
Film Sokola Rimba juga menampilkan anak-
anak rimba dari Hutan Bukit Duabelas,
Jambi
Konten
FSAA : Peranan Kaum Muda | 4 Kebangkitan Kaum Muda Asia-Afrika | 10

Bermain dan Berpetualang bersama Mengenal Kepala MKAA yang Baru | 12


Bandung Historical Study Games | 5
Manfaatkan ISG untuk Mahasiswa Internasional | 7 Review Film : Sokola Rimba | 13

Sneak Peek Perayaan HUT KAA ke-62 | 8 Resensi Buku : Perempuan di Titik Nol | 15

TTS | 16

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
14 3
FORUM STUDI ASIA-AFRIKA

Peranan Kaum Muda oleh : Jefri Radityo

J ika melihat lagi kebelakang kaum muda Indonesia memiliki


peranan penting dalam memajukan negara dan ikut
menciptakan perdamaian dunia. Kaum muda Indonesia ikut
Dimanakah posisi bangsa Indonesia ditengah sistem
internasional saat ini? Apakah kita menginginkan terbentuknya
dunia baru yang berkeadilan sosial, berdasarkan kemerdekaan,
sumber foto :
https://www.acmi.net.au/events/jungle-school/

ambil bagian dalam membangun ide keindonesiaan dan


merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Selain
persahabatan, kerjasama, hidup damai berdampingan secara
damai sesuai dengan cita-cita KAA? Kerjasama internasional REVIEW FILM
membangun ide keindonesiaan di wilayah Hindia Belanda, kaum yang saling menghormati kedaulatan negara atau eksploitasi

SOKOLA P
muda Indonesia bersama kaum muda Asia dan Afrika lainnya satu negara atas negara lain dan peperangan yang dapat endidikan merupakan salah satu faktor utama dalam
juga ikut ambil bagian dalam membangkitkan jiwa solidaritas mengakibatkan kehancuran? Setelah menjawab pertanyaan pembangunan suatu daerah bahkan negara sekalipun.
Asia-Afrika, kaum muda Asia-Afrika pada waktu itu berkumpul di tersebut kita beralih ke pertanyaan berikutnya, apa yang harus Setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan, tak
kota Brussel pada tahun 1927 dalam sebuah pertemuan kaum muda lakukan? Dari mana harus kaum muda memulainya? terkecuali. Apalagi di zaman milenial saat ini. Segala sesuatunya
bernama “Liga Melawan Imprealisme dan Kolonialisme.” Di Kita kaum muda bisa memulainya dengan belajar harus didukung dengan pendidikan. Melalui pendidikan manusia
tempat itu kaum muda Asia-Afrika menyuarakan suara rakyat mengenai sejarah KAA, situasi internasional saat dilaksanakan, akan dipermudah dalam berkegiatan. Akan tetapi, belum semua

RIMBA
terjajah dan mengelorakan jiwa nasionalisme dan patriotisme tujuan dilaksanakannya, mengapa Republik Indonesia yang orang telah mendapatkan pendidikan, khususnya di negeri ini.
bangsa kulit berwarna bukan terhadap sentimen asing, masih amat muda usianya bersikeras untuk mengadakan Tepat di pedalaman hutan lindung di Jambi, masih ada penduduk
melainkan melawan imprealisme dan kolonialisme barat. pertemuan negara-negara Asia-Afrika dan apa saja hasil KAA. yang belum menyentuh pendidikan. Mereka masih memegang erat
Pertemuan itu tidak hanya menyerukan sikap anti-imprealisme Dengan memahami hal tersebut kita bisa memahami adat-istiadat tradisional yang sudah turun-temurun diwariskan
dan anti-kolonialisme, tetapi juga menyerukan cita-cita pentingnya menjaga semangat solidaritas Asia-Afrika, sebab nenek moyang mereka, Suku Rimba. Pendidikan masih dianggap
solidaritas Asia-Afrika serta memberikan kesempatan kaum saat ini kita tidak lagi berhadapan dengan kolonialisme dan sebuah ancaman dan kutukan bagi suku mereka.
muda Asia-Afrika untuk mengenal satu sama lain, serta imprealisme gaya kuno. Penjajahan tidak lagi dilakukan secara Di balik kesehariannya, tak pernah mereka sadari bahwa


membangun jejaring diantara mereka. Semangat yang fisik, saat ini kita menghadapi kolonialisme gaya baru, keberadaan mereka kini terancam oleh konflik illegal loging di
terbentuk ini kemudian tetap tinggal di dalam hati dan pikiran perlawanan terhadap kolonialisme gaya baru ini tentu tidak bisa daerah tempat tinggal mereka. Ekspansi lahan yang terus
kaum muda Asia-Afrika, bahkan menjadi lebih kuat ketika kaum disamakan dengan melawan koloniaisme kuno. Hanya dengan
muda ini menjadi pemimpin di negaranya masing-masing. mengetahui sejarah, alasan diadakannya dan nilai-nilai yang
Pendidikan bukanlah proses dilakukan pemilik perkebunan kelapa sawit secara perlahan
semakin menyingkirkan keberadaan mereka, melalui iming-iming
Cita-cita Solidaritas Asia-Afrika kemudian diwujudkan
dalam Konperensi Asia-Afrika (KAA) pada 18 April 1955, kaum
diperjuangkannya kita bisa memahami relevansi KAA dan
menerapkan nilai-nilai semangat Bandung dewasa ini.
alienasi seseorang dari imbalan berupa kebutuhan sandang-pangan. Hal ini dikarenakan
tidak pernahnya mereka mengenyam pendidikan. Surat perjanjian
muda Asia-Afrika yang saat itu telah menjadi pemimpin Seperti yang sudah disampakan diawal, KAA dan lingkungannya, atau dari ekspansi lahan yang selalu diberikan pihak perkebunan kelapa
negaranya berkumpul di Bandung dengan keinginan orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak muncul mendadak. sawit dan Suku Rimba bahkan tak ada manfaatnya bagi mereka
potensi alamiah dan
mewujudkan cita-cita solidaritas Asia-Afrika, bertujuan untuk
memajukan kerjasama negara Asia dan Afrika dalam
menciptakan perdamaian dunia. Harus diakui bahwa KAA tidak
bisa dilepaskan dari masa muda para pemimpin negara Asia dan
Afrika. Perasaan senasib sepenanggungan akibat kolonialisme,
keinginan untuk merdeka dan bekerjasama dalam menghadapi
tantangan-tantangan intenasional pada saat itu telah
menciptakan identitas bagi terlaksananya KAA.
Kini, 62 tahun telah berlalu setelah pelaksanaan KAA,
k a u m m u d a t e t a p m e m i l i k i p e ra n a n p e n t i n g d a l a m
pembangunan negara dan menciptakan perdamaian dunia.
Hanya saja seiring dengan berjalannya waktu, kaum muda Asia-
Cita-cita solidaritas Asia-Afrika dapat muncul karena kaum muda
Asia-Afrika merasa memiliki perasaan senasib sepenanggungan
di bawah kekejaman kolonialisme dan imprealisme, perasaaan
ini kemudian mempertemukan dan mempersatukan mereka.
Hal ini kemudian membantu kaum muda Asia-Afrika untuk
membangun jejaring Asia-Afrika, jaringan yang dapat
dipergunakan untuk berinteraksi, bertukar informasi satu
dengan yang lain. Kita dapat menghidupkan kembali jejaring
kaum muda Asia-Afrika. Hanya setelah melakukan hal
tersebutlah kita boleh berharap, suatu saat nanti, di masa yang
akan datang ketika kaum muda saat ini menjadi pemimpin
negerinya masing-masing, sekali lagi negara Asia dan Afrika bisa
bakat bawaannya,

melainkan proses pemberdayaan
potensi dasar yang
alamiah bawaan
untuk menjadi benar-benar
aktual secara positif bagi
karena ketidaktahuan mereka akan membaca.
Hadirnya seorang gadis kota yang merupakan anggota
dari LSM yang fokus terhadap masalah keberadaan Suku Rimba,
telah menyalakan api harapan bagi anak-anak rimba dari
ketertinggalan pendidikan. Ia tergerak untuk memberikan
pendidikan, seperti membaca, menulis, dan berhitung kepada
anak-anak rimba.
Kisah ini digambarkan dalam film Sokola Rimba. Film
Sokola Rimba diangkat dari sebuah kisah nyata Saur Marlina
Manurung atau biasa disapa “Butet” yang menjadi seorang guru di
Hutan Lindung di daerah Jambi bagi anak-anak rimba. Dalam film
ini, sosok “Butet” diperankan oleh Prisia Nasution, sedangkan
Afrika menghadapi tantangan yang berbeda dengan para berkumpul dan menyuarakan pentingnya, hidup damai murid-muridnya (suku rimba) diperankan langsung oleh penduduk
pendahulunya. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan berdampingan, saling menghargai, dan bekerja sama untuk dirinya rimba dan tak kalah lagi, bahasa yang digunakan adalah bahasa
situasi yang terjadi di negara kita dan ranah internasional. menciptakan kerjasama serta perdamaian dunia dan daerah Jambi. Oleh karena itu, tak heran jika lingkungan dan
Tantangan internasional yang kita hadapi memang tidaklah mewariskan Semangat Bandung kepada generasi berikutnya. dan sesamanya. suasana rimba yang tercipta dalam film ini sangat terasa kental
sama seperti generasi terdahulu, ada beberapa perubahan sekali.
sistem internasional, tetapi ada juga yang tetap. ― Butet Manurung, Sokola Rimba
M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
4 13
TOKOH

na l Ke pala
Menge
MKAA
yan g Ba ru
BERPETUALANG & BELA JAR BERSAMA

Meinarti Fauzie, atau yang biasa dipanggil Mei, memulai kariernya


di Kementerian Luar Negeri pada tahun 2003, yang kemudian selama setahun
ditugaskan untuk belajar guna mengambil gelar master di Bidang Diplomacy
Bandung
and Trade di Monash University, Australia.
Sebelum menjadi Kepala Museum Konperensi Asia-Afrika (MKAA)
sekarang, ia ditugaskan di Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN pada
tahun 2005. Meinarti pun pernah merasakan pengalaman di kota The Big
Apple, New York pada tahun 2006 sebagai Konsul Muda Penerangan, Sosial,
Historical
Study Games
dan Budaya di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Pada awal tahun 2010, ia kembali ke Jakarta dan ditugaskan sebagai
Sekretariat Wakil Menteri Luar Negeri. Selang tiga tahun setelahnya,
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok. Sampai akhirnya awal
tahun 2017, Meinarti kembali ke Indonesia, dan resmi dilantik sebagai Kepala
MKAA pada 3 April 2017 lalu.
Walaupun tidak memiliki pengalaman dalam pengelolaan museum,
tidak menjadi hambatan baginya ketika harus ditugaskan di Museum
Konperensi Asia-Afrika (MKAA). “Pada awalnya saya kaget dan excited, tetapi
saya memiliki amanah baru yang dimana saya harus mempelajari sesuatu
yang baru lagi dan saya senang,” ujar Meinarti.
Saat pertama kali ditunjuk sebagai kepala Museum KAA, beliau

T
belum megetahui adanya Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA). ak seperti akhir pekan biasanya, kali ini Gedung Dwi Warna mempelajari sejarah dengan cara yang fun.
“Saat saya pertama kali ditunjuk sebagai kepala Museum KAA, saya belum tampak disibuki oleh orang-orang berseragam biru dan Tidak hanya berbeda dari jumlah peserta, BHSG kali ini
tahu kalau di Museum KAA ini ada sahabat museum. Saya baru mengetahui hijau. Tepat pada hari Sabtu pukul 05.00 WIB, Gedung Dwi juga berbeda pada rute atau posnya. Kali ini BHSG memiliki 9 pos
adanya sahabat Museum KAA pada saat menghadiri Milangkala SMKAA ke-6 Warna dipadati oleh ratusan pemuda-pemudi. Mereka adalah yang harus dikunjungi oleh para peserta, diantaranya Stilasi di
bersama pak direktorat jendral (ditjen),” ujar Meinarti. peserta BHSG (Bandung Historical Study Games) yang sedang BTPN Agung, Taman Vanda, Museum Mandala Wangsit, Stilasi di
Menurutnya, dengan keberadaan SMKAA dan komunitas di sekitar BJB Naripan, Penjara Ir. Soekarno, Stilasi 3 di Jiwasraya, Rotan
melakukan pendaftaran ulang serta panitia BHSG yang tampak
MKAA ini berhasil menggerakkan partisipasi publik, yang membuat Museum
hilir mudik mongontrol jalannya acara BHSG. Sebanyak 500 orang Lido, Hotel Savoy Homan, dan Titik 0.
menjadi lebih hidup dan tidak hanya lagi dipandang sebagai tempat
atau 102 kelompok bersiap untuk berkompetisi. Mereka berasal Tepat pada pukul 07.00 WIB, dimulai dari Gedung Dwi
penyimpanan barang atau benda bersejarah saja, tetapi dapat menjadi
dari berbagai kalangan, dimulai dari pelajar hingga pekerja. Warna, para peserta yang tergabung dalam 102 kelompok harus
tempat berkegiatan yang positif.
Di masa kepemimpinannya, Mei memiliki visi yang sama dengan Namun, ada yang berbeda untuk BHSG tahun ini. Tampak dua bernapak tilas dan menjawab pertanyaan di setiap posnya, yang
MKAA, yaitu menjadikan museum KAA sebagai museum yang bertaraf orang warga asing mengikuti kontes ini. Setelah diwawancara, kemudian pengumpulan jawaban dilakukan dengan cara yang
internasional yang dimana nanti beliau ingin merintis ke arah museum digital mereka adalah Joe dan Jerry, siswa pertukaran pelajar dari berbeda pula dari BHSG sebelumnya, vlogging. Secara vlogging,
dan menjadi museum yang lebih modern. Museum harus lebih heritage, Amerika Serikat yang kini telah menetap di Indonesia selama 10 peserta harus mengutarakan jawabannya bak seorang reporter.
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan lebih dekat lagi bulan dan bersekolah di SMA N 5 Bandung dan SMA N 5 Bogor. Budaya vlogging yang sedang merambah masyarakat dianggap
dengan anak muda, apalagi profil pengunjung museum kita anak muda. Upacara pembukaan menandakan dimulainya BHSG. metode yang pas untuk mengajak masyarakat mengenal
Kemudian ia juga memiliki misi untuk membangkitkan solidaritas Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, upacara ini sejarahnya. Berbeda dari yang lalu, kali ini kesan adventure lebih
antar bangsa Asia-Afrika, mendorong kerjasama antar bangsa melalui pilar didapat peserta karena tidak adanya panduan dari panitia selain
dibuka secara simbolis oleh Direktorat Jenderal Informasi dan
people contact, meningkatkan norma-norma nilai diplomasi Indonesia,
Publik, Azis Nurwahyudi. Ia berharap kepada seluruh peserta peta buta dan panduan live dari Radio Dahlia 101.5 FM dan Hits
sebagai media penelitian dan pengkajian Asia Afrika, serta mempromosikan
untuk mengambil manfaat dari kegiatan Bandung Historical Radio 103.9 FM. Tidak adanya pemanduan langsung juga
Bandung sebagai ibu kota Asia-Afrika
Mei juga memiliki harapan kepada SMKAA, “Saya ingin SMKAA Study Games dan memperoleh pembelajaran terkait sejarah merupakan tantangan baru bagi panitia BHSG, bagaimana
menjadi agen diplomasi dan dapat menyebarluaskan nilai-nilai KAA ke kebesaran bangsa Indonesia, sesuai dengan tujuan BHSG yang memastikan peserta tidak keluar dari jalur dan juga mengontrol
masyarakat luar”, Pungkas sosok yang pernah bercita-cita menjadi wartawan ingin mendidik masyarakat dalam berkompetisi secara sehat dan waktu acara, dengan estimasi waktu pelaksanaan sekitar 5 jam.
ini. (Gilang)

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
12 5
SMKAA sebagai Embrio Kebangkitan Generasi Muda Asia-Afrika

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi


muda, merupakan hal yang mutlak. Bagaimana tidak? Kualitas suatu
Pukul 13.00 WIB seluruh peserta berkumpul dan
negara ditentukan oleh manusia yang ada di dalamnya, dan generasi
beristirahat di Gedung Merdeka. Tampak sejumlah dari
manusia yang akan memegang peran penting dalam perjalanan
mereka tersandar kelelahan bahkan adapula yang sengaja bangsa selanjutnya adalah generasi muda. Kerjasama dalam
merebahkan tubuhnya di lantai Gedung Merdeka untuk membangun generasi muda adalah salah satu dasar utama menuju
sejenak melepaskan lelahnya. Sambil beristirahat, peserta Asia-Afrika yang makmur dan sejahtera. Kuncinya? Pendidikan.
mendengarkan berbagai informasi dari panitia dan yang Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan dalam arti luas, bukan
terpenting adalah pembahasan soal bersama-sama. Acara dalam arti sempit yang hanya dipandang sebagai sekolah. Kegiatan
kemudian dilanjutkan dengan bersantap siang bersama dan pengembangan diri dalam komunitas atau organisasi juga dapat
diakhiri dengan pembagian sertifikat dan buku The Bandung digolongkan sebagai kegiatan pendidikan nonformal.
Connection.
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA) sebagai komunitas
Puncaknya adalah pengumuman pemenang.
Pengumuman dilakukan pada malam hari pukul 19.00 WIB,
ketika acara Festival of The Bandung Spirit-Panggung Asia
Bagaimana tidak? yang bergerak berlandaskan nilai-nilai Semangat Bandung yang
dihasilkan dari KAA 1955 sesungguhnya memiliki potensi luar biasa
sebagai embrio kebangkitan generasi muda Asia-Afrika. Kemitraan
Afrika berlangsung di Cikapundung River Spot. Acara yang
dihadiri oleh sejumlah bintang tamu ternama ini adalah Kualitas suatu negara SMKAA dengan komunitas Young African Ambassadors in Asia (YAAA)
dan Asia Students Association in Indonesia (ASAI) secara otomatis
ajang yang sangat dinanti tidak hanya oleh seluruh peserta telah menjaring para pelajar dari kedua benua tersebut. SMKAA perlu
tetapi juga panitia dan masyarakat umum. Ini merupakan
hadiah terbesar bagi pemenang dalam selebrasi
ditentukan oleh menempatkan kebangkitan generasi muda Asia-Afrika sebagai salah
satu visi utamanya untuk kemudian dijalankan secara serius. Adapun
kesuksesannya. Juara pertama tahun ini jatuh kepada mengoptimalkan kerjasama yang ada dalam bidang pendidikan
Kelompok Burkinafaso, diikuti oleh juara dua dan tiga,
Kelompok Fiji dan Botswana. Pemenang pertama
manusia yang ada nonformal dapat menjadi program-program prioritas. Dengan
kekuatan people-to-people yang ada di antara SMKAA, YAAA dan ASAI
banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Hal tersebut mulai dari
mendapatkan trofi dan uang tunai sebesar Rp 2.000.000,
sedangkan pemenang kedua dan ketiga mendapatkan trofi
dan uang tunai sebesar Rp 1.500.000 dan Rp 1.000.000.
di dalamnya, mempromosikan negara masing-masing melalui hal ringan semisal
budaya dan festival, yang bertujuan untuk saling mengenal satu sama
lain. Bukankah tak kenal maka tak sayang?
(Risa)
dan generasi manusia Melangkah ke tahap selanjutnya yang lebih substantif, setelah
terbangun hubungan pertemanan yang lebih dekat, maka bisa dibuat

yang akan memegang kelompok belajar mengenai kajian Asia-Afrika. Dari kelompok belajar
itu dapat terbangun sebuah awareness lebih mendalam mengenai
keadaan di Asia dan Afrika, semisal tentang politik, ekonomi,

peran penting dalam kemanusiaan, dan lain-lain. Dari diskusi-diskusi yang ada kemudian
akan lahir semangat dan ide-ide baru yang feasible (layak) untuk

PEMENANGNYA ADALAH... perjalanan bangsa


memajukan Asia dan Afrika. Pada segi ini, semangat untuk terus
belajar sangatlah diperlukan. Tidak lupa, agar semua ini tidak dimulai
dari nol, maka hasil yang telah lahir dari pemikiran-pemikiran
mahasiswa Asia-Afrika pada Asian-African Students Conference

1 Kelompok Burkinafaso
Muhamad Rizky Nugroho 2 Kelompok Fiji
Nana Cholisna 3
Kelompok Botswana
Chandra Singgih Pitoyo
selanjutnya adalah (AASC) 2015 lalu perlu untuk disosialisasikan dan dapat pula dijadikan
rujukan kerangka berpikir ke depannya. Hal penting lain yang harus
disoroti adalah bahwa semua ini termasuk dalam upaya

Mochamad Rizky Aulia Novian Mochamad Arief Komarudin Muhammad Fachri Guniar generasi muda menanamkan the-we-feeling agar berkeseninambungan di antara
generasi muda Asia-Afrika itu sendiri. Terlihat kecil? Mungkin. Namun
Reny Eka Ayuningtyas Dwi Putri Anggraeni Muhammad Reza Tribosnia jika dilakukan secara masif, serius, dan konsisten, tentu akan menjadi
Ari Permana Dita Amelia Putri Belania Yunitasari gerakan Asia-Afrika muda yang nyata bukan?

Muhammad Insan Tauhid Hanisa Sismaya Lestari Desy Putri Utami


Bersatu, Memimpin Bersama

― Yasmin Saya teringat apa yang Emil Salim, tokoh Indonesia yang berperan
dalam lingkungan hidup internasional, pernah sampaikan pada
pembukaan AASC 2015 silam. Kurang lebih beliau mengatakan
bahwa, jika AASC adalah konperensi mahasiswa Asia-Afrika, maka
lakukanlah apa yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk Asia-Afrika,
dan lakukan yang terbaik. Pun demikian dalam membangkitkan
generasi muda Asia-Afrika. Lakukan yang bisa kita lakukan, dan
lakukanlah yang terbaik. Memupuk solidaritas Asia-Afrika yang
bersifat people-to-people, jauh dari kesan seremonial kaku dan formal,
adalah hal yang patut dilakukan terus menerus. Senantiasa belajar
mengembangkan kemampuan dan mengasah kesadaran peran diri
sebagai generasi muda sungguh diperlukan agar di kemudian hari
siap memimpin negeri, mengentaskan masalah serta membawa
kemajuan di Asia dan Afrika, bahkan dunia.

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
6 11
OPINI
a n IS G
n fa atk
Ma P ela ja r
u n tu k a l
na sio n
KEBANGKITAN GENERASI MUDA Inte r
ASIA-AFRIKA a t io n a
l Stud
e n t G
antar p
a t h e r in
elajar
g (I S G
a s in
)
g
ini
r a m In t e r n p e r te muan g . Program
rog n

P
r a m n d u
kan pro
g di di B a Afrika
merupa e n e m puh stu n p e re nsi Asia sia
dang m o ors in A
yang se eum K bassad
m d a ri Mus a n A m y a ng
gra ic (ASA I)
kan pro ung Afr donesia
merupa k o m u nitas Yo o n in In a h u n ini
A A ) dengan n ts A ssociati e n e fa ktor. T g:
K n Stud e i b in
(M ebaga a th e r
dan Asia MKAA s dent G lo s o fi s
,
prinsip
-
(YAAA) wah na
u n g a n
n a ti o n
a l S tu
ju a n fi ndung; skipun
a d ib a “I n te r k d u a , tu s il a B a x is te nce. Me
berad te m a b a n y a K e D a s a fu l c o -e rensi
m e n g a m b il L e g a cy ”. A S A I masih d i e p e r ti dalam a , d a n peace s e b u ah konfe n
g n s m m
oleh : IS G
g The B
andun AAA da masuk
men ja kerjasa an dala Asia da
ev is it in la p o ra n dari Y b e lu m A fr ik a p r in sipnya, n d u n g dilahirk a n g b angsa n tu k
R
Menuru
t yang ia dan sila Ba rang-or bisa u
B a ndung s a l dari As d a p d u lu Dasa n oleh o ih a rapkan
Yasmin N. Chaerunissa mahasis
wa asin
, te r u
g
tama m
d i
ahasisw
K
a yang
A A le
b
bih me
e ra
mfokus
n ja
kan te
d i awal m
r h a
ula yang d
,
ilaksan
ta p i p
a k
ada pen
a
gaplika
siann y a d

dhi Prim
asanto
anggota t in i juga M u d ian me g e n d akan Afrika g d i d unia. 1 7 T eguh A g . “Jika
a a e m ia n 2 0 u n
itu sen
diri. S il a h yang k m in i mulai d s i A s ia s e m ua ora O ffi c er ISG a s a s il a Band asila
uda, h
al in progra nperen Publi c genai D ya Das
anak m k ta h u n 2013 r in g a tan Ko e m b ali men in s ip -p rinsipn a n co-
e k r d
a n y a IS G. Seja ra n g kaian p n d a m e n je laskan k e d a lam pe , ke r ja sama, al,
ad dalam tas age embali etaraa n univers
Mengapa ‘Masih’ Asia-Afrika? sederhana. Hal sederhana yang bisa dimulai dari lingkungan kita unnya
tiap tah G h a n ya seba , a c a ra m e rujuk k r ti a d a nya kes a tu h a l yang
sendiri. AA). pertam
a, IS
ngaraa
nnya g, sepe n sesu ,” ujarny
a.
Afrika (K 2 tahun penyele rti Bandun rupaka n Afrika
Ada sebuah pertanyaan mendasar yang perlu dijawab. Selama k e ti g a m e n ja di sepe c e a d a lah me A s ia d a M K AA untu
k
m u n d i tahun h fo r m atnya
e -3 d a lam existen
a b a g i bangsa g m e n jadikan a o ra ng
Mengapa Asia-Afrika? Banyak di antara negara-negara Asia- Diplomasi Publik dan Kita tan, na n diub a ISG (k any pentin semu
peringa eringata n ke-5 ngan bukan h hal ini kepada t in y a
Afrika yang dikategorikan sebagai negara berkembang. n g s e batas p e la s . Di tahu k e m b a li d e Dalam -p r in sip itu a p k an nan
ISG y a e n tu k k d iu b a h r ti a c a ra p r in s ip D ih a r d alam
b l sepe kalkan s in g .
Begitupun masalah yang dihadapi di wilayah berkembang di Ada tiga jenis corak dalam pembangunan suatu negara. Pertama, dalam s e d ik it l di awa membe ra n g a ari-hari
yang
diskusi fo r m a tn y a fo r m a b ih fo r mal o r a n g -o n s e h ia n dan
Asia dan Afrika agaknya senada. Kesamaan kondisi yang corak top-down, yang mengandalkan peran dan kekuatan dari
m a t baru) y a n g lebih in ra yang le A A . t e r m asuk k e hidupa n p erdama
r ra a c a K la m ik a ng
fo
bahkan
aca dengan ejarah plikasik
an da
mempro
mos ang-ora
demikian tidak terlepas dari perjalanan historis kemerdekaan pemerintah yang ada untuk kemudian ditanamkan kepada
menam ta p d iakhiri a i- n il a i dan s if , ti d a k d ia g a k a n n a n ti nya or ra n ya
negara-negara tersebut. Menjadi negara yang makmur dan rakyat, misalnya melalui kebijakan. Kedua, corak bottom-up, di g, tapi
te n, nil inklus panjan Ketika nega
gatherin k a la n wawasa t u n tu k lebih jangka te r n a sional. ia k e m bali ke d a p at
pembe s
sejahtera adalah tujuan yang dimiliki setiap negara. mana kekuatan yang muncul berasal dari peran rakyat, untuk
e r u p a in i ju g a dibua s a m a k e ja sama in d a d i Indone g a m ereka
b kali ika. kerja ra n ju
Menariknya, lahir dan berkembang kemudian tumbuh ke atas. Ketiga, simultan, yakni itu, ISG dan Afr batkan ang be arapka
asing y

“ Selain ng Asia A meli ro g ra m g , d ih mangat.


in ukan
dalam kondisi yang serupa ketika kedua corak sebelumnya bekerja secara ora n g -o ra i, M K A n y a i p
a s in g - m a s
i KAA da
n s e i KAA b
sebatas IS G 2017 in a n g m empu
n iv e r s it as m il a i- n il a a to r n ilai-nila a dan
Pada nsi y ran, U wa n munik ia Afrik
membuat negara-negara Asia-Afrika
memiliki modal sosial berupa the-
Saya paham betul sinergis. Sementara itu, dalam konteks hubungan
diplomasi formal antar negara, hubungan yang 7 un iv e r s it as/insta
Unive r s it a s P adjadja
onesia,
U n iv e r sitas memba
M e n u r u tnya ko
useum
K o n p e rensi As
ang me
r u p a kan
dengan ra la in n In d N e g e r i a h a t M u m y
esia sa
ja,
we-feeling (solidaritas). terjalin adalah government-to-government . Hubungan sional,
anta ndidika , Unive
rsitas
anya da
ri Sab
sia sec
ara um k Indon
bahwa tidak semua interna n iv e r s itas Pe Te lk o m a n d u n g. h In d o n e e p u b li g a di
Sederhananya, ini tentang ini sudah jelas hanya bisa dilakukan oleh pejabat yang angan,
U ersitas N 23 B kat tuan R ulu ju
Parahy Y P K P, Univ d u n g d an SMA m p e r luas masyara N e g a ra Kesa a u n iv ersal. “D i s u d a h
a n e i y d
berteman, saling membantu dan berwenang. Di sisi lain, ada juga hubungan diplomasi Buan ologi Ba ntuk m ian dar sifatn gara, ja
kooperasi. Jadi, meskipun menjadi hal harus kita yang bisa dilakukan secara people-to-people. Karena
Sangga
arta, Ins
titu t T e k n
KAA m
emutus
k a n u
cara ini,
bukan h a n y a b a g
pi ada
sesuatu
y a n g
elibatka
n ban y a k n e
juga m
eluask a n
Yogyak in i M ik u ti a b e ra s al ta n k it a m K A A in g ,”
negara makmur dan sejahtera sifatnya yang lebih luwes, ini bisa mengenai apa saja ISG kali a meng elainka
n juga
sejarah
nya ka useum ang as
yang bis rang M a n g -o r
adalah tujuan dari masing-masing tunggu dari dan dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh kita.
Dalam
cakupa
n maha
s is w a
ari Asia
dan A fr ik a , m
. juan sepatu
tnya s e k a
ik a t o r n
ya k e o r

negara, namun proses bagaimana is w a asing d d a n A ustralia n n y a ISG, tu u p a n ko m u n


maha s a , a n k
pemerintah tin, Erop diadak t u ju a ca )
erika La utama tama, a. (Fariz
mencapainya tentu dapat dilakukan Saya paham betul bahwa tidak semua hal harus kita
dari Am d u a tujuan lo s o fi s. Per G in i Y AAA ucapny
Ada an fi lui IS
melalui kerjasama. tunggu dari pemerintah. Bukan bermaksud untuk n t u ju an mela g yang
menegasikan peran negara, namun sebagai individu is t r a t if , d a n in i d iharapk a s is wi asin
a d m in m tu ju a a /m a h
ala ahasis w
Bagaimana kita sebagai generasi muda bisa berkontribusi dalam yang baik, kita pun dapat mulai melakukan sesuatu dan tratif, d krut m
adminis p a t mere
kebangkitan generasi muda Asia-Afrika? Selayaknya sebuah berkontribusi, bermanfaat bagi sesama, termasuk dalam A I d a re k a.
dan AS ota me
banteng yang kuat, awal mula dibangunnya pun dari bata per kebangkitan generasi muda Asia-Afrika. Kita dapat berperan m e n ja di angg
belum
bata. Tidak ada perjalanan hebat yang dimulai tanpa langkah pada hal terebut melalui hubungan diplomasi publik, hubungan
pertama. Tidak ada hal besar yang tidak dimulai dengan hal people-to-people, dengan corak bottom-up.

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
10 7
sneak peek
Perayaan HUT
Perayaan HUT KAA
KAA ke
ke 62
62

M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7 M a h a ra d h i k a | Ju n i 2 0 1 7
8 9

Anda mungkin juga menyukai