Anda di halaman 1dari 21

Judul Buku : Langit Mekah Berkabut Merah

Pengarang : Geidurrahman El-Mishry


Penerbit : Grafindo
Tahun terbit : 2008
Tebal buku : 350 halaman

Novel ini menceritakan tentang seorang wanita Midah Hamidah yang menjadi TKW di
Saudi-Arabia . Ayahnya seorang kiyai desa meninggal, akibat jadi korban salah sasaran warga,
ditengah malam yang gelap gulita . Sejak saat itu putus mondok dari sebuah Pesantren . Hari-
harinya yang biasa ia isi dengan mengaji berganti dengan tumpukan baju dan bumbu. Ia bekerja
pada tetangganya sebagai buruh cuci, juru masak dan sebagainya. Sampai pada akhirnya seorang
calo PJTKI merayu berpuluh-puluh kali agar ia menjadi TKW di Saudi Arabia, dan berangkatlah
ia. Kulitnya yang kuning langsat, tubuhnya yang langsing padat , banyak menggetarkan lelaki,
salah seorang telah mencatat dalam hatinya. Ia
Bernama Firdau seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, yang kebetulan sedang kerja sebagai
Temus Haji di Mekkah. Cerita ini dibingkai dari kisah nyata akan dirinya. Alur utama dalam
novel ini adalah, tanaga kerja wanita (TKW) asal indramayu Jawa barat, bernama Midah,
melarikan diri dari apartemen majikanya di Hujjun, mekkah lantaran tidak tahan disiksa
majikanya dan mengalami pelecehan seksual.
Ini kisah yang sangat mengharukan. Ceritanya berliku namun mempesona, bahasanya
mengakar, alurnya memikat, settingnya kuat, karakter-karakter tokohnya kokoh dalam kemelut
syahwat, cinta dan nestapa. Novel ini, kalaulah tidak ditulis berdasarkan pengalaman nyata,
kesaksian hidup, juga wawasan agama yang luas, tentulah ia akan menjadi bacaan yang hambar,
sebagaimana yang sering kita temukan. Ada tumpukan pelajaran dalam novel ini. Tidak saja
penghayatan akan kesejatian makna cinta dan pengorbanan, namun juga pentingnya hidup
dengan sabar,tabah dan syukur. Tidak saja mengajak kita agar iman setiap saat mesti meningkat.
Sungguh kritis dan humanis! Ini begitu menyentuh, perjuangan yang luar biasa.
Dari kesimpulan diatas, ada yang mengganjal dihati . pertama adalah penyebutan TKI
sebagai pahlawan, akan tetapi kenyataanya, ungkapan ini sungguh ironis, sebab sebutan ini saya
kira hanya sebatas basa-basi belaka. Apa sebabnya? tentu kenyataanya , kebanyakan dari kita,
khususnya pemerintah, tidaklah begitu peduli dengan nasib-nasib mereka yang di anggap
pahlawan itu. Kami sebut ironis, sebab sudah semestinya setiap pahlawan harus diperlakukan
sebaik-baiknya oleh kita khususnya pemerintah.



Judul : Cinta Bertabur di Langit Mekkah
Penulis : Roidah
Penerbit : Esensi
Tebal : 220 halaman


Novel Cinta Bertabur di Langit Mekkah-karya Roidah merupakan novel
dengan genre roman bertabur Islami. Novel ini bisa dikatakan bagian yang
paling rileks menghanyutkan pembaca pada nuansa Islami. Novel ini berhasil
menampilkan sebuah kisah yang meramu romansa, drama dan nuansa Islam
sebagai kesatuan yag apik, menarik, asyik dan menyenangkan untuk dibaca.
Novel ini bercerita tentang kisah seorang gadis yang lelah dalam
pencarian duniawi nya. Meskipun beberapa prestasi berhasil dia raih, tetapi
justru kekosongan yang menyesaki batinnya. Oleh karena itu pulalah, dia
mengambil keputusan untuk berlabuh ke tanah Madinah, Mekkah, dan Mina
bersama orang tuanya. Disana, di tanah suci terambat harapannya untuk
meruahkan segala kerinduan dan agar terjawab semua impian: menemukan
dunia baru dalam kehidupannya dengan pasangan jiwa.
Inilah yang menarik dalam novel yaitu setting tempat dan suasana yang
sangat islami. Pembaca akan merasakan nuansa Islami yang mendalam. Setting
yang menjadi unsur pokok pencipta suasana, yang mendalam, penuh kejutan,
dan berkembang secara dinamis menjadi kisah yang indah. Novel ini dibuka
dengan perasaan Rhada terhadap Osman. Rhada tak pernah bisa melupaka
Osman, pria yang telah memikat hatinya selama 14 tahun dibalik jeruji pesona
Osman. Sayang, cintanya tak kunjung berbalas. Telah sekian lam Rhada lelah
dengan pencarian duniawinya. Oleh karena itulah, dia mengambil keputusan
untuk berlabu di tanah Madinah, Mekkah dan Mina bersama orang
tuanya(hlm.3).

Ketika di salah satu pasar di Madinah tanpa sengaja Rhada bertemu
degan Yusuf,. Yusuf adalah pemuda yang lahir dari keluarga kaya raya,
kemudian jatuh bangkrut hingga hidup ala kadarnya. Lalu dengan usaha kerja
kerasnya dengan bantuan Allah swt. Kini bisa dibilang dia seorang pengusaha
yang sukses di Jakarta. Itu adalah awal Rhada dan Yusuf bertemu. Setelah
pertemuan itu Rhada dan Yusuf sering bertemu tanpa di sengaja.
Kemudian ketika Rhada bersama Ayah dan Ibunya di pasar Madinah tidak
di sangka Rhada bertemu dengan teman masa lalunya saat di bangku SMA. Dia
adala Rudi, sewaktu di SMA dia pernah menyatakan cinta kepada Rhada, namun
Rhada menolak mentah-metah cintanya. Dan hingga kini Rudi pun masih
menyimpan perasaannya terhadap Rhada.
***
Dada Rhada berdebar dengan kecang. Dering telepon genggam menarik
pandangannya ke sebuah nama di layar ponsel, membuat tangan Rhada
gemetar. Dengan susah payah Rhada menenangkan perasaan hatinya yang
membuncah, berada di titik kritisakan meletup bak erupsi gunung. Bagaimana
tidak karena yang menelepon adalah Osma, pria yang di cintainya sejak SMP.
Mungkin karena Osman adalah lelaki yang pertama mengatakan I LOVE YOU di
bus sekolah. Namun Rhada tak pernah menjawabnya hingga kini. Rhada hanya
bisa mengulurkan tali persahabatan di antara mereka. Rhada berharap Osman
mengucapkan kembali kalimat tersebut, agar dia bisa menjawabnya pula.
Canda tawa ringan mengisi pembicaraan mereka. Dan tak lama hubungan
telepon terputus.
Kekagetan itu muncul lagi karena yang menelepon lagi-lagi pria yang
pernah mencintai Rhada. Dia adalah Hendar , lelaki yang paling getol
mengejar-ngejar Rhada di kampung halamannya. Hendar adalah tipikal pria
yang keras kepala, egois, pelit, dan sikap minus lainnya membuat Rhada tak
nyaman di dekatnya (hlm.96).
Kali ini, perjalanan ynag mereka tempuh adalah menuju Arafah untuk
melaksanakan wukuf 9 Zulhijjah. Kesibukan memasang tikar dalam tenda
berdasarkan urutan anggota tim satu kamar maktab pun tampak sedang
berlangsung. Setelah usai membenahi isi tenda, Rhadamencari minum dan
mengambil makanan di dapur umum untuk dia dan orangtuannya. Saat berjalan
menuju tempat yang dituju, Rhada bertemu dengan Rudi. Sepanjang perjalanan
mereka masih terdiam sama-sama canggung di pertemukan Allah di tempat
itu. Suatu ketika Rudi pun melamar Rhada. Rhada pun terdiam. Rhada yakin
bahwa ini adalah jawaban dari doanya di depan Kakbah.
Kamu tak harus menjawabnya sekarang. Hanya saja, tolong pikirkan dan
mohon sertakan itu dalam setiap doamu di perjalanan kita nanti. Ucap Rudi
(hlm103).
Cuaca di Mina tiada beda dengan Mekkah, begitu cerah dengan angin
yang menyejukkan. Telepon genggam Rhada tak henti berbunyi, selain sms
mengucapkan selamat menyambut lebaran haji, Rhada juga mendapatkan
telepon dari Desi sahabatnya. Dia memberikan kabar yang mengejutkan.
Bagaimana tidak Hendar yang sudah tahu perasaan Rhada terhadap Osman dari
Desi, kemudian menghubungi Osman dan berkata bohong bahwa Rhada adalah
tunangannya.
Meski pikirannya masih tersita pada penjelasan Desi tadi, gadis itu
menguatkan langkah menuju kamar mandi. Rhada memutuskan berkeluh kesah
pada Allah. Dia baru beranjak hendak mengambil air wudhu, tiba-tiba Rudi
sudah ada di depan tendanya. Rhada ingat tadi dia berniat mengambil air
wudhu tapi di urungkannya. Mereka berjalan bersisian dalam jarak 1 meter.
Lalu mereka bercakap-cakap. Dan kemudian terdiam. Rhada ingin sekali
memberi jawaban terhadap Rudi tapi entah dengan kalimat apa memulainya.
Kemudian Rudi mengerti pikiran Rhada dan melupakan saja pembicaraan lalu
karena Rudi tahu Rhada menolaknya.
***
Entah kenapa dada peempuan itu berdebar dengan hebat. Mungkin ini
untuk pertama kalinya sejak mengenal sosok yang tersenyum kepadanya itu,
mata mereka bertemu mata hening yang penuh keteduhan itu seolah mengisi
palung dada Rhada yang sempat kosong. Gadis itu pun tersentak kaget begitu
menyadari apa yang tengah bermain di batinnya. Dua hari tak ditemuinya raut
itu, smpat membuat tanya kemana dia mengilang.
Sementara itu pada Yusuf sebenarnya juga bermain rasa yang sama. Dia
menghilang sejenak dari pandangan Rhada untuk menenangkan badai hati.
Namun, entak kenapa rasa itu membuncang kembali sekarang, setelah
berpapasan tak sengaja dengan Rhada.
Rhada , yusuf itu menarik, ya? Kenapa tidak minta Ayah menanyakannya
untukmu. Bisik bu Amiyah begitu sampai de depan anaknya. Mungkin beliau
sempat menamati sapaan Yusuf pada Rhada baru saja. Rhada terlihat salah
tingkah.
Ibu ibu pun yang ada di maktab sama setuju dengan saran Ibu Amiyah.
Dan mereka menceritakan kepada Rhada tentang jawaban Yusuf ketika mereka
bertanya tentang Yusuf apakah dia tertarik kepada Rhada. Jawaban Yusuf itu
sebenarnya sangat menyentil Rhada, terutama pada kalimat terakhirnya. Jelas
saja Osman belum tentu lebih baik dari Yusuf.
Tekat dari embarkasi Medan dulu benar-benar patah di tengah jalan
beberapa saat karena cinta lahir begitu saja tanpa rekayasa dan rasa itu lahir
kadang tanpa bisa di jelaskan.
Rhada hanya berusaha menarik seulas senyum tipis untuk menjawab
cerita ibu-ibu. Namun, cerita itu pulalah yang kemudian mampu membuat
Rhada menyisihkan ingatan dan luka akan keberadaan Osman dihatinya. Dia
berharap rasa itu bisa pupus selamanya . bagaimanapun, alasan agama lebih
kuat mendukung keberadaan Yusuf untuk menggeser Osman.
Kepiluan hati Rudi ditolak Rhada ternyata tak berlangsung lama karena
niat baiknya langsung di balas Tuhan lewat gadis lain. Mutia di utus untuk
mengobati rasa pedih Rudi. Bagi Rhada, ungkapan isi hati Rudi dulu adalah
sebuah keinginan yang di sampaikan kepada orang yang salah.
Perniakah Rudi dan Mutia yang di selenggarakan di Masjidil Haram
adalah hal yang diidamkan oleh Rhada. Namun, dia juga yakin Allah mempunyai
maksud tertentu hingga tek menghadiahkan momen tersebut saat ini juga,
sebab dia yakin ada kebahagiaan yang lebih indah disiapkan Allah untuknya.
Rhada percaya itu.
Tentu saja Allah punya rencana yang lebih indah. Saat dalam acara
tersebut Yusuf melamar Rhada lewat ayahnya. Sungguh di luar dugaan, Yusuf
menyimpan harapan penyatuan mereka dan memberikan ending yanng manis.
Sebuah suara memutus kehingar-bingar perasaan gadis itu, suara yang
berasal dari telepon selularnya. Ia tidak ingin mengangkat telepon itu dari
Hendar, namun di sisi lain ia ingin mengangkatnya untuk menjaga silaturahmi.
Untuk itu pula rasanya Rhada tak ingin memberi harapan lebih jauh
kepada Hendar. Mungkin penjelasn Rhada nantinya akan menjadi belati yang
ditusukkan ke dadanya, tapi Rhada berharap lelaki itu bisa lebih bijak
menerimanya, dan agar Hendar bisa melihat sampai kapanpun Rhada bukanlah
wanita yang digariskan Allah sebagai jodohnya.
Konflik belum selesai , satu lagi yang sangat rumit yaitu yang
menentukkan bagaimana ending-nya. Osman pria yang sangat dicintai Rhada
dahulu, dia melamar Rhada lewat telepon. Osman sejak dulu menunggu saat-
saat yang tepat untuk melamar Rhada, namun kini hanya kesempatan itu yang
hanya bisa. Rhada dibuat bingung tidak tahu mau jawab apa.
***
BAGAIMANA ending-nya? Apakah Rhada memilih Osman pemuda yang
telah memikat hatinya selama 14 tahun ataukah Yusuf pemuda yang telah
membuat Rhada jatuh cinta kepadanya di Tanah Suci?
Setelah sehari kemudian Rhada mengikuti prosedur chek in untuk
kembali ke tanah air. Di ponselnya banyak telepon dari Osman, dia sengaja
menghindar dari Osman untuk memikirkan jawabannya. Kemudian Rhada
menelepon balik dan menjawab lamaran Osman. Dia sangat bingung, akhirnya
dia menolak lamara Osman dengan baik. Yusuf tiada henti menampakkan wajah
cerah dan senyum pada Rhada, seolah lelaki itu mengetahui apa yang barusan
calon pasngan hidupnya lakukan untuknya.
Membaca novel ini seperti sedang berada di Mekkah, dengan bertabur
cinta di langitnya. Dengan peradaban zaman sekarang dengan liberalisme kisah
seperti Rhada mungkin sudah sangat jarang. Cerita ini tidak hanya
mengutamakan segi romansanya saja akan tetapi dengan bumbu-bumbu
nuansa Islam yang mendalam. Dengan gebrakan banyak konflik. Namun konflik
yang kurang digarap denga detail dan tajam membuat novel ini sedikit kurang.
Dan konflik batinnya kurang di kembangkan. Bagian yang paling menarik
adalah di bagian konflik penentu ending-nya yaitu ketika Osman pria yangg
amat dicintai Rhada dulu melamarnya sedangkan ia telah dilamar Yusuf.
Disitulah konflik yang menentukan akhir cerita. Kelebihan yanng dimiliki oleh
novel ini adalah cara penulis memceritakan setting suasana dan tempat yang
sangat bagus karena membuat pembaca seperti ada dalam cerita tersebut.
- See more at: http://ashyokawati-yunna.blogspot.com/2012/12/anugerah-terindah-di-tanah-
suci.html#sthash.GLH13EBh.dpuf


resensi buku salah asuhan
Judul : Salah Asuhan
Nama Pengarang : Abdoel Moeis
Tahun Terbit : 4 Januari 1999
Cetakan Ke- : 26 (dua puluh enam)
Penerbit : Balai Pustaka
Tebal Buku : 271 halaman
Tempat Terbit : Jakarta
Setinggi-tingginya kita bersekolah, jangan sampai kita melupakan tanah tempat pijakan awal
kita.
Sekiranya, itulah slah satu pesan yang tersurat dalam roman karangan Abdoel Moeis ini. Roman
yang bersetting di Solok, Sumatra Barat, dan Betawi ini mengisahkan tentang kehidupan
sekelumit rakyat Indonesia pada zaman pendudukan Belanda.
Setelah sekian tahun Belanda menjajah Indonesia dan memeras sumber daya alam dan manusia
Indonesia, akhirnya Belanda membalas budi pada bangsa Indonesia, salah satunya adalah
mendirikan sekolah-sekolah bagi rakyat Pribumi. Salah satu dampak dari pendidikan yang
diberikan Belanda inilah yang menjadi salah satu tema dalam Roman Salah Asuhan ini.
Roman ini bercerita tentang Hanafi, seorang bumiputera asli yang sejak kecil dididik dalam
sekolah bergaya Belanda. Waktu yang cukup lama mampu mengubah bahkan menghilangkan
sifat ketimuran seorang Hanafi. Menjadi seorang yang bertingkah laku kebarat-baratan dan
cenderung meremehkan bangsanya sendiri.
Di sini pula, Hanafi jatuh cinta pada seorang gadis peranakan Belanda-Indonesia, Corrie de
Busse. Kebersamaan yang telah berjalan sejak mereka kecil telah menanamkan rasa cinta yang
begitu dalam pada hati mereka.
Namun, cinta mereka harus kandas tanpa terikat oleh pernikahan. Di mulai dari sikap menjauh
Corrie de Busse yang membuat Hanafi kecewa, hingga akhirnya Hanafi menerima istri
pemberian Ibunya, Rapiah, sekedar untuk membayar hutang budi pada pamannya. Dari
pernikahan ini, lahirlah Syafei, yang sungguh sama sekali tidak mendapat perhatian penuh dari
Ayahnya.
Karma pernikahan yang sesungguhnya tidak diinginkan itu, ditambah pula cinta Hanafi yang
sedemikian besar pada Corrie, membuat Hanafi akhirnya menjemput Corrie ke Betawi dengan
alas an berobat dan menikahi Corrie. Ia meninggalkan begitu saja Rapiah dan Syafei serta
Ibunya di Solok.
Pernikahan Corrie dan Hanafi yang diawali dengan cinta ini pun akhirnya berakhir
mengenaskan. Di mulai dengan awal pernikahan yang hambar, ditambah Hanafi menuduh Corrie
sesuatu hal yang buruk, hingga Corrie pun pergi entah ke mana. Selama satu tahun lebih, tidak
dapat terjalin komunikasi di antara mereka.
Roman ini dibalut dengan unsur sastra, budaya, dan kritik terhadap Sikap Kebarat-baratan
yang kental. Abdoel Moeis meramu semua ini dengan begitu cantiknya, ditambah pula dengan
tambahan bahasa Belanda dan pantun-pantun yang menarik. Alur cerita dalam roman ini juga
sangat menarik hingga pembaca tidak akan bosan membaca roman tersebut.
Nasihat orang tua, keinginan yang begitu besar tanpa mengindahkan apa kata orang menjadi batu
sandungan tentanfg kenapa semua peristiwa tersebut terjadi pada Hanafi dan Corrie. Berikut
salah satu kutipan nasihat Ayah Corrie kepada Corrie, ketika Corrie berbicara tentang
kemungkinan wanita Belanda menikah dengan pria bumiputera,
Kawin campuran itu sesunguhnya banyak benar rintangannya, yang ditimbulkan oleh manusia
juga Corrie ! Karena masing-masing manusia dihinggapi oleh suatu penyakit kesombongan
bangsa. Sekalian orang, masing-masing dengan perasaannya sendiri, menyalahi akan bangsanya,
yang menghubungkan hidup kepada bangsa yang lain, meskipun kedua orang menjadi suami-istri
itu sangat berkasih-kasihan.
Di dalam roman ini juga diajarkan bahwa ajaran agama tak boleh ditinggalkan walau telah
berpendidikan tinggi. Karena itulah yang akan membawa kita selamat dunia dan akhirat.
Roman ini nyaris tidak mempunyai kekurangan. Percampuran bahasa Melayu dan Belanda yang
ada memang cukup memusingkan, apalagi bagi anak remaja dan dewasa- jaman sekarang. Di
mana bahasa Melayu sudah sangat jarang dipakai. Namun, sesungguhnya tak ada kesalahan
dalam roman ini.
Abdoel Moeis memang seorang penulis yang imajinatif. Awal roman yang indah, jalan cerita
yang menarik, ditutup dengan akhir yang tragis namun dengan bahasa yang indah, sehingga
seolah-olah pembaca tidak merasa bahwa Hanafi melakukan perbuatan dosa.
Akhir pada novel ini dimulai dengan penyesalan Hanafi, seperti yang tertulis dalam kutipan ini,
Tahulah Hanafi sekarang; Rapiah, intan yang belum digosok. Sayang, ia tak pandai
menggosoknya hingga barang yang berharga itu dibuang-buang, disangkanya tidak berharga.
Corrie berlian yang sudah digosok, harganya tidak ternilai-nilai, tapi si suami yang celaka tak
pandai memakainya dan enyahlah harta itu dari kandungannya. Hanafi menyesali dirinya tidak
berhingga-hingga.
Hingga akhirnya, pemutusan nyawa yang dipaksa pun menjadi penutup yang indah bagi roman
ini.


Judul : Ayah Mengapa Aku Berbeda
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra / Inti Book Publishing
Desain Cover : Wira Imaji Nyata
Kota Tempat Terbit : Jl. Taman Permata Indah 2 no.6 Jakarta 14450
Tahun Terbit : Cetakan ke-1, Juli 2011
Tebal halaman : 230 halaman termasuk juga tentang penulis
Harga : Rp.35.000,-





B. SINOPSIS
Memiliki keterbatasan fisik dan terlahir cacat di dunia ini bukanlah keinginan setiap orang.
Angel, sejak lahir telah kehilangan ibunya yang berjuang atas kelahirannya yang premature.
Ayah dan neneknya berjuang untuk membesarkan dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya
mereka tau, Angel tidak bisa mendengar dan divonis tunarungu oleh dokter. Selayaknya anak
tunarungu, Angel harus berjuang untuk belajar bahasa tangan yang juga dengan susah payah
akhirnya bisa dikuasai oleh ayah dan neneknya.
Setelah neneknya meninggal. Angel hanya memiliki ayahnya sebagai teman bicaranya. Karena
pintar, guru-guru sekolah luar biasa menyarankan Angel untuk sekolah umum. Akhirnya untuk
melanjutkan masa depan Angel, sang ayah memutuskan pindah ke kota besar sehingga Angel
kelak dapat tumbuh dan besar dilingkungan masyarakat yang lebih terbuka padanya.
Menerima penolakan dari sekolah-sekolah yang merasa ia tidak layak karena cacat, Angel dan
ayahnya nyaris putus asa sampai akhirnya mereka mendapatkan satu sekolah yang berbelas kasih
akhirnya mau menerima Angel sebagai murid di sekolah itu. Dunia yang selama ini Angel
rasakan baik-baik saja, berubah seketika ketika ia harus bergaul dan hidup dengan orang-orang
normal di sekolahnya.
Walau ia diterima di sekolah itu, ia tidak diterima oleh sebagian teman-temannya karena
dianggap cacat. Ia hanya memiliki satu orang sahabat bernama Hendra yang selalu setia
bersamanya. Suatu ketika, Angel mulai menyadari bakatnya yang luar biasa di bidang seni ketika
secara tak sengaja ia melihat tim musik sekolahnya dan melihat sesuatu yang baru dalam
hidupnya. Ia pun tertarik bermain piano dan mencoba untuk menawarkan diri sebagai anggota
kelompok musik.
Sayangnya, Angel di tolak karena tidak memiliki bakat apapun. Ia menangis disamping sang
ayah yang akhirnya memberitahu bahwa ia terlahir dari seorang ibu yang seorang pianis.
Ayahnya pun mengajarkan dia untuk bermain piano dan terbukti walaupun Angel tidak pernah
bisa mendengarkan suara piano akhirnya ia bisa bermain piano dengan hatinya. Singkat cerita ia
pun diterima oleh tim sekolah musiknya. Tapi tidak oleh tim kelompok itu yang diketuai Agnes.
Dengan berbagai cara Agnes berusaha mengusir Angel dari kelompok itu dengan kejamnya.

Menderita dan merasakan banyaknya hinaan, Angel nyaris putus asa sampai akhirnya ia terpilih
sebagai tim kelompok musik untuk konser perayaan ulang tahun sekolahnya. Ia pun bersemangat
bertahan walau harus menderita karena teman-teman yang membencinya, ia pun memberitakan
berita bahagia itu kepada ayahnya yang akhirnya bahagia mengetahui Angel telah menjadi anak
yang ia banggakan dengan kerterbatasan fisiknya.
Tapi harapan sang ayah agar melihat Angel bermain diatas panggung konser terhalang oleh
serangan jantung yang membuat ayahnya harus dirawat di rumah sakit. Angel bimbang dan
disamping itu ia tidak tahan dengan sikap teman-temannya yang selalu berusaha mengusirnya,
akhirnya ia putuskan mundur dari kelompok musik dan berita itu membuat Agnes bahagia
karena kelompok mereka akhirnya sempurna tanpa gadis cacat.
Tapi keputusan Angel keluar menjadi dilema karena ayahnya ingin melihat Angel di konser
nanti, sehingga mau tidak mau Angel harus kembali ke kelompok musik itu agar sang ayah tidak
bertambah buruk dari sakitnya. Keputusan Angel kembali ke kelompok membuat Agnes marah
dan menyiksanya hingga tangannya terluka parah. Walau harus menderita, Angel tidak putus asa
dan akhirnya ia berhasil tampil di panggung musik walau harus dikerjain teman-temannya.
Dengan didandani seperti badut. Angel muncul diatas panggung dan mempersembahkan musik
piano untuk kesembuhan sang ayah. Ia sadar, dunia ini mungkin tidak pernah adil bagi dia yang
cacat tapi dunia ini telah mengajarkan dia untuk menjadi anak yang kuat. Dunia dimana Tuhan
menunjukkan kepadanya untuk terus bertahan dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik
bukanlah halangan bagi seorang gadis cacat seperti ia membuat hal yang mustahil menjadi
terjadi.








C. UNSUR INTRINSIK

1. Tema
Kisah pilu seorang gadis tuna rungu yang menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan
kesabaran, walau pun cacian selalu menghampiri perjalananhidupnya.

2. Alur
a. Taraf pengenalan
Angel. Itulah namaku.
Nama yang Ayah berikan untuk mengenang Ibu yang juga bernama Angel.

b. Taraf Komplikasi
Sampai akhirnya pada saat aku bermain boneka, Ayah memandangku. Sedangkan saat itu Nenek
sedang di dapur untuk membuat makan malam kami.
Angel! teriak ayah di hadapanku saat aku sedang asik bermain boneka sapi kartun lucu.
Iya kemudian mendekatiku, lalu membelakangi tubuhku, ia menggunakan kedua tangannya di
kepalaku sambil menepuk kedua tangannya dengan kencang. Terdengar suara tepukan tepat di
belakang kepalaku. Ayah melakukannya berulang-ulang hingga ia berhenti menarik nafas
panjang. Nenek yang mendengar suara tepukan tangan itu keluar dari dapur menuju ruangan
dimana aku dan ayah berada. Ia melihat tingkah aya dan bertanya
Sedang apa kamu Martin? panggil Nenekku
Ibu aku merasa Angel tidak bisa mendengar apa yang aku lakukan, bahkan ia tidak merespon
tepukan tangan tepat di belakangnya. Bila ia bisa mendengar, harusnya ia akan terkejut. Tapi ia
diam saja.



Judul Buku : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis : Tere - Liye
Tahun Terbit : 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 299 Halaman
Ukuran Buka : 20 x 13,5 cm
Harga : Rp 45.000,-





Ayahku (Bukan) Pembohong
Novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah sebuah novel inspiratif yang di tulis oleh
Darwis atau yang lebih kita kenal dengan nama Tere - Liye. Tere - Liye adalah seorang penulis
novel berbahasa indonesia. Lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menerbitkan empat belas
novel karangannya sendiri. Tere - Liye mempunyai seorang istri bernama Riski Amelia dan
seorang putra bernama Abdullah Pasai. Tere - Liye lahir dan besar di pedalaman sumatera. Dia
anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia pernah mengenyam pendidikan di SDN 2 Kikim Timur
Sumsel, SMPN 2 Kikim Timur Sumsel, SMUN 9 Bandar Lampung dan Fakultas Ekonomi UI.
Karya-karya Tere Liye yang lain adalah, Kisah Sang Penandai, ELIANA (Serial Anak-Anak
Mamak), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, PUKAT (Serial Anak-Anak Mamak),
BURLIAN (Serial Anak-Anak), Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-
Bidadari Surga, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Senja Bersama Rosie, Mimpi-Mimpi Si
Patah Hati, Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur, dan The Gogons Series 1.
Novel yang memiliki tebal buku 299 halaman ini menceritakan tentang kehidupan
seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Hingga ia
tumbuh dengan cara berpikir berbeda dibanding anak lain. Inilah kisah tentang hakikat
kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di buku ini, tidak ada lagi cara
terbaik untuk menjelaskannya. Dongeng-dongeng tersebut diceritakan oleh ayahnya sendiri.
Namun dongeng-dongeng tersebut kini telah membuat Dia membenci ayahnya sendiri.
Terdapat banyak tokoh-tokoh dalam novel ini, salah satunya adalah Dam, dia adalah
tokoh utama dalam novel ini. Dam adalah seorang laki-laki yang dibesarkan dalam keluarga
yang sederahana dan keluarga kecil. Dam tumbuh dewasa dengan dongeng-dongeng tentang
perjalanan hidup sang ayah yang menarik. Dam adalah tipe orang yang pantang menyerah, dan
sangat menghargai setiap detik kehidupannya. Ia adalah anak tunggal yang sangat mencintai
ibunya . Dam kini berusia 40 tahun dan telah memiliki keluarga kecilnya sendiri dengan seorang
istri dan dua anak yang sangat dicintai.
Ayah Dam adalah seorang pria yang sangat terkenal di kotanya, terkenal tak pernah
mengatakan kebohongan. Ayah Dam selalu berprasangka baik ke semua orang, berbuat baik
bahkan pada orang yang baru saja dikenal, menghargai orang lain, kehidupan dan alam. Karena
itulah dia selalu dihargai oleh semua orang. Zas dan Qon adalah dua anak Dam yang berusia 10
dan 8 tahun. Zas adalah seorang kakak yang selalu membimbing dan menjaga adik
perempuannya Qon. Mereka berdua sangat kompak bahkan dalam kegiatan baru mereka
sekarang yaitu mendengar cerita-cerita sang kakek Ayah Dam.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong ini adalah
orang pertama pelaku utama. Di mana Dam langsung menceritakan kisah hidupnya. Alur yang
terdapat di dalam novel ini ialah alur campuran atau alur maju-mudur. Yang terkadang Dam
kembali mengingat masa kecilnya dulu bersama sang ayah, ibu dan teman-temannya. Novel ini
berlatar tempat di sebuah kota kecil, sebuah sekolah di pelosok kota yang disebut dengan
Akademi Gajah. Novel ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh
berbagai jenis kalangan penikmat novel. Serta menyuguhkan berbagai kata-kata motivasi yang
sangat menarik.
Alasan saya memilih novel ini karena banyak pelajaran yang dapat diambil dari novel ini
tantang kehidupan. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong ini sangat menarik untuk dibaca, karena
kita akan menemukan berbagai kejutan di dalam novel ini, menemukan cara bagaimana
seharusnya kita bersikap ke semua orang.
Tentang Novel
Dam kini tengah berada di ruang kerjanya. Ia sedang memperhatikan kedua anaknya
Zas dan Qon yang tengah sibuk mendengar cerita-cerita ayahnya yang menurut Dam tidak dapat
dipercaya, walau dulu ia sangat mencintai cerita-cerita ayahnya tersebut, tapi itu tidak berlaku
lagi untuk sekarang. Dam berhenti mempercayai cerita-cerita ayahnya tersebut ketika umurnya
dua puluh tahun. Dan kini, ia melihat ayahnya tengah bercerita cerita yang sama kepada Zas dan
Qon. Dam sangat membenci hal tersebut, ingin sekali ia menyela dan menghentikan cerita
tersebut, tapi itu tidak dilakukan karena istrinya sudah memberikan kode untuk tidak mengusik
kesenangan Zas dan Qon yang tengah bercerita dengan kakek mereka. Dam hanya tidak mau
anak-anaknya hidup dalam cerita-cerita sang ayah, dia tidak mau membesarkan Zas dan Qon
dengan cerita-cerita dusta seperti yang dilakukan sang ayah terhadapnya dulu. Mereka akan
dibesarkan dengan kerja keras, bukan dengan cerita-cerita palsu.
Malam ini Dam begitu tercengang mendengar cerita ayah yang menceritakan tentang
Si Nomor Sepuluh, yaitu seorang pemain bola terkenal kepada putra-putrinya. Bahkan ayah
bercerita bahwa dua hari yang lalu ayah mendapat telepon dari Si Nomor Sepuluh. Zas dan Qon
seakan tak percaya bahwa pemain bola favorit mereka menelepon sang kakek, namun dengan
keahlian ayah berdongeng, ia dapat meyakinkan dua bocah kecil tersebut bahwa sang kakek
benar-benar berbincang dengan sang pemain bola. Dan menceritakan dua monster kecil di
rumah.
Mendengar cerita sang ayah, Dam kembali teringat masa kecilnya dulu, jauh sebelum
dia membenci ayahnya dan menganggap cerita-cerita ayah adalah bohong.
Tiga puluh tahun yang lalu.
Saat itu Dam berusia 10 tahun, Dam mempunyai bentuk tubuh yang lumayan tinggi,
kulitnya hitam kecoklatan dan rambut keriting yang membuat Dam selalu menjadi bahan olokan
teman-temannya di sekolah, dan Dam membenci nama panggilan tersebut. Namun, Jarjit teman
sekelasnya sangat suka melakukan hal tersebut karena itu bisa membuat Dam marah.
Malam itu Dam tengah duduk di depan televisi berukuran kecil di rumahnya, ia sedang
menunggu pertandingan bola dimulai. Dam tidak mau diejek pengecut lagi oleh teman-temannya
lantaran ia tidak menonton bola. Saat pemain bola favoritnya masuk lapangan, Dam langsung
berdiri dan berteriak menyebut EL CAPITANO ! EL PRINCE ! membuat ayahnya tertawa
melihat tingkah laku anaknya tersebut.
Namun sayang, 2 x 45 menit berlalu dan klub kebanggaan Dam kalah, ia sangat
kecewa karena sang Kapten kebanggaannya cedera. Ayah kemudian datang menasehati Dam
agar tidak bersedih, karena bukan Dam satu-satunya orang yang kecewa atas kekalahan tersebut.
Ayah terus berusaha menasehati Dam agar dia tak bersedih lagi, tapi Dam masih tetap meraung
atas kekalahan tersebut. Ayah akhirnya mengeluarkan jurus andalannya yaitu bercerita. Ayah
mulai bercerita bahwa ia sangat mengenal sang Kapten saat dia kecil.
Ayah Dam bercerita bahwa kapten kecil pernah dipanggil si keriting pengecut sama
seperti nama panggilan Dam. Ayah Dam mengetahui itu karena dulu dia tinggal di apartemen
yang tak jauh dari tempat sang Kapten dan keluarganya tinggal. Ayah pertama kali berjumpa
sang kapten saat umur kapten delapan tahun. Ayah sang Kapten mati dalam perang saudara di
negeri asal mereka dan mulai saat itu kapten harus bekerja keras untuk melanjutkan hidupnya.
Malam itu, karena begitu lapar ayah memesan makanan di restoran terkenal, ayah begitu marah
karna pesanannya terlambat diantar. Setelah satu jam menunggu, seorang anak kecil datang
membawa pesanan ayah. Anak kecil tesebut datang dengan basah kuyup karena hujan. Dan
kalian tahu siapa anak kecil tersebut ? Ya, dia adalah sang Kapten kebanggaan Dam sekarang,
yaitu EL CAPITANO ! Sang Kapten berdiri di depan pintu apartemen Ayah Dam dengan
kedinginan.
Saat umurnya delapan tahun sang Kapten telah bekerja di restoran sup jamur tesebut,
tubuhnya pendek, dan badannya kerempeng. Ayah Dam merasa iba saat melihat sang Kapten
basah kuyup terkena hujan, maka dengan senang hati dia mengajak sang kapten untuk masuk dan
bercerita panjang lebar tentang sang Kapten dan keluarganya. Mulai sejak itu Ayah Dam dan
sang Kapten seperti menjadi saudara, saling mengerti satu sama lain dan berbagi cerita.
Saat sang Kapten tengah cedera seperti sekarang, Ayah Dam juga begitu yakin kalau
sang Kapten akan terus bertanding pada pertandingan minggu depan, karena kapten itu bukan
orang yang pantang menyerah.
Malam itu, hingga dua tahun ke depan, kisah tentang sang Kapten menyingkirkan
cerita-cerita lain. Dam tidak tahu apakah cerita-cerita ayah bohong atau benar. Yang jelas Dam
tidak boleh menceritakan cerita-cerita tersebut pada siapa pun termasuk ke ibunya. Dam begitu
heran kenapa ayah tidak mengizinkan Dam menceritakan hal tersebut. Dalam hati kecilnya, Dam
selalu bertanya, apakah ayah berbohong ?, tapi semua itu ditepisnya karena Dam percaya bahwa
ayahnya orang yang jujur dan ayahnya bukan pembohong.
Keesokan harinya, Dam pergi ke sekolah dengan sepedanya. Dam telat setengan jam
dan guru menghukumnya dengan berdiri di pojok kelas. Seperti biasa, Jarjit dan teman-temannya
tertawa dan mengolok-olok Dam. Namun Dam tak menghiraukannya, karena hati Dam punya
energy bahagia tak terbilang pagi itu. Taani adalah satu-satunya teman yang tak mengejek Dam.
Taani begitu baik, cantik dan sempurna di mata Dam.
Pulang dari sekolah, Dam dijemputnya ayahnya dengan angkutan umum dan langsung
menuju ke klub renang kota tersebut. Hari ini adalah hari penentuan apakah Dam layak untuk
menjadi salah satu anggota klub renang atau tidak.
Pada gelombang pertama, Dam berhasil mencapai finish lebih dulu dari peserta yang
laij, Namun saat gelombang terakhir, semua peserta diwajibkan untuk berenang selama mingkin
dan hanya empat dari delapan peserta yang akan lolos. Dan Dam gagal melakukannya. Dam
adalah orang terakhir yang tersingkir dari tes tersebut. Ayah Dam terus memberikan semangat
kepada anaknya tersebut dan mengatakan bahwa Dam masih bisa ikut seleksi tahun depan.
Malam itu Ayah Dam kembali bercerita tentang sang kapten. Ayah bercerita bahwa
sang Kapten dulu sangat ingin menjadi pemain bola yang hebat, dia selalu berlatih menendang
bola kasti karena dia tak mempunyai uang untuk membeli bola sepak. Usia delapan tahun, sang
Kapten ikut antrian panjang seleksi pemain bola, namun sang kapten ditolak dengan alasan tak
punya biaya dan tak cukup tinggi bahkan sebelum bisa mencoba.
Dam mulai memahami bahwa kegagalannya tak ada apa-apanya dibandingkan dengan
sang Kapten, Dam sadar bahwa dia tidak boleh menyerah sampai di sini, dia sudah bertekad
untuk mengikuti seleksi tahun depan.
Keesokan harinya, Jarjit kembali mengejek Dam hingga akhirnya mereka dihukum
untuk membersihkan toilet sekolah. Saat sedang membersihkan toilet, Taani datang dengan
tergopoh-gopoh. Taani langsung memegang tangan Dam dan mengatakan bahwa dam diberikan
kesempatan sekali lagi untuk mengulang seleksi renang oleh pelatih. Ternyata pelatih tersebut
adalah Ayah Taani dan Taani lah yang meyakinkan pelatih bahwa Dam berhak mengulang,
karena Taani sangat yakin kalau Dam akan menjadi perenang yang hebat.
Lima hari setelah kabar tersebut, Dam bergegas pergi ke klub renang untuk
menyelesaikan kesempoatan keduanya. Tes kali ini adalah berenang selama satu jam tanpa
berhenti. Pada menit-menit terakhir celana renang Dam melorot lepas, simpul karet pinggangnya
terlepas, namun Dam tetap nekat untuk melanjutkan tes tersebut. Dan Dam berhasil
menyelesaikan tesnya tersebut saat digital stopwatch menunjukkan satu jam nol menit tiga puluh
detik. Dam sangat senang karena dia berhasil walaupun sebenarnya dia malu karena masalah
celana dalam yang terlepas. Setelah semua penonton bubar, Jarjit mendatangi Dam dan mengejek
dam seperti biasa. Dam akhirnya tahu bahwa celana renangnya yang melorot disebabkan oleh
Jarjit. Ya Jarjit lah yang memotong simpul karet celana renang Dam. Sejak sore itu Dam
memendam sakit hati pada Jarjit.
Ayah Dam kembali bercerita pada Zas dan Qon bahwa ternyata sang Kapten
kebanggaan Dam adalah paman Si Nomor Sepuluh, idola Zas dan Qon saat ini. Zas dan Qon
langsung bertanya pada kakek mereka, bagaimana sang kakek bisa tahu ? Ayah Dam hanya
mengatakan bahwa sang kapten sendiri yang memberitahukannya.
Dam kembali teringat masa lalunya. Ayahnya ternyata benar, sang Kapten menjadi
inspirasi terbesar Dam saat ini. Kini Dam menjadi seorang loper Koran. Ayahnya lah yang
menyarankan Dam agar ia dapat memanfaatkan waktu senggangnya dengan berjualan koran
seperti yang dilakukan sang Kapten saat dia masih kecil. Walau sebenarnya keluarga Dam tidak
mengalami kekurangan materi.


Novel Ayat-Ayat Cinta
Nama : Galih Mohammad Ramdhan
Kelas : Bahasa B ( Semester V )
NIM : 0604834
No absen : 01
Tugas : Sejarah dan Teori Sastra
Novel : Ayat-ayat Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy
(angkatan 2000 )Di karangan di Bangefayu wetan Semarang. Rabu 8 Oktober 2003,
pukul 01.30 dini hari.
Penerbit : Basmala REPUBLIKA
Cetakan : Cetakan Pertama, Desember 2004
Tebal Buku : 419 Halaman
A. Sinopsis
Ini adalah kisah cinta, tapi bukan kisah cinta sekedar kisah cinta yang biasa, ini tentang
bagamana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islami. Fahri Bin Abdullah adalah
pelajar dari Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar berurat dengan berbagai
macam target dan kesederhanaan hidup.
Bertahan denngan menjadi penerjemaah buku agama, semua target dijalani. Fahripenuh antusias
kecuali MENIKAH. Kenapa ? karena Fahri adalah laki-laki yang begitu lurus, dia tak mengenal pacaran
sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berada dengan makhluk yang namanya perempuan. Hanya
sedikit perempuan yang dia kenal. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuanya betul begitu ?
Seperti pindahnya ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Grigis, tetangga satu flat dan
mengagimi Fahri, dan juda dia mengagumi Al-Quran serta hapai sebagian surat, kekaguman berubah
menjadi cinta, sayang cinta Maria hanya tertulis buku catatan haria Maria. Nurul adalah seorang gadis
dari Indosenia sama halnya dengan Fahri, hanya saja Nurul orang tuanya sangat kaya dan terkenal
dengan mempunyai pondok pesantren, Fahri menjadi minder akan kemampuan orangtuanya dan fahri
gak mungkin mencintai nurul anak ustd dari Indonesia pemilik pesantren, kemudian Noura adalah gadis
mesir yang selalu disiksa oleh ayahnya dan kakanya yaitu Bahadur, karena ayahnya tidak menganggap
Noura sebagai anaknya, karena Noura berbeda kulit dengan ayahnya, dia tersiksa dan disebut anak
haram dan di jual oleh Bahadur, tetapi Fahri, Maria, dan Nurul Menolongnya.dan Noura menaruh hati
pada Fahri bahkan berlebih, Noura menginginkan Fahri jadi suaminya, tetapi Fahri hanya kasian dan
simpati pada kesabaran Noura. Hal tersebut menjadi masalah yang panjang dan sangat tragis, Noura
memfitnah Fahri memerkosa Noura, sehingga Fahri dijebloskan kepenjara. Aisah gadis turki yang tinggal
dengan pamannya di Mesir dai kenal Fahri saat di metro, dan saat mewawancara dengan orang
Amerika, pada saat itu Fahri dekat dan ternyata Aisah itu masih keterkaitan dengan guru besar Fahri
yaitu Syiakh Utsman dan beliau merencanakan menjodokan Fahri dengan Aisah, dan Fahri dengan Aisah
sama-sama suka dan saling mencintai. Lalu Bagamana bocah desa nan lurus menghadapi semua ini.
Siapakah yang dipilih, bisakah semua dalam jalur Islam yang sangat ia yakini?


B. Unsur-unsur Intrinsik Pada Novel Ayat-Ayat Cinta.
a. Tema
Perjuangan dalam melawan ketidak adilan
b. Tokoh
Tokoh utama : Fahri, Nurul, Maria, Aisah, Noura
Tokoh Pembatu :
Saeful, Rudi,Hamdi, Tuan Boutros ( ayah Maria ), Nahed ( Ibu Maria ), Syaikh Usman ( Guru Besar Fahri ),
Syaikh Ahmad ( Dosen Fahri di Al-Azhar ), Ustd Jalal ( Paman Nurul ) dan istinya, Eqbal dan Istinya (
Paman dan bibi Aisah ), Amru ( Pengacara ), Magdi ( polisi ), Bahadur dan Kaka Noura, adik-adik Maria.
c. Plot / Alur : Alur maju
1. Perkenalan :
Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama reka mahasiswa
dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga. Serta menjalankan
perkuliahan sebagaman mestinya serta mengenal orang-orang Mesir diantaranya Syaikh Usman, Syaikh
Ahmad dan tak lupa teman teman aktifis dari Mesir juga teman sepermainan Fahri pada saat main bola.
2. Pertikaian :
Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa, dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa
dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri enggan,
karena dia seorang gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk menolong Noura,
walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya Noura tertolong dan Noura
di titipkan di Nurul.
Adapun pertikaian pada saat pertikaian Fahri saat Fahri Pulang dari Alexsandria berbulan madu, dia di
tangkap karena di tuduh memperkosa seorang gadis mesir yaitu Noura.dan Fahri tidak sempat
menjelaskan pada Istrinya Noura. Kemudian pada saat kemudian adapulan tertentangan sengit pada
saat Fahri sedang diadili dan pengakuan Noura karena telah di perkosa oleh Fahri pada saat dia
menolong, sedangkan Fahri tidak mersa melakukan hal tersebut, di dukung oleh pengakuan seorang
masyarakat yang tinggal di flat dekat Fahri, hal tersebut membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura
yang telah memfitnah Fahri.
3. Klimak :
Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa habis-habisan dan dan dipenjara di bawah tanah, krena
telah menghamili Noura gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur, disana Fahri mengalami
kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan dalanm penjara bawah tanah,
sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua. Bulan tersebut adalah bulan Ramadhan
yang mana Fahri dan Aisah merencanakan Umroh pada saat bulan Ramadhan,hal tersebut hal yang
dinantikan oleh mereka berdua, tapi malah sebaliknya mereka mengalamicobaan yang perih. Ketiga
Pada saat persidangan Fahri dituduh habis-habisan oleh pengaduan Noura dan salah seorang saksi yang
melihat kejadian itu, yang memperkuat bahwa Fahri bersalah dan bakalan dihukum mati. Keempat Fahri
tidak mempunyai bukti bahwa ia tidak bersalah, kecuali salah satu kunci utama dalam memecahkan
kasus ini adalah Maria sebagai saksi yang bias membebaskan fahri, sedangkan maria sedang terbaring
koma.
4. Peleraian :
Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria yang terbaring koma, karena alasan dia akan
sembuh apabila di sentuh oleh Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal termsauk dari Aisah dan
orang tua Maria.yaitu pertama saksi kunci dalam kasus ini adalah Maria. Kedua. Fahri cemas dan
bertanggung jawab atas Aisah yang sedang mengandung, ia pengen Fahri segera bebeas dan ia ingin
bahwa pada saat melahirkan anaknya Fahri harus hadir di sisinya, dan Aisah pun mengijinkan Fahri
menikahi Maria secepatnya. Dan akhirnya Mereka Menikah dan dan Maria sembuh dengan sentuhan
Fahri, walaupun dia masih duduk di Bantu dengan kuris roda, dan dia bis menjadi saksi kunci kasus Fahri
Dengan Noura. Dan Alhamdulilah kebenaran selalu menang Fahri Bebas dengan kekasian Maria, serta
kejujuran Noura kenapa dia melakuakn hal sehina tersebut karena dia mencintai Fahri. dan saksi yang
melihat merupakan saksi palsu.
5. Akhir :
Fahri memiliki 2 oarang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang Kedua Maria yang masih sakit-
sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya maria di rawat kembali, dan pada
saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu
sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia tidak di perbolehkan masuk samapai pintu
keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu
dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria
terbanun dan dihadapannya ada Fahri dan Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudlu dan
syahadat, kemudian Fahri membantu dan ia bercerita kejadian di dalam mimpinya, kemudian Maria
Meminta Fahri dan Aisah untuk memngajarkan syahadat, pada saat selesai syahadat, maka selesai pula
riwayat Maria dia meninggal dengan diakhiri Dua Kalimah Syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan
Fahri juga Aisah, Maria akan menunggu Fahri di sorga Firdaus untuk memadu cinta dan kasih.
d. Perwatakan :
1. Fahri : Rajin, Pintar, Sabar,Terencana, Tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh, aktifis, pintar
dalam memimpin,lurus, penuh dengan target
2. Nurul : Rajin, Pintar, Pemalu tidak terbuka, kaku, emosi, sholeh
3. Maria : Ceria, Suka bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup.
4. Aisah : Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, seba mewah.
5. Noura : Orangnya tertutup, sulit di tebak,pintar, tapi dia kejam, emosi, pendiam.
e. Setting / latar : Mesir Kairo Al-azhar ( Neg

Anda mungkin juga menyukai