Penerbit : Grafindo Tahun terbit : 2008 Tebal buku : 350 halaman
Novel ini menceritakan tentang seorang wanita Midah Hamidah yang menjadi TKW di Saudi-Arabia . Ayahnya seorang kiyai desa meninggal, akibat jadi korban salah sasaran warga, ditengah malam yang gelap gulita . Sejak saat itu putus mondok dari sebuah Pesantren . Hari- harinya yang biasa ia isi dengan mengaji berganti dengan tumpukan baju dan bumbu. Ia bekerja pada tetangganya sebagai buruh cuci, juru masak dan sebagainya. Sampai pada akhirnya seorang calo PJTKI merayu berpuluh-puluh kali agar ia menjadi TKW di Saudi Arabia, dan berangkatlah ia. Kulitnya yang kuning langsat, tubuhnya yang langsing padat , banyak menggetarkan lelaki, salah seorang telah mencatat dalam hatinya. Ia Bernama Firdau seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, yang kebetulan sedang kerja sebagai Temus Haji di Mekkah. Cerita ini dibingkai dari kisah nyata akan dirinya. Alur utama dalam novel ini adalah, tanaga kerja wanita (TKW) asal indramayu Jawa barat, bernama Midah, melarikan diri dari apartemen majikanya di Hujjun, mekkah lantaran tidak tahan disiksa majikanya dan mengalami pelecehan seksual. Ini kisah yang sangat mengharukan. Ceritanya berliku namun mempesona, bahasanya mengakar, alurnya memikat, settingnya kuat, karakter-karakter tokohnya kokoh dalam kemelut syahwat, cinta dan nestapa. Novel ini, kalaulah tidak ditulis berdasarkan pengalaman nyata, kesaksian hidup, juga wawasan agama yang luas, tentulah ia akan menjadi bacaan yang hambar, sebagaimana yang sering kita temukan. Ada tumpukan pelajaran dalam novel ini. Tidak saja penghayatan akan kesejatian makna cinta dan pengorbanan, namun juga pentingnya hidup dengan sabar,tabah dan syukur. Tidak saja mengajak kita agar iman setiap saat mesti meningkat. Sungguh kritis dan humanis! Ini begitu menyentuh, perjuangan yang luar biasa. Dari kesimpulan diatas, ada yang mengganjal dihati . pertama adalah penyebutan TKI sebagai pahlawan, akan tetapi kenyataanya, ungkapan ini sungguh ironis, sebab sebutan ini saya kira hanya sebatas basa-basi belaka. Apa sebabnya? tentu kenyataanya , kebanyakan dari kita, khususnya pemerintah, tidaklah begitu peduli dengan nasib-nasib mereka yang di anggap pahlawan itu. Kami sebut ironis, sebab sudah semestinya setiap pahlawan harus diperlakukan sebaik-baiknya oleh kita khususnya pemerintah.
Judul : Cinta Bertabur di Langit Mekkah Penulis : Roidah Penerbit : Esensi Tebal : 220 halaman
Novel Cinta Bertabur di Langit Mekkah-karya Roidah merupakan novel dengan genre roman bertabur Islami. Novel ini bisa dikatakan bagian yang paling rileks menghanyutkan pembaca pada nuansa Islami. Novel ini berhasil menampilkan sebuah kisah yang meramu romansa, drama dan nuansa Islam sebagai kesatuan yag apik, menarik, asyik dan menyenangkan untuk dibaca. Novel ini bercerita tentang kisah seorang gadis yang lelah dalam pencarian duniawi nya. Meskipun beberapa prestasi berhasil dia raih, tetapi justru kekosongan yang menyesaki batinnya. Oleh karena itu pulalah, dia mengambil keputusan untuk berlabuh ke tanah Madinah, Mekkah, dan Mina bersama orang tuanya. Disana, di tanah suci terambat harapannya untuk meruahkan segala kerinduan dan agar terjawab semua impian: menemukan dunia baru dalam kehidupannya dengan pasangan jiwa. Inilah yang menarik dalam novel yaitu setting tempat dan suasana yang sangat islami. Pembaca akan merasakan nuansa Islami yang mendalam. Setting yang menjadi unsur pokok pencipta suasana, yang mendalam, penuh kejutan, dan berkembang secara dinamis menjadi kisah yang indah. Novel ini dibuka dengan perasaan Rhada terhadap Osman. Rhada tak pernah bisa melupaka Osman, pria yang telah memikat hatinya selama 14 tahun dibalik jeruji pesona Osman. Sayang, cintanya tak kunjung berbalas. Telah sekian lam Rhada lelah dengan pencarian duniawinya. Oleh karena itulah, dia mengambil keputusan untuk berlabu di tanah Madinah, Mekkah dan Mina bersama orang tuanya(hlm.3).
Ketika di salah satu pasar di Madinah tanpa sengaja Rhada bertemu degan Yusuf,. Yusuf adalah pemuda yang lahir dari keluarga kaya raya, kemudian jatuh bangkrut hingga hidup ala kadarnya. Lalu dengan usaha kerja kerasnya dengan bantuan Allah swt. Kini bisa dibilang dia seorang pengusaha yang sukses di Jakarta. Itu adalah awal Rhada dan Yusuf bertemu. Setelah pertemuan itu Rhada dan Yusuf sering bertemu tanpa di sengaja. Kemudian ketika Rhada bersama Ayah dan Ibunya di pasar Madinah tidak di sangka Rhada bertemu dengan teman masa lalunya saat di bangku SMA. Dia adala Rudi, sewaktu di SMA dia pernah menyatakan cinta kepada Rhada, namun Rhada menolak mentah-metah cintanya. Dan hingga kini Rudi pun masih menyimpan perasaannya terhadap Rhada. *** Dada Rhada berdebar dengan kecang. Dering telepon genggam menarik pandangannya ke sebuah nama di layar ponsel, membuat tangan Rhada gemetar. Dengan susah payah Rhada menenangkan perasaan hatinya yang membuncah, berada di titik kritisakan meletup bak erupsi gunung. Bagaimana tidak karena yang menelepon adalah Osma, pria yang di cintainya sejak SMP. Mungkin karena Osman adalah lelaki yang pertama mengatakan I LOVE YOU di bus sekolah. Namun Rhada tak pernah menjawabnya hingga kini. Rhada hanya bisa mengulurkan tali persahabatan di antara mereka. Rhada berharap Osman mengucapkan kembali kalimat tersebut, agar dia bisa menjawabnya pula. Canda tawa ringan mengisi pembicaraan mereka. Dan tak lama hubungan telepon terputus. Kekagetan itu muncul lagi karena yang menelepon lagi-lagi pria yang pernah mencintai Rhada. Dia adalah Hendar , lelaki yang paling getol mengejar-ngejar Rhada di kampung halamannya. Hendar adalah tipikal pria yang keras kepala, egois, pelit, dan sikap minus lainnya membuat Rhada tak nyaman di dekatnya (hlm.96). Kali ini, perjalanan ynag mereka tempuh adalah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf 9 Zulhijjah. Kesibukan memasang tikar dalam tenda berdasarkan urutan anggota tim satu kamar maktab pun tampak sedang berlangsung. Setelah usai membenahi isi tenda, Rhadamencari minum dan mengambil makanan di dapur umum untuk dia dan orangtuannya. Saat berjalan menuju tempat yang dituju, Rhada bertemu dengan Rudi. Sepanjang perjalanan mereka masih terdiam sama-sama canggung di pertemukan Allah di tempat itu. Suatu ketika Rudi pun melamar Rhada. Rhada pun terdiam. Rhada yakin bahwa ini adalah jawaban dari doanya di depan Kakbah. Kamu tak harus menjawabnya sekarang. Hanya saja, tolong pikirkan dan mohon sertakan itu dalam setiap doamu di perjalanan kita nanti. Ucap Rudi (hlm103). Cuaca di Mina tiada beda dengan Mekkah, begitu cerah dengan angin yang menyejukkan. Telepon genggam Rhada tak henti berbunyi, selain sms mengucapkan selamat menyambut lebaran haji, Rhada juga mendapatkan telepon dari Desi sahabatnya. Dia memberikan kabar yang mengejutkan. Bagaimana tidak Hendar yang sudah tahu perasaan Rhada terhadap Osman dari Desi, kemudian menghubungi Osman dan berkata bohong bahwa Rhada adalah tunangannya. Meski pikirannya masih tersita pada penjelasan Desi tadi, gadis itu menguatkan langkah menuju kamar mandi. Rhada memutuskan berkeluh kesah pada Allah. Dia baru beranjak hendak mengambil air wudhu, tiba-tiba Rudi sudah ada di depan tendanya. Rhada ingat tadi dia berniat mengambil air wudhu tapi di urungkannya. Mereka berjalan bersisian dalam jarak 1 meter. Lalu mereka bercakap-cakap. Dan kemudian terdiam. Rhada ingin sekali memberi jawaban terhadap Rudi tapi entah dengan kalimat apa memulainya. Kemudian Rudi mengerti pikiran Rhada dan melupakan saja pembicaraan lalu karena Rudi tahu Rhada menolaknya. *** Entah kenapa dada peempuan itu berdebar dengan hebat. Mungkin ini untuk pertama kalinya sejak mengenal sosok yang tersenyum kepadanya itu, mata mereka bertemu mata hening yang penuh keteduhan itu seolah mengisi palung dada Rhada yang sempat kosong. Gadis itu pun tersentak kaget begitu menyadari apa yang tengah bermain di batinnya. Dua hari tak ditemuinya raut itu, smpat membuat tanya kemana dia mengilang. Sementara itu pada Yusuf sebenarnya juga bermain rasa yang sama. Dia menghilang sejenak dari pandangan Rhada untuk menenangkan badai hati. Namun, entak kenapa rasa itu membuncang kembali sekarang, setelah berpapasan tak sengaja dengan Rhada. Rhada , yusuf itu menarik, ya? Kenapa tidak minta Ayah menanyakannya untukmu. Bisik bu Amiyah begitu sampai de depan anaknya. Mungkin beliau sempat menamati sapaan Yusuf pada Rhada baru saja. Rhada terlihat salah tingkah. Ibu ibu pun yang ada di maktab sama setuju dengan saran Ibu Amiyah. Dan mereka menceritakan kepada Rhada tentang jawaban Yusuf ketika mereka bertanya tentang Yusuf apakah dia tertarik kepada Rhada. Jawaban Yusuf itu sebenarnya sangat menyentil Rhada, terutama pada kalimat terakhirnya. Jelas saja Osman belum tentu lebih baik dari Yusuf. Tekat dari embarkasi Medan dulu benar-benar patah di tengah jalan beberapa saat karena cinta lahir begitu saja tanpa rekayasa dan rasa itu lahir kadang tanpa bisa di jelaskan. Rhada hanya berusaha menarik seulas senyum tipis untuk menjawab cerita ibu-ibu. Namun, cerita itu pulalah yang kemudian mampu membuat Rhada menyisihkan ingatan dan luka akan keberadaan Osman dihatinya. Dia berharap rasa itu bisa pupus selamanya . bagaimanapun, alasan agama lebih kuat mendukung keberadaan Yusuf untuk menggeser Osman. Kepiluan hati Rudi ditolak Rhada ternyata tak berlangsung lama karena niat baiknya langsung di balas Tuhan lewat gadis lain. Mutia di utus untuk mengobati rasa pedih Rudi. Bagi Rhada, ungkapan isi hati Rudi dulu adalah sebuah keinginan yang di sampaikan kepada orang yang salah. Perniakah Rudi dan Mutia yang di selenggarakan di Masjidil Haram adalah hal yang diidamkan oleh Rhada. Namun, dia juga yakin Allah mempunyai maksud tertentu hingga tek menghadiahkan momen tersebut saat ini juga, sebab dia yakin ada kebahagiaan yang lebih indah disiapkan Allah untuknya. Rhada percaya itu. Tentu saja Allah punya rencana yang lebih indah. Saat dalam acara tersebut Yusuf melamar Rhada lewat ayahnya. Sungguh di luar dugaan, Yusuf menyimpan harapan penyatuan mereka dan memberikan ending yanng manis. Sebuah suara memutus kehingar-bingar perasaan gadis itu, suara yang berasal dari telepon selularnya. Ia tidak ingin mengangkat telepon itu dari Hendar, namun di sisi lain ia ingin mengangkatnya untuk menjaga silaturahmi. Untuk itu pula rasanya Rhada tak ingin memberi harapan lebih jauh kepada Hendar. Mungkin penjelasn Rhada nantinya akan menjadi belati yang ditusukkan ke dadanya, tapi Rhada berharap lelaki itu bisa lebih bijak menerimanya, dan agar Hendar bisa melihat sampai kapanpun Rhada bukanlah wanita yang digariskan Allah sebagai jodohnya. Konflik belum selesai , satu lagi yang sangat rumit yaitu yang menentukkan bagaimana ending-nya. Osman pria yang sangat dicintai Rhada dahulu, dia melamar Rhada lewat telepon. Osman sejak dulu menunggu saat- saat yang tepat untuk melamar Rhada, namun kini hanya kesempatan itu yang hanya bisa. Rhada dibuat bingung tidak tahu mau jawab apa. *** BAGAIMANA ending-nya? Apakah Rhada memilih Osman pemuda yang telah memikat hatinya selama 14 tahun ataukah Yusuf pemuda yang telah membuat Rhada jatuh cinta kepadanya di Tanah Suci? Setelah sehari kemudian Rhada mengikuti prosedur chek in untuk kembali ke tanah air. Di ponselnya banyak telepon dari Osman, dia sengaja menghindar dari Osman untuk memikirkan jawabannya. Kemudian Rhada menelepon balik dan menjawab lamaran Osman. Dia sangat bingung, akhirnya dia menolak lamara Osman dengan baik. Yusuf tiada henti menampakkan wajah cerah dan senyum pada Rhada, seolah lelaki itu mengetahui apa yang barusan calon pasngan hidupnya lakukan untuknya. Membaca novel ini seperti sedang berada di Mekkah, dengan bertabur cinta di langitnya. Dengan peradaban zaman sekarang dengan liberalisme kisah seperti Rhada mungkin sudah sangat jarang. Cerita ini tidak hanya mengutamakan segi romansanya saja akan tetapi dengan bumbu-bumbu nuansa Islam yang mendalam. Dengan gebrakan banyak konflik. Namun konflik yang kurang digarap denga detail dan tajam membuat novel ini sedikit kurang. Dan konflik batinnya kurang di kembangkan. Bagian yang paling menarik adalah di bagian konflik penentu ending-nya yaitu ketika Osman pria yangg amat dicintai Rhada dulu melamarnya sedangkan ia telah dilamar Yusuf. Disitulah konflik yang menentukan akhir cerita. Kelebihan yanng dimiliki oleh novel ini adalah cara penulis memceritakan setting suasana dan tempat yang sangat bagus karena membuat pembaca seperti ada dalam cerita tersebut. - See more at: http://ashyokawati-yunna.blogspot.com/2012/12/anugerah-terindah-di-tanah- suci.html#sthash.GLH13EBh.dpuf
resensi buku salah asuhan Judul : Salah Asuhan Nama Pengarang : Abdoel Moeis Tahun Terbit : 4 Januari 1999 Cetakan Ke- : 26 (dua puluh enam) Penerbit : Balai Pustaka Tebal Buku : 271 halaman Tempat Terbit : Jakarta Setinggi-tingginya kita bersekolah, jangan sampai kita melupakan tanah tempat pijakan awal kita. Sekiranya, itulah slah satu pesan yang tersurat dalam roman karangan Abdoel Moeis ini. Roman yang bersetting di Solok, Sumatra Barat, dan Betawi ini mengisahkan tentang kehidupan sekelumit rakyat Indonesia pada zaman pendudukan Belanda. Setelah sekian tahun Belanda menjajah Indonesia dan memeras sumber daya alam dan manusia Indonesia, akhirnya Belanda membalas budi pada bangsa Indonesia, salah satunya adalah mendirikan sekolah-sekolah bagi rakyat Pribumi. Salah satu dampak dari pendidikan yang diberikan Belanda inilah yang menjadi salah satu tema dalam Roman Salah Asuhan ini. Roman ini bercerita tentang Hanafi, seorang bumiputera asli yang sejak kecil dididik dalam sekolah bergaya Belanda. Waktu yang cukup lama mampu mengubah bahkan menghilangkan sifat ketimuran seorang Hanafi. Menjadi seorang yang bertingkah laku kebarat-baratan dan cenderung meremehkan bangsanya sendiri. Di sini pula, Hanafi jatuh cinta pada seorang gadis peranakan Belanda-Indonesia, Corrie de Busse. Kebersamaan yang telah berjalan sejak mereka kecil telah menanamkan rasa cinta yang begitu dalam pada hati mereka. Namun, cinta mereka harus kandas tanpa terikat oleh pernikahan. Di mulai dari sikap menjauh Corrie de Busse yang membuat Hanafi kecewa, hingga akhirnya Hanafi menerima istri pemberian Ibunya, Rapiah, sekedar untuk membayar hutang budi pada pamannya. Dari pernikahan ini, lahirlah Syafei, yang sungguh sama sekali tidak mendapat perhatian penuh dari Ayahnya. Karma pernikahan yang sesungguhnya tidak diinginkan itu, ditambah pula cinta Hanafi yang sedemikian besar pada Corrie, membuat Hanafi akhirnya menjemput Corrie ke Betawi dengan alas an berobat dan menikahi Corrie. Ia meninggalkan begitu saja Rapiah dan Syafei serta Ibunya di Solok. Pernikahan Corrie dan Hanafi yang diawali dengan cinta ini pun akhirnya berakhir mengenaskan. Di mulai dengan awal pernikahan yang hambar, ditambah Hanafi menuduh Corrie sesuatu hal yang buruk, hingga Corrie pun pergi entah ke mana. Selama satu tahun lebih, tidak dapat terjalin komunikasi di antara mereka. Roman ini dibalut dengan unsur sastra, budaya, dan kritik terhadap Sikap Kebarat-baratan yang kental. Abdoel Moeis meramu semua ini dengan begitu cantiknya, ditambah pula dengan tambahan bahasa Belanda dan pantun-pantun yang menarik. Alur cerita dalam roman ini juga sangat menarik hingga pembaca tidak akan bosan membaca roman tersebut. Nasihat orang tua, keinginan yang begitu besar tanpa mengindahkan apa kata orang menjadi batu sandungan tentanfg kenapa semua peristiwa tersebut terjadi pada Hanafi dan Corrie. Berikut salah satu kutipan nasihat Ayah Corrie kepada Corrie, ketika Corrie berbicara tentang kemungkinan wanita Belanda menikah dengan pria bumiputera, Kawin campuran itu sesunguhnya banyak benar rintangannya, yang ditimbulkan oleh manusia juga Corrie ! Karena masing-masing manusia dihinggapi oleh suatu penyakit kesombongan bangsa. Sekalian orang, masing-masing dengan perasaannya sendiri, menyalahi akan bangsanya, yang menghubungkan hidup kepada bangsa yang lain, meskipun kedua orang menjadi suami-istri itu sangat berkasih-kasihan. Di dalam roman ini juga diajarkan bahwa ajaran agama tak boleh ditinggalkan walau telah berpendidikan tinggi. Karena itulah yang akan membawa kita selamat dunia dan akhirat. Roman ini nyaris tidak mempunyai kekurangan. Percampuran bahasa Melayu dan Belanda yang ada memang cukup memusingkan, apalagi bagi anak remaja dan dewasa- jaman sekarang. Di mana bahasa Melayu sudah sangat jarang dipakai. Namun, sesungguhnya tak ada kesalahan dalam roman ini. Abdoel Moeis memang seorang penulis yang imajinatif. Awal roman yang indah, jalan cerita yang menarik, ditutup dengan akhir yang tragis namun dengan bahasa yang indah, sehingga seolah-olah pembaca tidak merasa bahwa Hanafi melakukan perbuatan dosa. Akhir pada novel ini dimulai dengan penyesalan Hanafi, seperti yang tertulis dalam kutipan ini, Tahulah Hanafi sekarang; Rapiah, intan yang belum digosok. Sayang, ia tak pandai menggosoknya hingga barang yang berharga itu dibuang-buang, disangkanya tidak berharga. Corrie berlian yang sudah digosok, harganya tidak ternilai-nilai, tapi si suami yang celaka tak pandai memakainya dan enyahlah harta itu dari kandungannya. Hanafi menyesali dirinya tidak berhingga-hingga. Hingga akhirnya, pemutusan nyawa yang dipaksa pun menjadi penutup yang indah bagi roman ini.
Judul : Ayah Mengapa Aku Berbeda Penulis : Agnes Davonar Penerbit : Inandra / Inti Book Publishing Desain Cover : Wira Imaji Nyata Kota Tempat Terbit : Jl. Taman Permata Indah 2 no.6 Jakarta 14450 Tahun Terbit : Cetakan ke-1, Juli 2011 Tebal halaman : 230 halaman termasuk juga tentang penulis Harga : Rp.35.000,-
B. SINOPSIS Memiliki keterbatasan fisik dan terlahir cacat di dunia ini bukanlah keinginan setiap orang. Angel, sejak lahir telah kehilangan ibunya yang berjuang atas kelahirannya yang premature. Ayah dan neneknya berjuang untuk membesarkan dengan penuh kasih sayang sampai akhirnya mereka tau, Angel tidak bisa mendengar dan divonis tunarungu oleh dokter. Selayaknya anak tunarungu, Angel harus berjuang untuk belajar bahasa tangan yang juga dengan susah payah akhirnya bisa dikuasai oleh ayah dan neneknya. Setelah neneknya meninggal. Angel hanya memiliki ayahnya sebagai teman bicaranya. Karena pintar, guru-guru sekolah luar biasa menyarankan Angel untuk sekolah umum. Akhirnya untuk melanjutkan masa depan Angel, sang ayah memutuskan pindah ke kota besar sehingga Angel kelak dapat tumbuh dan besar dilingkungan masyarakat yang lebih terbuka padanya. Menerima penolakan dari sekolah-sekolah yang merasa ia tidak layak karena cacat, Angel dan ayahnya nyaris putus asa sampai akhirnya mereka mendapatkan satu sekolah yang berbelas kasih akhirnya mau menerima Angel sebagai murid di sekolah itu. Dunia yang selama ini Angel rasakan baik-baik saja, berubah seketika ketika ia harus bergaul dan hidup dengan orang-orang normal di sekolahnya. Walau ia diterima di sekolah itu, ia tidak diterima oleh sebagian teman-temannya karena dianggap cacat. Ia hanya memiliki satu orang sahabat bernama Hendra yang selalu setia bersamanya. Suatu ketika, Angel mulai menyadari bakatnya yang luar biasa di bidang seni ketika secara tak sengaja ia melihat tim musik sekolahnya dan melihat sesuatu yang baru dalam hidupnya. Ia pun tertarik bermain piano dan mencoba untuk menawarkan diri sebagai anggota kelompok musik. Sayangnya, Angel di tolak karena tidak memiliki bakat apapun. Ia menangis disamping sang ayah yang akhirnya memberitahu bahwa ia terlahir dari seorang ibu yang seorang pianis. Ayahnya pun mengajarkan dia untuk bermain piano dan terbukti walaupun Angel tidak pernah bisa mendengarkan suara piano akhirnya ia bisa bermain piano dengan hatinya. Singkat cerita ia pun diterima oleh tim sekolah musiknya. Tapi tidak oleh tim kelompok itu yang diketuai Agnes. Dengan berbagai cara Agnes berusaha mengusir Angel dari kelompok itu dengan kejamnya.
Menderita dan merasakan banyaknya hinaan, Angel nyaris putus asa sampai akhirnya ia terpilih sebagai tim kelompok musik untuk konser perayaan ulang tahun sekolahnya. Ia pun bersemangat bertahan walau harus menderita karena teman-teman yang membencinya, ia pun memberitakan berita bahagia itu kepada ayahnya yang akhirnya bahagia mengetahui Angel telah menjadi anak yang ia banggakan dengan kerterbatasan fisiknya. Tapi harapan sang ayah agar melihat Angel bermain diatas panggung konser terhalang oleh serangan jantung yang membuat ayahnya harus dirawat di rumah sakit. Angel bimbang dan disamping itu ia tidak tahan dengan sikap teman-temannya yang selalu berusaha mengusirnya, akhirnya ia putuskan mundur dari kelompok musik dan berita itu membuat Agnes bahagia karena kelompok mereka akhirnya sempurna tanpa gadis cacat. Tapi keputusan Angel keluar menjadi dilema karena ayahnya ingin melihat Angel di konser nanti, sehingga mau tidak mau Angel harus kembali ke kelompok musik itu agar sang ayah tidak bertambah buruk dari sakitnya. Keputusan Angel kembali ke kelompok membuat Agnes marah dan menyiksanya hingga tangannya terluka parah. Walau harus menderita, Angel tidak putus asa dan akhirnya ia berhasil tampil di panggung musik walau harus dikerjain teman-temannya. Dengan didandani seperti badut. Angel muncul diatas panggung dan mempersembahkan musik piano untuk kesembuhan sang ayah. Ia sadar, dunia ini mungkin tidak pernah adil bagi dia yang cacat tapi dunia ini telah mengajarkan dia untuk menjadi anak yang kuat. Dunia dimana Tuhan menunjukkan kepadanya untuk terus bertahan dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan bagi seorang gadis cacat seperti ia membuat hal yang mustahil menjadi terjadi.
C. UNSUR INTRINSIK
1. Tema Kisah pilu seorang gadis tuna rungu yang menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan kesabaran, walau pun cacian selalu menghampiri perjalananhidupnya.
2. Alur a. Taraf pengenalan Angel. Itulah namaku. Nama yang Ayah berikan untuk mengenang Ibu yang juga bernama Angel.
b. Taraf Komplikasi Sampai akhirnya pada saat aku bermain boneka, Ayah memandangku. Sedangkan saat itu Nenek sedang di dapur untuk membuat makan malam kami. Angel! teriak ayah di hadapanku saat aku sedang asik bermain boneka sapi kartun lucu. Iya kemudian mendekatiku, lalu membelakangi tubuhku, ia menggunakan kedua tangannya di kepalaku sambil menepuk kedua tangannya dengan kencang. Terdengar suara tepukan tepat di belakang kepalaku. Ayah melakukannya berulang-ulang hingga ia berhenti menarik nafas panjang. Nenek yang mendengar suara tepukan tangan itu keluar dari dapur menuju ruangan dimana aku dan ayah berada. Ia melihat tingkah aya dan bertanya Sedang apa kamu Martin? panggil Nenekku Ibu aku merasa Angel tidak bisa mendengar apa yang aku lakukan, bahkan ia tidak merespon tepukan tangan tepat di belakangnya. Bila ia bisa mendengar, harusnya ia akan terkejut. Tapi ia diam saja.
Judul Buku : Ayahku (Bukan) Pembohong Penulis : Tere - Liye Tahun Terbit : 2011 Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman : 299 Halaman Ukuran Buka : 20 x 13,5 cm Harga : Rp 45.000,-
Ayahku (Bukan) Pembohong Novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah sebuah novel inspiratif yang di tulis oleh Darwis atau yang lebih kita kenal dengan nama Tere - Liye. Tere - Liye adalah seorang penulis novel berbahasa indonesia. Lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menerbitkan empat belas novel karangannya sendiri. Tere - Liye mempunyai seorang istri bernama Riski Amelia dan seorang putra bernama Abdullah Pasai. Tere - Liye lahir dan besar di pedalaman sumatera. Dia anak keenam dari tujuh bersaudara. Dia pernah mengenyam pendidikan di SDN 2 Kikim Timur Sumsel, SMPN 2 Kikim Timur Sumsel, SMUN 9 Bandar Lampung dan Fakultas Ekonomi UI. Karya-karya Tere Liye yang lain adalah, Kisah Sang Penandai, ELIANA (Serial Anak-Anak Mamak), Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, PUKAT (Serial Anak-Anak Mamak), BURLIAN (Serial Anak-Anak), Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari- Bidadari Surga, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Senja Bersama Rosie, Mimpi-Mimpi Si Patah Hati, Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur, dan The Gogons Series 1. Novel yang memiliki tebal buku 299 halaman ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Hingga ia tumbuh dengan cara berpikir berbeda dibanding anak lain. Inilah kisah tentang hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di buku ini, tidak ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya. Dongeng-dongeng tersebut diceritakan oleh ayahnya sendiri. Namun dongeng-dongeng tersebut kini telah membuat Dia membenci ayahnya sendiri. Terdapat banyak tokoh-tokoh dalam novel ini, salah satunya adalah Dam, dia adalah tokoh utama dalam novel ini. Dam adalah seorang laki-laki yang dibesarkan dalam keluarga yang sederahana dan keluarga kecil. Dam tumbuh dewasa dengan dongeng-dongeng tentang perjalanan hidup sang ayah yang menarik. Dam adalah tipe orang yang pantang menyerah, dan sangat menghargai setiap detik kehidupannya. Ia adalah anak tunggal yang sangat mencintai ibunya . Dam kini berusia 40 tahun dan telah memiliki keluarga kecilnya sendiri dengan seorang istri dan dua anak yang sangat dicintai. Ayah Dam adalah seorang pria yang sangat terkenal di kotanya, terkenal tak pernah mengatakan kebohongan. Ayah Dam selalu berprasangka baik ke semua orang, berbuat baik bahkan pada orang yang baru saja dikenal, menghargai orang lain, kehidupan dan alam. Karena itulah dia selalu dihargai oleh semua orang. Zas dan Qon adalah dua anak Dam yang berusia 10 dan 8 tahun. Zas adalah seorang kakak yang selalu membimbing dan menjaga adik perempuannya Qon. Mereka berdua sangat kompak bahkan dalam kegiatan baru mereka sekarang yaitu mendengar cerita-cerita sang kakek Ayah Dam. Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong ini adalah orang pertama pelaku utama. Di mana Dam langsung menceritakan kisah hidupnya. Alur yang terdapat di dalam novel ini ialah alur campuran atau alur maju-mudur. Yang terkadang Dam kembali mengingat masa kecilnya dulu bersama sang ayah, ibu dan teman-temannya. Novel ini berlatar tempat di sebuah kota kecil, sebuah sekolah di pelosok kota yang disebut dengan Akademi Gajah. Novel ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh berbagai jenis kalangan penikmat novel. Serta menyuguhkan berbagai kata-kata motivasi yang sangat menarik. Alasan saya memilih novel ini karena banyak pelajaran yang dapat diambil dari novel ini tantang kehidupan. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong ini sangat menarik untuk dibaca, karena kita akan menemukan berbagai kejutan di dalam novel ini, menemukan cara bagaimana seharusnya kita bersikap ke semua orang. Tentang Novel Dam kini tengah berada di ruang kerjanya. Ia sedang memperhatikan kedua anaknya Zas dan Qon yang tengah sibuk mendengar cerita-cerita ayahnya yang menurut Dam tidak dapat dipercaya, walau dulu ia sangat mencintai cerita-cerita ayahnya tersebut, tapi itu tidak berlaku lagi untuk sekarang. Dam berhenti mempercayai cerita-cerita ayahnya tersebut ketika umurnya dua puluh tahun. Dan kini, ia melihat ayahnya tengah bercerita cerita yang sama kepada Zas dan Qon. Dam sangat membenci hal tersebut, ingin sekali ia menyela dan menghentikan cerita tersebut, tapi itu tidak dilakukan karena istrinya sudah memberikan kode untuk tidak mengusik kesenangan Zas dan Qon yang tengah bercerita dengan kakek mereka. Dam hanya tidak mau anak-anaknya hidup dalam cerita-cerita sang ayah, dia tidak mau membesarkan Zas dan Qon dengan cerita-cerita dusta seperti yang dilakukan sang ayah terhadapnya dulu. Mereka akan dibesarkan dengan kerja keras, bukan dengan cerita-cerita palsu. Malam ini Dam begitu tercengang mendengar cerita ayah yang menceritakan tentang Si Nomor Sepuluh, yaitu seorang pemain bola terkenal kepada putra-putrinya. Bahkan ayah bercerita bahwa dua hari yang lalu ayah mendapat telepon dari Si Nomor Sepuluh. Zas dan Qon seakan tak percaya bahwa pemain bola favorit mereka menelepon sang kakek, namun dengan keahlian ayah berdongeng, ia dapat meyakinkan dua bocah kecil tersebut bahwa sang kakek benar-benar berbincang dengan sang pemain bola. Dan menceritakan dua monster kecil di rumah. Mendengar cerita sang ayah, Dam kembali teringat masa kecilnya dulu, jauh sebelum dia membenci ayahnya dan menganggap cerita-cerita ayah adalah bohong. Tiga puluh tahun yang lalu. Saat itu Dam berusia 10 tahun, Dam mempunyai bentuk tubuh yang lumayan tinggi, kulitnya hitam kecoklatan dan rambut keriting yang membuat Dam selalu menjadi bahan olokan teman-temannya di sekolah, dan Dam membenci nama panggilan tersebut. Namun, Jarjit teman sekelasnya sangat suka melakukan hal tersebut karena itu bisa membuat Dam marah. Malam itu Dam tengah duduk di depan televisi berukuran kecil di rumahnya, ia sedang menunggu pertandingan bola dimulai. Dam tidak mau diejek pengecut lagi oleh teman-temannya lantaran ia tidak menonton bola. Saat pemain bola favoritnya masuk lapangan, Dam langsung berdiri dan berteriak menyebut EL CAPITANO ! EL PRINCE ! membuat ayahnya tertawa melihat tingkah laku anaknya tersebut. Namun sayang, 2 x 45 menit berlalu dan klub kebanggaan Dam kalah, ia sangat kecewa karena sang Kapten kebanggaannya cedera. Ayah kemudian datang menasehati Dam agar tidak bersedih, karena bukan Dam satu-satunya orang yang kecewa atas kekalahan tersebut. Ayah terus berusaha menasehati Dam agar dia tak bersedih lagi, tapi Dam masih tetap meraung atas kekalahan tersebut. Ayah akhirnya mengeluarkan jurus andalannya yaitu bercerita. Ayah mulai bercerita bahwa ia sangat mengenal sang Kapten saat dia kecil. Ayah Dam bercerita bahwa kapten kecil pernah dipanggil si keriting pengecut sama seperti nama panggilan Dam. Ayah Dam mengetahui itu karena dulu dia tinggal di apartemen yang tak jauh dari tempat sang Kapten dan keluarganya tinggal. Ayah pertama kali berjumpa sang kapten saat umur kapten delapan tahun. Ayah sang Kapten mati dalam perang saudara di negeri asal mereka dan mulai saat itu kapten harus bekerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Malam itu, karena begitu lapar ayah memesan makanan di restoran terkenal, ayah begitu marah karna pesanannya terlambat diantar. Setelah satu jam menunggu, seorang anak kecil datang membawa pesanan ayah. Anak kecil tesebut datang dengan basah kuyup karena hujan. Dan kalian tahu siapa anak kecil tersebut ? Ya, dia adalah sang Kapten kebanggaan Dam sekarang, yaitu EL CAPITANO ! Sang Kapten berdiri di depan pintu apartemen Ayah Dam dengan kedinginan. Saat umurnya delapan tahun sang Kapten telah bekerja di restoran sup jamur tesebut, tubuhnya pendek, dan badannya kerempeng. Ayah Dam merasa iba saat melihat sang Kapten basah kuyup terkena hujan, maka dengan senang hati dia mengajak sang kapten untuk masuk dan bercerita panjang lebar tentang sang Kapten dan keluarganya. Mulai sejak itu Ayah Dam dan sang Kapten seperti menjadi saudara, saling mengerti satu sama lain dan berbagi cerita. Saat sang Kapten tengah cedera seperti sekarang, Ayah Dam juga begitu yakin kalau sang Kapten akan terus bertanding pada pertandingan minggu depan, karena kapten itu bukan orang yang pantang menyerah. Malam itu, hingga dua tahun ke depan, kisah tentang sang Kapten menyingkirkan cerita-cerita lain. Dam tidak tahu apakah cerita-cerita ayah bohong atau benar. Yang jelas Dam tidak boleh menceritakan cerita-cerita tersebut pada siapa pun termasuk ke ibunya. Dam begitu heran kenapa ayah tidak mengizinkan Dam menceritakan hal tersebut. Dalam hati kecilnya, Dam selalu bertanya, apakah ayah berbohong ?, tapi semua itu ditepisnya karena Dam percaya bahwa ayahnya orang yang jujur dan ayahnya bukan pembohong. Keesokan harinya, Dam pergi ke sekolah dengan sepedanya. Dam telat setengan jam dan guru menghukumnya dengan berdiri di pojok kelas. Seperti biasa, Jarjit dan teman-temannya tertawa dan mengolok-olok Dam. Namun Dam tak menghiraukannya, karena hati Dam punya energy bahagia tak terbilang pagi itu. Taani adalah satu-satunya teman yang tak mengejek Dam. Taani begitu baik, cantik dan sempurna di mata Dam. Pulang dari sekolah, Dam dijemputnya ayahnya dengan angkutan umum dan langsung menuju ke klub renang kota tersebut. Hari ini adalah hari penentuan apakah Dam layak untuk menjadi salah satu anggota klub renang atau tidak. Pada gelombang pertama, Dam berhasil mencapai finish lebih dulu dari peserta yang laij, Namun saat gelombang terakhir, semua peserta diwajibkan untuk berenang selama mingkin dan hanya empat dari delapan peserta yang akan lolos. Dan Dam gagal melakukannya. Dam adalah orang terakhir yang tersingkir dari tes tersebut. Ayah Dam terus memberikan semangat kepada anaknya tersebut dan mengatakan bahwa Dam masih bisa ikut seleksi tahun depan. Malam itu Ayah Dam kembali bercerita tentang sang kapten. Ayah bercerita bahwa sang Kapten dulu sangat ingin menjadi pemain bola yang hebat, dia selalu berlatih menendang bola kasti karena dia tak mempunyai uang untuk membeli bola sepak. Usia delapan tahun, sang Kapten ikut antrian panjang seleksi pemain bola, namun sang kapten ditolak dengan alasan tak punya biaya dan tak cukup tinggi bahkan sebelum bisa mencoba. Dam mulai memahami bahwa kegagalannya tak ada apa-apanya dibandingkan dengan sang Kapten, Dam sadar bahwa dia tidak boleh menyerah sampai di sini, dia sudah bertekad untuk mengikuti seleksi tahun depan. Keesokan harinya, Jarjit kembali mengejek Dam hingga akhirnya mereka dihukum untuk membersihkan toilet sekolah. Saat sedang membersihkan toilet, Taani datang dengan tergopoh-gopoh. Taani langsung memegang tangan Dam dan mengatakan bahwa dam diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang seleksi renang oleh pelatih. Ternyata pelatih tersebut adalah Ayah Taani dan Taani lah yang meyakinkan pelatih bahwa Dam berhak mengulang, karena Taani sangat yakin kalau Dam akan menjadi perenang yang hebat. Lima hari setelah kabar tersebut, Dam bergegas pergi ke klub renang untuk menyelesaikan kesempoatan keduanya. Tes kali ini adalah berenang selama satu jam tanpa berhenti. Pada menit-menit terakhir celana renang Dam melorot lepas, simpul karet pinggangnya terlepas, namun Dam tetap nekat untuk melanjutkan tes tersebut. Dan Dam berhasil menyelesaikan tesnya tersebut saat digital stopwatch menunjukkan satu jam nol menit tiga puluh detik. Dam sangat senang karena dia berhasil walaupun sebenarnya dia malu karena masalah celana dalam yang terlepas. Setelah semua penonton bubar, Jarjit mendatangi Dam dan mengejek dam seperti biasa. Dam akhirnya tahu bahwa celana renangnya yang melorot disebabkan oleh Jarjit. Ya Jarjit lah yang memotong simpul karet celana renang Dam. Sejak sore itu Dam memendam sakit hati pada Jarjit. Ayah Dam kembali bercerita pada Zas dan Qon bahwa ternyata sang Kapten kebanggaan Dam adalah paman Si Nomor Sepuluh, idola Zas dan Qon saat ini. Zas dan Qon langsung bertanya pada kakek mereka, bagaimana sang kakek bisa tahu ? Ayah Dam hanya mengatakan bahwa sang kapten sendiri yang memberitahukannya. Dam kembali teringat masa lalunya. Ayahnya ternyata benar, sang Kapten menjadi inspirasi terbesar Dam saat ini. Kini Dam menjadi seorang loper Koran. Ayahnya lah yang menyarankan Dam agar ia dapat memanfaatkan waktu senggangnya dengan berjualan koran seperti yang dilakukan sang Kapten saat dia masih kecil. Walau sebenarnya keluarga Dam tidak mengalami kekurangan materi.
Novel Ayat-Ayat Cinta Nama : Galih Mohammad Ramdhan Kelas : Bahasa B ( Semester V ) NIM : 0604834 No absen : 01 Tugas : Sejarah dan Teori Sastra Novel : Ayat-ayat Cinta karangan Habiburrahman El Shirazy (angkatan 2000 )Di karangan di Bangefayu wetan Semarang. Rabu 8 Oktober 2003, pukul 01.30 dini hari. Penerbit : Basmala REPUBLIKA Cetakan : Cetakan Pertama, Desember 2004 Tebal Buku : 419 Halaman A. Sinopsis Ini adalah kisah cinta, tapi bukan kisah cinta sekedar kisah cinta yang biasa, ini tentang bagamana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islami. Fahri Bin Abdullah adalah pelajar dari Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar berurat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan denngan menjadi penerjemaah buku agama, semua target dijalani. Fahripenuh antusias kecuali MENIKAH. Kenapa ? karena Fahri adalah laki-laki yang begitu lurus, dia tak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berada dengan makhluk yang namanya perempuan. Hanya sedikit perempuan yang dia kenal. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuanya betul begitu ? Seperti pindahnya ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Grigis, tetangga satu flat dan mengagimi Fahri, dan juda dia mengagumi Al-Quran serta hapai sebagian surat, kekaguman berubah menjadi cinta, sayang cinta Maria hanya tertulis buku catatan haria Maria. Nurul adalah seorang gadis dari Indosenia sama halnya dengan Fahri, hanya saja Nurul orang tuanya sangat kaya dan terkenal dengan mempunyai pondok pesantren, Fahri menjadi minder akan kemampuan orangtuanya dan fahri gak mungkin mencintai nurul anak ustd dari Indonesia pemilik pesantren, kemudian Noura adalah gadis mesir yang selalu disiksa oleh ayahnya dan kakanya yaitu Bahadur, karena ayahnya tidak menganggap Noura sebagai anaknya, karena Noura berbeda kulit dengan ayahnya, dia tersiksa dan disebut anak haram dan di jual oleh Bahadur, tetapi Fahri, Maria, dan Nurul Menolongnya.dan Noura menaruh hati pada Fahri bahkan berlebih, Noura menginginkan Fahri jadi suaminya, tetapi Fahri hanya kasian dan simpati pada kesabaran Noura. Hal tersebut menjadi masalah yang panjang dan sangat tragis, Noura memfitnah Fahri memerkosa Noura, sehingga Fahri dijebloskan kepenjara. Aisah gadis turki yang tinggal dengan pamannya di Mesir dai kenal Fahri saat di metro, dan saat mewawancara dengan orang Amerika, pada saat itu Fahri dekat dan ternyata Aisah itu masih keterkaitan dengan guru besar Fahri yaitu Syiakh Utsman dan beliau merencanakan menjodokan Fahri dengan Aisah, dan Fahri dengan Aisah sama-sama suka dan saling mencintai. Lalu Bagamana bocah desa nan lurus menghadapi semua ini. Siapakah yang dipilih, bisakah semua dalam jalur Islam yang sangat ia yakini?
B. Unsur-unsur Intrinsik Pada Novel Ayat-Ayat Cinta. a. Tema Perjuangan dalam melawan ketidak adilan b. Tokoh Tokoh utama : Fahri, Nurul, Maria, Aisah, Noura Tokoh Pembatu : Saeful, Rudi,Hamdi, Tuan Boutros ( ayah Maria ), Nahed ( Ibu Maria ), Syaikh Usman ( Guru Besar Fahri ), Syaikh Ahmad ( Dosen Fahri di Al-Azhar ), Ustd Jalal ( Paman Nurul ) dan istinya, Eqbal dan Istinya ( Paman dan bibi Aisah ), Amru ( Pengacara ), Magdi ( polisi ), Bahadur dan Kaka Noura, adik-adik Maria. c. Plot / Alur : Alur maju 1. Perkenalan : Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama reka mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria sekeluarga. Serta menjalankan perkuliahan sebagaman mestinya serta mengenal orang-orang Mesir diantaranya Syaikh Usman, Syaikh Ahmad dan tak lupa teman teman aktifis dari Mesir juga teman sepermainan Fahri pada saat main bola. 2. Pertikaian : Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa, dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri enggan, karena dia seorang gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk menolong Noura, walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya Noura tertolong dan Noura di titipkan di Nurul. Adapun pertikaian pada saat pertikaian Fahri saat Fahri Pulang dari Alexsandria berbulan madu, dia di tangkap karena di tuduh memperkosa seorang gadis mesir yaitu Noura.dan Fahri tidak sempat menjelaskan pada Istrinya Noura. Kemudian pada saat kemudian adapulan tertentangan sengit pada saat Fahri sedang diadili dan pengakuan Noura karena telah di perkosa oleh Fahri pada saat dia menolong, sedangkan Fahri tidak mersa melakukan hal tersebut, di dukung oleh pengakuan seorang masyarakat yang tinggal di flat dekat Fahri, hal tersebut membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura yang telah memfitnah Fahri. 3. Klimak : Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa habis-habisan dan dan dipenjara di bawah tanah, krena telah menghamili Noura gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur, disana Fahri mengalami kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan dalanm penjara bawah tanah, sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua. Bulan tersebut adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dan Aisah merencanakan Umroh pada saat bulan Ramadhan,hal tersebut hal yang dinantikan oleh mereka berdua, tapi malah sebaliknya mereka mengalamicobaan yang perih. Ketiga Pada saat persidangan Fahri dituduh habis-habisan oleh pengaduan Noura dan salah seorang saksi yang melihat kejadian itu, yang memperkuat bahwa Fahri bersalah dan bakalan dihukum mati. Keempat Fahri tidak mempunyai bukti bahwa ia tidak bersalah, kecuali salah satu kunci utama dalam memecahkan kasus ini adalah Maria sebagai saksi yang bias membebaskan fahri, sedangkan maria sedang terbaring koma. 4. Peleraian : Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria yang terbaring koma, karena alasan dia akan sembuh apabila di sentuh oleh Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal termsauk dari Aisah dan orang tua Maria.yaitu pertama saksi kunci dalam kasus ini adalah Maria. Kedua. Fahri cemas dan bertanggung jawab atas Aisah yang sedang mengandung, ia pengen Fahri segera bebeas dan ia ingin bahwa pada saat melahirkan anaknya Fahri harus hadir di sisinya, dan Aisah pun mengijinkan Fahri menikahi Maria secepatnya. Dan akhirnya Mereka Menikah dan dan Maria sembuh dengan sentuhan Fahri, walaupun dia masih duduk di Bantu dengan kuris roda, dan dia bis menjadi saksi kunci kasus Fahri Dengan Noura. Dan Alhamdulilah kebenaran selalu menang Fahri Bebas dengan kekasian Maria, serta kejujuran Noura kenapa dia melakuakn hal sehina tersebut karena dia mencintai Fahri. dan saksi yang melihat merupakan saksi palsu. 5. Akhir : Fahri memiliki 2 oarang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang Kedua Maria yang masih sakit- sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya maria di rawat kembali, dan pada saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia tidak di perbolehkan masuk samapai pintu keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk tapi dengan syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria terbanun dan dihadapannya ada Fahri dan Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudlu dan syahadat, kemudian Fahri membantu dan ia bercerita kejadian di dalam mimpinya, kemudian Maria Meminta Fahri dan Aisah untuk memngajarkan syahadat, pada saat selesai syahadat, maka selesai pula riwayat Maria dia meninggal dengan diakhiri Dua Kalimah Syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan Fahri juga Aisah, Maria akan menunggu Fahri di sorga Firdaus untuk memadu cinta dan kasih. d. Perwatakan : 1. Fahri : Rajin, Pintar, Sabar,Terencana, Tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh, aktifis, pintar dalam memimpin,lurus, penuh dengan target 2. Nurul : Rajin, Pintar, Pemalu tidak terbuka, kaku, emosi, sholeh 3. Maria : Ceria, Suka bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup. 4. Aisah : Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, seba mewah. 5. Noura : Orangnya tertutup, sulit di tebak,pintar, tapi dia kejam, emosi, pendiam. e. Setting / latar : Mesir Kairo Al-azhar ( Neg