Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Muh.

Afiq Ghassani

Kelas/Asal Sekolah : 7/ SMP AL-AZHAR MANDIRI PALU

PERSAHABATAN ADALAH HARGA YANG MAHAL DARI SEBUAH


KOMIK

Pada satu hari ada dua orang bersahabat bernama Mandala dan Riza. Mereka
berdua tinggal disuatu desa yang sejuk dan damai. Di desa mereka sangat dekat
dengan pantai, sehingga mereka berdua selalu bermain di pantai itu sekaligus
melihat panorama senja saat sore hari yang sangat indah dipandang mata. Mereka
berdua memiliki banyak persamaan dari segi fisik atau sifat. Setiap hari mereka
berdua selalu berangkat ke sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka
menggukanakan sepeda. Mandala dan Riza merupakan anak-anak berpreatasi
dikelas yang di mana mereka selalu merebutkan ranking satu dikelas. Meski
begitu, mereka berdua selalu saling menjaga satu sama lain.

Pada tanggal 1 Juli yang dimana akan menjelang ulangan akhir semester
Ayah Riza berjanji kepada Riza bahwa akan membelikannya buku komik edisi
terbaru kesukaannya jika bisa mendapatkan ranking satu di kelas. Mendengar itu
Riza pun setuju dengan penuh semangat. Riza terus menerus belajar dengan
sangat keras untuk bisa mendapatkan Ranking satu di kelas. Walaupun Riza
merupakan salah satu anak yang berprestasi di kelasnya. Tetapi ia tetap belajar
dengan tekun untuk mendapatkan Ranking satu di kelas, karena saingan Riza
bukanlah saingan biasa tetapi ia juga harus melawan sahabatnya yaitu Mandala
yang merupakan salah satu anak berprestasi juga di kelas. Tentu tidak mudah
sehingga Riza belajar hingga larut malam untuk bisa mendapatkan hasil terbaik.
Disaat ulangan dimulai Riza menegok kepada Mandala yang terlihat sangat
mudah mengerjakan soalnya, Riza menjadi sedikit tidak percaya diri bahwa ia
bisa mendapatkan ranking satu disemester ini. Tetapi, rasa tidak percaya diri itu
tidak mematahkan semangatnya untuk mendapatkan ranking satu di kelas.

Ulangan pun telah usai dan nilai akan segera dibagikan. Setelah nilai
dibagikan Riza pun langsung membuka dan melihat hasil jerih payahnya yang
membuatnya seketika melompat kegirangan karena ia berhasil mendapatkan
ranking satu . “Wahh!! aku dapat ranking satu” Ucap Riza. Mandala pun datang
karena melihat Sahabatnya yang kelihatan sangat gembira “Riza, kamu kenapa?
Kok kelihatan senang sekali” tanya Mandala. “Iya, soal nya aku dapat Ranking
satu” jawab Riza dengan gembira. “ Wahh, selamat yah” kata Mandala. “Iyaa, aku
juga ucapkan selamat kepada mu karena mendapat Ranking 2 setelahku” ucap
Riza.

Saat dirumah Riza langsung memberikan hasil kerja kerasnya selama ini
kepada Ayahnya “Wahh, anak Ayah hebat” ucap ayah Riza dengan bangga.
Kemudian Riza pun bertanya “Jadi ayah belikan aku komik edisi terbaru itu kan?“
tanya Riza. Ayah Riza menjawab “Iya doong, ayo kita pergi beli”. Riza dan
Ayahnya pun langsung pergi ke toko buku. Keesokan harinya Mandala dan Riza
seperti biasa bermain bersama disore hari, diwaktu yang sama Riza menunjukan
buku komik yang dibelikan Ayahnya sebagai hadiah ranking satu. Ternyata
Mandala dan Riza sama-sama menyukai buku komik itu, karena ceritanya yang
sangat menarik dan membuat pembaca penasaran dengan alurnya. Dikarenakan
Mandala juga penasaran dengan buku komik itu Mandala pun meminta izin
dengan Riza untuk meminjamnya. Walaupun Riza belum sempat membaca komik
itu hingga tamat itu pun meminjamkan ke pada Mandala dengan syarat harus
dijaga dengan dengan baik. Mandala pun setuju dan membawa komik tersebut
pulang. Sesampai dirumah Mandala langsung membaca komik yang telah
dipinjamkan Riza kepadanya. Ditengah membaca ia merasa kehausan dan segera
mengambil air minum ke atas meja tempat ia membaca. Tetapi, dengan tidak
sengaja air yang diambilnya tumpah diatas komik tersebut, yang membuat komik
tersebut rusak dan tulisan serta gambarnya menjadi buram dan tidak bisa di baca
lagi. Karena itupun Mandala panik dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mandala
mencoba untuk menjemurnya tapi hasil nya tetap sama saja, ia pun pasrah . Disaat
itu juga Riza datang untuk meminta komiknya yang dipinjamkannya. Situasi
semakim panik tetapi Mandala sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Iapun keluar dari
rumah dan meminta maaf kepada Riza karena ia telah membuat buku Riza rusak.
“Maaf Riza, aku tidak sengaja merusak bukumu” ucapan maaf Mandala. Melihat
kondisi komik itu hati Riza seketika hancur diakibatkan hasil kerja keras nya
siang dan malam hancur begitu saja. Riza berlahan pulang meninggal kan
Mandala dengan muka yang sedih dan marah. Mandala sangat merasa sangat
merasa bersalah karena merusak buku Riza.

Sudah satu tiga hari mereka berdua tidak akrap dan bermain bersama lagi.
Riza belum bisa memaafkam Mandala yang telah merusak komik pemberian
ayahnya. Dikarenakan Mandala tidak mau persahabatan mereka berdua hancur
karena dirinya sendiri sehingga ia rela membongkar uang tabungan nya, Tetapi
uang tabungan Mandala masih belum cukup untuk membeli buku komik itu. Ia
pun rela tidak jajan dan kelaparan disekolah agar uangnya bisa terkumpul. Setelah
uangnya terkumpul ia pun langsung ke toko buku untuk membeli komik yang
sama. Akan tetapi ternyata toko buku yang ada di desa nya tidak menjual buku
komik itu, sehingga ia harus ke kota untuk membeli nya. Tetapi, tidak mungkin ia
ke kota sendirian. Ia kemudian pulang ke rumah dan memikirkan bagaimana ia
bisa ke kota karena kekota itu cukup jauh. Disaat itu juga Ayah Mandala melihat
Mandala yang seperti sedang ada masalah, Ayah Mandala pun mendekat dan
menanyakan masalah yang dimiliki Mandala. Ayah Mandala pun bertanya
“Kamu kenapa Mandala? Kok seperti ada masalah” tanya Ayah. Mandala pun
menceritakan semua nya. “Wahh, itu contoh yang baik Mandala, Ayah bisa bantu
kamu untuk membeli buku itu ke kota” ucap Ayah. Dengan sangat senang hati
Mandala pun pergi dengan Ayah nya ke toko buku yang berada dikota. Saat
Mandala telah pulang dari kota, ia dengan semangat pergi ke rumah Riza, disaat
Mandala memencet bel rumah, Riza tak kunjung membuka pintu rumah. Mandala
mencoba untuk memencet bel rumah sekali lagi, akan tetapi dari dalam rumah
Riza berteriak “Pergi kau, aku tak mau melihatmu lagi!” Mendengar teriakan Riza
itu hati Mandala hancur dan dengan sangat sedih ia berlari meninggalkan rumah
Riza dan pergi ketepi pantai untuk merenung. Disaat itu juga ia jadi teringat yang
dimana mereka selalu bermain di pantai itu dan menikmati panorama senja yang
sangat indah dipandang mata. Mandala menjadi sangat rindu dengan suasana
diwaktu itu, yang dimana mereka selalu mandi, bermain pasir dan masih banyak
lagi yang mereka lakukan di pantai itu. Ditengah Mandala sedang merenung, tiba-
tiba datang seseorang yang menutup mata Mandala dari arah belakang. Mandala
kaget sekaligus bingung siapa yang menutup mata nya itu. Yang ternyata itu
adalah sahabat nya sendiri yaitu Riza. Mandala yang melihat itu sungguh bingung
serta kaget melihat ada Riza di depan mata nya. Saat itu Riza berkata “Mandala,
aku minta maaf telah membentak mu tadi saat dirumahku, aku terbawa emosi”
kata Riza kepada Mandala. Mandala yang mendengar itu pun merasa menangis
bahagia karena Riza telah memaafkan nya. Disaat itu juga Mandala memberikan
buku komik yang ia sudah beli untuk mengganti buku komik milik Riza yang ia
rusakkan. Riza menerima buku itu dengan wajah yang gembira. Setelah itu
mereka berdua melihat panorasa yang indah di pantai itu sambil bercerita dan
bercanda bersama seperti dulu lagi.

Anda mungkin juga menyukai