Anda di halaman 1dari 5

PENILAIAN HARIAN BAHASA INDONESIA

RESENSI NOVEL

Nama :

Kelas/No. Absen: xia3/12

1. Judul Resensi: Takdir Cinta

2. Identitas Novel

Judul Novel : Ayat-Ayat Cinta

Pengarang : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit : Republika

TahunTerbit : 2004

Jumlah Halaman : 420 halaman

3. Kepengarangan dan karyanya

Habiburrahman EL Shirazy, alias Kang Abik, merupakan seorang novelis t


erkenal di Indonesia. Dia bahkan dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia
oleh Insani Universitas Diponegoro (UNDIP). Dia lahir Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia, pada tanggal 30 September 1976.Selain dikenal sebagai
seorang novelis, Habiburrahman EL Shirazy juga dikenal khalayak umum
sebagai seorang penyair, dai, bahkan sutradara. Dia adalah lulusan Sarjana dari
Univesitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Bayak sekali karya-karya yang telah ia
ciptakan dan diminati oleh masyarakat, antara lain : Di Atas Sajadah Cinta
(ditayangkan di televisi, 2004), Ayat-Ayat Cinta (versi film, 2004), Pudarnya
Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Dalam Mihrab
Cinta (2007), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007),
Bumi Cinta (2010) dan The Romance.Setelah lulus dari Madrasah Aliyah
Program Khusus (MAPK) Surakarta pada tahun 1995, ia melanjutkan studinya
di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, jurusan Hadist fakultas Ushuluddin
hingga lulus pada tahun 1999. Gelar Postgraduate Diploma (Pg.D) ia raih
setelah Habiburrahman EL Shirazy lulus Strata 2 (S2) dari Institute for Islamic
Sudies, Kairo, pada tahun 2001.Selama melakukan pengembaraan
intelektualnya di Mesir, Habiburrahman EL Shirazy memiliki pengalaman
dalam menjadi pimpinan kelompok kajian Majelis Intensif Yurisprudens dan
Kajian Pengetahuan Islam (MISYKATI) di Kairo selama 1 tahun, dimulai
tahun 1996 hingga 1997. Selain itu, Ia juga pernah menjabat sebagai
koordinator Islam ICMI Orsat Kairo dalam dua periode (1998-2000 dan 2000-
2002).Terbentuknya Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Forum Lingkar
Pena (FLP) di Kairo juga dikarenakan atas prakarsa darinya.Selain sebagai
novelis, dia juga diangkat sebagai guru di MAN 1 Jogjakarta pada tahun 2003-
2004. Selanjutnya ia mendedikasikan ilmunya sebagai guru besar / dosen
Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS
Surakarta, Indonesia.Kang Abik menikah dengan seorang wanita bernama
Muyasaratun Sa'idah. Pernikahannya dikaruniai 2 orang anak bernama
Muhammad Neil Author dan Muhammad Ziaul Kautsar.

(minimal 6 kalimat)
4. Sinopsis
Novel ini bercerita tentang kisah percintaan yang bernuansa islam. Cerita bermula
dari seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Fahri yang kuliah di Universitas
Al- Azhar, ia tinggal di sebuah apartemen bersama keempat temannya. Mereka
berlima mempunyai tetangga yang baik yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros
memiliki istri bernama Madame Nahed dan dua orang anak bernama Maria dan
Yousef. Meskipun mereka adalah keluarga Kristen Koptik yang taat, namun Maria
sang putri sulung memiliki kepribadian yang sangat unik, ia suka pada Alquran dan
bahkan merasa bangga ketika hafal dengan surat Maryam. Sementara itu, Fahri dan
kawan-kawan juga memiliki tetangga yang galak dan selalu bersikap kasar terhadap
putrinya yang bernama Noura, yaitu Bahadur.
Di sisi lain, Nurul adalah anak seorang kyai terkenal yang juga kuliah di Al-Azhar.
Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis itu, begitu juga sebaliknya. Tetapi
keduanya tidak ada yang berani mengungkapkan perasaannya.
Pertemuan Fahri dengan perempuan bercadar bernama Aisha terjadi ketika dirinya
pergi ke Subra El-Kaima untuk talaqqi pada Syaikh Utsman Abdul Fattah. Aisha
adalah gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Sejak kejadian Fahri membela
islam dari tuduhan kolot dan kaku di metro, Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri
pun mengalami hal yang sama. Mereka lalu menikah setelah sebelumnya melalui
proses perjodohan yang dilakukan oleh paman Aisha yang ternyata teman kuliah
Fahri. Beberapa bulan kemudian Aisha dinyatakan hamil, mereka sangat bahagia.
Namun tak lama setelah itu, Fahri mendapat kabar jika Maria koma. Tidak cukup
sampai di situ, Noura, gadis yang pernah ditolong menuduh Fahri telah
memperkosanya. Semua orang tahu jika itu hanya fitnah, tapi Fahri tetap diseret ke
penjara. Kunci semuanya adalah Maria yang masih koma di rumah sakit, dia
mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Keluarga Boutros mengunjungi Fahri di penjara dan memintanya untuk membantu
menyadarkan Maria dari komanya dengan cara merekam suara Fahri agar dapat
diperdengarkan kepada gadis itu. Belakangan diketahui dari buku harian Maria,
ternyata dia mencintai Fahri. Kata dokter, hanya orang yang dicintai Maria yang
bisa menyembuhkannya. Madame Nahed pun menyuruh Fahri untuk
mengungkapkan cinta kepada Maria. Awalnya Fahri tidak mau tetapi setelah Aisha
mengizinkannya Fahri akhirnya menikahi Maria. Kemudian Maria sadar.
Saat sidang penentuan tiba, di akhir persidangan Maria hadir dan memberikan
kesaksian dengan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Setelah mengatakan
hal tersebut Maria pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Fahri
memenangkan persidangan, Bahadur yang terbukti bersalah dimasukkan ke penjara.
Begitu divonis bebas, Fahri dibawa ke rumah sakit yang sama dengan Maria untuk
diperiksa. Sejak pingsan di persidangan Maria belum sadar. Beberapa saat
kemudian Aisha mendengar Maria mengigau kalau dirinya ingin masuk surga tetapi
tidak diperbolehkan. Maria lalu terbangun dan menceritakan mimpinya kepada
Aisha dan Fahri, lalu dia minta diantarkan berwudhu. Fahri pun membopong Maria
dan dibantu Aisha mengantarkan Maria berwudhu. Setelah itu Maria kembali
dibaringkan di kamar rawatnya. Selesai mengucapkan sesuatu kepada Fahri, Maria
melafalkan syahadat. Tak lama kemudian matanya tertutup rapat dan
menghembuskan nafas terakhirnya.

5. Unsur Intrinsik
1. Tema : Cinta Penuh Pengorbanan
2. Tokoh : Fahri, Maria, Aisha, Nurul, Noura, Saiful, Rudi, Hamdi, Mishbah,
keluarga Tuan Boutros, Bahadur,
3. Plot / alur : Maju.
4. Perwatakan :
· Fahri : Rajin, pintar, sabar, terencana, tepat waktu, ikhlas, ulet, penolong,
sholeh, aktifis, pintar dalam memimpin, lurus, penuh dengan target.
· Maria : Ceria, suka bergurau, rajin, pintar, tapi fisiknya lemah, manja
tertutup.
· Aisah : Orangnya lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, serba
mewah.
· Nurul : Rajin, pintar, pemalu , tidak terbuka, kaku, emosi, sholehah.
· Noura : Orangnya tertutup, sulit di tebak,pintar, tapi dia kejam, emosi,
pendiam.
· Keluarga Tuan Boutros : Baik hati, sopan, suka menolong, tidak sombong
walaupun orang kaya.
· Bahadur : Kasar, semena-mena pada anak, suka memfitnah.
· Teman Fahri (Saiful, Rudi, Hamdi, Mishbah) : Baik, tekun, pintar, rajin,
sholeh.
5. latar tempat : Mesir, Kairo, Al-Azhar, flat, masjid, restoran, metro, penjara,
rumah sakit, Alexandria;
Waktu (pagi, siang, malam)
Suasana (mengharukan, menegangkan, menyedihkan)
6. Amanat : Semakin banyak ilmu yang kita miliki, maka semakin banyak pula
hambatan, cobaan yang harus kita lewati dan dipecahkan dengan hati yang .
7. Sudut pandang : Aku orang ke 1
(minimal 10 kalimat)
6. Keunggulan Novel
1. Bahasa, meliputi kelancaran, ketepatan, dan komunikatifan bahasa.
Novel ini ditulis dengan bahasa lancar dengan tokoh-tokoh yang “hidup”
dalam berbagai karakter, membuat novel ini tidak hanya sekedar dibaca
sebagai cerita picisan atau romantisme biasa, melainkan membaurkan
pengetahuan atas hidup dan berkehidupan secara indah. Ketepatan dalam
mengolah kata-kata sangat tepat, membuat cerita dalam novel ini terasa benar-
benar terjadi. Bahasanya juga komunikatif, mudah dipahami oleh pembacanya.
Di dalam novel ini ada bahasa arabnya juga, dan dibawahnya ada artinya jadi
memudahkan si pembaca memahmi isinya.

2.Kisah-kisah hubungan antar manusia satu dengan yang lain (kisah cinta)
digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa berlebihan/ vulgar
3. Isi, meliputi kualitas, kelengkapan, dan kebaruan.
Kualitasnya sangat baik, diterbitkan di Jakarta oleh Penerbit Republika. Novel
ini menurut saya juga sudah lengkap, mulai dari cover depan sampai belakang.
4. Kemasan buku.
Novel ini dikemas dengan sangat baik. Sebelum membaca isinya, pembaca
disuguhkan dengan komentar-komentar orang yang sudah membaca novel
tersebut, jadi menambah keinginan saya untuk mengetahui bagaiman isi
ceritanya.

(minimal 4 kelebihan)
7. Kekurangan Novel
1. Tokoh utama Fahri, yang hanya laki-laki biasa dan anak seorang petani
dicintai oleh empat orang wanita sekaligus. Dalam kehidupan nyata hal ini mustahil
terjadi. Kesannya Fahri digambarkan sebagai laki-laki yang hampir sempurna.
2. Maria yang jatuh sakit berminggu-minggu bahkan sampai koma, cuma karena
ditolak citanya oleh Fahri. Dalam kehidupan nyata hal ini terlalu berlebihan.
3. Noura Frustasi karena tak mendapat cinta Fahri. Ia lantas memfitnah dengan
tuduhan yang sangat kejam hingga Fahri dipenjara. Dalam kehidupan nyata tidak
mungkin seseorang tega memfitnah orang yang ia cintai sampai menjebloskan ke
penjara.
(minimal 2 kekurangan)
8. Kesimpulan (penutup )
Novel ini tidak saja menceritakan kehidupan percintaan seperti novel-novel tentang
cinta yang lain, tetapi juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya hidup di jalan
Allah, hidup hanya benar-benar untuk sang pencipta. Novel ini juga mengajarkan
kesabaran, kesederhanaan serta memberikan pengalaman kepada kita betapa sulitnya
perjuangan seorang mencari ilmu di negeri orang.
Novel ini cukup membuat pembaca penasaran dan tertarik untuk membacanya.
Bahasanya yang tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami, sekaligus dapat sedikit-
sedikit belajar bahasa Arab. Selain itu, novel karya Habiburrahman el Shirazy ini
layak dibaca. Karena penuh dengan nilai kehidupan yang tersirat didalamnya.
(minimal 5 kalimat)

Anda mungkin juga menyukai