Anda di halaman 1dari 4

Tugas Akhir

Bahasa Indonesia

Dikerjakan Oleh :

Ridwan Hidayat

XII IPS 2

SMA Negeri 1 Soreang

Tahun 2020 – 2021

Kabupaten Bandung, Jawa Barat.


Ridwan Hidayat – XII IPS 2 Bahasa Indonesia

Mengkontruksi Kritik Sastra


1. Datalah identitas karya tersebut!
Jawaban : Identitas novel “Ayat-Ayat Cinta” yang saya baca adalah sebagai berikut :

 Judul Buku : Ayat Ayat Cinta


 Penulis : Habiburrahman El Shirazy
 Tahun Terbit : 2004
 Penerbit : Republika, Jakarta
 Tebal Buku : 420 Halaman

2. Buatlah deskripsi singkat karya tersebut! Untuk film, drama, dan novel wujud
deskripsinya adalah sinopsis!
Jawaban : Sinopsis novel “Ayat-Ayat Cinta” menurut saya adalah sebagai berikut :
Novel Ayat-Ayat Cinta bercerita tentang kisah percintaan bernuansa islam. Bermula
dari seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Fahri yang berkuliah di Universitas Al-
Azhar, ia tinggal di apartemen bersama ke-4 temannya. Mereka berlima mempunyai tetangga
yang baik yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros memiliki istri bernama Madame Nahed
dan dua orang anak bernama Maria dan Yousef. Meskipun mereka adalah keluarga Kristen
yang taat, namun Maria sang putri sulung memiliki kepribadian yang sangat unik, ia suka
pada Alquran dan bahkan merasa bangga ketika hafal dengan surat Maryam. Sementara itu,
Fahri dan kawan-kawan juga memiliki tetangga yang galak dan selalu bersikap kasar
terhadap putrinya yang bernama Noura, yaitu Bahadur.
Di sisi lain, Nurul adalah anak seorang kyai terkenal yang juga kuliah di Al-Azhar.
Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis itu, begitu juga sebaliknya. Tetapi keduanya tidak
ada yang berani mengungkapkan perasaannya.
Pertemuan Fahri dengan perempuan bercadar bernama Aisha terjadi ketika dirinya
pergi ke Subra El-Kaima. Aisha adalah gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Sejak
kejadian Fahri membela islam dari tuduhan di metro, Aisha jatuh cinta pada Fahri dan Fahri
pun mengalami hal yang sama. Mereka lalu menikah setelah sebelumnya melalui proses
perjodohan yang dilakukan oleh paman Aisha yang ternyata teman kuliah Fahri. Beberapa
bulan kemudian Aisha dinyatakan hamil, mereka sangat bahagia. Namun tak lama setelah
itu, Fahri mendapat kabar jika Maria koma. Tidak cukup sampai di situ, Noura, gadis yang
pernah ditolong menuduh Fahri telah memperkosanya. Semua orang tahu jika itu hanya
fitnah, tapi Fahri tetap diseret ke penjara. Kunci semuanya adalah Maria yang masih koma di
rumah sakit, dia mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Keluarga Boutros mengunjungi Fahri di penjara dan memintanya untuk membantu
menyadarkan Maria dari komanya dengan cara merekam suara Fahri agar dapat
diperdengarkan kepada gadis itu. Belakangan diketahui dari buku harian Maria, ternyata dia

2
Ridwan Hidayat – XII IPS 2 Bahasa Indonesia

mencintai Fahri. Kata dokter, hanya orang yang dicintai Maria yang bisa menyembuhkannya.
Madame Nahed pun menyuruh Fahri untuk mengungkapkan cinta kepada Maria. Awalnya
Fahri tidak mau tetapi setelah Aisha mengizinkannya Fahri akhirnya menikahi Maria.
Kemudian Maria sadar.
Saat sidang penentuan tiba, di akhir persidangan Maria hadir dan memberikan
kesaksian dengan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Setelah mengatakan hal
tersebut Maria pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Fahri memenangkan
persidangan, Bahadur yang terbukti bersalah dimasukkan ke penjara.
Setelah bebas, Fahri dibawa ke rumah sakit yang sama dengan Maria untuk diperiksa.
Sejak pingsan di persidangan Maria belum sadar. Beberapa saat kemudian Aisha mendengar
Maria mengigau kalau dirinya ingin masuk surga tetapi tidak diperbolehkan. Maria lalu
terbangun dan menceritakan mimpinya kepada Aisha dan Fahri, lalu dia minta diantarkan
berwudhu. Fahri pun membawa Maria dan dibantu Aisha mengantarkan Maria berwudhu.
Setelah itu Maria kembali dibaringkan di kamar rawatnya. Selesai mengucapkan sesuatu
kepada Fahri, Maria melafalkan syahadat. Tak lama kemudian matanya tertutup rapat dan
menghembuskan nafas terakhirnya.

3. Buatlah kelebihan dan kelemahan karya tersebut!


Jawaban : Kelebihan dak kelemahan Novel Ayat-Ayat Cinta tersebut menurut Saya
adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
1) Bahasa yang digunakan sungguh indah/puitis dan mudah dimengerti.
2) Mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan sangat
bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
3) Dapat memperkaya ilmu tentang Islam dan pengetahuan kita tentang negara Mesir.
4) Selain novel bergenre cinta dan religi, didalam cerita novel ini juga terdapat tema
tantang politik, fiqih, budaya, dan juga dakwah.
Kelemahan :
1) Ceritanya cukup berlebihan jika dibandingkan dengan kehidupan nyata.
2) Terdapat beberapa kosakata yang cukup vulgar / dewasa.

4. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah kamu data, buatlah teks kritik
sederhana minimal 200 kata!
Jawaban : Kritik dari saya terhadap novel “Ayat-Ayat Cinta” adalah sebagai berikut :
Menurut Saya, sebenarnya ceritanya sudah sangat bagus, banyak pendidikan dan
nilai-nilai yang ditanamkan di dalam novel cerita ini, dan juga banyak hal positif yang
didapat jika kita membaca buku ini. Ceritanya pun diceritakan secara mendetail, yang

3
Ridwan Hidayat – XII IPS 2 Bahasa Indonesia

dimaksud detail disini adalah diceritakannya cerita ini dengan sangat runtut, terperinci, dan
jelas. Bahasa yang digunakan pun sangat indah dan mudah untuk dimengerti. Dari segi tema,
selain romance dan religi, terdapat juga bagian cerita yang menceritakan tentang politik,
budaya, dan lain sebagainya. Akan tetapi, di dalam buku ini juga terdapat beberapa kosakata
bahasa yang cukup vulgar atau dewasa yang mungkin seharusnya tidak perlu dipakai.
Saya juga berpikir agaknya terlalu berlebihan jika kepolisian Negara Mesir yang
diceritakan di novel Ayat-Ayat Cinta ini benar-benar tidak punya harga diri dan juga kejam,
saya rasa hal itu terlalu berlebihan. Selain itu, agak berlebihan juga jika cinta seseorang
ditolak akan menyebabkan koma dalam jangka waktu yang cukup panjang dan koma tersebut
hanya bisa disembuhkan oleh orang yang dicintainya. Dan secara pribadi saya ingin cerita ini
jangan diusaikan terlebih dahulu sebelum mereka pulang ke indonesia. Atau setidaknya cerita
tentang keluarga Fahri di Indonesia agak ditekankan karena dalam buku ini seperti
selingannya saja. Mungkin hanya itu, selebihnya sudah lebih dari cukup.
Kesimpulan penilaian dari saya, sungguh novel yang sangat bangus! Novel ini mampu
memberikan siraman rohani pada jiwa. Selain menjadi sebagai hiburan, dengan membaca
novel ini kita dapat memperluas wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan
di dalamnya pun tidak sembarang menceritakan kisah cinta. Tidak seperti sinetron
kebanyakan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai