Anda di halaman 1dari 5

UNSUR INTRINSIK NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH

Adapun unsur instrinsik dalam novel ini adalah sebagai berikut :

1. Tema
Tema yang terkandung dalam novel in adalah Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
2. Latar
Latar Tempat
Dalam novel ini yang menjadi latar tempat adalah :
1. Di daerah kota Alexandria
Seperti di Hotel Al Haram, tempat Azzam menginap saat kedutaan besar republik indonesia
mengadakan acara “Pekan promosi wisata & budaya Indonesia di Alexandra”
2. Pantai El Muntazah, Lobby Hotel
Yaitu tempat diadakannya acara makan malam
3. Pantai Cleopatra
Yaitu tempat dimana Azzam dan pak Ali berbincang-bincang menikmati udara pagi setelah
sholat subuh
4. Toko Buku di El Manshiya
Yaitu tempat dimana Azzam bertemu dengan Furqan untuk kedua kalinya
5. Hay El Asher
Yaitu tempat dimana Flat Azzam dan teman-temannya dari Indonesia
6. Masjid Ridwan
Yaitu masjid tempat biasanya Azzam menunaikan ibadah shalat subuh
7. Universitas Al-Azhar, Kairo
Yaitu tempat dimana para tokoh menuntut ilmu
8. Meridien Hotel
Yaitu tempat Furqan menenangkan dirinya untuk fokus tesis
9. Pasar Sayyeda Zainab
Yaitu tempat dimana Azzam biasa berbelanja seperti peralatan bakso dan tempe
10. Abdur Rasul
Yaitu tempat flat Anna dan teman-temannya dari Indonesia
11. Kantor Mabahits tempat pertahanan dan keamanan, Penjara dan Rumah sakit
Latar waktu
Latar waktu dalam cerita novel ini tidak dijelaskan secara langsung oleh pengarang, tapi dapat di
tapi kita dapat menarik kesimpulan dari cerita ini berlangsung ketika Azzam mulai menuntut
ilmu pada jenjang perguruan tinggi di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Sampai pada akhirnya ia harus bekerja keras untuk mempertahankan kuliahnya sampai tamat
beserta keluarganya yang ada di indonesia.
Seperti petikan cerita berikut :
“ Dan akan ia buka kembali saat nanti sudah pulang ke Indonesia. Setelah ia selesai S1 dan adik-
adiknya sudah bisa ia percayai mampu meraih masa depannya”. Hal.121
“ padahalia sudah 9 tahun di Mesir. Ia sama sekali tidak memperdulika hal itu. Baginya yang
terpenting ia sudah melakukan hal yang benar. Baik untuk dirinya, ibunya, adik-adik dan
agamanya.” – hal.212
3.Penokohan/Perwatakan
a). Anna Althafunnisa
Ia adalah seorang wanita yang sempurna dimata orang, selain pandai, cantik dia juga memiliki
budi pekerti yang baik
b). Khairul Azzam
Seorang lelaki yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas segala perbuatannya dan
menjadi suami Anna Althafunnisa
c). Furqan Andi Hasan
Ia adalah seorang lelaki yang ramah, glamour, intelek dan ceroboh
d). Kyai Lutfi
Ia adalah seorang ayah yang sangat bertanggung jawab atas segala tindakannya dan dapat
menjadi panutan masyarakat
e). Ayatul Husna
Wanita yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan Anna
dengan Suaminya Azzam saat di Indonesia.
4. Plot/Alur
Dalam novel ini alur yang digunakan adalah alur progresif, yaitu jalan cerita atau peristiwa yang
diceritakan bersifat kronologis.
Atau dapat disebut juga juga alur maju, karena dimulai dengan pertemuan Anna dengan Azzam,
yang mana mereka sudah melewati liku-liku kehidupan hingga pada akhirnya mereka bersatu.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang terdapat dalam novel ini adalah denotasi. Pengarang menggunakan 3 bahasa
yaitu bahasa inggris, bahasa Arab dan Bahasa Indonesia sehingga memudahkan bahasa untuk
memahami cerita.
6. Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah kata ganti orang ketiga karena dalam
penceritaanya penulis menggunakan kata “Dia”.
7. Amanat
Adapun amanat yang disampaikan dari novel ketika cinta bertasbih adalah sebagai berikut :
Terkadang cinta itu memang tak harus memiliki
Kesempatan tidak akan datang dua kali harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tak perlu takut akan
resiko.
Karena resiko akan membuat kita lebih matang untuk melangkah maju
Sesama muslim adalah saudara, yang saling menolong dan peduli
Pilihan itu ada tergantung kepada kita siap atau tidak menanggung resiko dari pilihan itu.
Cinta yang haqiqah adalah cinta yang bedasar pada pilihan hati, bukan hanya karena nafsu ingin
memiliki.
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
From: Islamic Desktop.com
Segi Budaya
Dalam novel ini penuh dengan keadaan yang serba mewah di sekitar Negara Kario Mesir
Segi Sosial
Kehidupan seorang pemuda yang hidup mandiri dalam suatu negara yaitu Kairo Mesir yang
serba kekurangan tapi memiliki tekad yang tinggi untuk meraih cita-citanya
Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi yang diceritakan adalah sederhana dan serba kekurangan tetapi Azzam
memiliki tekad yang tinggi untuk terus menggapai cita-citanya dengan berjualan tempe di Kairo
Mesir
Segi Agama
Dalam novel ini sangat mengutamakan kepada Agama Islam
Segi Politik
Dalam novel ketika cinta bertasbih ini mengandung unsur politik kegamaan seorang kyai yang
menjadi ulama besar di Kairo.
RESENSI NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH  
From: Bukubiruku.com
Data Publikasi
Judul                    : Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis                 : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit               : Republika-Basmalah
Tahun terbit         : 2007
Jumlah halaman           : 477 halaman
Kertas yang Digunakan  : Quarto
Tema                    :  Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
KELEBIHAN NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
Dalam novel ini menceritakan kisah percintaan bukan sekedar tahap lawan jenis saja tapi, jauh
mengungkapkan kecintaan terhadap Allah Swt.
Merupakan salah satu novel pembangun jiwa yang banyak akan makan di setiap kalimatnya.
Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dipahami membuat pembaca seakan dapat
melihat apa yang ingin diperlihatkan penulis.
Kata-katanya santun dan mudah di mengerti. Perwatakan tokoh mudah dimengerti dan
digambarkan secara jelas.
KELEMAHAN NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH
Sebuah novel dengan pengarang yang sama, konsep yang sama juga dan latar yang dipilih
kurang variatif.
KEBERMANFAATAN
Novel dengan tema percintaan yang satu ini pantas dibaca oleh siapa saja. Sesuai dengan
konsepnya.
Yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih
bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah swt.
Selain itu novel ketika cinta bertasbih ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan
memperluas wawasan kita terhadap dunia.
KESIMPULAN
Kita dapat mengambil pelajaran dari novel ini bahwa bagaimanapun hidup yang kita hadapi
harus dijalani dengan penuh syukur karena semua itu merupakan nikmat yang diberikan Allah
Swt.
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup untuk menggapai cita-cita yang tinggi, dengan
tekad dan keyakinan bahwa kita bisa.
Sangat banyak pelajaran yang dapat kita teladani dari novel ini seperti keagamaan, moral, cinta,
ketegaran hidup, serta makna sebuah takdir yang takkan pernah bisa kita tebak.
Selain itu novel ini juga dapat mencontohkan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigh,
sabar, tawakal, dan lain sebagainya.
SARAN
Diharapkan dalam mencari ilmu dijadikan tujuan hidup yang harus diutamakan dan diimbangi
dengan akhlak supaya tercipta potensi unggul yang akan menjadi prestasi cemerlang dimasa
yang akan datang seperti yang dikisahkan dalam novel tersebut yang memperjuangkan cita-
citanya.

Anda mungkin juga menyukai