Anda di halaman 1dari 8

Telaah Prosa: Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Novel Antariksa Karya

Tresia

Novel Antariksa Karya Tresia (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dalam menelaah sebuah karya sastra, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah
unsur-unsur intrinsik yang terkandung di dalamnya. Hal ini juga berlaku ketika melakukan
analisis terhadap sebuah resensi novel. Pada artikel ini, penulis akan membahas tentang
Novel Antariksa karya Tresia dan melakukan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik yang
terdapat dalam resensi novel tersebut. Dengan demikian, diharapkan pembaca dapat
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai karya sastra.

Identitas Novel:

1. Judul novel: Antariksa


2. Penulis: Tresia
3. Jumlah halaman: 384 halaman
4. Penerbit: Coconut Books
5. Kota penerbit: Depok, Jawa Barat
6. Kategori: Novel fiksi
7. Tahun terbit: 2020

Sinopsis Novel Antariksa

Novel Antariksa ini menceritakan tentang seorang remaja yang tampan dan berasal dari
keluarga cukup berada serta terpandang di sekolahnya. Latar belakang yang dimiliki dari
seorang remaja itu bernama Antariksa Sanjaya, sosoknya sangat disegani oleh teman-
temannya. Sifatnya terkenal angkuh, kejam, pemberani, keras kepala sehingga ia menjadi
ketua geng angkatan di sekolah yang ditakuti oleh siapapun termasuk anggota gengnya
sendiri. Nama gengnya tersebut adalah Pasdala, singkatan dari Pasukan Mandala, sesuai
dengan nama sekolahnya yaitu SMA Mandala.

Antariksa banyak pula disukai oleh siswi-siswi di sekolahnya. Namun, tetap saja Antariksa
tidak tertarik dengan siapapun yang melirik dan menggodainya itu. Justru hal tersebut
membuatnya merasa terganggu. Bahkan, Antariksa tak segan-segan untuk melenyapkan
seseorang yang telah mengusik ketenangannya tanpa menghiraukan siapa orang tersebut.

Namun suatu ketika ada seorang siswi lugu datang ke kehidupan Antariksa. Siswi tersebut
tidak sengaja mengirim surat cinta ke lokernya yang seharusnya ia letakkan untuk temannya
Antariksa yakni Laskar. Walaupun Antariksa mengetahui bahwa gadis itu salah mengirim
alamat surat kepadanya, lantas ia tidak bisa diam saja dan dipastikan ia tidak membiarkan
gadis tersebut hidup dengan tenang. Antariksa akan memberikan sedikit pelajaran kepada
pengirim surat itu. Pengirim surat tersebut ternyata seorang siswi bernama Vanila Aletta dari
kelas XI IPS 2.

Selama di bawah naungan Antariksa, Vanila diperlakukan layaknya babu olehnya, sampai-
sampai Vanila dipanggil dengan sebutan Upik Abu. Antariksa selalu menyuruh Vanila dan ia
harus menuruti setiap perkataan yang diperintahi Antariksa. Apapun itu Vanila lakukan agar
cepat terbebas dari ancaman Antariksa, tetapi apalah daya ia tidak berani menghadapi sikap
dinginnya Antariksa alias si Tiger, begitu sebutan Vanila untuk Antariksa yang kalau sedang
marah mirip seekor harimau atau tiger.

Pelajaran yang diberi Antariksa kepada Vanila berlangsung cukup lama, tanpa disadari sosok
laki-laki yang dingin dan kejam itu mulai merasakan ketertarikannya terhadap gadis yang
selama ini ia anggap sebagai bahan pesuruh. Sosok Vanila Aletta dengan kesederhanaanya
berhasil membuat Antariksa jatuh hati. Menghabiskan waktu bersamanya membuat perasaan
nyaman timbul di hati Antariksa.

Menyadari hal tersebut, gadis lain bernama Capella Sadewa tidak terima mengetahui
bagaiman kedekatan Antariksa dan Vanila. Capela merupakan mantan pacar Antariksa dan
kini sedang dijodohkan dengan Antariksa oleh kedua orang tuanya. Kabarnya, Antariksa
tidak menerima perjodohan mereka, sebab ia sudah merasa dikecewakan oleh Capella saat
masih menjalin hubungan dengannya. Diam-diam Capella memiliki hubungan dekat dengan
laki-laki lain yang ternyata sahabat satu gengnya Antariksa, Mars Bagaskara namanya. Sejak
kejadian itu, Antariksa dan Mars menjadi berjarak satu sama lain, bahkan Antariksa
mengeluarkannya dari anggota geng Pasdal.

Seiring berjalannya waktu, hubungan Antariksa dan Vanila semakin melekat. Awalnya
memang Antariksa memiliki gengsi yang cukup tinggi, namun ia sadar bahwa dirinya tidak
bisa kehilangan sosok Vanila. Pada akhirnya, Antariksa mencoba memberanikan diri untuk
mengungkapkan perasaannya yang dibantu oleh teman-teman gengnya dan tak lupa
sahabatnya Vanila yaitu Jingga, sang mantan kekasihnya Laskar.

Capella yang masih berharap bisa kembali bersama Antariksa kian menjadi keras kepala.
Segala cara ia galih agar dapat menghancurkan hubungan Antariksa dengan Vanila. Ia pun
meminta pertolongan kepada Iris yang merupakan salah satu murid SMA Mandala. Akan
tetapi, tanpa Capella sadari bahwa Iris telah bekerja sama dengan musuh bebuyutnya
Antariksa, seorang ketua geng Gundar (Gunadarma) yaitu Hugo yang merencanakan ingin
menjatuhkan Antariksa dan orang-orang terdekatnya. Perpecahan itu terjadi disebabkan
karena geng Gundar selalu mengingkari perjanjian dan mencari masalah pada geng Pasdal.

Beberapa percobaan telah Capella lakukan, namun hasilnya tetap nihil. Meminta pertolongan
kepada Iris saat itu justru menimbulkan masalah yang sangat besar. Capella sendiri dituduh
melakukan perbuatan yang tidak seronok bersama Hugo, sehingga menyebabkan ia
dipandang rendah serta diejek oleh seluruh murid SMA Mandala. Terlebih lagi sosok Mars
yang selalu ada untuk Capella turut menjauhinya. Merasa kehilangan sosok Mars di hidup
seorang Capella membuatnya sangat frustrasi.

Meskipun seluruh murid SMA Mandala tidak ingin berteman dengan Capella, tetapi tidak
bagi Vanila Aletta. Vanila merasa prihatin kepada Capella dan ingin membantu
membersihkan nama Capella dengan mencari siapa dalang dari permasalahan tersebut.
Melihat Vanila yang baik hati menolongnya, membuat Capella merasa bersalah atas
perbuatannya selama ini yang mana ia berusaha menghancurkan hubungan Vanila dengan
Antariksa. Kejadian itu membuka pikiran dan hati Capella Sadewa, kalau sosok yang sangat
berarti untuknya yaitu Mars bukan Antariksa.

Walaupun Capella sudah mengikhlaskan hubungan Antariksa dengan Vanila, hubungan


mereka berdua belum sepenuhnya berjalan baik-baik saja. Mama tiri Antariksa tidak
menyetujui hubungan mereka berdua dan beranggapan kalau Vanila yang berasal dari
keluarga cukup sederhana tidak pantas untuk masuk ke dalam keluarga Antariksa yang kaya
raya dan terpandang itu. Antariksa yang sedari dulu tidak menyukai mama tirinya tersebut
merasa marah dan tidak terima dengan perlakuannya mama tirinya kepada Vanila.

Menjalani hubungan bersama Antariksa banyak rintangan yang dirasakan oleh Vanila. Belum
lama ia tidak mendapatkan restu dari keluarganya Antariksa. Ada masalah besar yang harus
dihadapinya lagi. Seseorang memecahkan kaca jendela rumahnya, hingga selembar foto yang
diselipkan ke dalam loker milik Antariksa dengan deretan angka yang tidak dapat ia mengerti
artinya. Perbuatan dari orang yang tidak dikenal itu sudah termasuk tindakan kejahatan.
Merasa cemas dan khawatir kepada pacarnya itu, lantas Antariksa bergegas mengetahui siapa
pelaku di balik kejahatan tersebut.

Setelah mengetahui pelaku kejatan yaitu Derai Jyotika, yang merupakan salah satu teman
baik Vanila. Namun, Vanila sendiri tidak habis pikir untuk apa Derai melakukan perbuatan
seperti itu. Padahal yang ia kenal, Derai adalah orang yang baik bahkan jarang sekali
berkomunikasi dengannya. Usut demi usut, tanpa disengaja Antariksa lah yang mengetahui
alasan Derai melakukan kejahatannya kepada Vanila dan dirinya.

Saat ibu tirinya Antariksa sedang bertengkar dengan ayahnya, karena ibu tirinya itu ketahuan
bahwa sebelum menikah bersama ayahnya ternyata sudah memiliki keluarga dan 1 anak
perempuan. Walaupun ibu tirinya sudah bercerai dengan suami sebelumnya, namun tetap saja
ia tidak pernah jujur kepada ayah Antariksa maupun Antariksa sendiri. Semua itu dibuktikan
oleh sebuah potret foto ibunya yang sedang menggendong anak perempuannya. Antariksa
yang penasaran melihat foto apa yang dilempar oleh ayahnya tersebut bergegas mengamati
siapa yang ada di dalam foto itu bersama ibu tirinya. Jelas ia langsung mengetahui bahwa
anak perempuan ibu tirinya adalah Derai Jyotika. Tanpa berpikir panjang, ia segera
menyadari alasan perbuatan kejahatan yang dilakukan Derai kepada Vanila.

Setelah kejadian yang dialami oleh Vanila, Antariksa merasa semuanya disebabkan karena
dirinya sendiri. Ia semakin menyalahkan dirinya. Sebab bersamanya, Vanila selalu diambang
situasi yang bahaya dan celaka. Pada akhirnya, Antariksa memutuskan untuk mengakhiri
hubungannya dengan Vanila. Vanila yang menganggap keputusan Antariksa tidak adil
baginya karena mereka masih saling menyayangi.

Hanya saja, keputusan Antariksa untuk jaga jarak dengan Vanila Aletta tidak berlangsung
lama. Mereka berdua sudah ditakdirkan bersama-sama. Dusta jika Antariksa tahan tidak
bertemu dan merindui Vanila begitupun sebaliknya. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka
berdua. Semua rintangan dan kejadian sudah mereka lewati, namun tetap saja Antariksa dan
Vanila akan selalu mencintai dan menjalin hubungan seterusnya.

Unsur Intrinsik Novel Antariksa

Tema: Tema utama dari novel ini adalah tentang perubahan dan pertumbuhan karakter. Kisah
Antariksa yang awalnya angkuh dan kejam berubah menjadi lebih bijaksana dan penuh kasih
sayang berkat pengaruh Vanila. Selain itu, tema lain yang terdapat dalam novel ini adalah
tentang persahabatan, cinta, dan pengkhianatan.

Alur: Novel Antariksa karya Tresia menggunakan alur maju dalam menjadwalkan cerita.
Alur maju adalah cara penulisan yang mengikuti struktur peristiwa dari awal hingga akhir
secara berurutan. Dalam alur maju, pembaca akan dapat melihat peristiwa-peristiwa yang
berlangsung satu-satun, mulai dari permulaan hingga akhir. Alur maju yang ada dalam novel
"Antariksa" karya Tresia dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, meliputi:

 Permulaan: Novel ini menghasilkan latar belakang tentang Antariksa Sanjaya, seorang
ketua geng motor yang dikenal kejam dan tidak punya hati. Antariksa menghadapi
berbagai tantangan dan pengalaman dalam kehidupannya, termasuk berbagi cinta
dengan gadis tanpa sengaja yang membuat pertahanan Antariksa luruh tanpa
persetujuannya.
 Pertikaian: Konflik sosial yang mengeluarkan dari tokoh utama, seperti Antariksa dan
Vanilla Aletta, menjadi fokus pada tahap ini. Konflik ini mencakup struktur sosial,
lembaga sosial, dan proses sosial, yang mengeluarkan persyaratan dalam interaksi
antara tokoh-tokoh.
 Akhir: Setelah melintasi berbagai tantangan dan pengalaman, Antariksa dan Vanilla
Aletta menemukan cinta dan harapan baru untuk masa depan mereka.
Alur maju ini memungkinkan pembaca untuk mengikuti cerita secara langkah demi langkah,
mulai dari awal hingga akhir, serta memungkinkan penulis untuk mengembangkan karakter
dan konflik sosial secara bertahap-tahap.

Penokohan: Antariksa adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia awalnya digambarkan sebagai
sosok angkuh, kejam, dan keras kepala, namun kemudian berubah menjadi lebih bijaksana
dan penuh kasih sayang berkat pengaruh Vanila. Selain itu, ada juga tokoh Vanila yang
merupakan gadis lugu namun memiliki kesederhanaan yang berhasil membuat Antariksa
jatuh hati. Capella adalah tokoh antagonis dalam novel ini yang mencoba menghancurkan
hubungan Antariksa dan Vanila.

Latar: Latar cerita novel ini adalah SMA Mandala, tempat di mana Antariksa dan Vanila
bersekolah. Selain itu, ada juga markas Pasdala yang menjadi tempat berkumpulnya geng
Antariksa, serta beberapa tempat di luar sekolah seperti rumah Antariksa, Vanila, Capella dan
Hugo.

Gaya Bahasa: Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah bahasa yang mudah
dipahami dan tidak terlalu formal. Selain itu, terdapat juga penggunaan bahasa slang yang
biasa digunakan oleh remaja pada umumnya.

Nilai-nilai: Novel ini mengajarkan nilai-nilai seperti persahabatan, cinta sejati,


kesederhanaan, dan perubahan karakter. Kisah Antariksa yang awalnya angkuh dan kejam
berubah menjadi lebih bijaksana dan penuh kasih sayang berkat pengaruh Vanila, sehingga
mengajarkan bahwa seseorang dapat berubah menjadi lebih baik jika memiliki pengaruh yang
baik dalam hidupnya.

Unsur Ekstrinsik Novel Antariksa

Latar Belakang Pandangan Masyarakat: Unsur entrinsik latar belakang pandangan


masyarakat dalam novel Antariksa adalah adanya geng-geng yang terbentuk di sekolah dan
menjadi masalah yang sering terjadi di masyarakat kita. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku
negatif seperti keangkuhan, kekerasan, dan penggunaan kekuatan untuk memaksakan
kehendak masih terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Selain itu, juga terdapat tema
tentang perjodohan yang masih sering terjadi di masyarakat kita, di mana orang tua sering
kali memaksakan kehendak mereka kepada anak-anak mereka dalam hal pernikahan.

Latar Belakang Pandangan Penulis: Sedangkan unsur entrinsik latar belakang pandangan
penulis dalam novel Antariksa tidak dijelaskan secara eksplisit atau jelas. Namun, dapat
diasumsikan bahwa penulis memiliki pemahaman yang baik tentang masalah- masalah yang
terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat, serta mampu menggambarkan karakter-
karakter yang kuat dan realistis dalam novelnya. Penulis juga berhasil menyampaikan pesan
moral yang kuat melalui kisah cinta dan persahabatan yang terjalin di antara tokoh-tokoh
dalam novelnya.

Kelebihan Novel Antariksa

Novel Antariksa karya Tresia ini memiliki kelebihan dalam penggambaran karakter tokoh
yang sangat variatif, baik tokoh utama maupun pendamping. Penulis dapat menggambarkan
setiap karakter tokoh dengan sangat detail dan kuat dari awal hingga akhir cerita. Bahasa
yang digunakan dalam novel Antariksa ini juga mudah dipahami dan konflik cerita
tersampaikan dengan baik, sehingga membuat pembaca penasaran dengan akhir ceritanya.
Alur cerita di dalamnya rapi dan jelas, bahkan setiap bagian cerita menyatu dengan bagian
cerita tokoh lainnya. Selain itu, novel Antariksa ini juga memiliki pesan moral yang baik
untuk disampaikan kepada pembaca, maka dari itu cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja
sampai dewasa.

Kekurangan Novel Antariksa

Dalam novel Antariksa, adapun kekurangan yang terdapat yaitu adanya kisah tentang
bullying yang dapat memicu pembaca untuk melakukan hal yang sama. Namun, sebenarnya
penulis ingin menggambarkan dampak buruk dari perundungan dan kekerasan yang
dilakukan oleh tokoh Antariksa agar pembaca tidak menirunya, terutama anak remaja.
Meskipun demikian, tidak semua pembaca dapat mengambil pesan positif tersebut. Selain itu,
konflik dalam cerita terkesan monoton karena hanya berfokus pada perundungan dan
kekerasan yang dilakukan oleh tokoh utama. Akhir cerita juga kurang menarik karena tidak
ada perubahan karakter dari para tokoh yang berperilaku buruk tersebut.

Amanat Novel Antariksa

Dalam cerita novel Antariksa ini, terdapat banyak rintangan dan masalah yang harus dihadapi
oleh karakter utama dan pasangannya. Namun, mereka berhasil melewati semua itu dengan
kekuatan cinta dan kepercayaan satu sama lain.

Kita dapat belajar dari cerita ini bahwa dalam hubungan, tidak selalu mulus dan mudah.
Namun, jika kita memiliki kepercayaan, kesetiaan, dan komitmen yang kuat, kita dapat
melewati semua rintangan dan masalah yang muncul.
Selain itu, cerita ini juga mengajarkan kita untuk tidak mudah terpengaruh oleh sifat negatif
seperti iri dan dengki. Kita harus selalu berusaha untuk menumbuhkan sikap positif seperti
menghargai, menghormati, dan mendukung orang lain dalam persahabatan dan hubungan
kita.

Terakhir, cerita ini juga mengajarkan kita untuk selalu jujur dan transparan dalam hubungan
kita. Kita tidak boleh menyembunyikan rahasia atau kebohongan dari pasangan kita, karena
hal itu hanya akan merusak hubungan kita di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai