Anda di halaman 1dari 4

NAMA : M.

ILHAM MAULANA

NIM : 19381071144

KELAS : TBIN D 19

IDENTITAS NOVEL

 Judul : Ayat-ayat Cinta


 Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
 Jumlah Halaman : 404 Halaman
 Tahun terbit : Desember 2004

RESENSI NOVEL

“Begitu menariknya novel Ayat-ayat Cinta ini, pada halaman pertama dibuka dengan cerita
suasana Mesir yang panas. Dari sinilah masuk tokoh utama yang dikenalkan kepada pembaca
melalui rangkaian kegiatan sehari-hari tokoh Fahri. Penggambaran suasana kehidupan kota
Mesir menjadi latar belakang yang mengesankan, pembaca seperti melihat langsung Mesir
dengan suasana panas 41 derajatnya, begitu pula dengan mahattah atau stasiun-stasiun di
Mesir."

SINOPSIS NOVEL

Novel ini bercerita tentang kisah percintaan yang di balut dalam ajaran-ajaran islaminya yang
sangat kental. Kisah berawal dari seorang mahasiswa bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq. Ia
adalah seorang mahasiswa Universitas Al-azhar, Mesir.

Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat temannya yang juga berasal dari Indonesia.
Mereka tinggal di apartemen sederhana. Mereka mempunyai tetangga yang sangat baik dan
akrab dengan mereka, yaitu keluarga Tuan Boutros. Tuan Boutros mempunyai istri bernama
Madame Nahed, dan dua orang anak mereka Maria dan Yousef. Keluaraga Tuan Boutros
adalah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Putri sulung mereka yang bernama Maria, ia
gadis yang unik. Ia seorang Kristen Koptik, namun ia suka pada Al-Quran. Ia bahkan hafal

1
beberapa ayat Al-Quran, diantarnnya adalah surat Maryam. Sebuah surat yang membuat
dirinya merasa bangga.

Pertemuan berawal ketika Fahri pergi ke Shubra El-Kaima untuk talaqqi pada Syaikh Utsman
Abdul Fattah. Ia pergi kesana naik metro, dan disitulah awal Fahri bertemu dengan
perempuan bercadar yang bernama Aisha. Aisha bukanlah orang Mesir, melainkan gadis asal
Jerman yang sedang studi di Mesir.

Selain mempunyai tetangga yang baik, Fahri juga mempunyai tetangga yang sangat galak dan
kasar. Kepala keluarga itu bernama Bahadur. Bahadur mempunyai istri bernama madame
Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur selalu bersikap kasar dengan Noura. Malam itu
Fahri ingin menolong Noura yang sedang jadi bulan-bulanan oleh Bahadur, tapi Fahri tidak
bisa menolongnya, lalu dia meminta bantuan Maria, akhirnya Maria mau menolong Noura.
Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingi menolongnya. Sayang hanya empati saja, tidak
lebih.

Maria tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Quran, dan
mengagumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya
tercurah dalam diary saja.

Nurul adalah anak seorang Kyai terkenal yang juga mencari ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya
Fahri menaruh hati pada gadis itu. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani
membuatnya tidak pernah mengungkapkan perasaanya pada Nurul. Padahal Nurul juga
menaruh hati pada Fahri, tapi Nurul juga tidak sanggup mengungkapkan perasaanya kepada
Fahri.

Muncullah Aisah, si mata Indah yang menyihir Fahri sejak sebuah kejadian di metro, saat
Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku. Aisah jatuh cinta pada Fahri, dan juga
Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.

Mereka berdua menikah, dijodohkan oleh pamannya Aisha. Mereka hidup bahagia. Beberapa
bulan kemudian Aisha dinyatakan mengandung. Tak lama kemudian, Fahri dapat kabar kalau
Maria koma. Belum sempat menjenguk Maria, malapetaka datang menghampiri rumah
tangga mereka. Noura menuduh Fahri telah memperkosanya. Semua orang tahu bahwa itu
adalah fitnah. Fahri diseret, dan dimasukkan ke penjara. Kuncinya semua ini adalah Maria
yang sedang koma. Dia mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya.

2
Keluarga Boutros mendatangi Fahri di penjara, mereka berniat mengunjungi Fahri dan juga
ingin meminta bantuan kepada Fahri untuk menyadarkan Maria dari komanya, dengan
menrekam suara Fahri dan nantinya akan didengarkan ke Maria. Kata dokter hanya orang
yang dicintai Maria yang dapat menyembuhkannya. Tak kunjung sadar juga, akhirnya dokter
dan madame Nahed mneyuruh Fahri untuk menyatakan cintanya kepada Maria. Sebelumnya
Fahri tidak mau melakukan itu, lalu Fahri meminta izin kepada Aisha, akhirnya Aisah
menyetujuinya. Setelah itu, Fahri langsung menikahi Maria. Setelah beberapa saat kemudian,
Maria sadar.

Sidang penentuan tiba, diakhir persidangan Maria tiba. Dia mengatakan apa yang sebenarnya
terjadi pada malam itu. Setelah mengatakan itu semua, Maria pingsan dan langsung dilarikan
ke rumah sakit. Fahri memenangkan sidang tersebut, dan Bahadur dimasukkan penjara.

Begitu divonis bebas, Fahri dibawa oleh Aisha ke rumah sakit yang sama dengan Maria
untuk diperiksa. Sejak selesai dari persidangan itu, Maria belum sadarkan diri juga. Beberapa
saat kemudian, Aisha mendengar Maria mengigau kalau dia ingin masuk surga, tapi tidak
diperbolehkan. Lalu ia terbangun dan menceritakan itu semua pada Aisha dan juga Fahri.
Fahri tau apa yang dimaksudkan oleh Maria, lalu ia membopong Maria ke kamar mandi dan
Aisha membantu untuk mewudhui Maria. Selesai itu Maria kembali dibaringkan di atas kasur
seprti semula. Lalu dengan suara lirih yang keluar dari relung jiwa ia melafalkan syahadad.
Tak lama kemudian, kedua matanya tertutup rapat dan akhirnya Maria meninggal dunia.

KELEBIHAN NOVEL

Rasanya membaca dan memahami novel karya Kang Abik banyak pelajaran yang bisa
didapatkan, seperti bagaimana menjalani hidup saat dirantau, atau menghargai hasil jerih
payah orang tua agar seseorang bisa sekolah sampai dengan impian tertinggi.

KEKURANGAN NOVEL

1. Tokoh utama Fahri, yang hanya laki-laki biasa dan anak seorang petani dicintai oleh empat
orang wanita sekaligus. Dalam kehidupan nyata hal ini mustahil terjadi. Kesannya Fahri
digambarkan sebagai laki-laki yang hampir sempurna.

3
2. Maria yang jatuh sakit berminggu-minggu bahkan sampai koma, cuma karena ditolak
citanya oleh Fahri. Dalam kehidupan nyata hal ini terlalu berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai