Anda di halaman 1dari 7

1.

Unsur intrinsik novel


a.Tema
Tema yang diangkat dari novel ayat – ayat cinta mengisahkan tentang kehidupan sosial
mahasiswa Al – Azhar dan pendidikan dakwah,yaitu perjuangan Fahri dalam menuntut ilmu di
Kairo, Mesri.

b.Tokoh
- Fahri :” ‘hei Fahri,panas – panas begini kau mau kemana?’ “(hal.22).
- Maria :”Maria gadis yang uniok. Ia seorang kristen koptik...”(hal.23).
- Noura :”.... Namanya Noura. Nama yang indah dan cantik...”(hal.73).
- Aisha :” Aisha melihat jam tangannya....”(hal.94).
- Tuan Boutros :” ‘...agar kau mengetahui bagaimana perasaan Maria terhadapmu sebenarnya ‘
kata Tuan Boutros”(hal.369).
- Madame Nahed :” ‘...nyawa Maria ada di tanganmu’ ucap Madame Nahed dengan...”(hal.375).
- Syaikh Ahmad :” usai shalat,aku menyalami syaikh Ahmad...”(hal.30).
- Rudi :” Rudi keluar kamarnya dengan ceria....”(hal.59).
- Saiful :” ‘kalau ini usul yang sulit ditolak’sahut Saiful”(hal.70).
- Hamdi : “ ‘...beli juga tamar hindi ya?’...sahut Hamdi”(hal.70).
- Syaikh Utsman :” ‘...pertanyaan Syaikh Utsman...maksud Syaikh bagaimana?’ “
- Nurul : “ ‘Nurul sendiri bagaimana?’...”(hal.228)
- Yousef :” ‘...dia tidak bisa lepas untuk memikirkan dirimu,...sampai akhirnya jatuh sakit’
Yousef meneteskan air mata “(hal.342).
- Magdi :” ‘Insya Allah’ jawab Magdi “(hal.348).
- Paman Eqbal:” ‘bagaimana Amru?’ tanya Paman Eqbal”(hal.348).

c.Penokohan
Fahri :
-Peduli: “aku merasa Noura seperti adik kandungku sendiri....Tapi aku merasakan apa yang
Noura rasakan”(hal.136).

Maria :
-Kritis : “ ‘Fahri, aku geli sekali mendengar perkataan doktor Sorbonne itu. Dia orang Arab, juga
muslim. Tapi bagaimana bisa mengatakan hal yang stupid begitu.aku saja yang koptik bisa
merasakan betapa indahnya al-quran dengan alif laam miim (hal.26).
Aisha :
- penurut : “ ‘Aisha, temani Maria dan ceritakan padanya semua yang sedang aku alami...’
‘ insya Allah, aku akan melakukan tugasku dengan baik....”(hal.382).

Noura :
- penakut : “ ‘...mereka menanyakan padaku siapa yang telah menghamiliku.aku tak mau
berterus terang bahwa Bahadur yang menghamiliku dengan memperkosaku....’
‘ akhirnya aku berbohong pada mereka yang menghamiliku adalah Fahri. Sebab aku sangat
mencintai Fahri dengan harapan Fadri nanti mau menikahiku...’ “

Tuan Boutros :
-kalem : “tuan Boutros menggurutu giginya....tapi mukanya tetap tenang memendang ke
depan...”(hal.125).

Madame Nahed :
-penyayang :” ‘tolonglah, aku tak mau kehilangan Maria’ “(hal.366).

d.Sudut Pandang
sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama.hal tersebut
dapat dilihat dari bagaimana cara pengisahannya yang menggunakan kata “ aku”dalam novel
tersebut.

e.Latar

a. Mesir Kairo Al-azhar

“Tengah hari ini, kota Kairo seakan membara. Matahari berpijar ditengah petala langit.
Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir seakan menguapkan
bau neraka. Hembusan angin sahara disertai debu yang bergulung-gulung menambah panas
udara semakin tinggi dari detik ke detik. Penduduknya, banyak yang berlindung dalam flat, yang
ada dalam apartemen-apartemen berbentuk kubus dengan pintu, jendela, dan tirai tertutup rapat”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:15)

b. Flat

“Memang, istirahat di dalam flat sambil menghidupkan pendingin ruangan jauh lebih nyaman
daripada berjalan ke luar rumah, meski sekadar untuk shalat berjamaah di masjid. Panggilan azan
Zuhur dari ribuan menara yang bertebaran di seantero kota hanya mampu menggugah dan
menggerakkan hati mereka yang benar-benar tebal imannya. Mereka yang memiliki tekad
beribadah sesempurna mungkin dalam segala musim dan cuaca, seperti karang yang tegak
berdiri dalam terjangan ombak, terpaan badai, dan sengatan matahari. Ia tiada kenal kesah, tetap
teguh berdiri seperti yang dititahkan Tuhan bertasbih siang malam”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:15)

a. Masjid

“Panggilan iqamat terdengar bersahut-sahutan. Panggilan mulia itu terdengar sangat


menentramkan hati. Pintu-pintu meraih kebahagiaan dan kesejahteraan masih terbuka lebar-
lebar. Kupercepat langkah. Tiga puluh meter di depan adalah Masjid Al-Fath Al-Islami”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:29)

a. Rumah sakit

“Menjelang maghrib Dokter Ramzi Shakir memberi tahu setelah melihat hasil foto CT scan
kepalaku, aku harus dioperasi. Ada gumpalan darah beku yang harus dikeluarkan”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:45)

b. Restoran

“Akhirnya tian Boutros memarkir mobilnya di halaman sebuah restoran mewah. Cleopatra
restaurant namanya. Terletak di pinggir sungai Nil. Bersebelahan dengan good shot dan maadi
yacht club”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:285)

c. San Stefano, Alexandria

“Selesai pelatihan kami mempersiapkan segala sesuatu untuk pergi ke Alexandria. Dengan
cermat Aisha mendata semua keperluan yang harus dibawa”.

(Ayat Ayat Cinta, 2005:293)

d. Penjara

“Aku dibawa ke markas polisi Abbasca. Diseret sperti anjing kurap. Lalu diinterogasi habis-
habisan, dibentak-bentak, dimaki-maki dan disumpahserapahi dengan kata-kata kotor”.
f. alur
1. Tahap perkenalan :
Pada saat Fahri mulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tinggal di flat bersama
reka mahasiswa dari Indonesia, kemudian kenal dengan tetangga dekatnya yaitu Maria
sekeluarga. Serta menjalankan perkuliahan sebagaman mestinya serta mengenal orang-orang
Mesir diantaranya Syaikh Usman, Syaikh Ahmad dan tak lupa teman teman aktifis dari Mesir
juga teman sepermainan Fahri pada saat main bola.
2. Tahap pertikaian :
Dimulai pada saat mal hari disana ada gadis yang disiksa, dan gadis itu adalah Noura, dia disiksa
dibawah dekat flat Fahri dan kedengaran oleh Fahri, dia hendak mau menolong, tapi Fahri
enggan, karena dia seorang gadis perempuan, kemudian dia meminta tolong Maria untuk
menolong Noura, walaupun Maria takut oleh Bahadur ayah Noura, dia terpaksa dan akhirnya
Noura tertolong dan Noura di titipkan di Nurul.
Adapun pertikaian pada saat pertikaian Fahri saat Fahri Pulang dari Alexsandria berbulan
madu, dia di tangkap karena di tuduh memperkosa seorang gadis mesir yaitu Noura.dan Fahri
tidak sempat menjelaskan pada Istrinya Noura. Kemudian pada saat kemudian adapulan
tertentangan sengit pada saat Fahri sedang diadili dan pengakuan Noura karena telah di perkosa
oleh Fahri pada saat dia menolong, sedangkan Fahri tidak mersa melakukan hal tersebut, di
dukung oleh pengakuan seorang masyarakat yang tinggal di flat dekat Fahri, hal tersebut
membuat Fahri kecewa atas perlakuan Noura yang telah memfitnah Fahri.
3. Tahap klimaks :
Saat Fahri di dalam penjara di tuduh dan di siksa habis-habisan dan dan dipenjara di
bawah tanah, krena telah menghamili Noura gadis yang ditolong Fahri dari kekejaman Bahadur,
disana Fahri mengalami kesediahan yang luarbisa karena pertama. Penyiksaan dan di tahan
dalanm penjara bawah tanah, sedangkan Aisah sedang mengalami hamil yang pertama,kedua.
Bulan tersebut adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dan Aisah merencanakan Umroh pada
saat bulan Ramadhan,hal tersebut hal yang dinantikan oleh mereka berdua, tapi malah sebaliknya
mereka mengalamicobaan yang perih. Ketiga Pada saat persidangan Fahri dituduh habis-habisan
oleh pengaduan Noura dan salah seorang saksi yang melihat kejadian itu, yang memperkuat
bahwa Fahri bersalah dan bakalan dihukum mati. Keempat Fahri tidak mempunyai bukti bahwa
ia tidak bersalah, kecuali salah satu kunci utama dalam memecahkan kasus ini adalah Maria
sebagai saksi yang bisa membebaskan fahri, sedangkan maria sedang terbaring koma.
4. Tahap peleraian :
Akhirnya jalan satu-satunya Fahri terpaksa menikahi Maria yang terbaring koma, karena
alasan dia akan sembuh apabila di sentuh oleh Fahri, serta Fahri tertekan akan beberapa hal
termsauk dari Aisah dan orang tua Maria.yaitu pertama saksi kunci dalam kasus ini adalah
Maria. Kedua. Fahri cemas dan bertanggung jawab atas Aisah yang sedang mengandung, ia
pengen Fahri segera bebeas dan ia ingin bahwa pada saat melahirkan anaknya Fahri harus hadir
di sisinya, dan Aisah pun mengijinkan Fahri menikahi Maria secepatnya. Dan akhirnya Mereka
Menikah dan dan Maria sembuh dengan sentuhan Fahri, walaupun dia masih duduk di Bantu
dengan kuris roda, dan dia bis menjadi saksi kunci kasus Fahri Dengan Noura. Dan
Alhamdulilah kebenaran selalu menang Fahri Bebas dengan kekasian Maria, serta kejujuran
Noura kenapa dia melakuakn hal sehina tersebut karena dia mencintai Fahri. dan saksi yang
melihat merupakan saksi palsu.
5. Tahap akhir :
Fahri memiliki dua orang istri yang sholeh yang pertama Aisah dan yang Kedua Maria
yang masih sakit-sakitan karena dia terlalu emosi pada saat persidangan, dan akhirnya maria di
rawat kembali, dan pada saat dia dirawat ada keanehan yang terjadi pada Maria, yaitu maria
tertidur dan bermimpi tiba di 7 pintu sorga dan dia mau masuk karena kenikmatanya, ternyata dia
tidak di perbolehkan masuk samapai pintu keenam dan pintu terakhir dia bolh masuk tapi dengan
syarat yaitu pertama harus mempunyai wudlu dan syahadat, kemudian dia kembali pulang dan
seseorang itu menunggu kembalinya Maria. Maria terbanun dan dihadapannya ada Fahri dan
Aisah, dia meminta tolong untuk melakukan wudlu dan syahadat, kemudian Fahri membantu dan
ia bercerita kejadian di dalam mimpinya, kemudian Maria Meminta Fahri dan Aisah untuk
memngajarkan syahadat, pada saat selesai syahadat, maka selesai pula riwayat Maria dia
meninggal dengan diakhiri Dua Kalimah Syahadat, ada pesan ketika ngobrol dengan Fahri juga
Aisah, Maria akan menunggu Fahri di sorga Firdaus untuk memadu cinta dan kasih.
6. Menganalisis dari segi amanat
Dalam novel Ayat Ayat Cinta ini dapat diambil amanat atau hikmahnya yaitu dalam
merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang menghadang, tujuan yang
hendak dicapai didepan mata belum tentu akan berjalan denga\n mulus. Semakin banyak ilmu
atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin banyak pula hambatan dan godaan
yang harus dilewati dan dipecahkan. Dengan hati yang sabar dan ikhlas kita hatus yakin akan
bahwa pasti ada hikmah di balik itu semua.

.Rumah sakit
“Menjelang maghrib Dokter Ramzi Shakir memberi tahu setelah melihat hasil foto CT scan
kepalaku, aku harus dioperasi. Ada gumpalan darah beku yang harus dikeluarkan”.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:45)
Tempat yang terjadi saat itu adalah terjadi di rumah sakit. Terlihat dari perkataan yang
menyangkut dengan kata operasi.

B. Waktu
a. Siang hari
“Tengah hari ini, kota Cairo seakan membara. Matahari berpijar ditengah petala langit.
Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir seakan menguapkan
bau neraka”.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:15)
Terbukti bahwa waktu berlangsungnya terjadi pada siang hari yaitu terlihat dari kata tengah hari
ini. Kata tengah hari ini membuktikan bahwa telah menunjukkan waktu siang hari.

C. Suasana
a. Menyedihkan
“Ia tetap tersenyum. Menatapku tiada berkedip. Perlahan pandangan matanya meredup.
Tak lama kemudian kedua matanya yang benig itu tertutup rapat, kuperiksa nafasnya telah tiada.
Nadinya tiada lagi denyutnya. Dan jantungnya tiada lagi terdengar detaknya. Aku tak kuasa
menahan derasnya lelehan airmata. Aisha juga. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun”.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:402)
Suasana yang terjadi saat itu adalah menyedihkan sekali. Ketika Maria harus pergi untuk selama-
lamanya menghadap kepada sang illahi. Saat itu yang berada tepat disampingnya adalah Fahri
dan Aisha. Mereka berdua merasa sangat kehilangan sekali.

b.Menyenangkan
“Tepat saat adzan ashar berkumandang mereka sampai di masjid tempat akad nikah
akan dilangsungkan. Sudah banyak teman-teman mahasiswa Indonesia dan mahasiswa
Turki yang sampai di sana. Aisha dan dua bibinya langsung menuju lantai dua tempat
jamaah wanita. Acara dilangsungkan di depan mihrab masjid. Syaikh Ustman, Syaikh Prof.Dr.
Abdul Ghafur Ja’far, Bapak Atdikbud, Eqbal Hakan Erbakan, Akbar Ali dan beberapa
syaikh Mesir yang diundang Syaikh Ustman duduk dengan khidmat tepat di depan mihrab
menghadap ke arah jamaah dan hadirin yang memenuhi masjid”.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:375)
Suasana menjadi sangat menyenangkan ketika Aisha dan Fahri sedang melangsungkan
pernikahan di sebuah masjid. Betapa senangnya mereka berdua beserta para kerabat dekatnya.
c.Menegangkan
“Persidangan kedua sangat menegangkan. Tuan Boutros hadir memberikan kesaksiannya.
Beliau membantah keteranagn Noura”.
(Ayat Ayat Cinta, 2005:343)
Terbukti bahwa hal yang menegangkan terjadi di dalam ruang sidang. Persidangan yang akan
menentukan nasib Fahri unyuk ke depannya.
g.Amanat
· Semua rencana yang dijalankan manusia tidak akan berdaya apa – apa terhadap rencana
tuhan.
· Hendaknya dapat saling tolong menolong terhadap sesama umat manusia.
· Bersabarlah dalam menghadapi segala cobaan.
· Ketika kita dalam keadaan memilih, berserahlah kepada tuhan.
· Takdir tuhan berada diujung usaha manusia.

h.Nilai – nilai yang terkangdung


· Nilai sosial :
Hidup di negeri orang harus saling membantu dan melengkapi....(hal.65)
· Nilai keagamaan :
Tidakkah kalian dengar sabda nabi “ barangsiapa yang menyakiti ahli zhimmi, maka aku
akan...(hal.50)
· Nilai pendidikan :
“ Kita mengamalkan hadis nabi,tahaadu tahaabbu seringlah kalian memberi hadiah...(hal.112)
· Nilai kemanusiaan :
Aku paling tidak tahan mendengar perempuan menangis.(hal.74)
· Nilai budaya :
Orang mesir memang suka bicara, kalau sudah bicara ia merasa benar sendiri (Hal.36)

2.Unsur Ekstrinsik Novel

a.biografi pengarang
Habiburrahman El Shirazy. Lahir di Semarang, pada hari kamis. 30 September
1976.memulai pendidikan di Mts Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar di pondok pesantren Al
– Anwar. Lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) di Demak pada tahun
1992.dan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar pada tahun 1995 dan lulus tahun 1999. Karya
beliau banyak menghiasi majalah dan koran, lokal maupun nasional. Adapu karyanya yaitu
Ketika Cinta Berbuah Surga(2005), Ketika Cinta Bertasbih(2005), Ayat – Ayat Cinta(2004), dan
masih banyak karya lainnya yang beliau buat.

b.keadaan sosial budaya


latar sosial budaya yang ditampakkan dalam novel tersebut adalah latar budaya
Mesir. Hal ini dikarenakan latar yang beliau buat dari novel tersebut berada di Mesir sehingga
budayanya pun budaya Mesir, seperti bangsa mesir yang ramah tamah.

Anda mungkin juga menyukai