D. Latar suasana
Adapun suasana yang digambarkan dalam novel ayat ayat cinta antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Menyedihkan
“ ia tetap tersenyum, menatapku tidada berkedip. Perlahan pandangan
matanya menutup. Tak lama kedua matanya yang bening itu tertutup rapat,
kuperiksa nafasnya telah tiada. Nadinya pula tak ada lagi denutnya, dan
jantungnya tiada lagi terdengar detaknya. Aku tak kuasa menahan derasnya
lelehan airmata. Aisah pun begitu. Innalillahi wa innailaihi rajiun” – Ayat Ayat
Cinta, 2005:402
Suasana yang terlukis dalam kisah itu adalah menyedihkan sekali. Ketika
Maria harus tidur untuk selama-lamanya menghadap pada sang Illahi. Waktu
itu yang ada tepat di sampingnya adalah Fahri dan Aisha. Mereka berdua
merasa sangat kehilangan sekali.
2. Menyenangkan
“Tepat pada waktu adzan berkumandang mereka sampai di masjid tempat
akad pernikahan akan dilangsungkan. Telah banyak kawan-kawan
mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Turki yang berada di sana.
Aisha dan kedua bibinya langsung menuju lantai dua tempat jamaah wanita.
Acara dilangsungkan di depan mihrab masjid. Syaikh Utsman, Syakh prof.Dr.
Abdul Ghafur ja’far. Bapak Atdikbud, Eqbal Hakan Erbakan, Akbar Ali dan
beberapa Syaikh mesir lainnya, Syaikh Utsman duduk dengan khidmat tepat
di depan mihrab menghadap ke arah jamaah dan hadirin yang memenuhi
masjid” – Ayat Ayat Cinta, 2005:375
Suasana menjadi sangat menyenangkan ketika Aisha dan Fahri
melangsungkan pernikahan mereka di sebuah masjid. Betapa senangnya
mereka berdua beserta para keluarga teman serta kerabat mereka.
3. Menegangkan
“Persidangan kedua sangat menegangkan. Tuan Boutros hadir memberikan
kesaksiannya. Beliau membantah keterangan Noura” – Ayat Ayat Cinta,
2005:343
Dari penggalan cerita di atas terbukti bahwa hak yang menegangkan sedang
terjadi dalam ruang sidang. Persidangan yang akan menentukan nasib Fahri
untuk kedepannya.
E. ALUR
Alur yang digambarkan dalam novel ayat ayat cinta adalah maju dan
mundur dimana ada pingback ke masa lalu dan kemasa yang akan datang.
Tahap perkenalan
Pada waktu Fahri memulai berpendidikan di Universitas Al-Azhar dan tingal
di flat bersama dengan rekan mahasiswa dari Indonesia. Lalu kenal dengan
tetangga dekatnya yakni Maria sekeluarga. Dan menjalankan perkuliahan
sebagamimana mestisnya dan mengenal orang-orang Mesir diantaranya
Syeikh Utsman, Syaikh Ahmad dan tak lupa kawan-kawan aktivis dari Mesir
juga teman seperjuangan Fahri pada saat main bola.
Tahap konflik
Diawali pada saat malam hari disana ada wanita yang sedang di hajar,
wanita itu adalah Noura, ia dihajar dibawah dekat flat Fahri dan kedengeran
oleh Fahri, ia hendak menolong, namun enggan, karena dia seorang
perempuan.
Lalu ia meminta tolong pada Maria untuk menolong Noura, meski Maria takut
oleh Bahadur ayah Noura, ia terpaksa dan akhirnya Noura tertolong
kemudian Noura menginap di rumah Nurul.
Adapun konflik pada saat pertikaian Fahri pada waktu ia pulang dari
Alexsandria berbulan madu, ia ditangkap oleh polisi karena dituduh
memperkosa Noura dan Fahri tidak sempat menjelaskan pada istrinya yakni
Aisha. Pada waktu itu ada juga tetangga sengit kepada Fahri sedang diadili
dan pengakuan Noura bahwa telah diperkosa oleh Fahri, sedangkan Fahri tak
melakukan hal tersebut.
Didukung oleh pengakuan seorang masyarakat yang bertempat tinggal di
flat bawah dekat dengan flat Fahri, hal tersebut membuat Fahri merasa
kecewa atas perlakuan Noura yang telah menuduh Fahri.
Tahap Puncak
Pada saat Fahri berada dalam penjara di tuduh serta di siksa habis-habisan
serta tempat penjaranyapun di bawah tanah, karena telah dituduh
menghamili Noura yakni wanita yang di tolong Fahri dari kekejaman
Bahadur, disana Fahri mengalami kesedihan yang luar biasa karena :
Pertama di penjara dalam tanah dan disiksa, sedangkan Aisha sedang
berada pada masa kehamilan untuk pertama kalinya, Kedua pada bulan
tersebut adalah bulan Ramadhan yang mana Fahri dengan Aisha telah
merencanakan jauh hari untuk Umroh pada bulan tersebut, tapi semua tak
seperti yang diharapkan justru yang terjadi malah sebaliknya mereka
mengalami cobaan yang perih.
Ketihga pada waktu persidangan Fahri dituduh habis-habisan oleh
pengaduan Noura dan salah satu orang sebagai saksi yang melihat kejadian
itu, yang memperkuat bahwa Fahri bersalah dan akan dihukum mati.
Keempat Fahri tidak memiliki bukti bahwa ia tidak bersalah, kecuali salah
satu kunci utama dalam memecahkan kasus ini yakni Maria sebagai saksi
yang dapat membebaskan Fahri dari hukumannya, sedangkan Maria sendiri
sedang dan terbaring tak berdaya.
Tahap penyelesaian
Pada akhirnya Fahri mempunyai dua orang istri yang menyayanginya yaitu
istri pertama Aisha dan yang kedua Maria yang masih sakit-sakitan dan
akhirnya Maria harus dirawat kembali di rumah sakit, saat di rawat di rumah
sakit terdapat keajaiban yang terjadi pada Maria, yaitu Maria tertidur dan
bermimpi tiba di 7 pintu surga kemudian ia akan masuk karena
kenikmatannya.
Ternyata ia tidak diperbolehkan masuk ia tidak diperbolehkan masuk hingga
pinti keenam dan pintu terakhir di boleh masuk namun dengan syarat yaitu
pertama ia harus memiliki wudhu dan syahadat, kemudian ia kembali pulang
dan seseorang menunggu kembalinya Maria. Maria terbangun dan
dihadapannya ada Fahri dan Aisha yang menunggunya.
Maria meminta tolong pada Fahri dan Aisha untuk mengajari wudhu dan
syahadat kemudian Fahri membantunya lalu ia menceritakan tentang
kejadian dalam mimpinya, kemudian ia ingin sholat bersamanya selesai
sholat Fahri dan Aisha melihat Maria yang terdiam dan ternyata Maria telah
meninggal dalam sholatnya. Terdapat pesan ketika ngobrol dengan Fahri
dan Aisha, Maria akan menunggu Fahri di Surga Firdaus untuk memadu cinta
dan kasih.
F. Amanat
Dalam kisah novel ayat ayat cinta ini dapat diambil amanat atau hikmah
yaitu :
Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang
menghadang, suatu tujuan yang hendak dicapai di depan mata belum tentu
akan berjalan dengan mulus.
Semakin banyak ilmu yang ada dalam diri manusia, maka semakin banyak
pula hambatan dan godaan yang harus di lewati dan dipecahkan, namun
dengan inilah derajat seseorang akan diangkat Allah Swt setinggi –
tingginya.
Menghadapi suatu masalah dengan sabar dan ikhlas dan kita harus yakin
bahwa pasti ada hikmah dalam suatu masalah tersebut. Serta kita juga
harus yakin bawasannya jodoh ada di tangan Allah dan tugas manusia
adalah berusaha, berikhtiar menemukan dan menjemput jodoh tersebut.
Semua rencana yang dijalankan manusia tida akan berdaya apa – apa
terhadap rencana Tuhan
Hendaknya dapat saling tolong menolong dalam kebaikan terhadap
sesama umat manusia baik muslim maupun non muslim
Bersabarlah dalam menghadapi semua cobaan itu dan yakinlah bahwa
cobaan itu datangnya dari Allah, jadi kamu harus selalu ingat pada-Nya
Ketika kita di hadapkan pada situasi memilih, berserah diri lah kepada
Tuhan
Takdir tuhan berada dalam ujung usaha manusia.
Baik Aisha, Maria, Noura dan Nurul mencintai Fahri dan menginginkan untuk
menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri ! mungkinkah hal yang
demikian ada dalam kehidupan nyata, dan jika ada itu adalah hal yang
sangat minim sekali mengetahui menemukan wanita muslim zaman
sekarang ini tidak mudah.
2. Noura Frustasi karena tak mendapat cinta Fahri. Ia lantas memfitnah
dengan tuduhan yang sangat kejam. Benarkah ada seorang perempuan
muslim seperti Noura ada dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah citna. Tak
akan berubah menjadi pisau yang bisa menusuk dari belakang