Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

"YA'JUJ MA'JUJ"

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. ANNISA HASLI

2. DINI APRILIA

3. DHEA SAPUTRI

4. FATIMAH AZ-ZAHRA

5. MAGHFIRAH INDIRAHAYU

6. ZAENAB ANNISA

SMA NEGERI 1 PALOPO

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga
kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Palopo, 1 September 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................

2
Kata Pengantar.....................................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. Pengertian Ya'juj Ma'juj...........................................................................................


B. Sifat-sifat Ya'juj Ma'juj............................................................................................
C. Lokasi Ya'juj Ma'juj.................................................................................................
a. Asia Barat
b. Asia Tengah

D. Kemunculan Ya'juj Ma'juj


BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Munculnya suatu bangsa yang akan menciptakan kekacauan dan kehancuran di muka bumi telah
ditakdirkan oleh Allah subhanahuwata'ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapa dan
bagaimana mereka?

Dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda kiamat Kubra disebutkan ada sepuluh tanda
kiamat. Diantaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita keluarnya Yajuj dan Majuj tidak
hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya' ayat 96-97: Sampai
kapan (dinding) Yajuj dan Majuj dibuka, dan mereka turun dengan cepat dari semua tempat
tinggi. Dan datangnya janji yang benar (hari kiamat) sudah dekat, lalu tiba-tiba mata orang-orang
kafir terbelalak. (Mereka berkata): "Aduh, celakalah kami, sesungguhnya kami lalai akan hal ini,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
mereka dari keturunan Adam 'alaihissalam dari keturunan Nabi Nuh 'alaihissalam, dari keturunan
Yafits, nenek moyang orang Turki yang diisolasi oleh benteng tinggi yang dibangun oleh
Dzulqarnain.

Sedangkan arti min kulli hadabin yansilun dijelaskan oleh Ibnu Katsir ahimahullahu: yaitu turun
dari tempat yang tinggi dengan cepat dengan menimbulkan kerusakan.

Demikian pula disebutkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 94: “Wahai Dzulkarnain, sesungguhnya
Ya`juj dan Ma`juj sedang membinasakan muka bumi, kami akan menyiapkan pahala yang besar
bagimu untuk membangun benteng di antara kami dan mereka. " Adapun kalimat yang
menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulkarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai
tanda mendekatnya hari kiamat adalah firman Allah subhanahuwata'ala dalam ayat 98:

"Ini adalah rahmat dari Tuhanku...." Ibnu Katsir radhiyallahu 'anhu berkata: "Ini adalah bukti
yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan mampu membuat lubang di dalamnya ..."
Sedangkan artinya dari "Jika janji Tuhanku datang" adalah: Jika hari kiamat sudah dekat, Allah
subhanahuwata'ala akan meruntuhkan benteng. Inilah yang dikatakan Ibnu Katsir, semoga Tuhan
memberkatinya dan memberinya kedamaian.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ya’juj dan Ma’juj?


2. Bagaimana sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj?
3. Di mana lokasi Ya’juj dan Ma’juj?
4. Kapan kemunculan Ya’juj dan Ma’juj?

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ya'juj Ma'juj

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku yang akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan
memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka
akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina. Kemunculan suku
ini merupakan salah satu tanda besar kiamat menurut keyakinan umat Muslim. Kisah
tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, dan Kitab Kejadian umat Kristen.

5
Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitologi dan cerita rakyat di banyak negara, di
antaranya adalah legenda rakyat Britania Raya dan Irlandia.

Ya’juj dan Ma’juj berasal dari bahasa Arab. Ya’juj yang berakar kata “ujaaj” ( ‫ )ُأ َجا ٌج‬yang
berarti mengering kemudian mengeras, dan satu lagi dari kata “al ajj” ( ُّ‫ )اَأْلج‬yang artinya
ketika musuh datang dengan cepat sekali, sedangkan Ma`juj berasal dari kata “maaja” ( ‫اج‬
َ ‫) َم‬
yang berarti guncang. Sedangkan menurut Abu Hatim, Ma’juj berasal dari maaja, yaitu
kekacauan. Ma’juj berasal dari mu’juj, yaitu malaja. Namun, menurut pendapat yang sahih,
Ya’juj dan Ma’juj bukan isim musytaq, melainkan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan). Setiap dari
akar kata ini memiliki kesesuaian dengan sifat kaum Ya`juj dan Ma`juj tersebut.

Menurut para ulama, jadi Ya’juj dan Ma’juj memiliki arti mengering dan mengeras secara
natural dan ketika mereka datang dengan cepat serta tergesa-gesa, membuat keadaan
guncang kemudian tidak ada orang yang sanggup menghadapi mereka, maka harus lari dari
mereka. Sifat mereka dikatakan sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih, senang
berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya dan mereka tidak
menyukai umat (bangsa) selain mereka sendiri.

Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad, ketika mereka
telah berhasil membunuh seluruh penduduk bumi, maka mereka melemparkan anak panah
dan tombak ke atas awan, kemudian mereka beranggapan bahwa mereka telah berhasil
membunuh penduduk langit (para malaikat), karena anak panah dan tombak mereka
kembali dengan berlumuran darah.

B. Sifat-sifat Ya'juj Ma'juj

Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas
yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang
sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan air bah yang mengalir,
tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya,
merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain.

6
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari
bibinya, dia berkata: Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhotbah dalam keadaan
jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh.
Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa
Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka
mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.”
(HR. Ahmad).

C.  Lokasi Ya'juj Ma'juj


Dalam Surah Al-Kahf bahwa Raja Zdulqornain, dalam sebuah perjalanannya sampai di suatu
tempat di antara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum
itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya’juj dan Ma’juj
dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan
Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Zdulqornain memenuhi permintaan mereka.

Menurut Alquran Ya’juj dan Ma’juj diisolasi di antara dua gunung oleh pasukan Zdulqornain
beserta kaum yang terpencil yang meminta bantuan kepadanya. Mereka meminta Zdulqornain
untuk membuat dinding pembatas, agar kedua suku tersebut tidak keluar dan membuat
kekacauan kembali, namun pada akhirnya mereka akan berhasil keluar dari dinding pembatas itu.
a. Asia Barat
Menurut Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Ya’juj Ma’juj berada di belakang pegunungan
Qoqaz (Kaukasus). Memang ada yang berpendapat bahwa pegunungan inilah yang
merupakan “benteng” dimaksud. Deretan pegunungan ini memanjang tanpa celah dari laut
Hitam hingga laut Kaspia sepanjang lebih dari 1.200 km. Kecuali pada bagian kecil dan
sempit yang disebut celah Darial (terletak di negara Georgia) sepanjang kurang lebih 100
meter. Pada bagian celah itulah diduga penghalang dari Ya`juj dan Ma`juj itu dibangun.
Ada juga yang menyatakan, keberadaan tembok tersebut telah tenggelam dan sampai saat ini
berada di Azerbaijan dan Armenia, tepatnya di pegunungan yang sangat dan tinggi serta
keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat
itu tercantum pada peta-peta Islam ataupun Rusia, terletak di Republik Georgia.

7
b. Asia Tengah
Menurut Al-Lajnah Ad-Da`imah, mereka tinggal di benua Asia bagian utara Cina.
Sedangkan menurut Syaikh bin Baz berkata mengenai lokasi, dia menjawab mereka ada di
arah timur dan mereka adalah Bangsa At-Turk (Mongol) adalah termasuk ke dalam bangsa
itu juga. Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir “The Holy Qur’an” menuliskan bahwa di distrik
Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-
gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan kordinat 38oN dan
67oE.
Tempat itu kini bernama “Buzghol-Khana” dalam bahasa Turki, orang Arabnya
menyebutnya dengan nama “Bab al Hadid”, sedangkan Persia menyebutnya “Dar-i-Ahani”,
dan Cina menamakannya “Tie-Men-Kuan” yang semuanya memiliki arti “Pintu Gerbang
Besi”. Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu
dalam perjalanannya ke India pada abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada sebuah danau yang
dinamakan Iskandarkul. Sallam salah seorang staf peneliti dari kekhalifahan Abassiah yang
dipimpin oleh al-Watsiq Billah dan Ibnu Bathuthah menyatakan hal yang sama bahwa lokasi
ini di berada di Asia Tengah.
Pada tahun 842 Kekhalifahan Abbasiyah, al-Watsiq Billah, bermimpi bahwa dinding
pembatas yang mengurung kedua suku itu hancur, karena mimpi itulah ia mengutus sebuah
tim ekspedisi yang dipimpin oleh Sallam salah seorang staf peneliti ke gerbang besi tadi,
untuk mengetahui keadaan dinding itu dan lokasinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada
Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian
tersebut memakan biaya besar. Disebutkan dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya
al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di
kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat
bergantung daun pintu raksasa. Kisah lain menyebutkan Sallam melihat pegunungan yang
terpisah oleh lembah. Luas lembah sekitar 150 meter dan lembah ini ditutup tembok berpintu
besi sekitar 50 meter. Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di
sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu
mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu.

8
Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di
dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya’juj dan Ma’juj itu. Ya’juj
dan Ma’juj sering mengganggu, menyerbu, membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat
onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku
Ya’juj dan Ma’juj kepada Zdulqornain. Zdulqornain kemudian menggiring (mengusir)
mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi. Menjelang
kiamat nanti, pintu gerbang itu akan berhasil dijebol oleh mereka, kemudian mereka keluar
dan membuat onar dunia, sampai mereka bertemu dengan Nabi Isa al-Masih dan umatnya.
Dalam bukunya al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada
penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya’juj dan Ma’juj. Mereka
mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup
melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu,
Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray
(Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan
dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah. Pada Perang Dunia II, konon Winston
Churchill, pemimpin Inggris, melihat gerbang besi itu.
Ibnu Bathuthah menuturkan dalam Kitab Rahlat Ibnu Bathuthah pegunungan Ya’juj dan
Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan
al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut China adalah daerah-daerah Rusia. Dalam
versi lain, disebutkan para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M di
belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai Bab al-Hadid (Pintu Besi) di
dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan Jerman Slade
Verger. Arkeolog Spanyol, Klapigeo, pada 1403 M, pernah diutus oleh Raja Qisythalah di
Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng.
Bab al Hadid adalah jalan penghubung antara Samarkand dan India. ‫ار َو َغ ْي ُر‬ ٍ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ بَ َّش‬
‫ث َأبِي‬
ِ ‫ك َح َّدثَنَا َأبُو ع ََوانَةَ ع َْن قَتَا َدةَ ع َْن َأبِي َرافِ ٍع ِم ْن َح ِدي‬
ِ ِ‫ار قَالُوا َح َّدثَنَا ِه َشا ُم بْنُ َع ْب ِد ْال َمل‬
ٍ ‫َوا ِح ٍد ْال َم ْعنَى َوا ِح ٌد َواللَّ ْفظُ اِل ْب ِن بَ َّش‬
‫ا َل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْم ارْ ِجعُوا‬€َ‫هُ ق‬€َ‫ادُوا يَ ْخ ِرقُون‬€‫وْ ٍم َحتَّى ِإ َذا َك‬€€َ‫هُ كُ َّل ي‬€َ‫ا َل يَحْ فِرُون‬€َ‫ ِّد ق‬€‫الس‬
َّ ‫لَّ َم فِي‬€‫صلَّى هَّللا ُ َعلَيْ ِه َو َس‬
َ ‫ه َُر ْي َرةَ ع َْن النَّبِ ِّي‬
‫ال الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ْم ارْ ِجعُوا‬€ ِ َّ‫ َغ مُ َّدتَهُ ْم َوَأ َرا َد هَّللا ُ َأ ْن يَ ْب َعثَهُ ْم َعلَى الن‬€ َ‫انَ َحتَّى ِإ َذا بَل‬€€‫ا َك‬€€‫ ِّد َم‬€ ‫ ُدهُ هَّللا ُ َكَأ َش‬€ ‫ دًا فَيُ ِعي‬€‫ت َْخ ِرقُونَهُ َغ‬€ ‫فَ َس‬
َ €َ‫اس ق‬
ِ َّ‫هُ فَيَ ْخرُجُونَ َعلَى الن‬€َ‫ه ِحينَ تَ َركُوهُ فَيَ ْخ ِرقُون‬€ِ ِ‫فَ َست َْخ ِرقُونَهُ َغدًا ِإ ْن َشا َء هَّللا ُ َوا ْست َْثنَى قَا َل فَيَرْ ِجعُونَ فَيَ ِجدُونَهُ َكهَيَْئت‬
َ‫تَقُون‬€‫اس فَيَ ْس‬
ِ ْ‫ا َم ْن فِي اَأْلر‬€€َ‫ضبَةً بِال ِّد َما ِء فَيَقُولُونَ قَهَرْ ن‬
‫ا َم ْن فِي‬€€َ‫ض َو َعلَوْ ن‬ َّ َ‫ْال ِميَاهَ َويَفِرُّ النَّاسُ ِم ْنهُ ْم فَيَرْ ُمونَ بِ ِسهَا ِم ِه ْم فِي ال َّس َما ِء فَتَرْ ِج ُع ُمخ‬

9
‫ ُر‬€َ‫ َمنُ َوتَ ْبط‬€‫ض ت َْس‬ ِ ْ‫ ِد ِه ِإ َّن َد َوابَّ اَأْلر‬€ َ‫اِئ ِه ْم فَيَ ْهلِكُونَ فَ َوالَّ ِذي نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد بِي‬€€َ‫ا فِي َأ ْقف‬€€ً‫ث هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْم نَ َغف‬
ُ ‫ َوةً َوعُلُ ًّوا فَيَ ْب َع‬€ ‫ َما ِء قَ ْس‬€‫الس‬
َّ
‫ْرفُهُ ِم ْن هَ َذا ْال َوجْ ِه ِم ْث َل هَ َذا‬
ِ ‫َريبٌ ِإنَّ َما نَع‬ِ ‫يث َح َس ٌن غ‬ ٌ ‫َوتَ ْش َك ُر َش َكرًا ِم ْن لُحُو ِم ِه ْم قَا َل َأبُو ِعي َسى هَ َذا َح ِد‬
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dan lainnya, maknanya
sama sedangkan teksnya milik Ibnu Basyar, mereka berkata: Telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Abdul Malik telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah
dari Abu Rafi’ dari hadis Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam tentang
dinding (yang dibangun Dzulqarnain) beliau bersabda: “Setiap hari mereka (Ya`juj dan
Ma`juj) menggalinya, sehingga ketika dinding itu hampir mereka menembusnya,
pemimpinnya mengatakan: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian pasti bisa
menembusnya! tetapi Allah mengembalikannya seperti semula. dan keesokan harinya, ketika
Allah hendak mengutus mereka kepada manusia, pemimpin mereka berkata: Sekarang
pulanglah kalian, karena esok hari kalian akan merobohkannya jika Allah menghendaki” ia
mengucapkan insya Allah.” Beliau bersabda: “Pulanglah mereka dan mendapatinya seperti
keadaannya semula saat mereka tinggalkan lalu mereka merobohkannya dan menyerang
orang-orang, lalu mereka meminum air dan berlarilah orang-orang menghindari mereka,
mereka pun melepaskan anak panah ke langit dan seketika itu juga panah tersebut
berlumuran darah. Lantas mereka berkata: “Kita telah menaklukkan penduduk bumi dan
menguasai yang berada di langit secara paksa.” Lalu Allah mengirim ulat pada tengkuk
mereka, demi Zat yang jiwaku ada dalam tangannya, sesungguhnya hewan-hewan bumi
menjadi gemuk, gesit dan sangat berterima kasih karena daging-daging mereka.” Abu Isa
berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini seperti ini.

D. Kemunculan Ya'juj Ma'juj


Ketika pada masanya, Suku Ya’juj dan Ma’juj akan berhasil menghancurkan dinding besi
pembatas yang telah dibangun oleh Zdulqornain, mereka akan turun dari pegunungan dengan
cepat dan tergesa-gesa, mereka sudah tidak sabar untuk membuat kerusakan di muka bumi.
Disebutkan pula bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat
kerusakan. Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka akan meminum
sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi mereka, sehingga orang terakhir
yang berhasil mencapai danau itu akan berkata, “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”

10
Dalam hadis An-Nawwas bin Sam’an disebutkan bahwa Allah memberitahukan kepada Isa akan
keluarnya Ya’juj dan Ma’juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka, dan Allah
memerintahkan Isa untuk menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya’juj dan
Ma’juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” Pada akhirnya
mereka tewas setelah Isa memohon pertolongan kepada Allah melalui ulat-ulat yang menyerang
semua leher kedua suku tersebut.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari
anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang diisolir oleh tembok/benteng
tinggi yang dibangun oleh Zdulqornain. Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar
jumlahnya, perbandingannya adalah 1: 999, antara manusia umumnya dengan Ya’juj dan Ma’juj.
Mereka disebutkan sebagai mayoritas penghuni neraka, dan kedua suku ini disebutkan telah ada
dekat pada masa Nabi Musa berdakwah. Abdullah bin ‘Amr berkata bahwa salah seorang dari
mereka tidak akan mati kecuali ia telah memiliki keturunan sejumlah seribu atau lebih.

Walaupun mereka dari jenis manusia, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat
besar, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir,
tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya,
merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.

B. Saran

Aktualisasi dalam kehidupan sekarang adalah semakin banyaknya kerusakan di muka bumi,
adalah sebagai isyarat bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan keluar ke permukaan bumi, dan semakin
dekatnya hari kiamat. Oleh itu, segala macam kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera
dibasmi dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka

11
yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan
tersebut, tetapi hanya menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.

DAFTAR PUSTAKA

http://asysyariah.com/mengenal-yajuj-dan-majuj/

https://jagalkeramat.blogspot.com/2016/12/makalah-yajuj-dan-
majuj.html?m=1

http://www.darussalaf.or.id/tafsir/yajuj-dan-majuj-bangsa-perusak-dan-
kebinasaannya/

12

Anda mungkin juga menyukai