Aslam adalah anak yang pemberani. Aslam terlahir dari keluarga yang cukup berada.
Jika dia menginginkan sesuatu orang tuanya langsung menuruti keinginannya. Akibat
terlalu sering dimanja Aslam sampai berani unuk membentak ibunya, dia tidak auka
dirinya diatur dan diperintah oleh orang tuanya. Terlebih jika orang tuanya memeintah
dengan nada kasar dan ia malah menyaut dengan nada lebih tinggi. Setiap hari Aslam
selalu bermalas-malasan. Ia selalu berada di dalan kamarnya sambil bermain
handphone dan tidak ingin diganggu oleh siapapun.
Pada saat di rumah Aslam hanya ingin beeteman dengan Boy. Boy adalah sepupu dari
Aslam yang rumahnya bersampingan. Boy juga sama dengan Aslam yang selalu
bermain handphone dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Tetapi Boy juga anak yang
rajin dan semangat untuk sekolah sedangkan Aslam selalu bermalas-malasan.
"Tidak ma, Aslam masih males besom saja ya" jawab Aslan
"Kenapa kamu selalu terus-terusan besok jawabannya, lihat tuh Boy dia anak yang rajin
dia selalu semangat untuk sekolah"
Aslam hanya terdiam di kamarnya dan sudah tidak menjawab apa-apa lagi.
Tiga bulan kemudian orang tua Boy ingin menyekolahkan Boy ke luar kota yaitu di
surabaya. Alasan orang tua Boy menyekolahkan anaknya ke surabaya karena ingin
anaknya berubah menjadi lagi dan tidak selalu terus-terusan bermain Handphone. Boy
awalnya tidak mau dan pada akhirnya mau karena orang tua Boy selalu menasehati
dia.
Setelag Boy mau berangkat ke surabaya Aslam bertemu di rumahnya dengan Boy lalu
bertanya.
"Iya Aslam"
Boy pun sudah berangkat di anterin oleh kedua orang tuanya setelah berpamitan pada
Aslam dan orang tua Aslam. Setelah Boy berangkat Aslam dan orang tuanya pun
langsung balik ke rumahnya. Aslam langsung masuk ke dalam kamarnya dan lanjut
bermain handphone.
Setelah 5 bulan kemudiaj Boy sudah libur sekolag (libur semester) Boy pun langsung
pulang ke rumahnya dan di jemput lagi oleh kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum"
"Waakaikumsalam"
"Ada Boy Aslam da di kamarnya lagi main hp tuh, tiap hari selalu hp dia."
"Emangnya kenapa Boy? Masalah buat loe?" Ucap Aslam sambil makan camilan.
"Kamu gak ada hobi lain selain bermain hp dan bermain game ini? Tanya Boy kepada
Aslam.
"Ya gimana lagi Boy aku yang mau keluar rumah males bnget, jadi aku lebih enak main
game dan nonton youtube aja disini" jawab si Aslam.
"Kenapa kamu gak nyoba sekolah aja ke surabaya seperti aku? Pasti orang tua kamu
akan izinkan kan kamu kok." Ucap Boy
"Iya gimana ya, aku juga pengen sekolah seperti kamu, tapi...."
"Tapi kenapa lam? Sekolah itu enak loh, kita jadi banyak temen dan kita juga nanti
mendapatkan ilmu yang bermanfaat loh"
Lalu Aslam termenung sendiri sambil memikirkan kata-kata yang di bilang Boy tadi
"Hmm kayaknya benar juga apa yang di bilang Boy tadi, coba aku bilang ke mama dulu
deh" Ucap Askam dalam hatinya.
Disaat Boy udag pergi Aslam langsung pergi ke kamar ibunya sambil membicarakan hal
sekolah yang dibilang Boy tadi.
"Ibu sangat setuju sekali nak aoa yang yang kamu inginkan ini, ibu sangat bangga
sekali dengan peeubahanmu yang sekarang ini."
Ibu Aslam sangat berterimakasih kepada Boy, karena berkat saran Boy Aslam langsung
ingin bersekolah lagi.
"Boy ibu sangat berterimakaih sama kamu ya... Berkat saran kamu Aslam sekarang jadi
ingin sekolah seperti kamu. Ibu sangat senang sekali Aslam bilang seperti itu tadi ke
ibu" Ucap ibu Aslam kepada Boy.
"Iya ibu sama-sama. Saya juga sangat senang sekali melihat perubahan Aslam yang
ingin sekolh itu. Saya berharap setelah ini Aslam akan menjadi anak yang rajin dan
pintar." Ucap Boy kepada ibu Aslam.
Setelah itu ibu Aslam mengajak Boy untuk pergi ke rumahmya bertemu dengan Aslam.
Setelah sampai di rumah Aslam, Aslam sangat senang sekali dengan kedatangan Boy.
Mereka membicarakan tentang persekolahan yang Aslam inginkan, ibu Aslam sangat
berharap Aslam menjadi anak yang rajin dan pintar.
Setelah mebicarakan hal itu, ibu Aslam berencana untuk mengajak Alsam dan Boy
unuk jalan-jalan pergi keluar rumah supaya Aslam tidak bosan di rumah dan tidak terus-
terusan bermain handphone. Pada saat sampi di tempat tujuan Alsam dan Boy bermain
dengan sangat ceria tanpa adanya handphone.