Anda di halaman 1dari 10

Ibu yang tak pernah kembali

BY RESTU LANGIT AMAR MAULIDAN

cerpen | 11 feb 2023 | sabtu


1

Disebuah perkampungan hiduplah sebuah keluarga


yang kata orang, mereka adalah keluarga bahagia pada saat itu.
Pak Hendra dan Bu Hera , mereka adalah orang yang warga
maksud. Mereka memiliki dua orang anak yang bernama langit
dan bintang. Langit adalah putra sulung mereka yang memiliki
sifat gigih, mandiri, juga pemberani. Ia selalu mendapat kasih
sayang dari orang tuanya.Ketika Langit berumur 10 Tahun lebih
tepatnya kelas 4 SD ibunya melahirkan seorang adik perempuan.
Namun kisah malang pun terjadi, setelah melahirkan adiknya
[yakni bintang] Bu Hera pun tutup usia.Hal itu membuat Langit
dan Ayahnya pun terpukul atas hal itu. Namun, setelah kejadian
itu Langit pun berjanji pada dirinya untuk merawat adiknya
sepenuh hatinya. Langit pun menggantikan

Pekerjaan ibunya. Langit dan Ayahnya pun merawat Bintang


dengan kasih sayang.

Tujuh tahun berlalu, Bintang pun tumbuh menjadi anak yang


ceria, riang, juga pintar. Pada saat duduk dibangku kelas 2 SD.
Ia iri melihat teman-temannya yang diantar oleh kedua orang
tuanya.

Lantas ia pun bertanya pada dirinya. ”dimana ibukku kenapa ia


tidak mengantarku seperti temanku yang lain” ucapnya dalam
hati. Selepas pulang sekolah ia pun menanyakan pada ayahnya.

“assalamualaikum ayah” ucapnya seraya menyalami tangan


ayahnya.

“waalaikum salam, aih cantik udah pulang” jawab ayahnya

“ayah aku mau nanya boleh nggak?” tanya Bintang pada


ayahnya. Ayahnya pun yang sedang mengerjakan pekerjaanya
pun berhenti.

”iyah mau nanya apa sayang?” jawab kembali ayahnya.

“ibu kemana ayah, kok aku gak pernah liat?”tanya Bintang yang
membuat ayahnya terkaget dan bingung hendak menjawab apa.

“ibumu pergi jauh nak” jawab ayahnya kembali. Bintang pun


yang tak mengerti ucapan dari ayahnya pun hendak bertanya
kembali pada ayahnya. Namun, ayahnya pun mengusirnya.

1
2

Bintang pun termenung akan jawaban yang diberikan oleh


ayahnya tadi, pertanyaan demi pertanyaan terus terngiang
dikepalanya, sehingga ia pun berniat tuk bertanya pada
kakaknya.

Bintang yang masih penasaran pun menunggu kepulangan


kakaknya.Setelah menunggu akhirnya Langit pun datang.

“assalamualaikum, kakak pulang ” ucap langit yang baru masuk


pintu rumah

“waalaikum salam ,kakaaaaak”teriak Bintang seraya berlari


kearah kakaknya.

“apa sayang?,kenapa kok lari-lari sih”ucap kakaknya

“Hmmmm,pasti lagi ada maunya nih?”lanjut kakaknya

“heeheee,iya kak kok tau sihh”jawab Langit seraya tersenyum

“mau apa sayang?kalo kakak mampu nanti kakak turutin


kok”jawab kakaknya seraya tersenyum.

“mau nanya doang kok”jawab adiknya.

“owh mau nanya apa?”ucap kakaknya

“kak ibu kemana?”ucapnya yang membuat kakaknya tersentak


kaget,namun Langit mencoba santai.

“soalnya aku iri kak,liatin temen aku kalo kesekolah selalu


dianterin ama ibunya, kan aku juga mau kaya mereka
kak?”lanjut Bintang yang membuat langit menitikkan air
matanya.

“kok kakak menangis?”ucap adiknya,Langit yang mendengar itu


pun langsung mengusap air matanya.

“Enggak kok ,kakak Cuma kangen aja” jawab Langit seraya


tersenyum

“emang ibu kemana kak,kok kakak sampe kangen begitu”tanya


adiknya yang kedua kalinya.

“ibumu diluar negri”jawab kakaknya kembali.

“yaudah kakak mau mandi dulu,bau asem nih”jawab kakaknya


yang mengundang gelak tawa mereka,suasana yang tadinya
sedih,dan tegang berubah menjadi suasana yang lucu karena

2
3

tingkah laku kakaknya.Langit memang seorang yang jenaka yang


mampu merubah suasana setegang apapun mejadi cair olehnya.

Tahun demi tahun pun berlalu,Bintang pun tumbuh menjadi


remaja yang cantik,juga cerdas serta riang.Prestasi demi prestasi
pun ia raih,mulai dari tingkat antar sekolah maupun tingkat
nasional.semakin hari,rasa rindu Bintang terhadap Ibunya pun
semakin besar.Ia pun sering bertanya pada dirinya sendiri.

”ibu dimana,ibu aku kangen ibu,aku sudah tumbuh menjadi


remaja bu,tapi kenapa ibu tidak pernah kembali” ucapnya dalam
hati seraya menangis dalam kamarnya.

Pada suatu hari,ketika Langit sedang merapihkan kamar


Bintang,Langit menemukan sebuah buku Diary milik
Bintang.Yang berjudul “RINDU IBU”.Langit pun membacanya, ia
pun menangis tersedu sedu. Ternyata adiknya yang terlihat ceria
dan selalu Bahagia oleh kakaknya pun menyimpan banyak
tekanan.Mulai dari di-Bully oleh teman-temannya,sampai rasa
rindu yang ia pendam terhadap ibunya.

Setelah selesai membacanya Langit pun menceritakan semuanya


pada ayahnya.Ayahnya pun sedih mendengarkannya.Pada
Malam harinya,selepas makan di meja makan Ayahnya pun
mengawali pembicaraan.

“Bintang ada yang mau ayah bicarakan padamu”ucap ayahnya


mengawali pembicaraan,Bintang pun kaget mendengarnya.

“iya yah mau ngomong apa?”tanya Bintang.Ayahnya pun


menatap Langit,Langit yang mengerti pun mulai menjelaskan.

“jadi kemarin kan kakak membersih kan kamar kamu dan tanpa
sengaja menemukan buku Diary milik kamu”ucap Langit seraya
menunjukkan Diary milik adiknya.Bintang yang melihatnya pun
terkaget

“kakak dapet dari mana?,pantas saja kemarin aku mencarinya


tidak ketemu”.ucap adiknya.

“kamu kenapa gak pernah cerita kalo kamu di-Bully


disekolah?”tanya kakaknya to the point.Yang membuat Bintang
terbata menjawabnya.

“ee-hh eeeeh aakuu bukan gamau cerita kak,tapi aku gak mau
menambah masalah buat kalian,udah cukup aku ngerepotin

3
4

Ayah sama Kakak”jawab Bintang seraya tertunduk.Ayahnya pun


kaget mendengarnya,

“kamu di-Bully disekolah?”Tanya Ayahnya yang mulai emosi.

“udah yah sabar”ucap Langit menenangkan.Bintang pun


mengangguk mendengar pertanyaan dari Ayahnya.Hendra yang
melihatnya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Nak aku ini ayah mu, jadi kalo ada apa-apa cerita yah sama
ayah”ucap ayahnya yang mulai tenang.Bintang yang
mendengarnya pun hanya bisa tertunduk.

“kalo misalnya gak berani sama ayah sama kakak aja yah”ucap
Langit.

“Yasudah bentar lagi mau sholat maghrib jadi siap-siap


dulu”ucap Ayahnya.

Mereka pun bersiap untuk menunaikan ibadah sholat


maghrib.Setelah selesai sholat maghrib,mereka berkumpul
diruang TV hanya untuk sekedar melepas penat masing-
masing.celotehan juga candaan keluar dari mulut sang
kakak,yang mengundang tawa sang adik dan ayahnya.Azan pun
kembali berkumandang yang menandakan bahwa sudah masuk
waktu isya.

“sudah isya,sholat dulu yuk”ajak langit

“iyah kak, bener udah azan”lanjut ayahnya

“yaudah yah,kak aku mau wudhu dulu”ujar Bintang

Setelah sholat isya selesai,mereka pun menuju meja


makan ,setelah sampai di meja makan.

“wah yah,banyak bangeet makanan nyaa”ucap adiknya yang


terperangah melihat banyaknya makanan yang ada diatas meja.

“Alhamdulillah,tadi ayah ada rezeki lebih jadi ayah beliin


makanan aja deh,itung-itung kita syukuran kecil-kecilan atas
apa yang udah allah kasih ama kita”ucap ayahnya.

“owh, Alhamdulillah”ucap Langit.

“yaudah,ayo makan aja dulu dari tadi ngobrol terus kapan


makan nya ayah udah laper nih”ujar ayahnya.

4
5

Mereka mengawali makan mereka dengan doa berharap agar


selalu lancar rezeki ayahnya.

Setelah menyelesaikan makannya mereka pun kembali


bercengkrama di meja makan.

“owh iyah yah kapan kita liburan lagi?”tanya Bintang.

“gimana yah soalnya jadwal ayah lagi padat-padatnya”jawab


ayahnya menyesalkan.

“yaaaaahh-gimana dong?”lanjut Bintang.

“yaudah,nanti ayah usahain deh”lanjut ayahnya yang membuat


Bintang gembira.

“hooorreeee”sorak gembira pun keluar dari mulut sang


Bintang.Tak lama setelah itu datanglah langit setelah
membersihkan meja makan yang tadi berantakan.

“wuiiih ada apa nii teriak-teriak,keknya seneng banget”tanya


Langit.

“ini kak aku ama ayah mau liburan,wleee”tutur sang adik seraya
mengejek kakaknya.

“kok aku gak diajak sih yah?”ucap Kakaknya yang berusaha


mendramatisir suasana,seraya memasang puppy eyesnya.

“emang kakak mau ikut?,nanti kalo ikut kakak pasti nangis”ujar


ayahnya yang bertanya seraya meledek sang kakak.

“dih emang adek,yang ketemu kecoa doang geh


nangis,hmmpffff”ejek sang kakak.

“dihh tuh kan yah, kakak malah ngejek aku”ucap Bintang


merengek.

“kaak,gak boleh gituu”ucap ayahnya.

“yaah,dimarahin ayah wleee”ujar adikny yang kembali mengejek.

“ishhh,adek gaboleh seperti itu”ujar Hendra menegur sang


anak,yang dihadiahi tawaa-an oleh sang

kakak.

Singkat cerita,hari yang mereka tunggu-tunggu pun jadi.Yakni


liburan yang telah dijanjikan oleh ayahnya.Mereka pun bergegas

5
6

juga bersiap-siap untuk menuju Destinasi yang telah


ditentukan.Menggunakan mobil Pajero milik ayahnya.Tanpa
Bintang ketahui ayahnya juga sang kakak telah menyusun
sebuah rencana yang diluar ekspetasi Bintang.

“udah siap semuanya?”tanya sang ayah.

“udaaaaahh”ucap Bintang dengan gembira.

“libur telah tiba,hoeee horeeeee”nyanyi Bintang, yang


mengundang gelak tawa sang kakak juga sang ayah.

“iyasih cantik,pinter tapi sayang cempreeng,hmmffft”ucap sang


kakak seraya tertawa.Bintang yang sedang bernyanyi pun
terhenti mendengar ucapan sang kakak.

“ayaaaah,liat kakak terus ngejekin aku yaahh”.teriak Bintang


dalam mobil yang membuat ayah nya terkaget.

“Astagfirullahaladzhiim,adek jangan di biasain dong teriak-


teriak”ucap ayahnya,Bintang pun hanya bisa tersenyum saja.

15 menit kemudian, mereka pun sampai. Setelah sampai


ditempat tujuan Bintang pun terkaget.

“ayah kok kita malah ke kuburan?”tanya sang anak.Yang mulai


kebingungan karena mereka janjinya hendak jalan-jalan bukan
ber-ziarah.

”maafin kakak yah dek,karena gak bisa ngasih tau kamu


langsung”ucapnya dalam hati.

“nanti juga kamu tau sendiri,udah ayo masuk”ucap sang


ayah.”ada apa sih ini yah kok aku deg-degan banget”ucapnya
dalam hati.

Mereka pun mulai memasuki pemakaman, satu-dua makam


telah mereka lewati hingga sang ayah berhenti tepat di depan
sebuah makam.

“Bintang maafin ayah yah,sebenarnya ibu kamu itu sudah tidak


ada setelah melahirkanmu”ujar ayahnya yang meminta maaf
pada Bintang.Bintang yang mendengarnya pun menangis
tersedu-sedu.

Pasalnya, rasa rindu selama ini yang ia pendam dan harapan


yang diberikan oleh ayahnya juga kakaknya menunjukan bahwa

6
7

ia bisa bertemu kembali dengan ibunya.Namun,takdir berkata


lain ia telah ditinggalkan ibunya selama-lamanya.

“maafkan kami Bintang,telah menyembunyikan ini. Karena ini


bukan keinginan kami ,tetapi ini adalah keinginan ibumu agar
tidak memberitahukan kematiannya sebelum kamu beranjak
dewasa,kami merasa ini adalah waktu yang pas untuk
mengungkapkan semua yang telah kita pendam”ucap ayahnya
seraya menitikkan air matanya.

“maafin kakak juga karena tidak memberitahumu tentang


ini,kakak merasa tidak menjadi kakak yang baik karena tidak
bisa merawatmu dengan baik”ujar kakaknya seraya memeluk
adiknya yang sedang menangis tersedu-sedu seraya memeluk
nisan yang bertuliskan nama sang ibu HERAWATI BINTI ADNAN

“ibuu aappa kaabaar,ckckck,ini aku bu Bintang anak ibu”


ucapny seraya terus menangis suasana yang awalnya gembira
pun berubah menjadi suasana yang sangat sedih.

“ayah,kakak maafin aku yah karena aku ibu jadi gak


ada,ckckckckck”ucapnya seraya menangis tersedu-sedu.

“gaboleh gitu bintang,ini udah takdir dari Allah, yah mau gamau
kita harus menerima kenyataan yang begitu pahit ini”Ucap
ayahnya.

Bintang pun terus menangis, karena rasa rindu yang selama ini
yang ia pendam tidak bisa terobati,selain rasa rindu, rasa sedih
juga rasa menyesal pun terus menghantui dirinya.Setelah
kejadian itu Bintang berjanji pada dirinya untuk selalu
bersemangat dalam segala hal apapun,tidak melawan terhadap
orang tua.

7
8

“puluhan tahun sampai kini kita hisap tenaga, keringat, air


mata orang tua, mereka sampai rela berkorban
mempertaruhkan hidupnya hanya untuk kita”
-ABDULLAH GYMNASTIAR-

8
9

Anda mungkin juga menyukai