Anda di halaman 1dari 13

ARABELLA

Antara Bulan,Bella,dan cinta

"Ahh..sudah jam segini" Gumam seorang gadis manis sambil melihat jam beker yang dari tadi menemaninya dengan suara detak
jarum jam di tengah sunyi nya malam.

Melihat waktu sudah larut ia pun segera menutup buku nya dan membersekan semua peralatan tulis yang digeluti nya sedari
tadi,waktu tepat menunjukkan jam 10 malam terlihat dari jendela tua kamar gadis itu langit malam yang indah rembulan tampak
menyinarkan cahaya nya seakan-akan tersenyum kepada gadis itu,tampak bintang-bintang pun menari-nari dengan begitu indah di
seisi langit malam itu.

"Indah sekali.."tampak di mata gadis itu pantulan rembulan dan bintang yang ia pandangi selama beberapa saat ,perlahan mata nya
mulai tertutup dan kesadaran nya pun perlahan menghilang.

**

kringgggg...kringggg...

Perlahan mata nya terbuka,samar-samar dia tersadar dan mematikan jam alarm yang sedari tadi sudah menyambut pagi nya dengan
suara nyaring.

"Aku..ketiduran yah,aku harus segera bersiap ke sekolah" gumamnya sambil berdiri dari kursi dan melakukan sedikit peregangan
badan nya terasa kaku karena tidak bergerak semalaman.

Bergegas ia mandi,20 menit berlalu ia pun memakai seragam sambil merapihkan bajunya di depan cermin ia menghela nafas
sambil sedikit menarik kedua sudut bibirnya ia berkata,"hufftt...Semangat bela!"

Dia Arabella aqisha sarastika atau sering dipanggil Bella gadis yang sekarang duduk di bangku SMA itu tampak dengan rambut
hitam kecoklatan nya dan senyuman yang dihiasi lensung pipit di pipi kiri nya juga tahi lalat kecil di sudut bawah matanya
menambah kesan manis di wajahnya.

Tak lupa ia menyiapkan sarapan pagi untuk nya dan orang tersayang nya.Dari arah kamar tampak keluar seorang lelaki paruh baya
dengan tubuh tinggi dan penuh senyuman hangat mengahmpiri meja makan

"wahh anak gadis ayah sedang masak apa nihh pagi-pagi" katanya sambil tersenyum .

"Biasa yahh lagi masak egg eye cow hehe" jawabnya sambil setengah bercanda ,mendengar jawaban anak nya dia pun hanya
terkekeh.

"Nihh..yah telor mata sapi spesial dari neng bella dah siap silahkan di makan dan jangan lupa kasih bintang lima yaa" kata bella
sambil mengedipkan mata nya.

"Ahaha anak ayah bisa aja,kamu juga cepat makan jangan lupa baca do'a,habisin habis itu kita berangkat nanti terlambat ke
sekolah"

"siap pak bos" katanya dengan semangat,setelah itu hanya terdengar dentingan sendok di meja makan pagi itu .

**

Di sekolah
"Belajar yang rajin yaa nak,jangan-"

"Jangan nakal jadi anak yang baik!" potong Bella

"Pinterr anak ayah"ujar ayah sambil mengelus kepala Bella.

"Yauda hati-hati yaa yah.. Assalamualaikum"katanya sambil menyalimi tangan ayah nya lalu berlari menuju gerbang sekolahnya .

"waalaikumsalam sayang" jawab ayah dengan wajah penuh harapan ,berharap anak satu-satunya yang ia sayangi itu menjadi anak
yang kuat tanpa hadirnya seorang ibu.

Ya...Bella seorang anak perempuan yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu .Ibu nya meninggal sesaat dia sudah melahirkan
bella,untungnya dia mempunyai ayah yang sangat hangat dan selalu memberikan kasih sayang kepada Bella .

Kini gadis manis itu sedang termenung di kursi tempat ia duduk, pikirannya kosong mata dengan manik coklat itu menerawang
jauh ke langit sampai..

"Dor!!.." satu sentakan membuyarkan lamunannya

"Aaaa ayam ayam" ucap Bella dengan latah sambil memegang dada nya yang hampir saja meledak .

"Hahahaha lucu banget muka kamu"Sambil memegangi perutnya Syafira tertawa lepas .

"Apaan deh kamu syaa bikin kaget aja ngapain ketawa hah,orang kaget" ujar Bella

"Maaf dehh habisnya dari tadi kamu bengong lagi mikirin apa sih? Lagi mikirin cowooo yahh hayoolohh .." ujarnya dengan muka
jaim sambil menoel-noel pipi Bella.

"Dihh Sorry yah aku nggak mikirin apa-apa cuma mau bengong aja" ujar Bella

"Heumm gitu yaa,nihh yaa aku kasih tau kalo kata pak ustadz jangan kebanyakan bengong nanti kamu kesurupan daripada kamu
bengong mending kita ke kantin yuk jajan"Ucap Syafira dengan senyum lebar.

"Nggak papa syaa kamu duluan aja aku masih kenyang kok"tolaknya halus.

"Iki misih kinying kik..hallah Bell sini aku cubit perut kamu mau?? Udahh ayoo ke kantin aku traktir dalam rangka memperingati
aku bisa mandiin si udin tanpa di cakar hohoho" Ujarnya seraya menarik tangan Bella .

Ouh yaaa si udin itu nama kucing syafira.Entahlah,Bella pun tak mengerti kenapa Syafira menamai kucing nya udin jelas-jelas
kucing nya itu betina memang teman nya atau yaa bisa dibilang syafira adalah sahabat nya memang aneh .Gadis yang selalu
mengikat rambut nya dengan pita merah itu,merupakan teman Bella satu-satunya yaa hanya Syafira yang Bella anggap benar-
benar "Teman"

**

Pov Bella

Disini di kantin sekolah yang penuh dengan murid-murid yang lapar aku berdiri dengan kesal ,Syafira anak itu tiba-tiba lari dengan
santai nya ia berteriak sambil berkata "Bell tunggu dulu yahh, sepertinya aku dapat panggilan alam" . teriakan nya sungguh nyaring
mengalahkan suara bel sekolah.

"Teteh geulis yang di sana ini mie nya udah jadi" ujar Bi marni sambil menyodorkan 2 mangkok mie kepadaku .
"Ouh iya bii makasih,sebentar..Lho ini uang aku kemana yahh duhh gimana ini" Kalut Bella saat ia tidak menemukan uang nya ,

"Permisi..kamu hilang uang? Ini tadi saya liat uang kamu jatuh" ujar seorang laki-laki dengan almamater biru khas anggota osis
sambil menyodorkan uang kepadaku.

"Aduh Alhamdulillah makasih ya kak..ezra?" Ujarku senang sambil menelisik tanda pengenal yang terpasang di almamaternya .

"Ahaha iya santai aja, ngomong-ngomong kamu anak kelas 10?nama kamu siapa?" Ujarnya sambil memiringkan sedikit
kepalanya.

"Ouh iya kak,nama aku-"

"Arabellaaaaaaaaaaa,kamu lagi ngapain sama cowok kamu dijahatin sama dia?? Kamu gak papa? Ayo kita makan mie aja mana
mie nya.Biii!! Bii mie aku udah jadi belum?" Tiba-tiba saja Syafira datang dan ribut mengoceh sendiri .

"Yaalloh syaa kamu doyan banget sih teriak,ini mie nya tuh udah jadi dari tadi ,kamu malah tiba-tiba lari mana uang aku hilang
untung kakak ini tadi nemuin,sekali lagi makasih yaa kak,eh-" ujarku sambil melihat ke belakang berniat untuk berterimakasih lagi
tapi ternyata dia sudah pergi mungkin dia terburu-buru pikirku.

"Hehe maaf ya aku mules tadi pagi aku sarapan eskrim,Eh iya ini bii uang nya kamu ngapain mau bayar kan aku udah bilang mau
traktir ayo duduk kita makan buruan Bell",Dengan tak berdosa nya dia cengengesan,lalu apa?Eskrim?? Dia bilang sarapan eskrim?
Sungguh aku tak bisa menebak apa yang ada dipikiran nya.

"Ngapain kamu liatin aku terus,iya tau aku emang cantik tapi dimakan donggg " ujar Syafira

"Eh iyaa makasih banget yaa syaa traktiran nya"ucapku sambil memakan mie itu

Setelah selesai makan aku dan syafira pun kembali ke kelas masing-masing dan memulai pelajaran terakhir .Aku berusaha fokus
memperhatikan guru kimia yang sedari tadi menjelaskan,semua murid tampak sudah lelah selain karena pelajaran terakhir tetapi
juga karna mapel ini salah satu mapel yang tidak disukai karena rumit setelah sang "ilmu yang menyenangkan" yaitu
matematika ,meski begitu aku berusaha mencerna apa yang dijelaskan bu mita di depan .Sebisa mungkin aku harus belajar dengan
sungguh-sungguh untuk dapat mengejar cita-cita menjadi seorang dokter aku ingin bisa membanggakan ayah ku yang selama ini
sudah berjuang keras untuk menghidupiku seorang diri aku ingin..inginn sekali memberinya kehidupan yang lebih baik .

Bella pov end

**

Suara bel tanda pelajaran berakhir berbunyi dengan begitu keras nya yang secara ajaib mengembalikan semangat para murid
termasuk Bella.Dia pun membereskan kan meja ku yang penuh dengan alat tempur ilmu itu dan memasukkannya ke dalam tas .

"Sekian yang dapat ibu sampaikan terimakasih selamat berjumpa Minggu depan" ucap bu mita lalu berjalan ke luar kelas .Semua
murid pun ikut berdiri dan berbondong-bondong keluar dari kelas.

**

30 menit berlalu,hujan mulai turun tetapi ayah Bella tak kunjung datang Bella khawatir terjadi sesuatu kepada ayahnya .Hujan
semakin deras nya membasahi bumi Bella nampak berteduh di salah satu warung pinggir sekolah nya .Dia pun hanya melamun
sampai datang lah suara mesin motor yang sangat ia kenali Ayahnya datang dengan memakai jas hujan menerjang deras ny hujan
sore ini demi menjemput Bella satu-satunya cahaya kehidupan lelaki paruh baya itu.
"Bella maaf yaa sayang motor ayah tadi mogok jadi telat,kamu nggk papa kan" tanya ayah khawatir .

Bella hanya menatap ayah nya sendu,Dia pun tiba-tiba memeluk ayah nya .

"Lho Bella kenapa,ada yang jahatin kamu?? Kenapa heum?" Tanya ayah tampak khawatir .

"Nggak yah Bella gak papa maaf yaa ayah jadi hujan-hujanan gini padahal nggak usah jemput juga nggk papa kan bisa naek
angkot" ujar Bella

"Nggak ah nanti ada yang culik kamu gimana? Kamau mau di culik?" Jawab ayah

Bella pun hanya tersenyum mendengar jawaban sang ayah dia sudah mengatakan beberapa kali kepada ayah nya untuk tidak
memaksakan menjemput nya karena ia pikir akan membebaninya yang sedang bekerja .Tetapi ayah selalu bersikeras untuk tetap
menjemput nya.Yaa ini adalah satu dari sekian banyak perhatian ayah padaku ,apa lagi dulu saat aku merasakan menjadi anak yang
selalu dibully dan dikucilkan hanya karena ibu ku sudah tidak ada dan ayah yang hanya seorang tukang ojek .

Bella pikir memangnya kenapa kalau ibunya sudah tidak ada? Toh dia pun tidak pernah meminta tuhan untuk membawa
ibunya,dulu dia berpikir lebih baik ia tidak terlahir ke dunia daripada ibu yang pergi.Tetapi sekali lagi ia buang jauh-jauh pikiran
itu,ini tentang takdir kita tidak bisa mengubahnya,kita hanya bisa ikhlas dan menerima apa yang telah digariskan oleh tuhan . Di
usia yang masih kecil ia di tuntut untuk jadi lebih dewasa karena tak ingin membuat ayah nya sedih ,dia tidak akan membalasnya ia
selalu ingat pesan ayah nya "kamu harus jadi orang baik yaa nak walaupun dunia gak berlaku adil sama kamu,karena Bella tahu
kan Tuhan itu maha tahu,Tuhan pasti berpihak pada orang yang baik.setidaknya kalo kamu nggak nemuin orang baik ,maka jadilah
orang baik itu untuk orang-orang disekitarmu" Aku ingat ayah mengatakan itu dengan senyum hangat terpancar di mata nya .

Ayah nya pun tak tau jika putri kesayangannya itu dijauhi karena yang ayah nya lihat Bella selalu ceria dan tersenyum di
hadapannya.Sejak mengetahui anaknya dibully saat itu ayah selalu menjaga ku dengan sangat perhatian ,ia menanyakan setiap
keinginan ku,bagaimana hari ku,apa ada yang membuatku tidak nyaman semua itu ayah lakukan agar aku bisa hidup bahagia .
Mengingat itu aku sampai terlupa waktu dan ternyata aku sudah sampai di rumah .

"Kamu kenapa kok diem dari tadi?" Tanya ayah

"Nggak papa yahh makasih ya udah jemput maaf juga,ayah ganti baju yaa takut masuk angin nanti Bella buatin teh anget" ucap
Bella

"Udah kamu ini,ini tuh ayah kamu udah kewajiban ayah buat jemput kamu.Yauda kamu juga ganti bajunya"jawab ayah sembari
membereskan jas hujan.

Setelah selesai Bella pun membuatkan teh untuk ayahnya lalu mereka mengobrol sedikit seperti biasa saling menceritakan
bagaimana hari ini. Setelah berpamitan Bella pergi ke kamar nya untuk tidur .Hari ini pun berakhir Bella selalu berpikir dia harus
mensyukuri hari ini lupakan hari yang sudah berlalu dan menjadi lebih baik di hari esok .Dikesunyian Bella tertidur dengan
lelapnya.Dan hari-hari pun berlalu dengan begitu cepat.

**

Satu tahun kemudian..

Kali ini Bella sudah naik menjadi kelas 11 dengan senang dia tak sabar menantikan peristiwa apa yang menantinya di depan ,di
sekolah ia melihat banyak anak berkumpul di mading yaa mereka sedang melihat pembagian kelas .Tapi Bella sudah tahu bahwa ia
di kelas 11 A yang secara ajaib sekelas dengan sahabatnya Syafira mengetahui hal itu syafira tiba jingkrak" tidak jelas membuat
kami menjadi pusat perhatian.
"Syaa ayo deh cepetan ke kelas kamu malah gajelas ih malu" ucap Bella

"AAAAA SBL SBL SBL SENENG BANGET LOHH!ayo kita lihat kelas nya Bell" ujar syafira sambil berlari menarik tanganku
sampai

Brukk

"Aduh! Loh maaf yaa tadi saya kurang liat jalan" bahunya menabrak seseorang sampai membuat kertas-kertas yang di bawa orang
itu terjatuh Bella pun mencoba merapikannya sambil terus meminta maaf

"Sekali lagi maaf yaa saya gak sengaja tadi temen saya narik saya"ucap nya panik takut-takut orang di depan nya ini marah Bella
belum berani melihat orang itu sampai dia pun ikut berjongkok dan membereskan kertas-kertas itu ,saat Bella melihat ke depan
tampak seorang lelaki mancung dengan mata sipit dan bulu mata yang lentik .Bell mematung sesaat ketika mata nya dengan mata
orang itu tak sengaja bertatapan,Dia dan lelaki itu langsung memalingkan muka ,yaa yang ia tabrak adalah seorang lelaki .

Entah kenapa sepertinya dia pernah melihat wajah lelaki itu.Dan tidak tau kenapa dia rasanya seperti masuk ke dalam film sinetron
percintaan anak sekolah yang alurnya Tak sengaja menabrak seorang lelaki-membereskan barang nya yang jatuh-lalu
bertatapan.Bella merinding ketika memikirkan nya, Setelah beres lelaki itu berdiri dan mengulurkan tangannya sambil berkata

"Udah nggak papa,makasih udah bantuin beresin ayo berdiri nanti seragam kamu kotor"ucap nya dengan senyum tipis

Melihat tangan nya yang terulur Bella tidak enak karena dia tidak berpegangan tangan selain dengan angan kasar ayah nya ,tanpa
sadar Bella hanya melihat uluran tangan itu.

Melihat tangan nya yang tak kunjung ada sambutan dia seperti nya paham dan menarik kembali tangannya .

"Maaf Sepertinya kamu gak nyaman,kamu kuat berdiri kan? Kalo nggak saya bisa panggilin teman cewek kamu buat bantu jalan"
ujarnya sambil menatapku.Mendengar itu aku baru tersadar dan segera berdiri

"Eh oh iya saya kuat berdiri kok saya nggak papa harusnya saya yang minta maaf,ini kertasnya sekali lagi maaf yaa kak" panik
Bella sepertinya lelaki itu tersinggung karena dia tak menerima uluran tangan nya dia pun hanya meminta maaf sambil
membungkukan badan nya dan memberikan kertas yang Bella lihat merupakan formulir pendaftaran osis lalu dia pun berlari ,lelaki
itu hanya tersenyum tipis.

Sementara itu di sisi lain syafira anak itu tidak sadar bahwa teman nya jatuh dan ternyata sedari tadi malah menyeret anak baru
berkacamata yang pasrah saja saat di bawa oleh syafira.Saat menyadari yang di bawa bukan lah Bella ia mengoceh "Eh anakku
hilangg,lho kamu siapa Bella anakku sayang kamu kemana huaaa" teriaknya mengundang banyak perhatian .

Pov Bella

"Syaaa aduhh kamu kebiasaan maaf yaa dekk kamu nggak papa kan?? Kamu ini terus aja lari nggak sadar aku jatuh yaa ,malah
bawa lari anak orang lagi" ucapku tak enak karena anak yang sedari tadi diam itu hanya menunduk .

Saat kulihat wajahnya seperti kelelahan,arwah nya nampak akan keluar ,yaa aku mengerti aku memang ditarik oleh bocah ajaib
yang satu ini adalah sebuah bencana tapi aku sudha terbiasa.

"Syaa lihat deh kasian adeknya gimana kalo trauma sekolah disini,maaf yaa dek sekali lagi lagian kenapa kamu diem aja" tanya
nya aneh sampai diseret sejauh ini tanpa bicara.
"E-eehh i-iya kak nggak papa tadi aku juga salah lagi bengong tiba-tiba kayak ada o-orang yang nyeret aku , sebenarnya aku udah
ngmong tapi karena suara aku kecil jadi aku ngikut aja,kalau begitu saya permisi ya kak" ujar adik kelas itu dengan gugup dan
tampak sangat pasrah lalu berlari.

"Ehhhh dekk!! Jangan lari-lari Haahh sya kamu ini ada ada aja liat tuh kayaknya dia jadi takut" teriakku namun dia sudah pergi
menjauh,lalu aku pun mengomeli syafira.

"Iya maaf ishh aku gatau tadi terlalu semangat" ujarnya

Aku dan syafira pun ke kelas dan memulai awal semester ter baru dengan semangat belajar .

Saat pulang sekolah aku pulang bersama syafira anak itu keukeuh ingin mengantarkanku karena ayah tidak bisa menjemput ku
"Tumben" heranku tetapi aku tidak mempermasalahkannya mungkin ayah sedang ada orederan dan sibuk .Diperjalanan aku
mengobrol dan bercanda-canda dengan syafira setelah sampai aku berterimakasih dan bergegas menuju rumah .

Waktu menunjukkan pukul 8 Bulan tampak tertutup awan malam ini Bintang pun tak begitu banyak "sepertinya akan turun hujan"
gumamku di ruang tengah sambil menunggu ayah pulang.Tak lama kemudian terdengar suara motor dan aku bergegas
membukakan pintu.

"Assalamualaikum nakk,kamu udah makan belum ini makan yahh" ucap ayah sambil menyodorkan kan sebuah rantang susun
kepadaku.

"Waalaikumsalam belum Bella nunggu ayah,tadinya mau beli mie instan terus makan sama ayah .Tumben pulang nya telat? ,terus
ini dari siapa? Ayah nggak papa kan?" Jelasku sambil menyalimi tangan ayah dan menanyakan beberapa pertanyaan .

"Satu-satu dong nakk sini masuk dulu jangan diluar"

Aku pun masuk dan duduk bersama ayah di sofa yang sudah bertahun-tahun berada di dalam rumah kami .

"Maaf banget yaa nak ayah tadi gabisa jemput kamu,tante Nia tadi dapat musibah mamahnya masuk rumah sakit kecelakaan jadi
ayah bantu tante nia dulu baru beres sekarang, Alhamdulillah kondisinya nggak begitu parah tante nia tadi syok denger mamahnya
kecelakaan.Jadi ayah bantu dia buat pergi ke RS" jelas ayah.

Tante tania atau lebih akrab dipanggil tante nia adalah sahabat almarhumah ibu aku ingat dulu dia sering ke rumah membawa
kanku makanan dan mainan tetapi saat aku sudah SD dia sudah tidak pergi ke rumah karena ayah bilang tante nia pergi belajar ke
Singapura.Dan akhir-akhir ini tante nia datang lagi dia sudah menyelesaikan pendidikan nya dan menjadi seorang dokter ahli
bedah.Aku senang bisa bertemu dengan nya lagi tante nia sangat baik dan perhatian .

"Innalilahi terus gimana yah ibunya tante nia di rawat?"Tanyaku khawatir

"Iya tapi mungkin besok juga bisa pulang,Kamu jangan khawatir yah sekarang makan dulu yuk ini juga dari tante nia katanya buat
tanda terimakasih jadi dikasih makanan" ujar ayah

Aku dan ayah pun makan,semenjak tante nia sering kesini aku baru merasakan lagi makanan yang sebanyak ini dia sering memberi
kami makanan seperti ini.Yaa dia memang baik perhatian kepadaku dan kepada ayah juga .Entahlah aku merasa aneh aku memang
menyukai tante tania tapi kadang ada perasaan tidak enak kala ayah memberi perhatian pada tante nia akhir-akhir ini yaa mungkin
cuma perasaan ku saja.

"Eh besok kita pergi jalan-jalan berdua sama ayah yaa udah lama nggak jalan-jalan" ujar ayah tiba-tiba
"Janji?!!yeaa ayo yah udah lama" ujarku senang

"Janji dongg"ucap ayah sambil tersenyum

Bella Pov end

**Keesokan harinya

Samar-samar Bella terbangun matanya yang masih terpejam terbuka saat sinar matahari menyambut nya dengan begitu
hangat,tetesan embun dan burung -burung yang nampak bernyanyi dan menari diangkasa menambah suasana cerah pagi ini .Hari
ini hari minggu rasanya aku hanya ingin tidur seharian tapi.itu tidak mungkin Bella pun segera mandi dan menyiapkan sarapan
untuk ayahnya.

"Bella hari ini ayah mau bantu tante nia pindahan kamu jangan kemana-mana yah" ujar ayah sesaat sudah makanan nya habis

"Pindahan? Kemana?jadi ayah nggak ngojek dulu?" Tanyaku

"Katanya mau pindah ke apartemen deket rumah sakit tempat ny kerja ,iya ayah mungkin gak ngojek dulu" ujar ayah

"Emang gaada yang bisa bantuin lagi? Kenapa harus ayah?tante nia yang nyuruh?" Ada sedikit rasa kesal dalam pertanyaan Bella

"Huss kamu kenapa kan sesama manusia harus saling menolong lagi pula tante nia selama ini udah baik sama kita ,tante nia nggak
nyuruh udah ngelarang juga takut ganggu ayah kerja katanya tapi ayah yang mau kok"ujar ayah

"Yauda yah maaf hati-hati kalo gitu titip salam buat tante nia" Bella kecewa ayah nya tidak menepati janji nya semalam ,bahkan
membicarakannya tidak.Ayah nya malah pergi membantu tante nia .

Tapi sebisa mungkin aku tetap tersenyum meskipun ada sedikit perasaan mengganjal .

Seharian Bella termenung dia pikir ayah nya sudah tak seperhatian seperti dulu semenjak ada tante nia .Tapi Bella selalu berusaha
menepis pikiran Entahlah hatinya gundah apa ayah tidak memikirkan ibu jika dekat dengan perempuan lain pikiranku kacau bagai
benang kusut yang sulit untuk dibenarkan.Perasaan kecewa terhadap ayah yang sudah kusingkirkan kembali lagi ayah tidak pernah
sekali pun mengingkari janji tapi apa ini Bella rasanya ingin menangis tak sadar air bening itu turun dari matanya dan ia pun
terlelap diiringi banyak perasaan kacau.

"Bella bangun" samar-samar terdengar suara perempuan membangunkanku .Perlahan Bella membuka mata terlihat perempuan
dengan jilbab putih dan kacamata itu menatapku dengan hangat .

"Loh tante ada disini,kirain siapa"ujarku masih setengah linglung

"Bella udah bangun? Ke jamban dulu gihh ayah sama tante mau ngobrol sama kamu" ujar ayah yang datang dari arah dapur .

Bella pun bergegas pergi mencuci muka,rasa kesalku masih ada tetapi Bella tidak boleh memperlihatkannya kepada ayah dan tante
nia.Saat keluar dari kamar mandi tampak ayah dan tante nia sedang mengobrol dengan tenang Bella pun menghampiri mereka .

"Sini duduk nak" kata ayah

Bella pun duduk sambil Heran sepertinya mereka ingin membicarakan sesuatu yang penting dilihat dari raut wajah mereka .

"Bella kangen ibu nggak?"Tanya ayah tiba-tiba

"Sudah jelas kan,kenapa ayah nanya?"tanyaku heran


"Kalau Tante nia jadi ibu kamu,kamu mau nggak?"ujar ayah hati-hati

Hah apa ini kenapa ayahnya berbicara seperti itu,ahh Bella sudah menebak apa yang ayah nya coba ingin katakan rasanya seperti
ada rasa sesak dalam dada Bella dia mencoba menahan tapi apa ini sungguh air matanya lolos begitu saja .

"AYAH KENAPA SII SEMENJAK TANTE NIA KE SINI SELALU AJA MERHATIIN DIA SAMPAI LUPAIN JANJI
AYAH,BELLA GAK MAU,IBU BELLA CUMA SATU DAN GABAKAL ADA GANTINYA SEKALIPUN ITU TANTE
NIA.AYAH GAK CUKUP CUMA SAMA BELLA AJA?!"

Dada bella bergemuruh tampak air mata mengalir,ini pertama kalinya ia menentang ayahnya dengan suara keras dia sudah tak
tahan lagii.Tampak raut muka kaget tak karuan dari ayah dan tante nia ,anak yang selalu terlihat ceria itu tampak begitu kecewa .
Ayahnya tak menyangka anaknya akan berteriak seperti itu.

"BELLA!KAMU KENAPA TERIAK-TERIAK AYAH CUMA MAU KAMU BAHAGIA,AYAH MAU KAMU NGERASAIN
PUNYA IBU" karena merasa marah ayah pun ikut menyentak Bella.

"Mas jangan sentak bella! Kamu tenang bisa bicara baik-baik kan" lerai tante nia mencoba menenangkan ayah .

"Sekarang ayah bentak bella,ayah nggak mikirin perasaan bella ,Bella benci ayah" pikiran Bella kacau dia tidak bisa berpikir
jernih, kata-kata itu terlontar dari mulutnya lalu berlari ke kamar dan mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya .

Ayah yang mendengar itu tampak syok ia merasa sangat bersalah kenapa ia menyentak putrinya itu ,tak terbayangkan akan jadi
seperti ini kini rasa bersalahnya pun sangat menumpuk kala ia mengingat janji yang ia buat kemarin malam .Saat akan berdiri
menyusul Bella tante nia menahan ayah dan berkata

"Mas biarin Bella tenangin diri,saya yakin ini berat buat Bella saya paham .Akan lebih baik kalau kita biarin bella untuk tenang
dulu,Bella anak yang baik mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk bicara tolong jangan keras-keras kepada Bella dia
sepertinya sangat kecewa minta maaflah nanti" ucapnya dengan lembut .

Ayah pun mengangguk paham dan mulai memikirkan bagaimana caranya ia meminta maaf kepada putrinya itu .Di dalam kamar
terdengar suara isakan gadis yang hanya ditemani cahaya bulan itu.Setelah sekian lama terisak di depan pintu ,dia pun bangkit
menuju jendela duduk di sana lalu berkata kepada bulan

"Bulann Bella pengen ketemu ibu,Bella kangen ibu,Bella mau di peluk ibu,Bella mau lihat wajah ibu .Bella kangen buu" lirih
gadis itu tampak suaranya bergetar dia sangat menginginkan pelukan ibu nya .

**

Bella Pov

Hari ini di sekolah aku hanya termenung,tampak pikiran ku kosong.Mataku terlihat sembab sangat terlihat ,jelas lingkaran mata ku
yang sedikit merah dan kelopak mata yang berlipat.Pagi tadi pun aku sama sekali tidak berbicara dengan ayah ,walau ayah sudah
berbicara kepadaku terus dan meminta maaf dengan raut wajah bersalah aku hanya diam .

Syafira menghampiriku "Hey heyy anak aku kenapa nihh sini peluk" Dia berbicara kepadaku dengan pelan tidak mengoceh seperti
biasanya, seperti sudah paham.Dia pun memelukku,tanpa sadar aku mulai kembali menitikkan air mata .

"Udah udah Bella kuat,Bella hebat anak manis gaboleh nangis berlebihan liat ihh Bell mata kamu jadi jelek kaya panda lagi" ucap
syafira mencoba menenangkan ku
"Mau cerita?" Tanya syafira dalam dekapannya dengan senyum tipis.

Melihat senyum tulusnya aku menceritakan semua nya,Safira tampak seksama mendengarkan sambil sesekali menepuk-nepuk
punggung ku.

"Bella dengerin sini kamu nggak kasian emang sama ayah kamu?" Dia juga butuh pendamping mungkin kamu pikir dengan
adanya tante nia ayah kamu gabakal seperhatian dulu,aku yakin kamu anak yang pinter kamu udah besar harusnya lebih paham
situasi nya jangan pakai emosi coba kamu pikir, betapa keras ayah kamu berjuang sendiri besarin kamu sampai sekarang" syafira
menatapku lalu melanjutkan berbicara

"Ayah kamu mau kamu bahagia pengen kamu ngerasain punya ibu,dia pasti sedih dari dulu kamu di bully gara-gara itu kan dia gak
mungkin ngambil keputusan yang sia-sia,terus saat ayah kamu nyentak emang awalnya kamu gak nyentak heum? Mungkin beliau
juga terbawa emosi dia kaget sama dengan kamu.Bayangin gimana sedihnya ayah kamu sekarang .Setiap orang tua pasti ingin yang
terbaik buat anaknya,Bella tau kan ayah Kamu sayang banget sama kamu .Tante nia juga nggak jahat sama kamu kan? Kamu
pikirin lagi yah jangan sampai dosa loh benci sama ayah padahal beliau sayang banget sama Bella .Udah gede kamu tuh jangan
kayak anak kecil gini ya,kamu itu cuma kesel sama marah sampe gak bisa mikir jernih .Udah nanti kamu bicara pelan-pelan sama
ayah kamu minta maaf sama tante nia juga dia pasti kesinggung dan sedih" Jelas Syafira panjang lebar dan dengan
lembut.Ahh..Bella merasa sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Syafira meskipun pecicilan di balik itu dia punya pikiran
yang dewasa.Berkatnya ia sadar betapa kekanak kanakan nya sikap dirinya,hanya mungkin karena takut perhatian ayah nya
teralihkan dia menjadi seperti ini padahal Bella sendiri tau betapa besar ayah menyayangiku ,ayah juga berhak bahagia Bella akan
memperbaiki ini semua nanti.

"Makasih ya syaa aku beruntung banget bisa temenan sama kamu,makasii udah mau jadi temen aku" ucapku terharu

"Teman?? Kita ini sahabat.kamu jahat nggak anggap aku sahabat aku nangis ahh huaaa" ujar Syafira kembali ke sifat jaim
nya,sambil berpura-pura menangis.Aku yang melihat itu hanya tertawa

"Nah gitu dong senyum janji jangan nangis lagi ya"

Memang benar sahabat yang baik itu akan membantumu untuk menemukan hal-hal penting yang kamu hilangkan
senyummu,harapan mu dan keberanianmu.

Saat pulang aku menyempatkan pergi ke makam ibu sebentar tanpa memberitahu ayah .Tampak tempat tidur terakhir ibu itu sudah
berdebu aku ingat terakhir ke sini adalah saat aku lulus SMP,aku membersihkan makam ibu dari daun-daunan yang meneyelimuti
makam ibu aku tak kuasa setiap ku melihat makamnya walau tak pernah bertemu langsung aku merasakan bagaiaman hangatnya
berada di rahim ibu.

"Assalamualaikum buu apakabar,Bella datang nihh tapi sendiri aja hehe kemarin bella marahan sama ayah ,massa katanya tante nia
mau jadi ibu aku kan,ibu aku cuma satu.Tapi kayaknya ibu sedih deh aku juga udah jahat sama ayah padahal kata ayah ibu mau
anaknya jadi anak baik.Maafin Bella yaa buu,Bella kangen banget sama ibu.Bella juga bakal ngomong sama ayah sama tante
nia,mereka sayang sama Bella gaboleh Bella egois kayak gini.Tapi ibu capek yah sama Bella massa udah brojolin Bella malah
tidur,kata tante nia emang capek sih ngelahirin itu hehe.Ouh iya ibu tau gak aku tuh sekarang punya sahabat yang baikkk banget
namanya syafira dulu sering ngeluh kesini yaa kalo bella dijahatin temen-temen , sekarang ibu gak perlu khawatir"

Tak kuasa menahan air mata nya Bella kembali menangis dihadapan ibu nya berharap ibu nya membalas perkataannya namun itu
mustahil.Tampak sore itu angin semilir menyelimuti sore itu matahari sudah akan pergi tugasnya sebentar lagi selesai .Setelah
beberapa menit menangis sambil memeluk makam ibunya tiba-tiba saja ada tangan yang mengulurkan sapu tangan kepadanya .Saat
melihat ke belakang tampak seorang pria yang sudah ia tabrak di lorong kala itu ,kini ia ingat dia adalah kak ezra orang yang sama
satu tahun lalu saat mengembalikan uang nya.Namun aku menyadari perbedaannya senyumnya tak senyata dahulu ,dan matanya
pun sedikit terasa kosong.

"Kak ezra yah? Kakak ngapain disini?"ucapku kaget sambil mengusap mataku .

"Ternyata kamu inget nama saya,kamu Bella kan yah kayaknya kita udah tiga kali deh ketemu .Eh tapi kamu tau gak katanya
Pertemuan pertama itu dianggap kebetulan, pertemuan kedua mulai mengundang banyak pertanyaan ,Nah pertemuan ketiga dan
seterusnya itu rencana tuhan" ujar kak ezra tiba-tiba berbicara seperti itu .

"Haha iya ya kayaknya emang takdir,takdir gabisa kita tebak yah kak" ujarku menanggapi kak ezra .

Sambil menopang dagu ia menatap ku lalu berkata "kamu mirip adik saya ,sayangnya adik saya malah tidur selamanya .Jangan
terlalu banyak sedih yaa,kamu harus lihat kedepan masih banyak hal bahagia di depan yang nungguin kamu" seperti melihat
kesedihanku dia berkata seperti itu lalu dua tepukan pelan mendarat di kepalaku , tersenyum laki-laki di depanku ini ahh aku malu
sekali di depan ibu rasanya ada sesuatu yang menggelitik perutku dan di sore yang sejuk itu mendadak sedikit panas .

"E-eh iya kak makasih yaa,kakak juga semangat" ucapku berusaha tenang .

"Yasuda kamu lebih baik segeralah pulang nggak baik sore-sore masih di sini,maaf yaa kalo kesan nya saya sok akrab haha maaf
tante saya pamit pulang dulu" ujarnya kepadaku lalu pamit kepada ibu sambil melihat makamnya .

"Bella pamit yah buu takut ayah nyariin nanti Bella kesini lagi assalamualaikum" Pamit Bella sambil mencium makam ibunya

**

Bella pov

Tok tok tok

"Assalamualaikum-"

"Bella kamu darimana aja nakk ayah khawatir kamu nggak ada di sekolah katanya sudah pulang ayah sudah telepon kamu hp nya
nggak aktif.Kamu jangan gini nakk ayah khawatir" tiba-tiba ayahnya berlalri mendekap Bella

"Maafin Bella yah,tadi Bella pergi ke makam ibu Bella kangen" ujar Bella

"Kenapa kamu nggak bilang sama ayah"

"Kan Bella lagi marah sama ayah" tampak wajah ayah sendu

"Maafin Ayah Bella,ayah gabakal paksa kamu kalau kamu nggak mau ayah bakal turutin asal nggak buat Bella nangis asal Bella
bahagia ayah bakal lakuin apapun kemauan Bell" ucap ayah sambil menatapku hangat .

"Bella...Bella mau tante nia jadi ibu Bella" Ujar ku kepada ayah.

"Bella yakin nak? makasih yaa nak jangan nangis lagi ayah gamau sampe bikin Bella nangis lagi"ujar ayah sambil kembali
mendekapku

"Iyaa ayah aku sayang,nanti malam kita makan malam sama tante nia yaa yah ,Bella mau minta maaf mau ngobrol juga" ujarku
kepada ayah.
Saat malam tibaa,ayah membawa tante nia ke rumah tampak wajah lembut seperti ibuku terpancar di wajahnya aku lihat raut
bahagia.Malam itu senang sekali tante nia sangat baik kenapa kemarin-kemarin aku merasa seperti itu yah ,aku merasa
bersalah.Hari ini pun kami menghabiskan watu bertiga dengan masak dan makan malam bersama .Aku duduk termenung di teras
rumah malam ini bulan tampak lebih bersinar dari biasany sepertinya bulan ikut bahagia malam ini .

"Bella masih mau tetep disini? Dingin loh kirain Bella kemana buang sampah nya kok lama tante khawatir" ucap tante nia yang
ikut duduk disebelahku

"Hehe iya maaf tante tadi Bella liat bulan nya lagi cerah banget jadi mau liat dulu" ujarku kepadanya

"Bella suka Bulan ya" tanya tante Nia

"Iya Bella suka,kadang kalo Bella sedih dan gabisa cerita ke ayah Bella cerita ke bulan .Walau nggak seterang matahari Di siang
hari tapi bulan menjadi yang paling terang waktu malam hari.Rasanya kalau bisa bella mau pergi ke bulan aja tante juga boleh
ikut,nanti kita naek motor ayah.Ayah kan ojeg bintang 5" jelas Bella diselingi candaan

"Haha kamu bisa aja emang mirip sama ibu kamu,orangnya humoris,sabar,penyayang,cantik kayak bulannya ."Tante Nia tertawa
sambil memandang ku dalam.

"Tante bisa aja,tante juga cantik kok banget malah.Apalagi tante bu dokter Bella heran kok tante sama ibu mau sama ayah kan ay-"

"Ayah apa heumm? Ayah kan ganteng,baik,sholeh,sayang anak,tukang ojeg lagi" tiba-tiba ayah nya datang dari belakang dan ikut
duduk di sisi Bella sambil mencium kening Bella

"Hehe iyaa ayah kan yang paling ganteng,gantengan kak ezra sih"ujar Bella ,sambil memelankan kalimat akhirnya yang ternyata
masih terdengar oleh ayah nya

"Hah apa kak ezra? Siapa tuhh waduhh anak ayah udah besar cieee nanti bawa ke rumah yaa" ucap ayah sambil menyenggol
tangan Bella.

"Eh e-enggak yah aku nggak bilang gitu,ayah mahh.Ayah juga ciee mau nikah lagi ciee" ujar bella malu lalu dengan usilnya
berkata demikian lalu berlari ke halaman rumah.

"Heh kamu ini jail banget yaa,sini kamu ayah kasih makan kamu ke buaya" ujar ayah sambil mengejar Bella .Tante nia yang
menyaksikan itu tersenyum hangat dia merasakan kehangatan yang besar dalam keluarga ini dia melihat ke atas dan berkata dalam
hati

"Lihat kayla aku pantes gak yaa ngemban amanah kamu yang besar ini ,anak kamu udah besar mirip banget sama kamu .Kamu yang
tenang yaa disana aku janji bakal jagain keluarga kecil kamu mas arya nya kita bagi dua yah hahaha .Mungkin aku gabakal bisa jadi
benar-benar yang ada di hati mereka,kamu bakalan selalu ada di hati mereka begitu juga aku tetapi satu yang pasti aku bakal jagain
senyum mereka seperti amanah yang kamu berikan kepadaku"

"Tantee tolongg ayah gelitikin aku aaa ahahhah ahaha" ucap Bella lelah tertawa saat ayahnya menggelitikinya

"Tunggu Bella tante datanggg"

Di Malam yang indah ini Rembulan menjadi saksi bisu saat tawa menyelimuti rumah itu ,kian sunyi saat semua terlelap aku disini
mendapat banyak pelajaran hidup bagaimana menjadi anak yang kuat dan sabar dari segala ucapan para pencaci ,belajar bersyukur
dari segala pemberian tuhan, persahabatan,dan cinta yang begitu besar dari orang-orang terdekat ku .Terimakasih tuhan telah
merangkai ceritaku yang sehebat ini.
-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai